cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
keperawatan@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Nursing Department, Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Central Java, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jendela Nursing Journal (JNJ)
ISSN : 20899580     EISSN : 26859238     DOI : 10.31983
Core Subject : Health,
Jurnal Riset Kesehatan (ISSN 2252-5068) is a peer-reviewed journal that publishes scientific articles about health sciences covering areas of Nursing. The articles were published on the results of original scientific research (top priority), scientific review article that is new (not a priority), or commentary or criticism of the article in the Jendela Nursing Journal.
Arjuna Subject : -
Articles 66 Documents
SATURASI OKSIGEN DENGAN PULSE OXIMETRY DALAM 24 JAM PADA PASIEN DEWASA TERPASANG VENTILATOR DI RUANG ICU RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG Ari Andriani; Rodhi Hartono
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.199

Abstract

Latar Belakang-Pasien terpasang ventilator perlu dilakukan perawatan dan pemantauan yang intensif, diantaranya dengan pemeriksaan analisis gas darah indicator diantaranya nilai saturasi oksigen. Pemantauan nilai saturasi oksigen dapat diukur secara invasif (pemeriksaan analisis gas darah) dan non invasif (pulse oximetry). Pemantauan saturasi oksigen dengan pulse oximetry yang kontinyu dapat membantu mengobservasi kestabilan pasien setiap saat dan dengan analisis gas darah juga dapat memberi informasi langsung mengenai fungsi paru. Nilai saturasi oksigen penting untuk dipantau karena dapat menunjukkan keadekuatan oksigenasi atau perfusi jaringan pasien. Tujuan-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai saturasi oksigen dengan pulse oximetry dalam 24 jam pada pasien dewasa terpasang ventilator di ruang ICU Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Metoda -Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan metode yang digunakan adalah survey dengan alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, pengambilan sampel secara total sampling dengan jumlah 30 responden. analisis univariat dengan cara menggambarkan tiap variabel dari hasil penelitian untuk mengolah data yang berbentuk angka dan memperoleh distribusi dan prosentase dari tiap variabel. Hasil -Hasil penelitian secara deskriptif diketahui bahwa responden dewasa yang terpasang ventilator yaitu laki-laki sebesar 53% dan perempuan sebesar 47%. Responden umur 30 tahun sebesar 17%, umur 30-50 tahun sebesar 7%, umur 50 tahun sebesar 76%. Nilai ratarata saturasi oksigen tertinggi pada jam 06.00 yaitu sebesar 98,47% dan nilai rata-rata saturasi oksigen terendah pada jam 08.00 yaitu sebesar 97,03%. Simpulan-Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran nilai saturasi oksigen menunjukkan adanya kecenderungan naik pada fase basal metabolisme rate dan turun dalam 24 jam. Perlu pemantauan yang kontinyu pada nilai saturasi oksigen dalam 24 jam terutama pada pasien terpasang ventilator di ruang ICU sehingga keadekuatan oksigenasi atau perfusi jaringan pasien terpenuhi.
PENGARUH TERAPI PSIKO SPIRITUAL : BACAAN DZIKIR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI Muhammad Syamsul Arif
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.201

Abstract

Latar Belakang - Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan. Masalah psikososial khususnya perasaan takut dan cemas selalu dialami setiap orang dalam menghadapi pembedahan. Dzikir yang dilakukan dengan menyebut-nyebut (dengan mulut) atau mengingat, mengenang, merasakan, menghayati (dengan qalbu). Tujuan- untuk mengetahui pengaruh terapi psiko spiritual : bacaan dzikir terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre-opersi di Ruang Wahab Hasbullah Rumah Sakit Islam NU Demak. Metoda - Jenis penelitian Quasi eksperiment, dengan pre dan post test desain. Populasi dalam penelitian pasien yang akan operasi di ruang inap Wahab Hasbullah Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama Demak dengan sampel sejumlah 27 pasien. Untuk menganalisa perbedaan tingkat kecemasan dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil - Penelitian didapatkan hasil tingkat kecemasan responden sebelum diberikan terapi dzikir kecemasannya berat sekali sebanyak 7 responden (25,9 %) dan tingkat kecemasannya berat berjumlah 19 responden (70,4 %). Tingkat kecemasan responden sesudah diberikan terapi dzikir kecemasannya sedang sebanyak 15 responden (55,6 %) dan tingkat kecemasannya berat sekali berjumlah 1 responden (3,7 %). Simpulan - Ada pengaruh terapi psiko spiritual :bacaan dzikir terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Ruang Wawab Hasbullah RSI NU Demak menggunakan uji wilcoxon atau uji beda 2 kelompok berpasangan adalah nilainya 3,716 54,418. Diharapkan perawat dapat terampil melaksanakan terapi psiko spiritual : bacaan dzikir pada pasien pre operasi dengan teknik yang tepat dan efisien.
PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP PERILAKU KELUARGA MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI DI WILAYAH BINAAN RSJ GRHASIA DESA SELOMARTANI YOGYAKARTA Anita Widiastuti; Sunarmi Sunarmi
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.205

Abstract

Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan terdekat yang dapat mempengaruhi proses kesembuhan pasien skizofrenia dengan halusinasi. Peran keluarga dalam penyembuhan ini dapat berupa perilaku yang dilakukan oleh keluarga itu sendiri. Psiko edukasi keluarga merupakan salah satu therapy yang dapat membantu keluarga dalam menghadapi anggota keluarganya yang mengalami skizofrenia dengan halusinasi. Tujuan Mengetahui pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap perilaku keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan halusinasi di wilayah binaan RSJ Grhasia Desa Selomartani Kalasan Sleman Yogyakarta. Metode Rancangan dalam penelitian ini menggunakan studi kuantitatif pre eksperimental one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien skizofrenia dengan halusinasi di Desa Selomartani Kalasan. Teknik dampling yang digunakan non probability sampling dengan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga pasien skizofrenia dengan halusinasi di Desa Selomartani Kalasan. Jumlah sampel yang digunakan adalah 15 responden. Teknik analisa yang digunakan adalah t test berpasangan karena distribusi datanya normal. Hasil nilai skor rata-rata perilaku keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan halusinasi sebelum dilakukan psikoedukasi adalah 24,80 sedangkan nilai skor rata-rata setelah dilakukan psikoedukasi adalah 42,40 sehingga terdapat selisih 17,60 atau perilaku keluarga dalam merawat pasien mengalami peningkatan 41,5%. Simpulan Ada pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap perilaku keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan halusinasi di wilayah binaan RSJ Grhasia Desa Selomartani Kalasan Sleman Yogyakarta dengan t hitung 11,365 dan nilai signifikansi 0,000. Saran : saran yang diberikan agar pada saat pasien menjalani rawat inap tidak hanya pasien yang menjadi focus perawatan namun juga perlu merangkul keluarga agar bisa berpenar serta dalam perawatan di rumah.
MOTIVASI KINERJA PERAWAT DALAM PELAKSANAAN MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DALAM PENUGASAN TIM DI RSJ PROF DR SOEROYO MAGELANG Budi Hartanto; Wiwin Reni Rahmawati; Sri Adiyati
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.206

Abstract

Latar Belakang : Motivasi adalah besar kecilnya usaha yang diberikan seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya. Motivasi sangatlah penting karena dengan motivasi perawat mau bekerja keras dan antusias untuk memberikan asuhan keperawatan yang konprehensif. Tujuan ini untuk mengetahui gambaran dan mengukur tingkat motivasi kinerja perawat dalam pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dalam penugasan tim di RSJ Prof dr Soeroyo Magelang. Metode : ini adalah penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi dan kinerja perawat dengan metode pengambilan data secara porposional. Lokasi penelitian ruang MPKP Rumah Sakit Jiwa Prof dr Soeroyo Magelang dengan sampel sebanyak 78 perawat. Data diolah secara univariat disajikan dalam bentuk frekuensi. Hasil menunjukan gambaran tingkat motivasi dalam kategori sedang dengan nilai 4019 (90,42 %), dan gambaran tingkat kinerja perawat dalam kategori sedang dengan nilai 2309 (89,74 % ). Simpulan : tingkat motivasi dan tingkat kinerja perawat dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka rumah sakit perlu meningkatkan motivasi para perawat dengan memenuhi kebutuhan dan rasa keadilan guna meningkatkan kinerja.
EFEKTIFITAS TERAPI KOGNITIF DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA KORBAN BENCANA PASCA ERUPSI MERAPI DIDUSUN KARANGLO ARGOMULYO CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA Suyanta Suyanta; Anita Widiastuti; retno asti
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.215

Abstract

Latar Belakang :Keadaan bencana terdapat tahap kekecewaan dan pemulihan. Masyarakat yang menjadi korban bencana cenderung memiliki masalah penyesuaian perilaku dan emosional. Respon emosional yang biasa muncul akibat dari bencana antara lain rasa tidak percaya, takut, bingung, mudah kesal, sedih, kurang nafsu makan, kesulitan konsentrasi. Respon-respon tersebut sesuai dengan respon yang didapatkan dari responden. Penatalaksanaan dengan kecemasan dapat diberikan psikofarmaka dan terapi kognitif Tujuan ini adalah mengetahui efektivitas terapi kognitif dalam menurunkan tingkat kecemasan remaja. Metode: Jenis penelitian quasy-eksperiment desain penelitian Non-equivalent control group atau Non-randomized control group pretest-postest design, subjek penelitian ini adalah remaja didusun karanglo argomulyo cangkringan sleman yogyakarta. Sampel penelitian sebanyak 28 responden dengan menggunakan total sampel. Alat ukur yang digunakan adalah HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Dalam penelitian ini analisis dengan menggunakan program SPSS 17 for wods dengan tingkat signifikan p value 0.099. Hasil : tidak ada hubungan antara terapi kognitif tidak dan tingkat kecemasan pada remaja. Simpulan penelitian ini adalah terapi kognitif tidak efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada remaja. Diperlukan alternatif metode yang lain dalam menurunkan kecemasan pada remaja korban bencana pasca erupsi merapi
PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN SOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA YOGYAKARTA Anityo Anityo
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.216

Abstract

Latar belakang : Efek skizofrenia sangat besar yang mencakup semua aspek kehidupan, meliputi interaksi sosial, kesehatan emosional, dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari serta kemampuan dalam melakukan fungsinya dimasyarakat. Salah satu gangguan jiwa yang sering dijumpai dimasyarakat adalah gangguan berhubungan sosial yaitu isolasi sosial. Salah satu terapi untuk mengatasi isolasi sosial adalah dengan terapi kognitif. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif terhadap kemampuan berinteraksi pasien skizofrenia dengan isolasi sosial di RS Jiwa Grhasia DIY. Metode penelitian : Isolasi sosial merupakan gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme individu terhadap lingkungan yang tidak realistis. Terapi kognitif dilakukan pada pasien skizofrenia yang mengalami isolasi sosial. Terapi kognitif ini dilakukan untuk memperbaiki kemampuan berinteraksi pasien sehingga masalah isolasi sosial pasien dapat diatasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden dari bangsal Nakula dan Srikandi RS Jiwa Grhasia DIY. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-eksperimen dengan one group pre-post test design. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian : menunjukkan bahwa kemampuan interaksi pasien skizofrenia dengan isolasi sosial mengalami peningkatan setelah dilakukan terapi kognitif. Hal ini ditunjukkan pada nilai p value = 0.001 ( 0.05). Simpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi kognitif mempunyai pengaruh terhadap kemampuan berinteraksi pada pasien skizofrenia dengan isolasi sosial.
EFEKTIVITAS TERAPI PSIKORELIGIUS TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO SLEMAN YOGYAKARTA Saseno Saseno; Siti Arifah; Rusdi Rusdi
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.217

Abstract

Based on an implemented surrvey at panti sosial tresna werdha abiyoso, it was found that with depression used geriatric depression scale from 80 person as respondent there are 24 person depression. One of the ways to decrease of the depression by psychoreligius therapy. This study is a quasi experiment with non equivalent control group design. This research aimed to examine the effectiveness of psychoreligius teraphy in decreasing depression in elderly. The subject of this study were 34 elderlys whom stayed at panti sosial tresna werdha abiyoso. They were selected and divided into two groups. First group had 17 people that considered as experiment group and secondly group had 17 people that considered as control group. Intrument being used was the geriatric depression scale (GDS). The analysis being used to test the diffrence of treatment and control group scores is SPSS one way student significance level of p =0,05. The result of this study showed that the pretest being done, there was no diffrence between mean score of depression experimental group and control group. However, when the posttest being done there was significant difference between two groups. After given psychoreligius therapy, the depression scale in elderlys of the experimental group was lower than control group. Therefore, it be concluded that psychoreligius therapy is effective in decreasing the depression in elderlys at panti sosial tresna werdha abiyoso.
EFEKTIFITAS POSISI TIDUR KAKI LEBIH TINGGI 15° TERHADAP PENURUNAN OEDEMA EXTREMITAS BAWAH PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT DR. R. SOEPRAPTO CEPU JAWA TENGAH Cipto Cipto; Yuni Astuti; Teguh Wahyudi
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.227

Abstract

Latar belakang - Pada kondisi gagal jantung, pasien sering mengalami udem ekstremitas bawah dikarenakan terdapat hambatan aliran balik darah ke ventrikel kanan. Tindakan utama yang dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, biasanya hanya dilakukan dengan cara memberi obat diuretik. Beberapasumber menyebutkan bahwa pengurangan udem ekstremitas bawah dapat dilakukan dengan cara memberikan posisi supinasi dengan kaki lebih tinggi dari badan.Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas posisi tidur kaki lebih tinggi 15o dalam menurunkan udema ekstermitas bawah pada pasien gagal jantung. Metoda - Desain penelitian ini adalah Quasy experiment dengan metode One–Group Pre-Post Test. Design, dimana rancangan jenis ini hanya menggunakan satu kelompok subyek. Populasi penelitianadalah semua pasien yang menderita gagal jantung stadium 1, 2, 3 yang dirawat di RS dr. R. Soeprapto Cepu. Responden penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 20 orang. Semua data yang sudah terkumpul diolah dengan program bantu SPSS versi 15.Hasil - Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian posisi kaki lebih tinggi 15º selama ½ jam tidak efektif dalam menurunkan udem ekstremitas bawah. Simpulan - Pemberian posisi kaki lebih tinggi 15º baru efektif untuk menurunkan udem ekstremitas bawah apabila diberikan dalam waktu satu jam atau lebih. Untuk itu disarankan agar posisi kaki lebih tinggi 15º dapat dijadikan salah satu SOP tindakan mandiri perawat untuk menurunkan udem ekstremitas bawah pada pasien gagal jantung.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KONTROL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA Sriyatun Sriyatun; Adi Isworo; sunarko sunarko
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.228

Abstract

Latar Belakang : Pada tahun 2008 penderita Skizofrenia di seluruh Indonesia sekitar 650.000 penderita. Menurut data rekam medis di Rumah Sakit Jiwa Grhasia tahun 2009 penderita rawat jalan mencapai 9.449 orang kemudian tahun 2010 sebanyak 9.094 orang dan pada tahun 2011 meningkat mencapai 10.176 orang. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan prediktor kekambuhan pada pasien skizofrenia sehingga usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan kepatuhan pasien terhadap kontrol pengobatan sangat penting dilakukan sebagai cara mencegah kekambuhan. Peran keluarga bagi kesembuhan klien Skizofrenia adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan. Tujuan : Mengetahui adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan kontrol pada pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Grhasia tahun 2013. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 79 responden. Sampel merupakan keluarga klien Skizofrenia yang sedang mengantar klien untuk berobat jalan di Poliklinik Jiwa RS Grhasia Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dukungan keluarga didapatkan melalui kuisioner yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data bivariat dilakukan dengan uji Chi Square menggunakan bantuan program komputer. Hasil : Dukungan keluarga terhadap pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta sebagian besar dalam kategori dukungan positif sebesar 98,7%. Frekuensi kepatuhan kontrol pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta sebagian besar juga dalam kategori patuh sebesar 88,6%. Berdasarkan uji Chi square diperoleh nilai p-value sebesar 0,005 (p 0,05). Simpulan : Ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan kontrol pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta.
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWAT DALAM PERAWATAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSUD BATANG Supriyo Supriyo; Sumarni Sumarni; Zaenal Amirudin
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.234

Abstract

Latar Belakang -Perawat berperan penting dalam pencegahan dan penanggulangan infeksinosokomial. Infeksi nosokomial yang sering terjadi yaitu phlebitis karena perawat tidak memperhatikan prosedur perawatan infus dan melakukan perawatan infus kurang maksimal. Diharapkan perawat melakukan tindakan perawatan infus dengan baik agar pasien merasa lebih nyaman dan phlebitis dapat dicegah. Tujuan - penelitian ini bertujuan untukmendapatkan gambaran tentang hubungan antara sikap dengan tindakan perawat dalam perawatan infus di Ruang Rawat Inap RSUD Batang. Metoda -Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, pendekatan yang digunakan adalah desain cross sectional. Responden yang menjadi subjek penelitian adalah perawat yang bekerja diRuang Rawat Inap RSUD Batang dengan jumlah 120 orang.Teknik sampling yang digunakan adalah Random sampling (Probability Sampling). Hasil- Hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p value sebesar 0,0001 (p value α dengan α=0,05) maka ada hubungan antara sikap dengan tindakan keperawatan dalam perawatan infus di RSUD Batang.Simpulan -Hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan antara sikap dengan tindakan perawat dalam perawatan infus di Ruang Rawat Inap RSUD Batang. Saran -Perawat RSUD Batang hendaknya memperhatikanstandar operasional prosedur yang berhubungan dengan tindakan perawatan infus, sehingga dengan perawatan infus yang diberikan pasien merasa nyaman dan meminimalkan terjadinya phlebitis.