cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
AGRIEKONOMIKA
ISSN : 23019948     EISSN : 24076260     DOI : -
AGRIEKONOMIKA, terbit dua kali dalam setahun yaitu pada April dan Oktober yang memuat naskah hasil pemikiran dan hasil penelitian bidang sosial, ekonomi dan kebijakan pertanian dalam arti umum.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1: April 2021" : 10 Documents clear
Modal Sosial Petani Rehabilitasi dalam Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Meru Betiri Isa Mariyani; Luh Putu Suciati
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9890

Abstract

Lahan kritis di wilayah Taman Nasional Meru Betiri yang dikategorikan terluas di Jawa Timur memerlukan dukungan para pihak untuk berpartisipasi. Keberhasilan kegiatan pemulihan ekosistem tersebut memerlukan dukungan utama dari petani rehabilitasi di sekitar kawasan penyangga taman nasional. Tujuan penelitian adalah menganalisis keberadaan modal sosial petani rehabilitasi dalam kerjasama pemulihan ekosistem pada kawasan konservasi di Resort Wonoasri Taman Nasional Meru Betiri. Metode penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan skala guttman dan instrumen SCAT (Social Capital Assessment Tools). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial petani rehabilitasi dalam kerjasama pemulihan ekosistem adalah kuat dengan unsur kepercayaan (skor 95.31 persen), unsur norma (skor 64.06 persen) dan unsur jaringan sosial (skor 58.85 persen). Potensi modal sosial yang kuat dapat mendorong partisipasi aktif anggota kelompok LMDHK Wonomulyo yang saat ini cenderung pasif. Komunikasi yang baik dengan bahasa yang difahami oleh masyarakat desa hutan terus dilakukan secara intensif dan berkesinambungan yang ditunjang dengan transparansi informasi untuk meminimalkan konflik pengelolaan lahan dan meningkatkan pemulihan ekosistem di Taman Nasional Meru Betiri.
Determinant Factors for Cattle Insurance as a Risk Management Strategy Amelia Dwi Nugrahaini; Mashyuri Masyhuri; Any Suryantini
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.10147

Abstract

Cattle farmers in Gunungkidul Regency face several cattle diseases such as Helminthiasis, Anthrax, Downer Cow Syndrome, and Intoxication in which these diseases mostly attack female cows. To prevent financial loss for the farmers, the government facilitates them with cattle insurance. This study aims to determine the reasons and the cattle farmers’ willingness-to-pay for the cattle insurance by conducting a survey addressed to 100 cattle farmers and identifying the factors related to it. This study used a Contingent Valuation Method in estimating the cattle farmer's WTP. The various factors that influence the farmer's WTP were analyzed by using natural logarithm regression models. Based on the results of the study, it was found that the willingness-to-pay for cattle farmers who did not participate in cattle insurance are 22,600 IDR and farmers who participate in cattle insurance are 36,320 IDR. Education, household income, and farmers’ interest in the insurance were positively effecting toward the farmers' willingness-to-pay. However, age and the number of families showed the negative ones toward the farmers’ willingness-to-pay.
Strategi Peningkatan Kesejahteraan Petani Indonesia, Review Manajemen Strategis Leny Marita; Mohammad Arief; Nurita Andriani; Muhammad Alkirom Wildan
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9391

Abstract

Penelitian ini bertujuan membangun kerangka strategi peningkatan kesejahteraan petani, terkait kondisi petani, stakeholder pertanian, strategi yang dilakukan, dan ukuran kinerja, untuk memberikan gambaran trend manajemen strategis dalam peningkatan kesejahteraan petani. Penelitian ini mengandalkan studi pustaka dari artikel tentang aspek sosioekonomi dan kebijakan pertanian di Indonesia. Kelembagaan, tata niaga, produksi pertanian, kebutuhan komoditas pertanian, regulasi pertanian, keuangan, manajemen risiko, demografi sosial, teknologi pertanian, ekologi, adalah kondisi yang mempengaruhi kesejahteraan petani Indonesia. Strategi penguatan kesejahteraan petani yang teridentifikasi adalah: intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi usaha, manajemen pemasaran dan rantai pasok, kemitraan dan kelembagaan, adopsi teknologi, manajemen risiko dan keuangan. Penerapan strategi ini memerlukan sinergi stakeholder pertanian: pemerintahan pusat dan daerah, industri, pedagang komoditas, lembaga keuangan, koperasi dan lembaga tani. Ukuran kinerja dari strategi-strategi ini adalah: peningkatan produktifitas, pengurangan biaya, perbaikan kualitas produk, akses pasar lebih luas, kestabilan keuangan, perlindungan risiko, kondisi kerja lebih baik, diferensiasi sumber penghasilan, dan kelestarian lingkungan.
Peran Penyuluh Pertanian terhadap Produksi Padi Sawah di Kabupaten Tasikmalaya Ristina Siti Sundari; Dona Setia Umbara; Reny Hidayati; Budhi Wahyu Fitriadi
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9962

Abstract

Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak suksesnya pembangunan pertanian. Sejauh mana peran penyuluh pertanian terhadap produksi padi sawah petani adalah tujuan dilakukannya penelitian ini. Lokasi penelitian di Tasikmalaya. Penelitian menggunakan metode sampling sederhana, Data primer diperoleh dengan wawancara dan observasi terhadap 68 responden petani padi sawah,,kemudian dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh berperan terhadap dinamika petani dalam memproduksi padi sawah. Penyuluh pertanian menunjukkan kinerja yang baik sebagai pembimbing maupun konsultan. Namun dalam hal penerapan teknologi belum  mampu menggerakkan  petani  oleh karena  kepemilikan lahan yang sempit. Demikian juga penyuluh sebagai organisator belum begitu berperan karena petani lebih mempercayakan ketua kelompok sebagai organisator. Dengan demikian dibutuhkan peningkatan peran penyuluh pertanian agar mencapai kategori baik atau sangat baik.
Electronic Word of Mouth Pemasaran Madu Era Covid-19 di Wilayah Malang Puji Akhiroh; Dewi Masyithoh; Agus Susilo
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9740

Abstract

Madu menjadi produk primadona pada saat pandemik Covid 19. Madu merupakan produk alami yang terbukti memiliki dampak yang baik bagi kesehatan dan dapat menjaga imunitas tubuh. Ulasan pada google dapat kita sebut sebagai electronic word of mounth (eWOM). eWOM yang saat ini kita kenal dahulu kita sebut sebagai WOM merupakan pendapat dari seseorang terhadap suatu produk yang digunakan sebagai cara untuk menilai suatu produk. Produk yang memiliki penilaian serta ulasan yang baik secara tidak langsung akan meningkatkan pemasaran produk tersebut serta reputasi dari penjual produk karena masyarakat cenderung mempercayai rekomendasi oleh orang yang dipercaya seperti artis, tetangga, kerabat terdekat dan komentar yang disertakan bukti gambar atau video pada ulasan google. Wilayah Malang Jawa Timur memiliki penjual maupun produsen madu. Beberapa penjual madu di Wilayah Malang telah memasuki penjualan secara online dengan menampilkan usaha pada Google. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai eWOM produk madu di wilayah Malang serta mendeskripsikan mengenai rating dan ulasan yang terdapat pada mesin pencari Google terhadap produsen dan penjual madu di wilayah Malang.
Mengungkap Makna “Keuntungan”pada Sistem Paroan Penggemukan Sapi Madura Bambang Haryadi; Hanif Yusuf Seputro; Habi bullah
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9982

Abstract

Pulau Madura terkenal sebagai pulau sapi karena populasi budidaya sapi yang masif. Budidaya sapi sudah lama dikembangkan dengan pola kerjasama (paroan). Tujuan penelitian untuk mengungkap faktor yang mempengaruhi penggemukan sapi, model konsep bisnis “Paroan”dan makna keuntungan nilai serta makna di balik keuntungan. Penelitian ini menggunakan model mix method yang memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Model kualitatif digunakan setelah penelitian kuantitatif dilakukan. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa konsep keuntungan memiliki pengaruh terhadap perkembangan bisnis sistem paroan. Secara kualitatif, terdapat 2 konsep paroan yaitu paroan uang dan paroan hasil anak sapi. Jenis keuntungan berupa keuntungan material dan non material. Keuntungan materi dimaknai sebagai usaha mencari uang atau rejeki, sebagai penghasilan tambahan, sebagai tabungan. Sedangkan non materi dimaknai sebagai: (1) anugerah produktivitas, (2) bersama beramal, (3) menyambung saudara, (4) menjunjung tinggi budaya.
Penuaan Petani dan Determinan Penambahan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Dini Yuniarti; Lestari Sukarniati
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9789

Abstract

Penuaan petani menjadi isu di sektor pertanian, padahal sektor pertanian memiliki posisi penting bagi Indonesia. Untuk itu perlu mengkaji fenomena tersebut dan factor  yang mempengaruhi penambahan tenaga kerja di sektor pertanian. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji bagaimana pengaruh usia, pendidikan, lahan, dan upah terhadap penambahan tenaga kerja di sektor pertanianserta kaitannya dengan penuaan petani.Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sumber data  merupakan data sekunder dengan dimensi waktu data merupakan data cross section meliputi 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2020. Variabel dependen adalah penambahan jumlah petani,variabel independen meliputi usia, pendidikan, lahan dan upah minimum sektor pertanian.  Alat analisis menggunakan  regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square. Hasil penelitian menunjukkan kelompok usia 25-59 tahun, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan upah berpengaruh terhadap penambahan tenaga kerja, sedangkan variabel usia 15-24 tahun, pendidikan tinggi, dan lahan tidak berpengaruh terhadap penambahan tenaga kerja di sektor pertanian.
Reconstruction of the Social Capital-Based Agricultural Extension System in the Tengger Tribe Society in Tosari, Pasuruan, East Java, Indonesia Ugik Romadi; Kliwon Hidayat; Keppi Sukesi; Yayuk Yuliati
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9983

Abstract

This study aims to examine the “how” and “what kind of” implementation process of extension by the needs of the Tengger Tribe in optimizing their social capital as an effort to accelerate the process of information and technology transfer to achieve the goals of extension that have been outlined in the philosophy of extension, namely behavior change farmers as an effort to improve welfare. This research useed a qualitative approach with a phenomenological method. Based on the research found that a system and implementation of extension were needed by local conditions, and accommodates tribe characteristics. The reconstruction of the extension system must be carried out thoroughly in terms of the institutional aspects of extension, extension workforce, and implementation of extension so that it could achieve the expected goals of changing farmer’s behavior to improve the welfare of farmers in the Tosari Sub-District of Pasuruan Regency.
Analisis Risiko dan Distribusi Pendapatan Budidaya Bandeng (Chanos chanos) Kabupaten Pati Nurul Aeni; Endang Siti Rahayu; Raden Kunto Adi; Ernoiz Antriyandarti
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.9838

Abstract

Pesisir Kabupaten Pati sebagian besar digunakan sebagai budidaya bandeng. Terdapat faktor-faktor penghambat proses pembudidayaan hingga penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, pendapatan, risiko (produksi, harga dan pendapatan) dan penanggulangannya, serta distribusi luas tambak dan pendapatan. Proporsi sampel ditentukan melalui proportional sampling. Metode analisis data berupa Analisis usahatani; Analisis risiko; Analisis deskriptif analitis; serta Indeks Gini dan Kurva Lorenz. Hasil penelitian per luas rata-rata menunjukkan risiko produksi dan risiko pendapatan yang tinggi. Risiko produksi dan pendapatan per ha dan risiko harga tergolong rendah. Nilai batas bawah pendapatan per luasan rata-rata adalah negatif sedangkan per ha bernilai positif. Upaya penanggulangan risiko dilakukan melalui tindakan pencegahan. Nilai IG distribusi luas tambak dan distribusi pendapatan usahanya berada dalam tingkat ketimpangan sedang. Distribusi pendapatan diluar budidaya bandeng bernilai tinggi, karena sumber pendapatannya berbeda. Tingkat kelengkungan kurva Lorenz menunjukkan kecenderungan yang sama dengan nilai distribusinya.
Adopsi Inovasi Jajar Legowo oleh Petani di Desa Balahu, Kabupaten Gorontalo Zulham Sirajuddin
Agriekonomika Vol 10, No 1: April 2021
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v10i1.10133

Abstract

Penyuluhan pertanianberperan dalam memperkenalkan metode tanam jajar legowo kepada petani padi dan jagung. Meski begitu, metode tanam jajar legowo belum banyak diadopsi oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui sejauh mana tingkat adopsi jajar legowo oleh petani padi dan jagung berdasarkan tahapan keputusan inovasi pengadopsi, (2) mengetahui persepsi petani terhadap atribut inovasi jajar legowo, (3) mengetahui hubungan antara faktor demografi dengan tingkat adopsi jajar legowo, dan (4) mengetahui hubungan antara persepsi terhadap atribut inovasi terhadap tingkat adopsi jajar legowo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Wawancara terstruktur dengan menggunakan lensa teori difusi inovasi disebar kepada 122 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat adopsi jajar legowo oleh petani padi dan jagung masih tergolong rendah. Petani memiliki persepsi yang cukup baik mengenai observabilitas dan kompatibilitas jajar legowo. Luas lahan dan persepsi petani terhadap kompatibilitas, kompleksitas, maupun observabilitas berkorelasi kuat dengan posisi petani pada tahapan keputusan inovasi jajar legowo.Penyuluhan pertanianberperan dalam memperkenalkan metode tanam jajar legowo kepada petani padi dan jagung. Meski begitu, metode tanam jajar legowo belum banyak diadopsi oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui sejauh mana tingkat adopsi jajar legowo oleh petani padi dan jagung berdasarkan tahapan keputusan inovasi pengadopsi, (2) mengetahui persepsi petani terhadap atribut inovasi jajar legowo, (3) mengetahui hubungan antara faktor demografi dengan tingkat adopsi jajar legowo, dan (4) mengetahui hubungan antara persepsi terhadap atribut inovasi terhadap tingkat adopsi jajar legowo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Wawancara terstruktur dengan menggunakan lensa teori difusi inovasi disebar kepada 122 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat adopsi jajar legowo oleh petani padi dan jagung masih tergolong rendah. Petani memiliki persepsi yang cukup baik mengenai observabilitas dan kompatibilitas jajar legowo. Luas lahan dan persepsi petani terhadap kompatibilitas, kompleksitas, maupun observabilitas berkorelasi kuat dengan posisi petani pada tahapan keputusan inovasi jajar legowo.

Page 1 of 1 | Total Record : 10