cover
Contact Name
Assyifa Junitasari
Contact Email
assyifajunitasari@uinsgd.ac.id
Phone
+6281287749909
Journal Mail Official
alkimiya@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology Building, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, A.H. Nasution Street No. 105 Bandung 40614
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
al Kimiya : Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
ISSN : 24071897     EISSN : 24071927     DOI : http://doi.org/10.15575/ak
The scope of al Kimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan s publication included general studies and special studies The general studies are pure chemistry in general and in specific fields as follows Study of inorganic organic and biochemical substances materials that have traditionally been successively entered into studies of inorganic chemistry organic chemistry and biochemistry. Some examples of specific topics from the study of these substances are bioanorganic bioorganic organometallic heterogeneous catalysts transition metal chemistry and coordination chemistry (complex) metabolism enzymology natural material chemistry and solids. Study of the physical and chemical properties of matter and their changes that have traditionally entered into the study of physical chemistry. Some examples of specific topics from this study are reaction kinetics and mechanisms surface chemistry polymers dyes, thermo dynamics chemistry theoretical chemistry and computation membrane catalysis radiochemistry electrochemistry photochemistry and spectroscopy. Experimental studies and chemical instrumentation that have traditionally entered into analytic chemistry studies. Some examples of specific topics from this study are spectroscopy microscopy and chromatography. Specific studies that can be raised in the publication of al-Kimiya in general are as follows Study of applied chemistry in the field of food. Some examples of specific topics from this study are proteins lipids carbohydrates vitamins minerals enzymes additives food coloring agents and food chemical technologies related to these topics. Study of applied chemistry in the energy field. Some examples of specific topics from this study are photochemistry cell chemistry fuel biomass petroleum and natural gas fuels renewable chemical energy sources and chemical energy conversion Study of applied chemistry in the field of environment. Some examples of specific topics from this study are soil chemistry aquatic chemistry atmospheric chemistry green chemistry toxicology and water treatment. Pure chemistry studies as well as applied in the problem of local wisdom. This study was inspired by the lack of habits traditions in local tribe customs or culture related to the use of substances from nature. Back to Nature can be the ultimate term to describe the contribution of culture to modern traditions that are more prudent in managing nature. Pure and applied chemistry studies to understand the universality values of Islam rahmatan lil alamin.
Articles 113 Documents
Characteristics of Cellulose Acetate Composite Membranes (Ca/Cs, Ca/Pva, Ca/Peg) As Cu(Ii) Metal Ion Filtration Membranes Vina Amalia; Tety Sudiarti; Rafa Mufidah; Yuliarti Yuliarti; Yusrina Nisrin; Yusuf Rohmatulloh
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 11, No 1 (2024): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v11i1.34722

Abstract

Industrial development in Indonesia has caused increased pollution, including water pollution by heavy metals, one of which is the metal ion Cu(II). Cellulose acetate composite membranes have been widely used to overcome the problem of Cu(II) metal ion content in water, however, studies on the performance of cellulose acetate membranes with various types of chitosan, polyvinyl alcohol (PVA) and polyethylene glycol (PEG) composites have not been widely reported. This research aims to analyze the characteristics of cellulose acetate composite membranes with chitosan, PEG, and PVA using FTIR and SEM and to determine the performance of these cellulose acetate composite membranes in filtering Cu(II) metal from the resulting rejection values. The membrane was made using the phase inversion method and the composite membrane was made using the dip-coating method. The results of characterization using FTIR showed that there were no new peaks in all cellulose acetate composites, so there were only physical interactions in the composites. SEM analysis shows that the surface of the composite membrane is more irregular and the porosity increases. The performance of the composite membrane in filtering Cu(II) metal is better than the pure cellulose acetate membrane.
Analisis Kadar Timbal pada Sediaan Maskara dari Pasar Lokal di Bandung Fenti Fatmawati; Aiyi Asnawi; Sigit Erawan
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4454

Abstract

Maskara adalah salah satu sediaan kosmetik yang banyak digunakan oleh wanita untuk memperindah riasan mata. Maskara dapat dibeli secara bebas di pasar dan beberapa produk kosmetik ini tidak terdaftar sehingga berisiko terkontaminasi oleh logam berat yang dapat membahayakan tubuh manusia. Kandungan logam berat dalam kosmetik biasanya sangat kecil. Salah satu logam berat yang berbahaya bagi tubuh manusia adalah timbal, yang dapat dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283 nm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar Pb pada maskara merk terkenal dan merk yang tidak terkenal yang beredar di pasar lokal Kiaracondong Bandung. Penentuan kadar timbal dalam sampel dilakukan setelah persiapan sampel dan validasi metode. Hasil analisis yang dilakukan pada validasi metode seperti linearitas, batas deteksi, batas kuantitasi, akurasi dan presisi semuanya memenuhi persyaratan validasi. Kadar timbal yang ditemukan dalam sampel maskara merek terkenal adalah 7,1729 mg/L dan 149,7781 mg/L sedangkan pada sampel maskara merek tidak terkenal adalah 15,6118 mg/L dan 9,2827 mg/L. Satu dari dua sampel kosmetik merek terkenal positif mengandung kadar timbal yang melebihi batas maksimum kontaminasi yang ditetapkan BPOM RI tahun 2011, yaitu melebihi 20 mg/L, sedangkan 2 sampel kosmetik dari merek tidak terkenal mengandung kadar timbal yang masih dalam batas aman.
Pengaruh Penambahan Gliserol dan Kitosan Kulit Udang Terhadap Biodegradasi dan Ketahanan Air Plastik Biodegradable Susi Solekah; Nia Sasria; Hizkia Alpha Dewanto
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 8, No 2 (2021): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v8i2.13917

Abstract

Pada plastik biodegradable, aktivitas mikroorganisme menyebabkan plastik jenis ini dapat terdegradasi sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Pada penelitian ini plastik dibuat dari bahan dasar pati kulit singkong. Untuk meningkatkan karakteristik dari plastik berupa fleksibilitas dibutuhkan penambahan gliserol guna menghasilkan plastik yang fleksibel, dengan memvariasikan gliserol dengan komposisi 2 mL, 4 mL dan 6 mL. Untuk meningkatkan sifat mekanik dari plastik dibutuhkan penambahan kitosan, dengan memvariasikan kitosan dengan komposisi 0,5 g, 1 g dan 1,5 g. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari gliserol dan kitosan terhadap kemampuan biodegradasi dan ketahanan air dari plastik biodegradable serta kemampuan biodegradasi dari plastik biodegradable dalam waktu 7 hari. Pada penelitian ini menggunakan metode pengujian berupa uji FTIR untuk mengetahui gugus fungsi pada sampel, uji ketahanan air (uji swelling) untuk mengetahui ketahanan air pada sampel, uji biodegradasi mengetahui kemampuan degradasi dari sampel dan uji mikroskop optik untuk mengidentifikasi struktur mikro dari sampel. Pada penelitian ini untuk hasil biodegradasi yang paling tinggi yaitu pada sampel dengan variasi 0,5 g kitosan dan 2 mL gliserol sebesar 35.43% dan untuk hasil biodegradasi yang paling rendah yaitu pada sampel dengan variasi 2 g kitosan dan 6 mL gliserol yaitu sebesar 12.20% sedangkan untuk hasil uji ketahanan air (uji swelling) yang paling tinggi yaitu pada sampel dengan variasi kitosan 0,5 g kitosan dan 2 mL gliserol  sebesar 50.59% dan hasil yang paling rendah yaitu pada sampel dengan variasi 1 g kitosan dan 2 mL gliserol yaitu sebesar 28.90%.
Effect of Preparation Acetone on Fish Bones Synthesized Through Sintering Method to Improve Hydroxyapatite Characteristics Ratna Kusumawardani; Atiek Rostika Noviyanti; Mukhamad Nurhadi; Akrajas Ali Umar
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 2 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i2.29422

Abstract

In the development of advanced materials and various technological applications, the preparation and sintering processes have become two important factors in determining material characteristics. This research focuses on two main aspects, namely the effect of fish bone preparation by soaking in acetone and the surface area of the material in the sintering process as part of the process of developing better materials. This research aims to determine the effect of soaking fish bone powder with acetone and the effect of the surface area of sintered fish bones to produce hydroxyapatite (HA). The immersion process with acetone is included in the sample preparation stage, while the sintering process is included in the material synthesis stage. These two things can affect the characteristics of the HA produced after analysis from the X-ray diffraction test. The HA structure obtained from all samples is hexagonal with cell parameter values a = b ≠ c and space group P 63 / m, where all samples have a value range of a = b = 9,42 Å and c = 6,88 Å. HA crystallinity was identified through the XRD peak at 2θ = 25,8 (002); 31,7 (211); 32,1 (112); 32,8 (300); 34,0 (202); 39,7 (310); 46,6 (222); 49,4 (213); 50,4 (321). The PAF-900 and CAF-900 samples are similar to HA in JCPDS 01-089-4405 whose compound formula is Ca5(PO4)3(OH) while the PWAF-900 sample is similar to HA in JCPDS 01-075-3727 whose compound formula is Ca5(PO4)3(CO3)0.01(OH)1.3. The percentage of crystallinity of PAF-900, CAF-900, and PWAF-900 respectively was 84,767; 73,506; and 71,962% with HA grain sizes of 0,8964; 0,6808, and 0,7398 nm. The HA density of PAF-900 and CAF-900 samples is 3,149 g/cm3 while PWAF-900 is 3,146 g/cm3. Based on this description, it can be concluded that the soaking preparation stage with acetone produces HA with the chemical formula Ca5(PO4)3OH with a higher percentage of crystallization and is denser compared to HA obtained without going through the soaking preparation stage with acetone. The sintering stage also plays an important role in increasing the crystallization percentage. The surface area of the material being sintered also influences the percentage of crystallization and the grain size of the resulting HA. Sintered fish bone powder produces a greater percentage of crystallization and grain size than fish bone chunks
Besi dalam Qur'an dan Sains Kimia (Analisis Teoritis dan Praktis Mengenai Besi dan Upaya Mengatasi Korosi pada Besi) Tety Sudiarti; Gina Giftia A. Delilah; Rohmanur Aziz
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 5, No 1 (2018): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v5i1.3720

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh istimewanya besi disebutkan dalam alQur’an dan dinyatakan bahwa besi memiliki kekuatan yang hebat. Dalam pemanfaatannya, ternyata besi memiliki kelemahan salah satunya adalah sifatnya yang mudah mengalami korosi. Maka tujuan dari penelitian ini adalah menggali tafsir ilmi dari ayat-ayat yang berkaitan dengan besi dan menganalisis bagaimana mengatasi korosi pada besi secara kimiawi. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan kajian laboratorium. Hasil penelitian selain terungkap realitas ilmiah bahwa besi ‘diturunkan’, juga terungkap kekuatan dan kehebatan besi yang melindungi makhluk bumi bersama nikel dengan perisai elektromagnetik. Hasil analisis kimia ditemukan bahwa senyawa 2,3-difenil-imidazo[1,2-a]piridin merupakan inhibitor campuran. Aktivitas inhibitor korosi senyawa 2,3-difenil-imidazo[1,2-a]piridin meningkat dengan naiknya konsentrasi inhibitor kemudian menurun kembali dan mencapai maksimum pada konsentrasi 8 ppm. Naiknya suhu dari 25-55ºC menyebabkan aktivitas inhibisi menurun sehingga efisiensi inhibisi maksimum konsentrasi 8 ppm terdapat pada suhu 25 ºC dengan efisiensi inhibisi 88,6%. Aktivitas inhibitor menunjukkan kesesuaian dengan isoterm Langmuir yaitu dengan membentuk lapisan monolayer pada permukaan baja.
Adsorpsi Ion Logam Mn2+ dan Cu2+ Oleh Silika Gel dari Abu Ampas Tebu Dyanti Nur'aeni; Eko Prabowo Hadisantoso; Dede Suhendar
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 2 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i2.5087

Abstract

Silika gel telah diekstaksi dari abu ampas tebu menggunakan metode sol-gel kemudian digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar ion logam Mn2+ dan Cu2+. Penelitian ini diawali dengan pengabuan ampas tebu pada suhu 700 selama 6 jam dilanjutkan pembuatan larutan natrium silikat dengan melarutkan abu ampas tebu dalam larutan NaOH disertai pengadukan dan pemanasan selama 1 jam. Natrium silikat yang terbentuk ditambahkan larutan HCl hingga larutan mencapai pH 7. Gel akan terbentuk setelah diperam selama 18 jam, kemudian disaring dan dicuci dengan akua dm, serta dikeringkan dalam oven dan digerus. Proses adsorpsi dilakukan dengan memasukkan silika gel ke dalam larutan ion logam Mn2+ dan Cu2+, kemudian didiamkan selama beberapa waktu. Setelah adsorpsi, larutan sisa dianalisis menggunakan AAS untuk mengetahui jumlah ion logam Mn2+ dan Cu2+ yang teradsorpsi dalam silika gel. Karakterisasi terhadap silika gel hasil ektraksi menunjukan terdapat gugus silanol, siloksi dan siloksan pada pengujian menggunakan FTIR dan karakterisasi menggunkan XRD menunjukkan silika gel berfasa amorf. Hasil adsorpsi ketiga variasi menunjukan adanya kompetisi antara ion logam Mn2+ dan Cu2+ dalam memperebutkan sisi aktif dari silika gel, dimana ion logam Cu2+ lebih dulu teradsorpsi dari pada ion logam Mn2+. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa silika gel dapat digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar ion logam Mn2+ dan Cu2+ dalam limbah cair.
Kajian Fotostabilitas Senyawa Kurkumin dengan Penambahan Ion Logam Cu2+ Pada Irradiasi Sinar UV Annisa Lestari; Cepi Kurniawan; Yusuf Nugi Nugraha; Sutikno Sutikno
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 7, No 2 (2020): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v7i2.9439

Abstract

Senyawa kurkumin telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya dibidang fotovoltaik sebagai pemanen energi matahari yang akan dikonversi menjadi energi listrik. Keterbatasan dari senyawa ini adalah tidak stabil terhadap cahaya matahari karena adanya gugus keton dan gugus hidroksil. Kedua elektron bebas pada gugus ini dapat berinteraksi dengan logam membentuk senyawa kompleks. Pada penelitian ini, pengaruh ion logam Cu2+ terhadap sistem kristal dan stabilitas dikaji. Kurkumin yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurkumin komersial yang telah dipurifikasi. Kurkumin dalam pelarut methanol dilarutkan bersama CuSO4 dengan perbandingan mol 1:2. Setelah campuran di refluks kemudian diperoleh endapan dengan warna kuning tua. Endapan yang telah dikeringkan kemudian dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer XRD, FT-IR, dan UV-Vis. Tidak banyak perubahan yang teramati pada pola difraksi sinar-X, IR maupun UV-Vis. Sedikit pergeseran teramati mengindikasikan interaksi antara kurkumin dengan Cu2+. Pengujian fotostabilitas dilakukan dengan melarutkan senyawa kurkumin dan Cu2+-kurkumin dalam dimetilsulfoksida (DMSO) dimasukan dalam ruang dengan sumber lampu UV 10 watt. Pengamatan dilakukan selama 10 hari dan diukur absorbansi maksimum setiap satu hari menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil analisis absorbansi menunjukkan terjadi pergeseran dan puncak baru pada senyawa kompleks pada panjang gelombang diatas 500 nm. Melalui perhitungan menggunakan orde 0, senyawa kurkumin dan Cu2+-kurkumin akan terdegradasi seluruhnya (absorbansi sama dengan 0) pada hari ke-16 dan ke-55. Kata Kunci: Senyawa analog kurkumin; Cu2+-kurkumin; Fotostabilitas; tetapan laju degradasi.
Synthesis, Characterization of Polyvinyl Alcohol-Chitosan-ZnO/CuO Nanoparticles Film and Its Biological Evaluation as An Antibacterial Agent of Staphylococcus aureus Ahmad Fatoni; Mauizatul Hasanah; Lasmaryna Sirumapea; Annisa Defanie Putri; Khoirunnisa Sari; Restu Dwi Khairani; Nurlisa Hidayati
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 1 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i1.24725

Abstract

The polyvinyl alcohol-chitosan-ZnO/CuO nanoparticles film was researched. Synthesis, characterization, and its biological evaluation as an antibacterial of Staphylococcus aureus were the aims of this research. The biosynthesis of ZnO, CuO, and ZnO/CuO nanoparticles was done using the biological method. The polyvinyl alcohol-chitosan-ZnO/CuO nanoparticles film was synthesized using the casting method. All the products were characterized by FTIR spectroscopy, X-ray diffraction, and Scanning Electron Microscope (SEM). Polyvinyl alcohol-chitosan-ZnO/CuO nanoparticles film as a paper disk for the evaluation as an antibacterial agent through the agar disk diffusion method. The absorption bands of ZnO, CuO, and ZnO/CuO nanoparticles can be observed at 318, 274, and 252 nm, respectively. The peaks at wavenumbers 433-673 and 619 cm-1 were Zn-O and Cu-O groups, respectively. The Zn-O and Cu-O groups at ZnO/CuO nanoparticles can be observed at 474 and 619 cm-1. The appearance of Zn-O and Cu-O groups at film PVA-chitosan-ZnO/CuO nanoparticles indicates the wavenumber between 433 and 673 cm-1. The physical structure of ZnO, CuO, and ZnO/CuO nanoparticles is crystalline form. The crystallite size of ZnO, CuO, and ZnO/CuO nanoparticles was estimated at 1.0572, 6.6315, and 2.3333 nm respectively. The physical structure of film PVA-chitosan-ZnO/CuO nanoparticles is amorphous. The surface morphology of films C, D, and E was affected by the addition of chitosan and ZnO/CuO nanoparticles. The film of PVA-chitosan-ZnO/CuO nanoparticles (C, D and E) can act as an antibaterial agent of Staphylococcus aureus.The inhibition zone of film D is higher than A, B, C, and E.
Penanganan Limbah Ion Logam Cu2+ dengan Teknik Brick Berbahan Dasar Pasir dan Semen serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Air Kurniawati Kurniawati; Eko Prabowo Hadisantoso; Vina Amalia
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 1 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i1.5077

Abstract

Penelitian tentang penanganan limbah cair yang mengandung ion logam Cu2+ telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penanganan limbah ion logam Cu2+ dengan teknik brick dan menganalisis larutan yang digunakan untuk perendaman brick dengan menggunakan beberapa parameter. Pengamatan dilakukan terhadap pH, DHL, COD, TSS dan kadar logam Cu2+ yang terlarut kembali pada larutan perendaman brick. Pembuatan brick dilakukan dengan memvariasikan pasir dengan semen  yaitu 1:1, 1:3 dan 3:1  yang dicampurkan dengan model limbah Cu2+ sebanyak 12 mL. Brick tersebut kemudian direndam pada larutan berbagai kondisi, yaitu pH 3, pH 5,5, dan pH 7 selama 72 jam. Dari hasil penelitian diperoleh logam Cu2+ yang terlarut kembali semakin kecil dengan semakin meningkatnya pH larutan perendaman. Kadar logam Cu2+ dengan perbandingan pasir dan semen 1:1, 1:3, dan 3:1 pada larutan pH 3 berturut-turut 0,035, 0,020, dan 0,044 mg/L, sedangkan pada larutan pH 5,5 adalah 0,108, 0,048, dan 0,053 mg/L, dan pada larutan pH 7 adalah 0,006, 0,008 dan 0,007 mg/L. Kadar logam Cu2+ yang terlarut kembali untuk larutan perendaman pH 3, pH 5,5, dan pH 7 masih berada dibawah kadar maksimum yang diperbolehkan berdasarkan PP No. 28 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, namun terjadi kenaikan pada pH, DHL, dan COD. Sementara kadar TSS masih berada di bawah kadar maksimum yang diperbolehkan.
Pembuatan Biobaterai Berbasis Ampas Kelapa dan Tomat Busuk Muhamad Abidin; Ashary Fathul Hafidh; Mia Widyaningsih; Muhammad Yusuf; Anceu Murniati
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 7, No 1 (2020): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v7i1.6511

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis dengan produksi kelapa dan tomat yang cukup tinggi. Pada tahun 2016, Indonesia menjadi negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan produksi kelapa sebanyak 18,3 juta ton. Beberapa produksi pengolahan kelapa menghasilkan produk samping berupa ampas kelapa. Disisi lain, dari 916.000 ton produksi tomat pertahun terdapat 80% yang mengalami kebusukan akibat serangan hama. Kedua limbah tersebut berpotensi untuk diolah menjadi baterai ramah lingkungan. Tomat busuk telah diketahui dapat dijadikan sebagai elektrolit ramah lingkungan pada baterai dengan menghasilkan beda potensial pada baterai sebesar 1,233 Volt. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu membuat baterai ramah lingkungan berbahan dasar ampas kelapa dan tomat busuk. Ampas kelapa ditambahkan karena emulsifying tepung kelapa secara signifikan lebih tinggi dibandingkan tepung kaya serat lainnya. Metode yang digunakan adalah mencampurkan tomat busuk dengan ampas  kelapa dengan variasi komposisi 0, 25, 50, 75 dan 100% pada masing–masing konsentrasi. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah potensial, kapasitas, dan daya baterai. Hasilnya, baterai pada komposisi 0, 25, 50, 75 dan 100% menghasilkan rata-rata beda potensial masing-masing sebesar 1,27; 1,17; 1,45; 1,23; dan 0,02 Volt, arus listrik masing-masing sebesar 0,76; 1,13; 0,97; 0,24; dan 0 mA, dan daya masing-masing sebesar 0,97; 1,56; 1,43; 0,30; 0,00 miliwatt. Kondisi optimum baterai diperoleh pada baterai dengan konsentrasi 25% ampas kelapa berbanding tomat busuk dengan daya sebesar 1,56 miliwatt. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan baterai ramah lingkungan untuk mengurangi limbah B3, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan baterai di era revolusi industri 4.0.

Page 5 of 12 | Total Record : 113