cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Equilibrium
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 02165287     EISSN : 26145839     DOI : -
Core Subject : Economy,
Jurnal EQUILIBRIUM merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Eonomi FKIP Universitas Kuningan yang memuat karya tulis dan penelitian ilmiah dosen dan mahasiswa dibidang ilmu kependidikan dan Ekonomi. Jurnal EQUILIBRIUM terbit setiap 6 bulan sekali yaitu edisi Januari dan Juli Jurnal EQUILIBRIUM ini sudah memiliki ISSN No. 0216-5287(cetak) dan ISSN 2614-5839 (online).
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI" : 13 Documents clear
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MARKETPLACE SHOPEE Iyan Setiawan; Sri Mulyati; Yeyen Suryani; Rani Tania Pratiwi; Sri Wulandini; Aditiya Putri
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.8008

Abstract

AbstrakPada era globalisasi, penggunaan internet semakin terus berkembang seiring dengan perubahan perilaku dalam pengambilan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa mengenai produk, harga, promosi, sikap, dan pelayanan dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian Marketplace Shopee. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei dengan kuesioner sebagai pengumpulan data utama. Sampel penelitian 87 responden, menggunakan Penelitian total sampling. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa  Program Studi Pendidikan Ekonomi  tahun akademik 2020/2021 di Kuningan, Indonesia. Teknik analisis data menggunakan Regresi Linear berganda dengan SPSS. Studi ini memiliki temuan. Pertama, faktor produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Kedua, faktor harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Ketiga, faktor promosi berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Keempat, faktor sikap berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee serta kelima faktor pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Hasil yang diperoleh adalah promosi berpengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Hal ini menunjukkan bahwa promosi mampu memobilisasi perilaku mahasiswa dalam mengambil keputusan pembelian Marketplace Shopee. Sementara faktor produk mempunyai hubungan yang rendah, bahwa terdapat temuan ketidaksesuaian material produk yang diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor promosi perlu menjadi pertimbangan yang akan meningkatkan loyalitas mahasiswa dalam mengambil keputusan pembelian online.Kata kunci: persepsi mahasiswa; keputusan pembelian; marketplace shopee AbstractIn the era of globalization, the use of the internet continues to grow along with changes in behavior in making purchasing decisions. This study aims to analyze student perceptions of products, prices, promotions, attitudes, and services in influencing Shopee Marketplace Purchase Decisions. The method used in this research is a survey with a questionnaire as the main data collection. The research sample was 87 respondents, using total sampling research. This research was conducted on students of the Economic Education Study Program for the academic year 2020/2021 in Kuningan, Indonesia. The data analysis technique uses multiple linear regression with statistical software SPSS. This study has findings. First, the product factor has a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. Second, the price factor has a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. Third, the promotion factor has a significant positive effect on purchasing decisions. Fourth, the attitude factor has a significant positive effect on purchasing decisions and the five service factors have a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. The results obtained are that promotions have a greater effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. This shows that promotion is able to mobilize student behavior in making Shopee Marketplace purchasing decisions. While the product factor has a low relationship, that there are findings of non-conformance of the product material received. This study proves that promotional factors need to be considered that will increase student loyalty in making online purchasing decisions.Keywords : student perception; purchase decision; marketplace shopee
ANALISIS POSITIONING SKINCARE LOKAL DI JAKARTA I Putu Sandra Septiawan; Grishelda Dinda Shabira; Nurhasanah Sofjan
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.7481

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk menganalisis positioning dan strategi marketing mix skincare lokal brand A, B, C, dan D. Penelitian ini bersifat deskriptif, instrumen penelitian berupa kuesioner dan disebar melalui google form. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 40. Alat analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan yang diolah menggunakan software SPSS version 23. Berdasarkan hasil pengolahan data atribut yang dianggap penting oleh konsumen yaitu promosi pada sumbu Y dan harga pada sumbu X, sedangkan kualitas walaupun garisnya cukup panjang namun ada ditengah-tengah antara sumbu X dan sumbu Y dan jika dibandingkan jaraknya maka kualitas lebih dekat ke sumbu X dibandingkan ke sumbu Y (terletak pada kuadran ke 3).  Positioning brand A unggul dibidang promosi, namun harga masih jauh dibawah brand C, konsumen menganggap harga brand A relative mahal. Brand C unggul di harga, konsumen menganggap harga brand C paling baik, namun  promosi dianggap kurang dibandingkan dengan promosi brand A. Brand B menempati posisi kedua pada harga, namun promosi dianggap paling sedikit dibandingkan dengan brand lainnya. Brand D berada pada kuadran ketiga, baik harga maupun promosi masih dianggap kurang, namun jika dilihat dari atribut kualitas mempunyai arah yang sejajar dengan kualitas sehingga dari sisi kualitas dianggap paling baik. Strategi marketing mix brand A adalah memperkuat promosi serta mengevaluasi harga, Brand C dapat mempertahankan harga dan lebih menggencarkan promosi. Brand B mengevaluasi kembali harga serta lebih menggencarkan promosi diberbagai lini, Brand D mengevaluasi harga serta menggencarkan promosi dan kualitas tetap dijaga. Kata Kunci : Positioning; Marketing Mix; Skincare AbstractThe purpose of this study was to analyze the positioning and marketing strategy of local skincare mix brands A, B, C, and D. This research was descriptive in nature, the research instrument was a questionnaire and was distributed via the Google form. The number of returned questionnaires was 40. The analytical tool used was discriminant analysis which was processed using SPSS version 23 software. Based on the results of attribute data processing that is considered important by consumers, namely promotions on the Y axis and prices on the X axis, while quality, although the line is quite long, is in the middle between the X axis and Y axis and when compared to the distance, quality is closer to the X axis than to the Y axis (located in the 3rd quadrant). Positioning brand A is superior in the field of promotion, but the price is still far below brand C, consumers consider brand A's price to be relatively expensive. Brand C is superior in price, consumers think that brand C's price is the best, but promotion is considered less compared to brand A's promotion. Brand B ranks second in price, but promotion is considered the least compared to other brands. Brand D is in the third quadrant, both price and promotion are still considered lacking, but when viewed from the quality attribute it has a direction parallel to quality so that from a quality standpoint it is considered the best. Brand A's marketing mix strategy is to strengthen promotions and evaluate prices, Brand C can maintain prices and intensify promotions. Brand B re-evaluated prices and intensified promotions on various lines, Brand D evaluated prices and intensified promotions and maintained quality. Keywords: Positioning, Marketing Mix, Skincare
PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KEMISKINAN DI NTT Arya Umbu Djuma Mone Mangi; Marseto Marseto
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.7408

Abstract

AbstrakKemiskinan merujuk pada kondisi individu atau kelompok yang tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan ekonominya yang mana kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan pokok yang seharusnya dapat terpenuhi. Kemiskinan sering diartikan sebagai kondisi dengan kekurangan uang serta barang yang akan dipergunakan untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Tujuan dilaksanakannya penelitian penelitian ini ialah guna mengetahui pengaruh tingkat pengangguran, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Nusa Tengga Timur. Metode penelitian yang dipergunakan ialah dengan analisis regresi linier berganda. Dilakukannya penelitian ini diperoleh kesimpulan jika secara simultan terdapat adanya pengaruh yang singnifikan antara Tingkat Pengangguran, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur. Sebaliknya, secara parsial Tingkat Pengangguran memiliki pengaruh yang signifikan dan positif, Inflasi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan dan positif, sedangkan Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur.Kata Kunci : Kemiskinan; Tingkat Pengangguran; Inflasi; Pertumbuhan Ekonomi AbstractPoverty refers to the condition of individuals or groups who are unable to meet their economic needs where these needs are basic needs that should be fulfilled. Poverty is often interpreted as a condition with a lack of money or goods that will be used to fulfill their survival. The purpose of carrying out this research research is to determine the effect of the unemployment rate, inflation, and economic growth on poverty in East Nusa Tengga. The research method used is multiple linear regression analysis. The conclusion of this research is that simultaneously there is a significant influence between the Unemployment Rate, Inflation, and Economic Growth on Poverty in East Nusa Tenggara. Conversely, partially the unemployment rate has a significant and positive effect, inflation has a non-significant and positive effect, while economic growth has a significant and negative effect on poverty in East Nusa Tenggara.Keywords : Poverty; Unemployment Rate; Inflation; Economic Growth
PENERAPAN MODEL OPEN-ENDED BERBASIS BELAJAR BERMAKNA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INOVATIF SISWA Ahsan Sofyan; Utari Putri Aznur
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.7979

Abstract

AbstrakSistem pembelajaran dalam suatu proses belajar yang diduga mampu meningkatkan kemampuan berpikir inovatif siswa adalah implementasi model Open-ended dimana model pembelajaran ini lebih menekankan pada usaha bagaimana siswa sampai pada jawaban daripada ketepatan jawaban semata. Kemampuan berpikir inovatif mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa menjadi lebih kompleks dan mendalam. Dalam mencapai tujuan tersebut maka pendidik harus memfasilitasinya melalui penggunaan model, metode, media, pendekatan, strategi pembelajaran yang bisa menunjang peningkatan kemampuan berpikir siswa. Pengukuran pada penerapan model Open-ended diperoleh rata-rata nilai pretest pada kelas eksperimen sebesar 65,17 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai 73,67. Kemudian setelah dilakukan post test pada kelas eksperimen mengalami peningkatan nilai rata-rata 81,08. Sedangkan kelas kontrol sebesar 78,79 dengan kategori sedang. Aktivitas yang paling menonjol selama proses penerapan model Open-ended yang menggambarkan terciptanya suasana belajar yang berpusat pada siswa, belajar bersama, dan berdiskusi antar siswa menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.Kata kunci: Berpikir Inovatif; Model Open-ended; Teori Belajar Bermakna AbstractThe learning system in a learning process that is thought to be able to improve students' innovative thinking skills is the implementation of the Open-ended model where this learning model places more emphasis on the effort of how students arrive at answers rather than the mere accuracy of answers. Innovative thinking skills can improve students' thinking skills to become more complex and deep. In achieving these goals, educators must facilitate it through the use of models, methods, media, approaches, and learning strategies that can support the improvement of students' thinking skills. Measurements on the application of the Open-ended model obtained an average pretest value of 65.17 in the experimental class while the control class obtained a value of 73.67. Then after the post-test was carried out in the experimental class it experienced an increase in the average value of 81.08. While the control class was 78.79 in the moderate category. The most prominent activity during the process of implementing the Open-ended model which describes the creation of a student-centered learning atmosphere, learning together, and discussing among students shows an increase in student activity in the learning process.Keywords: Innovative Thinking; Open-ended model; Meaningful Learning Theory
DAMPAK BENEFITS DAN CHALLENGES IOT ADOPTION TERHADAP SUPPLY CHAIN PERFORMANCE DAN ORGANIZATIONAL PERFORMANCE Armando Armando; Sri Vandayuli Riorini
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.7542

Abstract

AbstrakDi Indonesia, industri manufaktur merupakan pendukung penting pembangunan ekonomi. akibatnya Teknologi mutakhir dan  terbaru seperti Internet of Things (IoT) diharapkan berdampak besar pada bisnis dan Supply Chain Performance (SCM). Penelitian tentang dampak adopsi IoT pada rantai pasokan dan Tindakan organisasi relatif jarang . Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara manfaat dan tantangan adopsi IoT dan kinerja organisasi. Selain itu, penelitian ini mengkaji peran mediasi kinerja rantai pasok dalam hubungan interpersonal. Di antara manfaat dan tantangan adopsi IoT dan kinerja bisnis. Populasi penelitian ini terdiri dari 107 responden, rangkaian kuesioner disebar melalui Google form yang sesuai dengan lima persen dari tingkat respons. Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) digunakan untuk mengevaluasi semua hipotesis penelitian. Hasil dari pekerjaan ini mendukung semua hipotesis yang diajukan Singkatnya, industri manufaktur Indonesia perlu mendapatkan keuntungan lebih akan tetapi IoT malah terus menghadapi tantangan. Studi ini dapat menjadi pedoman bagi perusahaan manufaktur dalam mengambil keputusan tentang adopsi IoT. Kata kunci: benefits of iot adoption; challenges of iot adoption; supply chain performance; organizational performance AbstractIn Indonesia, the manufacturing industry is an important supporter of economic development. as a result Cutting-edge and latest technologies such as the Internet of Things (IoT) are expected to have a major impact on business and Supply Chain Management (SCM). Research on the impact of IoT adoption on supply chains and Organizational actions are relatively rare. Therefore, the purpose of this study is to investigate the relationship between the benefits and challenges of IoT adoption and organizational performance. In addition, this research examines the mediating role of supply chain performance in interpersonal relationships between the benefits and challenges of IoT adoption and business performance. The population of this study consisted of 107 respondents, a series of questionnaires were distributed via the Google form. which corresponds to five percent of the response rate. Structural Equation Modeling (SEM) was used to evaluate all research hypotheses. The results of this work support all the hypotheses put forward. In short, the Indonesian manufacturing industry needs to gain more profits but IoT continues to face challenges. This study can be a guideline for manufacturing companies in making decisions about IoT adoption. Limitations and recommendations for future research are highlighted.Keyword: Benefits of IoT Adoption; Challenges of IoT Adoption; Supply Chain Performance; Organizational Performance
PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN VARIABEL MODERATOR MOTIVASI BELAJAR Sri Mulyati; Atin Nuryatin; Rani Tania Pratiwi
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.8266

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran guided inquiry dan dengan model pembelajaran ekspositori. Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain faktorial 2x2. Subjek penelitian yaitu kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA N 1 Cilimus. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda kompleks dan angket. Analisis data menggunakan two way Anova. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang mendapatkan model guided inquiry dengan kelas yang mendapatkan model ekspositori. Hal ini terlihat dari nilai mean untuk kelas guided inquiry yang lebih besar dibandingkan dengan mean siswa kelas kontrol. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang memiliki tingkat motivasi tinggi dan rendah dimana kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki tingkat motivasi tinggi lebih efektif dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat motivasi yang rendah. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar. Hal ini mengandung arti bahwa pengaruh model terhadap kemampuan berpikir kritis tergantung pula oleh tingkat motivasi belajar siswa. Dalam mengimplementasikan model pembelajaran guided inquiry sebaiknya guru harus mempertimbangkan aspek waktu yang akan digunakan agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif serta mampu memberikan tahap orientasi atau permasalahan awal dengan materi-materi yang lebih bersifat kontekstual.   Kata Kunci : guided inquiry; motivasi belajar; kemampuan berpikir kritis AbstractThis study aims to determine differences in students' critical thinking skills between the use of the guided inquiry learning model and the expository learning model. The method used is a quasi experiment with a 2x2 factorial design. The research subjects were class XI IPS 2 and XI IPS 3 SMA N 1 Cilimus. Data collection techniques used multiple choice tests and questionnaires. Meanwhile, data processing uses two way Anova. From the results of data analysis, it was concluded that there were differences in students' critical thinking skills between the class that received the guided inquiry model and the class that received the expository model. This can be seen from the mean value for the guided inquiry class which is greater than the mean for the control class students. There is a difference in students' critical thinking skills between those with high and low levels of motivation where the critical thinking skills of students who have high levels of motivation are more effective than students who have low levels of motivation. There is an interaction between the learning model and learning motivation. This implies that the effect of the model on critical thinking skills also depends on the level of student learning motivation. In implementing the guided inquiry learning model, the teacher should consider the aspect of time that will be used so that the implementation of learning is more effective and able to provide an orientation stage or initial problems with materials that are more contextual in nature. Keywords: guided inquiry; motivation to learn; critical thinking
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN, PERSEPSI HARGA, DAN PROMOSI DALAM MEMPENGARUHI KEPUASAN TAMU HOTEL Slamet Jumheri; Salman Paludi
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.7793

Abstract

AbstrakPenelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, persepsi harga,  dan promosi terhadap kepuasan tamu di hotel. Data diperoleh dari pertanyaan yang disebarkan berupa angket melalui link google form (data primer). Metode pengambilan sampel yang digunakan metode purposive sampling yaitu teknik dimana  sampelnya ditentukan atas dasar kriteria atau pertimbangan. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan, persepsi harga,  dan promosi berpengaruh positif signifikan secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan tamu di hotel. Semakin bagus kualitas pelayanan, persepsi harga, dan promosi yang diberikan maka akan meningkatkan kepuasan tamu selama berkunjung di hotel. Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini, dimana sampel penelitian adalah tamu yang sudah berkunjung minimal 2 kali dihotel baik yang berada di jabodetabek maupun luar jabodetabek. Instrumen yang digunakan adalah angket, dan teknik analisis data menggunakan regresi berganda. Hasil uji koefisien regresi kualitas pelayanan, persepsi harga,  dan promosi menunjukkan pengaruh  signifikan positif terhadap kepuasan tamu.Sedangkan hasil uji t menunjukan  kualitas pelayanan, persepsi harga, dan promosi berpengaruh signifikan positif secara parsial terhadap kepuasan tamu di hotel. Selain dari sisi kualitas pelayanan, persepsi harga dan promosi, dianjurkan terhadap penelitian selanjutnya bisa melihat faktor lain seperti kualitas produk, citra merek ataupun lokasi sehingga yang teridentifikasi lebih bervariasi lagi guna untuk meningkatkan tingkat kepuasan tamu saat berkunjung di hotel.Kata kunci: Kualitas Pelayanan; Persepsi Harga; Promosi; Kepuasan Tamu  AbstractThe research was conducted with the aim of analyzing the effect of service quality, price perceptions, and promotions on guest satisfaction at the hotel. Data were obtained from questions distributed in the form of a questionnaire via the Google Form link (primary data). The sampling method used is purposive sampling method, namely a technique where the sample is determined on the basis of criteria or considerations. The results showed that service quality, price perception, and promotions had a significant positive effect partially or simultaneously on guest satisfaction at the hotel. The better the quality of service, price perceptions, and promotions provided, it will increase guest satisfaction while visiting the hotel. The quantitative method used in this study, where the research sample is guests who have visited at least 2 times at the hotel both in Jabodetabek and outside Jabodetabek. The instrument used was a questionnaire, and the data analysis technique used multiple regression. The results of the regression coefficient test for service quality, price perceptions, and promotions showed a significant positive effect on guest satisfaction. Meanwhile, the t test results showed service quality, price perceptions, and promotion had a partially positive effect on guest satisfaction at the hotel. Apart from service quality, price perceptions and promotions, it is recommended that further research be able to look at other factors such as product quality, brand image or location so that more variety is identified in order to increase the level of guest satisfaction when visiting the hotel. Keywords: Service Quality; Price Perception; Promotion; Customer satisfaction 
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUMDAM TIRTA TARUM KARAWANG Hilmy Muhammad Iqbal; Banuara Nadeak; Solehudin Solehudin
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.7585

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh gaya kepemimpinan dan kebahagiaan kerja terhadap kinerja pegawai pada Perumdam Tirta Tarum Karawang. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dan termasuk dalam kategori explanatory research. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi berganda. Sampel penelitian ini yang berjumlah 85 orang, diambil dari seluruh populasi dengan menggunakan complete sampling. Berdasarkan temuan penelitian, gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dan kepuasaan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Perumdam Tirta Tarum Karawang. Sedangkan temuan dari concurrent test menunjukkan bahwa kinerja pegawai Perumdam Tirta Tarum Karawang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja.Kata kunci: gaya kepemimpinan; kepuasan; kinerja Abstract The purpose of this study was to determine and evaluate the effect of leadership style and work happiness on employee performance at Perumdam Tirta Tarum Karawang. This research uses quantitative techniques and is included in the explanatory research category. Analysis was performed using multiple regression. The sample of this study, totaling 85 people, was taken from the entire population using complete sampling. Based on research findings, leadership style has a significant effect on employee performance, and job satisfaction has a significant effect on employee performance at Perumdam Tirta Tarum Karawang. While the findings from the concurrent test show that the performance of employees of Perumdam Tirta Tarum Karawang is influenced by leadership style and job satisfaction.Keywords: leadership style ; job satisfaction ; performance
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Saripudin Saripudin
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.8046

Abstract

AbstrakKurang optimalnya pelaksanaan proses pembelajaran menyebabkan rendahnya aktivitas belajar siswa. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diyakini dapat mempengaruhi rendahnya aktivitas belajar Ekonomi siswa kelas X IPS 2 MAN 1 Kuningan menjadi lebih aktif, karena metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X IPS 2 MAN 1 Kuningan, khususnya dengan penggunaan metode pembelajaran Jigsaw dalam mata pelajaran Ekonomi dalam materi Sistem Perekonomian di Indonesia. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat komponen yaitu : Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan menggunakan tiga siklus, yaitu siklus I, Siklus II dan Siklus III. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata Siklus I, 75,71 siklus II 79,43 dan siklus III 89,85, dengan ketuntasan belajar pada tindakan Siklus I (73%), siklus II (98%) dan siklus III (100%). Hasil peneliti menunjukan peningkatan yang sangat baik. Dari awal siklus I hingga siklus III penilaian dari observer meningkat ke arah yang semaikin baik, dari kemampuan membuka pelajaran, sikap, penguasaan materi, proses pembelajaran hingga evaluasi dan penutup peneliti melakukan dengan sangat baik.Kata kunci: pembelajaran kooperatif;, jigsaw; acting; observing; reflecting AbstractLess optimal implementation of the learning process causes low student learning activity. Jigsaw type cooperative learning is believed to be able to change the low economics learning activity of class X IPS 2 MAN 1 Kuningan to become more active, because the Jigsaw type cooperative learning method is designed to increase students' sense of responsibility towards their own learning as well as the learning of others. Students not only learn the material provided, but they must also be prepared to provide and teach the material to their group members.The goal to be achieved is to improve the learning achievement of class X IPS 2 MAN 1 Kuningan, especially by using the Jigsaw learning method in Economics in the material on the Economic System in Indonesia. Classroom Action Research (PTK) consists of four components, namely: Planning (Planning), Action (Acting), Observation (Observing), and Reflection (Reflecting).This class action research activity was carried out using three cycles, namely cycle I, Cycle II and Cycle III. Student learning outcomes showed an increase from the average value of Cycle I, 75.71 Cycle II 79.43 and Cycle III 89.85, with complete learning in the actions of Cycle I (73%), Cycle II (98%) and Cycle III ( 100%).The results of the researchers showed a very good increase. From the beginning of cycle I to cycle III, the observer's assessment increased in a better direction, from the ability to open lessons, attitudes, mastery of the material, the learning process to evaluation and closing, the researchers did very well.Keywords : learning; cooperative learning; jigsaw; acting; observing; reflecting
PERAN LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Fanny Cris Jayanti; Kristina Anindita Hayuningtias
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.7725

Abstract

AbstrakIndustri bahan bangunan yang relatif berkembang seiring berjalannya waktu membuat permintaan pasar semakin meningkat. Sistem pembangunan yang hampir tiada henti setiap harinya membuat industri ini kian ramai dan berkembang. Studi pada penelitian ini akan melihat bagaimana peran lokasi, kelengkapan produk dan persepsi harga dalam pengambilan keputusan. Metode pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik purposive sampling (target) dimana sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu: usia minimal 17 tahun dan melakukan pembelian produk sebelumnya setidaknya satu kali. Metodologi penelitian yang digunakan adalah survey kuantitatif yang diukur dengan skala Likert 1 sampai 5 (sangat tidak setuju menuju sangat setuju) dari pengukuran masing-masing indikator dalam variabel. Instrumen yang dipakai adalah kuesioner dengan metode analisis data dengan regresi berganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa lokasi, kelengkapan produk dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan dalam keputusan pembelian. Semakin strategis lokasinya, semakin lengkap produknya, dan persepsi pelanggan yng semakin baik terhadap harga yang ditawarkannya, maka akan lebih besar kemungkinan konsumen untuk membelinya. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti selanjutnya disarankan dapat menambahkan variabel intervening sebagai penghubung antara variabel bebas dengan variabel terkait yang menjadi pokok bahasan. Variabel perantara yang disarankan oleh penulis untuk studi lebih lanjut adalah niat beli. Selaras dengan teori tindakan rasional atas niat perilaku seseorang menentukan apakah seseorang melakukan tindakan tertentu atau tidak. Kata kunci: lokasi; kelengkapan produk; persepsi harga; keputusan pembelian AbstractThe relatively developed building materials industry over time makes market demand increase. The development system that is almost non-stop every day makes this industry more crowded and growing. The study in this research will look at how the role of location, product completeness and price perception in decision making.  The sampling method   for this study uses non-probability sampling techniques with purposive sampling (target) techniques where samples are taken based on certain criteria: minimum age of 17 years and making previous product purchases at least once.  The research ology method used is a titative quantitative survey measured on a scale of Likert 1 to 5 (strongly disagree to strongly agree) and measure each indicator in variables.   The instrument used is a questionnaire with a data analysis method with multiple regression.  The results showed that location, product completeness and price perception had a positive and significant effect on purchasing decisions. The more strategic the location, the more complete the product, and the better the customer's perception of the price offered, the more likely consumers will be to buy it.  Based on these results, researchers are further advised to be able to add intervening variables as a liaison between independent variables and related variables that are the subject of discussion. The intermediate variable suggested by the authors for further study is purchase intent. In harmony with teori tact on the intention of one's behavior determines whether a person performs a particular action or not.Keyword: location; product completeness; price perception; purchasing decision

Page 1 of 2 | Total Record : 13