cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dinamis
ISSN : 02167492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 246 Documents
STUDY ON CAVITATION PHENOMENA IN CENTRIFUGAL PUMPS USING VIBRATION SIGNAL AND TEMPERATURE PARAMETER Ikhwansyah Isranuri; Mochamad Halley
Jurnal Dinamis No 6 (2010)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTOne of failure in operation centrifugal pump is cavitation. Cavitation is one phenomenonappeared vapor bubbles cause net pressure in fluid is less than vapor pressure of fluid inoperation temperature of pump. Net Positive Suction Head (NPSH) used as safety parameter incavitation .NPSH divided in two kinds, Net Positive Suction Head Required (NPSHR) and NetPositive Suction Head Available (NPSHA). Cavitation occurs when NPSHA drops blow NPSHRfor a centrifugal pump. This study implemented with experiment and analysis about change ofcharacteristic cavitation in centrifugal pump cause variation NPSHA, change of temperature andincrease vibration signal with measuring in centrifugal pump housing. Experiment method usingin this research divided in two steps (direct and indirect experiment).Data from result of theexperiment will developed with statistic method to understand effect from variation NPSHA,vibration signal and increase fluid temperature, concerning cavitation phenomenon with statisticprocessing by MS-Excel and analyzing agree with vibration and temperature behavior. Forvibration signal occurs increase displacement amplitude each 1,80.10-6 m, 2,24.10-6 m and2,46. 10-6 m. Increase velocity amplitude each 1,38.10-5m/s, 1,66.10-5 and 1,97.10-5m/s. Andincrease acceleration amplitude each 1,038.10-4 m/s2, 1,028.10-4 m/s2 and 1,611.10-4 m/s2.Formeasuring fluid temperature in housing pump, for operation condition in 5 hour occurs increasefluid temperature each 0,010 oC,0,032 oC and 0,104 oC. Result of this research describe occursincrease vibration signal and fluid temperature in pump housing cause variation NPSHA.Keywords: Centrifugal Pump, Cavitation, NPSH,Vibration Signal, Temperature parameter
ANALISA UMUR PEMAKAIAN SCREW PRESS PADA MESIN PENGEKSTRAKSI MINYAK MENTAH KELAPA SAWIT Tekad Sitepu
Jurnal Dinamis No 7 (2010)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.896 KB)

Abstract

AbstrakWorm Screw Press adalah salah satu komponen utama pada mesin pengekstraksi Minyak Mentah Kelapa Sawit (Crude Palm Oil). Pemakaian Worm Screw Press sering mengalami gangguan sehingga produksi minyak berkurang. Tulisan ini mencoba memberikan analisa umur pemakaian srew terhadap berbagai tegangan kempa yang dialami screw.Kata kunci : Analisa Umur, Worm Screw Press, Crude Palm Oil
ANALISA EKSPERIMENTAL MODULUS ELASTISITAS BAHAN KOMPOSIT GLASS FIBER REINFORCED PLASTIC (GFRP) BERDASARKAN VARIASI DIAMETER SERAT AKIBAT BEBAN IMPAK LAJU REGANGAN TINGGI Zulfikar Zulfikar
Jurnal Dinamis No 7 (2010)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.861 KB)

Abstract

AbstractGFRP composite is one of the alternative materials that the most common as a replacement for metal. This material has a light weight, easy to shape, good strength, and the production cost is relatively cheaper. This study aims to investigate the effects of fiber diameter variation of mechanical behavior, particularly on the load of high strain rate impact. The application of impulse momentum theory in the elastic region is the basic science for this case. The AGC apparatus is equipment that used for this test because it could generate the high strain wave rate in the single direction loading. Specimen is placed in the position of tight end against the end of the input bar. The results showed that the increase in fiber diameter variations affect the value of E that is produced. Thus, it is become a recommendation for the use of this material in certain circumstances.Keywords: GFRP Composite, Elasticity Modulus, High Strain Rate Impact
EFEK PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA MINYAK PELUMAS MULTIGRADE TERHADAP KEKENTALAN DAN DISTRIBUSI TEKANAN BANTALAN LUNCUR Tekad Sitepu; Himsar Ambarita; Tulus B sitorus; Danner Silaen
Jurnal Dinamis No 7 (2010)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.459 KB)

Abstract

AbstrakSalah satu penggunaan minyak pelumas adalah pada bantalan. Bantalan yang paling umum digunakan adalah bantalan luncur (journal bearing) dan bantalan gelinding (roller bearing) karena memiliki harga yang relatif murah, konstruksi yang sederhana dan mudah dalam pelumasannya. Penambahan zat aditif pada suatu minyak pelumas merupakan hal yang umum dilakukan untuk meningkatkan kekentalan. Penelitian pada efek penambahan zat aditif sangat diperlukan, hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Akan dibahas analisis distribusi tekanan pada bantalan luncur menggunakan minyak pelumas multigrade dengan penambahan dan tanpa penambahan zat aditif. Penelitian dilakukan dalam beberapa putaran yaitu 1000 rpm, 1250 rpm, 1500rpm, 1750 rpm, dan 2000 rpm. Untuk menguji kekentalan miyak pelumas, pengujian dilakukan di Laboratorium Fisika Lanjutan Departemen Fisika FMIPA USU. Sementara untuk distribusi tekanan diteliti di Laboratorium Teknik Pelumasan Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan aditif/oil treatment tipe viscosity index improver terhadap minyak pelumas multigrade dapat meningkatkan kekentalan (viscosity) minyak pelumas sebesar 14,14 %.Kata kunci: minyak pelumas, zat aditif/oil treatment
PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL Mahadi Mahadi
Jurnal Dinamis No 7 (2010)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe use of turbochargers with intercooler is to increase the engine power (30-80%), diesel engines with turbochargers can work more efficiently, if the engine has to work at an altitude of more than 1500 meters above sea level, the turbocharger is of significant importance in the effort to overcome losses caused by power by reduced atmospheric air density at the location. Power will increase by 66.1% with a turbocharger and intercooler uses the rotation 2500 rpm, with the number of cylinders and the dimensions of the same machine. Effective pressure - average increase of 66.4% at 2300 rpm with the spin machine that same.Torsi dimensions for motor diesel fuel was also increased by 60.8% at 2100 rpm with dimensional rotation engine specific fuel sama.Consumtion also decreased by 5.20% at 2100 rpm rotation for internal combustion engine with turbocharger and intercooler this. Power indicator on these diesel motor fuel increased by 62.6%. With this result may be said that the use of a turbocharger and intercooler is very efficient and very influential on the performance of the diesel engine. Keywords : turbocharger, intercooler and performansi
PENGARUH SUDUT PENYINARAN DAN LAJU ALIRAN TERHADAP EFISIENSI TERMAL PADA SOLAR KOLEKTOR TIPE PLAT DATAR Tulus B Sitorus; Himsar Ambarita; Mulfi Hazwi; Tekad Sitepu
Jurnal Dinamis No 7 (2010)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.328 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian tentang teknologi pemanfaatan energi terbarukan, khususnya energi surya (solar energy) sedang mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Penelitian ini menggunakan Solar Energy Demonstrator tipe LS-17055-2 untuk menganalisa pengaruh sudut penyinaran dan laju aliran terhadap efisiensi termal suatu solar kolektor plat datar. Peralatan ini menggunakan dua bola lampu hologram (spot light) dengan daya masing-masing 500W untuk mensimulasikan energi sinar matahari. Solar kolektor tipe plat datar dengan luas 0,095 m2 digunakan untuk menangkap energi radiasi dan energi ini akan memanaskan air yang mengalir di dalam pipa. Parameter-parameter yang divariasikan pada penelitian ini adalah, intensitas penyinaran dengan menghidupkan satu dan dua lampu, sudut penyinaran pada 450, 600, 750, dan 900, dan laju aliran air pendingin 3,4,5,6,7 liter permenit. Total pengujian adalah 40 kali pengujian. Pada setiap pengujian dilakukan pengambilan data tiap menit selama 25 menit. Temperatur air masuk, air keluar, dan temperatur solar kolektor akan diukur. Dengan menggunakan data-data yang diukur, dilakukan perhitungan efisiensi termal solar kolektor ini. Analisa dilakukan untuk mengetahui efek dari sudut penyinaran dan laju aliran terhadap efisiensi solar kolektor.Keywords: Solar Kolektor, Intensitas, Laju aliran
PERANCANGAN GEOMETRI BOILER DAN KONFIGURASI PLTU DENGAN DAYA 7,3 MW BERBAHAN BAKAR CANGKANG SAWIT Melvin Emil Simanjuntak
Jurnal Dinamis No 7 (2010)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.18 KB)

Abstract

AbstrakDari semua limbah padat yang dihasilkan pada suatu Pabrik Kelapa Sawit, cangkang memiliki nilaikalor yang paling tinggi sekalipun jumlahnya tidak sebanyak TKKS. Dengan nilai kalor yangdimilikinya, sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan bakar pada suatu pembangkit listrik.Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh rancangan awal boiler dan konfigurasi pembangkit listrikbertenaga uap dengan bahan bakar cangkang kelapa sawit untuk menghasilkan daya sebesar 7,3MW. Konfigurasi rancangan diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak CycleTempo,perancangan geometri boiler dilakukan dengan perangkat lunak Firecad. Desain boiler didasarkanpada komposisi cangkang dengan kadar air 9% dan excess air 30%. Prediksi komposisi bahanbakar adalah 43,05% karbon, 5,60% hidrogen, 39,21% oksigen, 0,63% nitrogen, 0,00% sulfur danditetapkan 2,5% abu, kandungan air 9% dan diperoleh LHVVondracek sebesar 15441,67 kJ/kg. Gasbuang pada boiler dimanfaatkan dengan penggunaan ekonomiser dan air heater. Dengan duapemanas air umpan diperoleh listrik sebesar 7290 kW dengan input cangkang sebesar 6392,05kg/jam.Kata kunci: cangkang, boiler, siklus pembangkit, daya.
RESPON POLYMERIC FOAM YANG DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) AKIBAT BEBAN TEKAN STATIK DAN IMPAK (SIMULASI NUMERIK Muftil Badri M; Bustami Syam; Samsul Rizal; Krishna Surya Buana
Jurnal Dinamis No 7 (2010)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1276.892 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menyelidiki respon polymeric foam yang diperkuat serat TKKS akibat beban tekan statik dan dinamik melalui eksperimen dan simulasi numerik. Respon yang akan diamati adalah tegangan maksimum, kekuatan retak/patah, serta distribusi tegangan. Karakteristik material berupa modulus elastisitias dan analisa kerusakan akan diselidiki dalam penelitian ini. Secara eksperimen, respon dan karakteristik beberapa material, yaitu: resin termoset, polyurethane, dan polymeric foam yang diperkuat serat TKKS akan diamati melalui uji tekan statik aksial. Secara numerik, respon polymeric foam yng diperkuat serat TKKS yang akan diselidiki adalah distribusi tegangan dari beberapa jenis pembebanan, yaitu: tekan statik aksial, tekan bending, dan tekan impak Split Hopkinson Pressure Bar (SHPB). Spesimen uji tekan statik aksial dibuat berdasarkan standar ASTM D-1621-00. Spesimen uji polymeric foam terdiri dari beberapa material penyusun dengan persentase massa yang berbeda, yaitu: 60 % resin jenis 157 BQTN Ex Series sebanyak, 20% polyurethane, 5% serat TKKS yang dihaluskan, serta 5% katalis methyl ethyl keton proxide (MEKPO). Spesimen uji dieksekusi menggunakan alat uji Shimadzu Servopulser. Analisa numerik melalui simulasi komputer menggunakan software berbasis metode elemen hingga (MEH) yaitu ANSYS Rel. 5.4 untuk simulasi tekan statik aksial dan bending sedangkan MSC/NASTRAN Rel. 4.5 untuk simulasi impak tekan SHPB. Dari hasil uji tekan statik aksial diperoleh nilai modulus elastisitas resin sebesar 118,78 MPa, polyurethane 0,18 MPa, dan polymeric foam yang diperkuat serat TKKS sebesar 17,22. Tegangan maksimum yang direspon oleh resin adalah 0,582 MPa, polyurethane 0,0044 MPa, dan polymeric foam yang diperkuat serat TKKS sebesar 0,106 MPa. Nilai kekuatan retak terhadap masing-masing spesimen uji juga berbeda, kekuatan retak resin adalah 1,18 MPa, polyurethane sebesar 0,075 MPa, dan polymeric foam yang diperkuat serat TKKS sebesar 0,133 MPa. Kegagalan resin akibat beban tekan statik aksial ditandai dengan perbesaran ukuran penampang lateral (barreling), kerusakan polyurethane ditandai dengan terbentuknya lipatan-lipatan permanen di dinding spesimen yang menunjukkan respon plastis sempurna, dan kegagalan polymeric foam yang diperkuat serat TKKS ditandai dengan pembesaran rongga-rongga yang acak. Berdasarkan hasil simulasi numerik diperoleh tegangan Von Mises maksimum terhadap polymeric foam yang diperkuat serat TKKS akibat beban statik aksial sebesar 0,186 MPa sedangkan tegangan maksimum Von Mises akibat bending statik nilainya jauh lebih besar, yaitu 50,518 MPa. Hasil simulasi bending statik menunjukkan bahwa titik kritis terjadi di lokasi beban diberikan. Untuk beban impak, hasil simulasi menunjukkan bahwa polymeric foam yang diperkuat serat TKKS memiliki tegangan maksimum Von Mises impak bending sebesar 69,44 MPa dan impak SHPB sebesar 102, 96 MPa. Hasil simulasi impak menunjukkan bahwa kenaikan waktu impak menyebabkan penurunan terhadap tegangan impak.Kata kunci: polymeric foam, serat TKKS, modulus elastisitas, tegangan, beban tekan statik aksial, tekan bending, impak SHPB
ANALISA PENGARUH UKURAN BUTIR DAN TINGKAT KELEMBABAN PASIR TERHADAP PERFORMANSI BELT CONVEYOR PADA PABRIK PEMBUATAN TIANG BETON Alfian Hamsi
Jurnal Dinamis No 8 (2011)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.488 KB)

Abstract

AbstrakBelt Conveyor adalah alat pemindah bahan yang salah satunya digunakan sebagai alattransportasi material yang berbentuk bulk. Material pasir adalah salah satu contoh materialyang diangkut dengan belt conveyor untuk proses mixer bahan baku dari beton, ini akanmeningkatkan efisiensi kerja dari pabrik pembuatan beton trsebut. Untuk meningkatkanperformansi belt conveyor tersebut perlu dilakukan analisa prestasi belt conveyor. Materialyang akan ditransfer adalah pasir, yang diamati adalah pengaruh ukuran butiran dan tingkatkelembaban pasir yaitu 12 %, 16 %, dan 18 % terhadap kapasitas transfer belt conveyor. Hasilpenelitian diperoleh kondisi kerja yang paling efeketif pada setiap ukuran butir dan tingkatkelembaban pasir adalah pada material pasir kasar ( ukuran 1,3 mm ), untuk material pasirkasar ( ukuran 1,3 mm ) yang lembab, pada tingkat kelembaban pasir 16 %, untuk materialpasir medium ( ukuran 0,3 mm ) yang lembab, adalah pada tingkat kelembaban pasir 12 %,untuk material pasir halus ( ukuran 0,13 mm ) yang lembab, adalah pada tingkat kelembabanpasir 12 %.Kata kunci : Belt Conveyor ; kapasitas transfer belt ; pasir beton ; hopper
Kajian Eksperimental Performansi Pompa dengan Kapasitas 1,25 m3/menit Head 12 m jika Dioperasikan Sebagai Turbin Himsar Ambarita
Jurnal Dinamis No 8 (2011)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.666 KB)

Abstract

AbstractPump as Turbine or PAT is a promising aplication for harvesting small scale hydro power.In comparison with a turbine. pump is cheap, easy to install, and available in market withvarious sizes. Since so PAT is suitable for micro hydropower and for rural areas a typical offgridvillages in Indonesia. However, a pump is originally designed efficiently to convert powerinto fluid energy, not reverse, for converting fluid energy into power. Thus, experiments areextremely needed in order to search the best operation point of a PAT. This paper deals withexperimental study on pump operated as a turbine. A local produced pump with capacity 1.25m3/minute and head 12 m is tested in the laboratory with falling water from 5.18 m and 9.29 m.The pump is coupled with a generator and the electicity produced is used to light five lampswith 100W each.The results show that the best efficiency is 31,39% at 10,38 L/minute andhead 5,18 m. The maximum output power is 400W which is sufficient to generate electricity forsmall house. The experimental results agree well with the teoretical ones. However, the graphsplotted reveal that the present PAT is still far from its best efficiency point.This is due tolimitation of the experimental apparatus. Further modification or using smaller pumps aresuggested to explore the best efficiency point of PAT.Keywords: hydropower, PAT, renewable energy.

Page 3 of 25 | Total Record : 246