cover
Contact Name
Vit Ardhyantama
Contact Email
vit.10276@gmail.com
Phone
+6285932141099
Journal Mail Official
jpppacitan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cut Nyak Dien No.4-A, Kebon, Ploso, Kec. Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur 63515
Location
Kab. pacitan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pendidikan
ISSN : 20850581     EISSN : 24775851     DOI : -
Jurnal Penelitian Pendidikan adalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Pacitan. Dipublikasikan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Jurnal ini menerbitkan makalah penelitian dan kajian di bidang pendidikan (semua jenjang, tahapan dan proses) seperti manajemen pendidikan, pendidikan sekolah dasar, pendidikan lanjut, praktik terbaik pendidikan, kurikulum, penilaian pendidikan, kebijakan pendidikan, teknologi pendidikan, pengajaran bahasa, pendidikan jasmani, pendidikan sejarah, dll.
Articles 305 Documents
THE ROLES OF A TEACHER HAVE TO PLAY IN TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE Hafidah, Agustina Sri
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 1, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It is true that teachers roles are very important in teaching learning process, especially in teaching learning English. Teaching English is an art which can be divided into two parts: the mastery of the theory and the mastery of the practice.The mastery of the art must be a matter of ultimate concern; there must be nothing more important in the world than art. Teaching English is also an art. English may cover a wide range of topics such as stages of the lesson, classroom management, lesson planning, and other topics.This paper will share a few of ideas of how to be a good teacher who master in the art of teaching English. These responses imply that aside from the teachers character and personality, which affect his or her teaching, the teachers support with students also plays an important role in the success of learning.Keyword : teaching English, important and good teacher.
PENDIDIKAN KARAKTER ., Soesetijo
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Character education becomes the serious notice to be implemented in schools. The phenomenon shows that a lot of society moans about the reduction of politeness, ethic, and students’ creativity which are caused by weakness of culture and nation character education. As the first step, the character education must begin early, that is in the primary level. In the primary level, its portion achieves 60 % if it is compared to the other levels education. The culture and nation characters education must be practiced and emphasized not on its theory. The culture and nation characters education can be implemented in hidden curriculum. Therefore, it is needed some books to the characters education implementation in education institutions, from primary schools up to university levels. It is also needed the socialization of grand design of characters education. Key words: characters education, concept discourse, and implementation.
ANALISIS MISKONSEPSI MAHASISWA STKIP PGRI PACITAN PADA MATAKULIAH TEORI BILANGAN DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Tisngati, Urip; Irawan, Edi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 4, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa semester dua Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Pacitan, tahun 2012. Teknik yang digunakan dalam pengambilan subjek adalah purposive sampling. Identifikasi terjadinya miskonsepsi dilakukan dengan menggunakan teknik Certainly of Response Index (CRI) yang dikembangkan oleh Saleem Hasan. Sedangkan identifikasi gaya belajar mahasiswa dilakukan dengan menggunakan angket gaya belajar mahasiswa. Analisis data hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Miles dan Huberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi gaya belajar subyek penelitian adalah 75% mahasiswa mempunyai gaya belajar visual, 19% dengan gaya belajar kinestetik, dan 6% auditorial. Proporsi miskonsepsi didominasi sub pokok bahasan kekongruenan (88%), selanjutnya ciri-ciri habis dibagi (47%), pengkongruenan linier (44%), dan persamaan linier diophantus sebesar 40%. Mahasiswa dengan gaya belajar auditorial lebih banyak mengalami miskonsepsi pada materi kekongruenan (80 %), demikian juga pada gaya belajar visual (90%), dan kinestetik (82%). Sedangkan pada materi ciri-ciri habis dibagi, pengkongruenan linier, dan persamaan linier diophantus, berturut-turut untuk gaya belajar auditorial (60%, 60%, 40%), gaya belajar visual (54%, 45%, 43%), dan gaya belajar kinestetik (18%, 35%, 29. Miskonsepsi pada mahasiswa dengan semua gaya belajar lebih banyak disebabkan reasoning yang tidak lengkap atau salah dan simplifikasi. Kemampuan pada mahasiswa juga penyebab miskonsepsi pada gaya belajar visual dan kinestetik, sedangkan intuisi yang salah menjadi salah satu penyebab miskonsepsi pada gaya belajar auditorial dan kinestetik. Kata Kunci: miskonsepsi, gaya belajar dan teori bilangan.
MEWUJUDKAN MADRASAH BERWAWASKAN PENDIDIKAN (ETIKA) LINGKUNGAN Murtadho, Ali
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beragam kerusakan lingkungan sekarang menjadi tren di Indonesia. Rasa kepemilikan lingkungan di negeri seribu pulau ini sangat memprihatinkan. Wajar kalau dulu di negeri ini mendapat julukan jambrut katulistiwa, sekarang menguap begitu saja. Karena penggundulan hutan, eksploitasi alam nyaris tanpa batas-batas kewajaran dan etika kealaman. Maka, pendidikan berwawasan lingkungan merupakan salah satu hal yang fundamental dan seharusnya diajarkan di sekolah sejak dini.
A BRIEF ANALYSIS OF SENTENCE CONNECTORS IN THE COMPOSITION OF THE ENGLISH STUDENT OF THE ACADEMY OF FOREIGN LANGUAGES OF ‘IPK’ YOGYAKARTA Saputro, Sigit Cahyo
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is aimed to find out the error of compositions made by fifth semester students. He is completely aware that the students of English Department of the Academy of Foreign Languages of “IPK” still find difficulties in choosing the exact sentence connectors to be applied in their compositions. . Besides that, the writer wants to practice his ability in using English that be has learned in his study at the Academy of Foreign Languages of “IPK”. He is completely aware that the students of the English Department of the Academy of Foreign Languages of “IPK” still find difficulties in choosing the exact sentence connectors to be applied in their compositionsFrom the composition teacher, the writer got the students’ compositions from which he collected data. At the later stage, he analyzed the data. He also quotes some pieces of information from the grammar books especially those discussing the sentence connectors and in which position they should be applied in order that his analysis can be justified and considered valid. Also, he compares theories about sentences connectors from the reference books one by one. Eventually, he tries to find out whether or not the sentence connectors are applied in the students’ compositions.The result of the discussion is that there are many students that still make the errors in their compositions related to the sentence connectors. The student of the English Department of the Academy of Foreign Languages of IPK Yogyakarta does not have a lot of intentions to use the sentence connectors in their composition ; so, it is hoped for them to comprehend them and should not make the necessary mistakes anymoreKeyword: Sentence Connector, Adverbs, Paragraph
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENURUT PANDANGAN KONSTRUKTIVISME Mujiono, .
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 1, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belajar adalah perubahan mendasar tentang perubahan tingkah laku. Pembelajaran matematika mengarah pada satu konsep pembentukan  sikap yang mengarah pada struktur kemampuan logika/ penalaran, kemampuan berfikir logis. Pengetahuan yang ada dalam matematika sangat komplek. Karena darinya, menegasikan penalaran, pendefinisian, dan penentuan suatu problema analitik. Dan pendekatan konstruktivisme dapat dijadikan sebagai media untuk mengurai persoalan yang ada pada pembelajaran matematika.
PENDIDIKAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN KELUARGA; STUDI KRITIS PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA ., Mukodi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 3, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenis penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research) artinya data penelitian berasal dari sumber-sumber kepustakaan berupa buku-buku, makalah, jurnal, majalah dan sumber lain yang koheren dengan obyek bahasan. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik, yakni berusaha menggambarkan secara jelas dan sistematis obyek kajian, lalu menganalisis bahasan penelitian. Data yang terkumpul atau tersusun dianalisis, kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Setidaknya, ada empat temuan penelitian, yaitu: 1) pendidikan di Taman Siswa menerapkan prinsip kemerdekaan dan kebebasan; 2) pendidikan anak yang diterapkan adalah gabungan dan pengembangan dari teori Frobel dan Montessori; 3) Ki Hadjar Dewantara memberi kebebasan kepada anak dengan berbagai permainan untuk mengembangkan secara psikologi, pedagogi dan biologi dengan tidak melupakan alam kodratnya masing-masing; 4) penerapan pendidikan yang terintegrasi antara ketiga alam, yaitu alam keluarga, alam pendidikan, dan alam pemuda akan mewujudkan manusia Indonesia yang utuh.Key word: pendidikan kanak-kanak, pendidikan keluarga, Ki Hadjar Dewantara, Frobel dan Montessori.
FUNDAMENTALISME ISLAM; SURVEI HISTORIS, DOKTRINAL, DAN INFILTRASINYA DI INDONESIA Yusron, Muhammad
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini pada intinya menghadirkan sebuah eksplorasi tentang Fundamentalisme Islam yang mencoba memotret akar sejarah gerakan fundamentalisme, periodesasi, ajaran, sampai pada fenomemanya di Indonesia. Pada bagian awal akan diberbincangkan seputar perbedaan dalam penggunaan term fundamentalisme Islam yang ditujukan kepada gerakan kebangkitan Islam. Kemudian lebih jauh akan mendrive beberapa analisa yang berusaha menjembatani berbagai pertanyaan yang muncul dalam iklim akademik seperti bagaimana gerakan fundamentalisme muncul pertama kali dalam Islam. Bagaiman periodesasinya, apa yang menjadi doktrin dari gerakan fundamentalisme. Hasil kajian ini ditemukan bahwa fundamentalisme Islam di Indonesia tidak begitu saja berjalan mulus dalam perjalanannya. Perlawanan yang cukup inten dilakukan oleh kalangan intelektual Islam moderat, sebut saja Jaringan Islam Liberal, ormas Nahdatul Ulama, ormas Muhammadiyah dan kalangan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemajemukan.Kata Kunci: Fundamentalisme, Islam moderat dan Intelektual Islam.
TRADISIONALISME PESANTREN DI TENGAH ARUS PERUBAHAN ., Mukodi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Various problems arise and  sunk in traditional boarding school, as if those adapted space and time. Study object of boarding school is always exciting to be revealed, because it always lives to grow and to metamorphose with the spirit of the time. The focus of this study is boarding school traditionalism, especially in the practice of traditional boarding school life among the current change. This study aims to unravel the current traditionalism landscape of boarding school education, as well as answer the various problems highlighting traditional boarding school cubicles.  Students’ receiving systems, learning systems, and management systems that are "completely traditional” to be the identity of traditional boarding school itself (salafiyah). There are four alternative solutions in order that the boarding school traditionalism even survives in the global era, namely to: 1) focus on specific skills, 2) develop entrepreneur; 3) graft schooling institution; 4) institutionalize its boarding school.Keyword: boarding school (pesantren) traditionalism, traditional (salafiyah), and old-fashioned (jumud).
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI ., Jiyanto
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : STKIP PGRI PACITAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah masyarakat yang cenderung primordialistis ini, program pendidikan karakter di perguruan tinggi haruslah memuat usaha untuk membantu para mahasiswa melihat kenyataan secara kritis. Program itu, tentu saja, harus didukung dengan menciptakan kejujuran dan persaudaraan di lingkungan perguruan tinggi. Pengembangan Karakter di Perguruan Tinggi mencakup pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan yang mencakup kegiatan pembelajaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan budaya pendidikan tinggi yang tercermin dalam kegiatan keseharian dalam berbagai bentuk perilaku keseharian di kelas, laboratorium, lapangan olah raga, studio, dan masyarakat. Pembentukan karakter SDM yang kuat sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan global yang lebih berat. Kata kunci: implementasi, pendidikan karakter, perguruan tinggi dan bangasa.

Page 2 of 31 | Total Record : 305


Filter by Year

2009 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 12 No 2 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 10 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 10 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 7, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 5, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 5 No 2 (2013): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 4, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 4 No 1 (2012): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 3 No 2 (2011): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 3, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 3 No 1 (2011): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 2 No 2 (2010): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 2 No 1 (2010): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 1 No 2 (2009): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 1, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 1, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 1 No 1 (2009): Jurnal Penelitian Pendidikan More Issue