cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
ISSN : 19784538     EISSN : 2527421X     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 265 Documents
Analisis muatan literasi statistika dalam buku teks matematika Kurikulum 2013 Ezra Putranda Setiawan
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 14, No 2: December 2019
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.91 KB) | DOI: 10.21831/pg.v14i2.28558

Abstract

Literasi statistika merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki setiap orang guna menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Di jenjang pendidikan dasar dan menengah, materi atau kajian mengenai statistika diberikan sebagai bagian dari mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana muatan literasi statistika didukung oleh mata pelajaran Matematika dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) secara konkret melalui buku teks pelajaran yang digunakan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan analisis isi terhadap dokumen Kompetensi Dasar mata pelajaran matematika sesuai Kurikulum 2013 Revisi 2016 serta buku-buku pelajaran matematika yang mengacu pada Kurikulum 2013 Revisi 2016 khususnya yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa sebagian besar kompetensi literasi statistika telah termuat dalam buku teks matematika Kurikulum 2013 pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Beberapa perubahan masih dapat dilakukan guna meningkatkan keluasan dan kedalaman literasi statistika. Analysis of statistical literacy content in Curriculum 2013 mathematics textbookAbstractStatistical literacy was one of the competencies that must be mastered by everyone to face the 4.0 Industrial Revolution era. At the level of primary and secondary education, statistics was studied as a part of the mathematics subject. In this research. We examine the extent to which statistical Literacy contents were supported by Mathematics subjects from the Elementary School (SD) level, Junior High School (SMP) level, to the Senior High School (SMA) level. This research focused on the textbooks used in the learning process. The data were collected by analyzing the contents of the mathematics curriculum document (following the Curriculum 2013 Revision Edition of 2016) as well as mathematics textbooks referring to the Curriculum 2013 Revision Edition of 2016 especially books published by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. Based on this research, it is known that the majority of statistical literacy competencies have been supported by the Curriculum 2013 mathematics textbook at SD, SMP, and SMA level. Some improvements could still be made to increase the breadth and depth of statistical literacy.
PEMBENTUKAN ISOMORFISMA DARI GELANGGANG FAKTOR KE GELANGGANG FAKTOR LOKAL Amir Kamal Amir
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 1: Juni 2009
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.73 KB) | DOI: 10.21831/pg.v5i1.558

Abstract

Suatu gelanggang lokal adalah gelanggang yang hanya mempunyai satu ideal maksimal. Ideal prim suatu gelanggang dapat dipakai untuk mencari gelanggang local dan dapat juga dipakai untuk membentuk gelanggang faktor. Sedangkan ideal maksimal dari gelanggang lokal dapat dipakai untuk membentuk gelanggang faktor lokal. Tulisan ini akan memaparkan secara lebih terperinci dan jelas, sehingga akan lebih mudah dimengerti, mengenai gelanggang faktor dan pembentukan isomorfisma antara gelanggang faktor dengan gelanggang faktor lokal. Keywords: faktor , gelanggang lokal, maksimal, multiplikatif, ideal prim.
Pengembangan tes kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematika siswa SMP kelas VIII Nurul Afni Sinaga
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 2: December 2016
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.463 KB) | DOI: 10.21831/pg.v11i2.10642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat tes kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematika siswa SMP kelas VIII di Yogyakarta yang valid dan memiliki karakteristik yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengembangkan tes kemampuan pemecahan masalah dan penalaran SMP kelas VIII. Uji coba lapangan dilakukan di tiga sekolah SMP Negeri di Yogyakarta yaitu SMP Negeri I Yogyakarta, SMP Negeri 6 Yogyakarta dan SMP Negeri 14 Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor aktual yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima untuk memperoleh kevalidan dan telaah butir soal secara kuantitatif melalui teori tes klasik (Clasiccal Test Theory) dan teori respons butir (Item Respone Theory) menggunakan model rasch dengan program QUEST. Hasil validasi isi menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan memiliki kategori valid. Karakteristik dari tes yang dikembangkan juga memiliki karakteristik yang baik ditinjau dari tingkat kesulitan tes berada pada kategori sedang dan memiliki daya beda cukup memuaskan. Secara keseuruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat tes yang dikembangkan adalah layak untuk digunakan.Kata Kunci: pengembangan tes, pemecahan masalah, penalaran Development of problem solving ability and mathematical reasoning test of junior high school students class VIII AbstractThis research’s aim is to produce device for problem solving ability and mathematical reasoning test of JHS student class VIII in Yogyakarta which valid and has a good characteristic. This research is a development research which develops problem solving ability and reasoning test of JHS class VIII. Field trial was performed in three JHS in Yogyakarta namely JHS State I Yogyakarta, JHS State 6 Yogyakarta and JHS State 14 Yogyakarta. Data analysis was performed by converting the total collected actual score into five scales qualitative data to derive validity and study on question items quantitatively through classical test theory and item respone theory was using Rasch model with QUEST program. Content Validaty result suggested that this developed device has a valid category. Characteristic of the developed test was also has a good characteristic, reviewed from the test difficulty level it was in medium category and has a quite satisfying different power. Overall, the research result suggested that the developed test device was feasible to use.Keywords: test development, problem solving, reasoning
INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS himmawati puji; Caturiyati Caturiyati
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1: Juni 2007
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.388 KB) | DOI: 10.21831/pg.v3i1.645

Abstract

Given a circle centre O and radius r in , the inversion in this circle is the mapping defined by , where lies on the straight line through O and A, and on the same side of O as A, and . It will be investigated the property of inversion related to four harmonic points. The result is that the cross-ratio of any four coplanar points A, B, C, D is invariant under inversion. Hence, the inversion preserves the four harmonic points.Keywords : inversion, cross ratio, four harmonic points.
Penerapan matriks Leslie pada angka kelahiran dan harapan hidup wanita di Provinsi Jawa Timur Dewi Anggreini; Ratri Candra Hastari
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 12, No 2: December 2017
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.895 KB) | DOI: 10.21831/pg.v12i2.15293

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan banyaknya populasi wanita di Provinsi Jawa Timur berdasarkan angka kelahiran dan harapan hidup menggunakan nilai eigen dan vektor eigen serta untuk mengetahui distribusi umur pembatas menggunakan model matriks Leslie. Vektor eigen digunakan untuk menentukan banyaknya populasi wanita dari masing-masing interval umur, sedangkan nilai eigen digunakan untuk menentukan laju pertumbuhan penduduk. Metode penelitian yang digunakan pada Tahap pertama adalah menentukan subjek penelitian dan Tahap Kedua adalah (a) mengumpulkan data penelitian (b) analisis data dan terakhir menarik kesimpulan. Data penelitian ini diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Timur yaitu jumlah penduduk wanita dari tahun 2010-2015. Hasil penelitian ini adalah model matriks Leslie untuk populasi wanita di Provinsi Jawa Timur adalah model diskrit yang dibagi atas empat belas interval umur yang dikonstruksi menggunakan angka kesuburan dan harapan hidup. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa jumlah populasi wanita di Provinsi Jawa Timur cenderung mengalami peningkatan dengan nilai eigen positif yang lebih besar dari satu atau dengan kata lain laju pertumbuhan wanita di Provinsi Jawa Timur cenderung bernilai positif . Keberhasilan model matriks Leslie adalah penerapannya dalam kasus untuk memprediksi jumlah populasi wanita di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2021 dengan menggunakan Program MAPLE 16.  Application of The Leslie Matrix on Birth Rate and Life Expectancy of Women in East Java Province Abstract   This research aimed to determine the number of female population in East Java Province based on birth rate and life expectancy using eigenvalues and eigenvectors and to know the age distribution of limiter using Leslie matrix model. The eigenvectors are used to determine the number of female populations of each age interval, while the eigenvalues are used to determine population growth rates. The research method used in the first phase is to determine the subject of research and Phase Two is (a) collect research data (b) data analysis and last draw conclusions. The data of this study were obtained from BPS of East Java Province, namely the number of female population from 2010-2015. The result of this research is Leslie's matrix model for female population in East Java Province is a discrete model that is divided into fourteen age intervals constructed using fertility and life expectancy. The research conclusion showed that the number of female population in East Java Province tends to increase with positive eigen value which is greater than one or in other words the growth rate of women in East Java Province tends to be positive. The success of Leslie's matrix model is its application in cases to predict the number of female populations in East Java Province by 2021 using the MAPLE 16 Programe. 
SIFAT KENDALA PEMROGRAMAN KERUCUT ORDER DUA DENGAN NORMA ∞ Caturiyati Caturiyati
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 2: Desember 2012
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.155 KB) | DOI: 10.21831/pg.v7i2.4779

Abstract

Masalah pemrograman kerucut order dua (Second Order Cone Programming/SOCP) dengan norma merupakan suatu masalah yang merupakan bentuk khusus dari masalah pemrograman kerucut order dua dengan norma 2. Pada makalah ini dikembangkan pengertian kerucut order dua (Second Order Cone/SOC) dengan  norma  dan sifat sifat kendala pemrograman kerucut order dua dengan Norma berdasarkan pada pengertian kerucut order dua dengan norma 2 dan pemrograman kerucut order dua dengan norma 2. Paper ini ditulis dengan menguraikan pengertian kerucut order dua dengan norma 2 dan pemrograman kerucut order dua dengan norma 2, dilanjutkan dengan mengembangkan pengertian kerucut order dua dengan norma dan pemrograman kerucut order dua dengan norma  besera sifat-sifat yang dihasilkannya.Kata kunci: Second Order Cone (SOC), Second Order Cone Programming
Analisis kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar siswa dalam mengerjakan soal open ended dengan pendekatan CTL Puput Wahyu Hidayat; Djamilah Bondan Widjajanti
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 13, No 1: June 2018
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.581 KB) | DOI: 10.21831/pg.v13i1.21167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kategori dan aspek kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar siswa, peningkatan minat belajar, dan menganalisis pembelajaran yang lebih baik antara pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan soal open ended dan pendekatan CTL ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar siswa SMP. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan rancangan pretest-posttest non-equivalent group design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Indonesia, dan diambil secara acak dua kelas sebagai sampel penelitian. Instrumen pengumpulan data meng­gunakan tes dan angket. Untuk meng­analisis kategori dan aspek kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar digunakan analisis descriptives statistic, untuk menganalisis peningkatan minat belajar digu­nakan uji t-Paired pada taraf signifikansi 5%. Selanjutnya, untuk membandingkan pembelajaran yang lebih baik antara pendekatan CTL menggunakan soal open ended dengan pendekatan CTL, data diana­lisis dengan menggunakan MANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji t independent untuk menentukan pendekatan yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori kemampuan berpikir kreatif pada kelas CTL dengan  open ended berada pada kategori tinggi, pada kelas CTL berada pada kategori sedang, untuk kategori minat belajar, siswa di kedua kelas berada pada kategori tinggi, kategori aspek kemampuan berpikir kreatif untuk kedua kelas memiliki presentase tertinggi pada aspek kelancaran, minat belajar siswa untuk kedua kelas meningkat secara signifikan, dan pendekatan CTL menggunakan soal open ended lebih baik daripada pendekatan CTL ditinjau dari aspek kemampuan berpikir kreatif siswa, sedangkan pendekatan CTL menggunakan soal open ended tidak lebih baik daripada pendekatan CTL ditinjau dari minat belajar siswa. An analysis of creative thinking ability and learning interest of students of junior high school in solving open ended problem with CTL approach AbstractThis research aimed to analyze the categories and aspects of creative thinking ability and in student learning interest, the increase of students learning interest, and the better learning between CTL approach using open ended questions with CTL approach in terms of the ability to think creatively and interest in learning of students of Junior High School. This research was a quasi-experimental research with pretest-posttest non-equivalent comparison-group design. The research population comprised all year VIII students of SMP Negeri 1 Miri, Sragen Regency, Indonesia. From the population, two classes were randomly selected as the research sample. The instruments used were in the form of creative thinking ability tests and questionnaires for students’ interest in learning mathematics. To analyze the categories and aspects of creative thinking abilities and interest in learning, descriptives statistical analysis was used, to analyze the increase of students’ interest, the data were analyzed using paired t-test at 5% significance level. As for comparing better learning between CTL approach using open ended questions with CTL approach, the data were analyzed using MANOVA followed by t-test independent to determine which approach was better. The results showed that the category of creative thinking abilities in the classroom CTL using open ended questions in the high category, while in the CTL approach class was in middle category, for the category of interest in learning, either with CTL approach using open ended questions or as with the CTL approach, students were of the high category, categories of creative thinking abilities, for both classes have the highest percentage on the aspect of smoothness, by providing CTL approach with open ended questions and CTL approach, students’ interest increased significantly and CTL approach with open ended questions was better than CTL approach in terms of students' ability to think creatively, and CTL approach with open ended questions was not better than CTL approach in terms of student interest.
PERMANEN DAN DOMINAN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL Siswanto Siswanto
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7, No 2: Desember 2012
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.921 KB) | DOI: 10.21831/pg.v7i2.4785

Abstract

Misalkan  himpunan bilangan real. Aljabar Max-Plus adalah himpunan dilengkapi dengan operasi maksimum  dan penjumlahan ( . Setiap matriks persegi atas aljabar Max-Plus dapat dikaitkan dengan perrmanen dan dominan. Dari aljabar Max-Plus dapat dibentuk aljabar Max-Plus interval yaitu himpunan yang anggotanya merupakan interval-interval tertutup dalam  atau  dilengkapi dengan operasi maksimum  dan penjumlahan . Dapat dibentuk himpunan matriks persegi atas aljabar Max-Plus interval. Dalam penelitian ini, akan dikaji tentang permanen dan dominan matriks atas aljabar Max-Plus interval, hubungan antara permanen dan dominan, serta bideterminan matriks atas aljabar Max-Plus interval. Dari hasil penelitian diperoleh formula permanen dan dominan, dominan selalu lebih kecil atau sama dengan permanen dan formula bideterminan.Kata kunci: Permanen, dominan, matriks, aljabar Max-Plus interval.
Eksplorasi kemampuan penalaran dan representasi matematis siswa sekolah menengah pertama Absorin Absorin; Sugiman Sugiman
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 13, No 2: December 2018
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.24 KB) | DOI: 10.21831/pg.v13i2.21249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan matematis, yang terdiri atas kemampuan penalaran dan representasi matematis siswa SMP di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VIII di Kabupaten Indramayu tahun pelajaran 2016/2017. Sampel penelitian sebanyak 390 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling.Pengumpulan data dilakukan melalui teknik Tes. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif melalui dua cara, yaitu estimasi titik dan estimasi interval rata-rata untuk menentukan kategori ketercapaian pada masing-masing kemampuan matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan matematis siswa SMP di Kabupaten Indramayu berada pada kategori sedang. Secara lebih spesifik rata-rata skor pada kemampuan penalaran matematis siswa termasuk dalam kategori sedang. Begitu juga pada rata-rata skor kemampuan representasi matematis siswa berada pada kategori sedang. Exploration ability of mathematical reasoning and representation of junior high school students AbstractThis study aimed to describe the mathematical ability, which consists of the ability of mathematical reasoning and representation in junior high school students in Indramayu, West Java Province, Indonesia. This research was using survey method with quantitative approach. The population in this study were all grade VIII students in both state and private junior high schools in Indramayu district in academic year of 2016/2017 and 390 students selected as sample research. The sampling technique was stratified random sampling. Data collected using test technique. Technique data analysis used descriptive statistics through two ways, namely estimation point and the average of interval estimation to determine the category of achievement in each of the students' mathematical abilities.  The result showed that the mathematical ability of junior high school students in Indramayu district was in the medium category. More specifically the average score on students' mathematical reasoning abilities was included in the moderate category. Similarly, the average score of students' mathematical representation ability was in the medium category.
Keefektifan Pembelajaran Kooperatif STAD-PS dan JIGSAW-PS ditinjau dari Motivasi Belajar, Kemampuan Interpersonal, dan Prestasi Belajar Muhammad Yusuf
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1: June 2013
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.442 KB) | DOI: 10.21831/pg.v8i1.8495

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan keefektifan pembelajaran kooperatif tipe STAD-PS dan tipe Jigsaw-PS masing-masing ditinjau dari motivasi belajar, kemampuan interpersonal dan prestasi belajar. Penelitian ini termasuk penelitian experimen semu dengan menggunakan dua kelompok eksperimen. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Yogyakarta yang terdiri dari 7 kelas. Dari populasi yang ada diambil sampel secara acak dua kelas yaitu kelas XE diberi perlakuan STAD-PS dan kelas XF diberi perlakuan Jigsaw-PS. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket motivasi belajar dan angket kemampuan interpersonal dan tes prestasi belajar. Instrumen telah divalidasi oleh dua orang ahli dan telah dinyatakan valid. Untuk menguji keefektifan menggunakan statistik uji one sample t-test, untuk membandingkan keefektifan menggunakan statistik uji two-group MANOVA, dilanjutkan dengan independent samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD-PS dan tipe Jigsaw-PS masing-masing efektif ditinjau dari motivasi belajar, kemampuan interpersonal, dan prestasi belajar, dan terdapat perbedaan keefektifan pembelajaran kooperatif tipe STAD-PS dan tipe Jigsaw-PS ditinjau dari motivasi belajar, kemampuan interpersonal, dan prestasi belajar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD-PS sama unggul dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw-PS ditinjau dari motivasi belajar dan prestasi belajar, sedangkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw-PS lebih unggul dibandingkan dengan tipe STAD-PS ditinjau dari kemampuan interpersonal.Kata Kunci: STAD-PS, Jigsaw-PS, motivasi belajar, kemampuan interpersonal, prestasi belajar The Effectiveness of STAD-PS and JIGSAW-PS Cooperative Learning Viewed from the Learning Motivation, Interpersonal Skills, and Learning Achievement AbstractHas done research that aims to determine and to compare the effectiveness of STAD-PS  and Jigsaw-PS cooperative learning types viewed from the learning motivation, interpersonal skills, and learning achievement. This research is a quasi-experimental study with using two experimental groups. The population comprised all grades X students, consisting of seven classes of SMA Negeri 5 Yogyakarta. From the population, two classes, were established as the research sample using the random sampling technique, XE class was treated using STAD-PS and XF class with Jigsaw-PS. The data collecting instruments consisted of a questionnaire about learning motivation and interpersonal skills, and learning achievement test. Instruments were validated by two experts and they were valid. To test the effectiveness using a statistical test of one sample t-test, to compare the effectiveness using statistical two-group MANOVA test and followed by a post-hoc independent samples t-test. The results show that STAD-PS and Jigsaw-PS are effective in terms of learning motivation, interpersonal skills, and learning achievement, and there are differences in the effectiveness of STAD-PS and Jigsaw-PS in terms of learning motivation interpersonal skills, and learning achievement. STAD-PS and as superior as Jigsaw-PS in terms of and learning motivation and learning achievement, while the Jigsaw-PS is superior Jigsaw-PS in term of interpersonal skills.Keywords: STAD-PS, Jigsaw-PS, learning motivation, interpersonal skills, learning achievement