cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Intuisi
ISSN : 25412965     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah is the scientific publication media to accommodate ideas and innovation research results of psychology academicians and other experts who are interested in the field of Psychology. Vision intuition is to encourage the development of science-based psychology, indigenous psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015" : 15 Documents clear
Hubungan Perlakuan Diskriminasi Masyarakat Dengan Penerimaan Diri Transseksual Di Kota Semarang Khawwa, Ira El; Hendriyani, Rulita; Deliana, Sri Maryati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11611

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan perlakuan diskriminasi masyarakat dengan penerimaan diri transseksual di Kota Semarang. Hasil uji korelasi, diketahui bahwa koefisien korelasi (r) perlakuan diskriminasi dengan penerimaan diri sebesar 0,498 dengan taraf signifikan (p) 0,004 dimana p < 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis diterima. Hasil perhitungan F sebesar 5,793 dengan p = 0,053. Nilai p>0,05, karena p>0,05 maka pola hubungan antara perlakuan diskriminasi dengan penerimaan diri tidak linier. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya terdapat hubungan antara kedua variabel dan tidak ditemukan hasil yang menunjukkan jika variabel perlakuan diskriminasi dapat mempengaruhi variabel penerimaan diri.Kata Kunci: Diskriminasi, Penerimaan Diri, Transseksual Abstract. This study is a quantitative correlation which aims to determine how the relationship of discrimination with self-acceptance transsexual community in the city of Semarang. Korelari test results, it is known that the correlation coefficient (r) with self-acceptance discrimination of 0.498 with a significance level (p) 0.004 where p <0.05. It shows that the hypothesis is accepted. The results of the calculation of F of 5.793 with p = 0.053. P-value> 0.05, since p> 0.05 then the pattern of relationship between discrimination with self-acceptance is not linear. These results indicate that there is a relationship between only two variabels and found no results which indicate if the variabel discrimination can affect self-acceptance variabels.Keywords: Discrimination, Self Acceptance, Transsexual 
HUBUNGAN ANTARA ADULT ATTACHMENT STYLE DENGAN KOMITMEN PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL Khumairoh, Binti; Undarwati, Anna
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11616

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara adult attachment style dengan komitmen pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Semarang. Sampel penelitian berjumlah 150 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Data penelitian diambil dengan menggunakan skala adult attachment style yang terdiri dari skala secure, avoidant, anxious dan skala komitmen pernikahan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara adult attachment style dengan komitmen pernikahan, koefisien R= 0,755 dengan signifikansi atau p = 0,000. Sedangkan untuk masing-masing attachment style diuji menggunakan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara secure dengan komitmen pernikahan. Koefisien korelasi r= 0,648 dengan signifikansi atau p = 0,000, adanya hubungan negatif antara avoidant dengan komitmen pernikahan. Koefisien korelasi r= -0,732 dengan signifikansi atau p = 0,000 dan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara anxious dengan komitmen pernikahan. Koefisien korelasi r= -0,301 dengan signifikansi atau p = 0,000.Abstract.This study aimed to determine relationship between adult attachment style and marital commitment in early adulthood. This study is a quantitative correlation. This study was conducted in Semarang. Subject of this study was 150 peoples. Purposive sampling technique used to collect the subject. This study used two scales for collect the data, adult attachment style scale that consist of secure, avoidant, and anxious, and marital commitment scale. Regression analysis used to determine relationship between adult attachment style and marital commitment. The result showed that there was correlation between adult attachment style and marital commitmen, R= 0,755 with a significance value or p= 0,000. And for each attachment style was determined with pearson correlation. The result showed that there was positive correlation between secure and marital commitment, r= 0,648 with a significance or p = 0,000, there was negative correlation between avoidant and marital commitment, r= -0,732 with a significance or p = 0,000 also that there was negative correlation between anxious and marital commitment, r= -0,301with a significance or p = 0,000
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU MATEMATIKA DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KERYATASA BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Widoretno, Inung; Budiningsih, Tri Esti; Prihastuti, Rahmawati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11612

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan mengetahui hubungan antara persepsi dengan minat siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Subjek pada penelitian ini berjumlah 53 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Persepsi siswa diukur dengan skala persepsi siswa. Skala minat siswa mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,881. Skala persepsi siswa terdiri dari 28 item yang valid dengan rentang koefisien validitas dari 0,301 sampai dengan 0,706. Sedangkan minat siswa diukur dengan skala minat. Skala minat  mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,858. Skala minat terdiri dari 25 item yang valid dengan rentang koefisien validitas dari 0,395 sampai dengan 0,634. Uji korelasi menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan variabel persepsi siswa tergolong dalam kriteria tinggi. Demikian juga dengan variabel minat tergolong dalam kriteria tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi dengan minat siswa. Korelasi antara persepsi dengan minat   siswa diperoleh koefisien r = 0,768 dengan signifikansi atau p = 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi  dengan minat siswa pada kelas V SD Negeri 03 Kertayasa Banjarnegara. Kata kunci: persepsi, minat siswa.  Abstract. This research to investigate and determine the relationship between perception and interests of students. This study is a quantitative correlation. Subjects in this study is 53 students. The sampling technique used is total sampling. Measured by students 'perceptions of students' perception scale. The scale of interest students have reliability coefficient of 0.881. The scale consists of 28 students' perceptions of valid items with validity coefficients range from 0.301 to 0.706. While student interest measured by the scale of interest. The scale has a reliability coefficient of interest of 0.858. The scale consists of 25 items of interest are valid with validity coefficients range from 0.395 to 0.634. Test correlation product moment correlation technique. The results showed variable perceptions of students belonging to the high criteria. Likewise, the variable interest belonging to the high criteria. The results showed that there is a positive relationship between the perception of the student's interest. The correlation between students' perceptions of the interest earned coefficient r = 0.768 with significance or p = 0.000 . It shows that there is a significant positive relationship between students' perceptions of the interest on the class V SD Negeri 03 Kertayasa Banjarnegara. Keywords : perception , interests of students
SELF DISCLOSURE: DEFINISI, OPERASIONALISASI, DAN SKEMA PROSES Rizki, Binta Mu'tiya
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11617

Abstract

Abstrak. Self Disclosure merupakan salah satu tekhnik atau keterampilan yang lazim dilakukan oleh terapis dalam proses konseling maupun psikoterapi. Self disclosure mencerminkan usaha dari terapis untuk bersikap lebih terbuka dengan menceritakan pengalaman maupun pengetahuan secara proaktif melaui perasaan, pikiran dan fisik terhadap klien sehingga diharapkan klien dapat menceritakan pengalaman, persepsi atau pengetahuannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran sederhana tentang skema proses dan manfaat dari tekhnik self disclosure dalam proses konseling. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan 1 subjek penelitian. Berdasarkan hasil skema proses dan proses evaluasi menunjukkan bahwa tekhnik self disclosure efektif untuk menggali informasi tentang yang sedang dialami  subjek. Subjek menjadi lebih terbuka dan mudah mengungkapkan perasaan setelah teknik self disclosure diberikan, proses tersebut dapat dilihat melalui skema proses dan evaluasi. Kata Kunci: Self Disclosure dan Skema Proses Abstrack. Self disclosure is one of the techniques or skills commonly used by the therapist in counseling or psychotherapy process. Self disclosure reflects the effort from the therapist to disclose, to share his/her expericence or knowledge in a proactive way through feeling, mind and physical that make client can easily open their experience or their story. This research aimed to describe the process scheme and the benefit of self disclosure in counseling process. Qualitative methode with single subject is used to describe more clearly about the process.  The result shows that self disclosure is an effective way to explore subjects experience, feeling and perception.  Subject becomes easily share their experience after the interviewer self disclosure is given. Keyword: Self Disclosure and Process Scheme  
HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI Rachmawati, Fika; Budiningsih, Tri Esti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11613

Abstract

Pola pikir mahasiswa yang positif akan mempengaruhi efikasi diri akademiknya. Apabila mahasiswa mampu berpikir secara positif maka mahasiswa tersebut akan memiliki keyakinan dalam melewati tantangan akademik seperti skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berpikir positif dengan efikasi diri akademik. Penelitiaan ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang angkatan 2008 sampai dengan 2010 yang sudah mendapatkan SK (Surat Keputusan) proposal penelitian. Jumlah sampel yaitu sebanyak 61 mahasiswa. Teknik sampling yang dipakai yaitu Total Sampling. Data penelitian diambil menggunakan skala berpikir positif dan skala efikasi diri akademik. Skala berpikir positif terdiri dari 43 aitem, mempunyai koefisien validitas aitem antara 0,283 sampai dengan 0,729 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,892. Adapun skala efikasi diri akademik terdiri dari 35 aitem, mempunyai koefisien validitas aitem antara 0,292 sampai dengan 0,774 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,896. Teknik analisis data menggunakan tekhnik Product Moment dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,526 dengan taraf signifikansi p = 0,000 dimana p 0,01, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara berfikir positif dengan efikasi diri akademik pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Semakin tinggi berpikir positif maka semakin tinggi pula efikasi diri akademik dan semakin rendah berpikir positif maka semakin rendah pula efikasi diri akademiknya.AbstractPositive mindset will affect student’s academic self-efficacy. If the student is able to think in a positive way the student will have the confidence to pass the academic challenges such as final project.This study aimed to determine the relationship between thinking positively with academic self-efficacy. This study is a quantitative correlation. The population was students from the Department of Psychology, Semarang State University from 2008 to 2010 were already getting Proposal Research decree. The number of samples is amount 61 students.Technique sampling which is used is total sampling. The data were taken using a scale of positive thinking and academic self-efficacy scale. The scale of positive thinking is consists of 43items.This scale has a validity coefficient between 0.283 to 0.729 and the reliability coefficientis 0,892. There are 35 items of academic self-efficacy scale.This self-efficacy scale hascoefficient validitybetween 0.292 to 0.774 and reliability coefficient is 0.896. The method of analysis using Product Moment by the results of the correlation coefficient is 0.526 with a significance level of p = 0.000 where p <0.01, the result shows that ”there is a positive relationship between positive thinking with academic self-efficacy in students whom preparing final project”. The higher the positive thinking, the higher academic self-efficacy and lower positive thinking will get lower academic self-efficacy. Positive thinking and academic self-efficacy in students fromPsychology Departmentare on high category.
TERAPI HOLISTIK SEBAGAI MODEL PENANGANAN SKIZOFRENIA (Studi Kasus di Griya Pemulihan Siloam Yogyakarta) Wulandari, Kristiana Puspita; Hendriyani, Rulita; Mabruri, Moh. Iqbal
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Terapi Holistik di GPSY merupakan terapi yang digunakan untuk menangani skizofrenia secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan secara medis, fisik, psikis, rohani, sosial dan keluarga. Penanganan skizofrenia tersebut memiliki prosentase kekambuhan lebih kecil dibandingkan prevalensi kekambuhan skizofrenia dengan penanganan menggunakan model terapi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan skizofrenia dengan menggunakan Terapi Holistik yang dilakukan di GPSY. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus eksplanatoris. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi (catatan lapangan), dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh yaitu: Terapi Holistik terdiri dari beberapa jenis terapi, berupa; Terapi Medis, Terapi Rohani, Terapi Sosial, Home Care, Home Visit dan Konseling Keluarga; Terapi Holistik mampu memulihkan skizofrenia karena meningkatkan kesadaran diri (self awareness), self suggestion dan resiliensi, ketrampilan sosial, kebermaknaan hidup (meaningfulness of life), dan dukungan keluarga. Kata Kunci: Terapi Holistik; SkizofreniaAbstract. Terapi Holistik in GPSY is a therapy used to treat schizophrenia with the comprehensively approach in the medical, physical, psychological, spiritual, social and family. The treatment of schizophrenia has a smaller percentage of recurrence compared the prevalence of schizophrenia relapse with treatment with other therapies. The goal of this research is to determine the treatment of schizophrenia by using a Terapi Holistik that is performed in GPSY.This study includes qualitative research with explanatory case study research design. Data collection techniques used were interviews, observation (field notes), and documentation.The result of this research obtained: Terapi Holistik consists of several types of therapy, such as; Medical Therapy, Spiritual Therapy, Social Therapy, Home Care, Home Visit and Family Counseling; Terapi Holistik is able to recover schizophrenia because it enhances self-awareness, self-suggestion and resilience, social skills, meaningfulness of life and family support.Keywords: Holistic Therapy; Schizophrenia
KECENDERUNGAN ALIENASI POLITIK MAHASISWAUNNES (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI POLITIK) Hikmawati, Silsilia; Hariyadi, Sugeng
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11610

Abstract

Abstrak. Dewasa ini masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi sosial politik dengan begitu mudah. Keterbukaan informasi sosial politik Indonesia memberi dampak pada masyarakat untuk ikut menilai kegiatan sosial politik yang sedang berlangsung. Masyarakat kerap mengalami langsung maupun mendapatkan informasi yang tidak menyenangkan dari pemberitaan media massa. Kasus korupsi, penyalahgunaan jabatan dan ketidakharmonisan antar pemegang kebijakan adalah beberapa kasus yang menjadi ‘suguhan drama’ yang lama kelamaan membosankan dan melelahkan untuk diikuti. Muluk (2010: 26) menyebut fenomena kelelahan politis ini sebagai alienasi politik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran kecenderungan alienasi politik mahasiswa UNNES. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa UNNES aktif Strata 1 (angkatan 2011, 2012, 2013) dengan subyek sampel sebanyak 307 mahasiswa UNNES. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah disproportionatestratified random sampling. Data penelitian diambil dengan menggunakan skala alienasi politik  berdasarkan dimensi-dimensi alienasi politik yang dikemukakan oleh Finifter yang terdiri atas 72 item. Subyek penelitian secara umum mempunyai tingkatan alienasi politik yang sedang. Subyek penelitian mempunyai keunikan yaitu dengan adanya alienasi politik yang mereka rasakan, mereka justru menunjukkan perilaku aktif dalam memberikan hak suara saat Pemilu dan mengajukan petisi. Kata Kunci: Alienasi Politik; Mahasiswa UNNES Abstract. Today, the people of Indonesia have the opportunity to obtain information about the social and political conditions so easily. This disclosure information impact on them to participate in assessing the socio-political activities ongoing. They often have direct or unpleasant information from the mass media. Corruption, abuse of office and disharmony between the policy holder are some cases that become ' drama ' which gradually tedious and tirin. Muluk (2010: 26) calls this political fatigue phenomenon as political alienation. The study aims to describe the trends of political alienation in UNNES student.This study is a descriptive quantitative research. The population was active UNNES students Strata-1 (class of 2011, 2012, and 2013) with sample subjectis 307 of them. The sampling technique used was disproportionate stratified random sampling. Data were taken by using a scale of political alienation based on the dimensions of political alienation expressed by Finifter. Scale of political alienation consisting of 72 items.The subjects of the study generally have moderate levels of political alienation. This study has a unique research subject that is it shows the presence of political alienation on them, but they  actually participate in elections and voting rights currently petitioning. Keywords: Political Alienation; UNNES Students
FORGIVENESS ISTRI PADA SUAMI YANG PERNAH BERSELINGKUH DAN MENGANGGUR Permata, Pradipta Ayu Lintang; Sugiariyanti, Sugiariyanti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11615

Abstract

Abstrak. Forgiveness adalah sikap individu yang telah disakiti untuk tidak melakukan perbuatan balas dendam terhadap pelaku, sebaliknya adanya keinginan untuk berdamai dan berbuat baik terhadap pelaku, Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran forgiveness pada istri sebagai upaya untuk mengembalikan keutuhan rumah tangga akibat suami yang tidak bekeraja dan perselingkuhan dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan istri memaafkan kesalahan yang dilakukan suami. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang masih bertahan dalam perkawinan. Karakteristik subjek pada penilitian ini ialah istri berusia 50 tahun keatas (dewasa madya) yang bekerja maupun tidak bekerja , subjek yang menikah lebih dari 10 tahun, memiliki suami yang pernah berselingkuh dan menganggur total. Hasil penelitian ini menunjukan walaupun suami telah melakukan kesalahan besar dan membuat kedua subjek terluka, namun kedua subjek masih bisa memaafkan kesalahan suaminya. Hal ini terjadi karena subjek merasa memiliki kualitas hubungan yang baik dengan suami setelah suami meminta maaf dan merasa bahwa pernikahannya masih berharga, menurut subjek pernikahan merupakan hal yang sacral dimana pernikahan hanya boleh sekali dilakukan dalam seumur hidup, sehingga tidak menghalangi dirinya untuk memaafkan.Subjek dapat mengekspresikan secara konkret pemaafan melalui perilaku, dan sudah dapat merasakan dan menghayati adanya pemaafan dalam dirinya.  Kata Kunci : forgiveness, berselingkuh, menganggurAbstract. Forgiveness is the attitude of individuals who have been hurt to not commit acts of revenge against the perpetrators , otherwise the desire to make peace and do good to the offender. The purpose of this study is to look at the picture of his wife Forgiveness as an attempt to restore the integrity of the household due to a husband who does not work and infidelity and what factors are causing the wife to forgive the mistakes made by the husband . This study used a qualitative method with a case study approach . Subjects in this study amounted to two people who remained in the marriage . Characteristics of the subjects in this research wife is aged 50 years and older ( middle age ) who worked or did not work, subjects who were married more than 10 years , has a husband who had an affair and the total unemployed These results indicate although the husband has made a big mistake and make the two subjects was injured, but the subject still can not forgive her husband's fault . This happens because the subject was to have a good quality relationship with her husband after her husband apologized and felt that her marriage is still valuable, according to the subject of marriage is a sacred thing that marriage should only be done once in a lifetime, so it does not prevent him to forgive. Subjects can be expressed in concrete terms forgiveness through behavior, and has been able to feel and appreciate their forgiveness in him . Keywords : Forgiveness, affair, unemployee
Hubungan Perlakuan Diskriminasi Masyarakat Dengan Penerimaan Diri Transseksual Di Kota Semarang
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11611

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan perlakuan diskriminasi masyarakat dengan penerimaan diri transseksual di Kota Semarang. Hasil uji korelasi, diketahui bahwa koefisien korelasi (r) perlakuan diskriminasi dengan penerimaan diri sebesar 0,498 dengan taraf signifikan (p) 0,004 dimana p 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis diterima. Hasil perhitungan F sebesar 5,793 dengan p = 0,053. Nilai p0,05, karena p0,05 maka pola hubungan antara perlakuan diskriminasi dengan penerimaan diri tidak linier. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya terdapat hubungan antara kedua variabel dan tidak ditemukan hasil yang menunjukkan jika variabel perlakuan diskriminasi dapat mempengaruhi variabel penerimaan diri.Kata Kunci: Diskriminasi, Penerimaan Diri, Transseksual Abstract. This study is a quantitative correlation which aims to determine how the relationship of discrimination with self-acceptance transsexual community in the city of Semarang. Korelari test results, it is known that the correlation coefficient (r) with self-acceptance discrimination of 0.498 with a significance level (p) 0.004 where p 0.05. It shows that the hypothesis is accepted. The results of the calculation of F of 5.793 with p = 0.053. P-value 0.05, since p 0.05 then the pattern of relationship between discrimination with self-acceptance is not linear. These results indicate that there is a relationship between only two variabels and found no results which indicate if the variabel discrimination can affect self-acceptance variabels.Keywords: Discrimination, Self Acceptance, Transsexual 
SELF DISCLOSURE: DEFINISI, OPERASIONALISASI, DAN SKEMA PROSES
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 7, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v7i1.11617

Abstract

Abstrak. Self Disclosure merupakan salah satu tekhnik atau keterampilan yang lazim dilakukan oleh terapis dalam proses konseling maupun psikoterapi. Self disclosure mencerminkan usaha dari terapis untuk bersikap lebih terbuka dengan menceritakan pengalaman maupun pengetahuan secara proaktif melaui perasaan, pikiran dan fisik terhadap klien sehingga diharapkan klien dapat menceritakan pengalaman, persepsi atau pengetahuannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran sederhana tentang skema proses dan manfaat dari tekhnik self disclosure dalam proses konseling. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan 1 subjek penelitian. Berdasarkan hasil skema proses dan proses evaluasi menunjukkan bahwa tekhnik self disclosure efektif untuk menggali informasi tentang yang sedang dialami  subjek. Subjek menjadi lebih terbuka dan mudah mengungkapkan perasaan setelah teknik self disclosure diberikan, proses tersebut dapat dilihat melalui skema proses dan evaluasi. Kata Kunci: Self Disclosure dan Skema Proses Abstrack. Self disclosure is one of the techniques or skills commonly used by the therapist in counseling or psychotherapy process. Self disclosure reflects the effort from the therapist to disclose, to share his/her expericence or knowledge in a proactive way through feeling, mind and physical that make client can easily open their experience or their story. This research aimed to describe the process scheme and the benefit of self disclosure in counseling process. Qualitative methode with single subject is used to describe more clearly about the process.  The result shows that self disclosure is an effective way to explore subjects experience, feeling and perception.  Subject becomes easily share their experience after the interviewer self disclosure is given. Keyword: Self Disclosure and Process Scheme  

Page 1 of 2 | Total Record : 15