cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
WIDYATAMA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue " Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA" : 13 Documents clear
Representasi Ideologi dalam Teks Lagu ‘Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah Analisa Wacana Tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum Supriyono, Agustinus; Handayani, Sari
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik merupakan bagian  yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam situasi apapun musik selalu mengisi kehidupan manusia. Sebagai bahasa universal musik menjembatani berbagai ungkapan perasaan dan situasi yang melatarbelakanginya. Sebagai sebuah karya seni, musik tidak hanya bersifat menghibur namun juga berfungsi sebagai media komunikasi yang tercermin dari teks lagu yang ditulis oleh penciptanya. Musik dan teks lagu dapat dipahami sebagai simbol komunikasi. Secara umum musik dan komunikasi mempunyai kemampuan untuk menciptakan kembali atau menentang struktur sosial yang dominan karena komunikasi terbentuk di masyarakat. Teks lagu, sebagai cerminan praktek wacana, sarat dengan kode-kode yang tidak nampak secara nyata yang terungkap melalui bahasa yang digunakan. Melalui lirik lagu, si penyanyi mengungkapkan berbagai macam tema-tema yang ada di masyarakat, dan dengan demikian lirik lagu menjadi bagian dari proses komunikasi sosial. Untuk berkomunikasi, pengguna bahasa menciptakan teks yang bisa dipahami, berterima dan bertatabahasa, karena tanpa pemahaman maka tidak tercipta komunikasi. Teks tidak berdiri sendiri, melainkan dilingkupi oleh konteks yang lebih luas seperti konteks situasi, konteks sosial budaya dan ideologi. Dalam hal ini ideologi dipandang sebagai sebuah cara pandang terhadap realita sosial. Kata Kunci : Ideologi, wacana, teks lagu
Etika dalam Serat Sana Sunu Karya R. Ng. Yasadipura II Widiatmi, Tri
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serat Sana Sunu tedapat banyak nilai-nilai etika yang perlu diteladani dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kandungan ajaran pendidikan budi pekerti luhur, berperilaku yang sopan, bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya masyarakat dalam menjalani kehidupan banyak tertuang dalam ajaran Serat Sana Sunu. Ajaran tersebut dapat dipetik bermacam-macam ajaran-ajaran moral, etika dan nasihat-nasihat yang berguna dalam kehidupan masyarakat pada saat ini dan yang akan datang. Kata-kata kunci: Serat Sana Sunu, Etika.
Kata-Kata Berdiftong Dalam Bahasa Indonesia Darmini, Wiwik
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang diftong dalam bahasa Indoesia meliputi kata-kata berdiftong ai, au, dan oi, dan produktifitas ketiga diftong tersebut. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif yakni mendiskripsikan apa adanya yang ditemukan dalam bahasa Indonesia kemudian diklasifikasikan, dan dianalisis. Sumber data diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Datanya berupa semua yang mengandung diftong, ai, au, dan oi yang berada dalam kamus tersebut yang sekaligus terdapat kategorinya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah ditemukan 203 kata-kata berdiftong dalam bahasa Indonesia yang tediri atas kata berdiftong ai 84, berdiftong au 58, dan berdiftong oi 11. Adapun keproduktifan diftong dapat dikatakan yang kategori nomina yang paling produktif baik yang berdiftong ai maupun ou, diikuti adjektif, sedangkan yang lain tidak produktif. Kata-kata kunci : kata, diftong, Bahasa Indonesia
Transfer Knowledge Melalui Penyuluhan dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Silase Hijauan Sariri, Ahimsa Kandi; WM, Ali Mursyid; Sukaryani, Sri; AY, Engkus
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                Kelompok tani ternak Manunggal Tekad adalah kelompok tani ternak yang ada di desa Karangbangun Kecamatan Jumapolo Kabupaten Wonogiri.  Desa Karangbangun mempunyai karakteristik lahan kering dan sawah yang ada merupakan sawah tadah hujan. Kondisi lahan pada musim penghujan relatif subur dan pada saat kemarau sangat kering. Hal ini mengakibatkan  ketersediaan hijauan pakan ternak sangat tidak seimbang yaitu pada saat penghujan tersedia melimpah tetapi pada saat musim kemarau hampir tidak ada hijauan pakan.  Pada saat musim kemarau akan dilakukan penjualan ternak besar-besaran karena ketidaktersediannya pakan hijauan yang merupakan pakan utama dan satu-satunya yang diberikan kepada ternak. Masalah ini dapat diselesaikan dengan  transfer knowledge melalui penyuluhan dan pelatihan teknologi pengawetan hijauan pakan yang sederhana seperti pembuatan silase hijauan. Silase ini memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar desa Karangbangun. Metode transfer knowledge yang dilakukan adalah dengan penyuluhan dan pelatihan. Untuk mengetahui keberhasilan transfer knowledge dilakukan pre test sebelum kegiatan dilakukan dan post test setelah kegiatan dilakukan. Nilai dari pre test dan post test dianalisis menggunakan T Test.  Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dan pelatihan dapat meningkatkan secara nyata pengetahuan anggota kelompok tani ternak Manunggal Tekad terhadap pembuatan silase hijauan. Kata-kata kunci : penyuluhan, pelatihan, silase hijauan
Kaidah Imperatif Bahasa Indonesia dalam Buku Imperatif dalam Bahasa Indonesia Karya Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. Kusumaningsih, Dewi
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaidahkan imperatif biasa, imperatif permintaan, imperatif pemberian izin, imperatif ajakan, imperatif suruhan, imperatif aktif tidak transitif, imperatif aktif transitif, dan imperatif pasif. Kaidah-kaidah dari imperatif yang muncul adalah sebagai berikut: (1) imperatif biasa: KB + KK (KD)!; KK (KD) + KAB + itu!; KB + KK (KD)!; KK (KU) + partikel, KD!, (2) imperatif permintaan: coba + negasi + KK (KD); kalau boleh, KKet(waktu) + KB + KK (KD) + KKet (tujuan)!; Diharapkan + KB + (+/-) + KK + KKet (tempat); sudi(lah) + KB + berkenan + KK + KB + KKet; dapat(kah) + KB + KK(kan) + KB + K tunjuk (ini, itu); (di)mohon + dengan hormat + KB + (berkenan)  + KK + ke + KKet(tempat), (3) imperatif pemberian izin : KB + silahkan + KK + KB!; KK (lah), jika mau/akan + KK(me/me-i) + KB; biar(lah) + KB + KK(kan) + KB + KTunjuk!; KB + diizinkan + KK (me-i) + KB; ambil(lah) + KB + Ktunjuk!, (4) imperatif ajakan : ayo + KK + KB + kata ganti milik!; biar + KB + KK + di +KB!; coba + KB + KK + KB  + Ktunjuk!; mari + KB + KK(kan) + KB + KKet!; harap + KK (di-kan) + KB + Ktunjuk!, (5) imperatif suruhan : ayo + KK + Ksapaan!; biar + KB + KK + KB + KKet!; coba + KK(kan) + KB + Ktunjuk!; harap + KB + KK + ke + KB!; hendaknya + KB + Ktunjuk + KKpasif!; hendaklah + KB + KK + KB!; silahkan + KKpasif + KB + Ktunjuk!; tolong + KKpasif + KB(nya)!, (6) imperatif aktif tidak transitif :  (interjeksi) + KB + kalau + KK(lah)!; KK(ber-,-lah) + di + KB + Ktunjuk!; KK(ber-,-lah) + kalau + KS!; KK(ber-,-lah) + ke + KKet tempat!, (7) imperatif aktif transitif : ambil (lah) + KB + Ktunjuk +Ket.waktu!; KS + -i (partikel –lah) + KB + Ktunjuk + KKwaktu!; per + KS(-lah) + KB + Ktunjuk!; KK (ber-kan) (-lah) + KB + Ktunjuk!, (8) imperatif pasif : KB + itu + KKpasif + Kcara; KKpasif + saja + KB + Ktunjuk!; sebaiknya + KKpasif + saja + KB + Ktunjuk!; KK + -lah + KB + itu!; ambil(-kan) + KB + Kwaktu; KK(-lah) + KB + PP + Ket.waktu!; Hampiri (lah) + KB + di + Ket.tempat!; tukar(kan) + dengan + KB + saja(lah) + KB. Kata-kata  Kunci: Imperatif, kaidah, struktural.
Ideologi Budaya Jawa dalam Novel Genduk Duku Karya YB Mangunwijaya Muryati, Sri
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas ideologi budaya Jawa dalam novel Genduk Duku karya YB Mangunwijaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ideologi budaya Jawa yang diteliti berdasarkan karakter tokoh Genduk Duku dan Slamet yang teraktualisasikan dalam pikiran, perilaku, sikap, dan nilai baik yang tersurat maupun dalam novel. Ideologi budaya Jawa merupakan suatu kesatuan terikat oleh norma-norma hidup karena sejarah, tradisi, maupun religi yang mendasari kehidupan anggota masyarakat. Ideologi budaya Jawa terbentuk dari penggabungan pikir Jawa tradisional, kepercayaan Hindu atau filsafat India, dan ajaran tasawuf Islam yang aktualisasinya memiliki corak warna yang beragam dalam masyarakat. Pada hakikatnya orang Jawa memiliki pandangan hidup rela, narima ing pandum, sepi ing pamrih rame ing gawe, temen, sabar atau lapang dada, berbudi luhur, tirakat, dan bersyukur. Dalam novel Genduk Duku ditemukan ideologi budaya Jawa dan dimiliki oleh tokoh Genduk Duku dan Slamet yaitu sepi ing pamrih rame ing gawe, narima ing pandum, temen, berbudi luhur, tirakat, pasrah, dan rela. Kata-kata kunci: ideologi budaya Jawa, novel, karakter tokoh, penelitian kualitatif.
Pentingnya Unsur Hara Mikro Bagi Pertumbuhan Tanaman ., Sudarmi
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesuburan tanah  sangat ditentukan oleh keberadaan unsur hara dalam tanah, baik unsur hara makro, unsur hara sekunder maupun unsur hara mikro. Unsur hara makro meliputi nitrogen (N), pospor (P), kalium (K), dan C,H,O. Sedang unsur hara sekunder meliputi calcium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). dan unsur hara mikro antara lain : Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu) , Boran (B), Molibdenium (Mo) dan Chlor (Cl). Untuk meningkatkan kadar unsur hara makro dalam tanah sudah tidak asing lagi bagi petani karena saat melakukan pemupukan, petani hampir selalu menambahkan unsur  hara NPK. Unsur hara  didalam tanah harus daam jumlah cukup dan komposisi seimbang. Sebab bila salah satu unsur berkurang maka dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak wajar.Tiap unsur hara mempunyai tugas tertentu dan tidak satu unsur harapun yang dapat menggantikannya secara sempurna. Unsur mikro ialah unsure yang diperlukan dalam jumlah sedikit dan dapat merusak bila dijumpai dalam jumlah banyak. Secara umum fungsi unsur hara mikro adalah : 1) Sebagai penyusun jaringan tanaman. 2) Sebagai katalisator (stimulant). 3) Mempengaruhi proses oksidasi dan reduksi tanaman. 4) Membantu mengatur kadar asam. 5) Mempengaruhi nilai osmotic tanaman. 6) Mempengaruhi pemasukan nsure hara. 7) Membantu pertumbuhan tanaman. Kata-kata Kunci : Unsur hara mikro, pertumbuhan , tanaman.
Analisis Biaya dan Profitabilitas Usaha Roti pada “Ganep Bakery” di Surakarta Retnaningsih, Nugraheni
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui struktur biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku seperti tepung terigu dan bahan lainnya, serta tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan “Ganep Bakery” dalam satu periode produksi (1 bulan). Penelitian dilakukan di perusahaan “Ganep Bakery” Surakarta, dengan pertimbangan bahwa “Ganep Bakery” oleh Pemda dijadikan percontohan usaha roti di kota Surakarta. Produk yang diteliti meliputi roti basah dan roti kering karena memiliki variasi produksi banyak. Roti basah memiliki nilai penjualan terbesar, karena paling laku dijual dan diproduksi setiap hari rata-rata 50 kg tepung terigu. Metode digunakan untuk menentukan harga pokok produksi (HPP) adalah Full Costing, metode ini memperhitungkan semua unsur biaya produksi dan non produksi. Ratio Profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dari data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuestioner diperoleh hasil bahwa besaran biaya variabel mencapai 65% dari keseluruhan biaya produksi setiap bulannya, sedangkan biaya tetap sebesar 35% setiap bulan selama Februari-Maret 2013. Dari keseluruhan struktur biaya yang ada, biaya variabel (bahan baku) merupakan biaya terbesar mencapai 37%. Sedang pendapatan perusahaan “Ganep Bakery” didominasi dari hasil penjualan roti basah sebesar 99% dari total pendapatan perusahaan, sedangkan sisanya berasal dari hasil penjualan roti kering sebesar 1%. Ratio profitabilitas sebesar 42%, ini menunjukkan bahwa perusahaan “Ganep Bakery” mempunyai kemampuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan usaha cukup tinggi.  Kata-kata Kunci: Struktur Biaya Produksi, Profitabilitas Usaha Bakery
Wacana Peringatan Dalam Bahasa Indonesia Arumi, Sihindun
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, tindak tutur, fungsi, dan faktor-faktor sosial yang terdapat dalam wacana peringatan berbahasa Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang mana data diperoleh secara kualitatif melalui observasi dan pencatatan. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan pendekatan struktural dan sosio-pragmatik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum peringatan dinyatakan secara tertulis dalam wacana singkat, baik dalam bentuk simbol ataupun kombinasi simbol dan kata-kata. Wacana ini bisa berupa kata, frase atau kalimat yang menunjukkan penggunaan tindak tutur direktif yang bisa dinyatakan dalam bentuk deklaratif, interogatif, imperatif, dan larangan. Untuk menunjukkan kehalusan dari tindak tutur direktif, banyak wacana peringatan yang menggunakan penanda kesantunan, seperti  mohon, harap, maaf, terima kasih, silahkan, and mari. Meski begitu, ada juga peringatan yang tidak menggunakan penanda kesantunan untuk menunjukkan ketegasan peringatan tersebut dengan menggunakan kata-kata seperti Awas, Hati-hati, Perhatian, Berbahaya, and Ingat Kata-kata kunci: Peringatan, tindak tutur, penanda kesantunan
Efektivitas Undang Undang No 35 Tahun 2009 Untuk Menekan Penyalahgunaan Narkotika Rahayu, MH Sri
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Narkoba merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini akan lebih merugikan jika disertai dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba yang dapat mengakibatkan bahaya yang lebih besar bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa yang pada akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan nasional. Di Indonesia, penyalahgunaan Narkoba mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dengan diberlakukannya UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan UU No 5 Tahun1997 tentang Psikotropika yang bertujuan untuk mengawasi secara ketat  penggunaan dan peredaran narkotika dan psikotropika tanpa izin dan pengawasan dokter dikategorikan sebagai tindakan melanggar Undang-Undang. Kata-kata Kunci : Narkoba, penyalahgunaan, efektivitas undang-undang 

Page 1 of 2 | Total Record : 13