cover
Contact Name
Zaqlul Iqbal, STP, M.Si
Contact Email
zaqluliqbal@ub.ac.id
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 2656243X     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jkptb
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (JKPTB) (ISSN: 2656-243X) has published the state-of-art articles which focus on both fundamental studies and applied engineering including Power and Agricultural Machinery, Mechatronics and Agro-industrial Machinery, Food and Post-Harvest Technology and Soil and Water Engineering. By providing an update issue and current topic in agricultural technology field, JKPTB becomes the reference for many scientist and stakeholders who work on Agricultural Engineering
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2021)" : 10 Documents clear
Sistem Penyemaian Otomatis menggunakan Teknik Computer Numerical Control Pada Budidaya Tanaman Selada Wulandari, Wulandari; Rifaldi, Thio
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.02

Abstract

Langkah pertama dalam budidaya tanaman selada yaitu proses penyemaian benih. Tantangan yang dihadapi petani saat melakukan penyemaian selada yaitu jumlah benih yang berbeda-beda pada setiap lubang tanam. Penyemaian secara konvensional memakan banyak waktu dan kurang efisien. Ukuran benih selada yang sangat kecil menyebabkan pembenihan secara ideal sulit dilakukan. Salah satu metode alternatif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir resiko tersebut yaitu menggunakan alat penyemaian secara otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem computer numerical control (CNC) sebagai alat penyemaian alternatif untuk benih selada. Sistem ini diharapkan dapat membantu manusia dalam melakukan penyemaian benih secara cepat. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, sistem CNC dapat diterapkan sebagai alat penyemaian alternatif untuk benih. Sistem ini mampu membantu manusia dalam melakukan penyemaian benih 4 kali lebih cepat dibandingkan dengan penanaman secara manual. Sistem dilengkapi dengan konveyor yang digunakan untuk menggerakkan wadah semai dan sensor ultrasonik yang digunakan sebagai alat pendeteksi keberadaan wadah semai pada konveyor. Sensor ultrasonik berhasil mendeteksi keberadaan wadah dengan baik pada setiap pengujian yang dilakukan. Sistem penghisapan benih menggunakan vacuum pump berhasil bergerak sesuai dengan algoritma penanaman. Sistem ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut agar benih dapat dihisap dengan maksimal. Hal tersebut dimungkinkan karena kurangnya daya penghisapan dari vacuum pump yang terhubung melalui selang menuju needle.
Analisis Kadar Air, Abu, Serat dan Lemak Pada Minuman Sirop Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa) Kiki Kristiandi; Rozana Rozana; Junardi Junardi; Andi Maryam
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.07

Abstract

Kandungan vitamin C berperan sebagai zat antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas hasil oksidasi lemak. Olahan yang sering dibuat pada jeruk siam adalah berbagai jenis minuman, manisan dan produk lainnya. Produk minuman yang umum menjadi olahan berbahan baku jeruk siam diantaranya yaitu jus, sirop dan minuman lainnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar air, abu, serat dan lemak pada minuman sirop. Adapun pengujian dalam penelitian ini adalah dengan metode SNI 19-2891-1992. Pengambilan sampel jeruk siam berada di Kabupaten Sambas yang selanjutnya dilakukan penyaringan untuk mendapatkan sarinya. Dan pengujian bahan tersebut dilakukan di Sucofindo. Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan bahwa untuk kadar air untuk orang sebesar 46.04% dan kuning 43.98%, sedangkan untuk kadar abu sebesar 0.03% orange dan kuning 0.04% dan serat 0.39% orange dan kuning 0.30% serta lemak memiliki nilai yang sama yaitu 0.02%. Berdasarkan hasil data, minuman sirop jeruk siam dapat dikatakan sesuai dengan standar nasional Indonesia untuk minuman sirop, karena acuan ambang batas minuman adalah SNI 01-3544-1994.
Sistem Otomasi Ekstraksi Radiocessium pada Pengambilan dan Preparasi sampel untuk Menentukan Kualitas Air Sabar Sabar; Mohamad Nur Yahya; Zunanik Mufidah; Sastra Kusuma Wijaya; Duwi Hariyanto; Kisna Pertiwi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.03

Abstract

Telah dilakukan pembuatan sistem otomasi untuk ekstraksi radiocessium pada filter preparasi dan filter pengambilan sampel dalam menentukan kualitas air. Sistem otomasi dilakukan dengan cara mengintegrasikan antara pompa, flowmeter dan sensor pendeteksi cairan mengunakan perangkat keras Arduino Uno. Struktur pemrograman yang ditanamkan pada perangkat Arduino menggunakan bahasa pemrograman C dan dikomunikasikan secara serial dengan komputer menggunakan bahasa pemrograman LabVIEW. Validasi sistem otomasi pada mode sampling dilakukan dengan membandingkan antara volume set poin dengan volume yang dihasilkan serta membandingkan tingkat kejernihan cairan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan preparasi pada filter ekstraksi dilakukan pengambilan data pada cairan yang digunakan sebagai media ekstraksi. Data hasil rekaman flowmeter diperoleh persamaan y = 2601.3????-31.183 dengan linearitas sebesar 0.9788. Karakteristik ADC pada cairan ekstraksi berkisar antara 30 – 60. nilai tersebut digunakan sebagai referensi pada mode preparasi media ekstraksi filter radiocesium. Hasil validasi sistem otomasi tersebut menampilkan kesesuaian antara parameter yang di input dengan yang dihasilkan serta kestabilan pada pembacaan parameter.
Trichoderma Indigenous Maluku: Karakteristik Morfologi dan Antagonismenya Terhadap Patogen Tanaman Jogeneis Patty; Costanza Uruilal
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.08

Abstract

Penelitian tentang Trichoderma indigenous Maluku bertujuan untuk menemukan karakteristik morfologi 12 isolat lokal Trichoderma dan menkaji daya antagonismenya terhadap 3 patogen tanaman, Phytohpthora palmivora sebagai patogen busuk buah dan kanker batang kakao, Colletotrichum gloeosporioides sebagai patogen antraknosa pada buah dan daun kakao, serta Rhizoctonia solani patogen busuk pelepah daun jagung. Karakterisitik 12 isolat lokal Trichoderma spp. asal rizosfer tanaman memiliki karakteristik yang agak berbeda, baik bentuk dan warna koloninya, tetapi juga pertumbuhannya, serta karakteristik morfologinya yang dibedakan berdasarkan ukuran panjang konidiofor, Panjang fialid dan diameter konidia. Dua belas isolat Trichoderma spp. memiliki daya antagonisme secara in vitro terhadap 3 patogen tanaman. Enam isolat memiliki daya antagonis terhadap patogen P. palmivora dan C. gloeosporioides yakni TrichoRKT1, TrichoRKlT2, TrichoRPBS2, TrichoRKlS1, TrichoRKA2 dan TrichoRPKl2), sedangkan enam isolat lainnya memiliki daya antagonis terhadap patogen R. solani, yaitu TrichoRKlN2, TrichoRKlW1, TrichoRPR1, TrichoRKR1, TrichoRKN2, dan TrichoRKlBB1. Presentase antagonisme terbesar terjadi pada isolat TrichoRKN2 (96.25%) dan TrichoRKR1 (93.64%) terhadap R. solani, keduannya tergolong antagonisme kelas 1 dan tergolong aktifitas antagonisme sangat tinggi. Presentase antagonisme terbesar juga terjadi pada isolat TRichoRKT1 (78.98%) dan TrichoRPKT1 (77.67%) terhadap C. gloeosporioides, keduanya tergolong antagonis kelas 2 atau aktifitas antagonis tinggi. Trichoderma spp. ditemukan memiliki mekanisme antagonisme kompetisi terhadap P. palmivora, C. gloeosporioides, dan R. solani, sedangkan memiliki mekanisme mikoparasitisme terhadap R. solani.
Pengujian Cone Index pada Tanah Kering dengan Menggunakan Digital Penetrometer Budi Priyonggo; Zunanik Mufidah
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.04

Abstract

Persiapan lahan pada budidaya pertanian merupakan salah satu faktor penting pendukung produktivitas pertanian. Tahanan penetrasi tanah dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi ketahanan tanah terhadap penetrasi akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar air tanah dengan CI menggunakan penetrometer digital. Pengujian penetrasi tanah yang dilakukan pada lahan kering tanpa pengolahan tanah dengan kedalaman 0 – 60 cm. Tekstur tanah yang diuji berdasarkan standar Japanese Soil Physics adalah Loam. Penetrometer yang digunakan termasuk kedalam penetrometer kerucut tipe laju konstan. Terdapat keeratan yang kuat antara CI dan KA, z pada pengujian penetrasi tanah di lahan kering tanpa pengolahan dengan nilai Multiple R sebesar 0.9688. Berdasarkan hasil pengujian ANOVA didapatkan pengaruh KA terhadap CI secara signifikan dan positif.
Pengembangan Alat Pengupas Kulit Nanas (Ananas comosus) Semi Mekanis Putri, Renny Eka; Maulana, Dwipa Islam; Hasan, Ashadi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.09

Abstract

Nanas merupakan salah satu komoditas buah-buahan tropis yang potensial dikembangkan karena dalam budidaya dan pemeliharaannya yang cukup mudah. Penanganan pascapanen buah nanas pada pengupasan kulit di tingkat petani umumnya masih dilakukan secara manual yakni menggunakan pisau. Pengupasan dengan menggunakan alat dapat mengupas kulit nanas dengan waktu pengupasan yang relatif cepat, menghasilkan kupasan yang lebih rapi dan mengurangi tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan alat pengupas kulit nanas semi mekanis. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses pengupasan kulit nanas dengan hasil potongan yang ukurannya merata. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan dua perlakuan yaitu buah nanas matang 50% dan Buah nanas matang 100%. Kapasitas alat pengupas kulit nanas semi mekanis pada sampel matang 50% dan matang 100% secara berturut-turut 14.275 kg/jam dan 23.2299 kg/jam, kapasitas pembuangan mata pada matang 50% dan matang 100% secara berturut-turut sebesar 11.4292 kg/jam dan 12.7573 kg/jam, kapasitas input alat pengupas pada matang 50% dan matang 100% berturut-turut sebesar 18.8405 kg/jam dan 31.2702 kg/jam dan daya operator pada matang 50% dan matang 100% secara berturut-turut sebesar 28.3560 Watt dan 28.7640 Watt. Alat pengupas kulit nanas semi mekanis ini memliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan secara manual pada parameter kapasitas Kerja, ketebalan kulit, dan pembuangan mata.
Pengaruh Suhu dan Waktu Pre-Heating pada Kualitas Fisik, Total Mikroba dan Organoleptik Susu Kolagen Sapi yang Dipasteurisasi Menggunakan Pulsed Electric Field Anugerah Dany Priyanto; Luqman Agung Wicaksono; Angky Wahyu Putranto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.05

Abstract

Susu merupakan bahan pangan yang mudah rusak pada kualitas nutrisi dan mikrobiologi disebabkan karena penanganan yang kurang tepat. Saat ini minuman berkolagen menjadi produk komersial yang sedang berkembang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pre-heating terhadap kualitas fisik, mikrobiologi dan organoleptik susu yang diperkaya dengan hidrolisat kolagen sapi serta menentukan perlakuan terbaiknya. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan sebagai desain percobaan dengan variabel suhu (35, 45, 55 dan 65oC) dan waktu pre-heating (10, 20, 30 dan 40 menit). Penelitian menunjukkan terjadi interaksi (P<0.05) antara kedua variabel terhadap parameter total plate count (TPC) dan organoleptik, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter viskositas dan stabilitas emulsi. Perlakuan terbaik diperoleh pada kondisi pre-heating dengan suhu 55oC dan waktu 30 menit. Beberapa karakteristik tersebut diantaranya viskotas 4.48 ± 0.08 cP, stabilitas emulsi 12.33 ± 1.73%, TPC 3.299 ± 0.003 log cfu/ml dan nilai sensorinya meliputi rasa 4.33 ± 0.25, aroma 4.15 ± 0.35, mouthfeel 3.85 ± 0.63 serta warna 4.56 ± 0.05. Harapannya dengan adanya penelitian ini menjadi sebuah inovasi dalam mengolah susu secara non-thermal yang diperkaya dengan hidrolisat kolagen sapi yang aman dan terjaga nutrisinya serta dapat diterima sensorinya.
Analisis Ergonomika Lingkungan Fisik Ruang Produksi Tahu Terhadap Tingkat Keamanan dan Kenyamanan Pekerja Di Kelurahan Abian Tubuh Kota Mataram Muanah Muanah; Ahmad Akromul Huda; Suwati Suwati
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.10

Abstract

Proses pembuatan tahu terdiri dari beberapa rangkaian kerja sehingga perlu pemetaan yang baik dan benar dengan beberapa pertimbangan lingkungan fisik yang ergonomi. Lingkungan fisik yang tidak ergonomi atau dengan kata lain berada di bawah atau di atas Nilai Ambang Batas (NAB) dapat menjadi beban tambahan selama bekerja. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi ruang produksi pembuatan tahu berdasarkan aspek ergonomi terhadap mengetahui tingkat keamanan dan kenyamanan pekerja. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengukuran langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencahayaan berada di bawah NAB, sedangkan suhu berada di atas NAB. Hal ini terjadi karena pencahayaan pada ruang produksi menggunakan penerangan sinar matahari tanpa ada bantuan penyinaran lampu yang lain serta udara panas ruang produksi bersumber pada tungku pembakaran dan pemindahan pada proses berikunya dalam keadaan panas. Hasil yang lainnya pada tingkat kebisingan dan getaran mekanis ditemukan bahwa tidak semua berada di atas NAB melainkanpada 8 titik terakhi pada kebsingan dan 5stasiun terakhir sudah berada pada NAB. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ruang produksi pembuatan tahu perlu penataan kembali fasilitas ruang produksi untuk kemanan dan kenyamanan selama bekerja.
Rancang Bangun Alat Pengangkut Telur Ayam Skala UKM dengan Menggunakan Sistem Peredam dan Pendekatan Aspek Ergonomika Zunanik Mufidah; Risky Wiradinata; Sabar Sabar; Duwi Hariyanto; Kisna Pertiwi; Madi Madi; Khoirun Naimah; Rudi Setiawan; Budi Priyonggo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.01

Abstract

Telur mempunyai sifat mudah rusak (perishable) yang disebabkan karena penurunan kualitas telur ayam. Pecahnya kulit telur juga dapat disebabkan karena kesalahan proses pengambilan, pengangkutan dan penyimpanan telur. Proses pengangkutan telur ayam pada skala UKM (Usaha Kecil Menengah) dilakukan secara manual yaitu diangkut oleh manusia dari kandang menuju tempat penyimpanan. Permasalahan lain yang timbul pada proses pengangkutan secara manual adalah tenaga yang besar dan waktu yang lama, sehingga membutuhkan tenaga kerja khusus. Efek lain dari pengangkutan manual adalah dapat menimbulkan kelelahan dan penurunan fungsi fisik. Sehingga dibutuhkan alternatif alat pengangkut telur. Kondisi lingkungan kandang ayam yang sempit dan bergelomang perlu diperhatikan dalam proses perancangan alat. Rancang bangun alat menggunakan sistem peredam getaran dan memperhatikan aspek ergonomi dengan analisis Rapid Upper Limb Assessment (RULA) menjadi solusi yang ditawarkan agar tetap nyaman digunakan. Pengujian pada lahan yang berbeda yaitu beton dan tanah yang memiliki permukaan yang bergelombang. Hasil rancangan desain alat pengangkut telur memiliki kemampuan meredam hingga 2742.43 Ns/m, kapasitas rata-rata angkut 49.74 kg/menit atau setara mengalami peningkatan 22.44%, jumlah pekerja dapat ditekan 50%, biaya pengangkutan dapat ditekan sebesar 28% jika dibandingkan dengan cara manual. Analisis RULA menunjukkan pengangkutan secara manual memiliki skor 6 artinya resiko aktivitas tinggi dan perlu dilakukan perbaikan, sedangkan pengangkutan menggunakan alat memiliki skor 4 artinya desain alat dapat diterima.
Kajian Tingkat Bahaya Erosi dan Kekritisan Pada DAS Krueng Raya, Provinsi Aceh Menggunakan Sistem Informasi Geografis Fachruddin Fachruddin; Sudirman Sirait; Alimuddin Alimuddin; Ichwana Ramli
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.06

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat bahaya erosi dan kekritisan DAS Krueng Raya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Pengukuran tingkat bahaya erosi menggunakan metode universal soil loss equation (USLE), sedangkan pengukuran lahan kritis menggunakan Panduan Peraturan Menteri Kehutanan No. 32. Selanjutnya, integrasi beberapa parameter dapat dilakukan dengan tool overlay dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di DAS Krueng Raya yang paling luas adalah kelas agak kritis dengan luas mencapai 9 319.4 ha atau 73.25%. Selanjutnya, kelas kritis dengan luas 1 361.80 ha atau 10.70%, berikutnya kelas sangat kritis 340.4 ha atau 2.68% dan kelas tidak kritis 879.7 ha atau 6.91%. Sedangkan klasifikasi tingkat kekritisan DAS yang paling luas termasuk tingkat agak kritis dengan luas mencapai 9 319.4 Ha atau 73.25%, selanjutnya kelas kritis dengan luas 1 361.80 ha atau 10.70%. Selanjutnya, kelas sangat kritis 340.4 ha atau 2.68% dan kelas tidak kritis dengan luas 879.7 ha atau 6.91%. Bila tingkat bahaya erosi berat/tinggi maka pengaruhnya terhadap kelas lahan kritis akan tinggi (kritis, agak kritis dan sangat kritis) dengan persentase luas secara keseluruhan mencapai 98.7%. Sebaliknya, jika tingkat bahaya erosi berada pada kelas ringan maka kelas lahan kritis secara umum akan berada kelas rendah atau pada kelas tidak kritis (79.4%) atau agak kritis (19.3%). Arahan pengelolaan DAS Krueng Raya harus menerapkan konservasi tanah dan air secara berkelanjutan/terpadu pada setiap kawasan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10