cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
PARADIGMA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 60 Documents
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN , PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS UNIBA Surakarta, Siti Nurlaela
PARADIGMA Vol 11, No 02 (2014): Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 – Januari 2014
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Penelitian tentang pengaruh pengetahuan pan pemahaman, kesadaran, persepsi terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar pajak dan menganalisis pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar pajak serta untuk menganalisis pengaruh persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan terhadap kemauan membayar pajak, dari penelitian tersebut menunjukan pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan tidak terlalu berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukan nilai signifikansi 001 sehingga hanya berpengaruh pada tingkat alpha 10%. poin-poin yang tidak berpengaruh signifikan berkaitan dengan kewajiban mendaftarkan NPWP, sosialisasi peraturan melalui training dan pengenaan sanksi pajak. Kesadaran akan pentingnya membayar pajak tidak mempengaruhi kemauan membayar pajak oleh wajib pajak. Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi variabel ini sebesar 111. Hal ini membuktikan bahwa responden belum sadar bahwa pembayaran pajak merupakan suatu hal yang sangat penting bagi Negara. Persepsi yang baik terhadap sistem perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak oleh wajib pajak. Penggunaan atau perubahan/penggantian sistem perpajakan memberikan dampak positif terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa modernisasi sistem perpajakan sudah memberikan hasil yang positif. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen bersama-sama terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa 3 (tiga) variabel independen kalau tidak dipisah-pisahkan mempengaruhi variabel dependen sangat signifikan. Kata Kunci : Pengetahuan, Pemahaman, Kesadaran, Wajib Pajak
PENGUATAN DAYA SAING INDUSTRI MEBEL ROTAN MELALUI PENCIPTAAN IKLIM USAHA, AKSES SUMBER DAYA DAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN UNIBA, Istiqomah
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak Usaha kecil sulit berkembang dan tidak dapat bertahan hidup semata-mata karena tidak ada pasar untuk produknya. Untuk dapat masuk ke pasar dan mempertahankan posisi pasarnya, aspek persaingan menjadi sangat krusial untuk ditelaah. Mempelajari potensi pasar dan daya saing usaha kecil akan menggambarkan situasi nyata yang dihadapi oleh usaha kecil sebagai bagian dari aktivitas ekonomi yang ada. Potensi pasar dari produk atau jasa yang dihasilkan usaha kecil dipengaruhi terutama oleh karakteristik demand dan supply dari produk atau jasa tersebut. Demand yang besar terhadap suatu produk atau jasa belum tentu secara otomatis menjadi peluang pasar bagi usaha kecil, karena hal ini biasanya akan menarik unit usaha yang lebih besar untuk melakukan penetrasi pasar. Sebaliknya, ada kasus dimana pertumbuhan produk tertetu yang negatif misalnya karena tingkat konsumsi yang berkurang, membuat produk tersebut menjadi lebih effektif diproduksi oleh usaha skala kecil. Ini berarti terbukanya peluang pasar bagi usaha kecil. Bahkan ada kecenderungan terjadinya gejala Small Sizing, bahwa hanya perusahaan berukuran kecil dan sedang atau perusahaan besar yang sudah merestruktur dirinya menjadi kecil yang bertahan hidup. Gejala pengecilan skala usaha ini banyak dilakukan dengan cara restrukturisasi, mencari ukuran kecil yang optimal agar keluwesan dan kecepatan bertindak dalam era persaingan yang cepat ini dapat diperoleh. Hal ini dilakukan untuk membuatnya lebih innovatif dan fleksibel dalam melakukan penetrasi pasar.   Kata kunci: Daya Saing, Iklim Usaha, Akses Sumber daya, Kewiraswastaan.
PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG PADA TEMPAT PARIWISATA DI SURAKARATA (Study Kasus Pada Taman Satwa Taru Jurug) ENY KUSTIYAH, ARI BUDI UTOMO
PARADIGMA Vol 11, No 02 (2014): Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 – Januari 2014
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Taman Satwa Taru Jurug merupakan tempat pariwisata Kebudayaan Kota Solo, dari perkembangan pariwisata pengunjung yang kurang puas dengan kondisi TSTJ yang sekarang, untuk itu perlu menciptakan kepuasan pengunjung. Guna memasarkan TSTJ menjadi tempat pariwisata yang diminati pengunjung maka diperlukan suatu pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan dapat berupa Kehandalan (Reliability), Daya Tangkap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty), Bukti Langsung (Tangibles) dari karyawan serta jasa-jasa yang diberikan dan dikombinasikan sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kesan simpatik kepada para pengunjung dan akhirnya kepuasan pengunjung terpenuhi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Apakah kualitas pelayanan yang berupa Kehandalan (Reliability), Daya Tangkap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty), Bukti Langsung (Tangibles) secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ)? 2) Apakah kualitas pelayanan yang berupa Kehandalan (Reliability), Daya Tangkap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty), Bukti Langsung (Tangibles) secara bersama sama berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ)? 3) Di antara kelima variable kualitas pelayanan tersebut, Manakah yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ)?Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas, Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji t serta Koefisien Determinasi (R2).Dari Uji Regresi Linier Berganda diperoleh persamaan Y = 2,857 + 0,019 X1+ 0,045 X2 + 0,413 X3 + 0,259 X4 + 0,235 X5 +e Dari hasil perhitungan uji F diperoleh nilai F hitung 46,386 > F tabel 2,467, membuktikan ada pengaruh secara signifikan antara variabel bebas (Kehandalan (Reliability), Daya Tangkap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty), Bukti Langsung (Tangibles)) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (kepuasan pengunjung TSTJ (Y)). Dari hasil perhitungan uji t diperoleh nilai thitung Kehandalan (Reliability) sebesar (0,231) < t tabel (1,986), berarti Kehandalan (Reliability) tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengunjung (Y). Daya Tangkap (Responsiveness) sebesar (-0,419) < t tabel (-1,986), berarti Daya Tangkap (Responsiveness) tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengunjung (Y). t hitung Jaminan (Assurance) sebesar (4,313) > t tabel (1,986), berarti Jaminan ( Assurance ) ada pengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengunjung (Y). t hitung Empati (Emphaty) sebesar (2,267) > t tabel (1,986), berarti Empati (Emphaty) ada pengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengunjung (Y). t hitung Bukti Langsung (Tangibles) sebesar (3,979) > t tabel (1,986) maka H0 ditolak, berarti Bukti Langsung (Tangibles) ada pengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Pengunjung ( Y ). Dari hasil perhitungan koefisisen determinasi diperoleh nilai R2 = 0,712 hal ini berarti variabel Kehandalan (Reliability), Daya Tangkap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty), Bukti Langsung (Tangibles) mempunyai sumbangan terhadap kepuasan pengunjung sebesar 71,2% sedangkan sisanya 28,8% dipengaruhi oleh faktor yang lain di luar model yang menjadi penelitian ini, antara lain (kurang banyaknya jenis flora dan fauna di TSTJ, kurangnya hiburan atau pertunjukan yang di suguhkan untuk pengunjung TSTJ, nilai kebudayaan di TSTJ yang sedikit berkurang dan lain-lain). Saran untuk TSTJ yaitu Selain variabel Kehandalan (Reliability), Daya tangkap (Responsiveness), Jaminan (Assurance) (X3), Empati (Emphaty), Bukti Langsung (Tangibles), hendaknya pihak TSTJ juga lebih memperhatikan sumberdaya manusia yang ada seperti petugas kebersihan, keamanan, kesehatan dan petugas-petugas yang lainnya.Kata Kunci : Kehandalan (Reliability), Daya Tangkap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty), Bukti Langsung (Tangibles) dan Kepuasan. 
BOARD INDEPENDENCE, KINERJA SUPPLU CHAIN DAN KINERJA PERUSAHAAN Fakultas Ekonomi UNS Surakarta, St. Sutrisno
PARADIGMA Vol 12, No 02 (2015): Paradigma, Vol. 12 No. 02 Agustus 2014 - Januari 2015
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

The aim of this study is to get a better understanding on the relationship between board independence and firm performance by considering supply chain performance as the contextual factor. Supply chain and firm performance variables in this study are taken from financial reports of manufacture based company listed in The Indonesia Stock Exchange. Using moderated regression analysis, the result supports the hyphotesis that supply chain performance moderates the relationship between board independence and firm performance. Result of this study shows that, in this globalization era, board independence can only be increasing firm performance when company effectively applying competitive strategy of differentiation by which it is manifested in its supply chain performance. Keywords: board independence, supply chain performance, firm performance, independent directors, outside directors, good corporate governance, competitive strategy. 
MENCARI BENTUK SISTEM EKONOMI YANG SESUAI DENGAN BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA Diyah Purnomo Wulan, Ida Aryanti
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap sistem jika diurai lebih rinci pada dasarnya selalu mempunyai atau dapat dipilah menjadi beberapa subsistem, yakni sistem-sistem lebih kecil yang merupakan bagian dari dirinya. Sebaliknya, setiap sistem pada hakekatnya senantiasa merupakan bagian dari sebuah suprasistem, yakni sebuah sistem lebih besar ke mana ia (bersama dengan beberapa sistem lain) menginduk. Suatu sistem seringkali tidak (tidak bisa) berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sistem lain. Pola keterkaitan antar sistem sangat bervariasi. Bisa karena subjek atau objek yang membentuk kedua sistem itu sama. Bisa karena lembaga atau wadah dimana kedua sistem itu terbentuk sama. Bisa pula karena kaidah untuk sistem yang satu juga berlaku sebagai kaidah di dalam sistem yang lain. Kesadaran bahwa sistem-sistem dapat dan bahkan sering berkaitan, itu perlu. Kesadaran demikian dapat menghindarkan kita dari perangkap kepicikan, yakni memandang sesuatu secara tegar hanya berdasarkan tinjauan sempit sebuah bidang. Sebaliknya, kesadaran demikian akan memperluas wawasan kita, yakni memandang sesuatu secara arif berdasarkan pemahaman lintas bidang. Sebagaimana akan terungkap di halaman-halaman berikut nanti, sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Ia terkait dengan sistem-sistem lain dalam sebuah suprasistem kehidupan sosial-kemasyarakatan. Bagaimana perekonomian sebuah negeri berjalan atau dijalankan, turut dipengaruhi oleh bagaimana politik kekuasaan di negara itu diterapkan, ikut ditentukan oleh bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bangsa tersebut. Kata kunci: Sistem, Ekonomi, Kapitalisme, Sosialisme, Persaingan
KEMAMPUAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL MENENGAH PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA UKM KERAJINAN GITAR DI KABUPTEN SUKOHARJO UNIBA Surakarta, Siti Nurlaela
PARADIGMA Vol 12, No 02 (2015): Paradigma, Vol. 12 No. 02 Agustus 2014 - Januari 2015
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Pembangunan pusat keunggulan industri yang menjadi kompetensi inti industri daerah untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia yang berhubungan dengan kinerja keuangan. Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh, mampu menunjukkan eksistensinya dengan tetap survive dalam menghadapi perubahan dalam dunia usaha sejak krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1998 dan dilanjutkan dengan krisis global. Permasalahan  yang terjadi adalah banyak pelaku Usaha Kecil Menengah hanya mencatatat jumlah uang yang diterima/dikeluarkan, jumlah barang yang dibeli/ dijual, dan jumlah piutang atau utang tidak mengikuti pedoman dalam penyusunan Laporan Keuangan yang sesungguhnya. Hasil penelitian ini  sangat berguna untuk menilai kinerja usaha dan dapat membantu dalam menghadapi permasalahan dalam menjalankan usaha khususnya Usaha Kecil Menengah. Sehingga untuk mencapai kinerja usaha secara berhasil salah satu cara adalah dengan melakukan penyimpanan catatan bisnis, pengelolaan keuangan, pengelolaan kredit baik pembayaran maupun penagihan dari Laporan Keuangan Adapun bentuk pengaruh yang terjadi adalah pengaruh positif, artinya  jika kemampuan menyusun laporan keuangan yang dimiliki pelaku UKM mempengaruhi kinerja. Meskipun UKM dalam menyusun laporan keuangan yang masih minim tetapi kinerja UKM masih tergolong cukup baik.Kata Kunci : Laporan Keuangan, dan  Kinerja UKM
HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN DI PASAR MALAM NGARSOPURA SURAKARTA IRAWAN, Eny Kustiyah
PARADIGMA Vol 12, No 01 (2014): Paradigma Vol. 12, No. 01, Februari – Juli 2014
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Perdagangan di Indonesia diharapkan mampu berkembang pesat dan bersaing dalam menghadapi persaingan di pasar global. Hal tersebut dapat dicapai dengan mencari laba semaksimal mungkin dengan jalan menaikkan volume penjualan dengan menekan biaya yang serendah-rendahnya. Untuk mencapai volume penjualan yang tinggi, banyak usaha-usaha yang dilakukan antara lain melalui media periklanan, publisitas, promosi penjualan, potongan harga, maupun melalui personal selling. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara kualitas barang, harga, lokasi dan promosi dengan volume penjualan. Hipotesis yang diajukan adalah : 1) Diduga ada hubungan antara variabel bauran pemasaran dengan volume penjualan; 2) Variabel harga mempunyai hubungan yang paling dominan dengan volume penjualan. Subjek dalam penelitian ini adalah pedagang Pasar malam Ngarsopura Surakarta berjumlah 30 pedagang. Metode pengumpulan data menggunakan angket, observasi, wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah Hubungan berganda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh: 1) dengan menggunakan hubungan berganda maka diperoleh nilai hubungan (R) sebesar 0,763 besarnya hubungan antara variabel Y (volume penjualan) dengan variabel X (kualitas barang, harga, lokasi dan promosi); 2) koefisien hubungan variabel kualitas barang (X1) sebesar 0,398, variabel harga (X2) sebesar 0,508, variabel lokasi (X3) sebesar 0,653, dan variabel promosi (X4) sebesar 0,671 pada taraf 1%; 3) variabel yang paling dominan adalah variabel promosi dengan nilai 0,671. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1) variabel lokasi dan promosi terdapat hubungan yang bersifat kuat dengan volume penjualan sedangkan variabel kualitas barang terdapat hubungan yang bersifat rendah dengan volume penjualan dan variabel harga mempunyai hubungan yang bersifat sedang dengan volume penjualan, terbukti atau dapat diterima; 2) variabel promosi mempunyai hubungan yang paling dominan dengan volume penjualan. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti atau dapat diterima. Berdasarkan kesimpulan tersebut peneliti menyarankan kepada pihak pedagang untuk dapat ; 1) para pedagang lebih menitikberatkan pada promosi baik melalui media cetak, selebaran, baleho maupun melalui media elektronik sehingga dapat meningkatkan volume penjualan;; 2) pedagang diharapkan dapat lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan volume penjualan, misalnya memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada setiap konsumen tanpa membeda-bedakan pelayanan antara konsumen yang baru dengan konsumen yang lama sehingga konsumen dapat melakukan pembelian ulang dan pada akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan. Kata Kunci : Kualitas produk, Harga, Lokasi, Promosi dan Volume Penjualan.
MENGKAJI TENTANG SELUK-BELUK PASAR MODAL DI INDONESIA Ari Indriastuti, Wahyu
PARADIGMA Vol 4, No 02 (2007): Paradigma, Vol.04, No.02 Semester Genap 2007
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar modal bisa dikatakan sebagai sumber pembiayaan modern, disebut pembiayaan modern hal ini untuk membedakan sumber pembiayaan yang sudah ada sebelumnya, yaitu bank yang sering disebut sebagai sumber pembiayaan tradisional. Salah satu keunggulan dari pasar modal sebagai sumber pembiayaan dibanding bank adalah tanpa adanya jaminan atau agunan untuk mendapatkan dana atau modal sebagaimana dituntut oleh perbankan. Hanya dengan menunjukkan prospektus perusahaan yang baik, surat berharga perusahaan tersebut akan laku dijual di pasar. Di samping itu, tidak dibutuhkan dana untuk membayar bunga. Sebagai gantinya perusahaan harus membayar deviden, akan tetapi tidak seperti bunga bank, deviden tidak dibayarkan secara periodik akan tetapi tergantung dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut.   Kata kunci: Pasar modal, Pelaku pasar, Go publik.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN BAGI PENGOLAH IKAN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Pengolah Ikan Di Kabupaten Cilacap) Ida Ayu Kade Rachmawati Kusasih, Christiawan Hendratmoko Budi Istiyanto
PARADIGMA Vol 12, No 02 (2015): Paradigma, Vol. 12 No. 02 Agustus 2014 - Januari 2015
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

The aims of this research are to analyze the power of fish-processor, evaluated by economic and non economic aspect, to analyze the performance of  ishprocessing by R/C ratio, to analyze the role of stakeholders in increasing fishprocessor’s income, and to formulate the strategy of empowerment for fishprocessor. Primary data populated from 109 respondents in South Cilacap Subdistrict.The analysis methods used are descriptive statistics, crosstab analysis, andanalytical of process hierarchy. The results of study indicate that the powers of fish-processor are still less, they have low level income with R/C ratio 1,03 up to 1,67. The roles of stakeholders toward coastal area community are still poor. Therefore, we need strategy to empower them by giving loan (credit), reviving the fish-processor’s organization, and giving information and training about modern technical of fish-processing.Keywords: the power of fish- processor; stakeholders; R/C ratio
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN (Survey pada Pelanggan Speedy Telkom di Kota Surakarta) STMIK Duta Bangsa, Novemy Triyandari Nugroho
PARADIGMA Vol 12, No 02 (2015): Paradigma, Vol. 12 No. 02 Agustus 2014 - Januari 2015
Publisher : PARADIGMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.618 KB)

Abstract

Komunikasi merupakan dasar dari kehidupan. Manusia tidak pernah bisa lepas dari komunikasi, karena komunikasi merupakan salah satu cara manusia sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi dengan sesama dan dengan lingkungannya. Salah satu bentuk perkembangan komunikasi yang paling pesat adalah yang biasa kita sebut dengan internet. Penyedia jasa akses internet sangata banyak, salah satunya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tekanan kompetisi memaksa perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memenuhi kepuasan pelanggan. Semakin lama, semakin banyak “pemain” baru di dunia layanan jasa akses internet. Oleh karenanya, perlu dilakukan juga suatu telaah mengenai konsep loyalitas pelanggan, yaitu menjaga pelanggan agar tetap setia menggunakan produk Speedy. Kualitas pelayanan terdiri dari lima dimensi, yaitu : keandalan, daya tanggap, jaminan, kemudahan akses, dan penampilan fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan pengguna Speedy Telkom di Kota Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience random sampling. Dari hasil analisis data diperoleh model regresi yaitu Y1= 8,118 + 0,148X1 dan Y2          = 14,545 + 0,171X2 dan diperoleh kesimpulan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan Kata Kunci : kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan