cover
Contact Name
M Oky Fardian Gafari
Contact Email
oky@unimed.ac.id
Phone
+6285225812829
Journal Mail Official
edukasikultura@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/about/editorialTeam
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Edukasi Kultura
ISSN : 24078409     EISSN : 25499726     DOI : 10.24114
Edukasi Kultura merupakan jurnal elektronik dan cetak nasional yang merupakan wadah penerbitan artikel penelitian original yang terkait dengan penelitian pendidikan bahasa, sastra, dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun dibulan April dan Oktober.
Articles 178 Documents
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN MENULIS BUKU HARIAN Putri Syahdana Sari
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 2 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i2.25386

Abstract

AbstractCommunication is not spared in everyday life. In doing communication is used language skills. Language skills have four important aspects which include listening, speaking, reading and writing skills. Language skills are very important in communicating both oral and written. One of the ways to improve language skills is to write a new book. Writing a diary can help improve language skills because in writing a diary one can express feelings, thoughts and ideas in written form. By writing a diary, a person can learn to convey or communicate all ideas to others through written language using good and correct language so as to improve language skillsAbstrakKomunikasi tidak luput dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan komunikasi digunakan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa memilki empat aspek penting yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menuliis. Keterampilan berbahasa sangat penting dalam melakukan komunikasi baik lisan maupun tulisan. Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa salah satunya adalah dengan menulis buku harian. Menulis buku harian dapat membantu meningkatkan keterampilan berbahasa karena dalam menulis buku harian seseorang dapat menuangkan perasaan, pemikiran dan gagasan yang dimiliki dalam bentuk tulisan. Dengan menulis buku harian seseorang dapat dapat belajar menyampaikan atau mengomunikasikan semua ide kepada orang lain melalui bahasa tulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga meningkatkan keterampilan berbahasa.
ANALISIS STRUKTUR FONOTAKTIK BAHASA KARO DALAM CERITA RAKYAT “BATU RENGGANG” Adelina Ginting
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.20328

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur fonotaktik yang terdapat dalam cerita rakyat Karo Batu Renggang. Lokasi penelitian dilaksanaan di Kabanjahe ibukota Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sumber data berupa teks lisan dan teks tertulis bahasa Batak Karo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur fonotaktik bahasa Karo terdiri dari: bentuk suku kata, gugus konsonan, deretan konsonan, diftong, dan deretan vokal. Suku kata strukturnya adalah /v/,/kv/,/kvk/,/vk/,/kkvk/,/kkkvk/,/kvkk/, gugus konsonan terdiri dari /ng/,/mb/,/nd/,/ngg/,/nt/, struktur deretan konsonan terdiri dari /k-n/,/t-n/,/n-p/,/h-k/,/r-b/,/n-d/,/n-n/,/k-n/,/n-c/,/n-t/,/g-g/,/k-k/,/n-k/,/n-s/,/p-t/,/g-k/, diftong terdiri dari /wa/,/we/, deretan vokal terdiri dari /a-i/,/u-a/,/i-a/,/a-u/,/u-e/,/o-i/,/u-i/,/i-i/. Posisi suku kata dalam bentuk vokal, konsonan vokal, konsonan vokal konsonan, vokal konsonan, konsonan konsonan vokal konsonan, konsonan konsonan konsonan vokal konsonan, konsonan vokal konsonan konsonan terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir, demikian juga gugus konsonan, deretan konsonan dan deretan vokal. Diftong hanya pada posisi awal dan akhir.Kata Kunci:  Struktur Fonotaktik, Bahasa Karo, Batu Renggang
Tradisi Pernikahan Adat Melayu Jambi Indah Supri Hatin
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 2 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i2.25585

Abstract

Indonesiaialah bangsa yang memiliki keragaman ras agama dan adatistiadat yang banyak di kota dan desa.Termasuklah wilayah kota jambiyang masih menjalankan adat dan hukumadat yang dipengaruhi hukumislam. Adat dan agama saling terkait tidak dapat dipisahkan satu sama laindengan menekankan agama, yaitu adat bersendi syarak syarak bersendikitabullah, sarak mengato, adat memakai.Kota jambi mempunyai tradisiadat istiadat yang khas di dalam adat pernikahan seperti tradisi ulu antar,tradisimakansirihpinang,dalamtradisitersebutdisampaikanmenggunakanselokosebagaimediakomunikasi.Sertatatacaraadatpernikahanmelayujambiyaitu(1)Masaperkenalan;(2)Dudukbetanyo;(3) Mengisi adat menuanglembago; (4) Ijab Kabul; (5) Ulur antar serahterimopengantin(labuh lek).
SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA DAERAH DAN BAHASA INDONESIA DALAM KEKERABATAN KELUARGA BATAK TOBA Nia Rohani Sinaga
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.25026

Abstract

Bahasa Batak Toba adalah salah satu bahasa daerah yang ada di daerah Sumatera Utara yang dipakai dan dipelihara oleh penuturnya yaitu masyarakat Batak Toba atau disebut dengan etnis Batak Toba. Dalam keluarga yang berasal dari suku Batak, bahasa daerah ini pasti sangat melekat dalam percakapan dan gaya hidup keluarga Toba. Sehingga seringkali bahasa daerah lebih menonjol daripada bahasa persatuan itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Tetapi di sisi lain ada juga keluarga Toba yang sudah tak mengingat bahkan hampir melupakan bahasa daerahnya sendiri. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat sikap dan sudut pandang masyarakat khususnya keluarga yang berasal dari suku Batak terhadap penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan studi literature. Dimana penulis menggunakan dan mengambil informasi seputar penggunaan bahasa daerah dan  bahasa Indonesia langsung dari percakapan dalam kehidupannya sehari-hari dan mencari sumber terpercaya dari beberapa buku dan jurnal seputar judul yang diangkat. Giles dan Ryan (1920) mengemukakan adanya faktor-faktor sosial budaya penentu yang menjadi dasar bagaimana sikap bahasa berkembang dan diungkapkan oleh penutur bahasa. Yang pertama adalah pembakuan bahasa dan yang kedua adalah vitalitas. Downes (1998:62) mengemukakan faktor-faktor yang juga turut mempengaruhi pemertahanan bahasa antara lain adalah: keluarga, pergaulan, intensitas komunikasi, kegiatan, keinginan. Oleh karena itu kedua bahasa dalam kehidupan keluarga Batak dapat digunakan dengan seimbang dan bersifat situasional. 
Seloko Adat Melayu dalam Membangun Masyarakat Jambi yang Berkarakter dan Multikultura Noviana Efrina
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 2 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i2.25252

Abstract

Heterogenitas tidak jarang berpengaruh kepada perbedaan yang berujung konflik. Akantetapi daerah yang menjadi tujuan perpindahan sering kali memiliki sejumlah aturan atau hukum adat untuk mengatur heterogenitas masyarakatnya. Penduduk yang mendiami daerah Jambi berasal dari berbagai wilayah sehingga didiami suku dan etnik yang beraneka ragam. Seperti Minangkabau, Pelembang, Melayu Riau dan Jawa. Jambi sebagai daerah tujuan perpindahan masyarakat itu, memiliki seloko Adat Melayu yang memiliki pesan makna sosial terhadap masyarakat heterogenitas itu. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan adat Seloko di Jambi dan apa nilai-nilai dari adat Seloko. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran perkembangan adat Seloko dan nilai-nilai yang dikandungnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis yakni mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan Seloko.Kemudian mengungkapkan pesan-pesan nilai seloko adat, dan menginterpretasikan serta mengintegrasikannya dengan kultur masyarakat Jambi yang heterogen. Melalui metode inimenunujukkan bahwa budaya Melayu menjadi pandangan hidup yang tercermin dalam sejumlah aturan yang berlaku di daerah Jambi. Sejumlah aturan, hukum-hukum adat yang berlaku di dalam masyarakat suku bangsa Melayu Jambi hampir semuanya disampaikan melalui seloko adat Melayu. Seloko berupa patatah-petitih dan pandangan hidup yang berisi pesan nilai untuk seluruh warga Jambi yang heterogen. Seloko adat memiliki nilai pesan moral, pertama pesan dalam bidang keagamaan, kedua pesan bidang sosial, dan ketiga pesan bidang pendidikan karakter. Nilai pesan ini memberikan makna dalam masyarakat yang multi etnik, sehingga tertanam pembentukan nilai-nilai karakter Melayu dalam konteks masyarakat heterogen. Kata Kunci: Seloko Adat Melayu Jambi, Nilai Karakter, Multikultural.
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING PADA MATAKULIAH MEMBACA II MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA IKIP BUDI UTOMO MALANG Nurwakhid Mulyono; Lis Susilawati
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.20501

Abstract

ABSTRAK Penelitian   ini   bertujuan   untuk   menghasilkan   media   hybrid   learning   yaitu   model   pembelajaran   yang   mengkombinasikan  metode  tatap  muka  dengan  metode  e-learning,  serta  melakukan  pengukuran  terhadap  pengaruh  dari  implementasi  media tersebut  terhadap  hasil  belajar  mahasiswa.  Media  hybrid  learning  yang  dikembangkan  ditujukan  untuk  pembelajaran  mata  kuliah  Membaca II  di  di  Prodi  Bahasa Indonesia IKIP Budi Utomo Malang .  Penelitian  dilaksanakan selama 1 Tahun dengan tahapan penelitian yang meliputi penerapan media, pengembangan media,  uji coba media, dan perbaikan  media berdasarkan  hasil  uji  coba.  Hasil  penelitian  menunjukkan  penerapan  media  Hybrid  Learning  sangat cocok diterapkan pada mata kulaih membaca II yang lebih bersifat kuantitatif. Hal ini terlihat dari nilai hasil ujian mahasiswa yang sangat bagus dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif ternyata keberadaan dosen secara fisik masih sangat diperlukan 
Lembaga adat dalam pernikahan adat Melayu jambi kecamatan Muara Tembesi Nastiti Putri Gg
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 2 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i2.25584

Abstract

Marriage has rules and regulations its implementation. According to Jambi Malay customary law, there are several stages in marriage custom, especially in subdistrict of Muara Tembesi, first introduction period, second preparation period. thirth day scales, fourth betel tanyo Pinang tanyo, fifth tand fill custom lumbago, sixth take delivery customs lumbago, seventh marriages marry, eight old gather, memulang lek pado penangga, ninth Berelek Berkenduri, complain Gather tuo. Next custom marriage is absolutely must be followed by all society of jambi because of the moral sanction if someone doesn’t follow applicable law. The purpose of research is to know the custom marriage of Jambi Malay and position of custom law, especially in subdistrict of Tembesi. Research method is Islamic law research, research type used is field research. The research approach used is a normative approach, the problems studied under Islamic law, to underestand the Qur'an, Hadith, and 'Urf in Ushul Fiqh. The research method used is observation, interview, and documentation. Data analysis used is qualitative analysis. Based on the research has done, it can beconcluded the marriage custom of Jambi Malay in Muara Tembesi Subdistrict,the analysis of `Urf is shohih custom.
PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG NUSANTARA firdaus firdaus
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.17791

Abstract

 ABSTRACTThe objective of the reseach is to describe: (1) the syntactic acquisition of five-year-old children aged five years as they recount folktales, (2) the types of complex sentences they produced when telling the stories, (3) the frequency of simple and compound sen- tences they produced , and (4) the implementation of syntactic acquisition in early child- hood. This reseach used a qualitative descriptive method. The techniques of data collec- tion used were interviewing, recording, and note-taking. The test validity of the data source was triangulation technique. The data-analyzing technique was Direct Elemen- tal Division (BUL) and strengthened by the Changing Form technique. The reseach concludes that the acquisition of simple and compound sentences conformed with the development stage of their age. The use of one word and two words were often pro- duced by children. They also used the passive voice when recounting the tales. They used the verb suffix {di-} and {di-in}. Acquisition of syntax through recounting tales can be applied in accordance with existing standards of competency.Key words: syntactic acquisition , recounting, fairy tales, five-year-old children
ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI POLRESTABES MEDAN Siska Dewi Titania Situmorang
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 2 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i2.25077

Abstract

   This study aims to describe the form of politeness in the Indonesian language of the community towards the police on traffic checks of the Medan Police and to describe the form of politeness in the Indonesian language of the police towards the public at the traffic inspection of the Medan Police. This research is a qualitative research type, namely: (1) the data comes from natural police-observer team interactions, (2) the results of the study provide a description of the politeness data of the community to the police based on the symptoms or phenomena that are inductively researched, (2) 3) the researcher acts as the main instrument of data collection and data analysis, and (4) the data collected is in the form of words. The results of this study are that the use of Indonesian among the police is not as fluent as when using informal language. This is due to their lack of good and correct Indonesian in their daily life. Even within them an uneasiness arises when speaking standard Indonesian. Even though it is very natural that they as government employees can use their national language and show their identity as the Indonesian Nation.   The police as people who work for the government also use various technological devices to support work activities. The language of instruction in various technological devices is mostly English as an international language. In addition, several divisions in certain government agencies require mastery of English and other foreign languages according to their job duties
“Alam Berbicara” dalam Novel Amelia Karya Tere Liye (Kajian Ekologi Sastra) Rina Sartika Nasution
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 8, No 1 (2021): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/edukasi kultura.v8i1.21299

Abstract

Novel sebagai karya seni yang kreatif sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Karya sastra yang ditulis oleh pengarang tidak semata-mata mengukir keindahan dengan kata-kata, tetapi mereka menyampaikan suatu pesan dan amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca.  Novel memunyai makna atau pesan didalamnya misalnya mengaitkan sastra dengan lingkungan. Novel yang memunyai masalah mengneai lingkunan salah satunya adalah karya Tere Liye yang berjudul Amelia. Dalam sastra lebih kenal dengan ekologi sastra.  Novel “Amelia” merupakan tetralogi serial anak mamak karya Tere Liye mengisahkan kegigihan tekad Amelia, anak keluarga miskin di desa terpencil yang berusaha mengusir orang kota yang datang ke desa mereka untuk membuka tambang dan menyebabkan kerusakan hingga bencana alam. Novel tersebut adalah cerminan banyak daerah di Indonesia yang terjadi saat ini. Melalui novel ini, pengarang seakan menampar pembaca (oknum) yang telah merusak alam. Novel Amelia kaya akan nilai - nilai ekologi. Oleh karena itu,peneliti tertarik memilih salah satu novel tetralogi serial anak mamak yaitu “Amelia” untuk dianalisis menggunakan pendekatan ekologi sastra.