cover
Contact Name
Assyifa Junitasari
Contact Email
assyifajunitasari@uinsgd.ac.id
Phone
+6281287749909
Journal Mail Official
alkimiya@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology Building, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, A.H. Nasution Street No. 105 Bandung 40614
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
al Kimiya : Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
ISSN : 24071897     EISSN : 24071927     DOI : http://doi.org/10.15575/ak
The scope of al Kimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan s publication included general studies and special studies The general studies are pure chemistry in general and in specific fields as follows Study of inorganic organic and biochemical substances materials that have traditionally been successively entered into studies of inorganic chemistry organic chemistry and biochemistry. Some examples of specific topics from the study of these substances are bioanorganic bioorganic organometallic heterogeneous catalysts transition metal chemistry and coordination chemistry (complex) metabolism enzymology natural material chemistry and solids. Study of the physical and chemical properties of matter and their changes that have traditionally entered into the study of physical chemistry. Some examples of specific topics from this study are reaction kinetics and mechanisms surface chemistry polymers dyes, thermo dynamics chemistry theoretical chemistry and computation membrane catalysis radiochemistry electrochemistry photochemistry and spectroscopy. Experimental studies and chemical instrumentation that have traditionally entered into analytic chemistry studies. Some examples of specific topics from this study are spectroscopy microscopy and chromatography. Specific studies that can be raised in the publication of al-Kimiya in general are as follows Study of applied chemistry in the field of food. Some examples of specific topics from this study are proteins lipids carbohydrates vitamins minerals enzymes additives food coloring agents and food chemical technologies related to these topics. Study of applied chemistry in the energy field. Some examples of specific topics from this study are photochemistry cell chemistry fuel biomass petroleum and natural gas fuels renewable chemical energy sources and chemical energy conversion Study of applied chemistry in the field of environment. Some examples of specific topics from this study are soil chemistry aquatic chemistry atmospheric chemistry green chemistry toxicology and water treatment. Pure chemistry studies as well as applied in the problem of local wisdom. This study was inspired by the lack of habits traditions in local tribe customs or culture related to the use of substances from nature. Back to Nature can be the ultimate term to describe the contribution of culture to modern traditions that are more prudent in managing nature. Pure and applied chemistry studies to understand the universality values of Islam rahmatan lil alamin.
Articles 113 Documents
Adsorpsi Ion Logam Tembaga(II) dalam Air Dengan Serbuk Tulang Ikan Gurame (Osphronemus gourami Lac) Riska Farah Diba; Vina Amalia; Eko Prabowo Hadisantoso; Yusuf Rohmatulloh
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 2 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i2.5091

Abstract

Tulang ikan Gurame dapat dimanfaatkan sebagai material penyerap (adsorben) karena memiliki kadar kalsium fosfat yang tinggi yaitu sebesar 65%. kalsium hidroksiapatit (Ca10(PO4)6OH2) dapat dimanfaatkan sebagai adsorben karena kalsium hidroksiapatit merupakan biokeramik yang dapat mengadsorpsi logam dengan cara pertukaran ion. Pada penelitian ini ion logam Cu(II) dipilih sebagai adsorbat karena Cu(II) merupakan salah satu pencemar badan air yang berbahaya bagi tubuh. Adsorben tulang ikan Gurame dikarakterisasi dengan XRD, XRF, SEM, dan FTIR sehingga diketahui struktur adsorben yang terbentuk adalah hidroksiapatit (Ca10(PO4)6OH2) dengan kristalinitas rendah dengan nilai rasio mol Ca/P sebesar 1,97 karena dominan kalsium pada adsorben. Agar didapatkan kondisi adsorpsi optimum dilakukan optimasi terhadap konsentrasi larutan Cu(II), pH, waktu kontak dan massa adsorben. Hasil optimasi didapatkan konsentrasi larutan Cu(II) optimum adalah 40 mg/L dengan pH 4, waktu kontak 45 menit dan massa adsorben 1,0 gram. Dari hasil penelitian disimpulkan tulang ikan Gurame dapat dimanfaatkan sebagai adsorben logam Cu(II) karena memiliki efisiensi adsorpsi sebesar 89,5% dan kapasitas adsorpsi sebesar 7,1604 mg/g.
Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan Ary Andini; Endah Prayekti; Fadillah Triasmoro; Indah Nur Kamaliyah
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 8, No 1 (2021): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v8i1.10277

Abstract

Kolagen dan kitosan dapat digunakan sebagai bahan pembalut luka karena memiliki karakteristik yang baik. Namun, pembalut luka kolagen-kitosan perlu dilakukan uji sitotoksisitas sebelum diaplikasikan secara in vivo, seperti Brine Shrimp Lethally Test (BSLT). Pembalut luka kolagen-kitosan tidak dapat larut dalam Dimetil Sulfoksida (DMSO) dan aquadest dengan mudah, oleh karena itu perlu pertimbangan alternatif pelarut karena kolagen dan kitosan lebih mudah larut dalam pelarut asam seperti asam klorida (HCl) dan asam asetat ( CH3COOH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Lethal Concentration  50 (LC50) dari pembalut luka kolagen-kitosan yang dilarutkan dalam pelarut DMSO, HCl, CH3COOH dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Pembalut luka kolagen-kitosan didapatkan dengan mencampurkan larutan kitosan 2% dan kolagen dengan perbandingan 1:1 w/w kemudian dihomogenkan, dicetak, dan dikeringkan.  Penelitian ini menggunakan uji sitotoksisitas dengan metode BSLT dan LC50 dihitung menggunakan Analisis Probit. Pembalut luka dilarutkan dalam pelarut DMSO 1%, CH3COOH 1%, dan HCl 1% hingga homogen, kemudian diencerkan dengan berbagai konsentrasi yaitu 100 ppm, 250 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm dengan tiga kali ulangan untuk setiap perlakuan. Setelah itu uji BSLT dilakukan dengan menggunakan Artemia salina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembalut luka yang dilarutkan dalam DMSO 1% memiliki LC50 > 1000 ppm, sedangkan pada pelarut CH3COOH dan pelarut  HCl menunjukkan  LC50< 30. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelarut DMSO bersifat non-toksik (LC50  > 1000 ppm), tetapi pelarut CH3COOH 1% dan HCl 1% bersifat sangat toksik (LC50 < 30 ppm) sebagai pelarut alternatif pembalut luka kolagen-kitosan pada uji BSLT.
The Impact of Temperature and Antioxidants on Oxidation and The Formation of Trans Fatty Acids in Several Palm Oil Derivatives Martua Haojahan Saragih; Saronom Silaban; Eddiyanto Eddiyanto
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 2 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i2.25256

Abstract

The quality of palm oil is strongly influenced by temperature. The oxidation of palm oil can be caused by high temperatures. The higher the storage temperature, the faster oxidation occurs. In this research, the temperature significantly affects the quality of several palm oil derivative products such as Palm Olein, Palm Stearin, Palm Kernel Oil, and Palm Kernel Stearin. Antioxidants are very effective in resisting the increase in the oxidation reaction of some palm oil commodities. With the addition of tertiary butylhydroquinone (TBHQ) or butylated hydroxytoluene (BHT), the increase in peroxide value, p-anisidine values, free fatty acid, color tends to be slower than without the addition of antioxidants. For PV, BHT was the most effective antioxidant for RPKOL at a 29.75% increase, RBDOL at 9.91%, and RBDST at 5.26% but for RPKS TBHQ was the most effective increase at 19.83%. For anisidine value, TBHQ+BHT was most effective for RPKOL with a 61.62% increase, TBHQ for RPKS with 76.76%, BHT for RBDOL and RBDST with 15.37% and 14.46%. In the FFA test, BHT was effective for RPKOL and RPKS with a percentage increase of 6.48% and 6.67%, but TBHQ was effective for RBDOL and RBDST to controlled FFA with an increase of 8.41% and 3.38%. In color testing, TBHQ proved to be the effective antioxidant for RPKOL and RBDOL, resulting in percentage increases of 8.71% and 2.13%, respectively. For RPKS, the combination of TBHQ and BHT was employed, resulting in no percentage increase (0%). Additionally, BHT at 3.85% was used for RBDST. At a temperature of 130°C, an oxidation process was observed, indicating the formation of an aldehyde compound. This was evidenced by the FT-IR spectrum, showing peaks at wave numbers 1760 cm⁻¹ (C=O of aldehyde) and 2900 cm⁻¹ (CH on aldehyde). In this research, we can also see the formation of trans fatty acids C18:1n9t in GC-FID's peak area
Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) dengan Metode Pereaksi Geser Aisyah Zirconia; Nunung Kurniasih; Vina Amalia
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 2, No 1 (2015): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v2i1.346

Abstract

ABSTRAKIndonesia adalah salah satu negara yang kaya akan jenis flora yang berkhasiat sebagai tanaman obat. Salah satunya yaitu kembang bulan (Tithonia diversifolia). Dari uji yang pernah dilakukan, tanaman ini mengandung senyawa flavonoid yang berguna sebagai anti bakteri dan anti diabetes. Dalam penelitian ini akan ditentukan jenis eluen terbaik untuk mengisolasi senyawa flavonoid dan jenis senyawa flavonoid yang terdapat dalam ekstrak daun kembang bulan. Ekstraksi senyawa flavonoid dari daun kembang bulan dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut aseton : air (7:3) selama 5x24 jam, kemudian dilakukan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. Setelah itu, dilakukan uji fitokimia senyawa flavonoid menggunakan uji Wilstatter, Bate-Smith dan NaOH 10%. Pemisahan senyawa flavonoid dari ekstrak dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mencari eluen terbaik dengan variasi eluen yaitu n-heksana : etil asetat (8:2), asam asetat : H2O : HCl pekat (30:10:3), n-butanol : asam asetat : air (4:1:5), dan metanol : etil asetat (4:1), kemudian dilanjutkan dengan isolasi senyawa flavonoid. Identifikasi senyawa flavonoid dilakukan dengan metode pereaksi geser dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji fitokimia dari ketiga reagen menunjukkan positif mengandung senyawa flavonoid. Eluen terbaik dalam pemisahan senyawa flavonoid dengan KLT adalah n-heksana : etil asetat (8:2) yang dapat digunakan dalam mengisolasi senyawa flavonoid. Eluen ini memisahkan 3 noda dengan warna jingga. Berdasarkan hasil analisis spektrofotometer UV-Vis (metode pereaksi geser), menunjukkan bahwa isolat adalah golongan flavonol. Hasil identifikasi dengan FTIR menunjukkan serapan-serapan yang spesifik dari senyawa flavonoid seperti rentangan asimetri OH pada bilangan gelombang 3443,9 cm-1, rentangan cincin aromatik pada 11367,9 cm-1, pita serapan kuat karbonil pada angka 1648,3 cm-1 dan golongan eter yang diperkuat oleh puncak serapan 1060,3 cm-1 sehingga senyawa flavonoid yang diduga adalah 5,7,8,3’,4’-pentahidroksiflavonol atau 5,6,7,3’,4’-pentahidroksiflavonol.
Potensi Pemanfaatan Arang Tulang Ayam sebagai Adsorben Logam Berat Cu dan Cd Vina Amalia; Fatimah Layyinah; Farida Zahara; Eko Prabowo Hadisantoso
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 1 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i1.5081

Abstract

Komposisi tulang utamanya mengandung kira-kira 85% mineral adalah kalsium fosfat, 14% kalsium karbonat dan 1% magnesium.Oleh karena itu, serbuk tulang ayam memiliki potensi sebagai adsorben untuk menyerap ion logam berat di lingkungan perariran. Diantara logam berat yang berbahaya bagi lingkungan adalah Cu dan Cd, yang dihasilkan dari proses industri. Pada penelitian ini dipelajari kemampuan arang aktif dari limbah tulang ayam sebagai material penyerap ion logam tembaga dan kadmium. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyerapan logam tembaga oleh arang aktif dipelajari dengan melakukan variasi waktu kontak, konsentrasi larutan dan variasi ukuran partikel dari arang aktif. Konsentrasi tembaga ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA). Dan karakteristik dari arang tulang ayam yang dihasilkan dilakukan dengan FTIR dan SEM. Penelitian ini memberikan hasil bahwa efisiensi adsorpsi arang aktif tulang ayam terhadap ion logam tembaga dan kadmium meningkat dengan mengingkatnya waktu kontak dan ukuran partikel dan menurun dengan penigkatan konsentrasi. Kapasitas adsorpsi arang aktif tulang ayam terhadap ion logam tembaga dan kadmium meningkat dengan meningkatnya konsentrasi awal ion logam cadmium, waktu kontak dan ukuran partikel.
Optimasi Digesti Asam Pada Analisis Merkuri (Hg) Dalam Sedimen Dengan Menggunakan Teknik Vapor Generation Accessory-Atomic Absorption Spectrophotometer (VGA-AAS) Vina Amalia; Ayu Novi Rianty; Yusuf Rohmatulloh; Eko Prabowo Hadisantoso
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 7, No 2 (2020): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v7i2.6613

Abstract

Kadar logam Hg di lingkungan perairan berada pada konsentrasi rendah, yaitu kisaran satuan µg/L. Dengan konsentrasi yang rendah tersebut, maka diperlukan tahapan analisis yang sesuai untuk memaksimalkan hasil analisis. Tahapan analisis logam ini termasuk di dalamnya adalah proses digesti. Digesti adalah proses perombakkan matriks sampel dari senyawa-senyawa yang berbentuk logam organik menjadi logam anorganik yang bebas dengan menggunakan asam kuat baik tunggal maupun campuran. Digesti merupakan tahapan paling penting dalam analisis logam, karena dapat mempengaruhi konsentrasi logam yang akan teranalisis. Digesti ini dipengaruhi oleh reagen, suhu dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi digesti terbaik berdasarkan penggunaan reagen, suhu dan waktu digesti dalam sampel sedimen. Sampling dilakukan di Sungai Cikijing Desa Cimanggung pada koordinat 6,9567 oLU; 107,8207 oBT. Sedimen yang digunakan, didestruksi dengan tiga reagen berbeda, yaitu asam nitrat, akuaregia, serta campuran asam nitrat dan hidrogen peroksida. Variasi suhu yang digunakan adalah 25, 60, 85, dan 100 ℃. Untuk variasi waktu yaitu 24, 48, 72, 96, dan 120 menit. Kadar Hg dalam sedimen diuji menggunakan instrumen VGA-AAS. Berdasarkan hasil analisis, digesti dengan reagen akuaregia pada suhu 100 ℃ selama 120 menit memberikan hasil tertinggi dengan kadar Hg sebesar 0,4722 µg/g. Dengan linearitas (R2) sebesar 0,9990, akurasi sebesar 60,55%, presisi sebesar 0,333%, batas deteksi (LOD) sebesar 0,8622 dan batas kuantisasi (LOQ) sebesar 2,8745 yang menyatakan bahwa metode ini dapat diterima (valid).Kata Kunci: optimasi; digesti; Hg; sedimen; VGA-AAS
Antibacterial and Anticancer Activities of Acetone Extract Caesalpinia sappan L. Tita Juwitaningsih; Nurhadi Syahputra; Eddiyanto Eddiyanto; Neneng Windayani; Yaya Rukayadi
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 9, No 2 (2022): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v9i2.20966

Abstract

Sappan wood (Caesalpinia sappan L.) from the Caesalpiniaceae family is a plant that has been widely used as a health drink such as herbal medicine, in Sundanese called jamu or wedang secang. The drink containing C.sappan extract is traditionally believed to have the ability to reduce symptoms of colds, coughs, canker sores, and rheumatism, overcome fatigue and improve blood circulation. In this research, wood extract of C. sappan L in acetone solvent tested as antibacterial and anticancer. The antibacterial test was performed on the bacteria Streptococcus mutans ATCC 35668 and Enterococcus. faecalis ATCC 49619 with paper disc diffusion method. The microdilution method was used to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC). The anticancer test is carried out in vitro on A549 lung cancer cells using the MTT method assay. The results showed that the wood extract of C. sappan L in acetone has weak antibacterial activity against S. mutans ATCC 35668 and E. faecalis ATCC 49619. The MIC is 1250 ug/mL, respectively. Aceton wood extract of C. sappan L. showed moderate anticancer activity with IC50 value 90,01µg/mL. Thus, the extract of C. sappan L. in acetone has the potential as a source of anticancer compounds.
Produksi Energi Listrik dari Limbah Kulit Pisang (Musa paradisiaca L.) Menggunakan Teknologi Microbial Fuel Cells dengan Permanganat sebagai Katolit Lisa Utami; Lazulva Lazulva; Yuni Fatisa
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 5, No 2 (2018): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v5i2.3833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana potensi biomassa yang tidak termanfaatkan yaitu limbah kulit pisang sebagai sumber energi listrik menggunakan teknologi Microbial Fuel Cell (MFC). Pengamatan dilakukan terhadap reaktor bejana yang didesain dengan dua chamber (anoda dan katoda) menggunakan KMnO4 sebagai katolit dan dihubungkan dengan rangkaian sel elektrokimia (sel volta) kemudian diukur nilai tegangan, arus, power density yang dihasilkan dari rangkaian limbah kulit pisang selama 17 hari. Hasil pengukuran nilai tegangan maksimum, arus maksimum dan power density maksimum yang dihasilkan dari reaktor didapatkan berturut-turut sebagai berikut : 1.455 volt; 0,032 miliampere; dan 31,9 mW/m2. Limbah kulit pisang dapat digunakan untuk memproduksi arus listrik..
Aktivitas Penghambatan α-Glukosidase Campuran Ekstrak Daun Namnam (Cynometra cauliflora L.) dan Madu Kaliandra La Ode Sumarlin; Dede Sukandar; Lia Pratiwi
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 2 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i2.6577

Abstract

Penyakit diabetes melitus adalah disfungsi metabolisme karbohidrat. Terapi antidiabetes oral yaitu menggunakan agen penghambat α-glukosidase. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian agen penghambat α-glukosidase yang potensial diantaranya madu kaliandra dan ekstrak daun namnam.  Kajian ini akan difokuskan pada kemampuan sampel tersebut sebagai agen penghambat α-glukosidase baik dengan perlakuan bentuk tunggal maupun campuran, sebelum dan setelah fraksinasi. Selain itu digunakan FTIR (Fourier Transform Infrared) untuk mengetahui golongan senyawa pada setiap perlakuan sampel tersebut. Uji aktivitas penghambatan α-glukosidase secara in vitro pada ekstrak daun namnam menunjukkan nilai IC50 sebesar 34,47 ppm, sedangkan madu kaliandra tidak menunjukkan aktivitas penghambatan α-glukosidase. Hasil fraksinasi cair-cair menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana mampu menghambat α-glukosidase tertinggi berdasarkan nilai IC50 sebesar 8,46 ppm. Hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR pada ekstrak n-heksana mengandung gugus fungsi yang memiliki kemiripan dengan golongan senyawa steroid. Senyawa aktif pada ekstrak etil asetat dan ekstrak n-butanol mengandung gugus fungsi yang memiliki kemiripan dengan gugus fungsi standar senyawa kuersetin.
Analisis Sifat Fisika dan Nilai Keekonomian Minyak Goreng Bekas Menjadi Biodiesel Dengan Metode Transesterifikasi Eka Megawati; Arham Ardiansyah; Amirul Mukminin; Dedora Ariyani; Yuniarti Yuniarti; Mohammad Lutfi
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 9, No 1 (2022): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v9i1.17962

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif pengganti solar yang berasal dari bahan nabati seperti minyak goreng bekas. Minyak goreng bekas adalah limbah dari sisa penggorengan, biasanya dibuang karena sudah digunakan lebih dari satu kali. Transesterifikasi merupakan reaksi antara trigliserida yang terkandung dalam minyak nabati atau lemak hewan dengan alkohol untuk membentuk alkil ester. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisika dan nilai keekonomian minyak goreng bekas menjadi biodiesel dengan metode transesterifikasi. Bahan limbah yang digunakan merupakan minyak goreng. Analisis fisika dilakukan dengan melakukan pengujian karakteristik biodiesel meliputi % FFA, angka asam, gliserol, kandungan air, massa jenis, pH, rendemen dan warna. Nilai karakteristik biodisel pada sampel 1 yaitu: FFA sebesar 0,65 %, angka asam 0,42 mg, gliserol 59 mL, kadar air 0,006 %, rendemen 0,83 %, massa jenis 852 kg/m3, pH 7 dan menghasilkan warna kuning emas, sedangkan nilai karakteristik biodisel pada sampel 2 yaitu: FFA sebesar 0,56 %, angka asam 0,50 mg, gliserol 58 mL, kadar air 0 %, rendemen 0,83 %, massa jenis 845 kg/m3, pH 7 dan menghasilkan warna kuning emas. Nilai karakteristik biodisel pada sampel 3 yaitu: FFA sebesar 0,65 %, angka asam 0,50 mg, gliserol 59 mL, kadar air 0,07 %, rendemen 0,78 %, massa jenis 847 kg/m3, pH 7 dan menghasilkan warna kuning emas. Pengolahan minyak goreng bekas sebanyak 300 L/bulan akan menghasilkan biodiesel 246 L/bulan @Rp. 9.000 = Rp. 2.214.000 dan gliserol 23 L/bulan @Rp. 3.000 = Rp. 86.250. Sehingga diperoleh total pendapatan = Rp.2.300.250/bulan. Sementara itu, biaya produksi berupa penggunaan listrik, pembelian pelarut dan katalis sebesar Rp.1.370.500/bulan. Sehingga Hasil analisis keekonomian menunjukkan bahwa pembuatan biodiesel skala industri kecil layak diproduksi dengan nilai keuntungan mencapai Rp.929.750/bulan.

Page 4 of 12 | Total Record : 113