cover
Contact Name
Indri Seta Septadina
Contact Email
indri.andriansyah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rulanadnindya.md@fk.unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 24067431     EISSN : 26140411     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya with registered number ISSN 2406-7431 (Print) and ISSN 2614-0411 (Online), is a scientific journal managed by Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya, Indonesia. It publishes original research articles and reviews in Biomedical Sciences, Medicine (Neurology, Cardiovascular, Respiratory, Gastrointestinal, Urogenital, Endocrine and Metabolism, Integument, Mental Health, Obstetry and Gynecology, Ophtalmology, ENT, Musculusceletal) and Public Health Medicine.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2022)" : 15 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA HITUNG JUMLAH CD4 DENGAN KEJADIAN WASTING SYNDROME PADA PASIEN HIV/AIDS DI RSPAD GATOT SOEBROTO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2020 Ramadhani Safira Gumarianto; Soroy Lardo; Aulia Chairani
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.16975

Abstract

Infeksi HIV masih menjadi ancaman dunia dibidang kesehatan. HIV ialah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia terutama sel-sel imun yang memiliki marker CD4 dipermukaannya. Untuk menilai imunitas pasien HIV/AIDS, diperlukan hitung jumlah CD4. Seseorang dengan jumlah CD4 <200 sel/mm3 dianggap sebagai AIDS, yaitu sekumpulan gejala yang muncul akibat penurunan imunitas tubuh oleh infeksi HIV. Penurunan berat badan merupakan manifestasi yang sangat sering ditemukan pada pasien HIV/AIDS. Tahap akhir dari keadaan penurunan status gizi ini adalah Wasting Syndrome HIV. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara hitung jumlah CD4 dengan kejadian wasting syndrome pada pasien HIV/AIDS di RSPAD Gatot Soebroto tahun 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional menggunakan 53 rekam medik pasien HIV/AIDS di RSPAD Gatot Soebroto. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 47,2% pasien HIV/AIDS mengalami wasting syndrome dan 84% diantaranya memiliki CD4 <200 sel/?l. Analisis bivariat dengan uji Chi-Square didapatkan hasil p<0,05 yaitu sebesar 0,033 sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara hitung jumlah CD4 dengan kejadian Wasting Syndrome.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK SELAMA PANDEMI COVID 19 TERHADAP STATUS GIZI ANAK SD BRATI 01 Laela Lathifatun Nadhiroh; Nida Faradisa Fauziyah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.17011

Abstract

WHO pada maret 2020 menyatakan bahwa Covid 19 adalah suatu penyakit pandemi. Dampak dari SARS-COV 2 ini termasuk pada status gizi selama pandemic covid 19.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik selama pandemi covid-19  dengan status gizi anak  di SD Brati 01. Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 107 siswa dengan teknik purposive sampling. Data penelitian variabel pola makan diperoleh melalui kuesioner FFQ (Food Frequency Questionaire), variabel aktivitas fisik diperoleh melalui kuesioner IPAQ (International Phyisical Activity Questionnaire) sedangkan variabel status gizi dilakukan dengan standard IMT/U. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Regression Logistic. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dan aktivitas fisik selama pandemi Covid 19 terhadap status gizi anak SD Brati 01. Nilai p pada pola makan memiliki nilai 0,012 yang berarti terdapat hubungan antara pola makan terhadap status gizi dan OR (Exp. B) pola makan 3,333, maka siswa dengan pola makan sering berisiko 3,303 kali lipat untuk obesitas. Nilai p pada aktivitas fisik memiliki nilai p 0,024 yang berarti terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap status gizi dan OR (Exp.B) aktivitas fisik 0,333, siswa dengan aktivitas fisik jarang berisiko 0,333 kali lipat untuk obesitas
POLYMORPHISMS OF THE PROGESTERONE RECEPTOR GENE IN ENDOMETRIOSIS PATIENTS OF SOUTH SUMATRA, INDONESIA Muhammad Irsan Saleh; Rizki Andini Nawawi; Subandrate Subandrate
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.17508

Abstract

Polymorphisms of the progesterone receptor gene alter the expressions of two receptor isoforms involved in the regulation of progesterone's antiproliferative effect in endometriotic tissue. This study aims to identify the +331G/A polymorphism of the progesterone receptor gene in endometriosis patients in Palembang, South Sumatra. Identification of +331G/A single-nucleotide polymorphism (SNP) was conducted on 42 endometriosis patients through polymerase chain reaction (PCR) and restriction fragment length polymorphism (RFLP). In this study, twenty-six (61.9%) subjects had heterozygous mutant genotype for the +331G/A SNP. No subject with homozygous mutant genotype for the +331G/A polymorphism was identified. The frequencies of polymorphic alleles for the +331G/A polymorphism was 30.9%. In conclusion, the +331G/A progesterone receptor gene polymorphism was present in endometriosis patients in Palembang, South Sumatra. This finding may warrant further studies to determine whether this polymorphism play a role in the development of endometriosis in the Indonesian population.
PEMBUATAN ISOLAT PAPAIN DARI GETAH BUAH PEPAYA UNTUK HIDROLISIS PROTEIN PADA PENGEMBANGAN METODE PENAMBAHAN MATERI PRAKTIKUM BIOKIMIA Rini Yana; Suci Permatasari
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.16806

Abstract

Buah pepaya merupakan  buah yang tumbuh didaerah tropis yang rasanya enak dan banyak mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Hampir semua bagian tanaman  pepaya ini dapat dimanfaatkan seperti daun, bunga, batang dan getahnya. Getah buah pepaya berwarna putih cukup banyak mengandung enzim pemecah protein (proteolitik) yang disebut papain, dimana enzim ini dapat mengkatalis ikatan protein menjadi senyawa-senyawa yang sederhana seperti asam amino.  Papain sebagai salah enzim  yang mempunyai beberapa kelebihan antara lain lebih stabil terhadap faktor suhu dan pH. mudah didapat, tersedia dalam jumlah yang banyak dan harganya murah. Pembuatan isolat papain dari getah buah pepaya dengan metode pengeringan kabinet menghasilkan bubuk putih enzim papain, dimana uji aktivitas menggunakan metode Walter diperoleh 1,018 U/mL. Papain kering yang diperoleh sebanyak 56 g atau rendemen sebesar 46,7 %, berukuran 100 mesh. berwarna putih dan berbau khas pepaya. Aktivitas enzim papain terjadi pada pH optimum 8,0 dan suhu optimum pada 55 oC, dengan hasil hidrolisis yang  memiliki kadar protein tertinggi pada konsentrasi enzim papain 8 %. Penggunaan papain isolat kadar protein tertinggi dicapai sebesar 3,600 mg/ml untuk sampel BSA dan untuk protein serum  sebesar 1,178 mg/ml, sedangkan jika digunakan papain pabrikan diperoleh kadar protein tertinggi adalah 2.431 mg/ml untuk sampel BSA dan untuk protein serum  sebesar 1.125  mg/ml.Kata kunci : Isolat papain, getah buah pepaya, hidolisis protein.
EXTRA CRANIAL FACIAL NERVE ANATOMICAL DISSECTION: FRESH TISSUE VS EMBALMED TISSUE Fifi Veronica; Rani Septriana; Nandina Oktavina; Nita Novita
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.17486

Abstract

 Pengetahuan dasar topografi anatomi dari nervus fasialis sangat penting untuk pada aplikasi klinis. Ukuran nervus fasialis yang sangat kecil dan kurang nya penanda struktur saraf tersebut padadaerah wajah menjadikan cabang ekstra kranial dari nervus fasialis sulit untuk diidentifikasi. Untuk itu pentingnya kemampuan ketrampilan diseksi pada beberapa jaringan seperti jaringan yang segar dan jaringan yang sudah dilakukan preservasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan diseksi anatomi dari nervus fasialis preaparat dari jaringan yang segar dan dari jaringan yang sudah dilakukan preservasi. Metode yang digunakan untuk menentukan topografi ekstra kranial nervus fasialis dilakukan dengan diseksi anatomi pada daerah kepala dari 3 jenazah yang berasal dari Departemen Forensik dan 3 kadaver laboratorium. Garis insisi dimulai dari garis tengah melewati glabela,menuju puncak hidung dan sampai pada lekukan vertikal antara hidung dan mulut. Kemudian dengan menyusuri bagian-bagian kulit, lapisan demi lapisan akan dipisahkan untuk mengidentifikasi cabang dari nervus fasialis. Hasil penelitian ini menunjukkan  bahwa pada diseksi anatomi dengan menggunakan jaringan yang sudah dipreservasi, nervus fasialis dan cabang-cabangnya mudah untuk diidentifikasi, tetapi sulit untuk memisahkan lapisan-lapisan kulit daerah wajah dari lapisan Superfisial Musculo Aponeurotic System (SMAS).Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa identifikasi ekstra kanial nervus fasialis lebih mudah dilakukan pada jaringan yang sudah terpreservasi. Sedangkan untuk mengidentifikasi lapisan lapisan kulit pada bagian wajah lebih mudah dilakukan pada jaringan yang masih segar.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENTINGNYA KONSUMSI SERAT UNTUK MENCEGAH KONSTIPASI PADA MASYARAKAT KELURAHAN RENGAS CONDONG KECAMATAN MUARA BULIAN /KABUPATEN BATANGHARI PROVINSI JAMBI Elsa Nadhia Amanda; Debie Anggraini; Dita Hasni; Sri Nani Jelmila
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.17010

Abstract

 Background: Dietary fiber is part of food in the form of complete carbohydrates found in plant cell walls and can be consumed by the body. People who consume low fiber will slow down the transit time of food in the intestine which will cause constipation. Constipation is the sensation or desire to have a bowel movement, feeling dissatisfied with bowel movements, pain, needing extra pressure or having a hard bowel movement. Constipation is also said to be in everyday situations when defecating is less than 3 times a week and defecating is required by straining excessively. Objective: To describe the level of knowledge about the importance of fiber consumption to prevent constipation in the people of Rengas Condong Village, Muara Bulian District Batanghari Regency, Jambi Province in 2021. Methods: The type of research used is descriptive with a crosssectional approach. The affordable population in this study were the people of Rengas Condong Village, Muara Bulian District, Batanghari Regency, Jambi Province with 148 samples using simple random sampling. Univariate data analysis is presented in the form of frequency distribution and percentage and data processing using the computerized SPSS version 25.0 program. Results: Most errors in knowledge are in statement number 8, namely water-soluble fiber is easily digested (89.9%), the most gender were male, namely 76 people (51.4%) and the most recent age was late adulthood, namely 37 people (25.0%), and the highest level of knowledge was moderate, namely 101 people (68.2%) Conclusion: Error The most knowledge in statement number 8 is that water-soluble fiber is easy to digest, the most sexes are male and the age at most is late adulthood, and the most  knowledge level is moderate.
The correlation between consumption levels of isoflavones and fiber sources with HbA1c levels in patients with type 2 diabetes mellitus at dr. H. Bob Bazar Hospital in South Lampung Wahyu Nur Laily; Desti Ambar Wati; Riska Nur Suci Ayu; Amali Rica Pratiwi
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.17014

Abstract

Diabetes mellitus is a metabolic disorder disease characterized by an increase in blood glucose levels due to a decrease in insulin secretion. Factors that can affect the patient's blood sugar level are the level of consumption of isoflavones and fiber. The purpose of this research is to determine the correlation between consumption levels of isoflavones and fiber sources with HbA1c levels in patients with type II diabetes mellitus at Dr. H. Bob Bazar Hospital in South Lampung.  This research type is analytic with a cross-sectional approach. The sample in this research amounted to 45 patients with diabetes mellitus at Dr. H. Bob Bazar in South Lampung. The sampling used is purposive sampling. Primary data on the consumption of isoflavones and fiber that have been obtained by interview method with the SQ FFQ questionnaire and examination of HbA1c levels were then analyzed by using the Spearman Rank correlation statistical test. The results showed that there was a correlation between the level of consumption of isoflavone sources of food with HbA1c levels in the patients with type II DM (p-value 0.00) and there was a relationship between the level of consumption of dietary fiber sources with HbA1c levels in patients with type II DM at dr. H. Bob's Bazar (p-value 0.00). 
ANALISIS HUBUNGAN USIA, INDEKS MASA TUBUH, KECEPATAN BERJALAN DAN RIWAYAT JATUH DENGAN KESEIMBANGAN BERJALAN LANSIA MAJELIS TAKLIM ASMAUL HUSNA PALEMBANG Msy Rulan Adnindya; Annisa Hasyrahim Redha; Indri Seta Septadina; Tri Suciati; Wardiansah Wardiansah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.17491

Abstract

Keseimbangan berjalan pada lansia berkaitan dengan faktor risiko seperti usia, kecepatan berjalan, riwayat jatuh sebelumnya, dan indeks massa tubuh (IMT). Semakin meningkat usia seseorang dikhawatirkan semakin meningkat pula risiko untuk mengalami gangguan keseimbangan berjalan yang dapat berakibat fatal seperti terjatuh. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan usia, indeks masa tubuh, kecepatan berjalan dan riwayat jatuh dengan keseimbangan berjalan pada orang lanjut usia di Majelis Taklim Asmaul Husna Palembang. Desain penelitian berupa penelitian analitik observasional potong-lintang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sebanyak 60 responden. Variabel penelitian antara lain usia, kecepatan berjalan, riwayat jatuh sebelumnya, indeks massa tubuh (IMT) dan keseimbangan berjalan. Terdapat hubungan signifikan keseimbangan berjalan dengan usia (p=0,002), riwayat terjatuh (p=0,001), indeks massa tubuh (IMT) (p=0,002), dan kecepatan berjalan (p=0,004). Kelompok usia manula memiliki resiko terjatuh lebih besar (80%) dibandingkan kelompok usia lansia awal (36,4%) dan akhir (16,7%). Adanya riwayat pernah terjatuh, indeks masa tubuh abnormal (berat badan berlebih dan obesitas) dan kecepatan berjalan yang lebih cepat dapat meningkatkan risiko untuk terjatuh. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara usia, indeks massa tubuh, kecepatan berjalan, dan riwayat jatuh dengan keseimbangan berjalan pada lanjut usia Majelis Taklim Asmaul Husna Palembang.
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUAH-BUAHAN KHAS DATARAN TINGGI GAYO ACEH Elfariyanti Elfariyanti; Irma Zarwinda; Mardiana Mardiana; Rahmah Rahmah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.16999

Abstract

Vitamin C merupakan salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang merusak sel atau jaringan tubuh. Vitamin C dapat dijumpai pada bahan alam di sekitar kita salah satunya buah-buahan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar vitamin C dan aktifitas antioksidan yang terdapat pada perasan buah kesemek, jeruk keprok dan terong belanda yang berasal dari dataran tinggi Gayo Aceh Tengah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV Vis dan DPPH (1,2 Dyphenyl-1-picrylhydrazyl)  untuk analisis antioksidan. Pengambilan sampel di lakukan secara purposive sampling yaitu dengan kriteria buah yang matang dan segar. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar vitamin C pada buah kesemek sebesar 2,878 mg/100 g; jeruk keprok sebesar 3,716 mg/100 g dan terong belanda sebesar 11,328 mg/100 g. Adapun hasil uji antioksidan didapatkan nilai IC50  pada perasan buah kesemek  sebesar 101,42 ppm pada kategori lemah, perasan jeruk keprok sebesar 90 ppm pada kategori sedang, dan perasan buah terong belanda sebesar 47,5 ppm pada kategori kuat. Dapat disimpulkan bahwa, diantara ketiga sampel yang diuji buah terong belanda memiliki kadar vitamin C dan aktivitas antioksidan yang paling tinggi.Kata Kunci : Vitamin C. Antioksidan, DPPH, Spektrofotometri UV-Vis
USERS’ SATISFACTION LEVEL OF PREDIADUCATE WEBSITE AS AN EDUCATIONAL MEDIA FOR PREDIABETES PREVENTION Jasmine Rana Sahirah; Ardesy Melizah Kurniati; Iche Andriyani Liberty; Syarif Husin; Yudhie Tanta
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.16988

Abstract

Prediabetes is a condition where blood glucose is higher than normal yet to be diagnosed as diabetes. This condition is mostly not recognized by people, which worsen the condition into diabetes. Therefore, in order to prevent the worsening condition into diabetes, early detection and education about prediabetes are important. As one of the educational media, Prediaducate is expected to provide not only information but also a risks screening test, hence the prediabetes and diabetes rate can be reduced. This study is a descriptive observational with a cross-sectional design. The sample used in this study is Prediaducate’s users from August-October 2021 who met the inclusion criteria. The data was taken from a questionnaire online by using Google Forms. Later processed with STATA 15. This study concludes that most of the users’ of Prediaducate felt highly satisfied with the system quality, information quality, and interaction quality.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2023) Vol 10, No 2 (2023) Vol 10, No 1 (2023) Vol 9, No 3 (2022) Vol 9, No 2 (2022) Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 9, No 1 (2022) Vol 8, No 3 (2021) Vol. 8 No. 3 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 8, No 2 (2021) Vol 8, No 1 (2021) Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 7, No 3 (2020) Vol. 7 No. 3 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 7, No 2 (2020) Vol 7, No 1 (2020) Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 6 No. 3 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 3 (2019) Vol 6, No 2 (2019) Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 1 (2019) Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 3 (2018): Oktober 2018 Vol. 5 No. 3 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 3 (2018) Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 4 No. 3 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 4, No 3 (2017) Vol 4, No 2 (2017) Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 4, No 1 (2017) Vol 3, No 1 (2016): Januari 2016 Vol 3, No 3 (2016) Vol. 3 No. 3 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 3 No. 2 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 2 (2016) Vol. 3 No. 1 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 3 (2015): OKTOBER 2015 Vol 2, No 3 (2015) Vol. 2 No. 3 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 2, No 2 (2015) Vol. 2 No. 2 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 2 No. 1 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 1 (2014): Oktober 2014 Vol 1, No 1 (2014) Vol. 1 No. 1 (2014): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi More Issue