cover
Contact Name
PAIR BATAN
Contact Email
pair@batan.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
pair@batan.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Radiasi
ISSN : 19070322     EISSN : 25276433     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi terbit dua kali setahun setiap Bulan Juni dan Desember. Penerbit khusus dilakukan bila diperlukan
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019" : 8 Documents clear
Perbaikan Genetik Padi Gogo Beras Merah Sumatera Utara melalui Pemuliaan Mutasi Rahmad Setia Budi; Irfan Suliansyah; Yusniwati Yusniwati; Sobrizal Sobrizal
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.507 KB) | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4723

Abstract

Padi lokal masih banyak ditemukan dan merupakan aset sumber daya genetik dalam penyediaan varietas unggul yang adaptif, sehingga pengembangannya masih terus diupayakan. Salah satu jenis padi gogo lokal di Sumatera Utara yang banyak ditanam masyarakat adalah padi gogo beras merah, selain memiliki keunggulan baik sebagai makanan pokok maupun fungsi kesehatan bagi tubuh. Varietas lokal biasanya beradaptasi baik pada daerah asalnya dengan rasa nasi dan aroma sesuai selera masyarakat setempat. Namun demikian padi lokal memiliki kekurangan seperti umur dalam, batang tinggi sehingga mudah rebah, tidak responsif terhadap pemupukan dan produksi rendah. Penelitian ini dilaksanakan sejak April 2016 sampai Juni 2017 bertujuan untuk memperbaiki genetik padi beras merah lokal Sumatera Utara (Sigambiri merah) khususnya terkait umur tanaman agar lebih genjah dan postur pendek/semi pendek melalui pemuliaan mutasi (mutasi induksi). Untuk mendapatkan dosis optimum, benih padi diiradiasi dengan sinar gamma Co-60 dosis 0, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000 Gy di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi-Badan Tenaga Nuklir Nasional (PAIR - BATAN), Jakarta. Penanaman M1 dan M2 dilaksanakan di BPTP Sumatera Utara. Dari hasil pengamatan persentase tumbuh bibit, tinggi tanaman dan panjang akar pada fase pembibitan, dan persentase kehampaan gabah pada tanaman M1 diperoleh dosis iradiasi 200 - 300 Gy merupakan dosis yang efektif dalam menghasilkan keragaman genetik. Hal ini juga terlihat pada populasi tanaman M2 hasil iradiasi 200 Gy menghasilkan jumlah mutasi klorofil yang tergolong luas dengan 8 macam tipe mutasi dari 8 tipe, yaitu albina, xhanta, viridis, tigrina, spotting leaf, alboviridis, marginata, dan striata. Juga menghasilkan keragaman genetik yang luas pada variabel karakter tinggi tanaman, jumlah anakan produktif dan umur panen. Hasil seleksi yang dilakukan pada populasi M2 diperoleh kandidat mutan genjah sebanyak 69 kandidat dengan frekuensi mutasi sebesar 1,09%. Tanaman genjah dan postur pendek (dwarf)/semi-pendek (semidwarf)  terseleksi tentu akan sangat berguna sebagai bahan tanaman awal dalam perbaikan varietas padi beras merah dalam program pemuliaan tanaman ke depan.
Serapan Nitrogen pada Kedelai Varietas Mutiara 3 Akibat Pemberian Rhizobium dan Mikroba Pelarut Fosfat Taufiq Bachtiar; Iswandi Anas; Atang Sutandi; Ishak Ishak
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.438 KB) | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4504

Abstract

Varietas Mutiara 3 merupakan salah satu varietas unggul kedelai yang dihasilkan melalui teknik mutasi radiasi. Pengembangan varietas kedelai unggul nasional harus didukung oleh teknologi pemupukan seperti pemanfaatan teknologi pupuk hayati. Penggunaan pupuk hayati rhizobium perlu memperhitungkan aspek kesesuaian antara bakteri Rhizobium yang diaplikasikan dengan varietas tanaman kedelai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi rhizobium dan mikroba pelarut fosfat  terhadap tanaman kedelai varietas Mutiara 3. Seleksi isolat rhizobium dilakukan dengan melihat pola dan kecepatan tumbuh dalam media manitol ekstraks khamir, dan menguji secara invivo pada tanaman kedelai. Pengujian mikroba pelarut fosfat dilakukan dengan mengukur kelarutan P pada media cair Pikovskaya dengan metode fosfat biru molibdate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat jenis isolat, bakteri Rhizobiumisolat R1 sesuai untuk kedelai varietas Mutiara 3, dan secara signifikan meningkatkan bobot kering tanaman sebesar 19.75% dan serapan N sebesar 25.88% dari kontrol. Mikroba pelarut fosfat FPF4 mampu meningkatkan kelarutan P paling tinggi dalam media cair Pikovskaya sebesar 51.13 kali dari kontrol. Kombinasi Rhizobium dan mikroba pelarut fosfat  mampu mengurangi kebutuhan pupuk kimia sebesar 50%. Selain itu kombinasi rhizobium isolat R1 dan mikroba pelarut fosfat isolat FPF4 mampu meningkatkan bobot kering tanaman kedelai sebesar 41.67% dan serapan N sebesar 196.47% dari kontrol.
Effect of Filter on Image Reconstruction using Filtered Back Projection Algorithm for Industrial Gamma-Ray Tomography Technique Bayu Azmi; Wibisono Wibisono; Darman Darman; Sugiharto Sugiharto
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.548 KB) | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4236

Abstract

Gamma-ray tomography experiment has been carried out to detect the cross-sectional spatial patterns of test objects. The resulting image quality depends on the data collection and image reconstruction process. The images were built using filtered back projection algorithm. The filter in the algorithm affects the resulting image. It is necessary to know the proper filter when reconstructing image using the algorithm. Data were collected by scanning the object using the parallel beam method. Scanning configuration was set up to every 5 mm and 32 projections (rotational scans). The scanning system consists of mechanical parts, computerized control module, a gamma-ray source (2.96 GBq of Cs-137), a NaI(Tl) scintillation detector, data acquisition and computer. In this paper, the data were reconstructed into images using back projection and also filtered back projection algorithm to study effect of the filters. The filters discussed are Ramp filter, Shepp-Logan filter, Hann filter, Hamming filter, and Cosine filter. The reconstructed images results with filter were much better than without filter. The images with no filter did not represent the object cross-sectional spatial patterns and looked blurred. There were only solid objects represented by bright white and air represented by dark colors. The images using filter could distinguish object based on its density. Ramp filtered images looked like it was filled with freckles. Shepp-Logan filter produced smoother images than Ramp filter. Hann, Hamming, and Cosine filtered images were smoother than the others. Hann and Hamming filters produced higher resolution images regarding to recognizing density value. Hann filtered images also has the smallest standard deviation. Overall, Hann filter is recommended to be used to reconstruct images from projections.
Pengaruh Ukuran Partikel Zeolit dalam Pemisahan Cesium dari PEB U3Si2/Al Pasca Iradiasi Neutron Menggunakan Metode Penukar Kation Rosika Kriswarini; Arif Nugroho; Boybul Boybul; Sutri Indaryati
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.636 KB) | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4656

Abstract

Pemisahan cesium dari Pelat Elemen Bakar Nuklir (PEB) U3Si2/Al pasca iradiasi menggunakan metode penukar kation dengan variasi ukuran partikel zeolit telah dilakukan. Teknik pemisahan cesium dengan menerapkan metode absorbsi dan penukar kation menggunakan zeolit Lampung memberikan efisiensi yang besar. Pemisahan cesium dari hasil fisi lainnya seperti 235U, 89Kr, 144Ba, 90Sr, 134Xe, 96Rb perlu dilakukan karena isotop 137Cs digunakan sebagai monitor burn up. Dalam penelitian ini dipelajari aspek pengaruh ukuran partikel terhadap efisiensi pemisahan cesium pada waktu kontak dan jumlah zeolit yang optimum. Cuplikan larutan PEB U3Si2/Al densitas 2,96 gU/cm3 pasca iradiasi sebanyak 150 µL diencerkan menggunakan HCl 0,1N menjadi 2 mL. Pemisahan cesium dalam larutan cuplikan dilakukan menggunakan zeolit Lampung dengan variabel ukuran partikel -100+170 mesh, -170+270 mesh, -270+400 mesh dan -400 mesh. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa zeolit dengan ukuran partikel -270+400 mesh dengan berat 1 g dan waktu pengadukan selama 1 jam diperoleh kandungan isotop 137Cs dalam 150 µL larutan pasca iradiasi sebesar 0,0543 µg dengan recovery sebesar 99,1%.
Iradiasi Bahan Pangan: Antara Peluang dan Tantangan untuk Optimalisasi Aplikasinya Nurul Asiah; Kezia Nadira Kusaumantara; Arianti Nur Annisa
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.612 KB) | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4703

Abstract

Iradiasi bahan pangan merupakan salah satu teknologi yang telah mapan dan berkembang di dunia pangan dalam upaya peningkatan keamanan dan kualitas pangan. Penelitian beberapa dekade telah membuktikan bahwa ir­adiasi bahan pangan merupakan teknologi yang aman. Teknologi ini memiliki potensi yang sangat besar dan sudah banyak diterapkan di berbagai negara. Namun demikian dalam aplikasinya selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan yang menghambat optimalisasi pemanfaatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor kritis dalam peluang dan tantangan aplikasi iradiasi bahan pangan di berbagai negara. Penelitian ini menggunakan metode meta analisis dengan menggunakan 40 jurnal sebagai sumber referensi. Berdasarkan hasil pengkajian, terdapat berbagai faktor kritis yang mempengaruhi optimalisasi aplikasi iradiasi bahan pangan. Faktor kritis tersebut meliputi sumber daya, teknologi, proses, keamanan produk, persepsi konsumen dan regulasi. Dengan mengetahui posisi semua aspek ini, maka diperlukan rancangan tindakan agar proses optimalisasi dapat diwujudkan. Hal ini bisa dilakukan dengan eksplorasi, pemetaan dan inventaris sumber daya yang ada, peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas dan kegiatan penelitian, pengetatan teknik pengemasan dan pelabelan, monitoring dan pengawasan kualitas produk sepanjang rantai proses dan distribusi dari produsen kemudian distributor hingga konsumen, edukasi kepada konsumen terkait terminologi iradiasi bahan pangan, dan penetapan regulasi terkait baik di dalam negeri maupun di negara lain melalui bilateral agreements. Langkah-langkah optimalisasi ini diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan dalam dunia pangan. Hal ini sejalan dengan tantangan peningkatan jumlah populasi manusia dan terbatasnya lahan pertanian, isu globalisasi dan perdagangan internasional yang membutuhkan keamanan maupun ketahanan pangan yang baik. Semua ini bisa diwujudkan dengan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, pelaku dunia industri pangan, pemegang pasar serta masyarakat sebagai konsumen.
Uji Radiosensitivitas Sinar Gamma untuk Menginduksi Keragaman Genetik Sorgum Berkadar Lignin Tinggi Dwi Astuti; Yuli Sulistyowati; Satya Nugroho
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.762 KB)

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor) merupakan tanaman serealia yang dapat ditanam di lahan kering dan cukup potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Sorgum dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan dan industri. Salah satu kandungan dalam sorgum yang dimanfaatkan untuk bahan industri adalah lignin yaitu digunakan dalam pembuatan particle board sehingga dapat mengurangi pemakaian kayu (penebangan pohon). Dalam penelitian ini digunakan 2 genotipe sorgum dengan kandungan lignin tinggi yaitu Konawe Selatan (KS) dan Sorgum Malai Mekar (SMM) untuk ditingkatkan keragaman pada karakter biomasa melalui pemuliaan mutasi induksi. Keberhasilan mutasi iradiasi sinar gamma sangat ditentukan oleh sensitivitas genotipe tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rentang dosis optimal yang dapat menginduksi variasi genetik untuk genotipe KS dan SMM. Benih sorgum KS dan SMM diiradiasi sinar gamma dosis 0  - 1000 Gy increment 100 Gy. Pengamatan dilakukan terhadap populasi tanaman M1 untuk persentase daya kecambah dan tinggi tanaman pada dua minggu setelah tanam (2 MST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi menghambat pertumbuhan benih sorgum yang ditunjukkan oleh tanaman kerdil atau tidak berkembang. Rentang dosis optimum yang didapatkan untuk sorgum genotipe KS dan SMM adalah 300 – 500 Gy.
Cover VOL. 15 NO. 1 Asih Nariastuti, B.Sc
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.5480

Abstract

Cover Vol.15 No.1
Efek Vaksinasi Berulang Plasmodium berghei Radiasi dalam Menginduksi Kekebalan Humoral dan Proteksi pada Mencit (Mus musculus) Swiss Webster Darlina Yusuf; Tur Rahardjo; Siti Nurhayati; Teja Kisnanto
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2019.15.1.4659

Abstract

Radiasi gamma dapat digunakan untuk melemahkan parasit. Parasit yang lemah memberikan kesempatan bagi inangnya untuk mengembangkan respon imun yang mampu mengatasi penyakit paska infeksi. Antibodi merupakan komponen kekebalan tubuh yang berperan dalam respon imun humoral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh imunisasi berulang dan uji tantang terhadap respon antibodi dan pertumbuhan parasit. Penelitian ini menggunakan rancang acak dengan 60 ekor mencit Swiss Webster yang dibagi menjadi 3 kelompok dan dilakukan selama 62 hari. Dosis radiasi yang digunakan adalah 150 Gy, 175 Gy, dan kontrol positif (0 Gy), dosis imunisasi dengan 1 x 107 parasit diradiasi per ml. Imunisasi ulang dilakukan 1 dan 2 minggu setelah imunisasi pertama.  Uji tantang dilakukan satu bulan setelah imunisasi pertama. Pertumbuhan parasit diamati setiap dua hari dan pengamatan respon antibodi diamati pada hari ke - 8, 15, 40, 47, dan 62. Hasil yang diperoleh adalah, konsentrasi antibodi mencit diimunisasi dengan dosis 175 Gy meningkat hingga 3 kali setelah imunisasi kedua, pertumbuhan parasit relatif rendah, dan 60% mencit tetap sehat hingga hari ke 62. Dapat disimpulkan bahwa imunisasi ulangan P. berghei yang diradiasi 175 Gy dapat meningkatkan konsentrasi antibodi, menekan pertumbuhan parasit, mencegah manifestasi gejala klinis dan mencit tetap sehat sampai hari ke – 62.

Page 1 of 1 | Total Record : 8