cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
ISSN : 0216762X     EISSN : 2528388X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
INERSIA is stand for INformasi dan Ekspose hasil Riset Teknik SIpil dan Arsitektur. This scientific journal is managed by the Department of Civil Engineering and Planning Education, Faculty of Engineering, Yogyakarta State University, in cooperation with the Persatuan Insinyur Indonesia (PII). It publishes and disseminates research results from lecturers and post graduate students from various universities in Indonesia, which has contributed to the development of science and technology, especially in the field of Civil Engineering and Architecture. INERSIA is published twice a year, in May and December.
Arjuna Subject : -
Articles 256 Documents
The Effectiveness of Stone Column Spacing in Reducing the Potential of Liquefaction Maulana Arif; Meilani Adriyati
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.44413

Abstract

ABSTRACTLiquefaction is a liquefied soil phenomenon caused by cyclic load or earthquake. One of the soil liquefaction prevention methods is the installation of stone column. The stone column is a column filled with compacted rock fragments. It has 50 cm in diameter and 5 m deep This method is believed to reduce the excess pore water pressure that occurs during an earthquake. The stone column has been applied in many construction projects which located in high potential of liquefaction area. This research aims to know the effectiveness of stone column in reducing the liquefaction potential. This research conducted by using borelog data and soil laboratory test. This research also runs the numerical simulation of soil liquefaction with stone column stabilization. The variations in column spacing (2 m; 1.5 m; and 1 m) and subsurface review point (1 m; 1.5 m; 2 m; and 2.5 m) will be applied by using Quake/W from Geostudio 2012 software. The results show that the liquefaction potential can be reduced with the closer stone column spacing up to 1.5 m. Reduction of pore water pressure and liquefaction potential only occurs in the initial period of the earthquake before reaching the peak of earthquake acceleration.ABSTRAKLikuefaksi merupakan fenomena pencairan tanah akibat adanya beban siklik atau gempa. Salah satu metode penanganan likuefaksi yaitu dengan melakukan instalasi stone column. Stone column merupakan suatu kolom yang diisi oleh fragmen batuan yang dipadatkan. Umumya kolom berukuran diameter 50 cm dan kedalaman hingga 5 m. Metode ini dipercaya dapat mengurangi tekanan air pori yang terjadi pada tanah saat gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas stone collumn dalam mengurangi potensi likuefaksi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data bor dan uji laboratorium. Simulasi numeris juga dilakukan berupa permodelan tanah dengan stabilisasi stone column. Variasi pada jarak stone solumn (2m; 1,5m; dan 1m) dan titik tinjau (1m; 1,5m; 2m; dan 2,5m) dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Quake/w dari Geostudio 2012. Hasil menunjukkan bahwa potensi likuefaksi dapat berkurang dengan jarak stone column yang semakin dekat hingga 1,5 m. Pengurangan tekanan air pori dan potensi likuefaksi hanya terjadi pada periode awal gempa sebelum mencapai puncak percepatan gempa.
Perancangan Ulang Struktur Atas Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan Surakarta Menggunakan Baja Konvensional Muhammad Firdaus Willy Pratama; Eka Faisal Nur Hidayatullah
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.34187

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this final project is to determine the dimensions of the profile, connection, deviation, and structure of the Surakarta Financial Services Authority Office Building. The research method used is the redesign of the upper structure of the Surakarta Financial Services Authority Office Building using conventional steel based on Indonesian National Standards. Based on the analysis and re-planning shows that the steel structure of the Surakarta Financial Services Authority Office Building meets the SCWB (Strong Column Weak Beam) concept. The profiles obtained are used for 7 types of beam components, namely B1 (IWF 350.350.14.22), B2 (IWF 350.350.19.19), B3 (IWF 350.350.12.19), B4 (IWF 350.350.16.16), B5 (IWF 300.300 . 10.15), B6 (IWF 300.3000.9.14), and B7 (IWF 250.250.14.14) as well as 8 types of column components, namely column K1 (IWF 400.400.20.35), K2 (IWF 400.400.18.28), K3 (IWF 400.400. 16.24 ), K4 (IWF 400.400.21.21), K5 (IWF 350.350.10.16), K6 (IWF 350.350.13.13), K7 (IWF 300.300.11.17), and K8 (IWF 300.300.15.15) which have a type of cross section that is compact and meet the requirements of the moment and shear ratio, flexible and shear control, as well as the safety factor in accordance with the requirements ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi profil baja, sambungan, simpangan, dan stabilitas struktur Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan Surakarta. Metode penelitian yang digunakan ialah perancangan ulang struktur atas Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan Surakarta menggunakan baja konvensional berdasarkan Standar Nasional Indonesia. Berdasarkan hasil analisis dan perencanaan ulang menunjukkan bahwa struktur baja Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan Surakarta memenuhi konsep SCWB (Strong Column Weak Beam). Diperoleh profil yang digunakan pada komponen balok sebanyak 7 jenis yaitu balok yaitu balok B1 (IWF 350.350.14.22), B2 (IWF 350.350.19.19), B3 (IWF 350.350.12.19), B4 (IWF 350.350.16.16), B5 (IWF 300.300.10.15), B6 (IWF 300.300.9.14), dan B7 (IWF 250.250.14.14) serta komponen kolom sebanyak 8 jenis yaitu kolom K1 (IWF 400.400.20.35), K2 (IWF 400.400.18.28), K3 (IWF 400.400.16.24), K4 (IWF 400.400.21.21), K5 (IWF 350.350.10.16), K6 (IWF 350.350.13.13), K7 (IWF 300.300.11.17), dan K8 (IWF 300.300.15.15)  yang mempunyai jenis penampang kompak dan memenuhi syarat rasio momen dan geser, kontrol lentur dan geser, serta safety factor yang sesuai dengan persyaratan.  
Defleksi Lateral Tiang Tunggal Akibat Beban Lateral pada Tanah Pasir Ahmad Fahrul Lafit; Togani Cahyadi Upomo; Yeri Sutopo; Agung Sutarto
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.27092

Abstract

ABSTRACTOne type of deep foundation is a pile foundation that is designed and has the ability to withstand axial, lateral, and uplift loads. This analysis aims to determine and compare deflections that occur on poles that are in granular soil by using the manual calculation of the p-y curve method with finite difference approaches and calculations with Allpile and Plaxis software. The analysis was conducted three times, namely on a 60 cm diameter pole at a depth of 10 meters embedded pile with lateral loads of 25 kN, 50 kN, and 75 kN. The data used to calculate the lateral deflection of the pole is secondary data. Lateral deflection analysis using Plaxis software with a load of 25 kN, 50 kN, and 75 kN obtained lateral deflection of the uppermost pole respectively 0.159 cm, 0.324 cm, and 0.545 cm. Lateral deflection analysis using Allpile software with a load of 25 kN, 50 kN, and 75 kN obtained lateral deflection of the uppermost pile by 0.08 cm, 0.16 cm and 0.29 cm. While the results of the lateral deflection analysis of the manual calculation of the p-y curve method with a finite different up to 25 kN, 50 kN, and 75 kN loads obtained lateral deflection of the uppermost pile respectively by 0.60 cm, 0.12 cm and 0.179 cm. So the approximating calculations are manual calculation of the p-y curve method with calculations with Allpile software. Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) value calculation of the p-y curve method with plaxis software at lateral load 25 kN, 50 kN, 75 kN obtained consecutive NSE values of -5,946, -6,439, dan -30,118 all of which have unsatisfactory performance rating. Different with curve p-y method  compared with Allpile that has consecutive NSE values of 0,876, 0,876, 0,876, dan 0,605 all of which have very good performance rating. ABSTRAKSalah satu jenis fondasi dalam adalah fondasi tiang yang didesain dan memiliki kemampuan untuk menahan beban aksial, lateral, dan uplift. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan defleksi yang terjadi pada tiang yang berada pada tanah granuler dengan menggunakan perhitungan manual metode kurva p-y dengan pendekatan beda hingga dan perhitungan dengan software Allpile dan Plaxis. Analisis dilakukan tiga kali percobaan yaitu pada tiang berdiameter 60 cm pada kedalaman tiang tertanam 10 meter dengan beban lateral sebesar 25 kN, 50 kN, dan 75 kN. Data yang dipakai untuk menghitung defleksi lateral tiang adalah data sekunder. Analisis defleksi lateral menggunakan software Plaxis dengan beban 25 kN, 50 kN, dan 75 kN didapatkan defleksi lateral tiang paling atas berturut-turut sebesar 0,159 cm, 0,324 cm, dan 0,545 cm. Analisis defleksi lateral menggunakan software Allpile dengan beban 25 kN, 50 kN, dan 75 kN didapatkan defleksi lateral tiang paling atas berturut-turut sebesar 0,08 cm, 0,16 cm, dan 0,29 cm. Sedangkan hasil analisis defleksi lateral perhitungan manual metode kurva p-y dengan pendekatan beda hingga dengan beban 25 kN, 50 kN, dan 75 kN didapatkan defleksi lateral tiang paling atas berturut turut sebesar 0,60 cm, 0,12 cm, dan 0,179 cm. Jadi perhitungan yang saling mendekati adalah perhitungan manual metode kurva p-y dengan perhitungan dengan software Allpile. Perhitungan nilai Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) metode kurva p-y dengan software Plaxis pada beban lateral 25 kN, 50 kN, dan 75 kN didapatkan nilai NSE berturut-turut sebesar -5,946, -6,493, dan -30,118 yang ketiganya memiliki rating performa tidak memuaskan. Berbeda dengan metode kurva p-y dibanding dengan Allpile memiliki nilai NSE berturut-turut sebesar 0,876, 0,876, dan 0,605 ketiganya mempunyai rating performa yang sangat baik.
Evaluasi Kenyamanan Termal Ruang Kuliah IKIP PGRI Wates Kulon Progo DIY Sativa - Sativa; Putri Salsa Adilline
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.46751

Abstract

ABSTRACTThermal comfort is one of the factors that affect the comfort level of the occupants of the room, because if it is not up to standard it can reduce work productivity. This study was conducted to find out how the thermal conditions of the lecture hall at the IKIP PGRI Wates Yogyakarta campus were. This study uses a quantitative descriptive method. The data was obtained through field observations to obtain the value of air temperature, wind speed, humidity, and the value of hourly air change (ACH). The data from the measurement and calculation analysis were then compared with the standards of SNI 03-6572-2001 and EnREI 1991. This study found that: (1) the percentage of ventilation openings met the standard of SNI O3-6572-2001, (2) the thermal comfort index which includes air temperature, wind speed, humidity, and ACH do not meet the standards of thermal comfort according to SNI 03-6572-2001 and EnREI 1991, (3) there are differences in the values of air temperature, humidity, and wind speed between open and closed windows. To support maximum air flow, it is recommended that the window opening type be replaced with a casement side hung type. In addition, the outlet opening on the east side can be added with curtains to reduce solar radiation which can increase air temperature. ABSTRAKKenyamanan termal adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada tingkat kenyamanan penghuni ruangan, karena jika tidak sesuai standar dapat mengurangi produktivitas kerja. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi termal ruang kuliah Kampus IKIP PGRI Wates Yogyakarta. penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data diperoleh melalui observasi lapangan untuk mendapatkan nilai temperatur udara, kecepatan angin, kelembapan udara, serta nilai pergantian udara per jam (ACH). Data hasil pengukuran dan analisis perhitungan kemudian dibandingkan dengan standar SNI 03-6572-2001 dan EnREI 1991.  Studi ini menemukan bahwa: (1) prosentase bukaan ventilasi ruang telah memenuhi standar SNI O3-6572-2001, (2) indeks kenyamanan termal yang meliputi temperatur udara, kecepatan angin, kelembapan udara, dan ACH belum memenuhi standar kenyamanan termal sesuai SNI 03-6572-2001 dan EnREI 1991, (3) terdapat perbedaan nilai temperatur udara, kelembapan udara, dan kecepatan angin antara jendela terbuka dan jendela tertutup. Untuk mendukung agar aliran udara lebih maksimal, disarankan tipe bukaan jendela diganti dengan tipe casement side hung. Selain itu,  bukaan outlet pada sisi timur dapat ditambahkan tirai untuk mengurangi radiasi matahari yang dapat meningkatkan suhu udara.
Analisa Sebaran Banjir Akibat Keruntuhan Waduk Wadaslintang Roni Dwi Kurniyawan; Ratna Septi Hendrasari
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.30334

Abstract

ABSTRACT A heavy rain that happened in upstream area caused the increasing of debit inflow into the reservoir. If debit inflow got into the reservoir was big, so that, it caused the water overflowing from the top of reservoir. Thus, it caused the reservoir collapse that made a flood. The objective of this research was to know the map of flood spread when the reservoir was collapse and to know the flood speed and time towards the downstream. The method used is unit hirograf in having the calculation by HSS Nakayasu and the next was taken model by software HEC-RAS 5.06. From the result obtained the conclusion that breaking reservoir in QPMF. The result of flood hirograf data in dam break location using HEC-RAS application in HEC-RAS was the deepest flood in 8,1 m with the fastest maximum speed in 8,17 m/s, and the time needed by the flood to DAS Wawar, downstream area was for 0,78 hour.ABSTRAKHujan yang terjadi pada daerah hulu dengan intensitas tinggi akan mengakibatkan peningkatan debit inflow yang masuk ke waduk. Apabila debit inflow yang masuk ke waduk besar maka dapat mengakibatkan meluapnya air melalui puncak bendungan. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan bendungan yang dapat menimbulkan bencana banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peta sebaran banjir saat bendungan runtuh dan mengetahui kecepatan dan waktu banjir tersebut mencapai ke daerah hilir. Metode yang digunakan adalah hirograf satuan dihitung dengan HSS Nakayasu dan selanjutnya dimodelkan menggunakan software HEC-RAS 5.06. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa bendungan breaking pada saat QPMF. Hasil data hidrograf banjir pada lokasi dam break dengan aplikasi HEC-RAS pada saat QPMF adalah kedalaman banjir tertinggi sebesar 8,1 m dengan kecepatan maksimum tertinggi sebesar 8,17 m/dt., serta waktu yang dibutuhkan banjir untuk sampai ke daerah hilir DAS Wawar adalah selama 0,78 jam.
Path, Portal, Place sebagai Strategi Penguat Karakter Aksesibilitas Wisata Candi Plaosan Desrina Ratriningsih; Wiliarto Wirasmoyo; Akbar Preambudi
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.43788

Abstract

ABSTRACTCultural tourism is a type of tourist attraction object based on the work of human creativity in the form of cultural heritage and cultural values that are still lively today. In the Klaten Regency Spatial Plan 2011-2031. Plaosan Lor Temple and Plaosan Kidul has been designated as a Cultural Conservation site as a tourist area, especially temple tourism with Prambanan Temples, Sojiwan Temples, Bubrah Temples, Lumbung Temples, Sewu Temples, Asu/Gana Temples, and Lor/Candirejo Temples. The development of a tourist attraction based on attraction must be supported by the component of accessibility and facilities, accessibility makes it easy for visitors to reach a tourist attraction while the facilities can meet the needs of visitors as long as they enjoy the attractions in a tourist attraction of their choice. The problem with reaching the Plaosan Temple tourist complex is the lack of wayfinding to reach the area. The research method used is using a qualitative rationalistic research framework, which focuses on individual perceptions in seeing, understanding and analyzing the concept of Path, Portal, Place in the Plaosan temple tourist area. This research begins with direct observation, including physical observations and activities based on the parameters and indicators that are formulated. Field observations include physical and activity observations. The results of the study are in the form of directions that can strengthen the achievement of accessibility to the Plaosan Temple tourist complex in order to improve the quality as one of the temple tourism destinations ABSTRAKPariwisata budaya adalah jenis obyek daya tarik wisata yang berbasis pada hasil karya cipta manusia baik yang berupa peninggalan budaya maupun nilai budaya yang masih hidup sampai sekarang. Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten tahun 2011-2031. Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul sudah ditetapkan menjadi situs Cagar Budaya menjadi satu kawasan wisata khususnya wisata candi dengan Candi Prambanan, Candi Sojiwan, Candi Bubrah, Candi Lumbung, Candi Sewu, Candi Asu/Gana, dan Candi Lor/Candirejo. Pengembangan suatu objek wisata dengan basis atraksi harus didukung oleh komponen aksibilitas dan fasilitas, aksebilitas memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk menjangkau suatu objek wisata sementara fasilitas dapat memenuhi kebutuhan pengunjung selama mereka menikmati atraksi di suatu objek wisata yang dipilihnya. Permasalahan terhadap pencapaian menuju Kompleks wisata Candi Plaosan adalah minimnya penanda untuk mencapai kawasan. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan kerangka penelitian rasionalistik kualitatif, yang berfokus pada persepsi individu dalam melihat, memahami dan menganalisis konsep Path, Portal, Placepada kawasan wisata candi Plaosan. Penelitian ini dimulai dengan pengamatan secara langsung, meliputi amatan fisik dan aktivitas berdasarkan parameter dan indikator yang di rumuskan. Pengamatan lapangan meliputi amatan fisik dan aktivitas. Hasil penelitian berupa arahan yang dapat memperkuat pencapaian aksesibilitas menuju Kompleks wisata Candi Plaosan agar dapat meningkatkan kualitas sebagai salah satud estinasi wisata Candi 
Pengaruh Penambahan Waste Glass sebagai Agregat Kasar terhadap Kuat Tekan Beton Sri Rejeki Laku Utami; Muh Zaini; Adib Wajyu Hidayat
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.41223

Abstract

ABSTRACTThis research aims to utilize glass waste as the basic material of coarse aggregate in the concrete mix used to reduce glass waste. This research uses 15 specimens with 150 x 300 mm in dimensions. The test results of normal concrete (BN) at 7, 14, and 28 days were 20.95 N/mm, 28.31 N/mm, and 34.54 N/mm. The BWG 1 at 7, 14, and 28 days was 24.35 N/mm, 25.48 N/mm, and 33.97 N/mm. BWG2 at 7, 14, and 28 days of 17.55 N/mm², 23.78 N/mm, and 29.44 N/mm. Waste glass (BWG3) at 7, 14, and 28 days of 20.38 N/mm², 20.95 N/mm, and 26.04 N/mm. BWG4 at 7, 14, and 28 were 13.02 N/mm, 19.82 N/mm, and 22.08 N/mm. Comparison of the compressive strength of normal concrete with waste glass concrete at the age of 7 days showed that BWG1 increased around 16%. As for other test specimens, there was a decrease in compressive strength compared to BN were the results for BW2, BW3, BW4 (16%, 3%, and 38%). At 14 days shows that the BWG1, BWG2, BWG3, and BWG4 decrease by 10%, 16%, 26%, and 30%. At 28 days showed the BWG1, BWG2, BWG3, and BWG4 decrease of 2%, 15%, 25%, and 36% compared to BN. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kaca sebagai bahan dasar agregat kasar dalam campuran beton yang digunakan untuk mereduksi limbah kaca. Penelitian ini menggunakan 15 benda uji dengan dimensi 150 x 300 mm. Hasil pengujian beton normal (BN) pada umur 7, 14, dan 28 hari adalah 20,95 N/mm, 28,31 N/mm, dan 34,54 N/mm. BWG 1 pada hari ke 7, 14, dan 28 adalah 24,35 N/mm, 25,48 N/mm, dan 33,97 N/mm. BWG 2 pada 7, 14, dan 28 hari sebesar 17,55 N/mm², 23,78 N/mm, dan 29,44 N/mm. BWG 3 pada 7, 14, dan 28 hari sebesar 20,38 N/mm², 20,95 N/mm, dan 26,04 N/mm. BWG 4 pada 7, 14, dan 28 adalah 13,02 N/mm, 19,82 N/mm, dan 22,08 N/mm. Perbandingan kuat tekan beton normal dengan beton limbah kaca pada umur 7 hari menunjukkan bahwa BWG1 meningkat sekitar 16%. Sedangkan untuk benda uji lainnya terjadi penurunan kuat tekan dibandingkan dengan BN yaitu pada hasil BW2, BW3, BW4 (16%, 3%, dan 38%). Pada 14 hari menunjukkan bahwa BWG1, BWG2, BWG3, dan BWG4 mengalami penurunan sebesar 10%, 16%, 26%, dan 30%. Pada hari ke 28 menunjukkan penurunan BWG1, BWG2, BWG3, dan BWG4 sebesar 2%, 15%, 25%, dan 36% dibandingkan dengan BN.
Analisis Sirkulasi dan Jalur Penghubung Kawasan Pecinan Kota Lama Tangerang Manisa Edelin Jingga; Lintang Suminar
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.45604

Abstract

ABSTRACTThe circulation system and city connecting lanes have a role in optimizing the use of roads that will provide convenience and security for road users. Tangerang City is a city that is experiencing rapid growth, one of which is influenced by its strategic location close to Jakarta as the nation's capital. The high growth in Tangerang City is also directly proportional to the increase in demand for roads to accommodate traffic activities, including the effect on circulation conditions. The research location is the Chinatown area of Kota Lama Tangerang which is located in 3 (three) urban villages, namely Sukasari, Sukarasa, and Sukaasih villages. The Chinatown area of Kota Lama Tangerang is an area of culture, trade and services, offices, and housing. The Chinatown area in Kota Lama is the forerunner of the center of Tangerang City or can even be called the city's zero point because it is in this area that the center of Tangerang City was formed. This study aims to analyze the circulation and connecting lanes of the Chinatown area of Kota Lama Tangerang which consists of road network analysis and movement, vehicle circulation analysis, transit movement analysis, parking system analysis, and pedestrian and bicycle lane analysis. The research method used is a qualitative method. The research approach used is descriptive with data collection through observation which is then translated into documentation, mapping, and description. The results of the study concluded that there is a need for improvement and rearrangement of the area so that it becomes more integrated and can support the area to become a tourism object. ABSTRAKSistem sirkulasi dan jalur penghubung kota memiliki peran dalam optimalisasi pemanfaatan jalan yang akan memberikan kemudahan dan keamanan bagi pemakai jalan. Kota Tangerang merupakan kota yang mengalami pertumbuhan pesat, salah satunya dipengaruhi faktor lokasi yang strategis berdekatan dengan Jakarta sebagai ibu kota Negara. Tingginya pertumbuhan di Kota Tangerang turut berbanding lurus dengan peningkatan permintaan terhadap jalan untuk menampung kegiatan lalu lintas, termasuk juga berpengaruh pada kondisi sirkulasi. Lokasi penelitian yaitu Kawasan Pecinan Kota Lama Tangerang yang berada pada 3 (tiga) kelurahan, yaitu kelurahan Sukasari, Sukarasa, dan Sukaasih. Kawasan Pecinan Kota Lama Tangerang merupakan kawasan budaya, perdagangan dan jasa, perkantoran, dan perumahan. Kawasan Pecinan di Pasar Lama merupakan cikal bakal pusat Kota Tangerang atau bahkan dapat disebut sebagai zero point kota karena di kawasan inilah pusat Kota Tangerang terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sirkulasi dan jalur penghubung Kawasan Pecinan Kota Lama Tangerang yang terdiri dari analisis jaringan jalan dan pergerakan, analisis sirkulasi kendaraan, analisis pergerakan transit, analisis sistem parkir, dan analisis jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi yang kemudian diterjemahkan dalam dokumentasi, pemetaan, dan deskripsi. Hasil penelitian menyimpulkan perlunya perbaikan dan penataan ulang kawasan agar menjadi lebih terintegrasi dan dapat mendukung kawasan menjadi obyek pariwisata.
Evaluasi Kinerja Bangunan Rumah Sakit Santa Maria Pemalang dengan Non-linier Static Pushover Analysis Metode ATC-40 dan FEMA 440 Bima Priya Hutama
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.25511

Abstract

ABSTRACTThe study of this final assignment was conducted by evaluating the earthquake-resistant performance of Santa Maria Hospital Structure in Pemalang to figure out the building’s performance level based on the methods of ATC-40 and FEMA 440, as well as to find out the mechanism of formed plastic joints on the beam-column and to predict the collapse behavior. The research method used a response spectrum using a SAP2000v19 program. Based on ATC-40, performance point values for x-direction and y-direction were 0.00433 and 0.00408. Those results show that the reviewed building structure categorized in the performance level of Immediate Occupancy (IO). Meanwhile, the analysis of structure damage level using FEMA 440 has resulted values for structure’s lateral displacement target of x-direction was 0.17819 m and y-direction of 0.13524 m, and categorized in the performance level of Immediate Occupancy (IO). Most of the plastic joint level on the beam and column has been categorized in the Immediate Occupancy (IO). In this category, it can be said that the performance of structure components are still in secured condition when displacement target achieved.  ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi kinerja tahanan gempa Gedung Rumah Sakit Santa Maria Pemalang untuk mengetahui level kinerja bangunan (performance level) berdasarkan metode ATC-40 dan  FEMA 440. Serta mekanisme terbentuk sendi plastis pada balok kolom dan memprediksi perilaku keruntuhan. Metode penelitian menggunakan respons spektrum dengan program SAP2000v19. Berdasarkan ATC-40 diperoleh nilai  performance point  untuk arah x = 0,00433 dan arah y =0,00408. Hasil tersebut  menunjukkan bahwa struktur gedung yang ditinjau  termasuk dalam tingkat kinerja Immediate Occupancy (IO). Sedangkan hasil analisis tingkat kerusakan struktur menggunakan FEMA 440 menghasilkan nilai target perpindahan lateral struktur arah x = 0,17819 m, dan arah y = 0,13524 m dan termasuk dalam kategori tingkat kinerja struktur Immediate Occupancy (IO). Sebagian besar tingkat sendi plastis balok dan kolom masih dalam Immediate Occupancy (IO). Dalam kategori ini dapat dikatakan kinerja komponen struktur masih dalam keadaan aman saat target perpindahan tercapai.
Tipologi Perubahan Fungsi Rumah Di Kampung Soropadan Sebagai Dampak Dibangunnya Pusat Perbelanjaan Hartono Mall Yogyakarta Suparno Suparno; Aisha Astriecia
Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 18, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.48135

Abstract

Permasalahan alih fungsi rumah tinggal menjadi tempat indekos di beberapa kawasan permukiman masyarakat pinggiran kota Yogyakarta seperti di Kampung Soropadan, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman ternyata telah menjadi persoalan serius bagi lingkungan setempat. Hal tersebut antara lain berupa timbulnya kepadatan bangunan terjadinya perubahan kualitas lingkungan serta kenyamanan tinggal di lingkungan permukiman.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan metode penelitian dilakukan dengan pertimbangan untuk mengamati fenomena yang terjadi di lapangan. Teknik pemilihan data primer diperoleh dengan cara melakukan observasi lapangan secara langsung, kemudian dilakukan pengumpulan data dengan teknik qualitative data. Untuk mengetahui hal-hal lebih dalam dari fenomena perubahan fungsi yang ada, maka dilakukan pendekatan secara faktual dan sistematis.    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak/perubahan yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan fungsi rumah tinggal di kampung Soropadan akibat dibangunnya pusat perbelanjaan, dan pada akhirnya dapat memberikan rekomendasi berupa strategi (guide line) bagi pemerintah setempat untuk menentukan kebijakan (policy) terkait pembuatan rumah indekos dan upaya untuk meminimalkan dampak yang timbul akibat berubahnya fungsi rumah tinggal menjadi indekos. Sasaran penelitian adalah rumah-rumah yang berubah fungsi menjadi tempat indekos di kampung Soropadan. Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan di kampung Soropadan, ditemukan 3 (tiga) tipologi perubahan fungsi, yaitu : 1). Rumah dengan fungsi hunian dan indekos, 2). Rumah dengan fungsi hunian, indekos dan toko, 3). Rumah dengan fungsi hunian,  indekos dan tempat usaha (jasa). Munculnya ragam tipologi perubahan fungsi tersebut dipengaruhi oleh Tuntutan faktor ekonomi, tuntutan kebutuhan dan keinginan membuat sarana usaha, dan motivasi pengembangan usaha untuk mempertahankan ekonomi (survive) dan memenuhi tuntutan kebutuhan peningkatan penghasilan.