cover
Contact Name
Sujarwo
Contact Email
sujarwo@ub.ac.id
Phone
+62341-551665
Journal Mail Official
agrise@ub.ac.id
Editorial Address
Socio-Economics/Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Brawijaya, Jl. Veteran Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
AGRISE
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 14121425     EISSN : 22526757     DOI : 10.21776/ub.agrise
AGRISE adalah Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian yang berada di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Jurnal ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2001 oleh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian FPUB. Pada tahun 2011, Jurnal Agrise bekerjasama dengan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penerbitan. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Agrise diterbitkan tiga kali setahun (bulan Januari, Mei, dan Agustus). Frekuensi penerbitan akan ditambah bila diperlukan. ISSN cetak : 1412-1425 ISSN Elektronik : 2252-6757
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 3 (2015)" : 7 Documents clear
PERAN KELEMBAGAAN LOKAL DALAM PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI PANGAN Rini Dwi Astuti; Sujarwo Sujarwo; Kliwon Hidayat
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.769 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku kelembagaan lokal dalam kaitan dengan diversifikasi pangan, mengetahui strategi kebijakan yang efektif melalui kelembagaan lokal untuk pengembangan diversifikasi pangan, dan menyusun tahapan pengembangan kelembagaan lokal dalam program diversifikasi pangan. Penelitian ini menggunakan model ekonometrik 2SLS untuk menjelaskan perilaku kelembagaan lokal, dan simulasi model ekonometrik dilakukan untuk menemukan kebijakan yang efektif.  Hasil analisis menunjukkan bahwa diversifikasi pangan dapat dikembangkan dengan  baik manakala ada potensi kelembagaan yang tinggi, kesanggupan melaksanakan program diversifikasi pangan dan adanya kemanfaatan yang dirasakan lembaga. Skenario kebijakan pengembangan diversifikasi pangan adalah melalui penguatan kelembagaan lokal dengan penyiapan paket intensifikasi pekarangan, teknologi pengolahan, modul pemberdayaan, pelatihan, pembinaan dan penguatan modal.
STUDI KELAYAKAN USAHATANI BELIMBING TASIKMADU DI DESA TASIKMADU KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN SRDm Rita Hanafie; Herlina Herlina
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.886 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usahatani Belimbing Tasikmadu di Tasikmadu dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usahataninya.  Penelitian dilakukan di Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Analisis kelayakan dilakukan dengan empat kriteria, yaitu Net Present Value (NPV), Benefit Ratio dan Cost (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Periodes (PP); sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh dinalisis dengan Analisis SWOT.  Analisis NPV digunakan untuk mengetahui nilai sekarang dari aset yang ada, Net B/C digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha, IRR digunakan untuk menganalisis tingkat suku bunga dan Payback Periodes digunakan untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal.  Hasil penelitian menyebutkan bahwa nilai NPV sebesar Rp. 146,387,416.91, nilai Net B/C sebesar 1.62, nilai IRR sebesar 49.06, dan nilai PP sebesar 2.21.  Hal ini menunjukkan bahwa usahatani Belimbing Tasikmadu di Tasikmadu secara umum layak untuk diusahakan, karena penerimaan bersih yang diterima lebih besar daripada biaya untuk melakukan proses produksi. Berdasarkan analisis SWOT, faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usahatani Belimbing di Tasikmadu adalah berlimpahnya ketersediaan sumberdaya alam, fungsi kelompok tani, pemberdayaan kelompok tani, kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian. Lebih lanjut, posisi kompetitif relatif ada pada Kuadran Ideal.
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI DAN TINGKAT EFISIENSI TEKNIS PADI SAWAH DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR Ahmad Riyadi; Slamet Hartono; Kuntoro Boga Andri
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.743 KB)

Abstract

Teknologi memberikan peran dalam rangka peningkatan produktivitas nasional yang tidak semata-mata pada meningkatnya daya hasil per hektar tetapi juga disebabkan oleh terciptanya stabilitas dan kepastian hasil, terkendalinya hama penyakit tanaman, adanya penurunan kesenjangan produktivitas, perbaikan kualitas hasil dan pengurangan kehilangan hasil panen. Fungsi produksi frontier akan digunakan dalam penelitian ini yang juga akan digunakan dalam mengukur efisiensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi petani padi sawah di Kabupaten Polewali Mandar dan untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis petani padi sawah di Kabupaten Polewali Mandar.  Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berpengaruh positif terhadap produksi usahatani padi sawah adalah penggunaan jumlah benih dan penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (Integrated Crops Management). Efisiensi dalam menggunakan input dengan nilai rata-rata efisiensi teknis sebesar 0.91.
ANALISIS SIKAP PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI VARIETAS UNGGUL DI KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT Siti Syamsiah; Rita Nurmalia; Anna Fariyanti
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.314 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap petani dalam menggunakan benih padi varietas unggul. Padi merupakan komoditas strategis dalam mengembangkan pertanian di Indonesia. Peningkatan produksi padi nasional dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas, luas tanam dan penggunaan varietas unggul. Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan benih padi varietas unggul adalah sikap petani untuk memilih dan menggunakan benih yang tepat. Penggunaan padi varietas unggul adalah cara alternatif untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Subang Jawa Barat. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan metode wawancara dengan menggunakan kuesioner. Responden pada penelitian ini berjumlah 100 petani padi (pernah menggunakan varietas Ciherang, IR64, dan IR42). Analisis Sikap Multiatribut Fishbein digunakan untuk menganalisis sikap petani terhadap penggunaan benih padi varietas unggul. Hasil analisis sikap Fishbein menunjukkan bahwa sikap petani lebih baik terhadap benih padi varietas IR 42 dibandingkan Ciherang dan IR 64. Alasan utama mereka karena IR 42 mempunyai  harga gabah, produktivitas, tahan terhadap hama dan penyakit serta kemudahan menjual gabah (pasar yang tersedia) lebih tinggi dibandingkan Ciherang dan IR64.
ANALISIS NERACA BAHAN MAKANAN (NBM) DAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KABUPATEN SIDOARJO Fahriyah Fahriyah; Anfendita Azmi R.; Condro Puspo Nugroho
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.003 KB)

Abstract

Kekurangan pangan dan gizi dapat dicegah dengan terjaminnya akses pangan bagi setiap individu masyarakat.  Pangan akan lebih mudah terakses salah satunya apabila pangan  tersedia dalam jumlah dan kualitas  yang  mencukupi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo. Analisis yang digunakan adalah menggunakan neraca bahan makanan  dan  Pola Pangan Harapan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo dari sisi kuantitas masih belum terpenuhi. Capaian ketersediaan kalori dan protein terhadap angka kecukupan energi dan protein yang distandarkan  masing-masing adalah  55.6% dan 70.78%.  Kualitas ketersediaan pangan yang diukur dari capaian skor PPH juga menunjukkan hal yang sama. Skor PPH ketersediaan Kabupaten Sidoarjo mencapai 48.13. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan pangan adalah melalui perbaikan distribusi dan  perdagangan pangan
ANALISIS INDIKATOR KETAHANAN PANGAN KOTA PROBOLINGGO: PENDEKATAN SPASIAL Condro Puspo Nugroho; Rini Mutisari
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.902 KB)

Abstract

Kerawanan pangan wilayah disebabkan oleh banyak faktor yaitu produksi pangan wilayah yang tidak mencukupi, akses untuk mendapatkan pangan kurang serta kemampuan penyerapan pangan masing-masing individu berbeda. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan indikator yang menyebabkan kerawanan pangan wilayah secara spasial guna pengambilan keputusan intervensi bagi pengambil kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Probolinggo secara umum memiliki ketahanan pangan yang tinggi. Aspek ketersediaan, akses dan penyerapan pangan menunjukan bahwa tidak ada satupun desa yang berada pada prioritas 1 (kondisi sangat rawan pangan). Hanya pada aspek ketersediaan pangan masih terdapat 2 (dua) desa dalam kondisi rawan dan 5 (lima) desa dalam kondisi agak rawan. Pada akses pangan terdapat 1 (satu) desa dalam kondisi agak rawan. Sedangkan pada aspek penyerapan pangan tidak ada satupun desa yang dalam kondisi rawan. 
DAMPAK KONVERSI TIGA TIPOLOGI LAHAN SAWAH TERHADAP PRODUKSI BERAS DI SUMATERA SELATAN Erni Purbiyanti; M Hamzah; E. Mulyana
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.533 KB)

Abstract

Sebagai salah satu komponen penting dalam produksi padi, konversi lahan sawah yang sering terjadi lebih dari tiga dekade terakhir, berdampak terhadap penurunan produksi padi. Terlebih produktifitas dan intensitas pemanenan padi mengalami stagnasi, peningkatan produksi yang mungkin terjadi dinilai tidak signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya dampak konversi tiga tipologi lahan sawah terhadap produksi beras di Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa luas lahan sawah pada tiga tipologi dari tahun 2004-2013, yang dikumpulkan dengan teknik penelusuran catatan dan dokumen. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja. Ketiga tipologi lahan sawah tersebut adalah tadah hujan (Ogan Komering Ilir), irigasi teknis (Ogan Komering Ulu Timur), dan pasang surut (Banyuasin). Ketiga kabupaten ini mewakili luasan lahan terluas berdasarkan masing-masing tipologi lahan sawah yang diwakilinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi lahan sawah yang terjadi pada tiga tipologi lahan sawah berdampak negatif terhadap produksi padi. Konversi lahan sawah merupakan konsekuensi logis perkembangan suatu wilayah. Pengendalian konversi lahan sawah mutlak harus dilakukan pemerintah. Konversi lahan sawah boleh dilakukan dengan batasan-batasan tertentu dan sesuai dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Pemerintah harus menyediakan perangkat yang lengkap seperti “pelayanan satu atap” dalam pengurusan izin pemanfaatan lahan guna tersedianya data konversi lahan sawah yang akurat dan valid, sehingga upaya antisipasi dan pengendalian konversi lahan sawah dapat dilakukan sedini mungkin.

Page 1 of 1 | Total Record : 7