cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019" : 6 Documents clear
BIODISTRIBUSI 177LUTETIUM-(R)-NODAGA-PSMA PADA GINJAL DAN KANDUNG KEMIH TIKUS GALUR WISTAR JANTAN Brigitta Silalahi; Achmad Hussein Sundawa Kartamihardja; N. Elly Rosilawati; Rini Shintawati; Nur Rahmah Hidayati
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.969 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4981

Abstract

 177Lutetium (Lu) –(R)-NODAGA-PSMA merupakan perkembangan terapi radionuklida yang dapat digunakan untuk terapi metastasized castration-resistant prostate cancer (mCRPC). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biodistribusi 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada ginjal dan kandung kemih hewan coba berupa tikus galur wistar jantan. Penelitian eksperimental laboratorik ini dilakukan di laboratorium Departemen Ilmu Kedokeran Nuklir dan Pencitraan Molekuler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Subjek penelitian adalah 10 tikus galur wistar jantan dengan usia 8-12 minggu; berat 200-250 gram; dalam keadaan sehat. Tikus akan ditidurkan dengan agen anestesi ketamin, lalu dilakukan injeksi 1,3-1,7 mCi radiofarmaka 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada vena bagian ekor. Perhitungan cacahan organ total dilakukan pada menit ke 60,90, dan 120, pasca injeksi radiofarmaka  177Lu–(R)-NODAGA-PSMA sebesar 1.300-1.700 mCi pada vena bagian ekor. Hasil yang diperoleh dari uji adalah tangkapan ginjal dan kandung kemih.Rata-rata persentase tangkapan radiofarmaka pada menit ke-60 adalah ginjal kanan sebesar 4,35%, ginjal kiri 5,91%, kandung kemih 6,54%; pada menit ke-90 adalah ginjal kanan sebesar 6,31%, ginjal kiri 7,6%, kandung kemih 7,95%; serta pada menit ke-120 adalah ginjal kanan sebesar 6,89%, ginjal kiri 8,48%, kandung kemih 9,60%. Hasil persentase tangkapan organ target akan disajikan dalam tabel dan grafik.Biodistribusi radiofarmaka 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada tikus galur wistar jantan ditangkap oleh ginjal kanan dan kiri serta kandung kemih. Peningkatan radioaktivitas tangkapan organ target tercatat seiring dengan berjalannya waktu penelitian. Hal ini disebabkan karena ginjal berperan sebagai organ ekskresi dari radiofarmaka.
PERTUMBUHAN VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) PADA GENERASI M2 DENGAN TEKNIK MUTASI Lilik Harsanti; Yulidar Yulidar
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.949 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4104

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas nasional handal  untuk memenuhi pangan dan industri yang saat ini menjadi tanaman nomor satu untuk tanaman kekacangan. Untuk itu produksi kedelai dalam negeri harus ditingkatkan produksinya, antara lain melalui teknik mutasi radiasi.  Telah dilakukan penelitian tanaman kedelai varietas Denna 1 diiradiasi dengan sinar gamma 60Co dosis 0, 300 dan 400 Gy (Laju dosis 404,5 Gy/jam). Setelah tanaman mencapai M2 yang ditanam pada musim kemarau pertumbuhan tanaman iradiasi diamati. Kemampuan persentase benih berkecambah umur satu minggu hasil yang tertinggi diperoleh pada dosis 0 Gy sebesar 100 %, sedangkan yang terendah pada dosis 400 Gy sebesar 97,78 %. Tinggi tanaman pada minggu ke 2 yang tertinggi pada dosis 0 Gy yaitu 19,86 cm, yang terendah pada dosis 400 Gy yaitu 11,28 cm. Kemampuan pertumbuhan tanaman kedelai yang nantinya untuk  mendapatkan galur galur mutan kedelai yang terbaik.
Cover dan Redaksi, Vol 20, No:1, 2019 - Februari 2019 JSTNI PSTNT BATAN
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.903 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.20.1.5344

Abstract

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SENYAWA BERTANDA 99mTc-KUERSETIN Eva Maria Widyasari; Maula Eka Sriyani; Isti Daruwati; Iim Halimah; Witri Nuraeni
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.485 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4108

Abstract

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi di bidang kesehatan membuat masyarakat meyakini bahwa mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan penting untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang banyak ditemukan pada buah dan sayur yang memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Banyak penelitian yang telah membuktikan efektivitas kuersetin sebagai senyawa antikanker secara in-vitro, namun data pengujiannya secara in-vivo masih terbatas. 99mTc-kuersetin diharapkan dapat dijadikan radiotracer untuk mengetahui efektivitas senyawa kuersetin sebagai senyawa antikanker pada pengujian in-vivo menggunakan hewan percobaan. Namun sebelum dilakukan pengujian in-vivo untuk menjamin aplikasinya perlu dilakukan pengujian karakteristik fisiko-kimia sediaan 99mTc-kuersetin. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisiko-kimia dari senyawa 99mTc-kuersetin. Hasil penelitian karakteristik fisiko-kimia 99mTc-kuersetin menunjukkan bahwa kemurnian radiokimia sediaan 99mTc-kuersetin adalah 98,94 ± 0,30%. Sediaan 99mTc-Kuersetin ini bermuatan netral, memiliki nilai lipofilisitas dengan log (P) = 0,62 ± 0,05 dan dapat berikatan kuat dengan plasma darah dengan persentase sebesar 95,06 ± 1,34%. Berdasarkan nilai lipofilisitas sebesar 0,62 ± 0,05 diharapkan senyawa ini akan mudah terdistribusi kedalam jaringan organ sehingga diharapkan akan efektif sebagai senyawa bertanda penyidik kanker.
ESTIMASI DOSIS Tc-99m GLUTATION UNTUK DIAGNOSA KANKER KEPALA DAN LEHER BERDASARKAN UJI BIODISTRIBUSI HEWAN MODEL MENCIT Durotul Intokiyah; Teguh Hafiz Ambar Wibawa; Iswahyudi Iswahyudi; Nur Rahmah Hidayati; Isti Daruwati; Yudha Satya Perkasa
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.399 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4631

Abstract

99mTc-GSH merupakan radiofarmaka untuk mendeteksi kanker leher dan kepala. Kanker kepala dan leher terbentuk pada jaringan atau organ yang terdapat di area kepala dan leher seperti kanker hipofaring, kanker telinga, kanker kelenjar saliva, kanker mata, kanker laring, dan kanker kelenjar tiroid. Glutataion(GSH) memiliki molekul yang kecil sehingga dapat berpenetrasi dengan baik didalam saluran kapiler yang mengalami inflamasi, kanker payudara serta kanker kepala dan tumor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui estimasi dosis organ radiofarmaka 99mTc-GSH pada manusia berbasis uji biodistribusi hewan model mencit. Uji kemurnian 99mTc-GSH dilakukan dengan menggunakan kertas kromatografi lapis tipis TLC-SG dengan fase gerak aseton kering dan larutan NaCl 0.9%. Dari hasil uji didapatkan kemurnian radiokimia sebesar 99.60 ± 0.07 %. Penelitian dilakukan pada 4 kelompok mencit dengan tiap kelompok sebanyak 3 ekor mencit. Setelah dilakukan injeksi secara intravena sebanyak 3 μCi/mL dilakukan uji biodistribusi dengan 2, 4, 6 dan 24 jam pasca injeksi dengan organ yang diteliti adalah kulit, otot, tulang, darah, usus, hati, limpa, jantung, ginjal, lambung, paru-paru, kantung kemih, dan otak. Hasil uji bidodistribusi yang diperoleh berbentuk persentase dosis injeksi per gram organ hewan, kemudian dikonversi ke persentase dosis injeksi per gram organ manusia. Hasil konversi digunakan sebagai input pada software OLINDA/EXM, menghasilkan residence time  yang dapat digunakan sebagai basis perhitungan estimasi dosis 99mTc-GSH. Hasil estimasi dosis yang diperoleh adalah dosis efektif  total 1,14x10-3 mSv/MBq untuk pria dan 1.34 x10-3 mSv/MBq untuk wanita. Distribusi dosis organ pada manusia yang terbesar untuk pria adalah dan ginjal 3.05 x10-4  mSv/MBq sedangkan untuk wanita adalah ginjal 3.32 x10-4 mSv/MBq. Hasil estimasi dosis ini dapat digunakan sebagai panduan dosis injeksi, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar didapatkan estimasi dosis yang tepat.
KARAKTERISASI UNSUR PM 2,5 PADA PERIODE KEBAKARAN HUTAN DI PEKANBARU DENGAN TEKNIK ANALISIS AKTIVASI NEUTRON Indah Kusmartini; Natalia Adventini; Dyah Kumala Sari; Syukria Kurniawati; Diah Dwiana Lestiani; Muhayatun Santoso
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.041 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4655

Abstract

Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Untuk mengetahui dampak kualitas udara akibat kebakaran hutan, telah dilakukan karakterisasi dan evaluasi cuplikan partikulat udara yang dikumpulkan pada periode terjadinya kebakaran hutan di Pekanbaru. Karakterisasi cuplikan telah dilakukan dengan metode AAN yang memiliki beberapa kelebihan antara lain sensitivitas tinggi, multiunsur dan limit deteksi yang rendah. Validasi metode dilakukan pengujian terhadap cuplikan bahan acuan SRM NIST 1648a Urban Particulate Matter. Konsentrasi massa saat terjadi kebakaran hutan di Pekanbaru terdeteksi 5 hingga 7 kali lebih tinggi dari kondisi normal. Hasil karakterisasi cuplikan telah terkuantifikasi 15 unsur (Al, Ca, Ti, Cl, Mn, As, Br, Na, K, As, Fe, Zn, Cr, Co, Sb). Output dari kegiatan ini diharapkan dapat menggambarkan unsur utama yang menjadi indikator sumber pencemar yang selanjutnya dapat digunakan sebagai early warning dalam mengantisipasi bencana kebakaran hutan. Selain itu evaluasi unsur karsinogenik dan non-karsinogenik dapat menunjukkan resiko kesehatan masyarakat di sekitar lokasi kebakaran hutan yang secara tidak langsung dapat terpapar oleh emisi sumber partikulat udara.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue