cover
Contact Name
Rachma
Contact Email
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Editorial Address
https://jurnaledukasi.kemenag.go.id/index.php/edukasi/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
EDUKASI
ISSN : 16936418     EISSN : 2580247X     DOI : https://doi.org/10.32729/edukasi
Focus: EDUKASI is a scientific journal dedicated to the study and research of Religion and Religious Education. It is committed to enriching and expanding the body of scientific knowledge relevant for policy-making and the advancement of theoretical and conceptual frameworks. The journal aims to provide valuable literature, data, and information to governmental bodies, education practitioners, and academics to support decision-making and further studies. Scope: EDUKASI is a scientific journal focused on research and development in the field of religious education. The journal accepts articles that make significant contributions to understanding and solving issues in religious education, whether in formal or non-formal institutions. The topics covered include: Management of Religious Education Institutions Roles and Practices of Religious Educators Management and Funding of Religious Education Evaluation, Quality Assurance, and Accreditation of Religious Education The Role of Students in Religious Education Study of educational aspects relating to various diciplines such as psychology, sociology, management, philosophy, theology, anthropology, and political science to enrich the discourse on religious education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 588 Documents
Implementation of Living Quran Culture in School Nur Kholis; Nuril Mufidah; Lilik Indriharta
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.535

Abstract

AbstractThis research has two aims, namely to describe the types of implementation of living Quran culture in schools, and to analyze the values that underlie the spirit of the development of a living Quran culture at school. The method of this research was qualitative using a case study approach, and conducted at SDI and SMPI Al Azhaar Tulungagung, East Java. The research subjects were the kiai of Islamic boarding schools, the chairman of the foundation, the principal, and the teachers. Data was collected through; in-depth interviews, documentation, and observation. The results of this study indicate that; First, the types of implementation of the Quran's living culture are a) Living Quran (tahfidz, iqra', tahsin, tarjim, Quran khotmil in student's house, Quran reciting competition, sticking verses Quran in each class, and praying using Quran verses); b). Birrul walidain (praying for parents, piety, politeness); and c) Islamic behavior at school and home. Secondly, the values of the underlying spirit of the living Quran include the Quran as a guide to life, reading Quran leads to reward, Quran as the source of information and knowledge in the world and the hereafter, and Quran as the holy book that carries the truth.Abstrak Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk menggambarkan jenis-jenis implementasi budaya living Quran di sekolah. Kedua, menganalisis nilai-nilai yang mendasari semangat pengembangan budaya living Quran di sekolah. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SDI dan SMPI Al Azhaar Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia. Subjek penelitian adalah kiai pesantren, ketua yayasan, kepala sekolah, dan guru. Artikel ini membahas jenis-jenis budaya dan nilai-nilai living Quran yang menjadi semangat implementasi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Validitas data diperiksa menggunakan teknik berikut; kredibilitas, transferabilitas, ketergantungan, dan konfirmabilitas. Analisis data dilakukan dalam siklus bertingkat mulai dari pengumpulan data, tampilan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama, jenis-jenis penerapan budaya living Quran adalah mendalami Quran (tahfidz, iqra', tahsin, tarjamah, khotmil Quran di rumah siswa, kompetisi membaca Quran, menempel ayat-ayat Quran di setiap kelas, dan salat menggunakan ayat-ayat Quran); Birrul walidain (berdoa untuk orang tua, kesalehan, kesopanan); dan Perilaku Islam di sekolah dan di rumah. Kedua, nilai-nilai semangat yang mendasari living Quran meliputi Quran sebagai pedoman hidup, membaca Quran mengarah pada pahala, Quran sebagai sumber informasi dan pengetahuan di dunia dan akhirat, dan Quran sebagai kitab suci yang membawa kebenaran.
PREFACE EDUKASI VOL. 16 NO. 3 DECEMBER 2018 PREFACE PREFACE
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i3.537

Abstract

COVER EDUKASI VOL. 16 NO. 3 DECEMBER 2018 COVER COVER
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i3.538

Abstract

KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN Nurhilaliati Nurhilaliati
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i1.541

Abstract

AbstractThis study is focused on efforts to assess quality and predict the leadership prospects of female madrasa leaders in pondok pesantren in West Lombok Regency. Using the qualitative-descriptive approach, the author seeks to express the quality of women's leadership based on perceptions, attitudes, and behaviors of some women in the position of head of the madrasa through interviews and observation. This study found that the leadership of female in madrasa can be categorized as having good quality. Based on the nine indicators used, there are seven indicators that appear in all research subjects, namely emotional maturity, objective, perceptive, adaptation, initiative, creativity, and communication skills. Responsibility indicators do not appear optimally in one subject of the study. Likewise, indicators of confidence. Women have good prospects to be in the leadership position because of quality. There is no significant rejection of female leaders, and there is no differentiation of opportunities for women and men to become leaders, as long as they have the ability.Abstrak Kajian ini difokuskan pada upaya menilai kualitas dan memprediksi prospek kepemimpinan kepala madrasah perempuan di pondok pesantren di Kabupaten Lombok Barat. Menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif, karena penulis berupaya mengungkapkan kualitas kepemimpinan perempuan berdasarkan persepsi, sikap, dan perilaku dari beberapa perempuan pada posisi jabatan kepala madrasah yang berada di lingkungan pondok pesantren, melalui wawancara dan observasi. Kajian ini menemukan bahwa Kepemimpinan kepala madrasah perempuan di pondok pesantren dapat dikategorikan memiliki kualitas yang cukup baik. Berdasarkan sembilan indikator yang digunakan, terdapat tujuh indikator yang muncul pada semua subjek penelitian yaitu kedewasaan emosional, objektif, perseptif, adaptasi, inisiatif, kreativitas, dan skill berkomunikasi. Indikator tanggungjawab tidak muncul secara maksimal pada satu subjek penelitian. Demikian juga indikator percaya diri. Perempuan memiliki prospek yang baik untuk berada di posisi pimpinan karena adanya kualitas. Tidak ada penolakan signifikan terhadap pemimpin perempuan, dan tidak ada pembedaan kesempatan bagi perempuan dan laki-laki untuk menjadi pemimpin, selama memiliki kemampuan.
IMPLEMENTATION OF ISLAMIC EDUCATION THROUGH BOARDING SCHOOL SYSTEM Farida Hanun
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i1.550

Abstract

AbstractThis study aimed to evaluate the implementation of Islamic education through boarding school system at SMA Islam Nurul Fikri in Lembang, Bandung. This study is conducted by using a qualitive method. The study revealed five major results namely; a) SMA Islam Nurul Fikri has been attracted citizens because of their  integrated system in the curriculum that is combined general and religious education; b) students’ family backgrounds are from the upper and middle classes with high intelligence; c) experiential learning processes that are integrated cognitive, affective and conative domains; d) the outputs of majority students are enrolled in the state universities and won many achievements in various provincial and national competitions; and e) the expected model in the future is to maintain an integrated school model through a boarding school system in producing students who are proficient in the general and religious fields and expanding access for middle and lower-class students.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan Islam melalui sistem Boarding school. Lokasi di SMA Islam Nurul Fikir Lembang dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: a) SMA Islam Nurul Fikri banyak diminati masyarakat karena adanya sistem boarding school dan kurikulum terpadu yang memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama; b) input peserta didik berasal dari kalangan menengah atas dengan kecerdasan tinggi; c) proses pembelajaran melalui pengalaman (experiential learning) dan memadukan secara utuh ranah kognitif, afektif dan konatif; d) output peserta didik banyak yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri dan banyak meraih prestasi berbagai kejuaraan lomba baik tingkat provinsi maupun nasional; e) model yang diharapkan ke depan adalah mempertahankan model sekolah terpadu melalui sistem boarding school dengan menghasilkan peserta didik yang mahir di bidang umum dan agama serta memperluas akses bagi peserta didik menengah ke bawah.
EVALUASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM Suprapto Suprapto
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i1.552

Abstract

AbstractThe potential of Islamic Religious Colleges (PTKI) is to create the competitive and competent generation internationally. The problem now is that PTKI needs to strengthen the academic, such as Human Resources (HR) that qualified and professional; learning that keeps standards; good governance; research and publication; adequate program funding. This study uses a qualitative approach, through observation, interviews, and documentation. The study was conducted in 12 provinces which spread across 10 State Islamic Religious Colleges (PTKIN) and 5 Private Islamic Religious Colleges (PTKIS). The result of this research is the postgraduate management in PTKI under the university and faculty are; The PTKI is not evenly obliging the students to publish their journals before graduate; the average of postgraduate in Islamic religion curriculum is 42 credits; lecturers Homebase  do not yet have a special room, they are still in the faculty; the research performance of PTKI lecturers has not been maximized; PTKI lecturer proceedings are still weak to publish the journals in national and international. The interest of postgraduate student in Islamic study program is very high. Recommended: (1) Opening the new of study program either at the faculty or the postgraduate level. It's have to be accompanied by the recruitment of lecturers, so the study program will not lack of lecturers which result in lecturers home based mismatch; (2) providing the number and quality of classrooms, lecture rooms, and acceleration programs for lecturers; (3) allocating adequate lecturer research funds; (4) conduct structured and scheduled thesis guidance; (5) writing and thesis guidance can begin in the second semester. Abstrak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) memiliki potensi untuk melahirkan generasi berdaya saing dan berkompetensi internasional. Saat ini PTKI perlu melakukan berbagai penguatan akademik, seperti  Sumber Daya Manusia (SDM) yang qualified dan profesional; pembelajaran yang memenuhi standar; tata kelola yang baik; riset dan publikasi; pendanaan program yang memadai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di 12 provinsi yang tersebar pada 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan 5 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS). Penelitian ini menghasilkan pengelolaan pascasarjana di PTKI dibawah universitas dan fakultas; belum seluruh PTKI mewajibkan mahasiswanya untuk mempublikasikan jurnal sebelum lulus; kurikulum S2 PAI rata-rata 42 SKS; dosen homebase belum memiliki ruangan khusus, masih berada di fakultas; kinerja penelitian dosen PTKI belum maksimal; publikasi pada jurnal nasional, internasional dan prosiding dosen PTKI masih lemah; minat mahasiswa terhadap prodi S2 PAI sangat tinggi. Direkomendasikan: (1) pembukaan prodi S2 baru baik di fakultas atau di pascasarjana harus disertai perekrutan dosen sehingga prodi tidak kekurangan dosen yang berakibat dosen home based mismatch; (2) menyediakan jumlah dan mutu ruang kelas, ruangan dosen, dan program akselerasi bagi dosen; (3) alokasi dana penelitian dosen; (4) melakukan bimbingan tesis secara terstruktur dan terjadwal; (5) penulisan dan bimbingan tesis dapat dimulai pada semester dua.
Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Berbasis Pesantren: Studi Kasus Pada SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya Juju Saepudin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i2.559

Abstract

AbstractPesantren-Based Schools (SBP) are integrated education models that combine the implementation of a schooling system that develops science and skills abilities with the implementation of a pesantren system that develops religious attitudes and practices, increased morality and independence in life. This paper presents the results of a study of the model of Islamic Education (PAI) in Pesantren-based Junior High School (SMPBP) Al Muttaqin in Tasikmalaya City. Data was collected by interview, observation and document study techniques. The results of the study and discussion found several conclusions as follows: First, the structure of the PAI curriculum is not limited in the number of limited hours, but was reduced to a sub-field of study which is part of the PAI family, even modified in local content that is typical of pesantren. Second, PAI is not limited to a subject, but it becomes a system so that it is not limited to formal space and time. Third, the implications of the development of PAI can improve student achievement and prestige in the eyes of parents and the community, as well as making SMPBP Al Muttaqin as a magnet in the acceptance of new students as evidenced by increasing interest.Abstrak Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) merupakan model pendidikan integrasi yang menggabungkan pelaksanaan sistem persekolahan yang mengembangkan kemampuan sains dan keterampilan dengan pelaksanaan sistem pesantren yang mengembangkan sikap dan praktik keagamaan, peningkatan moralitas dan kemandirian dalam hidup. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pesantren (SMPBP) Al Muttaqin Kota Tasikmalaya. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ditemukan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, secara struktur kurikulum PAI tidak dibatasi dalam jumlah jam pelajaran yang terbatas, namun diturunkan menjadi sub bidang studi yang merupakan bagian dari rumpun PAI, bahkan dimodifikasi dalam muatan lokal yang bernuansa khas pesantren. Kedua, PAI tidak terbatas sebagai sebuah mata pelajaran, tatapi menjadi sebuah sistem sehingga tidak dibatasi ruang dan waktu yang formal. Ketiga, implikasi dari pengembangan PAI dapat meningkatkan prestasi dan prestise siswa di mata orang tua dan masyarakat, juga menjadikan SMPBP Al Muttaqin sebagai magnet dalam penerimaan peserta didik baru yang dibuktikan dengan peminat yang terus meningkat.
CURRICULUM TYPOLOGY OF ISLAMIC RELIGION EDUCATION IN INTEGRATED ISLAMIC SCHOOL (SIT) Aji Sofanudin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i1.563

Abstract

AbstractIn the last ten fifteen years, the Integrated Islamic School (SIT) has grown rapidly. At first this school grew in urban areas, but now it has penetrated into the periphery. One of them is thriving in Tegal Regency. This study aims to determine the typology of the Islamic Education curriculum at the SMP IT in Tegal Regency. This research is a qualitative study with direct observation of three schools. The research findings indicate that the typology of Islamic education curriculum at the SMP IT in Tegal Regency are various. At least there are three variants of SIT, i.e. (1) SIT under the cope of Network of Integrated Islamic School (JSIT) as practiced by SMP IT Luqman Al-Hakim, (2) SIT  which follow the course of aswaja as practiced by SMP IT Al-Azhar, and (3) SIT which is Islamic Nationalist, as in SMP IT Bimantara Al-Furqon. Those three viariants of SIT have differences in implementing the education curriculum of Islamic religion. SIT JSIT applies the combination curriculum of education department and JSIT curriculum. SIT Aswaja applies the education authorities curriculum and Islamic boarding school, while Nasionalist SIT applies the combination of education authorities curriculum and the foundation’s curriculum.Abstrak Sepuluh lima belas tahun terakhir ini berkembang pesat sekolah-sekolah yang menggunakan label Sekolah Islam Terpadu (SIT). Pada awalnya sekolah ini tumbuh di daerah perkotaan, tetapi sekarang sudah merambah ke wilayah pinggiran. Salah satunya adalah tumbuh subur di Kabupaten Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi kurikulum Pendidikan Agama Islam pada SMP IT di Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan observasi secara langsung ke tiga sekolah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tipologi kurikulum pendidikan agama Islam pada SMP IT di Kabupaten Tegal beragam. Setidaknya terdapat tiga varian SIT, yakni (1) SIT di bawah naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) sebagaimana dipraktekkan oleh SMP IT Luqman Al-Hakim, (2) SIT yang berhaluan aswaja sebagaimana dilaksanakan oleh SMP IT Al-Azhar, dan (3) SIT yang bersifat nasionalis Islam, sebagaimana terdapat pada SMP IT Bimantara Al-Furqon. Ketiga varian SIT tersebut memiliki perbedaan dalam implementasi kurikulum pendidikan agama Islam. SIT JSIT menerapkan kurikulum kombinasi dinas pendidikan dan kurikulum JSIT, SIT Aswaja menerapkan kurikulum dinas pendidikan dan pesantren, serta SIT Nasionalis menerapkan kombinasi kurikulum dinas pendidikan dan kurikulum yayasan.
ORIENTASI PILIHAN STUDI DAN PROFESI SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA (MAN-IC) SERPONG, BANTEN Hayadin Hayadin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i1.564

Abstract

AbstractThis study aims to determine the orientation of education of students of Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN-IC) Serpong, after graduation. As it refers to the national education system, students who graduate from secondary education have a chance to go to higher education, whether academic, profession or vocational path. This was a case study toward student future orientation. Data sources came from head school, tachers, psychologists, counselors, school committee, documents, and students. Data and information were collected by observation, interview, discussion and questionaire. The results showed that students prefer academic path rather than professional and vocational paths. The majority of learners choose domestic high schools, and some choose overseas, and few choose Islamic high schools and Ma'ahad Aly. The majority (85%) of them felt confident with the choice of study, and 75% were already convinced by their choice of profession. Those who were still in doubt, was caused by economic variable as they doubt whether they can fund the study finance or not, ,and also by the awareness of the dynamic changing environment. From the side of profession, majority of them tent to become academics, lecturers, researchers, and inventors; and some choose to be merchants or entrepreneurs.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui orientasi dan motivasi pendidikan siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN-IC) Serpong, setelah tamat. Sebagaimana merujuk pada sistem pendidikan nasional, bahwa peserta didik yang tamat jenjang pendidikan menengah, berkesempatan untuk lanjut pada jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat akademik, profesi ataupun vokasi. Ini adalah penelitian studi kasus yang fokus kepada peserta didik. Sumber data berasal dari pimpinan, ustaz, psikolog, konselor, pembina asrama, dokumen, serta para peserta didik. Data dan informasi dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan diskusi serta kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa para siswa lebih memilih jalur akademik ketimbang jalur profesi dan vokasi. Mayoritas peserta didik memilih Perguruan Tinggi Umum (PTU) dalam negeri, dan beberapa memiilih PT luar negeri, serta sedikit yang memilih Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan Ma’had Aly. Mayoritas (85%) mereka merasa yakin dengan pilihan studi, dan 75% yang sudah yakin dengan pilihan profesinya. Mereka yang masih ragu, disebabkan oleh variabel dana pendidikan yang belum pasti sumbernya, dan adanya kesadaran terhadap lingkungan yang dinamis dan berubah cepat. Dari sisi pilihan profesi, mayoritas (tapi kurang dari setengahnya) cenderung memilih menjadi akademisi, dosen, peneliti, dan inventor; sebagian kecil memilih untuk menjadi pedagang atau entrepreneur.
Struktur Kesucian, Hijrah dan Ruang Queer: Analisa Terhadap Perilaku Mahasiswa Bercadar
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 3 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v17i3.576

Abstract

AbstractThis article aims to explain the case of female college students who use the veil in the college campus area, and deal with the prohibition of the college leadership. The study uses qualitative methods, conducted in 2018 at several state Islamic universities (UIN) in the regions of Java, Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. The data source comes from observations and interviews with female veil users. Data collection uses in-depth interview techniques, and snow-ball. Triangulation is carried out to strengthen the validity of the data and information obtained. Analysis of data and facts in the field was developed based on the theory of chastity structure developed from the structure of feeling structure (structure of feeling). The results showed that the female student's veil dressing behavior was driven by a changing spirit or moving to be or feel holy. They cannot compromise with campus rules, because they cannot separate private and public spaces. They have a unique logic of space, which is all space as a place of sharia enforcement. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan kasus mahasiswi yang menggunakan cadar di wilayah kampus perguruan tinggi, dan berhadapan dengan larangan Pimpinan perguruan tinggi tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilakukan pada tahun 2018 pada beberapa Universitas Islam Negeri (UIN) di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sumber data berasal dari observasi dan wawancara pada mahasiswi pengguna cadar. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, dan snow-ball. Triangulasi dilakukan untuk memperkuat keabsahan data dan informasi yang diperoleh. Analisa terhadap data dan fakta di lapangan dikembangkan berdasarkan teori struktur kesucian yang dikembangkan dari teori struktur perasaan (structure of feeling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku berpakaian cadar mahasiswi didorong oleh semangat berubah atau hijrah untuk menjadi atau merasa suci. Mereka tidak dapat berkompromi dengan aturan kampus, karena tidak dapat memilah antara ruang privat dan ruang publik. Mereka memiliki logika ruang yang unik, yakni semua ruang sebagai tempat penegakan syariah.

Filter by Year

2003 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 22 No. 2 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 22 No. 1 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 3 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 2 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 1 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 2 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 1 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 2 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 2 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 3 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 15 No. 3 (2017): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 1, April 2017 EDUKASI | Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 1, April 2016 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 3, DESEMBER 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2015 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 3, DESEMBER 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 1, APRIL 2014 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 3, DESEMBER 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2012 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 3, DESEMBER 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 1, APRIL 2011 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 3, DESEMBER 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 1, APRIL 2010 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 4, DESEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 3, SEPTEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 2, JUNI 2009 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 4, DESEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 3, SEPTEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 2, JUNI 2008 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 4, DESEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 3, SEPTEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 2, JUNI 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 1, MARET 2007 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 4, DESEMBER 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 2, JUNI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2006 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 4, DESEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 3, SEPTEMBER 2005 Vol. 3 No. 2 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 3 No. 1 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2004 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 3, JULI 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 2, APRIL 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2003 More Issue