cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
The Indonesian Green Technology Journal
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Indonesian Green Technology Journal (IGTJ) merupakan jurnal interdisipliner yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam aspek-aspek teoritis dan eksperimental tentang green science, engineering, technology, dan medicine" IGTJ mempromosikan bidang-bidang kajian interdisipliner seperti: 1. The "Naturally occuring materials, biomaterials, new eco-friendly and safer chemicals, methode and techniques in green-material, wastes treatment, food safety 2. green water management, water use efficiency, water conservation 3. green energy development, energy diversity, energy localization, energy security, renewable energy, solar energy, wind energy, hydropower energy, geothermal, bio-energy, sustainable energy management 4. sustainable wastes treatment, biodryng, composting, storage and transport 5. green biotechnology 6. green building and architecture 7. Ecocity and ecovillage, green open space, biopore, rainwater harvesting 8. green ICT, electromagnetic,radiation and human health, cell phones, computers 9. clean production technology, nano technology, global-warming technology
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
Efek Penambahan Cosolvent Dan Aplikasi Gelombang Ultrasonik Pada Transesterifikasi Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Untuk Produksi Biodiesel Tri Handayani; Bambang Susilo
The Indonesian Green Technology Journal Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.993 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian pengolahan biodiesel telah banyak dilakukan untuk mendapatkan hasil bahan bakar biodiesel yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Kendala dalam pengolahan minyak nabati khususnya minyak jarak adalah karena kadar FFA yang tinggi sehingga membutuhkan waktu yang proses yang lama. Salah satu upaya telah dilakukan dalam penelitian dan pengembangan sumber energi alternatif adalah dengan menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mempersingkat waktu reaksi. Selain penggunaan gelombang ultrasonik pada penggunaan cosolvent juga dapat mempercepat waktu reaksi menjadi satu fase. Tujuan dari penelitian adalah untuk untuk mengetahui karakteristik fisik dan kandungan biodiesel menggunakan aplikasi gelombang ultrasonik dan penambahan cosolvent. Perlakuan menggunakan metode ekperimental dengan pengujian karakteristik fisik dan kandungan trigliserida, digliserida, monogliserida dan fatty acid metil ester (FAME). Hasil yang didapatkan pada perbandingan volume cosolvent dan metanol 1:1 nilai persentase kandungan FAME sebesar 96.2%, sedangkan pada perbandingan 2:1 menghasilkan persentase 92.8% pada volume 200 ml. Hasil trigliserida pada proses perbandingan cosolvent dengan metanol 1:1 sebesar 1.9%, sedangkan pada perbandingan 2:1 persentase trigliseridanya adalah 4.1%. Hasil digliserida yang didapatkan pada perbandingan 1:1 adalah 1.1%, sedangkan pada perbandingan 2:1 yaitu 2.2%. Monogliserida yang didapatkan mencapai persentase 0.8%, sedangkan perbandingan 2:1 menghasilkan persentase 0.9%. Karakteristik fisik biodiesel menggunakan aplikasi gelombang ultrasonik dan penambahan cosolvent menghasilkan rendemen gliserol mencapai 10.56% yaitu pada perbandingan 1:1 dan 10.64% pada perbandingan 2:1. Hasil pengujian karakteristik biodiesel untuk densitas 880.39 Kg/m3 dan 887.28 Kg/m3, viskositas 3.51 cSt dan 2.82 cSt, titik nyala 121.5 ºC dan 121.95 ºC, dan Cetane Indeks 65.1 dan 65.7. Hasil proses pengolahan biodiesel minyak jarak pagar yang telah dilakukan menggunakan aplikasi gelombang ultrasonik dan penambahan cosolvent keseluruhan sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia karena sesuai dengan parameter yang telah ditentukan oleh SNI.   Kata Kunci : gliserol, minyak jarak, ultrasonik
Penataan Kawasan Bencana Lahar Dingin di Kecamatan Ternate Tengah Dan Ternate Utara Hendra Saputra; Abdul Wahid Hasyim; Arief Rachmansyah
The Indonesian Green Technology Journal Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1258.279 KB)

Abstract

Gunung api Gamalama terletak di Pulau Ternate Propinsi Maluku Utara. Letusan pertama Gunung api Gamalama yang tercatat dalam sejarah terjadi pada tahun 1530. Tahun 2011 dan 2012  terjadi  bencana lahar dingin di Kecamatan Ternate Tengah dan Kecamatan Ternate Utara yang menimbulkan korban jiwa serta kerusakan sarana dan prasarana. Tujuan penelitian ini yaitu mengurangi tingkat resiko bencana lahar dingin (mengurangi ancaman, kerentanan dan meningkatkan kemampuan masyarakat) dan meningkatkan ketahanan masyarakat dalam memberikan rasa aman dan mengurangi jumlah korban jiwa akibat bencana aliran lahar dingin (menentukan tipologi bencana dan pola ruang). Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Ternate Tengah dan Ternate Utara di Kota Ternate. Metode analisis yang digunakan sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah yaitu analisis resiko bencana yang dilakukan dengan  pembobotan, pengskoran dan overlay yang menggabungkan antara peta ancaman, peta kerentanan dan peta kemampuan. Analisis kemampuan menggunakan teknik crostabbulation yang didapat dari 100 responden. Hasil analisis resiko tersebut kemudian digunakan sebagai informasi dalam menentukan tipologi kawasan bencana lahar dingin dan penentuan pola ruang dalam penataan kawasan bencana lahar dingin. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh resiko tinggi di Kecamatan Ternate Tengah yaitu di Kelurahan Kalumpang, Moya, Mrikurubu, Kampung Pisang, dan Kota Baru. Sedangkan resiko sedang di Kecamatan Ternate Utara yaitu di Kelurahan Dufa-Dufa, Tubo, Akehuda, dan Tafure. Penataan kawasan bencana di fokuskan bagi kelurahan yang aman dan memilki resiko rendah sedangkan untuk resiko sedang dan tinggi akan dilindungi. Kata kunci: Bencana lahar dingin, Jalur Gunungapi Pasifik, Penataan kawasan bencana, Eesiko bencana
Effects of Storage Period of Waste Frying Oil to Biodiesel Conversion Luchis Rubianto; Sudarminto Setyo Yuwono; Atikah Atikah; Soemarno Soemarno
The Indonesian Green Technology Journal Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.968 KB)

Abstract

Waste frying oil is a material that potentially harmful to environment.  It is also harmful to human health as suspected being a carcinogenic material. Alternatively, the oil can be used as raw material to produce renewable fuel. Storing the oil in an open container increases free fatty acids due to oxidation. Higher acids content makes more complicated in transesterification process and decreases conversion percentage. Objective of this experiment was to determine effects of storage period of waste frying oil to biodiesel conversion. The waste frying oil was originally from palm oil. In this experiment, the oil was used by two different home industries producing cassava crisps and fried bread. Each type of  oil was stored in open space with period from 0 day to 90 days. The oil was converted to fatty acid methyl ester or biodiesel, a renewable fuel to replace petroleum diesel fuel, by means of alkaline process using potassium hydroxide as catalyst. Gas chromatography was used to analyze percentage of the biodiesel produced. By storing the waste frying oil to 90 days, conversion percentage decrease from 95 to 79% for waste frying oil from cassava crisps industry. Meanwhile, for the oil from fried bread industry, the figure decrease from 92 to 71%. It was found that the longer storage period the lower was the biodiesel conversion . Keywords:  Free Fatty Acid, Storage Period, Transestrification, Waste Frying Oil
Bentuk Pengelolaan Sumberdaya Hutan di Desa Kololio Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah Ariani Ariani; Surjono Surjono; Ismu Rini Dwi Ari
The Indonesian Green Technology Journal Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.771 KB)

Abstract

Hutan merupakan salah satu kawasan yang menyediakan sumberdaya alam dalam jumlah yang melimpah berfungsi sebagai penyangga ekosistem tempat tumbuh berbagai macam flora dan fauna serta menyediakan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan dan papan sehingga untuk melindungi dan kontrol terhadap sumberdaya hutan ditetapkan dalam fungsi kawasan yang diatur dalam undang-undang akan tetapi pengaturan tersebut belum terbentuk dengan baik belum jelasnya pengelolaan berdasarkan fungsi yang ditetapkan ketidak sepakatan tentang siapa yang seharusnya mengontrol dan mengelola hutan dan tersingkirnya masyarakat adat atapun lokal atas kawasan hutan yang menjadi sumber penghidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pengelolaan sumberdaya alam hutan oleh masyarakat Desa Kololio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif mencakup analisis karakteristik sumberdaya hutan, karakteristik komunitas, dinamika aturan pengelolaan. Hasil analisis bahwa pengelolaan sumberdaya hutan di wilayah penelitian terdapat 3 bentuk yaitu pengelolaan oleh pemerintah (state property) dan didalamnya masing-masing terdapat pengelolaan secara bersama oleh masyarakat Desa Kololio disebut (common pool resources CPRs) dan terbuka untuk masyarakat yang berasal dari desa lain (open access). Kata kunci: Bentuk pengelolaan, Fungsi kawasan, Masyarakat lokal, Sumberdaya hutan
Simulasi dan Evaluasi Insinerasi Sampah Organik Rumah Tangga Pada Reaktor Unggun Tetap (Fixed Bed) Eko Naryono; Atikah Atikah; Arief Rachmansyah; Soemarno Soemarno
The Indonesian Green Technology Journal Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.144 KB)

Abstract

Tujuan makalah ini adalah  untuk mempelajari  pengaruh variasi  kadar air sampah padat dan  kelebihan udara pembakaran terhadap  suhu dan komposisi gas buang pembakaran dari sampah organik rumah tangga. Karakteristik suhu dan komposisi gas pembakaran diperlukan  untuk perancangan peralatan, dan menentukan sistem pengolahan gas buang. Pengaruh kedua variabel ini dipelajari dengan cara simulasi pada  reaktor unggun tetap. Korelasi empiris dari kedua variabel terhadap suhu pembakaran gas buang dihitung dari neraca massa dan neraca energi. Hasil   perhitungannya, selanjutnya digunakan untuk menghitung komposisi gas buang pembakaran (tar,CO2 ,CO, CH4, CxHy ) menggunakan model yang dipresentasikan oleh Neves.  Berdasarkan  simulasi, dapat disimpulkan bahwa kenaikan kadar air sampah dapat menurunkan suhu gas buang, sedangkan variasi kelebihan udara  pembakaran pada rentang 20-100% tidak berpengaruh terhadap suhu gas buang. Variasi kadar air sampah dan kelebihan udara pembakaran pada rentang yang dievaluasi, tidak banyak berpengaruh terhadap komposisi gas buang hasil pembakaran. Kata kunci: Insinerasi, Neves , Reaktor unggun tetap, Sampah padat, Tar
Revitalisasi Pelayanan Angkutan Kota Malang Berdasarkan Persepsi Stakeholder (Studi Kasus: Trayek LDG) Aditia Damargita; Ismu Rini Dwi Ari; Imma Widyawati Agustin
The Indonesian Green Technology Journal Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.843 KB)

Abstract

Moda transportasi berupa angkutan kota memiliki peranan sangat penting bagi kawasan perkotaan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian. Mikrolet merupakan satu-satunya angkutan kota yang dimiliki Kota Malang. Dewasa ini, angkutan kota semakin tidak populer dan cenderung ditinggalkan oleh pengguna jasa transportasi umum. Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan pelayanan angkutan kota dengan harapan meningkatkan pula tingkat kepuasan pengguna angkutan kota dan pada akhirnya masyarakat cenderung akan memilih angkutan kota sebagai pilihan moda transportasi utama dalam mendukung kegiatannya sehari-hari. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kinerja pelayanan angkutan kota LDG yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor (Permen No 98 Tahun 2013), Kano model untuk mengetahui persepsi pengguna angkutan kota terhadap kinerja pelayanan. Analisis IFAS EFAS untuk mendapatkan alternatif strategi untuk dipilih prioritas berdasarkan stakeholder menggunakan Multicriteria Analysis.Berdasarkan hasil analisis, ditemukan beberapa variabel pelayanan yang belum memenuhi standar pelayanan minimal seperti pengoperasian kendaraan yang belum memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP), selain itu daya angkut kendaraan yang melebihi kapasitas maksimal.Berdasarkan hasil penilaian menurut stakeholder menghasilkan prioritas dan fokus utama strategi revitalisasi pelayanan angkutan kota adalah pengembangan desain fisik angkutan kota, yang selanjutnya berturut-turut adalah pengaturan time schedule, pemeriksaan awak dan fisik angkutan kota serta pengoptimalan jumlah armada yang beroperasi. Kata kunci :Angkutan Kota, Kano Model, Kinerja Pelayanan, Multicriteria Analysis
Kajian Kesiapan Masyarakat Terkait Rencana Kegiatan Industri Pertambangan Marmer (Studi Kasus di Kelurahan Oi Fo’o, Kota Bima-NTB) Eti Kurniati; Christia Meidiana; Agus Dwi Wicaksono
The Indonesian Green Technology Journal Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.901 KB)

Abstract

Kelurahan Oi Fo’o ditetapkan sebagai kawasan industri menengah berupa industri marmer yang didasarkan pada besaran potensi marmer yang ditemukan di wilayah ini. Namun penemuan potensi ini tidak diimbangi dengan informasi yang dimiliki masyarakat terkait dengan kegiatan industri marmer yang tentunya akan berpengaruh pada kesiapan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesiapan masyarakat, menilai faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan masyarakat dan memilih alternatif strategi yang dapat dilakukan terkait dengan rencana kegitatan industri pertambangan marmer. Penelitian ini termasuk dalam kajian kualitatif dengan pendekatan metode Community Readiness Model untuk menilai tingkat kesiapan masyarakat dengan mengkaji variabel dimensi kesiapan masyarakat yaitu usaha masyarakat, pengetahuan masyarakat (terkait kegiatan), Kepemimpinan, kondisi masyarakat, pengetahuan masyarakat (terkait issue) dan sumber terkait permasalahan. Metode Multiple Regression untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan masyarakat yang menggunakan variabel pengalaman, kemauan, keterampilan, kepribadian, pengetahuan dan fisik masyarakat. Metode Analysis Hierarchi Process (AHP) untuk memilih strategi alternatif dilakukan dengan cara mengkombinasi hasil analisis tingkat kesiapan masyarakat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan masyarakat. Berdasarkan pada hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat kesiapan masyarakat berada pada level perencanaan dengan deskripsi kondisi yaitu Pimpinan mulai aktif dalam perencanaan, serta masyarakat memberikan dukungan pada usaha-usaha/ program yang dijalankan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan masyarakat yaitu faktor kemauan masyarakat, keterampilan, pengetahuan dan fisik masyarakat yang dinilai berdasarkan nilai R=0.774 dan nilai signifikan alpha diatas 0.05 Adapun alternatif strategi terpilih yaitu dengan menggunakan pimpinan kunci dan orang yang berpengaruh untuk berbicara kepada kelompok masyarakat dan berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi terutama terkait dengan pemberian informasi cara pengolahan industri pertambangan marmer. Kata kunci: Alternatif Strategi, Faktor-faktor kesiapan, Industri pertambangan marmer, Tingkat kesiapan masyarakat
Penentuan Jenis Klaster industri di Kawasan Industri Arar Kabupaten Sorong Berdasarkan Metode Delphi dan Analytical Hierarchi Process (AHP) Eliezer Nelson Homer; Agus Dwi Wicaksono; Fadly Usman
The Indonesian Green Technology Journal Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1090.438 KB)

Abstract

Kawasan industri Arar dalam peraturan daerah nomor 11 tahun 2012 tentang Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sorong tahun 2008-2028 telah menetapkannya sebagai kawasan industri dengan luasan sebesar 6000 Ha; Kabupaten Sorong memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, untuk itu perlu memanfatkan potensi yang ada demi peningkatan ekonomi masyarakat. Tujuan dari Penelitian ini yaitu mengindetifikasikan penentuan jenis kriteria komoditas produk unggulan, serta menentukan jenis kalster industri yang tepat yang dapat di kembangkan di Kawasan Industri Arar. Dengan mengunakan 3 metode yaitu metode Delphi untuk mengetahui pendapat para pakar/ahli yang mewakili beberapa stake holder di daerah dan beberapa dosen ahli dibidangnya yang berjumlah 10 responden, serta untuk menghitung bobot jenis kriteria produk unggulan melalui metode AHP (Analytical Hierarchi Process) melalui exel, serta menghitung sektor basis produk didaerah dilakukan dengan metode LQ (Location Quotient). Sehingga hasil Analisis Delphi didapat 9 jenis kriteria produk Unggulan, dan setelah itu di lakukan penetuan bobot melalui metode AHP dan penetuan nilai melalui metode Delphi terhadap produk basis yang dihitung melalu LQ maka diperoleh jenis klaster yang dapat di kembangkan di kawasan industri Arar Kabupaten Sorong adalah Klaster industi Peternakan.Kata Kunci: AHP, Delphi, Kawasan Industri, Klaster, 
Evaluasi Keberlanjutan Terminal Berbasis Transit Oriented Development (TOD), Studi Kasus di Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin Miftahul Ridhoni; Muhammad Yusuf Ridhani
The Indonesian Green Technology Journal Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1219.712 KB) | DOI: 10.21776/ub.igtj.2018.007.01.02

Abstract

Saat ini fokus pembangunan pemerintah nasional dan daerah di berbagai negara adalah meningkatkan kualitas transportasi publik untuk menanggulangi permasalahan yang diakibatkan oleh kesemrawutan lalu lintas keadaan pribadi pada wilayah perkotaan. Konsep Transit Oriented Development (TOD) hadir sebagai alternatif dalam penanganan permasalahan transportasi perkotaan dengan mengintegrasikan kebijakan infrastruktur transportasi, guna lahan dan lingkungan. Dengan disahkannya Permen ATR BPN RI Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit maka perlu dilakukan penilaian terhadap kesiapan area dan sarana transit perkotaan untuk mengetahui apakah tema tersebut dapat diimplementasikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap aplikasi konsep TOD di Kawasan Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin dengan menggunakan 8 variabel kerja yaitu Walk, Cycle, Connect, Transit, Mix, Densify, Compact, dan Shift. Hasil penilaian menunjukan Kawasan Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin sudah memenuhi standar TOD dengan kategori Bronze. Lokasi Terminal Pal Enam Kota Banjarmasin bukan hanya berperan sebagai Kawasan Strategis Ekonomi untuk mewadahi kebutuhan transit dan keterpaduan antar moda namun juga memenuhi ekspektasi sebagai salah satu pioner penerapan konsep TOD.Kata kunci: Area Terminal, Penilaian, TOD
Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Kota di Kota Palu (Studi Kasus Trayek Mamboro Manonda Line B2) Anastasia Anastasia; Ismu Rini Dwi Ari; Imma Widyawati Agustin
The Indonesian Green Technology Journal Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.984 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk yang diiringi dengan perbaikan ekonomi, menuntut ketersediaan moda angkutan dalam jumlah cukup dan memadai. Di Kota Palu sendiri jumlah armada angkot mengalami penurunan seiring dengan menurunnya minat pengguna angkutan kota Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan angkutan kota berdasarkan tingkat kepuasan pengguna sehingga angkutan kota kembali menjadi moda trasportasi utama bagi masyarakat Kota Palu. Dalam mengevaluasi kinerja pelayanan angkutan kota (line B2)dari sisi supply di Kota Palu, menggunakan dua parameter penilaian standar penilaian minimum (SPM)  yaitu PM Nomor 98 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan minimal angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek dan Petunjuk  Teknis penyelenggaraan Angkutan Penumpang Perkotaan Dirjen Perhubungan Darat RI , 2002. Untuk  menilai  persepsi masyarakat  terhadap  kondisi  dan  tingkat  pelayanan angkutan  kota menggunakan Severity Index. Pada hasil analisis pelayanan moda angkutan kota angkutan kota (line B2)termasuk kategori kurang sementara tingkat pelayanan trayek angkot line B2 termasuk kriteria ”baik. Secara umum penilaian persepsi masyarakat berdasarkan tingkat kepuasan terhadap angkutan kota  line B2 trayek Mamboro-Manonda di Kota Palu, dari lima dimensi SERVQUAL, tiga dimensi yaitu Tangibles(bukti langsung)dan , Reliability (kehandalan), nilai severity indeksnya berada di antara 12,5% sampai 37,5% termasuk skala penilaian persepsi”Rendah”, sedangkan pada kategori Responsiveness(daya tanggap), Assurance (jaminan/adanya kepastian), serta dimensi Empathy(empati), nilai severity indeksnya berada di antara 37,5 % sampai 62,5 % yaitu dalam kategori sedang . Indeks kepuasan terhadap kinerja pelayanan berdasarkan persepsi masyarakat yang memiliki nilai terendah adalah lama menunggu angkot yaitu sebesar 33,5 % sementara indeks nilai tertinggi terkait perilaku pengemudi yaitu penggunaan bahasa dalam memberikan informasi yaitu sebesar 55,5%. Kata kunci: Angkutan kota, Kinerja pelayanan, Severity Indeks

Page 4 of 11 | Total Record : 107