cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan
ISSN : -     EISSN : 25031899     DOI : https://doi.org/10.15294/jtsp
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan (JTSP) is a scientific journal which biannualy published in April and October. We firstly published in 1999 as national journal of Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang. In 2016, JTSP was indexed in DOAJ with Green Tick critera. And in 2018, JTSP expands its range of article quality and publication through publishing English-language articles.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil " : 30 Documents clear
STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN PENAMBAHAN KAPUR (LIME): APLIKASI PADA PEKERJAAN TIMBUNAN Sutikno, Sutikno
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Behavior of soil influence by water rate which was containing, one the soil type havingmany internal issues development of construction in general and construction specially is ekspansifsoil. Soil this having the nature of very expaned, this research of ekspansif soil will be added somecalcify as minerals the core important, that is montmorilonite. As hoard material, form test stabilitythe used is CBR and direct shear test. Method the used is test-drive in laboratory according tosome standards of ASTM. Conclusion the got is : Level of stability soil CBR of ekspansif which notyet been added lime stone but have process condensation of Standard of Compaction have valueof CBR to 2,316 %. Level of value of CBR as stability form of ekspansif soil added by lime stonefrom 3%, 6%, 9%, and 12% as hoard mateial, getting maximum CBR to 12,5 % at the (time) ofoptimum chalk rate between 4% up to 6%. Difference of stability (CBR) between ekspansif soil ofwith addition of chalk to 10,184%. Influence of addition of lime soil of ekspansif compacted tostability (CBR) assign value very his influence, especially until addition of lime stone rate to 4% to6%.Perilaku tanah sangat dipengaruhi oleh kadar air yang dikandungnya, salah satu jenistanah yang mempunyai banyak masalah dalam pembangunan konstruksi pada umumnya dankonstruksi jalan khususnya adalah tanah ekspansif. Tanah jenis ini mempunyai sifat kembangsusutsangat tinggi, pada penelitian ini tanah ekspansif akan ditambahkan beberapa prosen kapursebagai pengikat mineral pembentuk utamanya, yaitu montmorilonite. Sebagai material timbunan,bentuk uji stabilitas yang digunakan adalah CBR dan uji geser langsung (Direct shear). Metodeyang digunakan adalah uji coba di laboratorium menurut beberapa standar ASTM. Kesimpulanyang didapat adalah : Besarnya stabilitas (CBR) tanah ekspansif yang belum ditambahkan kapurpadam namun telah melaui proses pemadatan Standard Compaction mempunyai nilai CBRsebesar 2,316 %. Besarnya nilai CBR sebagai bentuk stabilitas dari tanah ekspansif yangditambahkan kapur padam dari 3%, 6%, 9%, dan 12% sebagai mateial timbunan, mendapatkanCBR maksimum sebesar 12,5 % pada saat kadar kapur optimum antara 4% sampai dengan 6%.Perbedaan stabilitas (CBR) antara tanah ekspansif dengan tanah ekspansif dengan penambahankapur sebesar 10,184%. Pengaruh penambahan kapur pada tanah ekspansif yang dipadatkanterhadap stabilitas (CBR) memberikan nilai sangat signifikan pengaruhnya, terutama sampaipenambahan kadar kapur padam sebesar 4% s/d 6%. 
PASIR PANTAI SELATAN JAWA TIMUR DALAM MORTAR Siswoyo, M Pujo
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There were houses near to the beach, they were built with fine agregat around the beachbeside other materials. This paper discusses about compressing strength mortar containing coastalsand and river sand, with pozzolan portland cement (PPC) and portland cement (PC). The sandtook at the beach of at Pacitan, Tulungagung, Malang, Jember, and Banyuwangi. Sand observationwas taken place at laboratory of UMM. The specimens were cubical of 5 x 5 x 5 cm3. Mix design ofmortar were 1Portland Cement : 3 Fine Aggregate (sand of the beach-SB of 0, 20, 40, 60, 80,100% combined by river sand-RS of 100, 80, 60, 40, 20, 0%), there were two kind of cementPortland and Pozzolan Portland on that mixture, and the cement water ratio was 0,465. The resultshowed that finess modulus of beach sand were 2.34-3.52. The specific gravity of fine aggregatesof Puger beach was the greates of 2,873 gram/cm3 and the lowest was Sukamade beach sand of2,314 gram/cm3 , and Brantas river sand was 2,57 gram/cm3. The clay lump of sand took at Pugerbeach, Sukamade, Brantas river was 0.74, 0.76, and 0.68. The compressive strength on 14 daystest of control mortar of 1 PC : 3 river sand was 1.7% lower than mortar containing 20% of beachsand and 80% of river sand. The compressive strength of mortar 40% beach sand : 60% river sandand mortar with pure beach sand were 91% and 17% of the controll. On 28 days test showed thatcompressive strength of mortar of 1 PC : 3 of pure beach fine aggregates; 1PC:40% of beach sandand 60% river sand; 1PC:20% of beach sand and 80% river sand, were 16%, 75%, and 82% ofcompressive strength of normal mortar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pemanfaatan pasir pantai sebagaialternatif bahan pengisi mortar. Penilaiannya dilakukan dengan membandingkan nilai kuat tekanmortar. Pengamatan di lapangan telah menunjukkan bahwa masyarakat pesisir pantai telahmenggunakan pasir pantai dalam mortar untuk membangun rumah atau bangunan lainnya. Pasirpantai diambil di : Pacitan, Tulungagung, Malang, Jember, dan Banyuwangi. Pemeriksaankarakteristik pasir dilakukan tanpa mencuci pasir. Perbandingan berat campuran mortar 1 semen :3 pasir, dengan faktor air semen 0,46. Jenis semen PC dan PPC, selanjutnya persentase pasirpantai menggantikan pasir sungai Brantas meningkat yaitu 100% pasir pantai (pp) : 0% pasirsungai (ps), 2) 80% pp : 20% ps, 3) 60% pp : 40% ps, 4) 50% pp : 50% ps, 5) 40% pp : 60% ps, 6)20% pp : 80% ps, dan 7) 0% pp : 100% ps; Faktor air semen 0,465. Spesimen berukuran 5x5x5cm3. Pengujian tekan mortar dilakukan pada umur spesimen 14 hari dan 28 hari. Hasilpemeriksaan menunjukkan bahwa butiran pp termasuk daerah 4, butiran ps Brantas diTulungagung daerah 1. Berat jenis ps 2,57 gr/cm3 , berat jenis pp Puger terbesar 2,873 gram/cm3dan terendah pp Sukamade yaitu 2,314 gram/cm3. Kuat tekan umur 14 hari kubus mortar ps lebihrendah 1,7% daripada mortar 20% pp : 80% ps, lalu kuat tekan rata-rata kubus mortar 40% pp :60% ps sebesar 91% dari kuat tekan mortar ps. Pada umur 28 hari, kuat tekan mortar ps memilikikekuatan tertinggi, selanjutnya menurun pada mortar 20% pp : 80% ps menjadi 82%, dan, menjadi75% pada mortar 40% pp : 60% ps Nilai kuat tekan terkecil adalah mortar pp sebesar 16% darikuat tekan mortar pasir sungai.
KARAKTERISTIK MARSHALL DAN INDEKS KEKUATAN SISA (IKS) PADA CAMPURAN BUTONITE MASTIC ASPHALT (BMA) Wahjoedi, Wahjoedi
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of utilizing the latest technologies in this type asbuton asphalt mixture is asbutonmicro mixing with asphalt in the form of oil mastik called Butonite Mastic (BM), whereas the mixedtype generated by using this binder is a mixture Butonite MasticAsphalt (BMA). Therefore, thepurpose of this study is to evaluate the characteristics of the mixture Butonite Mastic Asphalt (BMA)and the Index Strength Time (IKS) BMA Mixture obtained from the Marshall immersion test(Marshall Immersion). According to the research objectives, then the object of research used amixture of BMA and mix Asphalt Concrete Layer Bina Marga No.garadasi. IV for comparison. Typeof testing is limited to testing and soaking Marshall Marshall (Marshall Immersion). While theanalysis focuses on parameter analysis, Marshall and Strength Time Index (IKS) a second mixture.The research results showed that the mixture of BMA has a lower reliability than the AsphaltConcrete Layer mixture of water infiltration due to the influence of soaking process Marshall.However, BMA mixture has an endurance of more than a mixture of asphalt concrete layer to theinfluence of the addition or subtraction and asphalt content. In addition, the value of the mixture IKSafter Marshall Immersion BMA still be above the minimum value of 75% is required by Bina Marga. Salah satu pemanfaatan teknologi terbaru dalam campuran aspal asbuton tipe asbutonmikro adalah pencampuran dengan aspal dalam bentuk minyak mastik yang disebut ButoniteMastic (BM), sedangkan jenis campuran yang dihasilkan dengan menggunakan pengikat inimerupakan campuran Butonite MasticAsphalt (BMA). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengevaluasi karakteristik dari campuran Butonite MasticAsphalt (BMA) dan IndeksKekuatan Sisa (IKS). Campuran BMA diperoleh dari uji perendaman Marshall (MarshallImmersion). Sesuai dengan tujuan penelitian, maka objek penelitian yang digunakan adalahcampuran BMA dan campuran Lapisan Beton Aspal Bina Marga No gradasi IV untukperbandingan. Jenis pengujian terbatas pada pengujian dan perendaman Marshall (MarshallImmersion). Penelitian difokuskan pada analisis parameter, Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa(IKS) kedua campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran BMA memiliki keandalanyang lebih rendah dibandingkan dengan campuran Lapisan Beton Aspal terhadap peresapan airakibat pengaruh proses perendaman Marshall. Namun, campuran BMA memiliki daya tahan lebihdibandingkan campuran lapisan aspal beton terhadap pengaruh penambahan atau pengurangankadar aspal. Selain itu, nilai IKS campuran setelah Perendaman Marshall, BMA masih berada diatas nilai minimal 75% yang diperlukan oleh Bina Marga.
HUBUNGAN ANTARA HOURLY FLOW DENGAN KECELAKAAN: KASUS JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK Haryadi, Bambang; Narendra, Alfa; Riyanto, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Accident prediction models is related to the quantification of the relationship betweenaccidents that occured at certain location with factors that influence it at a particular time. Themodels could provide ideas how each variable contributes to the accident that occured at aparticular location. The purpose of the strudy was to develop toll road accident prediction models byconsidering hourly traffic flow. Microscopic analysis result shows that the relationship betweenaccident frequency and hourly traffic can be represented by exponensial step-functions. Up to 700vehicle/hour accident frequency increases exponentially, then it decreases exponentially as trafficflow increases furthermore. This trend was common for total, single-vehicle, and multi-vehicleaccidents. Model prediksi kecelakaan merupakan kuantifikasi hubungan antara kecelakaan yangterjadi pada suatu lokasi dengan faktor-faktor yang berpengaruh pada waktu itu. Model prediksidapat memberi gagasan bagaimana masing-masing variabel tersebut berkontribusi menyebabkankecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modelprediksi kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan tol dengan berdasarkan volume lalu lintas per jam(hourly traffic flow). Analisis secara mikroskopik dengan menggunakan volume lalulintas per jamsebagai variabel bebas menunjukkan bahwa hubungan antara besarnya frekuensi kecelakaandengan volume lalulintas per jam berbentuk eksponensial bertingkat. Sampai dengan nilai volumelalulintas 700 kendaraan/jam hubungan frekuensi kecelakaan dengan volume lalulintas per jamdapat dinyatakan dengan fungsi eksponensial positif, sedangkan di atas nilai volume lalulintas 700kendaraan/jam hubungannya dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi eksponensial negatif. Hal iniberlaku baik untuk kecelakaan total, tunggal, maupun jamak
ANALISIS GRADIEN KEPADATAN PENDUDUK DAN KONSUMSI BBM Handajani, Mudjiastuti
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of challenges of sustainable transportation is a mobile activity that protects thesoure of urban resource conserving mobility. Gradient analysis is one of the methods to comparetrend pattern from several locations by observing the level of line declivity which is bridging twovariables. In the research, gradient analysis is used to observe linear relation between variable ofpeople density and premium necessity. Gradient line declivity of linear relation variable of peopledensity and premium necessity. Gradient line declivity of linear relation between of people densityand fuel consumption has a relatively-the- same pattern, that is, low declivity in middle town andhigh declivity in metropolitan cities. Middle town with less number of people (30% of all town peopleresearched) and low density, so fuel necessity increases a bit. Meanwhile metropolitan cities withlarge number of people (70%) and the high density will increase fuel consumption of towns aroundJava every year. Salah satu butir tantangan dalam transportasi berkelanjutan (sustainable transportation),adalah kegiatan mobilitas yang melindungi sumber/urban resource conserving mobilit. Analisisgradien adalah salah satu metode untuk membandingkan pola trend (kecenderungan) daribeberapa lokasi dengan mengamati tingkat kemiringan garis yang menghubungkan antara duabuah variabel. Dalam penelitian ini analisis gradien digunakan untuk mengamati hubungan linearantara variabel kepadatan penduduk dan konsumsi premium. bahwa kemiringan garis (gradient)hubungan linear antara kepadatan penduduk dan konsumsi BBM memiliki pola yang relative sama,yaitu kemiringan rendah di kota sedang dan kemiringan tinggi di kota metropolitan. Kota sedangdengan jumlah penduduk yang rendah (30% dari seluruh penduduk kota yang diteliti) dankepadatan rendah maka konsumsi BBM meningkatnya rendah, sedangkan kota metropolitanjumlah penduduk tinggi (70%) dan kepadatan tinggi pula, akan meningkatkan konsumsi BBMpertahun kota – kota di Jawa.
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN POLYPROPYLENE FIBER SEBESAR 6% DARI BERAT SEMEN Apriyatno, Henry
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The addition of fiber (fiber) in the concrete mixture is to debone the concrete where thefiber is spread evenly into the concrete mixture with random orientation, so as to prevent theoccurrence of micro cracks. The addition of polypropylene fiber is intended to support the internalstresses (axial, bending and shear) is greater. The study aims to determine the flexural capacity ofconcrete beams reinforced with polypropylene fiber at 6% of cement weight. Split tensile strength ofconcrete will increase by approximately 36.78%, while the modulus of elasticity of a decline, adecline of about 5.4% of conventional concrete. Strong increase in the beam line optimally will beobtained when the fiber concrete is placed only partially in the appeal, the proportion of 75% of thetotal look of the block .. Increased flexibility of polypropylene fiber beam 22.6% for the BPF-100,BPF-75, BPF-50, and increased 9.7% for BPF-25 than normal concrete. Penambahan serat (fiber) pada adukan beton adalah menulangi beton dimana fiberdisebarkan secara merata kedalam adukan beton dengan orientasi acak, sehingga dapatmencegah terjadinya retakan mikro. Penambahan polypropylene fiber dimaksudkan dapatmendukung tegangan-tegangan internal (aksial, lentur dan geser) yang lebih besar. Penelitianbertujuan untuk mengetahui kapasitas lentur balok beton bertulang dengan polypropylene fibersebesar 6% dari berat semen. Kuat tarik belah beton akan meningkat sekitar 36,78 %, sedang nilaimodulus elastisitas terjadi penurunan, penurunan sekitar 5,4 % dari beton konvensional.Peningkatan kuat batas balok secara optimal akan diperoleh bila beton fiber hanya ditempatkansecara parsial pada bagian tarik, proporsi 75 % dari luas tampang balok.. Peningkatan kelenturanbalok polypropylene fiber sebesar 22,6 % untuk BPF-100, BPF-75, BPF-50, dan meningkat 9,7%untuk BPF-25 dibandingkan beton normal.
STUDI TENTANG KERUSAKAN INFRASTRUKTUR KEAIRAN AKIBAT GEMPA TEKTONIK DI KABUPATEN KLATEN Adi, Henny Pratiwi; Wahyudi, S Imam; Santoso, Esti
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Earthquake is a disaster that often happened in Indonesia. Tectonic earthquake in scaleof 5,9 Richter scales happened in Yogyakarta, Klaten and some other towns in Central Java, at 27May 2006. In Klaten Regency there are a lot of hydro infrastructure damage as a result ofearthquake. This damage causes disturbance to quantity and quality of agriculture. This researchaim to map condition of hydro infrastructure damage in Klaten Regency and analyses cause ofdamage.Data collecting has been done through site observation and interview with Sub DinasPengairan Kabupaten Klaten, BAPPEDA KLATEN and related institution.This research indicatesthat earthquake has cause damage at hydro infrastructure. The damage grouped in riverinfrastructure, irrigation infrastructure and housing infrastructure on duty, in the level of light untillhard damage. The damage of hydro infrastructure caused by stripper of dam, dam position thatstays precise at earthquake path, dam construction were not fulfills requirement and damfoundation unable to detain building payload. Gempa bumi merupakan bencana yang sangat sering terjadi di Indonesia. Gempatektonik dengan skala 5,9 skala Richter terjadi di wilayah Yogyakarta, Klaten dan beberapa kotalain di Jawa Tengah, pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2006. Di Kabupaten Klaten banyak terdapatbangunan air yang juga mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Kerusakan ini menimbulkangangguan terhadap kuantitas dan kualitas produksi pertanian. Penelitian ini bertujuan untukmemetakan kondisi kerusakan bangunan air akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Klaten danmenganalisis penyebab kerusakan bangunan air tersebut.Pengumpulan data dalam penelitian inidilakukan melalui observasi serta wawancara dengan Sub Dinas Pengairan Kabupaten Klaten,BAPPEDA Klaten dan instansi lain yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa bumitelah menimbulkan kerusakan pada bangunan infrastruktur keairan, yang dikelompokkan dalamkerusakan infrastruktur sungai (tanggul, bendung), infrastruktur irigasi (bangunan dan saluran) daninfrastruktur rumah dinas, dengan tingkat kerusakan ringan hingga rusak parah. Adapun sebagaipenyebab kerusakan pada bangunan infrastruktur keairan adalah umur bendung yang sudah tua,posisi bendung berada tepat pada alur gempa, konstruksi bendung yang tidak memenuhipersyaratan serta gempa menyebabkan pergeseran tanah, sehingga pondasi tidak mampumenahan beban bangunan.
KESELAMATAN KONSTRUKSI: KONSEPSI DAN REGULASI Endroyo, Bambang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Accident rate in Indonesia, specially at construction sector, was very bad. Therefore,seriuosly action for the minimization of construction accident must be done. In the year of 2009,Department of Public Work have theme: "Going to Indonesia Construction with quality byEmphasizing a Occupational Safety and Health". The expected target is the recovery ofconstruction safety in I
PENGARUH CAMPURAN PASIR SUNGAI PENGGARON TERHADAP KUALITAS HASIL PEMBUATAN BATA MERAH DI SEPANJANG SUNGAI PENGGARON PEDURUNGAN KIDUL, KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG Julianto, Eko Nugroho
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Influence sand mixture of Penggaron River to quality of brick which yielded from as longas Penggaron River require to conducted research by giving addition raw material with differentsand mixture at each treatment of research covering; group without sand mixture, group with sandmixture 5 %, group with sand mixture 10 % and group with sand mixture 15 % so that from thetreatment each group can know the difference of its quality. With existence of sand mixture [at] clayraw material have positive and negative influence. When make-up the quality seen form physicallysand mixture will be more profit. But from strength, sand mixture will be more harm becauseexistence of sand mixture result degradation of strength depress. The result from analysis of sandmixture and clay raw material that taken from riverbank of Penggaron, hence mixing bestcomposition is 95% sand and 5% clay to be got quality in good shape, because having smalldecrease and transformation and reduction of its strength not too much. Beside
STUDI PERENCANAAN TPA BULUMINUNG KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL Diharto, Diharto
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development TPA Buluminung Penajam Paser Utara District East KalimantanProvince is planned in accordance with the technology and rules applicable legislation.Planning TPA Buluminung in accordance with the characteristics of the location and theexisting budget system selected sanitary landfill generation III according to the wetclimate, but can not be used on an ongoing basis (not sustainable). This TPA serves 4district is District Penajam, Waru, Babulu and Sepaku. Land area available ± 18.9 ha.Planning TPA Buluminung sanitary landfill system include: entrances and facilities onsite; tread base waterproof coating; leachate management, management of drainage atthe site; and gas management. The division of land according to the plan is operationalroad infrastructure 2457 m2; office area, garage, workshop 3901 m2; wastewatertreatment plant facilities 642 m2, 36,434 m2 of solid waste disposal area (there are 4zones); zone buffer; zone of the development TPA phase I; zone development TPAphase II; and sludge treatment area installations. Of the land area of 36,434 m2 of landfillwaste can accommodate up to 20 years into the future. Planning TPA Buluminungsanitary landfill system is in conformity with the mandate of the Government RegulationNo. 16 of 2005. Recommended a gradual development TPA Bulumining

Page 1 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2009 2009


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 1 (2023): April 2023 Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 23, No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Teknik SIpil & Perencanaan Vol 20, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 12, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 11, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 10, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 2 (2007) Vol 9, No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan Vol 8, No 2 (2006) More Issue