cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
jurkep.jiwa@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
jurkep.jiwa@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Nursing and Health Sciences | University of Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
ISSN : 23382090     EISSN : 26558106     DOI : 10.26714/jkj
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 4 (2021): November 2021" : 26 Documents clear
Self-Harm dan Depresi pada Dewasa Muda Dahlia Magdalena Sibarani; Susanti Niman; FX Widiantoro
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.795-802

Abstract

Self-harm pada dewasa muda dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, kinerja, dan hubungan interpersonal. Self-harm  menjadi salah satu tren dan isu keperawatan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi self-harm dengan depresi pada dewasa muda. Metode yang digunakan yaitu kuatitatif cross-sectional dengan analitik observational. Peneliti membagikan link google form melalui komunitas depresi di facebook. Sebanyak 130 orang dewasa muda melalui teknik snowball sampling berpartisipasi dalam penelitian ini dan mengisi link. Kuesioner yang digunakan Self Harm Inventory (SHI) dan Beck-Depression Inventory-II (BDI-II). Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan Pearson product moment. Hasil studi  diperoleh adanya korelasi yang signifikan antara self-harm dengan depresi (p< 0,00). Arah korelasi yaitu positif dan berkekuatan korelasi dalam kriteria sedang (r = 0,761).
Pengaruh Terapi Okupasi Membatik terhadap Penurunan Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia Nur Wulan Agustina; Sri Handayani; Endang Sawitri; Muhamad Ilham Nurhidayat
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.843-852

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan yang mempengaruhi pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku seseorang. Sebanyak 90% pasien skizofrenia mengalami halusinasi. Banyaknya angka kejadian halusinasi maka perlu adanya penatalaksanaan nonfarmakologi seperti terapi okupasi. Terapi okupasi membatik dipilih karena memberikan yang baik yaitu menenangkan dan meningkatkan rasa percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi okupasi membatik terhadap penurunan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia. Jenis penelitian ini adalah quasy experimental dengan desain one-group pre-post test with control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Besar sampel sebanyak 20 responden yaitu 10 intervensi dan 10 kontrol.  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Uji statistik menggunakan paired t-test dan Mann Withney. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan halusinasi pendengaran antara nilai pretest dan posttest pada pasien skizofrenia kelompok intervensi maupun control di Ruang Flamboyan RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah ditunjukkan dengan hasil p value 0,000 (p < 0,05). Rerata penurunan halusinasi pendengaran pada kelompok intervensi lebih tinggi dibanding pada kelompok kontrol. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pelaksanaan terapi okupasi membatik terhadap perubahan halusinasi pendengaran pada pasien Skizofrenia dengan hasil p value 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan adanya pengaruh terapi okupasi membatik terhadap penurunan halusinasi pendengaran pasien skizofrenia di Ruang Flamboyan RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.
Kecemasan pada Mahasiswa selama Pandemi Covid-19 Triyana Harlia Putri; Djoko Priyono
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.771-778

Abstract

Meningkatnya masalah psikososial yang di alami mahasiswa selama pandemi COVID-19 menjadi fokus baru dalam bidang kesehatan mental. COVID-19 menjadi fenomena yang berdampak pada seluruh populasi salah satunya mahasiswa. Tujuan penelitian ini melihat gambaran kecemasan umum yang dialami mahasiswa selama pandemi COVID-19. Cross sectional-online survey telah digunakan dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi negeri maupun swasta di Universitas/Insitute/ Sekolah Tinggi yang berada di Kalimantan Barat. Teknik pengambilan sampling yaitu teknik snowball. Sampel yang didapatkan sebanyak sebanyak 663 responden. Penelitian ini menggunakan Generalized Anxiety Disorder (GAD-7). Analisa univariat yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk karakteristik mahasiswa dan kecemasan yang dirasakan oleh mahasiswa selam pandemi COVID-19. Hasil menunjukan proporsi dimana sebagian besar dari mahasiswa adalah perempuan, dengan suku terbanyak suku Melayu dan beragama Islam, dengan sebagian besar status perguruan tinggi negeri dan hamir sebagian besar dengan Jurusan Kesehatan. Prevalensi untuk kecemasan didapatkan bahwa mahasiswa mengalami kecemasan level ringan hingga sedang.
Kajian Kecemasan dan Kualitas Hidup Lansia di Masa Pandemi Covid-19 Sri Mumpuni Yuniarsih; Santoso Tri Nugroho; Nunung Hasanah
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.887-892

Abstract

Lansia harus mampu melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi baik fisik, psikis, sosial, finansial dan sebagainya. Kondisi psikologis seseorang akan mempengaruhi kenyamanan dan kebugaran fisik seseorang. Kecemasan dan kualitas hidup merupakan faktor yang berhubungan dengan kesehatan fisik lansia. Kondisi pandemi Covid-19 yang muncul pada awal tahun 2020 berdampak pada kesehatan lansia sebagai populasi rawan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan dan kualitas hidup lansia di panti jompo selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan dan kualitas hidup lansia di panti jompo di era pandemi Covid-19. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 orang lanjut usia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kecemasan dan kuesioner Quality of Life. Instrumen kecemasan yang digunakan adalah Hamilton anxiety Rating Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori kecemasan yang mendominasi adalah kecemasan dengan kategori rendah sebanyak 8 responden (50%). Kecemasan pada lansia sebagian besar didominasi oleh kecemasan tingkat rendah, hal ini dimungkinkan karena situasi dan kondisi di panti asuhan yang kondusif. sedangkan skor kualitas hidup lansia berada di atas 65 sehingga dapat dikategorikan dalam kategori baik. Semua responden tidak memiliki keluhan yang berarti, hal ini dimungkinkan karena lansia yang tinggal di panti asuhan sudah memiliki asuransi kebutuhan hidup, akses pelayanan kesehatan (bila lansia sakit akan dirujuk ke rumah sakit), bahkan pemenuhan kebutuhan rohani (ada kegiatan bimbingan rohani) yang rutin dilakukan di lingkungan panti asuhan.
Perbedaan Jenis Kelamin dalam Menghadapi Ketakutan dan Kecemasan Covid-19 Sri Sayekti Heni Sunaryanti; Dewi Arradini; Aris Widiyanto; Ika Yuli Ayuningrum; Joko Tri Atmojo
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.753-770

Abstract

Salah satu sifat khas penyakit menular dibandingkan dengan kondisi lain adalah timbulnya rasa takut. Ketakutan dan kecemasan telah menjadi salah satu emosi yang paling sering dikaitkan dengan pandemi termasuk pendemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah tinjauan secara sistematis perbedaan jenis kelamin dalam menghadapi ketakutan dan kecemasan selama pandemi COVID-19. Kajian sistematis dilakukan dengan mengumpulkan naskah penelitian dari basis data jurnal seperti Pubmed, Google Scholar, Researchgate, Preprints, dan lain-lain. Pencarian basis data dilakukan 2020–2021. Populasi= populasi umum, Intervensi= Perempuan, Comparison= laki-laki, dan Outcome= Ketakutan COVID-19 dan kecemasan COVID-19. Kata kunci pencarian artikel menggunakan “fear to COVID-19”, “FCVs and gender”, “gender and fear of COVID-19”, “gender and anxiety in COVID-19”. Kriteria inklusi, ketakutan COVID-19 diukur dengan Fear of C0VID-19 scales (FCVs), kecemasan COVID-19 diukur dengan Depression Anxiety and Stress Scale (DASS-21). Rata-rata skor ketakutan COVID-19 dan kecemasan COVID-19 lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki. 7 penelitian observasional menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki pengaruh terhadap ketakutan COVID-19. Perempuan lebih berisiko mengalami kecemasan dan ketakutan COVID-19. Perempuan lebih rentan mengalami kecemasan COVID-19 dan ketakutan COVID-19 dibandingkan laki-laki.
Pengalaman Seseorang yang Pernah Mengalami Covid-19 di Kabupaten Kudus Gardha Rias Arsy; Sri Hindriyastuti
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.927-938

Abstract

Seorang pasien yang pernah mengalami atau terinfeksi corona virus mendapatkan berbagai macap respon yang kurang mengenakan baik dari masyarakat, keluarga, maupun dari petugas kesehatan. Munculnya stigma-stigma negatif dari masyarakat kepada pasien covid 19 menjadikan keadaan psikologis pasien tersebut terganggu. Selain stigma tersebut, pasien merasakan kesendirian dalam masa karantina baik di Rs dan saat sudah pulang ke rumah. Menjadikan seseorang yang pernah mengalami covid 19 menjadi mudah cemas, mudah tersinggu dan mengalami gangguan tidur. Fenomena-fenomena dari pengalaman seseorang yang pernah mengalami covid 19 tidak dapat digambarkan secara kuantitatif, karena setiap pelangalaman dari partisipan yang pernah mengalami covid 19 bervariasi dan berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna dari pengalaman psikologis seseorang yang pernah mengalami covid 19 dalam penerimaan diri atau perkembangan konsep dirinya pasca perawatan di Rumah Sakit dan karantina mandiri dirumah. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan studi fenomenologi interpretative. Dalam penelitian ini terdiri dari 10 partisipan dan menghasilkan 3 tema yaiti: a. Merasa takut akan kematian, b. Mencoba berpikir positif bahwa semua akan baik-baik saja, c. Merasa berhalusinasi saat kondisi kritis.
Resiliensi Perawat Selama Masa Pandemi Covid-19 Mad Zaini
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.779-786

Abstract

Perawat menjadi salah satu garda terdepan dalam penanganan, pencegahan, dan perawatan pasien Covid-19. Beberapa masalah psikososial pada perawat muncul sebagai respon dari koping yang maladaptif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui resiliensi perawat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi cross-sectional, dilakukan pada perawat di Kabupaten Jember dari bulan Juli-Agustus 2020. Sebanyak 117 responden diambil menggunakan teknik insidental sampling. Analisis data bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji pearson correlation. Hasil analisis univariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa resiliensi sebagian besar perawat di Kabupaten Jember pada tingkat yang cukup, sedangkan analisa bivariat, menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan tempat bekerja berpengaruh terhadap resiliensi seorang perawat. Selama pandemi covid-19, perawat bekerja pada lingkungan yang terbatas (small space), sehingga resiko masalah kesehatan juga lebih tinggi. Jika perawat tidak siap dengan kondisi tersebut, maka dapat memunculkan mekanisme koping yang maladaptif. Koping yang maladaptif dapat mengurangi resiliensi perawat.
Penyuluhan Kesehatan Mental Berpengaruh terhadap Pencegahan Depresi dan Stres pada Lansia di Tengah Pandemi Covid-19 di Kota Bima Ayatullah Ayatullah; Ayu Wahyuni Lestari
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.853-860

Abstract

Pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan, hampir semua fungsi organ dan gerak menurun, diikuti dengan menurunnya imunitas sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Pengelolaan dampak pandemi COVID-19 yang banyak menimbulkan kebingungan dan ketakutan di kalangan publik, terutama kaum Lansia. Hal tersebut berujung kepada peningkatan kadar stres dan bahkan depresi yang berakibat menurunnya kondisi dan daya tahan tubuh. Untuk itu, sangat penting bagi lansia untuk selalu berpikir positif dan melakukan kegiatan-kegiatan yang membawa kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Penyuluhan Kesehatan Mental dalam pencegahan depresi dan stress pada lansia di tengah Pandemi covid-19 di kota Bima. Desain penelitian menggunakan quasy experiment dengan rancangan non equvailent control group pre-eksperiment dengan pretest-postest design. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Data di kumpulkan menggunakan kuesioner dan check list. Analisa data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariate. Uji statistik menggunakan Wilcoxon signed ranked tets dan Mann whitney test. Setelah dilakukan intervensi penyuluhan kesehatan mental (post test), secara umum stres dan depresi lansia pada masa pandemi COVID-19 pada kelompok perlakuan meningkat menjadi kategori normal sebanyak 28 responden. Pada kelompok kontrol sebagian besar responden masih didominasi dengan tingkat stres sebanyak 8 responden dan lansia depresi yaitu sebanyak 18 responden. Hasil analisis uji Wilcoxon signed rank test antara data pretest dan post test stres dan depresi lansia tentang COVID-19 pada kelompok perlakuan didapatkan nilai p< 0,003 dengan niai α = 5%  yang artinya H0 ditolak dengan asumsi bahwa ada perbedaan tingkat stres dan depresi lansia tentang COVID-19. Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan mental dalam pencegahan depresi  dan stress pada lansia di tengah pandemi covid 19 di kota Bima.
Faktor-Faktor yang Berkonstribusi terhadap Stigma Dimasa Pandemi Covid-19 Naedi Naedi; Novy Helena Chatarina Daulima; Giur Hargiana
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.893-900

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara di dunia termasuk Indonesia merupakan masalah kesehatan global. Situasi pandemi yang masih berlangsung dan belum dapat diprediksi secara pasti kapan akan berakhir banyak menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan sosial masyarakat.  Salah satu dampak yang masih sering dirasakan adalah stigma pada orang-orang yang terkonfirmasi Covid-19. Penulis melakukan kajian literatur dengan pendekatan sederhana terhadap 11 artikel tentang stigma pada penderita Covid-19 dalam periode 2019-2021. Kata kunci yang digunakan dalam penelusuran artikel yaitu “stigma in Covid-19”, “causes of stigma”, “stigma factor in Covid-19”. dengan kriteria inklusi artikel tentang faktor penyebab terjadinya stigma pada penderita Covid-19. Adapun tujuan dari penulisan ini untuk mendapatkan gambaran tentang faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stigma terhadap orang yang terkonfirmasi Covid-19. Hasil yang didapatkan adalah tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi persepsi, dan penyebaran informasi yang tidak kredibel memicu munculnya stigmatisasi. Tindakan pencegahan stigma terhadap orang yang terkonfirmasi Covid-19 dapat dilakukan melalui pemberian edukasi berupa penyampaian informasi secara benar dan tidak menyebarkan berita bohong atau hoax, serta pemberian dukungan penguatan mental yang dapat dilakukan oleh sesama anggota keluarga.  
Perubahan Psikologis dan Stigma yang Dialami Penyintas Covid 19 Asti, Arnika Dwi; Suwaryo, Putra Agina Widyaswara; Mastuti, Siti
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.817-826

Abstract

Pada tanggal  12 Maret 2020 WHO menyatakan status COVID-19 sebagai pandemi global. Indonesia menetapkan COVID-19 sebagai bencana nasional pada14 Maret 2020. Angka kejadian COVID -19 di Kabupaten Kebumen per tanggal 31 Oktober 2020 jumlah pasien terkonfirmasi 1.342  orang, terkonfirmasi dirujuk 3 orang, isolasi 162 orang, terkonfirmasi meninggal 40 orang dan pasien sembuh 1.062 orang. Karakteristik virus COVID – 19 yang sangat mudah menular menyebabkan masyarakat ketakutan, memandang negatif dan menghindari interaksi dengan pasien. Hal ini menyebabkan pasien mengalami perubahan psikologis dan merasa mengalami stigma. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perubahan psikologis dan stigma yang dialami klien penyintas COVID 19. Ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Partisipan penelitian ini diambil dengan cara snow ball sampling hingga ditemui saturasi data. Data diambil pertama kali pada klien penyintas COVID -19 yang pernah di rawat di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Sebanyak 10 orang klien diambil dalam penelitian ini.  Analisa data dilakukan dengan menggunakan pendekatan terstruktur dari Stevick-Collaizi dan Keen. Terdapat 3 tema utama yang ditemukan dari penelitian yaitu : (1) Perubahan yang dialami yang terdiri dari 2 sub tema : perubahan kondisi fisik dan perubahan kondisi psikologis ( gangguan psikologis, proses adaptasi yang dialami dan stigma yang diterima), (2) Kondisi selama sakit dan perawatan yang terdiri dari 3 sub tema : tidakan awal diagnosa, aktivitas selama sakit dan makna sakit, dan (3) Support sistem yang diterima yang terdiri dari 2 sub tema : dari keluarga dan teman, dari masyarakat dan desa. Terdapat perubahan psikologis yang signifikan, proses adaptasi yang dilalui dan sebagian mengalami stigma.  Pemberi layanan kesehatan harus mampu mengkaji kondisi psikologis dan proses adaptasi yang dialami oleh individu sehingga proses asuhan keperawatan dapat berlangsung secara holistik mencakup aspek bio psiko sosial spiritual. 

Page 1 of 3 | Total Record : 26


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): November 2023 Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 10, No 4 (2022): November 2022 Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 9, No 4 (2021): November 2021 Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 8, No 4 (2020): November 2020 Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 7, No 3 (2019): November 2019 Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa More Issue