Articles
30 Documents
Search results for
, issue
"Vol 7, No 1 (2013)"
:
30 Documents
clear
AUTHENTIC MATERIALS IN EXTENSIVE READING CLASS AT STAIN PONOROGO
Kirana, Dhinuk Puspita
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
It is widely believed that English Foreign Language (EFL) learners need todevelop their language proficiency by getting so much input. Moreover, studentsneed to be familiarized with the real English usage where real forms ofcommunication and cultural knowledge are crucially exposed. Teaching throughauthentic materials will make the learners feel that they are learning a reallanguage which is used by the real native speakers for real communication.incorporating authentic materials helps students acquire an effectivecommunicative competence in the language focus. The research intended todescribe the implementation of authentic materials in extensive reading class, theproblems arise and the studentsâ responses toward the authentic materials inextensive reading class. The design of the research was Descriptive Qualitativemethod and the research subject was the lecturer of Extensive Reading class and33 students in B class of the fourth semester of STAIN Ponorogo who tookExtensive Reading subject. The instruments used were in the form of observationsheet, interview guideline and questionnaire. The implementation of authenticmaterials in extensive reading class covered some procedures into three mainphases namely (1) Pre-Activity, (2) Main-Activity and (3) Post-Activity. Theactivities in main activity are as follows: (a) Pre-Activity; (b) Whilst-Activity; and(3) The language focus stage. There were problems arose during theimplementation in terms of complicated planning, more time allocation and somedisinterested students. Finally, the students showed significantly positive attitudetoward the implementation of authentic materials in extensive reading class.
SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DI KABUPATEN PONOROGO
Mahfiana, Layyin
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fungsi dan manfaat tanah sangat penting bagi kehidupan manusia, hal ini dapatdilihat dari banyaknya sengketa tanah yang sejak dahulu telah menjadi realitassosial dalam setiap masyarakat meskipun dalam bentuk dan identitasnya yangberbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengananalisa data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkansengketa yang terjadi di masyarakat bermacam-macam antara sengketa warisan,hibah dan jualbeli tanah; faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya sengketatanah secara umum diantaranya nilai ekonomis tinggi; kesadaran masyarakatmeningkat; tanah tetap, penduduk bertambah; kemiskinan. Penyelesaian sengketadalam masyarakat secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua macamcara yaitu melalui melalui pengadilan (litigasi) dan di luar pengadilan (nonlitigasi). Penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang sering dilakukanmasyarakat meliputi melibatkan dua atau lebih pihak yang berkepentingan(negoisasi), proses penyelesaian sengketa di mana para pihak yang berselisihmemanfaatkan bantuan pihak ketiga yang independen sebagai mediator(penengah) dan melibatkan lebih dari dua pihak yang tugasnya membantu pihakyang berperkara dengan cara mencari jalan keluar secara bersama (fasilitasi).
HETEROGENEOUS PERUNDANG-UNDANGAN HUKUM PERKAWINAN NEGARA-NEGARA MUSLIM MODERN
Suchamdi, Suchamdi
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Realitas perbedaan dalam menerapkan hukum Islam dalam konteksperundang-undangan hukum perkawinan di antara negara muslim modern takterbantahkan bahkan ada yang bertolak belakang. Tunisia dan Turki misalnya,telah mempraktikkan hukum Islam dengan sangat liberal, hal ini tidak bisadipisahkan dengan konteks historis perjalanan sejarah kedua negara dalammengaplikasikan hukum dalam kehidupan masyarakat bangsa. Berbandingterbalik dengan dua negara di atas, Arab Saudi, Emirat Arab, Bahrain, masihmemakai aplikasi hukum Islam sebagaimana yang ada dalam kitab fikihanutan mereka. Di tengah di antara dua arus itu muncul banyak negara yangmencoba melakukan aplikasi hukum di negara masing-masing denganmencoba menjembatani antara kebutuhan anyar yang mendesak dan kekayaandiri yang masih berfungsi, dan ini banyak dianut oleh negara bangsa muslimmodern pada umumnya. Untuk itu, maka urgen mengkaji keberagaman(heterogeneous) perundang-undangan hukum keluarga negara-negara muslimmodern ketika merespon arus atau isu-isu modernisasi. Penelitian ini adalahpenelitian literer atas perundang-undangan hukum perkawinan, dengan tigametode yang digunakan, yaitu: metode talfiq, tahyir, dan siyasah syariyyah.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keragaman perundang-undanganhukum perkawinan di negara-negara muslim modern tak terbantahkan karenabeberapa hal. Pertama, sebab keragaman dalam tujuan (proses) pembaruanhukum keluarga di tiap-tiap negara muslim. Kedua, sebab keragaman metodeyang dipakai dalam merumuskan perundang-undangan hukum keluarga dinegara-negara muslim modern. Ketiga, sebab keragaman dalam aplikasimateri perundang-undangan hukum keluarga negara muslim modern.
STUDENTSâ SCHEMATA ACTIVATION IN EXTENSIVE READING AT STAIN PONOROGO
Susilo, Andi;
Ahmadi, Ahmadi;
Widiyawati, Wiwin
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study was aimed at investigating the extent to which the lecturer employedstrategy and occupied effective classroom language to assist studentsâ schemataactivation on Extensive Reading class at English Department-STAIN Ponorogo. Tomeet with the objectives, qualitative case study formed the methodological basis ofthis present research involving an extensive reading lecturer as the researchsubject with one of her respective classes consisted of 32 students of fourthsemester. The data were derived from lecturerâs utterances (verbal) and bodylanguage (nonverbal). Those data were obtained from the transcripts of therecorded lecturerâs utterances during two periods of meeting, and note-takingtaken from observations and interviews. The results revealed that the lecturer usedto employ questioning technique to activate studentsâ schemata. Various strategieswere predominantly occupied in lecturerâs questioning behaviors to engagestudents in question-answer activities, such as probing, redirecting andreinforcement. Generally, those strategies were observed not only to providemotivation and focus studentsâ attention towards the topic being discussed, but alsoto give a wide chance of opportunity for them to recall their prior knowledge andease them to predict the content of reading texts they were going to read. Besides,the language the lecturer used under this investigation was fairly fulfilled therequirements to be communicative as some communicative features of talks wereutilized properly, such as referential questions, content feedback, and speechmodification to optimize students participation and performance in the process ofreading.
INVESTIGASI EMPIRIS ATAS PRESTASI BELAJAR SISWI MADRASAH ALIYAH MODEL SINGLE SEX EDUCATION DAN COEDUCATION DI KABUPATEN PONOROGO
Muafiyah, Evi
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Proses pendidikan Islam di Indonesia secara umum menganut Single-SexEducation (SSE) maupun dicampur atau Co-Education (CE). Berdirinyapembelajaran model SSE tersebut didasarkan pada mengakarnyapemahaman terhadap karya-karya fiqih Abad Pertengahan yang banyakmengharamkan pertemuan antara laki-laki dan perempuan di satu tempat,bahkan mengharamkan munculnya perempuan di ranah publik. Jika harusberada di wilayah publik, maka harus dalam komunitas perempuan saja danjika laki-laki dan perempuan harus berada pada satu tempat, maka posisiharus dipisahkan dengan tirai pembatas atau biasanya laki-laki di depan danperempuan di belakang. Terkait dengan pemisahan tersebut, tentunya,implikasinya sangat luas. Penelitian ini mengambil sekolah agama dalambentuk SSE, maupun CE yang masing-masing mempunyai kelebihan dankekurangan. Lembaga pengelola pendidikan, yayasan, pihak swasta maupunpesantren dituntut untuk membuat terobosan yang dalam pembelajarannya,tanpa harus memposisikan dirinya sebagai model SSE murni maupun CEmurni yang rigid. Lokasi penelitian ini MAN 2 Ponorogo, MA Al-MawaddahCoper Ponorogo dan MA Darul Huda Mayak Ponorogo. Dari hasilpenelitian terungkap bahwa terdapat perbedaan dan kekhasan di masingmasinglembaga tersebut. Dalam hal inilah posisi peserta didik perempuanmenjadi satu pijakan penting dalam proses pembelajaran tersebut, mengingatperempuan dengan ketekunannya mempunyai potensi besar dalam berkiprahdi wilayah publik, untuk kemudian bersama-sama dengan laki-laki bersinergidan bekerja sama, berbagi secara adil dalam lapangan-lapangan yangsebelumnya tidak banyak digarap perempuan.
TAâWIL DALAM EPISTEMOLOGI ULU
Muhsin, M.
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Karya Imam al-Ghaza>li> yang berjudul Jawa>hir al-Qurâa>n, Fays}al al-Tafri>qahdan Qanu>n al-Taâwi>l menjawab adanya dugaan absennya pemikiran al-Ghaza>li> di bidang âUlu>m al-Qurâa>n. Khusus dalam Fays}al al-Tafri>qah danQanun> al-Taâwil> , ia membahas teori dan kaidah taâwil. Dalam konsepsi al-Ghaza>li> , bangunan dan struktur al-Qurâan terdiri dari ajaran kulit (al-S}adfwa al-Qas}r), dan ajaran inti: rahasia (Asra>r wa al-Jawha>r). Demikian jugailmu-ilmu al-Qurâan terdiri dari ilmu yang berkaitan dengan lapisan luar,ajaran kulit (al-Qas}r); dan ilmu yang berkaitan dengan permata (ilmuJawha>r). Posisi al-Ghazali sebagai seorang sufi acapkali menjadikan hatisebagai ukuran dalam melakukan taâwil. Di sisi lain, dia menyatakan bahwaukuran pentaâwilan adalah akal. Jika mengacu pada yang pertama, makataâwil al-Ghaza>li> bercorak taâwil batini; dan jika mengacu pada yang keduaia bercorak taâwil rasional. Bertolak pada latar belakang dan kegelisahanakademik tersebut, maka penelitian berfokus pada teori taâwil al-Ghaza>li>.Penelitian ini mennggunakan metode berfikir deduktif, dengan teorihermeneutika teoritis dan teori taâwil. Hermeneitika teoritis dimaksudkanuntuk âmembacaâ dan âmengungkap secara obyektifâ pemikiran al-Ghaza>li>di bidang Ulu>m al-Qurâa>n , sedang alat yang akan digunakan untukâmenilaiâ teori taâwil al-Ghaza>li> adalah teori taâwil. Berangkat dari teoritaâwil al-Ghaza>li> yang bercorak rasional serta berada di bawah naungan teorikeilmuannya yang bercorak sufistik, bisa dikatakan teori taâwilnyamerupakan teori taâwil rasional batini. Itu terlihat dari prinsip taâwilnya,yakni menjadikan akal sebagai pijakan pentaâwilan; di sisi lain, pembagianal-Qurâan yang menjadi dua kategori: z}ahir dan batin, baik pada sisi strukturajarannya maupun sisi maknanya pada lafaz.
MAHASISWA DAN KEPATUHAN HUKUM: Studi Pelaksanaan Pasal 106 UU No. 22 TH. 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kepatuhan terhadap hukum adalah merupakan hal yang substansial dalammembangun budaya hukum. Masyarakat Indonesia banyak yang tidak patuhterhadap hukum, hal ini karena individu dan masyarakat dihadapkan pada duatuntutan kesetiaan dimana antara tuntutan kesetiaan yang satu bertentangandengan tuntutan kesetiaan yang lain, yaitu antara âsetia terhadap hukumâatau âsetia terhadap kepentingan pribadiâ. Kenyataan yang terjadi bahwamasyarakat menjadi lebih berani untuk tidak patuh terhadap hukum demikepentingan pribadinya. Mahasiswa STAIN Ponorogo dengan statusmahasiswa dapat mewakili sekelompok masyarakat yang mempunyai latarbelakang dan tingkat pendidikan yang boleh dibilang tinggi, tentunya dapatmenjadi obyek dari penelitian ini. Bertitik tolak pada pasal 106 ayat (8) UUNo. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yangberbunyi:âSetiap orang yang mengemudikan sepeda motor dan penumpangsepeda motor wajib menggunakan helm yang memenuhi Standar NasionalIndonesiaâ. Suatu ketentuan yang diciptakan demi keamanan dan keselamatanmasyarakat itu sendiri. Walaupun di dalam prakteknya banyak terjadipenyimpangan-penyimpangan di dalam pelaksanaannya.
TREND MASYARAKAT GLOBAL DALAM PEMILIHAN PASANGAN & PERKAWINAN ANTAR RAS PRESPEKTIF UMUM DAN ISLAM
Safala, Udin
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Arus perkembangan teknologi termasuk informasi tak terbendung lagi. Seiringdengan arus informasi serta beragam kemudahan fitur yang diusungnya, iamembawa pada hal yang problematik yang tidak terpikirkan sebelumnya.Teknologi internet melalui fitur-fitur layanan komunikasi sosial yang disediakanmembawa pada hubungan sosial antar manusia dalam bentuk yang relatif barudengan menyisihkan konsep jarak, ruang dan waktu. Facebook, email, situslayanan perjodohan, matrimonial telah membawa kelompok manusia berada diruang geografis, ras, kebangsaan, serta keyakinan agama yang berbeda dalamsebuah komunikasi cukup intens dan hubungan sosial baru serta bertujuan tidaksaja sekedar untuk berteman tetapi untuk mencari pasangan, bahkan berlanjutpada sebuah perkawinan antar ras baik dalam pengertian wilayah, fisik, biologis,linguistik, atau geografis. Penelitian ini menggunakan pendekatan interdisiplinerbaik sains ataupun agama dengan menggunakan analisa diskriptif yang mencobauntuk mengeksplorasi seberapa besar (prosentasi) trend kecenderunganmasyarakat global dalam memilih pasangan dan melakukan perkawinan.
HUMAN AGENT DALAM TRADISI FIKIH: Studi Relasi Hukum Islam dan Moralitas Perspektif Abou El Fadl
Rahmanu, Abid
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini ingin menguak bagaimana kontruksi human agent dikembangkan olehAbou El Fadl dalam rangka membangun relasi hukum Islam dan moralitas, dan apasandaran teologis dan epistemologis Abou El Fadl dalam mengidealisasikan humanagent dalam tradisi hukum Islam. Jawaban-jawaban terhadap pertanyaan ini menurutpenulis sangat penting karena paling tidak dua hal: pertama, karena masih relatifkeringnya wacana moralitas dalam kajian hukum Islam. Hal ini dikarenakan keyakinanbahwa kedaulatan hukum secara mutlak ada di tangan Tuhan, dan tiada pilihan bagimanusia kecuali ketaatan secara harfiyah terhadap teks hukum. Kedua, perlunyamengaitkan hukum Islam dengan basis teologis untuk menunjukkan pentingnyainterkoneksi hukum Islam dengan keilmuan lain untuk menunjukkan pada the body ofknowledge yang komprehensif dan utuh tentang Islam. Penelitian ini merupakanpenelitian kepustakaan dengan menjadikan buku-buku Abou El Fadl sebagai referensiprimer. Dengan paradigma verstehen dan interpretative understanding, dan pendekatanteks, serta teori human agent, data akan diolah, dianalisa dan ditafsirkan sesuai rumusanmasalah penelitian. Penelitian ini menyimpulkan: pertama, hukum Islam menurut AbouEl Fadl dimediasi oleh human agency (perwakilan manusia atau khalifatullah). Dalamkonteks hukum Islam human agency bersifat kolektif sebagaimana tidak ada institusikependetaan dalam Islam. Human agency dalam konteks hukum Islam lebih banyakdibawa oleh Abou El Fadl pada moral agency. Kedua, Persepsi teologis Abou El Fadlsebagai bangunan dasar pemikiran hukum Islamnya lebih dekat dengan paham teologisMuâtazilah sebagaimana kecenderungannya pada rasionalitas dan kebebasan bertindak.
PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN LOGIKA MATEMATIKATERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI STAIN PONOROGO
Hidayati, Kurnia
Kodifikasia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Kodifikasia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kemampuan penalaran Logika Matematika sangat diperlukan dalam menerapkanaturan-aturan pemikiran yang tepat terhadap persoalan-persoalan konkrit yangdihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang terbiasa berpikir logisbiasanya akan melakukan segala tindakannya berdasarkan logika, bukan karenamenuruti perasaan atau emosi semata. Bagi mahasiswa, kemampuan penalaranLogika Matematika dapat mempermudah mereka dalam memahami materi-materimata kuliah, baik mata kuliah Matematika maupun mata kuliah lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kemampuan penalaran LogikaMatematika mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo; (2) mengetahui prestasibelajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo; (3) mengetahui adanya hubunganyang positif dan signifikan antara kemampuan penalaran Logika Matematika danprestasi belajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo dan (4) mengetahuiadanya pengaruh kemampuan penalaran Logika Matematika terhadap prestasibelajar mahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo.Hasil penelitian menunjukkanbahwa (1) kemampuan penalaran Logika Matematika mahasiswa PGMI di STAINPonorogo termasuk kategori sedang dengan skor antara 64,432 â 94,662sebanyak 72 orang responden (75,79 %); (2) prestasi belajar mahasiswa PGMI diSTAIN Ponorogo termasuk kategori sedang dengan skor antara 2,602 â 3,504sebanyak 62 orang responden (65,26 %); (3) terdapat hubungan yang positif dansignifikan antara kemampuan penalaran Logika Matematika dan prestasi belajarmahasiswa PGMI di STAIN Ponorogo dan (4) terdapat pengaruh kemampuanpenalaran Logika Matematika terhadap prestasi belajar mahasiswa PGMI diSTAIN Ponorogo.