cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
ISSN : 19784538     EISSN : 2527421X     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 265 Documents
Perbandingan Metode Fuzzy Times Series Cheng dan Fuzzy Times Series Markov Chain dalam Memprediksi Tingkat Pengangguran Terbuka di Bali Kadek Tresna Dwipayana; I Gusti Nyoman Yudi Hartawan; I Made Candiasa
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.52335

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan model untuk tingkat pengangguran terbuka di Bali dengan Fuzzy Times series Cheng (FTS Cheng) dan Fuzzy Times series Markov Chain (FTS Markov Chain) serta membandingkan tingkat akurasi kedua model tersebut. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Data tingkat pengangguran terbuka di Bali yang digunakan sebanyak 34 dari periode Februari 2006 sampai dengan Agustus 2021. Dari 34 data kemudian dibagi menjadi dua dengan proporsi 30% data latih dan 70% data uji. Tahapan penelitian yang dilakukan dengan menghitung FTS Cheng dan FTS Markov Chain pada data latih kemudian dilanjutkan pada data uji. Selanjutnya model FTS Cheng dan FTS Markov Chain dihitung akurasinya dengan MAPE (Mean Absolute Percentage Error),RMSE (Root Mean Square Error) dan Confusion Matrix (akurasi,presisi,recall). Hasil MAPE yang didapatkan adalah  FTS Cheng sebesar 18.43% dan FTS Markov Chain sebesar 31.19%. Kemudian hasil RMSE yang didapatkan dari FTS Cheng dan FTS Markov Chain secara berturut-turut adalah 0.88 dan 0.63. Pada pengujian menggunakan Confusion Matrix pada FTS Ceng didapatkan hasil akurasi, presisi, recall secara berturut-turut adalah 61.90%,41.22% dan 44.35%. Sedangkan untuk FTS Markov Chain mendapatkan hasil pengujian sebesar 61.90%,49.17% dan 48.75% untuk akurasi, presisi dan recall. Jadi Fuzzy Time Series Markov Chain lebih baik dibandingkan dengan model Fuzzy Time Series Cheng di dua metode pengujian keakuratan yaitu pada RMSE dan Confusion Matrix (presisi dan recall). Hal ini disebabkan karena perbedaan pembagian kelas serta perhitungan yang berbeda.
Kendali Model Prediktif Kokoh pada Model Suhu Rumah Kaca Ratna Widayati; Sholikhatun Sholikhatun; Noorma Yulia Megawati
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.51414

Abstract

Dalam paper ini dibahas mengenai masalah sistem kendali suhu rumah kaca dengan mempertimbangkan variabel gangguan. Masalah kendali suhu rumah kaca ini dimodelkan dengan RMPC (Robust Model Predictive Control). Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) dan  Genetic Algortihm (GA) digunakan untuk  mencari penyelesaian masalah RMPC pada sistem suhu rumah kaca yang berupa masalah optimisasi berkendala. Berdasarkan hasil simulasi, teknik kendali RMPC mampu mengatur suhu rumah kaca sesuai suhu yang diinginkan dengan gangguan relatif kecil yaitu sebesar 0.09oC. Selain itu, waktu iterasi Algoritma PSO lebih cepat dalam menyelesaikan masalah RMPC pada sistem suhu rumah kaca dibandingkan dengan Algoritma Genetika.
Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan PISA Konten Space and Shape ditinjau dari Adversity Quotient Titik Sugiarti; Abi Suwito; Fina Rohmatul Ummah
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.47686

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi matematis siswa berdasarkan Adversity Quotient (AQ) dalam menyelesaikan soal PISA khususnya pada konten space and shape. Subjek pada penelitian ini sebanyak 6 siswa kelas IX yang terdiri dari 2 siswa Climber (AQ tinggi), 2 siswa Camper (AQ sedang), dan 2 siswa Quitter (AQ rendah). Pengambilan subjek dilakukan dengan cara menggolongkan siswa berdasarkan hasil angket ARP. Data pada penelitian ini diambil dari jawaban siswa pada soal PISA konten space and shape dan hasil wawancara. Keabsahan data pada penelitian ini diukur menggunakan triangulasi metode. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa Climber memenuhi ketiga indikator representasi matematis. Siswa Camper juga memenuhi ketiga indikator, namun pada aspek representasi verbal, siswa Camper tidak dapat menjelaskan kembali langkah-langkah penyelesaian secara lisan. Siswa Quitter memenuhi indikator representasi visual (gambar) namun tidak memenuhi representasi simbolik (persamaan atau ekspresi matematis) dan representasi verbal (kata-kata atau teks tertulis). Hal ini mengungkapkan bahwa AQ berpengaruh terhadap representasi matematis siswa. Hasil dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk meningkatkan representasi matematis dan daya juang siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
How is the Mathematical Connection Ability of Post-Pandemic Class IV Elementary School Students in whole Numbers Material? Rokhmatun Nabillah; Herwin Herwin; Kritika Tandukar
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 18, No 1: June 2023
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v18i1.58448

Abstract

This study aims to analyze the mathematical connection ability of elementary school students in the material as whole counting numbers, and categories and based on indicators of mathematical connection ability. The subjects were students from Class IV as many as 114 elementary school students. This research is qualitative descriptive research using a purposive sampling technique. The research instruments used were a mathematical connection ability test and an interview. The indicators of the ability of mathematical connections measured include the relationship of mathematics with mathematics, the relationship of mathematics with other sciences, and the relationship of mathematics with everyday life. The results showed: (1) an overall mathematical connection ability of 24% including the category of less; (2) based on the category of mathematical connection ability showed that 49% of students are very less, 37% less Category, 7% Category enough, 7% Good category and 0% very good category; (3) the ability of mathematical connections based on indicators a) the relationship of mathematics with mathematics by 18% (very less Category), b) the relationship of mathematics with other sciences by 35% (less category), and c) the relationship of mathematics with everyday life by 17% (very less category). This shows that the ability of mathematical connections is still not owned by the fourth-grade students of elementary school and requires attention and further development by teachers and the school.
Model Pembelajaran DMR Berorientasi Masalah Kontekstual dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Eka Sulistya Utami; I Made Suarsana; I Made Ardana; I Made Sugiarta
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.49511

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan post-test only group design yang memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Diskursus Multi Representasi (DMR) berorientasi masalah kontekstual terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Manggis semester genap tahun ajaran 2021/2022. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling dan melalui pengundian, terpilih kelas VIII A sebanyak 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebanyak 31 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes uraian dengan koefisien validitas dan reliabilitas, yaitu 1,00 dan 0,772. Data skor kemampuan komunikasi matematis siswa dianalisis dengan statistik uji-t (one-tailed independent samples t-test) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran DMR berorientasi masalah kontekstual lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional (t hitung t tabel, (2,2821,671)). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran DMR berorientasi masalah kontekstual memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata kunci: model diskursus multi representasi, masalah kontekstual, kemampuan komunikasi matematis