cover
Contact Name
Wilda Syam Tonra
Contact Email
wildaunkhair@gmail.com
Phone
+6285146375650
Journal Mail Official
wildaunkhair@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bandara Sultan Baabullah, Kelurahan Akehuda Kampus 1 Universitas Khairun, Kota Ternate Utara, Maluku Utara-Indonesia
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Delta-Pi : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Published by Universitas Khairun
ISSN : 2089855X     EISSN : 25412906     DOI : 10.33387/dpi
Core Subject : Science, Education,
Delta pi jurnal adalah jurnal yang memuat hasil penelitian pendidikan matematika dan matematika yang dipublikasi sebanyak 2 kali dalam setahun di bulan April dan Oktober di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun.
Articles 174 Documents
PENERAPAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA ASPEK MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Wahyu Nugroho; Ahmad Afandi; In Hi Abdullah
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2014): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.37 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i2.138

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Minat belajar matematika siswa setelah diterapkan model pembelajaran pemecahan masalah; (2) Pembelajaran pemecahan masalah lebih baik dari pembelajaran konvensional pada aspek minat belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada SMP Negeri 2 Kota ternate, dan yang menjadi sampel penelitian adalah kelas VIII-8 dan VIII-9 yang masing-masing berjumlah 28 dan 23 siswal. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket minat. Hasil angket sesudah pembelajaran diperoleh sebanyak 18 ( 64,29%) siswa berkategori tinggi dan 10 siswa ( 35,71% ) berkategori minat sedang. Pengujian hipotesis menggunakan uji indenpendent sampel test diperoleh nilai thitung = 3,70 dan pada taraf signifikan 0,05, dan dk = (n - 1) diperoleh ttabel = 2,01. Karena thitung > ttabel sehingga Ha diterima dan H0 ditolak artinya penerapan pembelajaran pemecahan masalah lebih baik pada aspek minat belajar matematika siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran pemecahan masalah lebih baik dalam meningkatkan minat belajar matematika siswa.
MENGUKUR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF SISWA SMA MENGGUNAKAN OPERASI LOGIKA PIAGET Cecep Anwar H. F. Santosa
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2013): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.978 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i1.96

Abstract

Penelitian ini mencoba mengklasifikasikan siswa SMA ke dalam sublevel perkembangan kognitif pada tahap operasi kongkrit dan formal berdasarkan pada jawaban yang diberikan siswa yang diperoleh dari tes operasi logika (Test of Logical Operations disingkat TLO). Penelitian ini juga dilakukan untuk melakukan konfirmasi teori perkembangan kognitif manusia pada tahap operasi formal menggunakan TLO dalam matematika yang dipublikasikan dan dilakukan validasi dan tes realibilitas oleh Leongson dan Limjap (2003).Subyek penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 14 orang di SMAN 1 Subang, Jawa Barat. Tes (TLO) ini sudah divalidasi dan diuji realibilitasnya pada mahasiswa semester satu akhir di Bataan Polytechnic State College, Kampus Balanga di Kota Balanga, Filipina. Soal terdiri dari dua soal  untuk masing-masing operasi logika. Hasil Penelitian menunjukkan tidak satu pun yang berada pada tahap operasi kongkrit awal, 4 siswa atau 28,5% siswa berada pada tahap operasi kongkrit akhir, sebanyak 5 siswa atau 35,7% berada pada tahap operasi formal awal, dan sebanyak 5 siswa atau 35,7% berada pada tahap operasi formal akhir.Operasi logika yang paling dipahami oleh siswa adalah kompensasi, kemudian logika penggandaan, keproporsionalan, klasifikasi, hubungan, peluang, dan yang paling sulit adalah  pola barisan.Penelitian ini mengkonfirmasi teori perkembangan kognitif Piaget yang menyatakan bahwa usia SMA (sekitar 15 – 19 tahun) berada pada tahap operasi formal dikonfirmasi dengan hasil penelitian sebanyak 71,4% siswa berada pada tahap operasi formal, sedangkan sisanya masih berada pada tahap operasi konkrit.
HUBUNGAN ANTARA PEMETAAN LINEAR DAN BILINEAR Ruhama, Mustafa A. H.
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2013): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.955 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i2.118

Abstract

Let U, V and W are vector spaces at the same field, phi : U ? V is linear mapping and   is complex numbers.   L (U,V) the collection of all linear mapping  phi : U ? V . If V = C that  is linear  functional. Let phi : U ? V   bilinear mapping, if  W = C that phi  is bilinear functional. The collection of all bilinear mapping phi : U x V ? W denoted with B(U,V,W). Based on the explanation above, problems we will discuss about relation  between linear mapping, bilinear mapping and bilinear functional, some properties at bilinear mapping.
RANK DARI MATRIKS ATAS RING Ida Kurnia Waliyanti
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2012): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.827 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v1i1.73

Abstract

Matriks yang biasa dipelajari adalah matriks atas lapangan. Matriks ini selalu mempunyai rank. Selanjutnya jika lapangan diganti dengan ring, maka matriks tersebut akan mempunyai ciri khas tersendiri. Untuk itu dalam tulisan ini akan dikaji bagaimana cara mencari rank dari matriks atas ring tersebut.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN SELF-REGULATED LEARNING MATEMATIS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL TREFFINGER Idrus Alhaddad
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2014): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.344 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i2.131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki, membandingkan, dan mendeskripsikan secara komprehensif tentang pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi dan self-regulated learning matematis mahasiswa yang mendapat pembelajaran model Treffinger dan yang mendapat pembelajaran konvensional ditinjau secara keseluruhan dan berdasarkan kategori kemampuan awal matematis mahasiswa (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi seluruh mahasiswa Program Studi PendidikanMatematika FKIP Unkhair Ternate dan sampel sebanyak 110 mahasiswa yang tersebar pada dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan model Treffinger dan kelas lainnya sebagai kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional. Kesimpulan yang diperoleh: (1) Secara keseluruhan, pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi dan self-regulated learning matematis mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran model Treffinger lebih tinggi daripada mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. (2) Berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah), pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi dan self-regulated learning matematis mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran model Treffinger lebih tinggi daripada mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. (3) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara pembelajaran (Model Treffinger dan Konvensional) dan kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi dan self-regulated learning matematis mahasiswa.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL YANG TERINTEGRASI DENGAN SOFT SKILL In Hi Abdullah
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2012): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.235 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v1i2.88

Abstract

Kemampuan pemahaman dan representasi matematik merupakan suatu hal yang selalu muncul ketika orang mempelajari matematika pada semua tingkatan/level pendidikan, maka dipandang bahwa pemahaman dan representasi merupakan suatu komponen yang layak mendapat perhatian serius.  Dengan demikian pemahaman dan representasi matematik perlu mendapat penekanan dan dimunculkan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah. Beberapa penelitian menunjukkan  bahwa kemampuan  pemahaman dan representasi matematik siswa yang cerdas merupakan kunci memperoleh solusi yang tepat dalam memecahkan masalah. Akan tetapi, kebanyakan siswa gagal memahami pentingnya hubungan antara jenis-jenis representasi yang berbeda, karena kesulitan memformulasikan masalah aplikasi kongkrit kedalam masalah matematika abstrak. Oleh karenanya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan representasi matematik siswa diperlukan bahan ajar dan perangkat pembelajaran yang baik pula. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan representasi matematik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka metode yang digunakan adalah metode pengembangan. Kegiatannya meliputi: (1) analisis secara teoritis tentang bahan ajar  dan perangkat pembelajaran matematika, (2) analisis teoritis tentang pemahaman dan representasi matematik, (3) analisis secara empiris identifikasi permasalahan lapangan berkenaan dengan bahan ajar dan perangkat  pembelajaran,  (4) mengembangkan prototipe bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan representasi matematik, (5) analisis teoritik  bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan representasi matematik siswa; (6) model konseptual yang telah disusun kemudian divalidasi oleh pakar (expert judgement)  sesuai dengan keahliannya. Tahapan validasi dilakukan agar model konseptual mempunyai dasar teori yang ajeg dan sesuai dengan kaida ilmiah, (7) penyempurnaan model bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan representasi matematik;  (8) ujicoba terbatas bahan ajar; (9) penyempurnaan bahan ajar dan rublik untuk meningkatkan kemampuan  pemahaman dan representasi matematik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bahan ajar dan perangkat pembelajaran yang dihasilkan telah memenuhi standar untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan representasi matematik siswa melalui  pembelajaran kontekstual yang terintegrasi dengan soft skill.
ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA MATEMATIKA SEMESTER III DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIK DASAR Soleman Saidi
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2013): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.34 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i2.114

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan soal statistik dasar. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 57 orang, sedangkan teknik sampel yang digunakan adalag random smpling, dengan mengambil 25% dari juumlah polpulasi, kaka sampelnya sebanyak 14 orang. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat kemampuan mahasiswa matematika dalam menyelesaikan soal persamaan kuadrat dapat disimpulkan sebagai berikut : 5 mahasiswa atau 28.57 % kualifikasi memuaskan yakni mampu menyelesaikan keseluruhan soal, 3 mahasiswa atau 21,43 % dalam kualifikasi baik, 1 mahasiswa atau 7,14% dalam kualifikasi cukup, 2 mahasiswa atau 14,28% dalam kualifikasi kurang, 3 mahasiswa atau 21,43% dalam kualifikasi gagal.
IDEAL DALAM ALJABAR LINTASAN LEAVITT Ida Kurnia Waliyanti
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2012): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.327 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v1i2.83

Abstract

Graf dapat dipandang sebagai aljabar lintasan dan jika graf tersebut diperluas dapat didefinisikan suatu aljabar lintasan Leavitt, yang pada kenyataannya merupakan Z-aljabar bertingkat. Selanjutnya akan dibahas pembentukan ideal dalam aljabar lintasan Leavitt, yang dibangun oleh himpunan bagian titik-titik yang herediter dan tersaturasi. Dengan membentuk graf baru dari suatu graf yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa ideal bertingkat dari suatu aljabar lintasan Leavitt merupakan aljabar lintasan Leavitt juga.
PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DAN PENANAMAN POSITIF DISIPLIN Ishabu, La Suha
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.304 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v4i1.144

Abstract

Pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas (pembukaan UUD 1945 alenia 4). Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana Profil Hasil Belajar siswa melalui pendekatan Matematika Realistis dan penanaman positif disiplin?. Penelitian ini dilakukan pada SD negeri 67 Air Salobar Ambon dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang. Digunakan Instrumen berupa pengamatan aktifitas siswa terutama yangberhubungan dengan Pendekatan Matematika Realistisdan positif disiplin serta melakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.Berdasarkan hasil Pengamatan dan tes Hasil Belajar siswa SD  Negeri 67 Air Salobar, diperoleh secara umum,bahwa profil hasil belajar Siswa SD Negeri Air Salobar Ambon diperoleh bahwa pada pertemuan pertama yang tuntas KKM hanya 8 siswa (38,1%) sedangkan yang tidak tuntas 13 siswa (63,9%), hal ini disebabkan dalam kegiatan pembelajaran tidak menyenangkan dan menoton. Selanjutnya dilakukan pembelajaran yang kedua (pertemuan II) sehingga diperoleh hasil belajar siswa Kelas II SD Negeri Air Salobar Ambon yang telah mencapai KKM sebanyak 18 orang atau sebesar 86,7 %, dan yang belum mencapai KKM sebanyak 3 siswa atau sebesar 13,3%, hal ini disebabkan karena faktor lain yang mempengaruhinya.
SOSIALISASI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SMA NEGERI 4 KOTA TERNATE Tamrin, Marwia
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2013): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.945 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i1.106

Abstract

Kegiatan ini merupakan  kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikemas dalam  bentuk sosialisasi model-model pembelajaran, khususnya pembelajaran kooperatif.Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Kota Ternate pada tanggal 22 Januari 2013 dengan melibatkan 20 orang guru kelas X (Sepuluh). Kegiatan ini dimaksukan untuk memberikan pemahaman tentang model-model pembelajaran kooperatif yang bermuara pada kemampuan menerapkan dalam proses pembelajaran di kelas, serta dapat meningkatkan motivasi  bagi guru-guru dalam hal melalukan inovasi  pembelaajaran untuk meningkatkan prestasi siswa.Materi yang dipaparkan dalam kegiatan ini adalah jenis-jenis pembelajaran kooperatif yang terdiri atas Numbered Heads Together (NHT), Think Pair Share (TPS), Team Game Turnament (TGT), Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Jigsaw (Model Tim Ahli), Inside-Outside-Circle , Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray), Snowball Throwing, Role Playing, Talking Stick, Make-A Match.

Page 1 of 18 | Total Record : 174