cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
Search results for , issue " Tahun 2013" : 86 Documents clear
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Noviyanti, Amalia; Widodo, Sri; -, Shobirun
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita hipertensi semakin meningkat setiap tahunnya dengan berbagai penyebab. Pada tahun 2012, WHO mencatat sebanyak 1 miliar penduduk dunia mengalami hipertensi. Secara garis besar pengobatan nonfarmakologis untuk pasien hipertensi antara lain dengan pemberian relaksasi seperti otot progresif dan nafas dalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektifitas teknik relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang. Desain penelitian ini yaitu menggunakan quasy experiment dengan rancangan pretest-protest design, jumlah sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Pada usia responden hipertensi terbanyak adalah ≥ 50 tahun (43,3%), sedangkan karakteristik responden hipertensi berdasarkan jenis kelamin terdapat 17 (56,7%) pada perempuan, 13 (43,3%) pada laki-laki. Hasil uji statistik menggunakan Mann-whitney test menunjukkan hasil tidak ada perbedaan efektifitas teknik relaksasi otot progresif dan nafas dalam dengan tekanan darah. Terlihat dari probabilitas perbedaan efektifitas antara perlakuan terhadap tekanan darah sistolik sebesar 0,285 (p>0,05), dan nilai probabilitas perbedaan efektifitas kedua perlakuan terhadap tekanan darah diastolik yaitu sebesar 0,935 (p>0,05). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar relaksasi nafas dalam dapat dijadikan intervensi alternatif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.   Kata Kunci : Relaksasi otot progresif, relaksasi nafas dalam, tekanan darah
PERBEDAAN LAMA RAWAT INAP ANTARA STROKE HEMORAGIK DAN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Herminawati, Anisa; Suryani, Maria; -, Sayono
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia stroke merupakan salah satu penyakit utama pada usia tua. Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir, daya ingat, dan bentuk – bentuk kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak. Stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lama rawat inap antara stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Desain penelitian ini adalah Cross sectional dengan jumlah sampel 60 pasien. Penelitian ini menggunakan uji T-Test. Data sekunder di dapat dari data rekam medik. Data kemudian diolah secara deskriptif dengan Microsoft Excel dan Program SPSS. Hasil perbedaan lama rawat inap antara stroke hemoragik dan stroke non hemoragik diperoleh lama rawat inap stroke hemoragik paling sedikit 4 hari dan paling banyak 15 hari sedangkan lama rawat inap stroke non hemoragik diperoleh paling sedikit 3 hari dan paling lama 9 hari, rata – rata stroke hemoragik 9.53 sedangkan stroke non hemoragik 6.03 dan Perbedaan stroke hemoragik dan stroke non hemoragik yaitu 3.500 hari. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 yang berarti (p > 0,05) maka dapat disimpulkan ada pebedaan lamanya lama rawat inap antara stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Hasil penelitian ini semoga menjadi dasar dalam mengembangkan penelitian keperawatan selanjutnya dan sebagai masukan penelitian ilmiah khususnya lama rawat inap pada pasien stroke hemoragik dan non hemoragik.   Kata Kunci : Lama rawat inap, stroke hemoragik, dan stroke non hemoragik.
EFEKTIFITAS PERAGA FOOD MODEL DAN FLIP CHART DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN PASIEN DIABETES MELLITUS TYPE II DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Pramukti, Anissa Loviana; Kristiyawati, Sri Puguh; Ch. Purnomo, S. Eko
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan namun sangat potensial untuk dapat dicegah dan dikendalikan melalui salah satu pilar pengelolaan berupa edukasi atau pendidikan kesehatan tentang perencanaan makan. Pendidikan kesehatan yang baik didukung oleh penggunaan media peraga yang tepat, contohnya dalam penelitian ini menggunakan peraga food model dan flip chart. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas antara alat peraga food model dan flip chart dalam pendidikan kesehatan pasien diabetes mellitus type II di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen, jumlah sampel yang diperoleh 60 responden dengan menggunakan tekhnik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan terdiri dari 12 item pertanyaan, media peraga food model, dan flip chart. Analisa data menggunakan uji Independent Sample t-test. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai t hitung sebesar 2,314 lebih besar dari t tabel (> 2,000) dengan ρ value sebesar 0,024 (ρ < 0,05), yang berarti ada perbedaan efektifitas alat peraga food model dan flip chart. Hasil penelitian selisih nilai rata-rata (mean) dari masing-masing peraga food model = 2,83 sedangkan flip chart = 2,13 (2,83 > 2,13), mean food model lebih besar daripada flip chart. Sehingga disimpulkan bahwa peraga food model lebih efektif dibandingkan dengan flip chart dalam pendidikan kesehatan pada pasien DM type II di RSUD Tugurejo Semarang. Maka diharapkan dalam bidang pelayanan keperawatan dapat menggunakan media food model dalam pendidikan kesehatan.Kata kunci: food model, flip chart, pendidikan kesehatan, diabetes mellitus
DESKRIPSI TENTANG BULLYING PADA REMAJA DI SMP SETIABUDHI SEMARANG BERDASARKAN DUKUNGAN KELUARGA Sari, Anita; Adi N, Heryanto; Supriyono, Mamat
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying merupakan perilaku agresif seseorang atau sekelompok orang secara berulang kali yang menyalahgunakan ketidakseimbangan kekuatan dengan tujuan menyakiti korbannya secara mental atau fisik. keluarga merupakan subsistem komunitas sebagai sistem sosial yang bersifat unik dan dinamis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prilaku bullying pada remaja di SMP Setiabudhi semarang berdasarkan dukungan keluarga. Desain ini adalah cross sectional, jumlah populasi remaja di SMP Setiabudhi Semarang sebanyak 103 responden dengan takhnik random sampling. Penelitian ini menggunakan uji non parametrik Mann-Whitney test. Dengan p value sebesar 0,001. Artinya bahwa ada perbedaan kejadian bullying pada remaja di SMP Setiabudhi Semarang berdasarkan ada atau tidaknya dukungan keluarga. Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan pada tenaga kesehatan diberikan bekal yang cukup dan bersinambungan mengenai sebab-sebab terjadinya bullying sehingga masyarakat nantinya dapat memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang penyebab terjadinya bullying pada anak. kata kunci bullying, dukungan keluarga, remaja
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA SISWA DI SMAN 14 SEMARANG Sajati, Ardana Wahyu; Santoso, Eko Jemi; -, Targunawan
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian kasus seks bebas dikalangan remaja setiap tahunnya selalu meningkat, berdasarkan hasil survey US National Center for Health Statistics tahun 2010 menyebutkan, remaja di empat propinsi kembali melaporkan bahwa ada 2,9 % remaja yang telah seksual aktif. Persentase remaja yang telah mempraktikkan seks pra-nikah terdiri dari 3,4 % remaja putra dan 2,3 % remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang pornografi dengan perilaku seksual pada siswa di SMAN 14 Semarang. Desain penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan pada peneltian ini sebanyak 89 responden dengan teknik proporsional sampling. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap tentang pornografi dengan perilaku seksual siswa di SMAN 14 Semarang. Terlihat dari nilai p value sebesar 0,000 (p< 0,05) untuk pengetahuan dengan perilaku, dan 0,000 (p<0,05) untuk sikap dengan perilaku. Pada karakteristik responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 45(50,6%), dan perempuan sebanyak 44(49,4%), sedangkan usia terbanyak pada usia 16 tahun 39(43,8%).Kata Kunci : pengetahuan, sikap, dan perilaku seksual
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA KANKER SERVIKS PADA SISWA PUTRI DI SMAN 14 SEMARANG Wahyunintyas, Christy Eko; Santoso, Eko Jemi; -, Targunawan
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan Konseling menyebutkan bahwa menggenai pendidikan kesehatan tentang kanker serviks di SMAN 14 Semarang, belum pernah ada penyuluhan dari petugas kesehatan seperti Puskesmas yang memberikan pendidikan kesehatan tentang kanker serviks ataupun seminar mengenai kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker yang berasal dan tumbuh pada serviks uterus disebabkan oleh virus HPV. Penelitian ini menggunakan pre eksperimental design dengan menggunakan jenis penelitian pre test-post test design dengan sampel sebanyak 79 siswa putri. Dari penelitian diperoleh hasil sebagian besar pengetahuan siswa putri dalam pencegahan terjadinya kanker serviks setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker serviks  termasuk dalam kategori baik sebanyak 52 (65,8%) responden. Sedangkan sebagian besar dengan sikap dalam pencegahan terjadinya kanker serviks pada siswa putri setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker serviks  termasuk dalam kategori positif sebanyak 57 (72,2%). Hasil uji bivariat menunjukkan nilai p value lebih kurang dari 0,05 yaitu 0,01 yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan tentang kanker serviks terhahap pengetahuan dan sikap dalam pencegahan terjadinya kanker serviks. Dari hasil penelitian ini diharapkan untuk guru BK bisa memasukan pendidikan kesehatan tentang kanker serviks di mata pelajaran karena pada masa ini remaja sangat antusias untuk memperoleh informasi.   Kata kunci: Kanker Serviks, Remaja, Pendidikan Kesehatan
EFEKTIVITAS ACTIVE ASISTIVE RANGE OF MOTION TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK Ariyanti, Destya; -, Ismonah; -, Hendrajaya
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dunia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2010, tiap tahun kurang lebih 15 juta orang di seluruh dunia terserang stroke. Pada era globalisasi ini, yang diikuti dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern yang serba instan dan praktis. Hal tersebut mengakibatkan orang semakin malas untuk beraktivitas dan menjalankan pola hidup sehat, sehingga memberikan kecenderungan baru dalam pola penyakit di masyarakat, yaitu memicu timbulnya pergeseran pola penyakit dengan peningkatan penyakit tidak menular, seperti penyakit stroke. Stroke dibagi dua jenis, salah satunya adalah stroke non hemoragik, yang merupakan salah satu bagian dari penyakit stroke yang mengakibatkan kelemahan di salah satu sisi tubuh atau hemiparese. Intervensi yang diharapkan dapat mempertahankan mobilitas sendi maksimun adalah latihan active asistive range of motion, yaitu latihan gerak untuk kontraksi otot secara aktif dengan bantuan gaya dari luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas active asistive range of motion terhadap kekuatan otot ekstremitas pada pasien stroke di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini menggunakan quasi experiment design dengan rancangan pre dan post test design yang dilakukan selama 5 hari dengan perlakuan 2 kali sehari.  Sampel yang diambil sebanyak 28 responden dengan mengukur kekuatan otot sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil uji statistik Paired Sample T-Test diperoleh nilai ρ rata-rata pada hari ke-2 sore sebesar 2.17 (< 0.05), selanjutnya pada hari ke-3 pagi sebesar 2. 39 (< 0.05), hari ke-3 sore sebesar 2.78 (< 0.05), hari ke-4 pagi sebesar 3.17 (< 0.05), dan hari ke-5 sore sebesar 3.64 (< 0.05), sehingga dapat disimpulkan active asistive range of motion efektif terhadap kekuatan otot ekstremitas pada pasien stroke non hemoragik di RSUD Tugurejo Semarang. Rekomendasi hasil penelitian ini, agar menggunakan Active Asistive Range of Motion (A’AROM) sebagai intervensi keperawatan untuk pasien stroke non hemoragik. Kata Kunci: Stroke non Hemoragik, active asistive range of motion, kekuatan otot
HUBUNGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MENJALANKAN SOP PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS Triwidyawati, Dinna; Kristiyawati, Sri Puguh; Ch. Purnomo, S. Eko
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks, dimana  pasien yang dirawat inap mendapatkan terapi intravena. Terapi intravena adalah terapi medis yang dilakukan secara invasif untuk mensuplai cairan, elektrolit, nutrisi dan obat melalui pembuluh darah. Salah satu komplikasi pemberian terapi intravena adalah phlebitis, sehingga  untuk mencegah terjadinya phlebitis diperlukan kepatuhan perawat dalam melakukan pemasangan infus yang sesuai dengan Standar Operasional Procedure. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kepatuhan perawat dalam menjalankan Standar Operasional Procedure pemasangan infus dengan kejadian phlebitis di ruang rawat inap RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah pasien yang dipasang infus dan perawat di ruang rawat inap RSUD Tugurejo Semarang yang telah melakukan pemasangan infus dengan total sampel 74 responden. Pengambilan data dengan menggunakan lembar observasi. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden sebagian besar perawat menjalankan pemasangan infus sesuai Standar Operasional Procedure dalam kategori patuh sebanyak 52 responden dan sebagian besar pasien tidak mengalami phlebitis sebanyak 47 responden (90,4%). Berdasarkan hasil uji analisis didapatkan nilai X2 sebesar 23,641 didapatkan nilai p value sebesar 0,000 (p value < 0.05). Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan perawat dalam menjalankan Standar Operasional Procedure pemasangan infus dengan kejadian phlebitis di RSUD Tugurejo Semarang. Phlebitis merupakan peradangan pada dinding pembuluh darah vena, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan memperburuk area lokasi penusukan. Dengan demikian diharapkan perawat mendapat informasi tentang terapi intravena yang sesuai Standar Operasional Procedure, sehingga dapat meminimalisasi kejadian phlebitis. Kata kunci : Kepatuhan perawat, Standar Operasional Procedure pemasangan infus, Phlebitis.
PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Santoso, Dwi Andik; S, Sri Haryani; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang perawat yang merawat dan menangani klien harus memiliki kemampuan melakukan pendekatan dan komunikasi kepada anak karena sesuai dengan karakteristik perkembangan, sering kali sulit diajak kerja sama. Oleh karena itu, perawat harus menggunakan komunikasi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan komunikasi terapeutik perawat terhadap perilaku kooperatif anak usia toddler di RSUD Tugurejo Semarang. Variabel bebas penelitian ini adalah komunikasi terapeutik sedangkan variabel terikat adalah perilaku kooperatif. Desain penelitian ini adalah pre-experiment designs dengan rancangan one group pre and post test design, jumlah sampel 38 responden dengan tekhnik Consecutive sampling. Untuk mengetahui pengaruh penerapan komunikasi terapeutik terhadap perilaku kooperatif digunakan uji t paried. Berdasarkan hasil uji t paried diperoleh bahwa nilai p=0,000 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh penerapan komunikasi terapeutik perawat terhadap perilaku kooperatif anak usia toddler Hasil penelitian perilaku kooperatif sebelum penerapan komunikasi terapeutik perawat 7 anak (18,4%) berkategori kurang kooperatif. Sedangkan sesudah penerapan komunikasi terapeutik perawat tidak ditemukan responden dengan kategori kurang kooperatif. menunjukkan terdapat pengaruh penerapan komunikasi terapeutik perawat terhadap perilaku kooperatif anak usia toddler. Rekomendasi hasil penelitian adalah menggunakan kelompok kontrol untuk mengetahui tingkat keberhasilan antara kelompok kontrol dan kelompok kasus.Kata Kunci : Perilaku kooperatif, komunikasi terapeutik, toodler.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGALIYAN SEMARANG Trisnawati, Elsera; -, Machmudah; -, Sobirun
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi usia 0-6 bulan. Berdasarkan data UNICEF tahun 2006 menyebutkan bahwa kesadaran ibu untuk memberikan ASI di Indonesia baru 14%, itupun diberikan hanya sampai bayi berusia empat bulan. Dari Pedoman Internasional menganjurkan pemberian ASI selama 6 bulan pertama, didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi serta pertumbuhan dan perkembangannya. Rendahnya angka cakupan ASI eksklusif dapat menimbulkan dampak negatif terhadap timbulnya penyakit diare, hasil penelitian menjelaskan bahwa bayi yang tidak diberi ASI berisiko terkena diare 2-3 kali lebih banyak dibanding bayi yang diberi ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik ibu seperti pengetahuan tentang ASI eksklusif, umur, pendidikan, pekerjaan, dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif. Metode yang digunakan adalah survey deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 70 ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan, dengan teknik Total sampling. Data primer adalah dengan metode wawancara, lembar kuesioner, sedangkan data sekunder berupa data-data yang ada di Puskesmas. Hasil penelitian menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p= 0,005 yang berarti (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p= 0,045 yang berarti (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Saran bagi ibu yaitu diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang arti pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan dan terutama pada 5 pertanyaan yang rata - rata belum bisa dijawab tentang kandungan ASI dan manfaat ASI dan para ibu diupayakan untuk lebih meningkatkan perilakunya untuk menyusui secara eksklusif.   Kata Kunci : Karakteristik ibu, asi eksklusif.