cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 382 Documents
ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA FASE INTENSIF DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK Rahmania, Alfina; Susanti, Ressi; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Tuberculosis is an infectious disease that need to be treated properly and in the long term. One of the therapeutic outcome’s factor is medication adherence by patients. Aimed : This aims of study to determine the relationship of adherence to therapeutic outcome in the RSUD dr. Soedarso Pontianak. Method : The type design of this research used observasional retrospective with cross-sectional analysis. The tools used in this research are medical records and the MMAS-8 questionnaires to measure the level of medication adherence in intensive phase of pulmonary tuberculosis patients. Correlation between scores adherence and therapeutic outcome were analyzed by Kolmogorov-Smirnov test. The subject in this research are patients diagnosed positive acid-fast bacillus. Result : The result from 24 pulmonary tuberculosis patients that conform the inclution criteria, there is a significant correlation (p<0,05) between medication adherence of patients and intensive phase of therapeutic outcome in patients with pulmonary tuberculosis. Keywords: Tuberculosis, medication adherence, acid-fast bacillus, Therapeutic Outcome
UJI SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP KOMBINASI MADU KELULUT (Trigona sp.) DAN MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) Suprawijaya, Perianus; Andrie, Mohamad; Taurina, Wintari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madu kelulut dan cengkeh adalah satu dari sejumlah bahan alam asli Indonesia yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Madu memiliki osmolaritas yang tinggi karena kandungan gula yang tinggi, akibatnya udem dapat di hambat sehingga tahap inflamasi pada tahap penyembuhan luka akan dipersingkat. Cengkeh mengandung eugenol yang betfungsi sebagai antimikroba. Bentuk sediaan yang dibuat adalah salep supaya pengaplikasianya mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sediaan salep kombinasi madu kelulut (Trigona sp.) dan minyak cengkeh (Syzygium aromaticum L.). Penelitian ini dilakukan dengan uji eksperimental. Evaluasi sifat fisik yang dilakukan adalah uji organoleptik, uji daya sebar,uji daya lekat dan uji homogenitas. Sifat fisik sediaan salep kombinasi madu kelulut menunjukkan hasil uji organoleptik menujukan warna kecoklatan dengan bau khas madu dan cengkeh serta menujukan sediaan homogen. Hasil uji daya sebar rata-rata salep F1, F2, dan F3 berturut-turut sebasar (14,42 ± 2,41 ; 16,02 ± 0.88 ;). Hasil uji daya lekat rata-rata pada salep F1, F2, dan F3 berturut-turut yaitu (70,19 ± 6,16; 88,16 ± 5,00; 14,86 ± 4,17).
STUDI PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA KESEHATAN TERHADAP FARMAKOGENOMIK Vanie, Vanie; Rizkifani, Shoma; Untari, Eka Kartika
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep pengobatan saat ini memiliki kelemahan, yaitu secara general, satu obat dengan dosis standar dapat diberikan untuk semua orang dengan penyakit yang sama. Hal ini tidaklah efektif mengingat perbedaan respons obat dapat terjadi bagi setiap individu akibat variasi genetiknya. Farmakogenomik dapat menjadi salah satu ilmu yang menjelaskan adanya perbedaan respons dari setiap individu terhadap obat yang diberikan. Pengetahuan seseorang yang baik terhadap sesuatu akan mempengaruhi individu dalam mempersepsikan hal tersebut secara positif. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengetahuan dan persepsi mahasiswa kesehatan terhadap ilmu farmakogenomik berdasarkan karakteristik. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Perekrutan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling dan alat ukur kuesioner. Penelitian melibatkan 360 responden mahasiswa kesehatan di Universitas Tanjungpura. Hasil: Berdasarkan respon partisipan yang berasal dari program studi kedokteran, farmasi, dan keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, penelitian diikuti oleh perempuan sebanyak 273 responden (75,83%) dan laki-laki sebanyak 87 responden (24,17%) yang didominasi mahasiswa berusia rentang 19-20 tahun sebanyak 193 responden (53,05%). Tingkat pengetahuan terhadap farmakogenomik: terbaik (6,9%), sangat baik (35,6%), baik (42,2%), cukup baik (13,9%), dan kurang baik (1,4%), serta memiliki persepsi positif dengan tingkat pengetahuan baik sebesar 41,94%. Kesimpulan: Dengan frekuensi karakteristik partisipan tertinggi yaitu 53,05% pada usia 19-20 tahun dan 75,83% berjenis kelamin perempuan, diambil kesimpulan bahwa mahasiswa kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura memiliki tingkat pengetahuan baik dan tingkat persepsi positif terhadap farmakogenomik
FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK SEDIAAN LIP BALM MINYAK KEMIRI (KUKUI NUT OIL) Anugrah, Gusti Alfi; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai minyak kemiri yang digunakan sebagai sediaan lip balm masih sangat sedikit padahal minyak kemiri mengandung senyawa yang dapat melembutkan kulit. Maka dari itu penelitian ini membuat formulasi sediaan lip balm minyak kemiri dan diuji stabilitas fisik selama 28 hari penyimpanan. Variasi konsentrasi minyak kemiri yaitu 5%, 10%, dan 15%. Evaluasi stabilitas fisik meliputi pengujian organoleptis, pH, homogenitas, dan titik leleh pada hari ke-1, 7, 14, 21, dan 28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan lip balm bewarna jingga terang, beraroma buah-buahan, dan tekstur yang lembut mudah dioles. Memiliki rata-rata titik leleh berkisar 50-70oC dan pH berkisar antara 4.43-4.73. Tidak ada perubahan pada warna, aroma, dan tekstur pada uji organoleptis selama masa penyimpanan. Sediaan lip balm juga memiliki komposisi yang homogen. Nilai pH kemudian dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada nilai pH selama masa penyimpanan dengan nilai p value>0,05 pada ketiga formula. Dapat disimpulkan dari penelitian ini sediaan lip balm minyak kemiri stabil secara fisik selama masa penyimpanan 28 hari.
ANALISIS HUBUNGAN POLIFARMASI DAN BIAYA PENGGUNAAN OBAT RISIKO JATUH PADA PASIEN GERIATRI DI KLINIK SARAF RSUD DR SOEDARSO PONTIANAK Afrilla, Dian; Nurmainah, Nurmainah; Susanti, Ressi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jatuh merupakan salah satu masalah kesehatan serius pada pasien geriatri. Salah satu faktor risiko terjadinya jatuh adalah jumlah penggunaan obat risiko jatuh atau Fall Risk Medicine (FRM). Disisi lain, berdampak pada beban biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan rata-rata biaya penggunaan obat risiko jatuh berdasarkan polifarmasi obat dan karakteristik pasien geriatri di klinik saraf RSUD dr. Soedarso Pontianak. Penelitian merupakan jenis penelitian observasional menggunakan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data bersifat retrospektif yaitu menggunakan basis data elektronik. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien geriatri di Klinik Saraf RSUD dr.Soedarso Pontianak selama periode Januari–Desember 2019. Jumlah sampel yang memenuhi kriteri inklusi sebanyak 2.109 pasien. Analisis data dilakukan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien geriatri yang berkunjung ke klinik saraf cenderung pasien wanita sebanyak 51,26%, lansia muda dengan usia 60-69 tahun sebanyak 71,22%, dan penggunaan <5 obat (non polifarmasi) sebanyak 94,12%. Analisis independent sample t-test menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara usia kelompok non polifarmasi (sig 2-tailed = 0,000) dan jumlah obat (sig 2-tailed = 0,000) terhadap rata-rata biaya penggunaan obat risiko jatuh dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (sig 2-tailed = 0,124 dan 0,697) dan usia kelompok polifarmasi (sig 2-tailed = 0,618 dan 0,786) terhadap rata-rata biaya penggunaan obat risiko jatuh pasien geriatri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah usia pada kelompok non polifarmasi dan jumlah obat memiliki hubungan bermakna dengan besarnya biaya penggunaan obat jatuh pada geriatri.
Analisis Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggubaan Vitamin C dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Sebagai Pencegah Corona Virus Disease ( COVID-19) Wulandri, Sermia; Nurmainah, Nurmainah; Susanti, Ressi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat berupaya agar dapat terhindar dari penularan virus COVID-19. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki daya tahan tubuh melalui konsumsi vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan perempuan mengenai vitamin C dalam meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah penyakit COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi potong lintang yang bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden didominasi pada usia 17-30 tahun sebanyak 45,7%. Responden memiliki tingkat pendidikan SMP/SMA cenderung lebih banyak 68,6% dibandingkan tingkat pendidikan lainnya (SD maupun Perguruan Tinggi). Responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang vitamin C berada pada rentang usia 31–45 tahun sebanyak 32,26%. Pengetahuan responden tentang manfaat vitamin C dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh dalam mencegah infeksi penyakit COVID-19 bervariasi. Responden dengan tingkat pendidikan Sarjana atau Diploma memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 58%. Responden dengan tingkat pendidikan SMP/SMA memiliki tingkat pengetahuan yang sedang sebanyak 66,7% dan responden dengan tingkat pendidikan SD memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 40 %. Tingkat pengetahun responden secara keseluruhan berada pada tingkat sedang sebanyak 59%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan responden tentang manfaat penggunaan vitamin C dalam mningkatkan sistem imunitas tubuh dan mencegah penyakit COVID-19 di Desa Kinjil Pesisir berada pada tingkat sedang. Kata Kunci : COVID-19 , Sistem Imun, Vitamin C
Profil Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien Pre-eklampsia di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Tahun 2018 ., Nurizawati; ., Nurmainah; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pre-eklampsia merupakan suatu gangguan multisistem yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Pre-eklampsia ditandai dengan adanya peningkatan tekanan darah yakni >140/90 mmHg, peningkatan proteinuria, serta edema. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis antihipertensi yang digunakan pada pasien Pre-eklampsia dan dampaknya dalam penurunan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan rancangan penelitian studi potong lintang (cross sectional) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medis pasien. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 37 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antihipertensi yang diresepkan untuk pasien Pre-eklampsia adalah nifedipin sebanyak 29,74%, metil dopa sebanyak 13,51%, kombinasi nifedipin dan metil dopa sebanyak 54,05%, serta kombinasi nifedipin, metil dopa, dan furosemid sebanyak 2,70%. Rata-rata tekanan darah pasien pre eklampsia pada saat keluar rumah sakit 120,64/85,1 mmHg yang menggunakan nifedipin; 119,6/73,8 mmHg yang menggunakan metil dopa; 119,6/73,8 mmHg, yang menggunakan kombinasi nifedipin dengan metil dopa: 125/86,65 mmHg dan yang menggunakan kombinasi nifedipin,metil dopa dan furosemid : 120/100 mmHg.
Penentuan Waktu Optimum Produksi Bakteriosin dari Lactobacillus brevis Terhadap Bakteri Patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Hasanah, Uswatun; Sari, Rafika; Apridamayanti, Pratiwi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bakteriosin yang dihasilkan bakteri asam laktat sangat potensial digunakan sebagai pengawet makanan alami, karena dapat mengendalikan beberapa bakteri kontaminan, memperpanjang waktu penyimpanan dan meningkatkan keamanan pangan tanpa membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu inkubasi pada kurva pertumbuhan terhadap produksi bakteriosin dari Lactobacilus brevis dan optimasi waktu produksi bakeriosin yang dihasilkan bakteri Lactobacillus brevis terhadap bakteri patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Kurva pertumbuhan ditentukan dengan mengukur suspensi bakteri menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 537,50 nm dan uji aktivitas dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian Lactobacillus brevis mengalami empat fase pertumbuhan selama 48 jam, yaitu fase lag pada jam ke 0-8 jam, fase log pada jam ke 12-24 jam, fase stationer pada jam ke 26-32, dan fase kematian pada jam ke 34-48 jam. Waktu produksi optimum diidentifikasi sebagai waktu bagi Lactobacillus brevis dalam memproduksi senyawa antimikroba bakteriosin secara optimal, yang ditandai dengan besarnya zona bening yang terbentuk disekitar cakram. Kesimpulan pelenitian ini yaitu produksi bakteriosin dari Lactobacillus brevis optimum pada waktu inkubasi jam ke 32, dimana diperoleh absorbansi tertinggi dengan rata-rata 0,24489 A dan terbentuk zona bening terbesar dengan rata-rata 13,55 mm pada Staphylococcus aureus dan 10,85 mm pada Esherichia coli. Kata kunci: Bakteriosin, Escherichia coli, Lactobacillus brevis, Spektrofotometer UV-Vis, Staphylococcus aureus.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas (Ananas comosus L.) Terhadap Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar Oktafia, Nabila; Susanti, Ressi; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. Nanas (Ananas comosus L.) merupakan salah satu buah yang sangat diminati oleh masyarakat. Senyawa flavonoid dan tanin pada ekstrak etanol kulit buah nanas memberikan kemampuan sebagai antijamur dan antibakteri yang dapat mengobati penyakit diare dan disentri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemberian dosis oral ekstrak etanol kulit buah nanas pada dosis tunggal (24 jam) terhadap perubahan perilaku, aktivitas psikomotor, perubahan bobot badan, dan indeks organ pada tikus betina (Rattus norvegicus L.) galur wistar. Metode. Tahapan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengambilan dan pengolahan sampel, skrining fitokimia, analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT), pengujian karakteristik ekstrak dan pengujian toksisitas akut berdasarkan pedoman OECD 425 (Acute Oral Toxicity Up and Down Procedure). Kulit buah nanas diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Hewan uji dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok dosis 2000mg/kgBB dan kelompok dosis 5000mg/kgBB. Pengamatan dan pemberian dosis diberikan dalam waktu 24 jam dan diamati selama 14 hari. Hasil. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada bobot badan dan indeks organ antara kelompok kontrol, kelompok dosis 2000 mg/kgBB dan kelompok dosis 5000 mg/kgBB. Kesimpulan. Ekstrak etanol kulit buah nanas (Ananas comosus L.) termasuk dalam kategori praktis tidak toksik dengan LD50 > 5000 mg/kgBB dan tidak memberi pengaruh terhadap parameter toksistas akut.
Aktivitas imunomodulator dari buah naga (Hylocereus sp.): Literature review Kurniawan, Uray Sandy; Anastasia, Desy Siska; Desnita, Rise
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah naga merupakan buah tropis yang banyak dikembangkan di Indonesia. Komponen bioaktif dari buah naga telah diteliti dapat meningkatkan sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah aktivitas imunomodulator pada artikel penelitian dari buah naga. Metode: Studi dilakukan dengan metode studi kepustakaan melalui penelusuran artikel dari PubMed, Google Scholar dan Crossref. Hasil penelusuran diperoleh sepuluh artikel dari 2.307 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak satupun artikel memenuhi kriteria eksklusi. Hasil: Spesies tanaman buah naga yang ditelaah memiliki efek imunomodulator yaitu Hylocereus polyhizus dan Hylocereus undatus. Aktivitas imunomodulator buah naga mempengaruhi sistem imun non spesifik dengan meningkatkan aktivasi makrofag dan menurunkan sitokin proinflamasi. Selain itu, aktivitas imunomodulator juga mempengaruhi sistem imun spesifik dengan meningkatkan aktivasi limfosit. Kandungan yang memiliki efek immunomodulator pada tanaman buah naga yaitu lupeol, polifenol dan oligosakarida. Kesimpulan: Berdasarkan hasil kajian literatur, buah naga memiliki aktivitas imunomodulator