cover
Contact Name
Rachma
Contact Email
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaledukasikemenag@gmail.com
Editorial Address
https://jurnaledukasi.kemenag.go.id/index.php/edukasi/about/editorialTeam
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
EDUKASI
ISSN : 16936418     EISSN : 2580247X     DOI : https://doi.org/10.32729/edukasi
Focus: EDUKASI is a scientific journal dedicated to the study and research of Religion and Religious Education. It is committed to enriching and expanding the body of scientific knowledge relevant for policy-making and the advancement of theoretical and conceptual frameworks. The journal aims to provide valuable literature, data, and information to governmental bodies, education practitioners, and academics to support decision-making and further studies. Scope: EDUKASI is a scientific journal focused on research and development in the field of religious education. The journal accepts articles that make significant contributions to understanding and solving issues in religious education, whether in formal or non-formal institutions. The topics covered include: Management of Religious Education Institutions Roles and Practices of Religious Educators Management and Funding of Religious Education Evaluation, Quality Assurance, and Accreditation of Religious Education The Role of Students in Religious Education Study of educational aspects relating to various diciplines such as psychology, sociology, management, philosophy, theology, anthropology, and political science to enrich the discourse on religious education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 588 Documents
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DAN INTEGRETED INSTRUCTIONAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TENTANG ZAKAT Suhardin Suhardin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i2.463

Abstract

 AbstractResearch aimed to study the influence of Contextual Teaching Learning (CTL) and Integrated Instructional strategy on the student’s critical thinking skills concerning zakat. Research conducted in SMP Islam Terpadu (Integrated Islamic Junior High School) Assalam, Jakarta, sampled 60 (sixty) students through random purposive sampling. Research method was an experiment to develop two models of learning strategy, i.e. CTL and IL, as a treatment in improving the student’s critical thinking skills concerning zakat. The experiment of two models of learning strategy was conducted in two classes, in three sessions. The third session was used to take the results of the critical thinking skills concerning zakat. Interpreted data analysis suggests the significant influence of the CTL learning strategy and the Integrated Instructional strategy on the student’s critical thinking skills concerning zakat. Research concluded that the improvement of the student’s critical thinking skills is more affected by the CTL learning strategy than the Integrated Instructional strategy. Therefore, the development of the CTL learning strategy is supposed to be applied to improve the student’s critical thinking skills.AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dan Integreted Instructional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa tentang zakat. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Terpadu Assalam Jakarta dengan mengambil 60 (enam puluh) siswa dengan teknik purposive random sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah experiment, mengembangkan dua model strategi pembelajaran, CTL dan IL, sebagai treatment, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang zakat. Experiment dua strategi pembelajaran dilakukan dalam dua kelas dengan tiga kali pertemuan, pertemuan ketiga, sekaligus pengambilan nilai kemampuan berpikir kritis tentang zakat. Dari interperetasi analisis data yang dilakukan diperloleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran contextual teaching learning (CTL) dan Integreted Instructional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa tentang zakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) lebih berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa daripada Integreted Instructional. Dengan demikian untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa, perlu menerapkan dan mengembangkan strategi pembelajaran CTL dalam pembelajaran. 
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA) 11 BANDUNG Lisa Diyah Ma'rifataini
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i1.464

Abstract

 AbstractThe Ministry of Religious Affairs in cooperation with ACDP has facilitated 40 PAI teachers to attend a training of Islamic Religious Education learning methods in Oxford, English. Among the learning methods implemented in Oxford are Market Place Activites, Expert Group, and Group Investigation methods. Such learning methods are not yet familiar to PAI teachers in Indonesia, so then a question arises as to how the implementation of such PAI methods after the said training. This research deployed experimental method. The results showed that the Market Place Activities, Expert Group, and Group Investigation learning methods had been implemented by PAI Teachers of SMAN 11 of Bandung upon their PAI learning activities; The students responded positively to those three implemented methods, according to the students, the learning materials taught through Market Place Activities method make them easily to understand, so did they when taught through Expert Group and Group Investigation. The result of significant test of those three methods is 0,008, it shows that these three methods, based on the students’ achievement on pre-test and post-test, improved and there was no difference between these three learning methods. Supporting factors in the application of these three methods are the teachers’ masteries thereof, the students accustomed to receive learning materials through application of various learning methods, the school management encourages each teacher to develop various learning methods, the school’s infrastructures, and the supporting learning resources and learning media in implementing such learning methods.Abstrak Kementerian Agama bekerjasama dengan ACDP telah memberikan fasilitas 40 guru pendidikan agama Islam mengikuti pelatihan metode pembelajaran PAI di Oxford Inggris. Diantara metode pembelajaran yang diimplementasikan di Oxford adalah metode Market Place Activites, Expert Group, dan Group Investigation. Metode-metode pembelajaran tersebut masih belum familliar dikalangan guru PAI di Indonesia, sehingga timbul pertanyaan bagaimana implementasi tiga metode PAI pasca pelatihan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan metode Market Place Activities, Expert Group, dan Group Investigation pada pembelajaran PAI telah diimplementasikan oleh Guru PAI SMA Negeri 11 Bandung; Respon siswa terhadap tiga metode mengatakan baik, materi dengan metode Market Place Actifitties pada umumnya siswa mengatakan sangat mudah, Expet Group dan Group Invergation siswa mengatakan mudah. Hasil uji signifikansi dari tiga metode tersebut sebesar 0,008, ini menunjukkan ketiga metode berdasarkan hasil pre tes dan post tes prestasi siswa meningkat dan tidak ada perbedaan diantara ketiga metode pembelajaran tersebut. Faktor pendukung dalam penerapan ketiga metode tersebut adalah Guru menguasai metode pembelajaran, siswa terbiasa menerima pembelajaran melalui penerapan berbagai metode pembelajaran, manajemen sekolah mendorong setiap guru untuk mengembangkan berbagai  metode pembelajaran, sarana prasarana, sumber belajar dan media pembelajaran mendukung dalam mengimplementasikan metode pembelajaran tersebut. 
BAHAN BACAAN DAN ORIENTASI KEAGAMAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA DI KOTA PALEMBANG Zulkarnain Yani
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i2.471

Abstract

 AbstractThis paper described research result regarding religious reading materials and religious orientation of Islam Education (PAI) teacher at Senior High School (SMA) in Palembang. Research aimed to obtain the information on reading interest and the variety of reading materials used by the PAI teachers level SMA in Palembang and their religious orientation. Research concluded that the reading interest of the PAI teacher in Palembang, based on their reading materials, is still low. It is due to the lack of references used in teaching-learning process in class. In addition, the religious orientation of the PAI  teacher at SMA showed that 51% or 38 teachers are intrinsic-orientated. They highly respect the purity of heart, vision, understanding, and commitment to clarify the religious rituals. Meanwhile, 49% or 37 teachers are extrinsic-oriented. They regard religion is used not to receive the blessings of God, but to receive respect from others.Abstrak Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang bacaan keagamaan dan orientasi keagamaan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai minat baca dan ragam bahan bacaan yang digunakan oleh guru-guru mata pelajaran pendidikan agama Islam tingkat SMA yang ada di kota Palembang dan orientasi keagamaan para Guru PAI SMA tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa minat baca guru PAI SMA kota Palembang dilihat dari bahan bacaan yang digunakan tergolong rendah karena kurangnya referensi bacaan yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Selain itu, orientasi keagamaan para guru PAI SMA tersebut sebanyak 51% atau 38 orang guru yang beriorientasi intrinsik, dimana mereka menjunjung tinggi kemurnian hati, visi, pengertian dan komitmen yang memberikan makna pada ritual-ritual keagamaan yang dilakukan dan sebanyak 49% atau 37 orang guru yang berorientasi ekstrinsik, mereka memandang bahwa agama digunakan bukan untuk meraih keberkahan Tuhan, melainkan supaya orang lain menghargai dirinya.
PENDEKATAN SISTEM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Toni Pransiska; Aly Aulia
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i2.473

Abstract

AbstractThis research examined  the Arabic language development and learning at Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Yogyakarta. Research diagnosed the components or sub-systems in Arabic language learning, which involved students, teachers, learning goals, methods, and Arabic text books. It is intended to describe the learning process of Arabic language in perspective of system approach. This research is a mixed research of qualitative and quantitative methods. In general, the interaction of sub-systems, namely students, teacher conditions, goals, methods, and text books is collaborative and cooperative. Even though, some problems were still found in each sub-system. The interaction of sub-systems in the learning process that implemented the interdependent, cooperative and dynamic principals, worked well. In addition, it is necessary to perform educational efforts to improve teacher competencies and student quality with education and training, workshop, seminar, text-book writing, comparative study, and direct practice.  Therefore, the Arabic learning process may find an ideal format and solutive and educational steps in designing Arabic language learning that is active, conducive, creative, innovative, and fun.Abstrak Penelitian ini membahas tentang pengembangan dan pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. enelitian ini mencoba mendiagnosa komponen atau sub-sub system dalam pembelajaran bahasa Arab yang meliputi siswa, guru, tujuan pembelajaran, metode, dan buku ajar bahasa Arab.Hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran bahasa Arab dalam perspektif pendekatan system. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kombinasi (mix research) antara kualitatif dan kuantitatif. Secara umum, interaksi antar sub system seperti siswa, kondisi guru, tujuan, metode, dan buku ajar saling kolaboratif dan sinergis. Meskipun masih banyak ditemukan beberapa masalah di masing-masing sub system tersebut. Interaksi antar sub system tersebut dapat berjalan dengan baik dalam proses pembelajaran dengan melaksanakan prinsipi interdependensi, sinergitas, dan dinamis. Disamping itu, perlu melakukan upaya-upaya edukatif untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas siswa dengan pendidikan dan pelatihan, workshop, seminar, penulisan buku ajar, studi banding (comparative study), dan praktek langsung (direct practice). Dengan begitu, proses pembelajaran bahasa arab dapat menemukan format ideal dan langkah-langkah solutif-edukatif dalam mendesain pembelajaran bahasa Arab yang aktif, kondusif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
PENGARUH DISIPLIN IBADAH SHOLAT, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN INTELEGENSI TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Wahyu Bagja Sulfemi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i2.474

Abstract

 AbstractResearch aimed to study the worship disciplin analysis, school environment, and inteligence on the student’s learning result of the Islam Education (PAI) lesson at Senior High Schools (SMA) in all sub-districts of Pamijahan, Bogor district. This research used survey method with correlation and regression analysis. Population in this research was students from SMA Negeri (Public schools) in all sub-districts of Pamijahan, Bogor district. Meanwhile, samples were 60 students chosen randomly. Data collection obtained by delivering questionnaire and documentation. Data analysis used descriptive statistics, Pearson multiple correlation, coefficient of determination, and regression analysis. Statistical examination used t-test and F-test. Analysis results of worship discipline, school environment, and intelligence on student’s learning result of the PAI lesson were: (i) coefficient of correlation 0,865, (ii) coefficient of determination 73,67%, and (iii) linear regression = -43,84+0,335 X1+0,283 X2+0,417 X3. Test analysis showed that the coefficient of correlation and the coefficient of regression is significantly related. It showed the positive and significant relationship between (i) worship discipline, (ii) school environment, and (iii) intelligence and student’s learning result of the PAI lesson.Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui analisis disiplin ibadah sholat, lingkungan sekolah, dan intelegensi terhadap hasil belajar peserta didik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Negeri se-Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan analisis korelasi dan regresi. Populasi dari penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri ke-Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor sedangkan sampel berukuran 60 orang peserta didik  yang dipilih secara random. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner dan dokumentasi. Analisa data menggunakan statistik deskriptif, korelasi ganda Pearson, koefisien determinan dan analisis regresi. Uji statsitik dipergunakan uji-t dan uji-F. Hasil analisis disiplin ibadah sholat, lingkungan sekolah dan intelegensi, terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,865 dan koefisien determinasi sebesar 73,67%, serta persamaan garis regresi = -43,84+0,335 X1+0,283 X2+0,417 X3. Melalui analisa pengujian diperoleh bahwa koefisen korelasi dan koefisien regresi tersebut sangat signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara disiplin ibadah sholat, lingkungan sekolah dan intelegensi, terhadap hasil belajar peserta didik Mata Pelajaran PAI.
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Arsyad Arsyad; Salahudin Salahudin
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i2.476

Abstract

AbstractThis research aimed to determine the relationship between Al Qur’an reading ability and learning interest of the students, with the learning results of Islam Education (PAI). The problem in this research was the PAI implementation in Senior High School (SMA/SMK) has not been optimally carried out since, (i) in general, the religion lesson is only taught 2 hours per week, in average, (ii) the background of understanding and living Islamic life varies, (iii) the understanding that the PAI  lesson does not give direct contribution to the skills demanded in the working world. These problems affected knowledge, attitude, and skill of the PAI results, which are still not optimum. This research used descriptive method. Data collection obtained: first, Al Qur’an reading ability was carried out by conducting Al Qur’an reading test; second, data of the PAI learning interest of the students was done by delivering questionnaire; and third, data of the PAI results was taken from the school final examination, academic year of 2016/2017. Research concluded that, first, students with good ability of reading Al Qur’an tend to achieve high result of the PAI lesson; second, learning interest of the students is significantly related with the student’s achievement on the PAI lesson; third, there is a positive relationship between the variables in this research, simultaneously, namely the Al Qur’an reading ability and learning interest, with the student’s achievement of the PAI lesson.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan membaca Al Qur’an, dan minat belajar siswa dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Masalah dalam penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan PAI di Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) belum terlaksana secara optimal, karena secara umum jumlah jam pelajaran agama di sekolah rata-rata dua jam per minggu, latar belakang pemahaman dan kehidupan beragama (Islam) berbeda-beda, ditambah pemahaman bahwa pelajaran PAI tidak berimplikasi secara langsung terhadap skill yang dibutuhkan pada dunia kerja. Masalah tersebut berdampak pada pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan hasil PAI yang belum optimal. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan, yaitu; pertama data kemampuan membaca Al Qur’an diambil dengan tes kemampuan membaca Al Qur’an, kedua, data minat belajar PAI siswa diambil dengan koesioner, dan ketiga, data hasil belajar PAI siswa diambil dari hasil ujian akhir sekolah pada tahun pelajaran 2016/2017. Kesimpulan penelitian ini adalah pertama, siswa yang mempunyai kemampuan membaca Al Qur’an dengan baik, mempunyai kecenderungan memperoleh hasil belajar PAI yang tinggi, kedua, minat belajar siswa pada PAI berhubungan secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada PAI, ketiga, ada hubungan positif antara variabel yang ada dalam penelitian ini secara bersama-sama, yaitu kemampuan membaca Al Qur’an dan minat belajar dengan hasil belajar PAI siswa.
EVALUASI PENYELENGGARAAN DIKLAT DI KEMENTERIAN AGAMA Farida Hanun, M.Pd
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i2.477

Abstract

 AbstractThis paper aims: (i) to study the quality of the training and education program results (ii) to evaluate input, process, and product, and (iii) to formulate the policy strategy of the training and education program administration. The study used qualitative method through a CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation approach and was held at the Centre of Training and Education Program (Pusdiklat) and seven training and education halls (balai diklat) in Ministry of Religious Affairs. Data collection was obtained through questionnaire, interview, and literature study. Results showed the quality of the input components and the training and education program administration are categorized as Average (Cukup). Meanwhile, the output component (i.e. participant) is still categorized as Low (Rendah). Therefore, the Ministry of Religious Affairs is recommended: (i) to improve the participant recruitment system, (ii) to improve the trainers’ quality, (iii) to innovate the program curriculum, (iv) to serve the infrastructure for the training program, and (v) to encourage the technical training and education institution in attending the accreditation program held by the State Administration Agency (Lembaga Administrasi Negara, LAN), as an effort to improve the quality.Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk  mengevaluasi kualitas hasil diklat aspek input, proses dan produk serta merumuskan strategi kebijakan penyelengraan diklat. Studi ini menggunakan metode kualitataif dengan pendekatan evaluasi Contex, Input, Procces, Product (CIPP) dan dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) dan 7 Balai diklat di lingkungan Kementerian Agama. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan Studi Kepustakaan. Hasil studi menunjukkan bahwa  kualitas komponen input dan proses penyelenggaraan diklat dikatagorikan cukup. Sedangkan komponen output (peserta diklat)  masih berkualitas rendah. Oleh karena itu direkomendasikan agar Kementerian agama memperbaiki sistem rekruitmen peserta diklat, meningkatkan kualitas widyaiswara, melakukan inovasi kurikulum diklat, melengkapi sarana prasaana kediklatan dan mendorong lembaga diklat teknis mengikuti akreditasiyang diselenggarakan oleh  Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam upaya peningkatan kualitas.
RESPON MADRASAH TERHADAP PELAKSANAAN SEKOLAH LIMA HARI DAN PENGEMBANGAN KARAKTER Umul Hidayati
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i3.478

Abstract

AbstractThis research was conducted in responding to Minister of Education and Culture, Muhajir Effendi’s policy, regarding Five-Day School as a solution to the teachers’ complication in fulfilling the teaching compulsory for 24 hours a week, as a requirement to obtain professional allowance. The policy, that is supposed to provide solutions for the teacher’s complication, has led to current issues and polemic amongst the education experts and practitioners. Some of them have responded by giving supports, whilst some others are refusing by giving various reasons. This research was carried out, based on those various responses, to further study the response from madrasah (boarding school) to that policy. This research used qualitative method by applying phenomenology and socio-historical approach. Data collection was obtained through in-depth interview, Focus Group Discussion, and documentation studies. The results in this research showed that all stakeholders of MAN 1 Bogor have agreed to disagree with the policy of the five-day school implementation, due to the following aspects: 1) insufficient facilities and infrastructure, 2) very tight schedules/curriculum, 3) from the economic and geographic’s point of view, the society is not supporting the policy, 4) the religious culture in madrasah that has been steady, will be difficult to maintain.  In regard to that concern, madrasah is establishing a policy to strengthen the character building management. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebijakan Kemendikbud Muhajir Effendi tentang Sekolah lima hari sebagai solusi terhadap kesulitan guru dalam memenuhi kewajiban mengajar 24 jam perminggu, sebagai syarat mendapatkan tunjangan profesi. Kebijakan yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi kesulitan guru tersebut, ternyata justru menimbulkan persoalan dan menjadi polemik hangat di kalangan pakar dan praktisi pendidikan, sebagian merespon kebijakan tersebut dengan mendukungnya dan sebagian justru menolak dengan alasan yang beragam. Munculnya respon yang beragam inilah, kemudian dilakukan penelitian dengan tujuan untuk melihat lebih jauh bagaimana respon madrasah terhadap kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi dan sosio historis. Pengumpulan data dilakukan melalui in-depth interview, Focus Group Discussion, dan documentation studies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh stakeholder MAN I Kota Bogor sepakat tidak menyetujui adanya kebijakan penyelenggaraan sekolah lima hari dengan alasan aspek sarana prasarana belum memadai, aspek kurikulum yang sangat padat, kondisi masyarakat pengguna dari segi ekonomi dan geografis yang tidak mendukung, dan kondisi budaya religius di madrasah yang sudah mapan akan sulit dipertahankan. Menyikapi hal ini, kebijakan yang akan dilakukan madrasah ke depan adalah memperkuat penyelenggaraan pendidikan karakter.
RELIGIUSITAS SISWA MADRASAH ALIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Iyoh Mastiyah
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i3.484

Abstract

AbstractThis article is written based on the research conducted amongst the students of Madrasah Aliyah Negeri 2 (equivalent to Public Senior High School) and Public Senior High School 3 in Bogor. This research was carried out by using quantitative approach, with the parameter on religiosity aspects (knowledge, internalizing, belief, ritual worship behaviour, social behaviour, and attitude to anticipate negative behaviour). The findings showed that the religiosity level of the students in MAN 2 is higher  than in SMAN 3. Belief is an aspect that had significant influence in decreasing negative behaviour. Meanwhile, internalizing is a significant aspect to increase religious practice and social behaviour. However, knowledge is an aspect that does not directly influence ritual behaviour (worship), social behaviour, and attitude to anticipate negative behaviour. These findings explained the necessity to improve the teaching of religious education, which is more oriented in building religious belief and internalizing, than merely building knowledge.Keywords: Madrasah Aliyah; Senior High School; Student’s ReligiosityAbstrak Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 3 di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan  kuantitatif dengan fokus pengukuran pada dimensi religiusitas (pengetahuan, penghayatan, keyakinan, praktik ritual keagamaan, perilaku sosial dan perilaku menghindari perbuatan negatif). Temuan penelitian menunjukan siswa MAN 2 mempunyai tingkat religiusitas (aspek pengetahuan, keyakinan, penghayatan, dan perilaku ibadah) lebih tinggi dibandingkan SMAN 3. Dimensi keyakinan mempunyai pengaruh signifikan dalam menurunkan perilaku negatif sedangkan dimensi yang signifikan untuk meningkatkan praktik ibadah dan perilaku sosial adalah penghayatan. Sebaliknya dimensi pengetahuan tidak mempengaruhi secara langsung terhadap perilaku ritual (ibadah), perilaku sosial dan perilaku menghindari hal negatif. Temuan ini menunjukan perlunya peningkatan pengajaran pendidikan agama yang lebih berorientasi pada pembentukan keyakinan dan penghayatan keagamaan dibandingkan pembentukan pengetahuan semata.
KEBUTUHAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH Suprapto Suprapto
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v16i2.485

Abstract

AbstractIslam Education (PAI) at schools has not achieved the optimum level, due to the shortage of the PAI teacher. The number of the PAI teacher in Nusa Tenggara Barat (NTB) Province is currently not comparable with the number of students, because: (i) the impact of moratorium policy of the PAI teacher’s recruitment (pengangkatan guru), (ii) the teachers are retiring, and (iii) unscattered number of the PAI teacher. This research used qualitative method, supported by quantitative data. Data collection was conducted through observation, questionnaire, interview, and documentary. Meanwhile, data processing method was editing, coding, tabulating, and interpretation through qualitative and descriptive analysis. Research found that: 1) The shortage of the PAI teachers in NTB, for level SD (Elementary School), SMP (Junior High School), SMA (Senior High School), and SMK (Vocational High School); 2) The Ministry of Religious Affairs - District/City is facing the problem to organize the PAI  teacher at schools, due to the recruitment and payroll system of the Education Board (Dinas Pendidikan); 3) The deployment of the PAI teacher has not followed the system of surplus and shortage analysis, based on education unit within the number of study groups; 4) The PAI teacher’s supervision at schools through Teachers Working Group (Kelompok Kerja Guru, KKG) and Lesson-Teacher Meeting (Musyawarah Guru Mata Pelajaran, MGMP). This research recommends that: 1) The demand of the PAI teacher at schools can be fulfilled by recruiting temporary teacher (guru honorer), done by schools and Education Board, by giving additional teaching duties for the PAI teacher who has not achieved minimum 24 hours; 2) The PAI teacher’s recruitment, deployment and supervision have to be fully authorized by The Ministry of Religious Affairs; 3) The surplus and shortage analysis of the PAI teacher is needed in Level Education Board (Dinas Pendidikan), The Ministry of Religious Affairs – District/City, and Education unit, and 4) The Ministry of Religious Affairs through Directorate of Islam Education (Direktorat Pendidikan Agama Islam) should allocate operational budget for proper KKG/MGMP actitivities of PAI.Abstrak Penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah belum optimal karena kurangnya jumlah guru pendidikan agama Islam. Jumlah guru pendidikan agama Islam di provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini tidak sebanding dengan jumlah siswa sebagai akibat kebijakan moratorium pengangkatan guru PAI, ada yang pensiun dan tidak meratanya sebaran guru PAI. Metode penelitian ini adalah kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif. Pengumpulan data melalui teknik observasi, angket, wawancara dan dokumenter. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah editing, coding, tabulating dan interpretation data dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Temuan penelitian: 1) Jumlah guru PAI di provinsi Nusa Tenggara Barat pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK masih mengalami kekurangan; 2) Kementerian Agama Kabupaten/Kota mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan guru PAI di sekolah karena pengangkatan dan penggajian oleh Dinas Pendidikan; 3) Penempatan guru PAI belum berdasarkan kepada sistem analisis kelebihan dan kekurangan guru PAI berdasarkan satuan pendidikan sesuai jumlah rombongan belajar; 4) Pembinaan guru PAI di sekolah melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Penelitian ini merekomendasikan: 1) Pemenuhan guru PAI di sekolah dapat dilakukan melalui pengangkatan guru honorer oleh sekolah dan melalui Dinas Pendidikan, dengan memberikan tugas tambahan mengajar bagi guru PAI yang belum memenuhi jumlah minimal 24 jam; 2) Pengangkatan, penempatan dan pembinaan guru PAI seharusnya menjadi kewenangan penuh Kementerian Agama; 3) Perlunya sistem analisis kelebihan dan kekurangan guru PAI di tingkat Dinas Pendidikan, Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan dan 4) Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam perlu menganggarkan dana operasional kegiatan KKG/MGMP PAI yang memadai.

Filter by Year

2003 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 22 No. 2 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 22 No. 1 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 3 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 2 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 21 No. 1 (2023): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 3 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 2 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 20 No. 1 (2022): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 3 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 2 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 19 No. 1 (2021): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 3 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 2 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 3 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 2 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 17 No. 1 (2019): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 3 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 1 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 15 No. 3 (2017): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 EDUKASI | Volume 15, Nomor 1, April 2017 EDUKASI | Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 EDUKASI | Volume 14, Nomor 1, April 2016 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 3, DESEMBER 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 EDUKASI | VOLUME 13, NOMOR 1, APRIL 2015 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 3, DESEMBER 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 EDUKASI | VOLUME 12, NOMOR 1, APRIL 2014 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 3, DESEMBER 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 EDUKASI | VOLUME 11, NOMOR 1, APRIL 2013 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 3, DESEMBER 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 EDUKASI | VOLUME 10, NOMOR 1, APRIL 2012 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 3, DESEMBER 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 EDUKASI | VOLUME 9, NOMOR 1, APRIL 2011 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 3, DESEMBER 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 EDUKASI | VOLUME 8, NOMOR 1, APRIL 2010 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 4, DESEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 3, SEPTEMBER 2009 EDUKASI | VOLUME 7, NOMOR 2, JUNI 2009 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 4, DESEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 3, SEPTEMBER 2008 EDUKASI | VOLUME 6, NOMOR 2, JUNI 2008 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 4, DESEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 3, SEPTEMBER 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 2, JUNI 2007 EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 1, MARET 2007 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 4, DESEMBER 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 3, JULI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 2, JUNI 2006 EDUKASI | VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2006 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 4, DESEMBER 2005 EDUKASI | VOLUME 3, NOMOR 3, SEPTEMBER 2005 Vol. 3 No. 2 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 3 No. 1 (2005): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 4, OKTOBER 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2004 EDUKASI | VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2004 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 4, OKTOBER 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 3, JULI 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 2, APRIL 2003 EDUKASI | VOLUME 1, NOMOR 1, JANUARI 2003 More Issue