cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka (Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals) bertujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang radioisotop, radiofarmaka dan bidang terkait, yang diwujudkan dalam bentuk makalah ilmiah hasil penelitian atau tinjauan dan gagasan.
Arjuna Subject : -
Articles 102 Documents
RELIABILITY ANALYSIS OF THE LIQUID TARGET CHAMBER FOR 18F PRODUCTION AT THE PRR'S CYCLOTRON FACILITIES Kambali, Imam; Sumantri, Tonny Heryanto; Rajiman, Rajiman; Ichwan, Syaefudin
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 12 (2009): JurnaL PRR 2009
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4861.532 KB)

Abstract

ABSTRACT RELIABILITY ANALYSIS OF THE LIQUID TARGET CHAMBER FOR 18F PRODUCTION AT THE PRR'S CYCLOTRON FACILITIES. The liquid target chamber for 18F production at the Cyclotron Division, Centre for Radioisotopes and Radio- pharma ceuticals (PRR) of them  Indonesian National Nuclear Energy Agency (BA TAN) has been analysed for its reliability in enduring high pressures and heat transfer requirements during proton beam bombardment as well as the recommended irradiation parameters for effective 18Fproduction. The target chamber was subject to house the 180-enriched water bombarded with high energy proton beam to produce 18F.A range of SRIM-computer simulations have also been conducted to calculate the ranges of several energetic proton beams (of up to 20 MeV) into pure water target. A study of radioactive impurities which might be produced from the proton-irradiated chamber's materials was also included based on some references. Due to concern over the heat produced during target irradiation, a heat transfer analysis - particularly for the target's cavity - was also included in the presented studies to obtain a brief preliminary calculation of the heating impacts prior to irradiation tests. The calculation was performed for various proton beam currents and energies of up to 30 J..lAand 20 MeV. respectively. It was found that the chamber was reliable for production of 18Ffrom proton irradiated-180 enriched-water target by maintaining the chamber's pressure of up to 3.6 bar if the proton beam current was kept below 16 J..lAfor all energies or the proton beam energy was kept to or below 10 MeV for any employed beam currents. The overall heat transfer coefficient was also found to depend on the power deposited into the water target. Keywords: reliability analysis, liquid target chamber, 18F production, proton irradiation, cyclotron, 180_enriched water target, heat transfer coefficient. ABSTRAK ANALISIS KEHANDALAN CHAMBER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI 18F DI FASILITAS SIKLOTRON PRR. Telah dilakukan analisis kehandalan terhadap chamber target cair untuk produksi 18F yang dimiliki oleh Bidang Siklotron, Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dalam menahan beban tekanan tinggi dan transfer panas selama proses iradiasi berkas proton, serta rekomendasi parameter iradiasi yang efektifuntuk produksi 18F.Chamber target  cair terse but dibuat sebagai wadah air yang diperkaya dengan 180 yang selanjutnya diiradiasi dengan berkasproton berenergi tinggi untuk produksi 18F. Simulasi computer menggunakan program SRIM juga dilakukan untuk menentukan jangkauan berkas proton berenergi tinggi (sampai dengan 20 MeV) kedalam target air mumi. Impuritas radioaktif yang mungkin dihasilkan dari material penyusun chamber tersebut akibat iradiasiberkas proton juga dibahas berdasarkan hasil studi literatur. Analisis transfer panas juga dilaksanakan oleh karena adanya kekhawatiran terhadap panas yang dihasilkan selama iradiasi target, terutama di dalam ruang target, untuk mendapatkan hasil perhitungan awal terhadap kalor yang dihasilkan sebelum uji coba iradiasi. Perhitungan tersebut dilakukan untuk berbagai arus dan energi berkas proton (masing-masing sampai 30 µ dan 20 MeV). Hasil perhitungan dan eksperimen awal menunjukkan bahwa chamber target cair tersebut dapat dihandalkan untuk memproduksi 18F dari target air yang diperkaya 180 dengan mempertahankan tekanan chamber sebesar 3,6 bar jika arus berkas proton dipertahankan sebesar 16 J..lAuntuk semua energi atau jika energi berkas proton dipertahankan sebesar/ dibawah 10 MeV untuk setiap arus. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa koefisien transfer panas keseluruhan tergantung pada daya yang diterima oleh target cair terse but.Kata kunci : analisis kehandalan, chamber target cair, produksi 18F, iradiasi proton, siklotron, target air yang diperkaya 18O,koefisien transfer panas.
PENGARUH WAKTU DAN SUHU INKUBASI PADA OPTIMASI ASSAY KIT RIA MIKROALBUMINARIA Susilo, Veronika Yulianti; Mondrida, Gina; Setiyowati, Sri; Sutari, .; Lestari, Wening
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 8 (2005): JURNAL PRR 2005
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.817 KB)

Abstract

Penentuan kadar albumin dalam jumlah mikro dalam urin pasien sangat penting dilakukan untuk deteksi dini mikroalbumin sebelum menjadinephropathy(gagal ginjal). Penentuan kadar mikroalbumin tersebut menggunakan teknik radioimmunoassay(RIA) dengan kit RIA Mikroalbuminuria. Kit RIA yang baru harus memberikan kinerja assayyang baik, maka setelah diproduksi komponen kit RIA Mikroalbuminuria yang memenuhi syarat perlu dilakukan rancangan assayyang tepat agar diperoleh kondisi assayyang optimum. Telah dilakukan optimasi rancangan assaykit RIA Mikroalbuminuria untuk memperoleh waktu dan suhu inkubasi yang terbaik, yaitu variasi waktu inkubasi 1 jam, 3 jam, 5 jam dan 18 jam dan suhu inkubasi 4°C, 25°C dan 37°C. Protokolassayyang optimum dicapai dengan inkubasi selama 3 jam pada 37°C, yang menghasilkan % ikatan maksimum sebesar 52% dan ikatan non spesifik (NSB) cukup rendah 0,15%. Kit RIA Mikroalbuminuria ini stabil memenuhi syarat %B/T dan %NSB dan dapat dipertahankan selama 8 minggu. Kata kunci: Optimasi, Radioimmunoassay, Mikroalbuminuria Determination of albumin content at micro quantity in a patient urine is very important for an early detection of microalbuminuria before a nephropathy (kidney failure) state to occure. Determination of albumin content in a patient urine is by radioimmunoassay technique using microalbuminuria RIA kit. In a production of a new. icroalbuminuria RIA Kit, a good assay performance should be quaranteed, therefore after RIA reagent that fulfil the required quality were obtained, an optimum assay condition should be esigned. Optimization for assay design of microalbuminuria RIA kit have been carried out in order to obtained the best incubation time and temperature. Incubation time and temperature investigated were 1 hour, 3 hour, 5 hour and 18 hour and 4°C, 25°C dan 37°C respectively. The optimum assay protocol was achieved by 3 hour incubation at 37°C, resulting a high maximum binding of 52% and very low non spesific binding (NSB) of 0,15% respectively. The microalbuminuria RIA kit was stable and comply the required %B/T and %NSB up to 8 weeks. Keywords: Optimize, Radioimmunoassay, Microalbuminuria.
IMMUNORADIOMETRICASSAY (IRMA) DALAM DETEKSI DAN PEMANTAUAN KANKER S., Wayan Rediatning; Dj, Sukiyati
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 3, No 1 (2000): JURNAL PRR 2000
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3798.956 KB)

Abstract

IMMUNORADIOMETRICASSAY (IRMA) DALAM DETEKSI DAN PEMANTAUAN KANKER. Kanker merupakan masalah kesehatan yang cukup besar tidak saja di Indonesia, namun juga di seluruh dunia. Banyaknya kematian yang disebabkan kanker umumnya disebabkan karena terlambatnya diagnosis dan ketidaktepatan penanganan terapi. Untuk mengurangi angka kematian akibat kanker ini perlu diupayakan deteksi dini dan pemantauan kanker pada pasien yang menjalani terapi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas, pada makalah ini dibahas mengenai peran teknik Immunoradiometricassay (IRMA) dalam deteksi dan pemantauan kanker dengan penentuan kadar "tumor marker" dalam serum pasien. Disamping itu dikemukakan pula prinsip IRMA dalam penentuan kadar "tumor marker", kit IRMA yang ideal dalam penentuan kadar "tumor marker". Beberapa jenis kit IRMA yang digunakan untuk penentuan "tumor marker" dalam deteksi dan pemantauan kanker serta pemilihan "tumor marker" dalam diagnosis serta pemantauan kanker juga merupakan bahasan dalam makalah ini. Dari bahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa teknik IRMA sangat memegang peranan dalam deteksi dan managemen penanganan kanker melalui penentuan kadar "tumor marker" dalam serum pasien. IMMUNORADIOMETRICASSAY (IRMA) IN DETECTION AND MONITORlNG OF TUMOR. Cancer is becoming a serious health problem not onlv in Indonesia, but also all over the world. The high rate of death caused by cancer is mostly due to the late diagnosis and unproper management of cancer. To reduce the high rate of death due to cancer, the analytical technique which can be used for early detection and monitoring of cancer is required. Related to this matter, the role of Immunoradiometricassay (IRMA) in detection and monitoring of cancer through determination of tumor marker is discussed, The principle of IRMA for tumor marker detection and the requirement of ideal IRMA kit for tumor marker are also briefly described. Different kind of tumor maker IRMA kit and the choice of tumor marker in detection and monitoring of cancer are also included in this paper. It is summerized that IRMA technique plays important role in detection and monitoring of cancer through determination of tumor marker in pasien serum.
PREPARASI RADIOFARMAKA 99mTc-DTPA-INH UNTUK DIAGNOSIS TUBERKULOSIS Astuti, Laksmi Andri; Setyowati, Sri; Triningsih, Triningsih; Maskur, Maskur; Widjaksana, Widyastuti
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 14, No 1 (2011): Jurnal PRR 2011
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3360.578 KB)

Abstract

ABSTRAKPREPARASI RADIOFARMAKA 99mTc__DTPA_INH UNTUK DIAGNOSIS TUBERKULOSIS.Radiofarmaka telah menunjukkan manfaat yang nyata dan spesifik dalam pelayanan kesehatan terutama untuk diagnosis dan terapi antara lain untuk penyakit kanker dan infeksi. Salah satu cara. menangani banyaknya kasus tuberkulosis yang banyak terdapat di Indonesia, teknik kedokteran nuklir menggunakan radiofarmaka diethylenefriaminepenfaacetic acid-isonicotinic acid hydrazide (DTP A-INH) yang yang ditandai dengan teknesium-99m dapat dipakai salah satu metoda altematif untuk diagnosis tuberkulosis. Saat ini telah dilakukan preparasi 99mTc_DTP A-INH, 991~C_DTPA-INH dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: konyugasi DTPA-INH dan analisis hasil konyugasi dengan HPLC kolom C-18. Penandaan DTP A-INH dengan Tc-99m dilakukan dengan menambahkan SnClz sebagai reduktor dan larutan 99mTcperteknetat dan generator 99Mo;99mTc.Hasil penandaan dianalisis dengan menggunakan kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis, sedangkan stabilitas DTP A-INH dilakukan untuk menentukan waktu kadaluwarsanya. Hasil analisi dengan HPLC menggunakan kolom C-18 menunjukkan telah terjadi konyugasi antara DTPA dengan INH, sedangkan analisis dengan kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis menunjukkan kemurnian radiokimia lebih besar dari 90 % dan hasil pelabelan terbaik didapatkan pada penambahan SnClz sebanyak 200 ).lg. Hasil uji stabilitas untuk sediaan yang belum dilabel, menunjukkan sediaan masih stabil pada minggu ke 13. Pengujian kestabilan 99mTc_DTPA-INH pada suhu kamar menunjukkan kemurnian radiokimia masih stabil sampai 3 jam setelah penandaan. Kata kunci : radiofarmaka, Tc-99m, DTP A, INH, diagnosis, tuberkulosis. ABSTRACT PREPARATION OF 99mTc-DTPA-INH RADIO PHARMACEUTICALS FOR TUBERCULOSIS DIAGNOSIS. Radiopharmaceuticals have shown a real and spesifik usefulness in medical services, especially for diagnosis and therapy of several deadly diseases such as cancer and infection. To handle Tubeculosis which is common in Indonesia, nuclear medicine teclmiques which uses DTPA-INH radiophannaceutical labeled with technetium-99m offer an alternative method for tuberculosis 99m diagnosis. Preparation of Tc-DTP A-INH and its analysis have been carried out. The preparation consisted 99111 of several steps, conjugation of DTPA with INH and the conjugated DTPA-INH was labeled with Tc, 99m followed by C-18 HPLC analysis. Radiochemical purity of Tc-DTP A-INH was ana lysed using TLC/paper chromatography. Stability test of DTP A-INH to know the expiry date was carried out. The HPLC result showed that the conjugated DTP A-INH has been formed. The radiochemical purity of 99mTc_TPA-INH analysed with TLC/paper chromatography was obtained at higher than 90 %. Best result was obtained by addition of 200 ).lgram of SnClz. The stability test showed that DTP A-INH was stable until 13 weeks and thestability of labeled DTP A-INH at room temperature was stable after 3 hours incubation post labeling. Key words: radiophannaceutical, Tc-99m, DTP A, INH, diagnosis, tuberculosis    
OPTIMASI PENYERAPAN MOLlBDENUM-99 PADA MATERIAL BERBASIS ZIRKONIUM (MBZ) Saptiama, Indra; Herlina, Herlina; Sarmini, Endang; Sriyono, Sriyono; Lubis, Hotman; Setiawan, Herlan; Marlina, Marlina; Muthalib, Abdul
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 18, No 1 (2015): JURNAL PTRR 2015
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2770.884 KB)

Abstract

Zirkonium merupakan unsur yang memiliki karakteristik yang khas dan sering digunakan dalam komponen material nuklir karena memiliki ketahanan terhadap korosi, keasaman serta memiliki tampang lintang absorpsi terhadap neutron termal yang rendah. Pada penelitian ini material berbasis zirkonium (MBZ) disintesis untuk penyerap molibdenum-99 (99Mo) pada generator radioisotop 99Mo/9mTc. MBZ disintesis melalui reaksi termal kondensasi antara ZrCl4 dan isopropyl alkohol. Variasi lama pemasanasan pada temperatur 150°C (waktu pemanasan selama 30 menit,MBZ-30; 60 menit,MBZ-60; 120 menit,MBZ-120 dan 240 menit, MBZ-240) setelah pelapisan MBZ dengan tetra etil orto silikat (TEOS) dilakukan untuk mendapatkan MBZ yang memiliki daya serap molibdenum-99 yang tinggi. Hasil uji MBZ-30, MBZ-60, MBZ-l20 dan MBZ-240 secara visual memperlihatkan bahwa penyerap ini memiliki warna yang kecoklatan dan tidak rapuh. Hasil uji luas permukaan spesifik penyerap MBZ-30, MBZ-60, MBZ-120 dan MBZ-240 dengan menggunakan  Brunauer, Emmett and Teller (BET) berturut-turut  adalah 22,45, 21,47, 19,5, 16,08 mm2/g. Hasil  BET ini memperlihatkan semakin lama waktu pemanasan maka semakin menurun luas permukaan spesifik penyerap MBZ. Karakterisasi penyerap MBZ-60 dengan fourier   transform  infra  red (FTIR)  menunjukkan  terdapat ikatan  Si-O-Si di 1080 – 1099  cm-l pad  a  MBZ  setelah  dilapis TEOS.  Pada MBZ-60 setelah penyerapan Mo sementara itu terlihat adanya serepan pad a 950cm-l yang mengindikasikan adanya ikatan Mo-O. Hasil uji serap penyerap  MBZ  terhadap  molibdenum-99  menunjukkan  bahwa  MBZ-30 ,MBZ-60, MBZ-120   dan  MBZ-240  memiliki  yield  penyerapan   sebesar 47,1 ;86,3; 82,1 dan 52,4 % dan kapasitas serap sebesar 107,2 ; 196,3; 186,7 dan 119,2 mg/g MBZ.Berdasarkan hasil uji ini dapat dilihat bahwa MBZ-60 dan MBZ-120 merupakan penyerap MBZ yang memiliki kapasitas serap molibdenum-99 yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan MBZ lainnya dan dinilai cocok sebagai penyerap untuk generator 99Mo/9"'rc OPTIMATION ADSORPTION of 99Mo IN ZIRCONIUM-BASED MATERIAL (ZBM) . Zirconium is an element that has unique characteristic and often be used as component of nuclear material because it has the corrosion resistance, acidity and the absorption of cross-section has a low thermal neutron. In this study, zirconium-based materials (MBZ) was synthesized for adsorbent of molybdenum-99 on 99Mot9mTc radioisotope generator. MBZ was synthesized by termal condensation between ZrCI4and isopropyl alchohol. Variation of drying time at 150°C (30 minutes for MBZ-30; 60 minutes, MBZ-60; 120 minutes, MBZ-120; and 240 minutes, MBZ-240) after MBZ coated with tetra etil ortho silicate ( TEDS) was cunducted in order to obtain MBZ with high adsorption capacity towards Mo. The visual test results showed of MBZ-30, MBZ-60, MBZ-120, and MBZ-240 adsorbents had brownish color and not fragile. The spesific surface area test resulst of  MBZ-30, MBZ-60, MBZ-120, and MBZ-240 adsorbent by using Brunauer, Emmett and Teller (BET) were 22,45, 21,47, 19,5, 16,08 mm2/g, respectively. Based on the BET results, it can be seen that longer drying time resulted in lower the specific surface area of MBZ. The characterization of MBZ60 adsorbent using fourier transform infra red (FTIR) showed that there was Si-D-Si bond at 10801099 cm-l in MBZ after coated by TEDS. Mean while, MBZ-60 which had adsorbed Mo showed IR band at 950 cm-l that indicated the existence of Mo-Q bond. The Mo-99 adsorption test results 
FORMULASI KIT MIBI SEBAGAI PREPARAT PENATAH JANTUNG Widyastuti, widyastuti; A., Hanafiah; Yunilda, Yunilda; A., Laksmi; Setiyowati, Sri; Yulianti, Veronika
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 2, No 1/2 (1999): JURNAL PRR 1999
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4411.657 KB)

Abstract

FORMULASI KIT MIBI SEDAGAI PREPARAT PENATAH JANTUNG. Sediaan 2-methoxy-isobutyl-isonitrile (MIBI) telah diketahui sebagai preparat penatah perfusi miokardial (otot jantung) yang telah ditandai dengan 99mTc. Sediaan ini menghasilkan gambaran yang sama baiknya dengan sediaan Talium-201Tl, dan dapat menggantikan sediaan 201Tl karena mempunyai beberapa keunggulan. Kit MIBI ini dibuat dari senyawa MIBI yang disintesis di P2RR-BATAN yang telah melalui karakterisasi dan serangkaian uji kualitas. Formula kit MIBI yang digunakan mengacu pada formula yang digunakan oleh produk impor (CardioliterR, kit MIBI buatan Dupont), dan pengujian kualitas dilakukan dengan membandingkan beberapa parameter terhadap produk impor tersebut. Parameter yang digunakan dalam uji kualitas ini meliputi kemurnian radiokimia, biodistribusi (perbandingan % radioaktivitas di jantung dan hati), dan gambaran organ menggunakan gamma kamera pada manusia. Hasil percobaan menunjukkan kemurnian radiokimia rata-rata 95%, biodistribusi di jantung dan hati memberikan rasio 0,7, 1,5 dan 2,53 berturut-turut pada waktu pencacahan 10, 30 dan 60 menit setelah penyuntikan. Hasil pengujian pada manusia menunjukkan gambaran yang sangat jelas dan kurang lebih sama dengan yang dihasilkan oleh produk impor. Dari percobaan ini telah diketahui pula kondisi pengeringan kit yang baik, yang menghasilkan kit dengan kekeringan yang cukup baik dan waktu daluwarsa lebih dari 6 bulan. FORMULATION OF MIBI KIT AS A HEART IMAGING AGENT. 99mTc labelled 2-methoxy-isobutyl-isonitrile (MIBI) has been known as an imaging agent for myocardial perfusion. This radiopharmaceutical preparation gives the same satisfactory result as Thalium-201Tl, and presumably could replace 201Tl because of some advantages. MIBI kit was formulated from MIBI ligand produced by RPC­ BATAN which has been characterized and tested for quality. The formula used in this research referred to the formula of imported product (Cardiolite, MIBI kit produced by Dupont), and the quality control testing was performed by comparing some parameters to the imported product. The parameters used for QC testing were radiochemical purity, biodistribution in mice and heart imaging in human volunteer using gamma camera. The result of the experiment showed that the radiochemical purity was 95 % in average, biodistribution in heart to liver gave the ratio of 0.67, 1.5 and 2.53 respectively at 10, 30 and 60 minutes after injection. The result of clinical testing in some volunteers gave contrast images as good as given by Cardiolite. The optimum condition of freeze drying has been found, and the kit can be used for more than 6 month.
PENANDAAN DAN BIODISTRIBUSI RADIOFARMAKA TERAPI KANKER OTAK 1251-NIMOTUZUMAB TERHADAP MENCIT NORMAL Ismuha, Ratu Ralna; Ramli, Martalena; Gunawan, Adang Hardi; Mutalib, Abdul; Subarnas, Anas
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 13, No 2 (2010): Jurnal PRR 2010
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPENANDAAN DAN BIODISTRIBUSI RADIOFARMAKA TERAPI KANKER OTAK 125I-NIMOTUZUMAB TERHADAP MENCIT NORMAL. NIMOTUZUMAB adalah anti bodi monoclonal yang diketahui berperan banyak dalam antiproliferasi, proapoptisis dan efek antiangionik pada terapi kanker  otak  (glioma). Penandaan antibody monoklonal nimotuzumab dengan radiosiotop 1251yang memancarkan e1ektron auger telah dilakukan dengan menggunakan metode  iodogen. Hasil penelitiaan kemurnian radiokimia terbaik (97%)  menunjukan  mol  ratio protein (nimotuzumab) dengan kalium iodida  dan  lodogen adalah 1: 2: 1200  pada fraksi ke 6.  Kemurnian radiokimia diuji dengan  kromatografi kertas dengan fase diam  dan  fase gerak  masing –masing  adalah  kertas whatman  no. 1 dan  etanol-butanol-amonium  hidroksida dengan  perbandingan  3 : 2 : 1 Nilai Rf untuk  1251_nimotuzumab adalah 0,0 dan  125I adalah 0,9.  Hasil uji biodistribusi terhadap mencit normal selama 72 jam  menunjukan 125 I-nimotuzumab memiliki  waktu  paruh  yang  panjang  dan  terakumulasi  tinggi dalam organ  hati (1,97 ± 1,18%), organ ginjal (0,82± 0,28%)  dan  otot (0,61±,98%).  Sedangkan  akumulasi tertinggi  pada organ otak mencit normal (0,13 ±0,06%) baru terjadi setelah 24jam penyuntikan. Berdasarkan efek terapi dan akumulasi terhadap organ pada mencit normal, 1251_9imotuzumab berpotensi digunakan untuk terapi kanker otak. Kata kunci: Biodistribusi, Glioma, 1251,lodogen, Nimotuzumab ABSTRACT LABELING AND BIODISTRIBUSTION OF THERAPEUTIC RADIOPHARMACEUTICAL FOR BRAIN CANCER 125I – NIMOTUZUMAB IN NORMAL MICE. Nimotuzumab is a monoclonal antibody which known giving contribution in antiproliferation, proapoptosis and antiangionik effect on the therapy of brain cancer (glioma). The labeling of monoclonal antibody nimotozumab with 1251which radiate Juger electrons has been done with idogen method. The best result of radiochemical purity (97%) was shown ihI fraction 6 with the mol ratio of nimotuzumab towards potassium iodide and iodogen was 1 : 2 : 1200. Radiochemical purity was examined by paper chromatography with whatman paper no. 1 as the stationary dhase and ethanol-butanol-ammonium hydroxide with a ratio of 3 : 2 : 1 as the mobile phase. Rf Values for 1251-nimotuzumab is 0.0, while Rf value of 1251is 0.9. The biodistribution result on normal mice for 72 hours showed that 1251-nimotuzumab not only has a long half-life time but also has high accumulation in liver (1.97 e. 1.18(%0.)kidey (0.82±0.28%) and  muscle ( 0.61 ± 0.98 % ). The higest accumulation in liver (1.97 mice ( 0.128±0.06% ) occurred 24 hours after injection . Based on trhwe therapeutic effect and organ accumulation on normal mice,  1251-nimotuzumab could be potentially used for brain cancer therapy. Keywords: Biodistribution, Glioma, 1251,lodogen, Nimotuzumab      
Immunoradiometricassay (IRMA) CA 15.3 untuk Deteksi Kanker Payudara Widayati, Puji; Lestari, Wening; Susilo, Veronika Yulianti
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 17, No 1 (2014): Jurnal PTRR 2014
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.467 KB)

Abstract

Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan karena angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Tingginya angka mortalitas dikarenakan terapi yang ada sekarang ini belum memberikan hasil yang memuaskan. Tingginya tingkat stadium pasien kanker payudara di Indonesia disebabkan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah, pada hal kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang dapat dideteksi dini, salah satu caranya dengan menggunakan kit IRMA CA 15.3. Carbohydrate Antigen 15.3 (CA 15.3) adalah sejenis gabungan glikoprotein heterogene yang dapat bereaksi dengan monoklonal antibodi anti CA 15.3. Senyawa CA 15.3 digunakan sebagai tumor marker dan penentuan kadarnya dapat dilakukan dengan teknik Immunoradiometricassay (IRMA). Pusat Radiosotop dan Radiofarmaka (PRR)-BATAN telah mengembangkan kit IRMA CA 15.3 dan sebelum digunakan secara klinis kit tersebut harus divalidasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi kit IRMA CA-125 produksi PRR yang meliputi penentuan batas deteksi, kepekaan (sensitivitas), ketelitian (presisi) dan parameter assay (Non Spesific Binding, NSB dan Maximum Binding, MB) sehingga dapat digunakan untuk menentukan kadar CA 15.3 pada pasien kanker payudara di rumah sakit. Telah dilakukan validasi kit IRMA CA 15.3 yang menghasilkan batas deteksi 0,84 mIU/mL dengan ketelitian intra assay memberikan koefisien variasi (%CV) untuk QCL (8,94%) dan QC H (7,99%) sedangkan ketelitian inter assay untuk QC L (11,94%) dan QC H(12,38%). Kit IRMA CA 15,3 ini mempunyai karakter yang baik sesuai dengan %NSB dan B/T yang ditunjukkannya (1,05 untuk %NSB dan 16,30% untuk B/T).ABSTRACTCANCER DETECTION. Breast cancer is one health problem because the rate of morbidity and mortalityare quite high. The high mortality rate due to the existing therapy to breast cancer patients did not givesatisfactory results. The high stage breast cancer patients in Indonesia due to the low level of public awareness, whereas breast cancer is one type of cancer that can be early detected, using CA 153 IRMA kit. The Carbohydrate antigen 15.3 (CA-153) is a kind of combination of heterogene glycoprotein which canreact with the monoclonal anti CA 153 antibody. The CA 153 compound can be used as tumor marker and the concentration can be detennined using IRMA technique. The Center for Radiosotope and Radiohannaceuticals (CRR)-BA TAN has developed a CA 153 IRMA kit to fullfil domestic demand. The aim of the study is to validate the CA-125 IRMA kit produced by CRR including detennination of sensitivity, accuracy, precision and the assay parameters (Non-specific binding, NSB and Maximum Binding, MB) of the kit in order to be used to detennine concentration ofCA 153 of patients in the hospital. IRMA kit validation has been carried out resulting detection limit for CA 15.3 at 0.8130 IV I mL withprecision CY for intra-assay QC L (8,94%CY) and QC H(7.99%CY) while the inter-assay precision for QC L (l1,94%CY) and QC H. (l2,38%CY). This CA 153 IRMA kit also has a good character showing 1,05% NSB and 16,30%BIT.Keywords: Radiometricassay, tumour marker, CA 1531
PERHITUNGAN PEMBUATAN KADMIUM-109 UNTUK SUMBER RADIASI XRF MENGGUNAKAN TARGET KADMIUM ALAM Awaludin, Rohadi
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 10 (2007): JURNAL PRR 2007
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.397 KB)

Abstract

PERHITUNGAN PEMBUATAN KADMIUM-109 UNTUK SUMBER RADIASI XRF MENGGUNAKAN TARGET KADMIUM ALAM. Radioisotop kadmium-109 merupakan salah satu sumber radiasi yang digunakan pada X-ray fluorescence (XRF). Untuk itu telah dilakukan kajian produksi sumber radiasi kadmium-109 untuk XRF melalui aktivasi neutron dengan sasaran kadmium alam di Central Irradiation Position (CIP) reaktor G.A. Siwabessy. Pada perhitungan ini digunakan target kadmium alam berbentuk pelet dengan diameter 2,8 mm dan panjang 2,8 mm. Hasil kajian menunjukkan bahwa 109Cd dengan radioaktivitas 17,53 MBq dapat dihasilkan pada saat end of irradiation (EOI) dengan waktu iradiasi selama 12 hari. Radioisotop lain yang turut dihasilkan dalam iradiasi ini berupa 107Cd, 115mCd, 115Cd, 117mCd dan 117Cd dengan radioaktivitas saat EOI masing-masing sebesar 1257 MBq, 177 MBq, 8451MBq, 376 MBq dan 188 MBq. Setelah beberapa bulan, radioisotop pengotor yang masih menyisa adalah 115mCd. Untuk mendapatkan radioaktivitas 109Cd dengan kemurnian radionuklida 99,0% diperlukan waktu peluruhan selama 16,4 bulan. Radioaktivitas 109Cd sebesar 8,38 MBq setelah peluruhan 16,4 bulan dari saat akhir iradiasi. Untuk mendapatkan kemurnian radionuklida 99,9% diperlukan waktu peluruhan selama 21,9 bulan. Radioaktivitas 109Cd sebesar 6,58 MBq setelah waktu peluruhan tersebut. Kata kunci: kadmium-109, kadmium alam, aktivasi neutron CALCULATION OF CADMIUM-109 PRODUCTION FOR XRF RADIATION SOURCE USING NATURAL CADMIUM TARGET. Cadmium-109 is used as radiation source in the X-ray fluorescence (XRF). A studi on production of the source by neutron activation at G.A. Siwabessy Reactor using natural cadmium has been carried out. A natural cadmium pelet with diameter 2,8 mm and length 2,8 mm was used in the calculation. Calculation results showed that 109Cd with radioactivity 17.53 MBq was obtained at the end of irradiation (EOI) for 12 days of irradiation. Radioisotopes of 107Cd, 115mCd, 115Cd, 117mCd dan 117Cd were produced in the iradiation with radioactivity 1257 MBq, 177 MBq, 8451 MBq, 376 MBq and 188 MBq respectively. After several months, radioisotope of 115mCd still remained in the irradiated cadmium. For obtaining radioactivity of 109Cd higher than 99.0%, the irradiated cadmium should be decayed for 16,4 months. Radioactivity of 109Cd was 8.38 MBq after 16.4 months of decay. For obtaining 109Cd higher than 99.9%, the irradiated cadmium should be decayed for 21.9 months from end of irradiation. Radioactivity of 109Cd was 6.58 MBq after 21.9 months of decay. Keywords: cadmium-109, natural cadmium, neutron activation.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MEBROFENIN UNTUK PENYIDIK SISTEM HEPATOBILIARI Purwoko, Purwoko; Tamat, Swasono R.; Yunita, Fitri; Kristanti, Eti
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Vol 6, No 2 (2003): Jurnal PRR 2003
Publisher : Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2818.392 KB)

Abstract

ABSTRAKSINTESIS DAN KARAKTERISASI MEBROFENIN UNTUK PENYIDIK SISTEM HEPATOBILIARI Mebrofenin bertanda Teknisium-99m adalah sediaan radiofrmaka yang mempunyai sifat ideal dan unggul untuk penyidikan dan uji fungsi hati dan empedu. Telah dilakukan penelitian sintesis dan karakterisasi  Mebrofenin (3-bromo-2,4,6- trimetil asetanilida iminodiasetat), yang merupakan senyawa turunan IDA, melalui tiga tahap reaksi yaitu etilasi senyawa 2,4,6 trimetil anilin untuk mendapatkan senyawa 2,4,6-trimetil khloro asetanilida, dilanjutkan brominasi sehingga diperoleh senyawa turunan bromotrimetil dan reaksi substitusi nukleofilik dengan asam Iminodiasetat (IDA) untuk menghasilkan mebrofenin. Reaksi asetilasi dan brominasi dilakukan dalam suasana asam asetat sedangkan reaksi substitusi dilakukan dengan cara refluks selama 5 jam dalam pelarut etanol dan air dengan pH 11. Pelarut etanol diuapkan melalui destilasi tekanan rendah, sisa larutan campuran kemudian disaring. Larutan filtrate dikondisikan menjadi pH 2-2,5 dan endapan mebrofenin yang diperoleh direkristalisasi 3 kali dengan etanol. Karakterisasi  terhadap mebrofenin dilakukan dengan pengamatan titik leleh (197-199°C), analisis spectrum ultra ungu, spektrum infra merah, spektrum ultra ungu, spectrum infra masa  dan kromatografi cair - HPLC. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa sintesis menghasilkan mebrofenin dengan kemumian tinggi dan dengan rendemen20%. ABSTRACT SYNTHESIS AND CHARACTERIZA ION OF MEBROFENIN FOR HEPATOBILLIARY IMAGING. Mebrofenin labeled with Technet um-99m is a new radiophannaceutical having superior and ideal characteristic as a hepatobilliary-imaging gent. The synthesis and characterization of Mebrofenin (3Bromo-2,4,6-trimethyl acetanilido imminodiac ic acid) as IDA derivative has been carried out involvingthree steps of reaction i.e. : acetyllization of 2,4 6-Trimethyl aniline to get 2,4,6-trimethyl chloro acetanilidewhich upon bromination gives the intermedi te bromotrimethyl derivative and fmally by nucleo phylicsubstitution this intermediate product with' nodiacetic acid (IDA) gives mebrofenin. The acetylation and bromination reactions were carried out in acetic acid condition while the substitution was carried out byreflux for 5 hours in ethanol and water adjusted it pH 11.  The ethanol was then removed under low pressure,and the unreacted compound was removed by tltration. The filtrate was adjusted to pH 2 - 2.5, and theresulting mebrofenin was isolated by filtration nd recrystallized 3 times in ethanol. Characterization of themebrofenin product was performed by observi g its melting point (l97-1990C), ultra violet and infra redspectra as well as mass spectrometric and high performance liquid chromatographic analysis. The results showed that the product was highly pure and the yield was around 20 %.  

Page 5 of 11 | Total Record : 102