cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Komunitas
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
PESANTREN LANSIA SEBAGAI UPAYA MEMINIMALKAN RISIKO PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL LANSIA UNIT II PUCANG GADING SEMARANG Handayani, Tika; Maulida H, Mitsalina; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif seiring dengan pertambahan usia. Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat dicegah dengan memaksimalkan daya kerja otak, salah satunya melalui peningkatan aktivitas spiritual. Aktivitas spiritual tersebut meliputi pelaksanaan aktivitas ibadah seperti membaca Al Qur’an, kajian, wisata ruhani, shalat sunnah, shalat wajib dan dzikir berjama’ah yang dilakukan secara rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas spiritual terhadap tingkat kognitif  lansia di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Unit II Pucang Gading Semarang.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental. Desainpenelitian ini adalah desain pre dan post. Penentuan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling, dimana terdapat kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah The Short Portable Status Mental Quessionaire  (SPSMQ) untuk mengukur status kognitif dan kuisioner spiritual Khalil A Khavari untukmengukur frekuensi ibadah dan nilai spiritual pada lansia. Sampel penelitian berjumlah 30 orang dari 115 lansia dengan gangguan kognitif ringan hingga sedang.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama dua bulan, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas spiritual terhadap fungsi kognitif pada lansia. Pada lansia perempuan, peningkatan fungsi kognitif mencapai 31,25 %  dan pada lansia laki-laki, peningkatan kognitif mencapai 60%.Kata kunci : Fungsi kognitif, Aktifitas Spiritual, Pesantren lansia
PENGEMBANGAN ALGORITMA KLINIK PADA PEGAWAI BALAI PENGOBATAN PUSKESMAS Pramudityo, Henggar; Rofii, Muhamad
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Sekitar 50% dari 364 Puskesmas tidak punya dokter, 18% tanpa perawat, 12 persen tanpa bidan, 42% tanpa tenaga sanitarian, 64% tanpa tenaga gizi. Tetapi sebesar 22% tenaga kerja Puskesmas di kota terdiri dari perawat dengan dominasi latar belakang pendidikan setara D1. Tidak jarang perawat maupun bidan menggantikan posisi dokter dalam memberikan pengobatan. Sehingga dengan beban kerja yang meningkat  diperlukan sumber-sumber pengetahuan untuk meningkatkan kinerja pegawai balai pengobatan di Puskesmas. Tujuan : Untuk merancang software algoritma klinik sebagai solusi untuk mencukupi kebutuhan akan sumber informasi dan mengujikannya untuk mengetahui pengaruh penggunaan algoritma klinik pada pegawai pusksmas dalam meningkatkan pengetahuannya akan kasus-kasus klinik. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimental semu dengan rancangan non equivalent control group design. Pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dengan wilcoxon Match Pair Test. Hasil Penelitian: Terdapat perubahan tingkat pengetahuan pada kelompok eksperimen yang menggunakanAlgoritma Klinik. Sebelum menggunakan Algoritma Klinik sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan rendah sebesar 100 %, setelah menggunakan Algoritma Klinik, tingkat pengetahuan respondenmenjadi tinggi sebesar 100 %. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah penggunaan algoritma klinik pada kelompok eksperimen dengan p value 0,002. Hal tersebut menunjukkan bahwa menggunakan Algoritma Klinik dapat dijadikan sebagai salah satu usaha untuk membantu individu meningkatkan kemampuan dalam hal pengetahuan menyelesaikan masalah kesehatan.  Saran : Mengembangkan perangkat lunak yang lebih lengkap lagi sehingga mudah digunakan dan mudah untukdiawasi.Kata Kunci : Sistem Informasi Kesehatan, algoritma klinik, kasus klinik,  PHP. Daftar Pustaka : 28 (1995–2008)
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG Romadlani, Ridlawati; Nurhidayati, Tri; Syamsianah, Agustin
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The old people experience physical, cognitif ability, and  psychological decline. Because of the changing or decline, the old people need support from their closest family. The old people physical changing causesinterference on their independence and from all the changing experienced by the old people especially the pshycological changing will influence the old selves concept. The objective of research is to find out the relationship between family’s support and the old people independence using the old people selves concept in Bambankerep sub district Ngaliyan district Semarang city. The type of research used is study corellation. Thepopulation of this research is the old people in Bambankerep sub district as many as 212 old people. Sample as many as 57 respondents using sample taking technique  by choosing the same characteristics with the old people population scope in Bambankerep Sub district. The old people average age is 67,56 years. 57 respondents have good family’s support as many as 51 old people (89,5%), the old people independence level which is classified as independence are 33 old people (57,9%), and the old people who have good selves concept are 55 old people (96,5%). There is relationship between family’s support and the old people selves concept and there isn’t relationship between the old people independence and the old people selves concept in Bambankerep sub district  Ngaliyan District Semarang city. Family gives support to the old people especially the instrumental support so that the old people have good selves concept.Key Words; Family’s support, the old people independence, the old people selves concept
HUBUNGAN PERUBAHAN FUNGSI FISIK TERHADAP KEBUTUHAN AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (AHS) PADA LANSIA DENGAN STROKE (STUDI PADA UNIT REHABILITASI SOSIAL KOTA SEMARANG) Indahsari, Putri Nur; Agusman, Fery; Ekowati, Sri Indah
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Insiden stroke mengenai populasi usia lanjut yang berusia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari populasi 5564 tahun (Azizah, 2011). Dari jumlahtersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalamigangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur. Stroke yang menyerang lanjut usia menyebabkanketergantungan lanjut usia makin meningkat. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui hubungan perubahan fungsi fisik terhadap kebutuhanAktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia dengan stroke (Studi padaUnit Rehabilitasi Sosial Kota Semarang). Jenis penelitian ini adalahdeskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampeladalah lansia dengan stroke yang menghuni Balai Rehabilitasi Sosial“Mandiri” Semarang dan Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adi Karya” Ungaransebanyak 32 dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling.Hasil penelitian didapatkan mayoritas umur responden adalah 69,75 tahun, jenis kelamin sebagian besar adalah laki-laki. Perubahan fungsi fisik pada lansia dengan stroke sebagian besar berjalan dengan bantuan. Kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia stroke sebagian besar dependen berat. Ada hubungan perubahan fungsi fisik terhadap kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) pada lansia dengan stroke (Studi pada Unit  Rehabilitasi Sosial Kota Semarang) (pvalue=0,029). Diharapkan masyarakat, terutama yang mempunyai anggota keluarga lansia dengan stroke mampu memantau kesehatan lansia terutama perubahan fungsi fisik dan kebutuhan Aktivitas Hidup Sehari-hari (AHS) untuk meningkatkan pelayanan pada lansia.Kata kunci : Perubahan fungsi fisik, Aktivitas hidup sehari-hari, lansia dengan stroke
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG SEMARANG BARAT Muniroh, Nuha; Aisah, Siti; Mifbakhuddin, -
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis. kesembuhan TBC paru di Indonesia masih terdapat daerah tertentu yang angka kesembuhanya masih rendah. Oleh karena itu perlu adanya program kesembuhan TB paru DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB paru, karena menghasilkan angka kesembuhanyang tinggi yaitu 95%.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesembuhan penyakit tuberculosis (TBC) paru di wilayah kerja puskesmas Mangkang Semarang Barat. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi dan sampel penelitian adalah repondenyang menjalani pengobatan Tuberkulosis  selama fase lanjutan di wilayah kerja puskesmas Mangkang Semarang Barat sebanyak 30 orang. Variabel bebas adalah  dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, pengawas minum obat dan perilaku buang dahak. Variabel terikatnya adalah kesembuhan . Uji statistik yang digunakan uji Chi Square. Penelitian menunjukkan bahwa ada tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kesembuhan pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Mangkang dengan p value 0,073 (p > 0,05), ada hubunganyang  signifikan kepatuhan minum Obat terhadap kesembuhan pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Mangkang dengan p value 0,001 (p < 0,05), ada hubungan yang signifikan Pengawas Minum Obat terhadap kesembuhan pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Mangkang dengan p value   0,002 (p < 0,05), ada hubungan yang signifikan  perilaku buang dahak terhadap kesembuhan pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Mangkang dengan p value  0,007   (p < 0,05). Diharapkan penderita TBC dapat lebih meningkatkan perilaku hidup sehat dalam aspek kepatuhan minum obat, PMO dan perilaku buang dahak yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan untuk mencapai kesembuhan yang optimal. Kata kunci : faktor, kesembuhan , TBC
PERBEDAAN RESPON SOSIAL PENDERITA HIV-AIDS YANG MENDAPAT DUKUNGAN KELUARGA DAN TIDAK MENDAPAT DUKUNGAN KELUARGA DIBALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG Marubenny, Sandy; Aisah, Siti; Mifbakhuddin, -
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Virus tersebut merusak kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atauhilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan respon sosial yang mendapat dukungan keluarga dan tidak mendapat dukungan keluarga di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang. Jenis penelitian yang dipakai observasi analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan tujuan prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ODHA di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang dan sampel penelitian ini berjumlah 39 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah dukungankeluarga sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah respon sosial. Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar berusia dewasa awal antara 18 – 40 tahun sebanyak 29 orang (74,4%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 21orang (53,8%) sedangkan untuk pekarjaan sebanyak 25 orang (64,1%) bekerja di swasta. Sebanyak 22 orang (56,4%) respon sosialnya mal adaptif sisanya sebanyak 17 orang (43,6%), sedangkan untuk dukungan keluarga sebagian besar mendukung sebanyak 22 orang (59,0%) sedangkan sisanya tidak mendukung sebanyak 17 orang (41,0%), hasil nilai didapat gambaran nilai p-value 0,267 (p value > 0,05) jadi kesimpulannya tidak ada perbedaan respon sosial penderita HIV-AIDS yang mendapat dukungan dan tidak mendapat dukungankeluarga. Berdasarkan hasil tersebut perlu optimalisasi untuk meningkatkan respon sosial di masyarakat, mengintegrasikan upaya promotif dan preventif di dalam program Balai Kesehatan Paru masyarakat.Kata kunci : respon sosial, dukungan keluarga, HIV/AIDS
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN CITRA DIRI DAN HARGA DIRI PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN JOMBLANG KECAMATAN CANDISARI SEMARANG Prameswari, Sorga Perucha Iful; Aisah, Siti; Mifbakhuddin, -
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas merupakan keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Obesitas dapat memberikan dampak negatif secara psikologi kepada remaja yang bersangkutan, hal yang selalu beriringan dengan obesitas adalah gangguan citra diri dan harga diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan citra diri dan harga diri pada remaja putri di Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang.Metode dalam penelitian ini adalah Diskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang mengalami obesitas di Kelurahan Jomblang yaitu sebanyak 27remaja. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan sample jenuh yaitu dengan menggunakan seluruh populasi sebagai sample penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar remaja yang menjadai responden dalam penelitian berada dalam obesitas ringan ( 81,5 % ), sebagian besar remaja putri memiliki citra diri yang negatif ( 51,9 % ), serta sebagian besar remaja putri memiliki harga diri yang negatif ( 51,9 % ). Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment didapatkan nilai p = 0.154 (> 0.05), sehinggatidak terdapat hubungan antara obesitas dengan citra diri dan nilai p = 0.791 (> 0.05), sehingga tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan harga diri pada remaja putri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diharapkan remaja putri yang mengalami obesitas agar meningkatkan kemampuan fisiknya, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan olah raga rutin serta dapat memahami perikaku apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatn fisiknya. Secara keseluruhan diharapkan remaja putri yang mengalami obesitas untuk dapatmeningkatkan harga dirinya dan memiliki pandangan yang positif terhadap tubuhnya agar dapat terhindar dari penghinaan secara fisik.Kata kunci : obesitas, citra diri, harga diri, remaja putri.
SIKAP PENGASUH ANAK BALITA YANG TERINFEKSI HIV/AIDS DI KABUPATEN TEMANGGUNG DAN KUDUS Ernawati, -
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus anak yang meninggal terkait penyakit AIDS pada tahun 2012 di seluruh dunia mencapai 260.000. Hanya sejumlah kecil bayi lahir dengan HIV positif bisa bertahan hidup sampai usia 6 tahun. Tingginya resiko kematian ini karena infeksi HIV tidak diobati dan tidak mendapatkanperawatan optimal atau penolakan dari orang yang seharusnya menjaga dan merawatnya seperti orang tua, wali dan kerabat. Tujuan penelitian memperoleh gambaran sikap pengasuh dalam merawat anak balita yang terinfeksi HIV/AIDS di Temanggung dan Kudus. Metode penelitiankualitatif dengan studi kasus dilakukan pada 9 pengasuh anak HIV positif sebagai responden primer dengan menggunakan panduan wawancara. Responden dipilih secara purposive sesuai kriteria. Hasil penelitian menunjukkan beberapa pengasuh bersikap positif dengan mengungkapkan status HIV anak kepada keluarga dan masyarakat serta mendukung program terapi anak. Sebagian besar masih menutupi karena takut stigma dan diskriminasi masyarakat.Kata Kunci: Sikap, Pengasuh, anak balita, HIV/AIDS
HUBUNGAN SIKAP PENGELOLA WISATA TERHADAP UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI JUWANA WATER FANTASY (JWF) Maulini, Maya Lusiana; Syaifudin, Achmad; -, Boediarsih
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak tempat-tempat pariwisata di Indonesia yang menawarkan berbagai macam hiburan baik berupa wisata air, wisata alam, sampai wisata yang menantang. Untuk menarik pengunjung maka dari pihakpengelola diwajibkan untuk mengelola tingkat kebersihan di lingkungan objek  pariwisata tersebut.Karena para pengunjung akan merasa nyaman bila lingkungan atau tempat yang mereka kunjungi itu bersih dan sehat. Salah satu tujuan dari  manajemen pariwisata adalah tingkat kenyamanan dan kebersihanTujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap pengelola wisata terhadap upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan di Juwana Water Fantasy (JWF) .Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel 67 reponden. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, sesuai dengan kriteria inklusi. Analisa dalam penelitian ini menggunakan chi square.Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan sikap pengelola wisata terhadap upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan dengan p value = 0,005.Diharapkan ada pengembangan penelitian tentang sikap pengelola wisata dan upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan dengan sampel dan desain yang lebih proporsional.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN HOLISTIK 80 DI INDONESIAN HOLISTIC TOURIST HOSPITAL PURWAKARTA JAWA BARAT Azizatunnisa, Nurul; -, Suhartini
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan saat ini berusaha untuk menerapkan konsep holistik, yaitu suatu pendekatan yang memandang manusia secara keseluruhan, meliputi bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.Konsep holisik ini seharusnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh praktisi kesehatan, termasuk perawat. Oleh karena itu, penelitian dengan tema keperawatan holistik perlu dilakukan, terutama di Indonesian Holistic Tourist Hospital (IHTH) Purwakarta Jawa Barat sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang menawarkan konsep holistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam pelayanan  keperawatan holistik di IHTH. Metode penelitian ini adalah desktiptif dengan pendekatan survey. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala Guttman dan Likert. Jumlah sampel penelitian sebanyak 13 orang dengan menggunakan total sampling. Data dianalisis dengan analisa univariat untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat dalam keperawatan holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pengetahuan tentang keperawatan holistik dibagi menjadi tiga tingkat: 23,1% tinggi, 69,2% cukup dan 23,1% rendah. Keterampilan perawat dalam menyediakan lingkungan holistik juga dibagi dalam 3 tingkat: 7,7% baik, 76,9% sedang dan 15,4% kurang. Hasil observasi menunjukkan 13 keterampilan dilakukan oleh sebagian besar perawat, 12keterampilan dilakukan oleh sebagian kecil perawat, dan 8 keterampilan tidak dilakukan sama sekali.Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan perawat tentang keperawatan holistik dan tingkat keterampilan perawat dalam menyediakan lingkungan holistik di Indonesian Holistic Tourist Hospital Purwakarta Jawa Barat berada dalam kategori cukup. Oleh karena itu, perawat IHTH perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan cara membentuk komite khusus di bidang keperawatan dan mengadakan pelatihan terkait keperawatan holistik.