cover
Contact Name
M Oky Fardian Gafari
Contact Email
oky@unimed.ac.id
Phone
+6285225812829
Journal Mail Official
edukasikultura@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/about/editorialTeam
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Edukasi Kultura
ISSN : 24078409     EISSN : 25499726     DOI : 10.24114
Edukasi Kultura merupakan jurnal elektronik dan cetak nasional yang merupakan wadah penerbitan artikel penelitian original yang terkait dengan penelitian pendidikan bahasa, sastra, dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun dibulan April dan Oktober.
Articles 178 Documents
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP BAGI SISWA KELAS XI MAS ISLAMIC CENTRE MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Andi Syahputra Harahap
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 3, No 2 (2016): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i2.5202

Abstract

Tujuan kajian ini adalah: (1) Menghasilkan bahan ajar pada pembelajaranunsur intrinsik cerpen yang layak, mudah dan menarik digunakan, (2)Mengetahuikelayakan produk bahan ajar pada pembelajaran unsur intrinsik cerpen. Jenispenelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan modelpengembangan produk Brog and Gel yang dipadu dengan model pengembanganpembelajaran Dick and Carey. Model pengembangan produk pembelajaran inimerupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematisdan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapyakni: : (1) melakukan penelitian pendahuluan, (2) pembuatan desain sofware, (3)pengumpulan bahan, (4) membuat dan memproduksi media pembelajaran interaktif,dan (5) review atau uji lapangan dalam rangka evaluasi formatif dan revisi produk.Evaluasi pormatif terus berlangsung selama proses pengembangan mulai dari tahapanalisi, desain, produksi maupun implementasi sampai diperoleh hasil yang sesuaidengan tujuan yang telah ditetapkan, (6) uji efektifitas. Subjek uji coba terahir daridua ahli materi mata pelajaran bahasa indonesia, dua ahli desain pembelajaran,tiga siswa untuk uji perorangan, 9 siswa untuk uji kelompok kecil dan 35 siswa untukuji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan denganangket. Data-data yang dikumpul dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasilpenelitian hasil penelitian menunjukkan : (1) uji ahli materi unsur intrinsik cerpentermasuk dalam kategori sangat baik, (2) uji ahli desain pembelajaran dalampenilaian dengan kategori sangat baik, (3) uji perorangan berada dalam kualitassangat baik, (4) uji kelompok kecil berada dalam kualitas sangat baik dan penilaianterahir uji lapangan dalam kualitas sangat baik. Disimpulkan bahwa bahan ajarpada pembelajaran unsur intrinsik cerpen sangat layak dan mudah digunakan padapembelajaran analisis unsur intrinsik cerpen di SMA/MA kelas XI. Hasil pengujiankelayakan terdapat perbedaan yang signifikan yaitu siswa yang belajarmenggunakan bahan ajar (Handout) yaitu 81,91 dengan hasil belajar siswa sebelummenggunakan bahan ajar (Handout) yaitu 71,71. Sehingga, dapat disimpulkanbahwa penggunaan bahan ajar pada pembelajaran unsur intrinsik cerpen efektifdigunakan.
PENGARUH MODELPEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR KEBAHASAAN TEKS CERITA FABEL OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BINJAI Zira Fatmaira
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 4, No 2 (2017): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i2.11728

Abstract

Abstrak .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menemukan Unsur kebahasaan Teks Cerita Fabel Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Binjai. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Binjai dengan populasi 364 orang, yakni kelas VIII-1 berjumlah36 siswa, VIII-2 berjumlah39 siswa, VIII-3  Berjumlah 43 siswa, VIII-4 berjumlah 44 siswa, VIII-5 berjumlah 43, VIII-6 berjumlah 42 siswa, VIII-7 berjumlah 40 siswa, VIII-8 berjumlah 40 siswa, dan VIII-9 berjumlah 40 siswa.Dalam penelitian ini, dilakukan pengambilan sampel dengan cara random kelas. Kelas VIII-1 diterapkan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menerima pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri. Kelas VIII-7 diterapkan sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menerima pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.  model pembelajaran yang digunakan model pembelajaran inkuiri dan model konvensional,dan uji hipotesis atau uji t. Instrument yang digunakan dalam peneltian ini adalah tes esai. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel pada kelas eksperimen paling banyak berada pada nilai 66-67 yaitu 55,65% artinya kemampuan dari sebagian besar siswa kelas eksperimen berada pada tingkat sedang. Pada kelas kontrol kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel paling banyak berada pada nilai 26-36 yaitu 50% artinya kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel pada tingkat kurang. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah dengan uji normalitas pada model inkuiri dan model konvensional adalah normal.Untuk uji homogenitas Fhitung> Ftabel 1,74> 1,72. Dan untuk pengujian hipotesis n = 76dengan dk = (N1+N2)-2 = 74 diperoleh nilai ttabel = 1,666 sehingga thitung>ttabel  yaitu 14,77> 1,666  maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap kemampuan menemukan unsur kebahasaan teks cerita fabel oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Binjai.” Kata kunci : Model Pembelajaran Inkuiri, Kemampuan Menemukan Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel
MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SASTRA MELALUI PERKEMBANGAN ERA DIGITAL Dewi Wahyuni
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 7, No 1 (2020): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i1.18268

Abstract

Abstrak  Sastra menggambarkan kehidupan suatu masyarakat, dan melalui karya sastra pula identitas atau peradaban suatu bangsa dapat dikenali. Melalui karya sastra kita dapat mengidentifikasi perilaku atau moral suatu bangsa. Seiring berkembangnya zaman, sastra mulai banyak dilupakan bahkan kurang diminati oleh generasi muda. Hal ini disebabkan oleh pengaruh perkembangan teknologi dan komunikasi yang telah mengubah segala aspek kehidupan yang ada di dunia. Di era globalisasi seperti saat ini kemajuan dan kecanggihan dunia teknologi informasi semakin pesat. Era digital merupakan istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru Era Digital sering di gunakan untuk menggambarkan teknologi digital. Dalam hal ini internet secara tidak langsung telah mengubah generasi sekarang menjadi generasi digital yang tumbuh dan didampingi dengan informasi-informasi, alat-alat canggih, dan menjadikan generasi yang desosialisasi atau generasi yang lebih suka menyendiri karena sudah merasa senang dan tenang dengan dunianya sendiri. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan prinsip pembelajaran sastra di era digital. Perkembangan era digital diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap kemajuan pembelajaran sastra di lingkungan. Baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Pembelajaran sastra menggunakan perkembangan digital diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar remaja untuk menulis dan berkreativitas. Untuk itu perlu menyikapi hal ini dengan baik yakni dengan melakukan upaya-upaya yang harus dilakukan agar era digital membawa manfaat bagi setiap aspek kehidupan.  Kata kunci: Sastra, era digital, dan Pembelajaran sastra era digital
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU YANG BERSERTIFIKASI DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Endang Pristiawaty
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 2, No 1 (2015): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i1.5169

Abstract

Essential competencies professorship is professional competence, socialcompetence, and personal competence. Professional competency, competence inthe field of substance or field of study, competence areas of learning, teachingmethods, assessment systems, the value of education and guidance. Socialcompetence, competence in the field of relationship and service, communityservice. Personal competence, competence value built through behaviors thatteachers, has a personal and attractive appearance, impressive and teachersslang and "funky." The teacher called to be willing to learn how to teach well andfun learners and called to find a way of learning right. Let's just say, a teacher isnot only a profession that is determined through testing and certificationcompetence alone, but involves the heart, meaning that from the beginning theyhad dreams of becoming a teacher, a teacher who knew him, and as a noblehumanitarian duty calls followed by awards professional as well.Seritifikasi teacher is an attempt to improve the quality of teachers isaccompanied by an increase in the welfare of teachers, which is expected toimprove the quality of learning and the quality of education in Indonesia on anongoing basis.
HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN Emianna Tumanggor
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 3, No 1 (2016): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i1.5193

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan kalimatefektif dengan kemampuan menulis teks pidato oleh siswa kelas XI SMA Budi AgungMedan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA BudiAgung Medan berjumlah 30 orang. Kemudian untuk menentukan sampel total yaitudiambil dari keseluruh oleh siswa kelas XI IPA Budi Agung Medan yang berjumlah30 orang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat pengumpulan data berupates objektif dan tes menulis untuk mendapatkan data tentang hubungan penguasaankalimat efektif dan kemampuan menulis teks pidato. Berdasarkan data yangterkumpul data hasil pengolahanya dapat diketahui bahwa nilai tes penguasaankalimat efektif oleh siswa kelas XI IPA SMA Budi Agung Medan berada pada tingkatbaik yakni 7,32, dan nilai hasil kemampuan menulis teks pidato oleh siswa kelas XIIPA SMA Budi Agung Medan berada pada tingkat cukup yakni 6,92. Berdasarkandata tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang singnifikan antarahubungan penguasaan kalimat efektif dengan kemampuan menulis teks pidato olehsiswa kelas XI IPA SMA Budi Agung Medan. Hal ini terbukti berdasarkan hasil ujisingnifikan korelasi product moument nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel.Nilai r hitung sebesar 0,863 nilai r tabel 0,361.
KEMAMPUAN MENEMUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKS PIDATO JOKOWI PADA PEMBUKAAN MUKTMAR KE 33 MELALUI MODEL COLLABORATIVE LEARNING SISWA KELAS IX SMA TAMANSISWA MEDAN SUHARI YANTI
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 4, No 2 (2017): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i2.11713

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa menemukan fakta dan opini dalam teks pidato jokowi pada pembukaan muktamar ke 33 melalui model collaborative learning. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA Tamansiswa Medan yang beralamat  di jalan singosari nomor 11. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Tamansiswa Medan yang berjumlah 97 siswa tersebar 4 kelas. Untuk menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik random kelas dan terpilih kelas XI IPA-2 yang berjumlah 21 siswa sebagai kelas eksperimen dan XI IPA-1 yang berjumlah 21 siswa sebagai kelas kontrol. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa tes essai yaitu menemukan fakta dan opini dalam teks pidato jokowi pada pembukaan muktamar ke 33. Berdasakan analisis data diperoleh kemampuan menemukan fakta dan opini dalam teks pidato Joko Widodo kelompok eksperimen memperoleh mean 83,80 kategori baik sekali sedangkan kelas kontrol memperoleh mean 71,80 kategori baik. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa hipotesis terbukti, melalui uji t diperoleh thitung> ttabel atau 6,5>2,70.Kata Kunci: Kemampuan menemukan Fakta dan opini, Model Collaborative learning, Teks pidato pembukaan muktamar ke 33.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ADOBE FLASH CS5 PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KELAS XI SMA NEGERI 1 PADANG BOLAK Riky Gunawan Siregar
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 6, No 1 (2019): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i1.18243

Abstract

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ADOBE FLASH CS5 PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KELAS XI SMA NEGERI 1 PADANG BOLAK  Riky Gunawan Siregar Program Studi Magsiter Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan Email: rikygunawansiregarpahu@gmail.com  Abstract This study aims to determine the results of the development of Adobe Flash CS5 Learning Media on Learning Text Writing Explanations. This type of research is development research based on the 4-D development model. This research was formed from design experts, material experts, Indonesian language teachers, and XI grade students of SMA Negeri 1 Padang Bolak. The results showed that (1) the validation of the material experts included the content worthiness of 86.5% in the good category, the feasibility of serving Adobe Flash CS5 88.5% in the good category, the aspect of Adobe Flash CS5 87.5% in the good category, the aspect of language assessment 90% excellent category, (2) design expert validation includes initial design 85.7% with good category, content design 82.1% good category, adobe flash CS5 typography 79.1% good category, and content illustration 79.1% good category . (3) limited trials get a score of 81.4% with good criteria (4) Expanded trials get a score of 80.4% in the good category. Learning outcomes producing explanatory text before using Adobe Flash CS5 gained 68.7 while learning outcomes producing Adobe Flash CS5 text using Adobe Flash CS5 gained 81. The difference gained 12 from before and after using Adobe Flash CS5. This research has implications that Adobe Flash CS5 developed will provide practical contributions, especially in the implementation of the learning process for teachers as additional learning media to provide facilities for the material being taught can be independent or classical. Furthermore, students can improve the quality of learning, especially in explanatory text writing activities.Keywords: Adobe Flash CS5, Explanatory Text.  
MENULIS CERPEN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING COMMUNITY PADA SISWA KELAS X SMA Mimi Ansari
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 1, No 2 (2014): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i2.5146

Abstract

Writing Short Story with Learning Community Model in Class X Senior High School. This study aimed to describe (1) the influence of Learning Community on students' motivation in writing short stories, and (2) increase the skills to write short stories by Learning Community model. The research method used Classroom Action Research with a procedure using two cycles. Data collection techniques using test and non-test techniques. The data collected was analyzed using quantitative and qualitative techniques. Results of research on class X State Senior High School 1 of Sunggal shows average score of student skills to write short stories in pre-cycle 64,15 and in the first cycle increased to 72,54 but has not yet reached the average value of minimal completeness criteria (75,00) so that the necessary implementation of the action in the second cycle with the results of the average score over the minimal completeness criteria is 78,25. It was concluded that by applying the Learning Community model can improve students 'skills in writing short stories as well as a means to foster students' creativity and ability to collaborate with peers. The application of this learning community model is advised to be applied by the teacher for being able to answer the demands of the curriculum current and future.
LITERASI MEDIA TELEVISI PADA ORANG TUA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU MENONTON ANAK DINNY ANDRIANI PURBA
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 7, No 2 (2020): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v7i2.21999

Abstract

 Abstrak Televisi merupakan salah satu alat penyampai informasi yang dipercaya oleh masyarakat. Tidak semua yang ada di media dapat dijadikan pedoman yang baik pasalnya banyak tayangan yang tidak layak ditonton sehingga memberikan dampak yang buruk. Anak sebagai individu yang rentan terhadap dampak negatif televisi seharusnya mendapat perhatian lebih ketika menonton televisi. Fakta menyebutkan bahwa orang tua terkadang membiarkan anak menonton televisi tanpa pengawasan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui literasi televisi pada orang tua dan juga mediasi yang dilakukan orang tua terkait konsumsi televisi pada anak. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa literasi media televisi pada orang tua masih tergolong rendah. Orang tua sangat percaya sekali dengan televisi sehingga terkadang tidak dapat membedakan antara realitas dunia nyata dan realitas dunia media khususnya pada program berita. Orang tua belum memahami tentang proses kerja televisi dalam menghasilkan program acara akibatnya mereka tidak memahami adanya framing media dalam proses pembuatan berita. Orang tua menggunakan televisi untuk kebutuhan informasi dan hiburan namun secara tidak sadar penggunaan televisi sudah menjadi kebiasaan sehingga orang tua tidak lagi mengakses televisi berdasarkan kebutuhan tersebut. Orang tua mulai memiliki sisi kritis ketika dihadapkan pada keterkaitan kepemilikan media dan munculnya konten berbau politis dalam televisi.Pengetahuan tentang efek negatif televisi pada orang tua masih terbatas pada efek yang terjadi pada orang lain, sementara efek pada diri sendiri tidak disadari. Pemahaman efek positif televisi kebanyakan berupa penambahan wawasan dan pengetahuan, selain itu televisi juga dapat menjadi sarana mentranferkan warisan budaya bagi orang tua. Pemahaman tentang efek televisi pada orang tua lebih ditekankan pada efek yang bersifat behavioral, sementara efek kognitif tidak mendapat perhatian yang khusus. Pengetahuan efek yang terbatas tersebut juga berpengaruh pada bagaimana orang tua melakukan pengarahan pada anak. Rata-rata informan hanya melarang anak untuk menonton konten tayangan tertentu tanpa memberikan penjelasan dan mendiskusikannya dengan anak. Mengenai content creation, yaitu kemampuan mengkomunikasikan pesan-pesan melalui media, mayoritas orang tua belum memiliki keterampilan ini.
KATEGORISASI MAKNA TOPONIMI NAMA KAMPUNG DI KECAMATAN ONAN RUNGGU KABUPATEN SAMOSIR BERDASARKAN ASPEK PENAMAANNYA Nanda Gultom, M Oky Fardian
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 7, No 2 (2020): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v7i2.21991

Abstract

Toponimi merupakan pengetahuan yang mengkaji riwayat atau asal-usul nama tempat. Penamaan berhubungan erat dengan bahasa dan budaya masyarakat pemakainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna dan kategorisasi toponimi nama kampung di kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif deskriptif. Data dan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara kepada masyarakat Onan Runggu Kabupaten Samosir. Penelitian ini menggunakan pendekatan toponimi yang mengkaji asal usul nama. Hasil dari penelitian ini yaitu kategorisasi toponimi yaitu berdasarkan aspek masyarakat, aspek perwujudan dan aspek budaya. Aspek masyarakat terbagi menjadi interaksi sosial atau tempat berinteraksi sosial, termasuk kedudukan seseorang di dalam masyarakatnya, pekerjaan, dan profesinya. Aspek perwujudan terbagi menjadi latar perairan (wujud air), latar rupa bumi (geomorfologis) dan latar lingkungan alam (biologis-ekologis) dan aspek budaya terbagi menjadi mitologis, folklor, dan sistem kepercayaan (religi).