cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 382 Documents
PENGGUNAAN COCOA BUTTER PADA SEDIAAN KOSMETIK BIBIR Mariasy, Henny; Anastasia, Desy Siska; Desnita, Rise
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bibir yang mempengaruhi keindahan pada wajah memiliki fungsi perlindungan yang buruk. Kosmetik bibir diperlukan agar mendapatkan perlindungan bibir yang lebih baik yang dimana salah satu komponen kosmetik bibir tersebut adalah cocoa butter. Cocoa butter merupakan hasil produk dari tanaman biji Theobroma cacao L. Cocoa butter sering digunakan dalam sediaan kosmetik karena memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kulit, yaitu asam stearat, asam oleat dan vitamin E. Vitamin E digunakan sebagai antioksidan alami, sedangkan asam stearat berfungsi sebagai emolien yang dapat menjaga kelembaban kulit. Adapun fungsi dari asam oleat yaitu meningkatkan penetrasi sehingga mengembalikan fungsi barier epidermis pada bibir.
OPTIMASI VOLUME DNA MARKER DAN VOLUME DNA HASIL AMPLIFIKASI GEN tetL RESISTENSI ANTIBIOTIK TETRASIKLIN DARI BAKTERI Bacillus cereus PADA PASIEN ULKUS DIABETIK ., Suri Tilawah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama yang menyebabkan lamanya penyembuhan luka ulkus diabetik adalah terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Bakteri Bacillus cereus dilaporkan telah resisten terhadap antibiotik tetrasiklin sebesar 64,10%. Gen tetL merupakan gen pengkode resistensi antibiotik tetrasiklin pada bakteri Bacillus cereus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah DNA bakteri B.cereus dari isolat pasien ulkus diabetik berhasil diekstraksi menggunakan metode ekstraksi kit dan untuk mengetahui apakah primer spesifik forward 5’-TCGTTAGCGTGCTGTCATTC-3’ dan reverse 5’-GTATCCCACCAATGTAGCCG-3’ berhasil mengidentifikasi gen tetL. Metode yang digunakan adalah secara in vitro dengan mengekstraksi DNA menggunakan DNA ekstraksi kit kemudian amplifikasi menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) serta dideteksi panjang basa dengan elektroforesis gel agarosa sebagai penentu spesifitas amplifikasi gen yang sesuai dengan target yang akan dideteksi. Hasil yang didapat yaitu Gen berhasil terdeteksi dengan memperlihatkan penampakan pita DNA yang berada sesuai dengan marker yang digunakan. Besar Gen tetL 267 bp dengan ukuran Gen tetL Bacillus cereus yang sesuai dengan NCBI (genBank: NC_001705.1). DNA Bakteri B.cereus berhasil diekstraksi menggunakan ekstraksi kit, dibuktikan dengan terjadinya amplifikasi pada proses PCR dan Gen tetL berhasil diidentifikasi menggunakan metode PCR konvensional, dengan primer spesifik menghasilkan amplifikasi pada ukuran 267 bp.
Formulasi Sediaan Salep Kombinasi Fase Air Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) Dan Madu Kelulut (Heterotrigona itama) dengan Penambahan Alfa Tokoferol Sebagai Antioksidan Arifani, Nata Hadiati; Andrie, Mohamad; Taurina, Wintari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak ikan gabus dan madu kelulut memiliki kemampuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka sehingga diformulasikan menjadi salep dengan basis adeps lanae. Adeps lanae dapat terdegradasi akibat proses oksidasi sehingga dapat menyebabkan pembentukan senyawa volatil sehingga menyebabkan ketengikan. Penambahan alfa tokoferol sebagai antioksidan pada salep dapat mencegah ketengikan basis adeps lanae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan alfa tokoferol sebagai antioksidan pada sediaan salep ekstrak ikan gabus (Channa striata) dan madu kelulut (Heterotrigona itama) terhadap uji sifat fisik dan bilangan asam. Variasi alfa tokoferol yang digunakan adalah 0,001%, 0,01% dan 0,05% kemudian diuji sifat fisik dan bilangan asam dari sediaan. Pengujian daya sebar menunjukkan bahwa sediaan tidak memenuhi syarat 5-7 cm. Hasil analisis pada daya sebar menunjukan perbedaan yang signifikan antara F0, F1, F2, dan F3 sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan mengalami ketidakstabilan. Hasil analisis daya lekat menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada tiap formula. Hasil uji stabilitas menunjukkan semua formula memiliki stabilitas fisik yang baik, memberikan proteksi. Sediaan juga mengalami penurunan oksidasi pada F3 dibandingkan dengan F0 dan F2 yang ditunjukkan dengan penurunan bilangan asam.
KARAKTERISTIK KELAS TERAPI OBAT PENYAKIT PSIKIATRI PADA PASIEN REMAJA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG PONTIANAK TAHUN 2018-2019 ., Karen Litama
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gejala masalah kesehatan mental dapat terjadi pada usia remaja. Hal ini disebabkan adanya perubahan sosial-emosional pada masa perkembangan remaja. Prevalensi gangguan mental remaja menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebesar 6%. Prevalensi tersebut meningkat di tahun 2018 sebesar 9,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien remaja dan jenis terapi obat di RSJ Daerah Sungai Bangkong Pontianak periode Januari 2018-September 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional retrospektif dengan desain potong lintang (cross-sectional). Subjek dalam penelitian ini adalah 123 pasien remaja rawat jalan dan rawat inap. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien laki-laki lebih banyak mengalami penyakit psikiatri dibandingkan pasien perempuan (57,72%), pasien remaja berumur 15-18 tahun (89,43%) paling banyak mengalami penyakit psikiatri dibandingkan usia 10-14 tahun (10,65%), jenis penyakit psikiatri yang paling banyak dialami pasien remaja adalah skizofrenia (56,90%), dan obat yang diresepkan adalah triheksifenidil (90,42%), risperidon (90,38%), klozapin (57,75%), haloperidol (46,94%), fluoksetin (22,15%), trifluoperazin (18,38%), sodium divalproat (10,6%), sertralin (9,68%), klobazam (7,18%), klorpromazin (7,35%), aripiprazol (2,38%), amitriptilin (1,94%), karbamazepin (1,94%), diazepam (0,95%), alprazolam (0,47%), dan asam valproat (0,47%). Kesimpulan penelitian ini, karakteristik pasien remaja yang paling banyak mengalami penyakit psikiatri adalah pasien laki-laki dan berumur 15-18 tahun, penyakit psikiatri yang sering dialami adalah skizofrenia, serta jenis obat yang paling banyak diresepkan, yaitu obat triheksifenidil, risperidon dan klozapin.
UJI PENETRASI SALEP FASE AIR ESKTRAK IKAN GABUS (Channa striata) DAN MADU KELULUT (Trigona sp) DENGAN PENENTUAN KADAR PROTEIN MENGGUNAKAN METODE LOWRY Arvianti, Nurul Rieski
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit. Terdapat banyak bahan alam yang digunakan untuk penyembuhan luka. Salah satu bahan alam yang memiliki potensi dalam penyembuhan luka adalah Ikan Gabus (Channa striata). Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan air tawar yang mengandung protein tinggi terutama albumin yang sering digunakan untuk penyembuhan luka. Obat yang beredar di pasaran biasanya menggunakan antibiotik untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Dengan penggunaan antibiotik dapat menyebabkan resisten dalam penyembuhan luka. Bakteri yang resisten terhadap antibiotik menimbulkan ancaman serius, sehingga dibutuhkan pengobatan alternatif untuk mengganti dengan beralih ke bahan alam, salah satunya adalah madu Kelulut (Trigona Sp). Madu sebagai bahan alam dapat digunakan sebagai antibakteri. Pemanfaatan ikan gabus dalam penyembuhan luka dapat dioptimalkan dalam bentuk sediaan salep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah madu dapat meningkatkan protein pada fase salep fase ekstrak ikan gabus (Channa striata) dan madu kelulut (Trigona Sp.). Penelitian menggunakan sel difusi Franz untuk mengetahui jumlah protein yang terpenetrasi melalui kulit tikus yang ditentukan dengan nilai fluks dan dianalisis secara deskriptif dengan penentuan kadar menggunakan metode Lowry. Hasil antara salep kombinasi dan salep tunggal, dimana salep kombinasi memiliki nilai fluks yang lebih besar (178.333 g/cm-2 jam-1 ) pada jam ke-18 dan salep tunggal memiliki nilai fluks yang lebih kecil (187.456 g/cm-2 jam-1 ) pada jam ke-18. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok tidak memberikan perbedaan yang signifikan.
ANALISIS KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KAMPUNG BANGKA PONTIANAK TENGGARA PERIODE JULI 2017 - DESEMBER 2018 Malfirani, Laila; ., Nurmainah; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi penderita pasien diabetes melitus di Kalimantan Barat mencapai 5,3% pada tahun 2017. Salah satu cara untuk menekan prevalensi diabetes melitus dengan cara menjalani pengobatan secara patuh dan terus-menerus sepanjang hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor usia, jenis kelamin, dan regimen terapi terhadap kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di Puskesmas Kampung Bangka Pontianak Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian studi kohort yang dilakukan secara retrospektif terhadap 58 pasien diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan obat antidiabetes pertama kali selama tanggal 01 Juli-31 Desember 2017 (tanggal indeks pengamatan) dan diikuti proses perjalanan pengobatan diabetes melitus tipe 2 sampai pasien menghentikan penggunaan obatnya atau akhir pengamatan (31 Desember 2018). Pengukuran kepatuhan pengobatan yang digunakan adalah Medication Possesion Ratio (MPR). Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan penggunaan obat antidiabetes lebih besar terjadi pada pasien kategori usia >45 tahun (26,8%), perempuan (23,5%), dan pasien yang menggunakan monoterapi (21,6%). Analisis chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor usia (p=0,088), jenis kelamin (p=0,744), regimen terapi (p=1,000). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usia, jenis kelamin, dan regimen terapi tidak berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK OLEH MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA (THE USED OF ANTIBIOTIK AT MEDICAL FACULTY OF TANJUNGPURA UNIVERSITY) Herlina, Tutun; Untari, Eka Kartika; Desnita, Rise
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The irrational use of antibiotics, either through prescriptionor non-prescription for sel-medication is one of main problems in the health sector through out the world. The role of health worker are the appropriate information source for antibiotic treatment. Method. The research used descriptive observational design, conducted at Medical Faculty of Tanjungpura University. The research subject were student of year 2015 in the faculty. The tool used was a questionnarie, with 32 questions. Result. The knowledge about antibiotics among student of medical faculty is categorized into a good-level (62%), quite-level (15%), and less (23%). Conclusion. From the results of this research was found that there were medical student who had less-level of knowledge about antibiotics and still using antibiotic for self-medication even though the use of antibiotics should be based on a prescription.
UJI STABILITAS PROTEIN SEDIAAN SALEP KOMBINASI FASA AIR EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) MENGGUNAKAN METODE BIURET Wulandari, Dwi; Andrie, Mohamad; Taurina, Wintari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan gabus mengandung kadar albumin yang sangat tinggi. Albumin sendiri merupakan salah satu jenis protein yang sangat penting untuk proses penyembuhan luka di tubuh. Penelitian sebelumya telah dilakukan uji aktivitas salep fase air maupun fase minyak pada luka akut stadium II terbuka dan hasilnya menunjukkan daya penyembuhan yang signifikan terhadap kontrol negatif. Pada penelitian ini diujikan ke hewan penelitian dan luka mengalami infeksi, sehingga diperlukan antibakteri alami. Salah satu antibakteri alami adalah daun sirih. Daun sirih (Piper betle L.) hijau merupakan bahan alam yang memiliki kandungan aktif seperti tannin, minyak atsiri, flavonoid, dan fenol yang mempunyai kemampuan untuk membantu proses penyembuhan luka. Senyawa fenol cenderung bereaksi dengan kelompok sulfhidril protein. Reaksi tersebut dapat mengakibatkan protein terdenaturasi dan menyebabkan turunnya nilai protein. Penelitian dilakukan untuk mengetahui stabilitas protein fasa air ekstrak ikan gabus dalam sediaan salep yang dikombinasi dengan ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) Stabilitas obat penting untuk diperhatikan karena akan berdampak pada efektifitas, keamanan dan mutu obat. Pengukuran kadar protein ditentukan dengan menggunakan metode Biuret. Uji stabilitas protein fasa air ekstrak ikan gabus dalam sediaan salep kombinasi maupun tunggal dilakukan selama 28 hari. Sediaan salep disimpan di dalam lemari yang telah dimodifikasi dengan suhu dan kelembaban yang terjaga (30?C, 75%). Hasil dari penelitian terdapat selisih penurunan kadar antara salep tunggal tanpa ekstrak etanol daun sirih (F1) dan sediaan salep kombinasi dengan ekstrak etanol daun sirih (F2) sebesar 16,345 ppm. Berdasarkan hasil spss pada uji statistic one way anova penurunan kadar protein sediaan salep tunggal maupun salep kombinasi terjadi secara signifikan pada hari ke 28. Pada uji Independent sample t-test terdapat perbedaan signifikan kadar protein salep tunggal dan salep kombinasi ditandai dengan nilai signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya pengaruh dari ekstrak etanol daun sirih dalam menjaga stabilitas protein. Kata kunci : Protein, Ikan gabus, Ekstrak daun sirih hijau, Salep, Metode Biuret.
OPTIMASI PROSES PEMBUATAN MINUMAN SERBUK INSTAN KOMBINASI JAHE (Zingiber officinale Rosc) DAN KENCUR (Kaempferia galanga L.) ., Saraswati; Desnita, Rise; Luliana, Sri
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan minuman serbuk instan jahe dan kencur bertujuan untuk memperpanjang usia simpan produk, memudahkan dalam penyajian, dan memperbaiki rasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pengendapan amilum terhadap lama waktu kristalisasi minuman serbuk instan kombinasi jahe dan kencur. Metode: Minuman serbuk instan dibuat menggunakan metode kristalisasi gula dengan empat perlakuan yaitu waktu dekantasi selama 0 menit, 10 menit, 2 jam, dan 6 jam. Hasil: Hasil uji menunjukkan bahwa pembuatan minuman serbuk instan jahe dan kencur tanpa perlakuan dekantasi membutuhkan waktu pembentukan kristal selama 60 menit sedangkan perlakuan dengan dekantasi selama 10 menit, 2 jam, dan 6 jam membutuhkan lama waktu pembentukan kristal yang lebih cepat yaitu selama 30 menit setelah penambahan gula. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa proses dekantasi perlu dilakukan dalam pembuatan minuman sebuk instan jahe dan kencur untuk mempercepat waktu kristalisasi, namun lama waktu dekantasi tersebut tidak berpengaruh terhadap lama waktu pembentukan kristal. Kata kunci: jahe, kencur, kristalisasi, minuman serbuk instan, pati
EVALUASI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK - APOTEK KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2018 Hairunnisa, Syarifah; Purwanti, Nera Umilia; Desnita, Rise
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Standar Pelayanan kefarmasian menjadi tolak ukur atau pedoman bagi tenaga kefarmasian untuk memfasilitasi peningkatan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah telah menerapkan dan besarnya gambaran penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek-Apotek Kabupaten Kubu Raya Tahun 2018 berdasarkan Permenkes No 73 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sehingga melibatkan 17 apotek yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan cara wawancara menggunakan lembar pedoman wawancara kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan standar pelayanan kefarmasian di apotek tempat penelitian pada pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai sebesar 85% tergolong sangat baik, penerapan standar pelayanan farmasi klinik sebesar 61% tergolong cukup, dan penerapan standar sumber daya kefarmasian sebesar 84% tergolong sangat baik. Kesimpulannya apotek-apotek di Kabupaten Kubu Raya belum sepenuhnya menerapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Permenkes RI No.73 Tahun 2016.