cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam
ISSN : 23388544     EISSN : 24772046     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)" : 18 Documents clear
Memahami Komunikasi Lintas Budaya Sebagai Sarana Dakwah Zaini, Ahmad
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3153

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengelola komunikasi lintas budaya yang efektif sebagai sarana dakwah pada masyarakat yang multikultur sehingga hambatan-hambatan komunikasi dapat diminimalisir. Memahami komunikasi lintas budaya bagi seorang komunikator (dai) merupakan suatu keniscayaan dalam proses penyampaian pesan-pesan agama agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh komunikan (mitra dakwah). Hasil studi ini menunjukkan bahwa komunikator lintas budaya apabila pesan dakwahnya dapat dipahami oleh para mitra dakwah harus bisa mengelola komunikasi secara efektif, pertama, pengembangan sensitivitas kultural yaitu kemampuan komunikator memahami budayanya sendiri dan budaya orang lain, kedua, encoding dengan berhati-hati yaitu keterampilan komunikator dalam mengalihbahasakan suatu makna ke dalam simbol secara tepat, ketiga, selektif transmisi yaitu kepiawaian komunikator menggunakan media yang cocok, keempat, decoding berhati-hati, yaitu kecakapan komunikator (dai) dalam memaknai simbol, kelima, tindak lanjut yang tepat yaitu keterampilan perilaku verbal dan nonverbal komunikator secara personal. Selain itu agar komunikasi lintas budaya dapat efektif, komunikator harus memiliki kemahiran untuk mengungkapkan pesan secara maksimal, kesanggupan untuk menterjemahkan isi dari pesan, kemampuan untuk menyesuaikan kebudayaan pribadinya dengan kebudayaan orang lain serta mempunyai kepiawaian untuk memberi jaminan atas dari kebudayaan lain.
STRATEGI KOMUNIKASI PONDOK PESANTREN KYAI AGENG SELO DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Sumadi, Eko; Masykur, Ali
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3374

Abstract

Artikel ini membahas tentang strategi komunikasi oleh pihak pengelola pondok pesantren dengan masyarakat sekitar dalam upaya pemberdayaan ekonomi. Dalam hal ini, pondok pesantran Kyai Ageng Selo Dukuh Selogringging Desa Tulung Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten yang dijadikan fokus kajiannya. Selain sebagai lembaga tafaquh fiddin, pesantran tersebut juga memiliki kepedulian pada sektor yang lain terhadap masyarakat di sekitarnya, misalnya soal perekonomian. Dengan keragaman latar belakang masyarakat disekitar pondok pesantren tersebut maka strategi komunikasi dinilai sangat penting agar pesan, baik pesan agama maupun pesan-pesan yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi dapat tersampaikan secara efektif dan efisien. Penelitian ini dikaji dengan metode diskriptif kualitatif. Dengan menjadikan pengasuh dan pengurus pondok pesantren Kyai Ageng Selo selaku pelaksanan program pemberdayaan masyarakat sebagai Subjek dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik keabsahan data menggunakan Triangulasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pesantren Kyai Ageng Selo dalam mengkomunikasikan upaya pemberdayaan masyarakat menerapkan strategi komunikasi melalui perencanaan dan manajemen komunikasi. Selain itu, sangat diperhatikan pula unsur-unsur komunikasi yaitu komunikator, pesan dan komunikan. Untuk mematangkan perencanaan komunikasi, empat elemen utama perencanaan yaitu target, aksi, sumber daya dan implementasi juga sangat diperhatikan. Adapun manajemen komunikasi, pesantren melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengarahan kepada pelaku dan sasaran program melalui komunikasi. Proses perencanaan dan manajemen komunikasi dilakukan dari tahap persiapan dan pelaksanaan program pemberdayaan.
MEMBANGUN KOMUNIKASI ISLAM ANTAR BUDAYA DALAM MASYARAKAT MAJEMUK Mubasyaroh, Mubasyaroh
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3154

Abstract

Dalam kenyataan sosial disebutkan bahwa manusia tidak dapat dikatakan berinterkasi kalau dia tidak berkomunikasi. Demikian pula dikatakan bahwa interaksi antarbudaya akan efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Konsep ini sekaligus menerangkan bahwa tujuan komunikasi antarbudaya akan tercapai (komunikasi yang sukses) bila bentuk-bentuk hubungan antarbudaya menggambarkan upaya yang sadar dari peserta komunikasi untuk memperbaharui relasi antara komunikator dengan komunikan, menciptakan dan memperbaharui sebuah manajemen komunikasi yang efektif , lahirnya semangat kesetiakawanan, persahabatan, hingga kepada berhasilnya pembagian teknologi, mengurangi konflik. Disamping itu terdapat beberapa pendekatan dalam komunikasi antar budaya diantaranya: pendekatan historis, sosial budaya, situasional, psikodinamik, fenomenologis dan objek. Dalam tulisan ini akan mengungkap tentang bagaimana komunikasi Islam antarbudaya dilaksanakan pada masyarakat majemuk. 
BAHASA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI PERADABAN MANUSIA Rakhmawati, Istina
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3155

Abstract

Era gelombang peradaban manusia dimuka bumi ini diantaranya adalah adanya bahasa komunikasi sebagai salah satu penopang peradaban manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi merupakan sebuah pertanda adanya peradaban dan budaya manusia hingga sekarang ini. Sistem tanda yang kemudian digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu hal serta menghubungkan suatu pola pikir tertentu yang dikaitkan satu dengan yang lain sehingga terciptanya sebuah kesatuan pola yang memiliki makna. Makna tersebut menginspirasikan kepada gelombang estafet peradaban manusia. Fenomena peradaban yang paling penting untuk disorot adalah penyebaran cara pandang seputar hubungan keluarga, kerukunan umat, sosial, terutama yang berkembang di negara maju yang notabene merupakan pemeran utama globalisasi sehingga bahasa bisa membentuk sarana komunikasi menuju suatu peradaban umat manusia. Siapapun tak dapat menjamin bahwa seandainya kita menutup semua pintu dan jendela rapat-rapat dari gelombang besar globalisasi, kita tetap tak mampu menahan nilai-nilai global melalui satelit, parabola, siaran televisi, internet  dan masih banyak lagi. Untuk itu kami dapat memastikan bahwa kita berada di tengah-tengah realitas yang harus dihadapi dengan berpikir kritis-konstruktif bila mau berinteraksi dengan era globalisasi. Setiap daerah, wilayah serta bangsa memiliki bahasa sebagai sarana komunikasi yang berbeda satu sama lainnya dalam hal konvensi penggunaan sistem kebahasaan.  Hal ini tentu yang dapat diterima di lingkungan pengguna bahasa komunikasi dalam menunjang peradaban manusia itu sendiri. Diera gelombang peradaban manusia di dunia setidaknya melalui tiga era, yakni era pertanian, era industri dan era informasi atau komunikasi.
RAGAM KEBUTUHAN MANUSIA TERPENUHI DENGAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA Farida, Farida
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3151

Abstract

Manusia sebagai makhluk hidup memiliki beragam kebutuhan dan keinginan untuk memenuhinya dengan kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan yang paling sederhana sampai kompleks diantaranya kebutuhan fisik, rasa aman, rasa kasih sayang dan cinta, harga diri serta aktualisasi diri. Ada juga yang membagi kebutuhan ke dalam dua bagian, yaitu: basic needs dan meta needs. Namun yang perlu diketahui bahwa manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki kebutuhan fisiologis (mampu beraktivitas), psikologis (merasa nyaman dan aman), sosial (menjadi bagian dari masyarakat) dan spiritual (merasa tenang dengan iman dan taqwa) menuntut dan dituntut untuk dipenuhi. Manusia memiliki kebutuhan dan dilengkapi oleh Allah Swt dengan kemampuan yang sempurna, yaitu: kekuatan fisik, kepekaan perasaan dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, juga keyakinan akan kekuasaan Allah. Sehingga manusia dapat mengenali potensi diri sendiri dan menyesuaikan dengan tuntutan lingkungan dalam berinteraksi secara sosial. Maka manusia disebut sebagai makhluk sosial untuk saling bertukar informasi dengan bahasa verbal maupun non verbal. Kelebihan yang dimiliki manusia dan membedakan dengan makhluk lain (hewan dan tumbuhan) karena manusia memiliki akal untuk berpikir dan kemampuan untuk berkomunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah untuk menyampaikan pesan atas ide pendapat untuk mencapai tujuan hidup, untuk menyesuaikan diri di lingkungan serta menciptakan kebudayaan yang disepakati. Sehingga manusia saling berinteraksi dengan komunikasi antar budaya yang menggunakan bahasa masing-masing untuk saling melengkapi agar terpenuhi semua kebutuhan manusia. Maka kemampuan berpikir dan komunikasi antar budaya yang dimiliki manusia dapat menciptakan budaya yang memenuhi semua kebutuhan manusia (biologis, psikologis, sosial, dan spiritual), yang sampai saat ini di era global, manusia dapat mengikuti perubahan dan tuntutan zaman. Manusia menjadi makhluk yang adaptif dengan kemampuan akal dan komunikasi antar budaya untuk menyesuaikan budaya dan saling menghormati sesama manusia dan mengelola lingkungan (hewan dan tumbuhan) untuk memenuhi semua kebutuhan jasmani dan rohani.
Urgensi Komunikasi Lintas Budaya Sebagai Peredam Konflik Antar Agama Atabik, Ahmad
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3283

Abstract

Artikel memaparkan tentang komunikasi lintas budaya sebagai peredam konflik antar agama. Komunikasi antar budaya bertujuan sebagai kegiatan komunikasi yang terjadi antar para peserta komunikasi yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini didasarkan pada keadaan bahwa tidak ada manusia yang sama persis, masing-masing individu memiliki identitas budaya yang berbeda-beda, termasuk cara pandang dan cara pikirnya terhadap suatu hal.Konflik yang terjadi di dunia ini memang bukan sesuatu yang diharapkan oleh setiap orang. Apa lagi konflik yang bernuansa karena perbedaan agama yang dianut dan pebedaan etnis. Konflik yang demikian itu memang suatu konflik yang sangat serius dan harus segera dicari solusinya.konflik antar umat beragama dengan berbagai dimensinya, sebenarnya dapat teratasi dengan cara adanya komunikasi antar budaya dalam lingkup keberagaman mereka. Semakin sering antar tokoh beragama melakukan komukisi secara persuasif maka semakin minim atau nihil konflik itu muncul.
KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL Khoirun Nida, Fatma Laili
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3152

Abstract

Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang paling mendasar yang dibutuhkan oleh setiap individu dalam dinamika adaptasi demi menjaga keberlangsungan spesiesnya. Salah satu tujuan dari komunikasi adalah sampainya pesan dari komunikator terhadap komunikan dengan harapan terciptanya pemahaman dan perubahan sikap maupun perilaku yang sesuai dengan harapan komunikator. Perubahan sikap dan perilaku yang sesuai dengan isi pesan komunikator sangat bergantung pada bagaimana komunikator mampu menyampaikan pesan secara persuasive.  Dalam kegiatan komunikasi, intervensi kebudayaan memiliki andil yang cukup besar dimana kebudayaan akan memberi pengaruh terhadap gaya komunikasi, persepsi, dan interpretasi terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Intervensi budaya tersebut adakalanya mampu menjadi daya dukung maupun penghambat dari efektifitas komunikasi persuasive. Untuk menghindari kegagalan persuasi dalam komunikasi maka dibutuhkan variable lain yang mampu berkontribusi pada tercapainya komunikasi persuasive dan efektif seperti penguatan empati dan penegakan etika dalam berkomunikasi
DAKWAH DAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA (Analisis pada Keberagamaan Islam Nusantara) Yuliyatun, Yuliyatun
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3373

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengungkapkan makna yang terkandung dalam konsep dan fenomena corak keberagamaan masyarakat Nusantara yang mewujud pada fenomena Islam Nusantara. Islam Nusantara yang menandai corak keberagamaan telah melewati proses panjang dalam aktivitas dakwah para pendahulu yang mampu mengkomunikasikan pesan-pesan Islami di tengah budaya local masyarakat yang jauh sebelumnya telah memiliki seperangkat tradisi dan ritual kepercayaan non-Islami. Penelitian dengan pendekatan fenomenologis dan analisis wacana terhadap berbagai sumber data baik di lapangan maupun literer dan media sosial, mengungkapkan fakta bahwa karakteristik keberagamaan Islam Nusantara dapat menginspirasi gagasan-gagasan inklusif, dinamis, dan dialogis bagi pelaku dakwah sebagai model pengembangan dakwah dengan pola komunikasi lintas budaya. Mengingat dunia yang semakin global menjadikan sikap-sikap yang lahir dari corak Islam Nusantara mampu melintasi ragam budaya yang berbeda dalam dakwah dan syiar Islam.
STRATEGI DAKWAH DALAM MENGHADAPI KEHIDUPAN MODERN Ahmad, Nur
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3612

Abstract

Strategi dakwah diera modern sebenarnya sangat mudah, dimana diera tersebut ditandainya berbagai fasilitas mendukung dan membantu saat kita melakukan misi dakwah. Hanya menggunakan media sebagai alat dakwah kita sudah bisa melakukan aktifitas dan kegiatan dakwah. Diantaranya menggunakan internet, radio, televisi, majalah dan masih banyak lagi yang semua itu semata-mata sebagai media dakwah dalam menghadapi kehidupan modern.  Dunia saat ini mengalami perkembangan yang begitu pesatnya. Arus informasi dan teknologi yang kian marak menjadikan misi dakwah kita semakin tertantang untuk mengembangkan dengan penuh enovasi, dimana akan memberi dampak perubahan dalam kehidupan umat manusia khususnya dalam menghadapi kehidupan modern saat ini. Semua itu tentunya tidak terlepas dari peran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tak pernah absen dalam melakukan sebuah enovasi mengembangkan strategi dakwah yang tiada henti untuk menuju suatu tatanan ketanan kehidupan modern yang lebih berutu dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
AT-TABSYIR Vol 5, No 1 (2017): Juni 2017 (Article in Press)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i1.3152

Abstract

Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang paling mendasar yang dibutuhkan oleh setiap individu dalam dinamika adaptasi demi menjaga keberlangsungan spesiesnya. Salah satu tujuan dari komunikasi adalah sampainya pesan dari komunikator terhadap komunikan dengan harapan terciptanya pemahaman dan perubahan sikap maupun perilaku yang sesuai dengan harapan komunikator. Perubahan sikap dan perilaku yang sesuai dengan isi pesan komunikator sangat bergantung pada bagaimana komunikator mampu menyampaikan pesan secara persuasive.  Dalam kegiatan komunikasi, intervensi kebudayaan memiliki andil yang cukup besar dimana kebudayaan akan memberi pengaruh terhadap gaya komunikasi, persepsi, dan interpretasi terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Intervensi budaya tersebut adakalanya mampu menjadi daya dukung maupun penghambat dari efektifitas komunikasi persuasive. Untuk menghindari kegagalan persuasi dalam komunikasi maka dibutuhkan variable lain yang mampu berkontribusi pada tercapainya komunikasi persuasive dan efektif seperti penguatan empati dan penegakan etika dalam berkomunikasi

Page 1 of 2 | Total Record : 18