cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL" : 12 Documents clear
Analisis kebutuhan Penanian Dolo pada upacara pemakaman di Tana Toraja Rinda Lorensa Kombong; Wahyu Lestari; Sunarto Sunarto
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.50452

Abstract

Penanian Dolo adalah serangkaian lagu berisi nyanyian Nasrani yang konon disusun oleh para penyebar agama Kristen (Zendeling) yang disempurnakan oleh tokoh masyarakat Toraja dengan cara diterjemahkan ke dalam bahasa Toraja untuk memahami makna syair nyanyian-nyanyian itu. Kedatangan Zendeling ini membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Toraja. Tujuan penulisan artikel ini adalah menganalisis bentuk penyajian Penanian Dolo yang menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan musikologi yang menguraikan permasalahan sebagaimana mestinya. Penanian Dolo dalam upacara pemakaman di Tana Toraja, ditemukan bahwa bentuk penyajiannya bersifat situasional. Vokal adalah unsur utamanya, dapat dinyanyikan oleh semua kalangan tanpa memandang berbedaan gender yang sifatnya kodrati. Bentuk lagu pada sampel AB = A ( a, a’ ) B ( b, a’).Kata Kunci: Analisis Kebutuhan, Penanian Dolo, Ma’bulle Tomate, Upacara pemakaman, Tana Toraja.ANALYSIS OF PENANIAN DOLO NEEDS AT CEREMONY IN TANA TORAJAAbstractPenanian Dolo is a series of songs containing Christian songs supposedly composed by Christian preachers (Zendeling) which were perfected by Toraja community leaders by being translated into Toraja language to understand the meaning of the songs' lyrics. Zendeling's arrival brought significant changes to the Toraja people. The purpose of writing this article is to analyze the form of presentation of Penanian Dolo using a qualitative research method with a musicology approach that describes the problem properly. Performing Dolo in a funeral ceremony in Tana Toraja, it was found that the form of presentation is situational. Vocal is the main element, it can be sung by all groups regardless of gender differences that are natural. The form of the song on the sample AB = A ( a, a' ) B ( b, a').Keywords: Needs Analysis, Penanian Dolo, Ma’bulle Tomate, Ceremony, Tana Toraja
Kajian pertunjukan musik “Thungka” dalam masyarakat Bawean Gresik (Tinjauan etnomusikologi) Hafi Hilmiah Almanda; Setya Yuwana; Setyo Yanuartuti
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.49233

Abstract

Penelitian ini menemukan kajian etnomusikologi pada alat musik thungka, karena peneliti ingin mengetahui segala sesuatu yang terdapat dalam alat musik thangka, baik itu berupa aspek fungsi, musikal, instrumental dan sosial budaya musik tradisional thungka. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. Fungsi musik Thungka pada dasarnya sebagai alat untuk penumbuk padi dalam acara musim panen disetiap tahun akan tetapi sekarang menjadi sebagai media pertunjukan seni tradisional, acara pernikahan sampai keacara penyambutan tamu turis ke Bawean. Alat musik Thungka ini merupakan alat musik tradisional yang tergolong bertangga nada tetratonik yaitu memiliki empat tangganada. Thungka, bahan dasarnya dari ronjengan sampai Alu’ terdiri dari kayu berjenis Jati. Lirik yang dimainkan dalam pertunjukan Thungka memaparkan tentang kehidupan masyarakat Bawean. Kata kunci: Etnomusikolgi, Musik Thungka, Bawean Study of "Thungka" music performance in Bawean Gresik community(An ethnomusicology review) AbstractThis study found an ethnomusicological study on the thungka musical instrument, because the researcher wanted to know everything contained in the thangka musical instrument, whether it was in the form of functional, musical, instrumental and socio-cultural aspects of thungka traditional music. In this study the method used is a qualitative method. The function of Thungka music is basically as a tool for pounding rice in the harvest season every year but now it has become a medium for traditional art performances, weddings to welcoming tourist guests to Bawean. This Thungka musical instrument is a traditional musical instrument that is classified as a tetratonic scale, which has four scales. Thungka, the basic ingredients from ronjengan to pestle are teak wood. The lyrics played in the Thungka show describe the life of the Bawean people.Keywords: Ethnomusicology, Thungka Music, Bawean 
Evaluation of the use of e-learning in the implementation of the "Stake's countenance" model in the era of the Covid 19 pandemic Trie Hartiti Retnowati; Kuswarsantyo Kuswarsantyo; Bambang Prihadi; Aldia Wulandari; Winny Chrisan Alya; Tria Rafika
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.54425

Abstract

The learning process in the Master of Arts Education Study Program during the Covid-19 pandemic experienced problems not being able to hold meetings offline. The purpose of the study was to evaluate the use of e-learning with a countenance stake model. This research uses a qualitative evaluation method with a countenance evaluation model by Stake. Matters evaluated include (1) Antecedent (context, input); (2) Transactions (processes) and (3) Outcomes (results) of curriculum implementation. The results showed that learning in the Master of Arts Education Study Program during the Covid-19 pandemic went smoothly. A total of 21.57% of the smooth learning process has the category of mostly smooth meetings. The suitability of student learning outcomes with CPL was 88.46%. CPL Based on the results of the questionnaire, data was obtained that the achievement of appropriate student learning outcomes (80-100%) was 83.33%. These results illustrate that student learning outcomes are fulfilling the aspect of achievement. Keywords: Art learning, evaluation, countenance stake Evaluasi pemanfaatan e-learning dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model “countenance stake” di era pandemi Covid 19AbstrakProses pembelajaran di Program Studi Magister Pendidikan Seni masa pandemi covid-19 mengalami kendala tidak bisa melakukan pertemuan secara luring. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi penggunaan e-learning dengan model countenance stake. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi kualitatif dengan model countenance evaluation oleh Stake. Hal-hal yang di evaluasi meliputi (1) Antecedent (konteks, input); (2) Transaction (proses) dan (3) Outcomes (hasil) pelaksanaan kurikulum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran di Program Studi Magister Pendidikan Seni masa pandemi covid-19 berjalan lancar. Sejumlah 21,57% kelancaran proses pembelajaran memiliki kategori sebagian besar pertemuan lancar. Kesesuaian hasil belajar mahasiswa dengan CPL sebesar 88,46%. CPL Berdasarkan hasil angket diperoleh data bahwa ketercapaian hasil belajar mahasiswa yang sesuai (80-100%) sejumlah 83,33%. Hasil tersebut menggambarkan hasil belajar mahasiswa terlah memenuhi aspek ketercapaian. Kata Kunci: Pembelajaran Seni, evaluasi, countenance stake
Tinjauan performance measurement pada pengelolaan produksi pementasan teater Dewi Alfianti
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.56006

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan proses produksi pementasan teater oleh mahasiswa peserta mata kuliah Apresiasi Drama tahun 2021 dan Apresiasi Sastra tahun 2022 di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat (PS PBSI FKIP ULM), dan penilaian kinerja berdasarkan model Integrated performance Measurement System. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pengelolaan badan produksi yang dilakukan mahasiswa dikategorikan baik dengan kisaran nilai 7,5-8. Hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan peningkatan pembelajaran bagi dosen pengampu.Kata kunci: performance measurement, badan produksi, pementasan teater, penilaian kinerja, evaluasi pembelajaran,ABSTRACTThis paper aims to describe the production process of theatrical performances by students participating in the 2021 Drama Appreciation and Literary Appreciation courses in 2022 at the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University (PS PBSI FKIP ULM), and an assessment performance based on the Integrated performance Measurement System model. This paper uses a qualitative approach with a descriptive method. The results obtained indicate that the management of production bodies carried out by students is categorized as good with a range of 7.5-8. These results are expected to be used as material for evaluation and improvement of learning for supporting lecturersKeyword: performance measurement, production group, theatrical performance, performance assesment, learning evaluation 
The effectiveness of model of teaching the integration of Indonesia-Thailand cultures in female basic dance movements through android-based media Wathanan Srinin; Teerathorn Lamnaokrut; Ikrar Genidal Riadil
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.53655

Abstract

The data analysis outcomes for establishing a teaching strategy for fundamental Thai Classical Dance based on Bloom's three-sided learning theory for the concept of teaching, which comprises cognitive, affective, and psychomotor learning, are revealed in this article. The study also incorporates Skinner's type R idea to provide a framework for study objectives and exercises in Fundamental Thai Classical Dance for students at Yogyakarta State University's Department of Dance Education in Indonesia. The strategy to teach Basic Thai Classical Dance via process based on the Teaching Model. The Integration of Indonesia-Thailand Cultures in Female Basic Dance Movement through Android-Based Media on four steps: 1) Background knowledge on the Basic Dance for Women and Thai Culture, 2) Training of the Basic Dance for Women in Thailand, 3) Connecting the cognitive, affective, and psychomotor aspects and 4) Dancing with songs. Implementing the Indonesian-Thai cultural integration learning model in the Thai Princess Basic Dance Movement through android-based media with applications. Students can gain cultural background knowledge and dance to songs in pairs with the basic elements of Wiraga, Wirasa, and Wirana dances and the context of Basic Thai Classical Dance for Women with effectiveness.Keywords: Model of Teaching Integration of Indonesia-Thailand Cultures, Process Implementations Basic Dance for Woman, Effectiveness of Model, Media Android Efektivitas model pengajaran integrasi budaya Indonesia-Thailand dalam gerakan tari dasar perempuan melalui media berbasis androidHasil analisis data untuk menetapkan strategi pengajaran Tari Klasik Thailand dasar berdasarkan teori pembelajaran tiga sisi Bloom untuk konsep pengajaran, yang terdiri dari pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotor, diungkapkan dalam artikel ini. Penelitian ini juga menggabungkan ide tipe R Skinner untuk menyediakan kerangka kerja untuk tujuan studi dan latihan Tari Klasik Thailand Dasar bagi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Tari Universitas Negeri Yogyakarta di Indonesia. Strategi mengajar Tari Klasik Thailand Dasar melalui proses berdasarkan Model Pengajaran. Integrasi Budaya Indonesia-Thailand dalam Gerakan Tari Dasar Wanita Melalui Media Berbasis Android pada empat langkah: 1) Latar belakang pengetahuan Tari Dasar Wanita dan Budaya Thailand, 2) Pelatihan Tari Dasar Wanita di Thailand, 3) Menghubungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dan 4) Menari dengan lagu. Menerapkan model pembelajaran integrasi budaya Indonesia-Thailand dalam Gerakan Tari Dasar Putri Thailand melalui media berbasis android dengan aplikasi. Siswa dapat memperoleh pengetahuan latar belakang budaya dan menari lagu berpasangan dengan elemen dasar tarian Wiraga, Wirasa, dan Wirana dan konteks Tari Klasik Thailand Dasar untuk Wanita dengan efektif.Kata Kunci: Keefektifan Model, Media Android, Model Pengajaran Integrasi Budaya Indonesia-Thailand, Proses Implementasi Tari Dasar Wanita
The value of tolerance in learning Nusantara dance Tresna Maya Sofa
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.57901

Abstract

Tolerance is an attitude that must be owned by every individual as part of the diversity of the world community, especially as citizens of Indonesia with various ethnicities, cultures, languages, and customs. Archipelago Dance Learning is one of the subjects that can instill the value of tolerance in students. In the cognitive domain, students learn various dances, both dance as physical, ideas, and systems. Meanwhile, in affection, students learn to appreciate, appreciate, and love various types of dance in Indonesia. In the psychomotor domain, students learn to practice the movements of the Nusantara Dance. This paper will examine the role of learning Indonesian dance towards the tolerance attitude of students through a hermeneutic approach. This study uses a qualitative descriptive method with a Gadamer hermeneutic approach to gain the broadest possible understanding of the learning of Nusantara Dance in instilling tolerance values in students. The results obtained from this study indicate that based on the results of analysis and interpretation, the results show that learning Indonesian dances not only provides theoretical knowledge about the diversity of traditional dances in Indonesia but also becomes a medium for instilling tolerance values in students. Understanding various cultures and understanding the various customs, norms, and values of certain ethnic groups or ethnic groups.Keywords: tolerance, multiculture, learning archipelago dance Nilai toleransi pada pembelajaran Tari NusantaraAbstrakToleransi merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu sebagai bagian dari keberagaman masyarakat dunia, terlebih sebagai warga negara Indonesia yang beraneka ragam suku bangsa, budaya, bahasa, dan adat istiadat. Pembelajaran Tari Nusantara merupakan salah satu mata pelajaran yang mampu menanamkan nilai toleransi bagi peserta didik. Pada ranah kognitif peserta didik mempelajari bebagai tari yang ada baik tari sebagai fisik, ide maupun sistem. Sementara ranah afeksi peserta didik belajar mnegapresiasi, menghargai , dan mencintai berbagai macam tari di Indonesia. Pada ranah psikomotorik peserta didik belajar mempraktikan gerak-gerak Tari Nusantara. Tulisan ini akan mengkaji peranan pembelajaran Tari Nusantara terhadap sikap toleransi peserta didik melalui pendekatan hermeneutik. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan pendekatan hermeneutic Gadamer untuk mendapatkan pemahaman seluas mungkin mengenai pembelajaran Tari Nusantara dalam menanamkan nilai toleransi pada peserta didik. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa Berdasarkan hasil analisis dan penafsiran diperoleh hasil bahwa pembelajaran tari nusantara tidak hanya memberikan pengetahuan secara teori mengenai keberagaman tari tradisi yang ada di Indonesia tetapi juga menjadi media dalam menanamkan nilai toleransi bagi peserta didik. Memahami ragam budaya dan turut memahami beragam adat istiadat, norma, dan nilai pada kelompok etnis atau suku bangsa tertentu.Kata Kunci: toleransi, multikultural, pembelajaran tari nusantara
Tik Tok media pengembangan karakter melalui kreativitas tari kreasi Dayak Gita Kinanthi Purnama Asri; Suwarjiya Suwarjiya; Nur Aulia
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.47882

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan nilai karakter pendidikan yang muncul melalui kreativitas tari kreasi Dayak dengan pemanfaatan aplikasi Tik-tok sebagai media pengembangan karakter siswa ekstrakurikuler di SMPN 1 Kapuas Murung. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, tes dan studi pustaka. Penelitian ini menghasilkan 2 tari kreasi Dayak berjudul tari Ular Naga dan tari Inting melalui metode ATM(amati, tiru dan modifikasi), hasilnya diupload di aplikasi Tik Tok pada 12 Juni 2021.(2) Terdapat 12 nilai karakter yang muncul yaitu karakter cinta tanah air, kreatif, disiplin, mandiri, jujur, kerja keras, demokratif, rasa ingin tahu, bersahabat/komunikatif, menghargai prestasi, peduli sosial, dan tanggung jawab.(3)Aplikasi Tik Tok sebagai aplikasi yang digemari kalangan peserta didik, mampu mendukung pembelajaran kreativitas tari secara efektif, sebagai ruang ekspresi dan apresiasi. Kata Kunci: tik tok, kreativitas tari, pendidikan karakter, tari kreasi, dayak   TIK TOK CHARACTER DEVELOPMENT MEDIATHROUGH THE CREATIVITY OF DAYAK CREATIVE DANCE   AbstractThe purpose of this research is to describe the value of the educational character that emerges through the creativity of Dayak dance creations using Tik-tok application for extracurricular students at SMPN 1 Kapuas Murung. This research is an experimental research with a qualitative and qualitative approaches. Collecting data using interview techniques, observation, documentation, tests and literature study. This research produced 2 works entitled Ular Naga dance and Inting dance through the ATM method (observe, imitate and modify as a result of dance creativity, uploaded via Tik Tok on June 12, 2021. (2) There are 9 character values that appear, namely the character of love of the homeland, creative, disciplined, independent, hard working, democratize, curiosity, friendly/communicative, and responsibility. (3) The Tik Tok application as an application that is popular with students, is able to support learning dance creativity effectively, as a space for expression and appreciation. Keywords: tik tok, character development media, creativity dance, Dayak
Eklektik filosofis, teknis, dan psikologis bermain biola dalam pengembangan pembelajaran musik di Indonesia Fu'adi Fu'adi; Birul Walidaini; Agustianto Agustianto; Sritanto Sritanto
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.58360

Abstract

In learning the violin, there are various kinds of challenges and obstacles, both technical and non-technical. Strong motivation is needed, supported by appropriate learning methods so that students can develop into capable violinists. This article outlines the philosophical, technical, and psychological aspects of violin learning by world-class violin pedagogues, which are then analyzed in an eclectic manner in order to obtain new approaches that can be applied to develop violin learning in Indonesia. The literature review method is used to select important aspects used in violin learning. The research results show important points of philosophical study in learning the violin include philosophy in starting to learn the violin, mental approach, emotional aesthetics, and talent in music. Technical and psychological studies include body position in playing the violin, sound production, intonation, vibrato, legato, musical nuances, psychological musicians, and the repertoire played. It can be interpreted that these selected and analyzed philosophical, technical, and psychological values of how to play the violin can become the basis for understanding and efforts to build students' capabilities in playing the violin in a comprehensive manner, in accordance with the Indonesian cultural background. Keywords: Eclectic, philosophy, violin technique, musical learning
Perancangan wayang Isekai sebagai alternatif pentas wayang untuk generasi muda Novida Nur Miftakhul Arif
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.48114

Abstract

Merespon masalah mental yang kerap dialami oleh generasi muda melalui media pendidikan karakter yang memanfaatkan pentas wayang merupakan tujuan utama riset dan perancangan karya Wayang Isekai. Masalah mental dan menghilangnya pentas wayang selama pandemi Covid-19 merupakan persoalan aktual yang perlu direspon secara kreatif seperti dengan wayang kontemporer. Metode produksi film atau multimedia digunakan dalam eksperimen ini, yaitu pra produksi, produksi dan paska produksi. Di dalamnya juga melibatkan observasi, wawancara, studi pustaka, eksplorasi dan inovasi. Hasil dari riset dan perancangan media ini adalah Wayang Isekai, eksperimen pentas daring yang memadukan pentas wayang, animasi dan live action dengan cerita yang merepresentasikan perjalanan batin menuju self-awarenes. Wayang Isekai mampu menjadi alternatif media penyampai pesan kebaikan seperti pendidikan karakter. Kata Kunci: wayang, kontemporer, generasi muda, masalah mental  THE DEVELOPMENT OF WAYANG ISEKAI AS ALTERNATIVE WAYANG PERFORMANCE FOR YOUNG GENERATION Abstract Responding the mental issues that are often experienced by the young generation through the medium of character education that utilizes wayang performance is the main goal of the research and development of Wayang Isekai. A contemporary wayang is a creative way to respons mental issues and the disappearance of puppet performances during the Covid-19 pandemic. Film or multimedia production method was used in this experiment, namely pre-production, production and post-production. It also involved observation, interviews, literature studies, exploration, and innovation. The result of this research is Wayang Isekai, an online performance that combined puppetry, animation and live action with stories that represent the inner journey towards self-awareness. Wayang Isekai is able to become an alternative medium for conveying positive messages such as character education. Keywords: wayang, contemporer, young generation, mental issue
The development of assessment instrument for the Gambyong Pareanom dance practice Rumiwiharsih Rumiwiharsih
Imaji Vol 21, No 1 (2023): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i1.58846

Abstract

This study aims to develop an assessment instrument for the Gambyong Pareanom dance for students of the Dance Arts Education Study Program, Faculty of Languages and Arts of Yogyakarta State University, to find out the effectiveness of the Surakarta style Gambyong Pareanom dance assessment instrument. This was a research and development study with the DDD-E model by Borg Gall consisting of several development stages, including planning, design, and development, initial product trial, initial product revision, final product revision, operational product revision, and operational product trial. This research and development study involved 30 students of the Dance Arts Education Study Program, Faculty of Languages and Arts of Yogyakarta State University. The planning stage includes a needs analysis study and formulating these needs in a development plan. The planning involved several Javanese dance lecturers in Surakarta. This planning stage was carried out by determining the scope, identifying the characteristics of learning/students, determining product limitations, and making planning documents. The second stage, namely the design stage, includes making the design of the Gambyong Dance practice assessment model, which consists of aspects of assessment (attitudes, knowledge, and skills) in accordance with the learning outcomes of the Surakarta Female Dance course. The third stage, which is development, includes initial product trial, initial product revision, final product trial, and operational product trial. The effectiveness of the model was assessed based on the percentage of lecturers’ satisfaction on the Surakarta dance course, with the Gambyong Pareanom dance material based on the results of product trial. The results of the study show that the product is an assessment sheet which includes aspects of: 1) pacak, 2) pancat, 3) ulat, 4) lulut, 5) wiled, 6) luwes, 7) wirama, and 8) gendhing, all of which referred to as Hasta Sawanda. Two other aspects (wiraga and wirasa) are added, resulting in a total of ten assessment aspects. The effectiveness of the product shows that this assessment sheet is good for assessing the Gambyong Pareanom dance. Keywords: development, instrument, assessment, dance

Page 1 of 2 | Total Record : 12