cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Idea Nursing Journal
ISSN : 20872879     EISSN : 25802445     DOI : -
Core Subject : Health,
Idea Nursing Journal (INJ) adalah suatu media yang dapat digunakan untuk, mendiseminasi, dan mengarsipkan karya perawat peneliti di Indonesia. Karya yang dipublikasikan dalam jurnal ini secara tidak langsung diakui sebagai karya kecendekiawanan penulis dalam bidang keperawatan. Artikel antara lain meliputi sub bidang keperawatan dasar, keperawatan dewasa, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, keperawatan komunitas, manajemen keperawatan, dan pendidikan keperawatan.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal" : 10 Documents clear
KARAKTERISTIK PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN RIWAYAT REHOSPITALISASI Sri Novitayani
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.389 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6442

Abstract

ABSTRAKRehospitalisasi pada pasien skizofrenia cukup tinggi terjadi di beberapa rumah sakit jiwa baik di Indonesia maupun di negara lain. Di Provinsi Aceh, mayoritas pasien skizofrenia yang dirawat inap merupakan pasien yang dirawat kembali akibat kekambuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari pasien skizofrenia rawat jalan yang memiliki riwayat rehospitalisasi di poliklinik Rumah Sakit Jiwa Aceh. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan jumlah sampel 40 orang dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Peneliti menggunakan satu jenis kuesioner dan menggunakan distribusi frekuensi untuk analisa datanya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki karakteristik usia dewasa (95%), laki-laki (65%), pendidikan SMA (42,5%), memiliki pekerjaan (62,5%), penghasilan kurang Rp. 500.000 (25%) dan memiliki anggota keluarga yang merawat (67,5%) sebagai karakteristik demografi. Karakteristik klinikal meliputi lamanya menderita skizofrenia 11 sampai 15 tahun (45%), merasakan efek samping obat (87,5%),  masih ada menggunakan tipikal antipsikotik (27,5%) dan mengkonsumsi obat sebanyak dua kali sehari (70%). Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada Rumah Sakit Jiwa Aceh dan Fakultas Keperawatan Unsyiah agar melaksanakan pendidikan kesehatan dan mengadakan intervensi lainnya yang terkait dengan perubahan perilaku pasien agar memiliki komitmen untuk mengatasi skizofrenia secara terus menerus untuk mencegah terjadinya rehospitalisasi.Kata kunci: Skizofrenia, rehospitalisasi, karakteristik demografi dan klinikal ABSTRACTRehospitalization rate of schizophrenic patient is quite high in some psychiatric hospitals bothin Indonesia and in other countries. In Aceh Province, the mayority of schizophrenic inpatient was having rehospitalization due to relaps. This study aims to determine the characteristic of schizophrenic outpatient withexperience rehospitalization who came to policlinic of Aceh Psychiatric Hospital. Using descriptive methode and had 40 respondens with using purposiv sampling to get the sample. The reasearcher used one questionnaire and frequency statistic for data analysis. Results showed that most respondents have characteristic of adult (95%), male (65%), Senior High School (42.5%), have occupation (62.5%), have income per month less than 500,000 IDR and household family members (67.5%) as the demographic characteristics. Clinical characteristisc include range of lenght os illnes is 11 to 15 years (45%), had experienced side effects from medication (87.5%), still take typical antipsychotic (27.5%) and had dosage frequency two times per day (70%). Based on the results, the reasearcher suggested to Aceh Psychiatric Hospital provide health education or other interventions that is related to change patient’s behaviors that make patients have commitment in managing schizophrenia countinously in order to prevent rehospitalization. Key Words: Schizophrenia, Rehospitalization, Demographic and Clinical Characteristic. 
MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN KONJUNGTIVITIS BAKTERI AKUT Muhammad Abdurrauf
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.262 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6447

Abstract

ABSTRAK                                                                                                                                              Konjungtivitis adalah penyakit mata yang sering dijumpai oleh dokter umum. Konjungtivitis bakteri akut adalah jenis konjungtivitis yang paling sering didapatkan. Penanganan yang tepat diperlukan untuk menghindari komplikasi yang dapat mengancam penglihatan. Konjungtivitis bakteri akut mudah menyebar dari mata satu ke mata yang lain dan ke orang lain. Untuk memutus mata rantai ini penting dilakukan edukasi ke pasien tentang penularan konjungtivitis secara langsung dan benda yang kontak dengan mata penderita agar dapat diambil tindakan pencegahan dari rute penularan tersebut. Dilaporkan satu kasus laki laki 14 tahun datang ke RSU Lirboyo Kediri dengan keluhan kedua mata merah sejak empat hari yang lalu. Keluhan mata merah ini disertai dengan rasa mengganjal seperti kemasukan pasir, banyak mengeluarkan kotoran mata dan pagi hari saat bangun tidur pasien susah membuka mata dan terasa seperti lengket. Pasien menceritakan bahwa sebelum sakit teman sebangku sekolah pasien menderita sakit mata merah. Pada pemeriksaan klinis didapatkan VOD 6/6 VOS 6/6, tidak didapatkan blepharospasme, didapatkan hiperemi konjungtiva, kornea jernih, bilik mata depan kesan dalam, pupil bulat isokor 3mm/3mm. Pasien diberikan terapi antibiotik topikal spektrum luas, analgesik oral serta diberi edukasi. Kata kunci: konjungtivitis bakteri akut, penularan, edukasi ABSTRACT                                                                                                                                            Conjunctivitis is the eye disease most common seen by general practitioner.  Acute bacterial conjunctivitis is the most frequent type of conjunctivitis. Right treatment is necessary to prevent complication that can threat the vision. Acute bacterial conjunctivitis is easily spread from one eye to another and another person. To cut the spreading chain education to patient about spreading route is essential to take preventive step. Reported male 14 years old came to RSU Lirboyo Kediri with chief complain redness of the eye since 4 days ago. It also followed by grittiness, discharge and in the morning when patient wakes the eyes felt sticky and difficult to be opened. Before the patient had this illness his friend next to him in school had sick with red eye. From the clinical evaluation VOD 6/6, VOS 6/6, blepharospasm is unavailable, there is hyperemic conjunctiva, cornea is clear, anterior chamber is deep, pupil round isochor 3mm/3mm. Patient was given topical broad spectrum antibiotic, oral analgesic and educated properly about the disease.Keyword: Acute bacterial conjungtivitis, infection, education 
TEKANAN DARAH DENGAN KEJADIAN INFARK PASIEN ACUTE CORONARY SYNDROME Halimuddin, Halimuddin,
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.818 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6443

Abstract

ABSTRAKAcute coronary syndrome (ACS) merupakan rangkaian gangguan klinis yang disebabkan oleh penyakit akut iskemik jantung. Spektrum klinis ACS adalah Unstable Angina Pectoris(UAP), non-ST elevasi myocardial infarction (NSTEMI), dan ST-elevasi myocardial infarction (STEMI). Proses ACS dapat berlanjut dengan infark transmural atau kematian. Infark  transmural terjadi ditandai dengan gambaran Q patologis menetap pada Elektrokardiogram. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko ACS. Tekanan darah menjadi menifestasi klinis penting klien Acute coronary syndrome 24 jam pertama rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan darah dengan kejadian infark transmural pada klien acute coronary syndrome rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif  dengan desain perspektif studi (cohort). Jumlah sampel adalah 33 orang klien acute coronary syndrome. Teknik pengambilan sampel adalah proporsive sampling dengankriteriainklusi: diagnosa STEMI, NSTEMI, UAP, onset 24 jam, gagal jantung killip I dan II, tidak ada disritmia mengancam, mendapatkan terapi pengobatan standar (satu atau dua anti platelet, nitrat, trombolitik, oksigen). Tempat penelitian Rumah sakit dr Zainoel Abidin Banda Aceh. Variabel independen pada penelitian ini adalah tekanan darah sistole dan diastole, alat ukurnya  Sphygmomanometer-manometer air raksa, sedangkan yang menjadi variabel dependennya adalah infark dan tidak infark, alat ukurnya elektrokardiogram. Metode analisa data menggunakan uji statistik regresi logistik. Hasil penelitian bahwa pasien dengan tekanan darah sistole rata-rata tinggi memiliki kejadian infark 7.5 kali lebih besar dari sistole normal. Sementara pasien dengan tekanan diastole rata-rata tinggi memiliki kejadian infark 6.5 kali lebih besar dari tekanan diastole normal. Tekanan darah sistole dan diastole tinggi pada pasien ACS harus dimonitor dan dikontrol oleh perawat secara intensif selama 24 jam pertama untuk mencegah atau mengurangi risiko kejadianinfark.                                       Kata kunci: acute coronary syndrome, infark, tekanan darah sistole dan tekanan darah diastole. ABSTRACTAcute coronary syndrome (ACS) is a set of clinical disturbance caused by heart ischaemic acute disease.  clinical spectrum of acute coronary syndrome is unstable angina pectoris, non ST elevation myocardial infarction and ST elevation myocardial infarction. The process of  acute coronary syndrome can develop with transmural infarction or death. Transmural infarction is characterized with remain patological Q description on electrocardiogram. High blood pressure is on of risk factors of acute coronary syndrome. Blood pressure is as important clinical manifestation on patient with acute coronary syndrome during the first 24 hours. The research was to identify relationship between blood pressure and transmural infarction occurence on patient with acure coronary syndrome. The research was descriptive quantitative with perspective study (cohort) design. The number of sample was 33 patients with acute coronary syndrome. Sampling technique was proporsive sampling with inclusion criteria i.e. diagnosed with ST elevation myocardial infarction, non ST elevation myocardial infarction, unstable angina pectoris, onset 24 hours, Killip I and II heart failure, non threatening dysrhythmias, obtaining standard treatment therapy (one or two antiplatelets, trombolitik, nitrat, oksigen). The location of the research was in dr. Zainoel Abidin general hospital Banda Aceh. Independent variable  in this research were sistole and diastole blood pressure. Meanwhile the dependent variable were infaction and non infarction. Data analyzed method was use a logisticregression test of statistic. The result of the research showed that patients with high average sistole blood pressure had infarct occurence 7,5 times greater than normal sistole. Whilst patients with high average diastole blood pressure had infarct occurence 6,5 times greater than normal sistole. High sistole and diastole blood pressureon patients with acute coronary syndrome must be monitored and controlled intensively by nurses during the first 24 hours to prevent or alleviate infarction risks.Keywords: acute coronary syndrome, infarction, sistole and diastole blood pressure
MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Yuswardi, Yuswardi; Rizal, Rizal; M. Fajri
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.609 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6448

Abstract

ABSTRAKWaktu merupakan sumber daya yang unik. Secara relatif manajemen waktu telah menjadi konsep baru dalam perkembangan individu dan profesional. Mahasiswa yang baru memasuki tahap perkuliahan di Universitas Syiah Kuala akan mengalami masa transisi dari pendidikan SMA sehingga membutuhkan penyesuaian diri dan kemampuan mengatur diri yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen waktu mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling, merupakan alat ukur berbentuk kuesioner dengan metode menggunakan angket. Populasi  merupakan seluruh mahasiswa tahun masuk 2014 reguler A yang aktif pada Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala, dengan jumlah 56 dari 106 responden. Hasil peneitian dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi berada pada kategori baik yaitu 33 mahasiswa (58,9%) dimana secara umum semua sub variabel juga berada pada kategori baik yaitu membuat perencanaan dan menentukan prioritas 33 mahasiswa (58,9%), menyelesaikan dengan prioritas tertinggi 39 mahasiswa (69,6%)dan memprioritaskan kembali berdasar pada tugas yang tersisa 38 mahasiswa (67,9%) serta Dari hasil penelitian diharapkan mahasiswa dapat memamfaatkan waktunya secara optimal untuk meningkatkan kualitas dan profesioalitas mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi kedepannya.Kata kunci: Manajemen Waktu, Kurikulum Berbasis Kompetensi ABSTRACTTime is generally considered as a pecular resource. Time management, relatively, has inevitably become a new concept within individual and professional development. Freshgraduate from highschool who just studied at Syiah Kuala University will experience the transition period so that they will need to adjust themselves to university level and are expected to be able to manage their time well. The purpose of this research was to find out time management of Competency Based Curriculum students at Faculty of Nursing of Syiah Kuala University. The research design used in this study was descriptive explorative, with cross sectional study. The samples were selected through simple random sampling; the data were collected by using questionnaire. The research population was all students of Regular A, especially those who enrolled in 2014 at Faculty of Nursing of Syiah Kuala University; and the subjects of the research were 56 students from the total of 106 respondents. The results revealed that the time management of Competency Based Curriculum students is in good category, 33 students (58.9%). Then, all sub-variables are also in good category, namely making plans and determining priorities are 33 students (58.9%); completing the highest priority 39 students (69.6%); and reprioritizing the remaining tasks 38 students (67.9%). Hence, based on the findings, it is strongly expected that every Competency Based Curriculum student should be able to manage and spend their time optimally in order to improve their quality and professionalism.Keywords: Time Management, Competency Based Curriculum
TUJUAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA BANDA ACEH Aiyub, Aiyub; Puji Astuti
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.215 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6439

Abstract

ABSTRAKRumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh, Akademi Keperawatan Ibnu Sina (AKIS) Kota Sabang dan Hedmark University College (HUC) melakukan kerja sama mengembangkan pengetahuan lokal tentang terapi lingkungan, melalui penelitian berbasis aksi (cooperative inquery). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai perawat dalam memberikan layanan kesehatan jiwa pada pasien psikotik. Pengajaran berbasis dialog merupakan intervensi penting dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui wawancara kelompok fokus dan dianalisa menggunakan qualitative content analysis. Hasil penellitian teridentifikasi lima tujuan perawat dalam memberikan layanan kesehatan jiwa, yaitu meningkatkan wawasan dan pemahaman pasien, meningkatkan kemandirian pasien, meningkatkann kerja sama dengan keluarga pasien, meningkatkan kerja sama lintas profesi, dan ingin memperbaiki paktek pelayanan. Tujuan ini akan digunakan sebagai dasar dalam pengembangan terapi lingkungan. Para perawat percaya bahwa terapi lingkungan dapat memperbaiki kualitas layanan kesehatan jiwa melalui penyediaan lingkungan terapeutik yang aman, penuh dukungan, memberi kepastian, meningkatkan kapasitas pasien, sehingga dapat menjamin peningkatan kesehatan pasien. Kata kunci: Terapi lingkungan, kesehatan jiwa, tujuan perawat ABSTRACTBanda Aceh mental hospital in collaboration with Nursing School of Sabang and Hedmark University College will develop local knowledge about milieu therapy. This project is conduct by co-operative inquiry research to identify goals used by nurses in patient care delivery with psychotic. Dialog-based teaching is an important intervention in the study. Data was collected with multi-step focus group interviews and analysed by using qualitative content analysis. The study has identified five goals controlling nurses in their nursing care delivery, nemely: to improve understanding and knowledge of patient, to increase independency of patient, to improve family coorperation, to enhance interdisciplinary collaboration, and to improve care delivery of patient. The goals will be used as first step in developing of milieu therapy. The nurses believe that milieu therapy can be a therapeutic modality for improving mental health services in the hospital by creating therapeutic environmet that is safe, full support, pedictable, develop patients capacity, that  focused on the patient’s healing.Keywords: Environmental therapy, mental health, nursing purposes
MANAJEMEN PERSALINAN OLEH PERAWAT DAN BIDAN DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT PEMERINTAH ACEH Halimatussakdiah, Halimatussakdiah
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.063 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6444

Abstract

ABSTRAKIbu yang menghadapi persalinan akan mengalami rasa takut, cemas dan bercampur bahagia saat proses persalinan.  Ibu yang akan menghadapi proses persalinan akan memberikan respon positif, risiko komplikasi akan kurang apabila dipersiapkan, dikelola (manage) dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen persalinan oleh  perawat dan bidan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pemerintah Aceh dan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh tahun 2015. Jenis Penelitian ini jenisnya berbentuk deskriptif eksploratif. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Juni s/d 10 Juli 2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu 33 orang perawat dan bidan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pemerintah Aceh dan Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar fungsi manajemen dari aspek perencanaan persalinan berada pada kategori efektif (66,7%),  pengorganisasian persalinan berada pada kategori efektif (72,7%), penggerakan dan pelaksanaan persalinan berada pada kategori efektif (54,5%), pengawasan dan pengendalian persalinan berada pada kategori efektif (63,6%) dan fungsi manajemen persalinan berada pada kategori efektif sebanyak 19 responden (57,6%). Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan agar dapat melakukan sosialisasi tentang manajemen persalinan dalam bentuk workshop, sehingga dapat mencegah terjadinya penyulit persalinan dan lebih baik lagi manajemen persalinan di masa yang akan datang. Kata kunci: Kualitas,  Manajemen, persalinan ABSTRACTMother who are dealing with giving birth will experience fear, anxiety, and happy together with happiness. They will give positive respond that will reduce risk of complication if it is well prepared and maintained. The aim of this research is to know the delivery and birth management performed by nurse and midwife in obstetric ward at Ibu dan Anak Hospital and Meuraxa Hospital located in Banda Aceh in 2015. This is a descriptive explorative research which was conducted from 29th June to 10th July 2015. The technique of sampling used was total sampling in which involved 33 nurses and midwifes in obstetric ward at Ibu dan Anak Hospital and Meuraxa Hospital in Banda Aceh. The result of this study shows that most of the management function of delivery and birth is effective (66,7%), and from the organization of delivery and birth is effective (72,7%), the aspect of activating and implementing is also effective (54,5%), and the supervising and controlling aspect is effective as well (63,6%), and last from the management function of delivery and birth is in effective level which involved 19 respondents (57,6%). It is expected that the result of study will provide comprehensive input for medical staff to socialize the management function for delivery and birth including workshop in order to prevent difficulties that might occur during delivery and also improve the existing management to be better in the future.Key Words: Quality, Management, Dilivery
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BULLYING Fithria, Fithria; Rahmi Auli
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.968 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6440

Abstract

ABSTRAKBullying salah satu tindakan agresif yang menjadi permasalahan di dunia. Hasil penelitian sebelumnya di Indonesia di dapatkan bahwa 10-60% siswa melaporkan mendapat ejekan, cemoohan, pengucilan, pemukulan tendangan ataupun dorongan sedikitnya sekali dalam seminggu. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bullying meliputi harga diri, kepribadian, keluarga, sekolah dan teman sebaya pada siswa-sisiwi di SMPN 3 Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Jenis penelitian bersifat  deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah populasi 94 orang siswa-siswi dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Alat pengumpulan data kuesioner dengan cara ukur self report. Penelitian dilakukan pada 2-8 Juli 2015 di SMPN 3 Meureudu. Hasil analisa data secara bivariat menunjukkan ada hubungan harga diri dan perilaku bullying (p=0,014), kepribadian dan perilaku bullying  (p=0,006), keluarga dan perilaku bullying (p=0,017), sekolah dan perilaku bullying (p=0,002) dan teman sebaya dan perilaku bullying (p=0,006) dengan perilaku bullying. Diharapkan kepada orang tua dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga dapat mencegah tindakan perilaku bullying pada siswa/siswi.Kata kunci: bullying, harga diri, kepribadian, keluarga, sekolah, teman sebaya. ABSTRACTBullying is one of aggressive behavior that becomes a problem in entere world. The purpose of this study was to find out the factors that related to bullying behavior, including self-esteem, personality, family, school, and friends of Junior High School students in Meureudu Pidie Jaya. It was a descriptive correlative study with cross sectional  approach. The number of population was 94 students and the sampling technique used was a total sampling. The data was collected on July 2-8, 2015 in SMPN 3 Meureudu by using questionnaire with self-report technique. The results of bivariate analysis showed there was correlation betweeen self-esteem (p=0.014); personality (p=0.006); family (p=0.017); school (p=0.002); and friends (p=0.006) with bullying behavior. The conclusion of this study was the self-esteem, personality, family, school, and friends related to the bullying behavior. It is expected to parents and school staff to pay more attention to these factors in preventing the bullying behavior of the students.Keywords: bullying, self-esteem, personality, family, school, friends.
MALNUTRISI PADA BALITA PEDESAAN DENGAN PERKOTAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK KELUARGA: DATA PSG 2015 Agus Hendra Al Rahmad
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.802 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6445

Abstract

ABSTRAKFramework balita malnutrisi secara tidak langsung akibat kondisi sosial ekonomi daerah meliputi aksebilitas pangan, karateristik keluarga, dan pelayanan kesehatan dasar. Kondisi daerah pedesaan memungkinkan rendahnya aksebilitas tersebut sehingga berdampak terhadap status gizi anak. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi balita malnutrisi antara daerah pedesaan dengan perkotaan berdasarkan karakteristik keluarga. Desain penelitian menggunakan Crossectional Study secara analitik. Tempat penelitian daerah pedesaan (Kabupaten Aceh Besar) dan daerah perkotaan (Kota Banda Aceh) dengan sampel 600 RT. Pengumpulan data menggunakan data sekunder diperoleh dari Pemantauan Status Gizi (PSG) di Provinsi Aceh tahun 2015, analisis menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh prevalensi masalah gizi lebih tinggi di pedesaan dibandingkan perkotaan, dengan perbandingan balita underweight 59,7%:40,3%, stunting 51,0%:49,0%, dan wasting 52,3%:47,7%. Tidak terdapat perbedaan prevalensi balita underweight dan stunting antara pedesaan dengan perkotaan berdasarkan pekerjaan, pendidikan ibu dan jumlah anggota keluarga (p-value0,05). Prevalensi wasting menunjukan perbedaan berdasarkan pekerjaan dan pendidikan ibu (p-value0,05), sedangkan jumlah anggota keluarga tidak terdapat perbedaan (p-value0,05). Kesimpulan, balita underweight dan stunting tidak berbeda prevalensinya, sedangkan balita wasting menunjukan perbedaan prevalensi berdasarkan pekerjaan dan pendidikan ibu. Saran, perlu ditingkatkan kerja sama lintas sektoral untuk mengatasi permasalahan gizi didaerah pedesaan. Upaya untuk mengurangi kendala sosial ekonomi dianggap paling penting dan menjadi program prioritas.Kata Kunci: Balita, malnutrisi, perkotaan dan pedesaan  ABSTRACT The framework toddler of malnutrition indirectly through socio-economic conditions includes the accessibility of local food, family characteristics, and basic health services. Conditions of rural areas enable children with nutritional problems. The aim of research to identify malnourished toddlers between rural and urban areas based on the characteristics of the family. Study cross-sectional design analytically. Location rural (Aceh Besar) and urban areas (Banda Aceh) with a sample of 600 household. Sources of secondary data obtained from Monitoring of Nutritional Status (MNS) in Aceh, 2015. The research showed were the prevalence of malnutrition is higher in rural than urban areas, with a ratio underweight: 59,7%:40,3%, stunting 51,0%:49,0%, wasting 52,3%:47,7%. There is no difference in the prevalence of underweight and stunting toddlers between rural and urban areas based on employment, maternal education and the family members (p-value0,05). The prevalence of wasting showed differences based on the work and education (p-value0,05), while the number of family members there was no difference (p-value0,05). Conclusion, a toddler underweight, and stunting prevalence did not differ while wasting toddlers showed differences in prevalence by occupation and mother's education. Suggestions should be increased cross-sectoral cooperation to stem malnutrition in rural areas, through solving socio-economic problems as a priority program. Keywords :  Malnutrition, rural and urban, toddler
KHASIAT MADU DALAM MENURUNKAN MUKOSITIS AKIBAT KEMOTERAPI Marthalena Simamora; Dewi Prabawati; Wilhelmus Hari Susilo
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.198 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6441

Abstract

ABSTRAKMukositis merupakan peradangan pada mukosa dan submukosa mulut yang terjadi akibat efek samping kemoterapi. Salah satu tindakan yang direkomendasikan untuk mencegah dan menurunkan derajat mukositis adalah melakukan perawatan mulut  menggunakan madu. Penelitian ini bertujuan  menganalisis khasiat madu dalam menurunkan  mukositis pada pasien kanker akibat kemoterapi. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen non equivalent control group pretest-post test, sampel sebanyak 98 responden diambil dengan tehnik total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi derajat mukositis  dan instrument Assesment Guide yang yang direkomendasikan oleh United Kingdom Cancer Care Study Group (UKCCSG). Analisis data dengan regresi logistic ordinal diperoleh hasil bahwa perawatan mulut menggunakan madu bermanfaat menurunkan mukositis akibat kemoterapi pada pasien kanker (kelompok intervensi) (p=0.000). Perawatan mulut menggunakan madu bersama-sama dengan variabel usia, jenis kelamin, status gizi, jenis kanker dan jenis kemoterapi secara simultan berkontribusi terhadap penurunan derajat mukositis sebesar 77,9% pada hari ketiga dan 81% pada hari ke enam. Disarankan kepada pasien kanker agar mengaplikasikan perawatan mulut menggunakan madu selama terapi kemoterapi untuk mencegah dan menurunkan derajat mukositis.Kata kunci: kemoterapi, madu, mukositis. ABSTRACTMucositis is the respond of inflammation and ulceration on the mucous membrane in the mouth and sub mucosa that happened because the side effect of chemotherapy. One of the suggested actions to prevent and decrease the degree of mucositis is by starting oral care using honey. This research’s purpose is to find out the effectiveness of the honey in decrease the degree of mucositis on cancer patients undergo are doing the chemotherapy in a general hospital in Medan. This research is a quasi experiment with designed of non-equivalent control group pre test-post test. Sampling method with total sampling technique is consist of 2 groups; an intervention group who get  the oral care using honey (76 correspondent), and a group who get oral care using chlorhexidine 0.2% (22 correspondent). Regression of ordinal logistic are used to analyze the data. The result of the analysis shows that the oral care using honey is effective to decrease  the degree of mucositis on cancer patients (P=0.000). The oral care using honey statistically effective to decrease the degree of mucositis, so it is recommemded to the hospitals to implement the oral care using honey in their standard of nursing treatment towards cancer patient who are doing chemotherapy.Key words: honey, chemotherapy, mucositis. 
EKSPRESI EMOSI KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA Jek Amidos Pardede; Daniel Sirait; Rizki Riandi; Peter Emanuel; Ruslan Laia
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.517 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6446

Abstract

ABSTRAKSkizofrenia merupakan penyakit atau gangguan jiwa yang di alami oleh sebagian besar masyarakat di dunia. Semakin tingginya prevalensi kunjungan ulang pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa menyebabkan perawatan pasien skizofrenia merupakan prioritas utama untuk mengurangi frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi ekspresi emosi keluarga, frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia dan hubungan ekspresi emosi keluarga dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia. Peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah semua keluarga pasien yang memiliki anggota keluarga skizofrenia yang berkunjung   ke RSJ. Prof. DR. Muhammad Ildrem Medan yaitu 876 orang dengan jumlah sampel 88 orang dengan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner yang diberikan kepada responden dan wawancara langsung kepada responden oleh peneliti. Hasil penelitian ini di analisis secara univariat yaitu mayoritas ekspresi emosi keluarga yaitu rendah (72,7%) dan mayoritas frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia yaitu 1 kali (68,2%). Setelah di uji dengan chi-square didapatkan hasil yaitu ada hubungan ekspresi emosi keluarga dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia (p value = 0,000). Saran peneliti agar petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga skizofrenia yang berkunjung di RSJ Prof. DR. Muhammad Ildrem PROVSU Medan tentang penyakit skizofrenia, agar keluarga mengontrol ekspresi emosi. Kata Kunci :  Ekspresi Emosi Keluarga; Frekuensi Kekambuhan, SkizofreniaABSTACTSchizophrenia is an illness or a mental disorder experienced by most people in the world. The high prevalence of repeat visits schizophrenic patients in a mental hospital caused the treatment of schizophrenic patients is a major priority to reduce the frequency of relapse of patients with schizophrenia. This study aims to determine the frequency distribution of emotional expression family, the frequency of relapse of patients with schizophrenia and emotional expression family relationship with the frequency of recurrence of patients with schizophrenia. Researchers used descriptive research design correlation with cross-sectional approach. The population is all the families of patients who have family members with schizophrenia who visited the hospital. Prof. DR. Muhammad Ildrem Medan that 876 people with a sample of 88 people with accidental sampling technique. Data collection tool uses a questionnaire given to respondents and direct interview to the respondents by the researchers. The results of this study in the univariate analysis that the majority of family emotional expression is low (72.7%) and the majority of patients with schizophrenia relapse frequency is 1 times (68.2%). Once in the chi-square test showed that there is a relationship of emotional expression family with frequency of recurrence of schizophrenia patients (p value = 0.000). The researchers suggest that health workers provide health education to families who visit RSJ schizophrenia Prof. DR. Muhammad Ildrem PROVSU Terrain about schizophrenia, so that the family controls the expression of emotions.Key Words : Emotion Expression Family, Frequency of Recurrence, Schizophrenia

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2022): Idea Nursing Journal Vol 12, No 3 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 2 (2021): Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal Vol 11, No 3 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal Vol 10, No 3 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 2 (2019): Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal Vol 9, No 1 (2018): Vol 9, No 1 (2018) Idea Nursing Jurnal Vol 9, No 3 (2018): Idea Nursing Journal Vol 9, No 2 (2018): Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 2 (2017): Idea Nursing Journal Vol 8, No 1 (2017): Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 2 (2016): Idea Nursing Journal Vol 7, No 1 (2016): Idea Nursing Journal Vol 6, No 3 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 2 (2015): Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal Vol 5, No 3 (2014): Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal Vol 4, No 3 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 2 (2013): Idea Nursing Journal Vol 4, No 1 (2013): Idea Nursing Journal Vol 3, No 3 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 2 (2012): Idea Nursing Journal Vol 3, No 1 (2012): Idea Nursing Journal Vol 2, No 3 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 2 (2011): Idea Nursing Journal Vol 2, No 1 (2011): Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal More Issue