cover
Contact Name
PAIR BATAN
Contact Email
pair@batan.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
pair@batan.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Radiasi
ISSN : 19070322     EISSN : 25276433     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi terbit dua kali setahun setiap Bulan Juni dan Desember. Penerbit khusus dilakukan bila diperlukan
Arjuna Subject : -
Articles 242 Documents
Kemampuan Sitotoksik dan Profil Kromatogram Umbi Sarang Semut (Myrmecodia Pendans Merr. & Perry) Setelah Diiradiasi Gamma Ermin Katrin; Siva Fauziah; Susanto Susanto; Hendig Winarno
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.678 KB) | DOI: 10.17146/jair.2015.11.2.2800

Abstract

Umbi sarang semut (Myrmecodia pendans Merr. & Perry) memiliki aktivitas sitotoksik. Salah satu usaha pengawetan simplisia umbi sarang semut dilakukan dengan iradiasi gamma. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh iradiasi gamma pada sitotoksisitas dan profil kromatogram fraksi aktif dari umbi sarang semut. Serbuk kering umbi sarang semut diiradiasi gamma dengan beberapa macam dosis radiasi yaitu : 0 (kontrol); 5; 7,5; 10; dan 15 kGy. Percobaan dilakukan dengan dua kali ulangan untuk masing-masing dosis. Setelah iradiasi, serbuk dimaserasi bertahap berdasarkan tingkat kepolarannya dengan n-heksan, etil asetat, dan etanol. Setiap ekstrak diuji aktivitas sitotoksiknya terhadap sel leukemia L1210. Dari hasil yang diperoleh didapatkan bahwa ekstrak etanol merupakan ekstrak yang paling aktif (IC50 9,88 μg/ml) dibandingkan ekstrak n-heksan (IC50 23,44 μg/ml) dan etil asetat (IC50 17,32 μg/ml). Ekstrak etanol dari masing-masing dosis difraksinasi secara kromatografi kolom menghasilkan 7 fraksi. Berdasarkan uji aktivitas sitotoksik fraksi-fraksi tersebut, fraksi 1 adalah fraksi yang paling aktif (IC50 ≤ 3,23 μg/ml ). Pada identifikasi KLT-densitometri dari fraksi 1 dan ekstrak etanol mengalami penurunan dan kenaikan bercak setelah diiradisi. Hasil kromatogram fraksi 1 dari KCKT menunjukkan bahwa puncak utama mengalami penurunan setelah diiradiasi. Dosis maksimum untuk iradiasi umbi sarang semut tanpa merusak aktivitas sitotoksiknya terhadap sel leukemia L1210 adalah 5 kGy. Kata kunci : iradiasi gamma, ekstrak dan fraksi etanol umbi sarang semut (Myrmecodia pendans Merr. & Perry), sel kanker Leukemia L1210, IC50, aktivitas sitotoksik, profil kromatogram.
EVALUASI KERAGAMAN GALUR MUTAN ARTEMISIA HASIL IRADIASI GAMMA Ragapadmi Purnamaningsih; E.G. Lestari; M. Syukur
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.595 KB) | DOI: 10.17146/jair.2010.6.2.518

Abstract

Serangan penyakit malaria di Indonesia terus meningkat. Di lain pihak, penyebab penyakit ini yaitu Plasmodium falciparum telah resisten terhadap obat malaria yang selama ini digunakan. Artemisinin, dari tanaman artemisia telah diteliti dapat mengendalikan malaria. Permasalahan yang dihadapi adalah kandungan artemisinin dari Artemisia annua yang ditanamdi Indonesia masih sangat rendah, yaitu berkisar 0.1 — 0.5 %. Peningkatan keragaman genetik artemisia dengan menggunakan iradiasi sinar gamma merupakan metode alternative untukmengatasi masalah tersebut. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan induksi mutasi pada biji artemisia dengan dosis 10-100 Gy. Planlet hasil iradiasi yang mempunyai perakaran yang baik, diaklimatisasi di rumah kaca dan galur mutan yang didapatkan ditanam di Kebun Percobaan Gunung Putri, Balittro dengan ketinggian 1545 m dpl. Sebagai pembanding digunakan tanaman yang berasal dari biji (kontrol biji) dan tanaman dari kultur in vitro yang tidak diradiasi (kontrol in vitro). Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur-galur mutan nmemperlihatkan keragaman morfologi, antara lain tinggi tanaman, bentuk daun, umur berbunga. Galur mutan umumnya berbunga lebih lambat dibandingkan tanaman kontrol. Sepuluh galur mutan telah terseleksi berdasarkan bobot basah dan bobot kering tanaman yang kemudian di analisis kandungan artemisininnya. Hasil penelitian menunjukkan kandungan artemisinin dari galur mutan bervariasi antara 0.44 — 1.41%, sedangkan kandungan artemisinin dari tanaman kontrol in vitro adalah 0.43%.
FLUKS DEPOSISI Zn DAN Cr DI MUARA CISADANE BERDASARKAN PROFIL 210Pb UNSUPPORTED DAN SIKLUS BANJIR 5 TAHUNAN Barokah Aliyanta; Ali Arman Lubis
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 3, No 1 (2007): Juni 2007
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.822 KB) | DOI: 10.17146/jair.2007.3.1.551

Abstract

Pengukuran profil 210Pb unsupported dan logam berat Zn, Cr pada sedimen di Muara Cisadane telah dilakukan pada tahun 2002. Kedua sedimen core diambil masing-masing di Muara Tanjung Burung dan Muara Tiang Sampan. Profil 210Pb unsupported dapat digunakan untuk menghitung laju pengendapan dan untuk menghitung fluks deposisi Zn dan Cr berdasarkan siklus waktu 5 tahunan. Laju pengendapan sedimen kering di Muara Tanjung Burung adalah 4,142 gr/cm2/th, 2,518 gr/cm2/th dan 1,27 gr/cm2/th masing-masing untuk periode 1997- 2002, 1992-1997 dan 1987-1992. Laju pengendapan pada Muara Tiang Sampan sebesar 3,626 gr/cm2/th, 2,8 gr/cm2/th dan 1,41 gr/cm2/th masing-masing untuk periode 1997-2002, 1992-1997 dan 1987-1992. Fluks deposisi Zn : Cr di Muara Tanjung Burung adalah 4,867 gr/m2/th : 0,9 gr/m2/th, 3,515 gr/m2/th : 0,69 gr/m2/th dan 1,363 gr/m2/th : 0,2 gr/m2/th; masing-masing untuk periode 1997- 2002, 1992-1997 dan 1987-1992. Fluks deposisi Zn:Cr di Muara Tiang Sampan adalah 3,368 gr/m2/th : 0,703 gr/m2/th, 2,814 gr/m2/th : 0,574 gr/m2/th dan 1,593 gr/m2/th : 0,303 gr/m2/th; masing-masing untuk periode 1997- 2002, 1992-1997 dan 1987-1992.
Pengaruh Super Water Absorbent (SWA) Hasil Iradiasi Gamma dan Frekuensi Penyiraman terhadap Pertumbuhan Caisim (Brassica Juncea L.) dan Populasi Mikroba Tanah Evi Ambarsari; Anas Iswandi; Rahayu Widyastuti; Darmawan Darwis; Tita Puspitasari; Dewi Sekar Pengerteni; Sri Sulisawati
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 14, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.627 KB) | DOI: 10.17146/jair.2018.14.2.4654

Abstract

Super Water Absorbent (SWA) merupakan polimer hidrogel yang mempunyai struktur tiga dimensi dan dapat menyerap air lebih dari 100 kali berat keringnya. SWA tidak larut dalam air tetapi dapat mengembang (swelling). SWA dapat meningkatkan kelembaban tanah sehingga lingkungan mikroba tanah menjadi lebih baik. Aplikasi SWA dari pati singkong sangat diperlukan dalam bidang pertanian karena SWA ini menahan air sehingga meningkatkan ketersediaan air dalam tanah dan dengan mudah dapat diuraikan oleh mikroba tanah sehingga tidak meninggalkan residu yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh SWA dari pati singkong hasil iradiasi gamma dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan caisim dan populasi mikroba tanah. Penelitian dilakukan di rumah kaca menggunakan pot dengan menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tiga faktor yang diteliti adalah (1) takaran SWA (0,0 g/kg tanah, 0,1 g/kg tanah dan 0,2 g kg tanah); (2) Cara penempatan SWA (melingkari tanaman dan dikonsentrasikan 4 titik sekitar tanaman); dan (3) frekuensi penyiraman (setiap hari, setiap 2 hari dan setiap 4 hari). Sintesis SWA berbasis pati singkong dengan iradiasi gamma pada dosis 10 kGy menghasilkan SWA dengan karakteristik kemampuan absorbsi air pada suhu kamar dan pH 7 hingga 150 kali berat kering dan fraksi gel 87%. Aplikasi SWA sampai dengan dosis 0,2 g/kg tanah dapat meningkatkan kadar air tanah, total populasi mikroba tanah dan fungi tanah beserta respirasi tanah namun tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman caisim dan tidak mengurangi frekuensi penyiraman. Teknik penempatan SWA di dalam tanah tidak mempengaruhi pertumbuhan caisim dan populasi mikroba tanah. 
Bioremediasi Lahan Tercemar Limbah Lumpur Minyak Menggunakan Campuran Bulking Agents yang Diperkaya Konsorsia Mikroba Berbasis Kompos Iradiasi Tri Retno Dyah Larasati; Nana Mulyana
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.115 KB) | DOI: 10.17146/jair.2013.9.2.2738

Abstract

Campuran bulking agent diperkaya konsorsia inokulan mikroba berbasis kompos iradiasi digunakan untuk mendegradasi lahan tercemar hidrokarbon dalam skala mikrokosmos. Pengomposan selama 42 hari dilakukan dengan campuran bahan bulking agent (serbuk gergaji, sludge sisa biogas dan kompos) sebesar 30%, lumpur minyak bumi (oil sludge) sebesar 20% dan 50% tanah. Campuran 80% tanah dan 20% oil sludge digunakan sebagai kontrol. Kompos iradiasi digunakan sebagai carrier bagi konsorsia inokulan mikroba (F+B) pendegradasi hidrokarbon. Variasi perlakuan meliputi A1, A2, B1, B2, C1, C2, D1 dan D2. Parameter proses yang diamati meliputi : suhu, pH, kadar air, TPC (Total Plate Count) dan % degradasi TPH (Total Petroleum Hydrocarbon). Kondisi optimal dicapai pada remediasi cemaran oil sludge 20% menggunakan perlakuan B2 yakni dengan penambahan konsorsia inokulan mikroba berbasis kompos iradiasi dalam 30 % serbuk gergaji (Bulking agent) pada konsentrasi tanah 50% dengan efisiensi degradasi TPH optimal sebesar 81,32%. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa bioremediasi selama 42 hari menggunakan campuran bulking agents serbuk gergaji dan kompos iradiasi yang diperkaya dengan konsorsia mikroba dapat mendegradasi hidrokarbon awal dengan distribusi rantai karbon C-7 sampai C-54  menjadi hidrokarbon dengan distribusi rantai karbon C-6 sampai C-8. Kata kunci : bioremediasi, inokulan mikroba, kompos iradiasi, degradasi, TPH
UJI TOKSISITAS TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA DAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN PADA RENDANG STERIL IRADIASI : IN VITRO Zubaidah Irawati; Kamalita Pertiwi; Fransiska Rungkat Zakaria
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 6, No 1 (2010): Juni 2010
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.631 KB) | DOI: 10.17146/jair.2010.6.1.509

Abstract

Keamanan pangan olahan siap saji tradisional yang diiradiasi dengan dosis tinggi masih mengundang pertanyaan dan keengganan sehingga dapat menghambat perkembangan komersialisasi pada umumnya. Masyarakat masih sajamengkawatirkan bahwa radiasi dapat menyebabkan terbentuknya zat radioaktif pada produk yang disinari akibat pembentukan radikal bebas dan turunannya. Oleh karena itu, perlu dipelajari tentang kemungkinan adanya pengaruh iradiasi pada bahan pangan terhadap sistem biologi tubuh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meyakinkan keamanan pangan olahan siap saji yang diiradiasi dengan dosis tinggi melalui uji toksisitas menggunakan limfosit dan eritrosit darah manusia, dan menentukan kapasitas antioksidan rendang yang disterilisasi dengan sinar gamma pada dosis 45 kGy. Metode penelitian yang digunakan adalah persiapanekstraksi sampel rendang, persiapan media biakan, isolasi limfosit, pengujian proliferasi limfosit menggunakan garam tetrazolium MTT, pengujian hemolisa eritrosit, menentukan kapasitas antioksidan, dan pengukuran kadar malonaldehida. Sampel rendang steril iradiasi yang diuji terdiri dari 4 macam yang berbeda waktu pembuatan dan sudah disimpan selama 6 — 18 bulan pada suhu 28-30oC. Sampeltersebut adalah sampel yang diiradiasi di PATIR BATAN pada tanggal 11 Nopember 2006 (sampel A), sampel yang diiradiasi tanggal 14 Juni 2007 (sampel B), “tanpa label” tanggal 14 Juni 2007 (sampel C), dan rendang yang tidak diiradiasi sebagaikontrol. Hasil yang diperoleh pada uji proliferasi menunjukkan bahwa baik pada kontrol, maupun pada seluruh sampel yang diiradiasi tidak menyebabkan terjadinya proliferasi secara nyata. Pada umumnya, laju hemolisa dari seluruh sampel yang diamati menunjukkan peningkatan dengan meningkatnya konsentrasi atausebaliknya, pengenceran tidak menyebabkan peningkatan laju hemolisa ataupun hemolisa pada eritrosit secara nyata. Hasil pengujian kapasitas antioksidan sampel rendang yang diiradiasi lebih tinggi dibandingkan kontrol sedangkan perlakuan iradiasi tidak berpengaruh pada kadar malonaldehida rendang yang diteliti.
Bakteri Denitrifikasi Inaktif Sebagai Suplemen Untuk Mengurangi Gas Metana dari Cairan Rumen Sapi Megga Ratnasari Pikoli; Farah Muthia Zadfa; Irawan Sugoro
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 13, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.558 KB) | DOI: 10.17146/jair.2017.13.2.3317

Abstract

Gas metana dari ternak ruminansia merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, termasuk Indonesia. Gas metana yang bersumber dari peternakan berasal dari dua sumber emisi, yaitu pencernaan dan feses, sehingga produksinya dapat dikurangi melalui modifikasi pakan. Salah satu strategi untuk mengurangi produksi gas metana tersebut adalah dengan penambahan bakteri denitrifikasi, yang mengalihkan akseptor elektron untuk metanogenesis kepada denitrifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki potensi penambahan bakteri denitrifikasi yang diinaktivasi dengan iiradiasi sinar Gamma dalam menurunkan produksi gas metana dalam cairan rumen sapi, yang diuji secara in vitro. Pada penelitian ini diuji empat perlakuan, yaitu dengan penambahan bakteri denitrifikasi aktif, bakteri denitrifikasi yang diinaktivasi dengan iradiasi Gamma Cell 1000 Gy dan bakteri denitrifikasi yang diinaktivasi menggunakan autoklaf 1,5 tekanan atmosfir, 120°C selama 15 menit, seluruhnya pada cairan rumen sapi yang diberi substrat hijauan sorgum secara in vitro. Hasil pengukuran dari masing-masing parameter berupa nilai pH, amonia, volatile fatty acids total, asetat, propionat, butirat, biomassa bakteri, biomassa protozoa, produksi gas total dan produksi gas metana pada jam ke-24 dan 48 mendukung penurunan metanogenesis akibat penambahan bakteri denitrifikasi aktif dan inaktif. Pemberian bakteri denitrifikasi inaktif lebih besar menekan produksi gas metana dibandingkan dengan bakteri aktif. Penurunan produksi gas metana dari jam ke-24 sampai 48 dari perlakuan penambahan bakteri denitrifikasi inaktif-iradiasi, dan inaktif-autoklaf berturut-turut sebesar 41,5% dan 55,3%, yang lebih tinggi daripada dari bakteri denitrifikasi aktif dengan penurunan sebesar 13,6%.
PEMULIAAN MUTASI DALAM PENINGKATAN MANFAAT GALUR-GALUR TERSELEKSI ASAL PERSILANGAN ANTAR SUB-SPESIES PADI Sobrizal .
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 4, No 1 (2008): Juni 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.72 KB) | DOI: 10.17146/jair.2008.4.1.542

Abstract

Sempitnya keragaman genetik dari varietas-varietas padi yang sudah dilepas memberi kontribusi besar terhadap terjadinya pelandaian peningkatan potensi hasil padi pada beberapa dekade terakhir. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan galur-galur pemuliaan (breeding lines) yang mempunyai keragaman genetik luas melalui persilangan antar sub-spesies Indika dengan Japonika. Dari 100.000 tanaman F5 hasil persilangan varietas IR36 (sub-sp. Indika) dengan varietas Koshihikari (sub-sp. Japonika), terpilh 568 tanaman, selanjutnya 568 tanaman tersebut dimurnikan sampai generasi F8 hingga menjadi 568 galur murni. Galur-galur murni ini dilengkapi dengan data beberapa sifat agronomi seperti tinggi tanaman, umur tanaman, panjang malai, jumlah gabah per malai, panjang gabah, lebar gabah, dan lain-lain sehingga akan memberi kemudahan dalam penggunaannya pada program pemuliaan tanaman padi selanjutnya. Diantara galur-galur itu, 7 galur terbaik langsung masuk uji daya hasil, 23 galur disilangkan sesamanya untuk mengumpuilkan sebanyak mungkin sifat yang diinginkan pada satu tanaman, dan 2 galur berpotensi untuk dikembangkan tetapi masih punya sedikit kelemahan, yaitu batang terlalu tinggi sehingga mudah rebah untuk galur KI 237, dan umur terlalu panjang untuk galur KI 432. Peningkatan manfaat galur KI 237 dan KI 432 dilakukan dengan memperbaiki kelemahannya melalui pemuliaan mutasi. Setelah benih kedua galur tersebut diiradiasi dengan sinar gamma dosis 200 Gy, diperoleh sejumlah mutan pendek dan semi-pendek, serta mutan genjah pada populasi M2. Mutan-mutan tersebut akan sangat berguna untuk memperbaiki kelemahan galur asalnya baik secara langsung maupun melalui pemuliaan silang balik (backcross breeding).
Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi Nur Maulidya Zain; Taufiq Bachtiar; Irawan Sugoro
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 14, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.431 KB) | DOI: 10.17146/jair.2018.14.1.4152

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian isolat mikroba endofit yang berasal dari batang padi varietas Mira-1. Teknik 15N digunakan untuk mengetahui kontribusi masing-masing isolat pada serapan N dalam jerami dan gabah padi. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2013 hingga Maret 2014 bertempat di Rumah Kaca dan Laboratorium Pemupukan dan Nutrisi Tanaman, PAIR BATAN, Jakarta Selatan. Rancangan acak lengkap dengan 5 kali ulangan digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan yang diberikan meliputi pemberian isolat A1, A3, dan A6 sebagai pembanding digunakan kontrol (tanpa perlakuan) dan pemberian urea 100%. Isolat A3 memberikan peningkatan tertinggi terhadap berat kering tanaman padi dan jumlah malai dengan peningkatan berturut-turut sebesar 33.29% dan 37.73% dari kontrol. Teknik 15N menunjukkan bahwa kontribusi perlakuan A3 dan A6 tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol positif (pemberian urea rekomendasi). Perunutan dengan teknik 15N berhasil menggambarkan bahwa penambatan N2 paling banyak terjadi di jerami padi.
UJI DAYA ANTIMIKROBA DAN SIFAT FISIKO-KIMIA PEMBALUT LUKA HIDROGEL STERIL RADIASI YANG MENGANDUNG EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) Darmawan Darwis; Taty Erlinda Basyir; Lely Hardiningsih; Rahayu Chosdu
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 1, No 1 (2005): Juni 2005
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.28 KB) | DOI: 10.17146/jair.2005.1.1.578

Abstract

Telah dilakukan studi terhadap daya antimikroba dan sifat fisiko-kimia pembalut luka hidrogel yang mengandung ekstrak buah mengkudu. Pembalut luka hidrogel dibuat dengan meradiasi campuran polivinil pirolidon (PVP), Agar, polietilen glikol (PEG) dan ekstrak mengkudu dengan komposisi tertentu menggunakan sinar gamma pada dosis 25 kGy. Konsentrasi ekstrak mengkudu yang digunakan adalah 0 sampai 4 % b/b. Sebagai mikroba uji digunakan Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan mikroba udara yang diisolasi dari ruang laboratorium P3TIR-BATAN. Parameter sifat fisiko-kimia yang diamati adalah kandungan air, daya penyerapan air, penetrasi mikroba pada hidrogel, penguapanair dan tegangan putus hidrogel. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hidrogel dengan konsentrasi ekstrak mengkudu minimum 2 % b/b mampu membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa, Stahylococcus aureus. Hasil uji daya tembus mikroba terhadap membran hidrogel menunjukkan bahwa tidak satupun mikroba uji mampu menembus membran hidrogel yang mengandung ekstrak mengkudu. Hal ini menunjukkan bahwa membran pembalut luka hidrogel mempunyai sifat penghalang yang baik terhadap kontaminasi mikroba. Kadar air hidrogel yangmengandung ekstrak mengkudu 0, 1, 2, dan 4 % b/b masing-masing adalah 87 %, 85 % dan 82 %. Hidrogel yang mengandung ekstrak mengkudu 4 % b/b menunjukkan daya absorsi airtertinggi. Tegangan putus hidrogel bergantung pada konsentrasi ekstrak mengkudu yang terkandung pada hidrogel tersebut.

Page 5 of 25 | Total Record : 242