cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL KONFIKS
ISSN : 23552638     EISSN : 27461866     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS" : 10 Documents clear
SIKAP BAHASA SANTRI: SUATU KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Yanti Sariasih; Linda Eka Pradita; Jendriadi Jendriadi; Dedi Febriyanto
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.9231

Abstract

Pondok Pesantren Darussaadah Bandar Lampung merupakan salah satu pondok pesantren yang memiliki santri dari berbagai latar belakang suku dan bahasa. Setidaknya terdapat empat bahasa yang digunakan oleh para santri dalam komunikasi sehari-hari, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Jawa Banten. Beberapa santri juga menguasai bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kondisi kebahasaan yang demikian memungkinkan adanya sikap bahasa berbeda antara bahasa pertama dengan bahasa kedua. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sikap bahasa santri terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah ditinjau dari tiga aspek, kognisi, afeksi, dan konasi. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Subjek Penelitian adalah santri Pondok Pesantren Darussaadah Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa santri Pondok Pesantren Darussaadah Bandar Lampung memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Hal ini dapat dilihat melalui pemerolehan skor rata-rata setiap aspek sikap bahasa. Pemerolehan skor rata-rata sikap bahasa santri terhadap bahasa Indonesia ditinjau dari aspek kognisi adalah sebesar 2,99 yang berarti masuk kategori baik, dari aspek afeksi diperoleh skor rata-rata 2,98, sedangkan dari aspek Konasi diperoleh skor rata-rata 3,28 yang juga masuk dalam kategori baik. Adapun pemerolehan skor rata-rata sikap bahasa santri terhadap bahasa daerah, ditinjau dari aspek kognisi adalah sebesar 2,57, masuk dalam kategori baik, dari aspek afeksi diperoleh skor rata-rata 2, 93, masuk dalam kategori baik, sedangkan dari aspek konasi diperoleh skor rata-rata 2,81, masuk dalam kategori baik.
ANALISIS POTRET KENAKALAN REMAJA DALAM NOVEL JANJI KARYA TERE LIYE Fitri Anggun Lestari; Sugiarti Sugiarti
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.8512

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang sangat krusial dalam kehidupan sebab remaja merupakan masa dimana seseorang mencari jati diri dan tujuan hidupnya. Salah satu hal negatif yang terjadi pada remaja adalah kenakalan. Tentunya kenakalan remaja menjadi salah satu topik bahasan yang menarik untuk dikaji dikarenakan kenakalan remaja masih umum terjadi dan malah dianggap sebagai suatu kewajaran. Karya sastra menjadi salah satu bagian dalam merepresentasikan kenakalan remaja itu sendiri. Tujuan penelitian untuk menjelaskan  (1) menjelaskan bentuk kenakalan remaja, (2) menjelaskan faktor penyebab kenakalan remaja, dan (3) memaparkan dampak kenakalan remaja dalam novel Janji karya Tere Liye. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Data penelitian ini berupa satuan cerita yang berbentuk kalimat atau paragraf yang menunjukkan tentang kenakalan remaja. Sedangkan untuk sumber datanya yaitu Novel Janji karya Tere Liye dan pengumpulan data dilakukan dengan cara  membaca novel Janji karya Tere Liye juga refrensi yang selaras untuk menganalisis data, mengkategorikan dan menemukan hal penting tentang kenakalan remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bentuk-bentuk kenakalan remaja yaitu sikap jahil dengan menaburkan garam pada teh tamu agung, mengerjai teman lain dan guru, berkelahi, menyabung ayam, mabuk-mabukan, hingga membunuh seseorang. Faktor penyebab kenakalan remaja dalam novel ini adalah adanya faktor internal berupa ketidakmauan untuk bersekolah di pondok pesantren dan faktor eksternal berupa permasalahan keluarga. Sedangkan untuk dampaknya adalah Bahar yang  di masukkan ke pondok pesantren kemudian membuat ulah hingga dikeluarkan dari sekolah dan setelah keluarpun dijauhi tetangga lantaran dianggap berbahaya.
STRUKTUR DAN FUNGSI RETORIS KALIMAT TEKS EKSPOSISI DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA Johar Amir; Ambo Dalle; Juanda Juanda; Anita Candra Dewi
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.7170

Abstract

The research aims to describe the rhetorical structure of the sentences contained in the exposition text of the Indonesian Class VIII Revised Edition of 2017 textbook seen from its syntactic structure and  the rhetorical function of the sentences contained in the exposition text in the Indonesian Class VIII Revised Edition of 2017. The data in this study are the sentences contained in the exposition text which are sourced from the Indonesian Language Textbook Class VIII Revised Edition 2017. The research is using qualitative method. This research instrument is a researcher himself. The data collection technique used is the documentation technique by recording, while the data analysis technique is the lesap technique and the direct element. The results of this study are in the form of sentence structure patterns contained in the exposition text of the Indonesian Class VIII Revised Edition 2017 textbook as many as 22 sentence structure models, namely S-P; P-S; P-K; P-Mop; S-P-O; S-P-K-; S-P-Mop; S-P-O-K; S-P-Pel-K; K-P-K; K-S-P; K-S-P-O; P-S-K; S-P-Pel-O; S-P-Pel-K; S-K-P-O-K; S-K-P-O; K-S-P-O-K; K-S-P-K; K-P-S; K-P-S-K; K-S-P-O-P-K; and K-S-P-O-P-K. The rhetorical functions of the sentences contained in the exposition text of the Indonesian Class VIII Revised Edition 2017 textbook are textual themes, interpersonal themes, unmarked topical themes, marked topical themes, and rhymes.
PRINSIP KESANTUNAN DALAM JUAL BELI ONLINE DI INSTAGRAM: SUATU KAJIAN PRAGMATIK Gilang Aulia Prasetya; Haikal Ramadhan; Ratih Purnama Sari
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.9379

Abstract

Hadirnya media sosial memudahkan manusia untuk saling berinteraksi satu dengan lainnya semakin mudah. Melalui teknologi atau jejaring sosial seseorang dapat menyampaikan pesan atau informasi, termasuk dalam jual-beli Online di Instagram. Kesantunan berbahasa adalah properti yang diasosiasikan dengan tuturan bahasa yang santun, tidak terdengar memaksa atau angkuh, tuturan itu memberikan pilihan pada lawan tutur dan lawan tutur merasa tenang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk tindak tutur dan maksim kesantunan yang terjadi pada masyarakat pengguna akun media sosial di Instagram dalam melakukan hal jual-beli Online di Instagram. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan teknik SBLC (Teknik Simak Bebas Libat Cakap) karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa lisan pada jual beli Online di media sosial Instagram. Hasil penelitian penggunaan maksim oleh penutur penjual dan pembeli di jual beli Online di Instagram menghasilkan 3 data tuturan penggunaan maksim kearifan antara tuturan penjual dan pembeli dalam jual beli di Instagram, 2 data tuturan penggunaan maksim kedermawanan antara tuturan penjual dan pembeli dalam jual beli di Instagram, 2 data tuturan penggunaan maksim pujian antara tuturan penjual dan pembeli dalam jual beli di Instagram, 1 data tuturan penggunaan maksim kerendahan hati antara tuturan penjual dan pembeli dalam jual beli di Instagram, 1 data tuturan penggunaan maksim kesepakatan antara tuturan penjual dan pembeli dalam jual beli di Instagram, dan menghasilkan 1 data tuturan penggunaan maksim kesimpatian antara tuturan penjual dan pembeli dalam jual beli di Instagram.
NADIEM MAKARIM'S IDEOLOGICAL SYMBOLIC BATTLE DOMINATION: NORMAN FAIRCLOUGH'S CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS Anggi Pratama; Susandi Susandi; Yunita Anas Sriwulandari
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.9128

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fitur lingual kosakata aspek deskripsi dan mode wacana kebahasaan dalam bentuk kekerasan simbolik penggunaan bahasa berdasarkan analisis wacana kritis Norman Fairclough yang terdapat dalam ideologi Nadiem Makarim pada Instagram Live Prilly Latuconsina Bareng Mendikbud Ristek - Nadiem Makarim 31 Maret 2022. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan deskriptif-kualitatif. Data yang digunakan berupa kutipan transkripsi teks hasil rekaman video dialogis dengan menggunakan teknik pengumpulan data teknik catat, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik rekam. Penelitian ini menggunakan tiga tahap teknik analisis data antara lain (1) mereduksi data; (2) menyajikan data; (3) penarikan simpulan dan verifikasi data. Penelitian ini menghasilkan: (1) Proses leksikal terjadi pada kata “Mas Menteri”, “Dana Indonesiana” dan “Kurikulum Merdeka”; (2) Pertarungan simbolik ketiga kata tersebut muncul dalam bentuk kekuatan dalam pemberian nama yang diakui secara resmi (pelabelan), monopoli visi, pemaksaan pandangan dan tindakan, dan pengontrol persepsi; (3) Mode wacana kebahasaan ketiga kata tersebut termasuk dalam persuasif agresif-dogmatis dan derajat kekuatan persuasi, kata “mas menteri” muncul sebanyak 36 kali, kata “dana” muncul sebanyak 22 kali yang merepresentasikan tentang dana anggaran abadi bernama “Dana Indonesiana”, kata “kurikulum” muncul sebanyak 10 kali, kata “merdeka” muncul sebanyak 11 kali, kata-kata tersebut telah memunculkan empat pertarungan simbolik secara leksikal yang mengandung makna eksperiensial dan mengandung makna istilah yang berpotensi memiliki makna tunggal bercorak agresif-dogmatis serta memiliki kekuatan derajat persuasi dalam penggunaan kata.
ANALISIS LITERASI DIGITAL MELALUI APLIKASI VIRTUAL CLASS UNTUK MENIGKATKAN KOMPETENSI DIGITAL PADA SISWA SMAS Yulis Setyowati; Surya Priyambudi; Muhammad Harist Murdani
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.9192

Abstract

Literasi digital dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang komprehensif dan inovatif. Saat ini guru perlu mengembangkan kreativitas belajar dengan bantuan teknologi digital. Berlandaskan pada latar belakang tersebut, dapat ditinjau dari beberapa latarbelakang masalah sebagai berikut: 1)Bagaimana tingkat literasi digital siswa SMAS Wijaya Putra Surabaya berdasarkan aspek Internet Searching pada aplikasiVirtual Class?; 2) Bagaimana tingkatliterasi digital siswa SMAS Wijaya Putra Surabaya berdasarkan aspek Hypertextual Navigation pada aplikasi Virtual Class?; 3) Bagaimana tingkat literasi digital siswa SMAS Wijaya Putra Surabaya berdasarkan aspek Content Evaluation pada aplikasi Virtual Class?; 4) Bagaimana tingkat literasi digital siswa SMAS Wijaya Putra Surabaya berdasarkan aspek Knowledge Assembly pada aplikasi Virtual Class?. Dari permasalahan yang sudah di kemukakan di atas, penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kompetensi literasi digital pada aplikasi Virtual Class terhadap siswa SMAS Wijaya Putra Surabaya yang ditinjau berdasarkan aspek Internet Searching, Hypertextual Navigation, Content Evaluation,dan Knowledge Assembly. Literasi digital adalah kemampuan untuk memperoleh, mengetahui, dan menggunakan sumber dari berbagai sumber dalam bentuk digital. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif atau jenis penelitian ini sering disebut penelitian kuantitatif deskriptif. Karena metode ini didasarkan pada data penelitian berupa angka-angka dan statistik yang digunakan dalam analisis, maka metode ini bersifat kuantitatif.. Berlandaskandari hasil analisis dapat ditarikkesimpulan bahwa literasi digital siswa masih berada pada tingkatan yang memadai.
KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF SISWA KELAS XI IPS Salma - Siregar
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.9241

Abstract

Kesantunan bertutur diperlukan agar tidak ketersinggungan antara peserta tutur terutama dalam tuturan imperatif. Tuturan imperatif merupakan tuturan perintah yang meminta lawan tutur melakukan keinginan sang penutur. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesantunan siswa kelas XI IPS SMA N 2 Bangko Pusako. Masalah yang diteliti adalah bagaimana kesantunan tuturan imperatif siswa kelas XI IPS SMA N 2 Bangko Pusako? Teori yang digunakan peneliti adalah teori yang dikemukakan oleh Rahardi dan Leech (dalam Rahardi, 2005). Sumber data adalah aktifitas berbahasa yang terjadi antara siswa. Data diperoleh ialah semua tuturan imperatif yang teridentifikasi dalam tuturan siswa. Teknik pengumpulan yang digunakan teknik observasi, teknik simak, dan teknik catat, teknik rekam. Teknik analisis yang digunakan penulis adalah pengkodean, kalsifikasi data, dan menginterpretasi temuan peneliti yang dikemukkan oleh Lestari (2021). Kesimpulan penelitian ini adalah tuturan imperatif tergolong santun dan ditemukan tuturan imperatif permintaan yang tergolong tidak santun dikarenakan setiap tuturan yang dituturkan oleh penutur menggunakan bahasa yang memaksa, tidak memikirkan perasaan lawan tutur ketika penutur memerintah lawan tutur.
LITERASI FINANSIAL CERITA ANAK-ANAK PABRIK KARYA GOL A GONG DAN TIAS TATANKA Prinsella Balqis Lubis; Yenni Hayati
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.9739

Abstract

Sastra anak selain memiliki fungsi hiburan juga memiliki fungsi Pendidikan di dalamnya. Karenanya dalam sastra anak diselipkan bentuk-bentuk pembelajaran, salah satunya pembelajaran tentang mengatur keuangan (Literasi Finansial). Pentingnya mengatur keuangan dipelajari sejak dini agar seseorang dapat memahami bagaimana mengelola keuangannya, seperti mempelajari tentang bagaimana membelanjakan keuangannya untuk hal yang diperlukan saja, pentingnya berbagi dengan orang yang membutuhkan, dan terhindar dari kejahatan finansial seperti investasi bodong yang sedang marak saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bentuk literasi finansial dalam cerita anak Anak-anak Pabrik karya Gol A Gong dan Tias Tatanka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini berupa buku cerita anak anak-anak pabrik karya Gol A Gong dan Tias Tatanka. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan terdapat bentuk literasi finansial berupa bentuk literasi finansial yang penting dipelajari oleh seseorang sejak dini yaitu transaksi ekonomi dan beragam jenis praktiknya, sumber daya ekonomi, Konsep belanja, konsep menyimpan, konsep berbagi, dan tidak terdapat bentuk konsep mengenai praktik tidak baik dan kejahatan finansial.
STUDENT’S ATTITUDE ON CRITICAL LITERACY - BASED INSTRUCTION IN TEACHING WRITING IN EFL CLASSROOM Ahmad Arkam Ramadhani
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.8720

Abstract

The study investigates the student’s attitude toward critical literacy-based instruction in teaching writing in EFL university classrooms it employs a descriptive study using a purposive sampling technique and takes 30 respondents from EFL university students. The questionnaire and interview were used to collect data on the perception of EFL university Students on critical literacy-based instruction in the process of learning and observation was applied to gain data on the EFL Students’ interaction with critical Literacy based Instruction in teaching critical literacy in teaching writing in EFL classroom fall into 3 categories: (1) highly understanding of Critical Literacy (HUCL): (2) moderately understanding of Critical Literacy (MUCL) (3) low understanding of Critical literacy (LUCL). This research is expected to be beneficial for lecturers, students, and stakeholders to enrich knowledge and develop language skills and proficiency based on critical literacy instruction to teach writing in EFL classrooms. This research is to be a reference for teacher professional development, especially teacher capacity teaching writing EFL classrooms.
WANITA MADURA DALAM SAJAK D. ZAWAWI IMRON Nur Fajar Arief; Akhmad Tabrani; Andi Paida
JURNAL KONFIKS Vol 9, No 2 (2022): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v9i2.9878

Abstract

Tujuan penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi wanita dalam Puisi wanita Madura sajak D. Zawawi Imron. Jenis penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah teks-teks atau kutipan-kutipan yang berkaitan dengan Wanita Madura dalam Sajak D. Zawawi Imron dan Sumber data dalam penelitian ini adalah Sajak D. Zawawi Imron. Tehnik pengumpulan data yang digunakan yakni tehnik baca, dan catat. Sedangkan tehnik analisis data menggunakan teori Pierre Bourdieu yakni (1) Reduksi Data, (2) Display data, (3) Penarikan Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dalam puisi ini terbaca kekuatan testis dunia. Wanita dalam puisi itu mengira dia tidak berdaya bukan karena dia tidak punya kekuatan, tapi karena dia tidak punya nyali. Ungkapan semacam ini merupakan rangkaian berikutnya dari jaringan patriarki yang sangat dominan di Madura melalui idealisasi model perempuan keibuan, membagi ruang interaksi antara laki-laki dan perempuan, dan melindungi perempuan dengan kekerasan sehingga ruang gerak perempuan Madura menjadi lebih luas. Sastra Madura, khususnya yang ditulis oleh D. Zawawi Imron, merupakan episentrum sastra di Madura, selain karya-karya Abdul Hadi WM, juga sastrawan lainnya. Zawawi selain produktif hingga saat ini juga sering tampil di beberapa acara penting di Madura, Jawa Timur, bahkan di acara nasional, seperti pembacaan puisi, seminar sastra, orasi budaya, sehingga keberadaan penyair "Gelurit Emas" “Hal ini masih diperhitungkan dalam dunia sastra di negeri ini. Banyak karya Zawawi, terutama puisi-puisinya, menggambarkan situasi kedewasaan dan kearifan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10