cover
Contact Name
buhari
Contact Email
pend.sejarah.fkip@uho.ac.id
Phone
+6285241919232
Journal Mail Official
pend.sejarah.fkip@uho.ac.id
Editorial Address
Kampus Hijau Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Sulawesi Tenggara – Indonesia Telp Kantor/HP : 04013127180 / 085241919232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25026666     EISSN : 25026674     DOI : https://doi.org/10.36709/jpps
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Terbitan awal Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO yaitu Volume 1 nomor 1 Maret 2016. Tujuan dari adanya publikasi pada jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual dan hasil penelitian. Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO merupakan wadah ilmiah untuk mempublikasikan berbagai hasil penelitian mahasiswa, dosen, maupun guru, dengan Ruang lingkup Jurnal memuat tentang kajian Pendidikan Sosial-Budaya khususnya aspek: Pendidikan Sejarah, Etnopedagogik, Kajian Sejarah Lokal, Kajian kearifan lokal sebagai modal pendidikan dan penguatan karakter.
Articles 208 Documents
KONFLIK TANAH ADAT KAWASAN HUTAN KONTU KABUPATEN MUNA (1998-2008) Muh. Ali Wahab, Muh. Ali Wahab; Rifai Nur, Rifai Nur; Basrin Melamba, Basrin Melamba
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.66 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v2i3.6199

Abstract

ABSTRAK Tujuan utama penelitian ini adalah: (1). Untuk mendiskripsikan latar belakang terjadinya konflik tanah adat di kawasan Kontu, (2) untuk mengetahui pola konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu, (3) untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam penyelesaian konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri dari 3 (Tiga) tahapan yakni (1) Herustik: pengumpulan data melalui studi dokumen, pengamatan, wawancara dan penelitian kepustakaan; (2) verifikasi (Kritik Sumber) yakni penilitian terhadap keotentikan dan keabsahan data yang terdiri dari kritik ekstren dan kritik intern, (3) Historiografi (penulisan sejarah) yang terdiri atas: a) penafsiran (interprestasi), b) penjelasan (eksplanasi), c) penyajian (ekspose). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1). Latar belakang terjadinya konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu disebabkan oleh klaim sepihak yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Muna yang menyatakan bahwa tanah adat Kontu-Watoputeh merupakan bagian dari hutan lindung Jompi. Klaim sepihak yang dilakukan oleh Pemda Muna ini sebenarnya juga didasarkan adanya proyek penghijauan antara pihak pemda Muna dengan pihak Dirjen Kehutanan yang memaksa segelintir masyarakat yang hidup dan bertempat tinggal di kawasan hutan Kontu harus angkat kaki dari lahannya masing-masing. (2) Pola konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu awalnya bersifat laten atau sembunyi-sembunyi, namun seiring dengan berjalannya waktu, konflikpun menjadi terbuka (manifest). (3) Upaya-upaya yang dilakukan dalam penyelesaian konflik tanah adat di kawasan hutan Kontu yaitu memberikan kejelasan terhadap pengukuhan tapal batas kawasan hutan kontu dari pihak pemerintah, menerapkan konsep hutan kemasyarakatan yang diprogramkan oleh Dewan Kehutanan Nasional.Kata Kunci: Konflik, Tanah, Adat, Hutan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS XIL IPS DI MADRASAH ALIYAH SWASTA AL-MUNAWARAH TOMIA Sudi, La; Jamiludin, H.
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v3i1.12057

Abstract

ABSTRAK: Tujuan utama penelitian adalah meningkatkan efektivitas mengajar guru, meningkatkan aktivitas belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPS di MAS Al-Munawarah Tomia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dengan prosedur pelaksanaannya pada beberapa tahap, yaitu: perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, observasi dan evaluasi, Serta Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian pada tiap akhir siklus pembelajaran. Sesudah itu juga dengan dilakukan pengamatan terhadap efektifitas guru dan aktivitas belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik sederhana yaitu analisis deskripsi untuk mencari rata-rata presentase. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sesudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) presentase pelaksanaan aktivitas mengajar guru berdasarka skenario penelitian dilaksanakan atau terlaksana mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Dimana presentase yang diperoleh pada pada siklus I sebesar 66,67% dan pada siklus II meningkat mencapai presentase sebesar 93,33%. 2) Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sudah menunjukan peningkatan yang signifikan. Presentase yang diperoleh yaitu pada pembelajar siklus I sebesar 40,38% dan pada siklus II presentase sebesar 94,23%. 3) selain itu juga hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan presesntase ketuntasan secara kalsikal telah tercapai85%. Dengan hasil tes pada siklus I presentasenya sebesar 60% dengan rata-rata 74,2. Dan pada siklus II tes mengalami peningkatan menjadi 93,33% dengan nilai rat-rata 80,66 dengan demikian penelitian tindakan kelas ini telah berhasil dilaksanakan karena pada tiap siklusnya mengalami peningkatan. Kata Kunci: Evektivitas, Aktivitas, Hasil Belajar ABSTRACT: The main objective of research is to improve the effectiveness of teaching teachers, increase student learning activities and improve student learning outcomes in class XII IPS at MAS Al-Munawarah Tomia. This research is a class action research (CAR) carried out with the procedure of its implementation at several stages, namely: planning, implementing actions, observing and evaluating, and reflecting. The data collection technique used in this study is to provide a written test in the form of a description at the end of each learning cycle. After that also by observing the effectiveness of teachers and student learning activities. The data analysis technique used is a simple statistical analysis of the description analysis to find the average percentage. This analysis technique is used to determine the increase in student learning outcomes after conducting learning activities with the application of the Group Investigation cooperative learning model. The results of this study indicate that: 1) the percentage of implementation of teacher teaching activities based on research scenarios carried out or implemented has increased in each cycle. Where the percentage obtained in the first cycle was 66.67% and in the second cycle increased it reached a percentage of 93.33%. 2) Student learning activities using the application of the Group Investigation cooperative learning model have shown significant improvements. The percentage obtained is 40.38% for cycle I learners and 94.23% for cycle II. 3) in addition, student learning outcomes have also improved by using the Group Investigation type cooperative learning model with a calcical percentage of completeness reached 85%. With the test results in the first cycle the percentage of 60% with an average of 74.2. And in the second cycle the test has increased to 93.33% with an average value of 80.66 thus this class action research has been successfully carried out because in each cycle has increased. Keywords: Evectivity, Activities, Learning Outcomes 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS-3 SMA NEGERI 1 WANGI-WANGI Femi, Femi; Irawaty, Irawaty
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.759 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7335

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah untuk:  1) Meningkatkan aktivitas belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL 2) Meningkatkan efektivitas mengajar sosiologi pada guru kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL 3) Meningkatkan hasil belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi melalui penerapan model pembelajaran CTL. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas XI IPS-3 SMA Negeri I Wangi-Wangi sebanyak 29 siswa.Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah aktivitas yang diperoleh dari lembar observasi dan hasil belajar siswa yang diukur melalui tes siklus. Analisis data yang dilakukan dengan statistik deskriptif. Dari hasil analisis data diproleh kesimpulan bahwa: 1) Aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 70% yang belum mencapai indikator kinerja, pada siklus II meningkat menjadi 100%. Telah mencapai indikator kinerja 2) Efektivitas mengajar guru pada siklus I mencapai 83%belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan, pada siklus II meningkat menjadi 100% telah mencapai indikator kinerja. 3) Hasil belajar sosiologi siswa pada siklus I nilai rata-rata mencapai 69 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 88. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 66% atau 19 orang dari 29 siswa yang tuntas secara klasikal dan 34% atau 10 orang yang tidak tuntas secara klasikal dan pada siklus II hasil belajar sosiologi siswa mencapai 93% atau 27 orang dari 29 siswa yang tuntas secara klasikal dan 7% atau 2 orang yang tidak tuntas secara klasikal . Kata Kunci: Aktivitas, Efektivitas, Hasil Belajar
SEJARAH BENTENG LIPU OGENA DI KELURAHAN TAKIMPO KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON (ABAD XVI-XX) salwiarni, Salwiarni; Jamiludin, H.
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v3i2.12073

Abstract

ABSTRAK: Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apa yang melatar belakangi pembangunan benteng Lipu Ogena? (2)  Bagaimana struktur fisik benteng Lipu Ogena? (3) Bagaimana fungsi benteng Lipu Ogena bagi masyarakat Takimpo pada masa lampau dan masa kini? (4) Apa saja peninggalan sejarah yang terdapat didalam benteng Lipu Ogena? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsuddin dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Heuristik (Pengumpulan Sumber), yang dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan studi dokumen, (2) Kritik, yang dilakukan melalui kritik eksternal dan kritik internal, (3) Historiografi, yang dilakukan secara sistematis melalui tahap interpretasi, eksplanasi, dan ekspose. Dalam tinjauan pustaka penulis menggunakan konsep kebudayaan, konsep benteng, fungsi benteng dan konsep peninggalan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang pembangunan benteng Lipu Ogena adalah sangat erat kaitannya dengan strategi pertahanan dan keamanan guna melindungi masyarakat yang bermukim di tempat itu dari segala ancaman musuh. Dalam menghadapi situasi yang demikian sulit, maka penguasa di Lipu Ogena mendirikan benteng Lipu Ogena. (2) Struktur fisik benteng Lipu Ogena merupakan benteng pertahanan yang strategis dengan posisinya yang berada di puncak bukit. Benteng Lipu Ogena berbentuk persegi empat dan memiliki luas 100 x 130 meter persegi, struktur fisik dengan berdinding batu gunung. Namun dataran benteng tidak rata sehingga ketinggian susunan batunya berbeda-beda. Susunan batu tertingginya 5 meter sedangkan susunan batu terendah 2 meter. (3) Fungsi benteng Lipu Ogena pada masyarakat Takimpo pada masa lampau adalah sebagai pusat pertahanan dan keamanan, sebagai tempat pemukiman, pusat pemerintahan dan budaya sedangkan pada masa kini fungsi benteng Lipu Ogena sebagai situs sejarah sekaligus sebagai tempat wisata. (4) Peninggalan sejarah yang terdapat didalam benteng Lipu Ogena yaitu berupa koburu (kuburan), masigi (masjid), lawa (pintu masuk), galampa (rumah adat), parang, tombak, perisai  dan batu yang dahulu digunakan sebagai tempat pelantikan parabela. Kata kunci: Struktur, fungsi, peninggalan, benteng ogenaABSTRACT: The problems raised in this study are as follows: (1) What is behind the construction of the Lipu Ogena fort? (2) What is the physical structure of the Lipu Ogena fort? (3) What is the function of the Lipu Ogena fortress for the people of Takimpo in the past and present? (4) What are the historical relics contained in the Lipu Ogena fortress? The method used in this study is the historical method according to Helius Sjamsuddin with the following steps: (1) Heuristics (Collection of Sources), which are carried out by observation, interview and document study techniques, (2) Criticism, which is carried out through external criticism and internal criticism, (3) Historiography, which is carried out systematically through the stages of interpretation, explanation, and exposure. In literature review, the writer uses the concept of culture, the concept of a fort, the function of the fort and the concept of historical heritage. The results of this study indicate that: (1) The background of the construction of the Lipu Ogena fort is very closely related to the defense and security strategy to protect the people who live in that place from all enemy threats. In dealing with such a difficult situation, the authorities at Lipu Ogena established the Lipu Ogena fortress. (2) The physical structure of the Lipu Ogena fort is a strategic fortress with its position on the hilltop. Lipu Ogena Fortress is rectangular and has an area of 100 x 130 square meters, physical structure with stone walled mountains. But the fort plain is not flat so the height of the stone arrangement varies. The highest stone arrangement is 5 meters while the lowest stone structure is 2 meters. (3) The function of the Lipu Ogena fortress in the Takimpo community in the past was as a center of defense and security, as a place of settlement, a center of government and culture while at present the function of the Lipu Ogena fortress as a historical site as well as a tourist site. (4) Historical relics contained in the Lipu Ogena fortress are in the form of koburu (graves), masigi (mosque), lawa (entrance), galampa (traditional house), machetes, spears, shields and stones that were used as places for parabela inauguration. Keywords: Structure, function, heritage, ogena fort
SEJARAH DESA TAIPA KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA TAHUN 1978-2017 Jumriatin, Jumriatin; Mursidin T., H.
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.336 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7344

Abstract

ABSTRAK: Permasalahan pokok penelitian ini adalah: 1) Apa latar belakang terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara?, 2) Bagaimana faktor-faktor pendukung terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara?, 3) Bagaimana perkembangan Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara tahun 1978-2017?.            Penelitian menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas 4 langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pengumpulan sumber (heuristik) yaitu kegiatan peneliti untuk memperoleh data terkait judul penelitian, 2) Kritik sumber (verifikasi) yaitu untuk mengetahui otentitas (keaslian) dan kredibilitas (kebenaran) data yang berhasil dikumpulkan,  3) Penulisan sejarah (historiografi) yaitu menyampaikan sintesa dalam bentuk kisah sejarah. Dalam kajian pustaka penelitian ini menggunakan konsep sejarah, konsep desa, konsep terbentuknya desa, konsep administrasi pemerintahan, konsep pemekaran, dan konsep perkembangan serta penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini.            Penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Latar belakang terbentuknya Desa Taipa merupakan keinginan masyarakat setempat untuk membentuk desa tersendiri. Yang memprakarsai terbentuknya Desa Taipa yakni para tokoh adat dan para tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik dalam bidang pemerintahan terutama dalam pelayanan pengurusan administrasi. 2) Faktor-faktor pendukung terbentuknya Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara diantaranya: a) Jumlah penduduk, b) Luas wilayah, c) Potensi wilayah, e) Kondisi sosial budaya. 3) Perkembangan Desa Taipa Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara tahun 1978-2017 dapat dilihat dari: a) Perkembangan di bidang politik/pemerintahan diawali dengan terpilihnya Hasan B sebagai pelaksana b) Perkembangan di bidang sarana dan prasarana Desa Taipa dari tahun ketahun terjadi peningkatan, c) Perkembangan di bidang pelayanan umum yaitu pelayanan kependudukan, keamanan, dan perijinan d) Perkembangan di bidang ekonomi yaitu berupa penerimaan dana yang masuk dari desa seperti pajak dan ADD, dan e) Perkembangan di bidang pendidikan Desa Taipa mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan adanya fasilitas pendidikan seperti TK dan SD. Kata Kunci: Latar Belakang, Faktor-faktor, Perkembangan
SEJARAH PASAR SENTRAL WAKURU KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA (1977-2017) Uga, Ramadan; Mursidin T, Mursidin T
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.653 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v3i3.12841

Abstract

ABSTRAK: Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana latar belakang terbentuknya Pasar Sentral Wakuru. 2) Apa saja fungsi Pasar Sentral Wakuru bagi kehidupan masyarakat Wakuru Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. 3) Bagaimana perkembangan Pasar Sentral Wakuru Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna (1977-2017). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Sejarah yang bersifat  deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Historis. Sumber data penelitian ini informan dan studi kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristic, verifikasi dan historiografi; Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pasar Sentral Wakuru Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna dibangun pada tahun 1977 yang dilatarbelakangi oleh inisiatif beberapa warga masyarakat Wakuru yang bertempat tinggal Lemoambo/kampung lama dengan membuka pasar darurat pada tahun 1977 melalui persetujuan pemerintah pada waktu itu La Mbolo Lega menjadi kepala desa pasar tersebut dipindahkan di Desa Fongkainiua Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. (2) Fungsi Pasar Wakuru merupakan wadah atau arena saling bertemunya parah penjual dan pembeli. Dalam bentuk yang sederhana, pasar berperan penting dalam memenuhi berbagai kebutuhan konsumen seperti masyarakat lainnya. masyarakat Wakuru Kecamatan Tongkuno  mempunyai kebutuhan yang bersifat primer atau pokok dan sekunder atau kebutuhan tambahan. Sedangkan kebutuhan sekunder merupakan Perlengkapan dari kebutuhan pokok, yang dimaksud kebutuhan sekunder disini adalah barang barang elektronik. (3) pada tahun 1977 Pasar Wakuru dibangun awalnya 40 x 40 meter terdiri dari 50 petak kios. Pada tahun 1979 Pasar Wakuru mulai berkembang yang akhirnya direhab menjadi permanen karena dengan adanya partisipasi dan kerja sama masayarakat setempat dan membuat pondasi dengan susunan batu bata karena penjualan mulai berkembang. Kata Kunci: Sejarah, Fungsi, Perkembangan, Pasar ABSTRACT: The main problems in this study are 1) What is the background of the formation of the Central Market of Wakuru. 2) What are the functions of the Wakuru Central Market for the life of the Wakuru community, Tongkuno District, Muna Regency. 3) How is the development of the Central Wakuru Market Tongkuno District Muna District (1977-2017). This type of research is a qualitative descriptive research history. The approach used in this study is the Historical Approach. The data source of this research are informants and literature studies. The method used in this study is the historical method which consists of heuristics, verification and historiography; The results showed that: (1) Wakuru Central Market, Tongkuno Subdistrict, Muna Regency was built in 1977 which was motivated by the initiative of several Wakuru residents who lived in Lemoambo / old villages by opening an emergency market in 1977 through government approval at that time La Mbolo Lega being the head of the market village was moved in Fongkainiua Village, Tongkuno District, Muna Regency. (2) The function of the Wakuru Market is a place where the sellers and buyers meet severely. In its simple form, the market plays an important role in meeting the various needs of consumers like other communities. Wakuru community of Tongkuno District has primary or primary and secondary needs or additional needs. While secondary needs are equipment of basic needs, what is meant by secondary needs here are electronic goods. (3) in 1977 Wakuru Market was built initially 40 x 40 meters consisting of 50 kiosks. In 1979 the Wakuru Market began to develop which was eventually rehabilitated to become permanent due to the participation and cooperation of the local community and to create a foundation with a brick arrangement as sales began to develop. Keywords: History, Function, Development, Market
RESETTLEMENT MASYARAKAT KAMPUNG LALOEA KECAMATAN TONGKUNO LAMA KE DESA WAKORAMBU KECAMATAN BATALAIWORU TAHUN 1971-2016 Ragon, Ragon
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.548 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7349

Abstract

ABSTRAK: Inti pokok masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah (1) apa yang melatarbelakangi perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu? (2) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu Kecamatan Batalaiworu? (3) Bagaimana perkembangan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Laloea di Wakorambu Kecamatan Batalaiworu?.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius sjamsudin, yang mengacu pada tiga tahap yaitu: (a) Heuristik yaitu mencari sumber melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan, (b) Kritik yang akurat, (c) Historiografi yang digunakan dalam bentuk tulisan secara sistematis dan kronologis.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) latar belakang perpindahan masyarakat dari Laloea ke Wakorambu Kecamatan Batalaiworu Kabupaten Muna merupakan rangkaian perpindahan yang dilakukan oleh pemerintah yang dinamakan dengan program resettlement desa dengan tujuan mencarikan tempat yang layak untuk menunjang kehidupan masyarakat Laloea di Wakorambu, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perpindahan masyarakat Laloea ke Wakorambu  yaitu faktor pendorong dari daerah asal, faktor alam (geografis), faktor ekonomi dan sosial, a. faktor alam merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi topografi Laloea yang terdiri dari bukit-bukit, berbatu-batu, dan hanya memiliki sedikit tanah yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Laloea disisi lain ketersediaan kondisi air sangat terbatas. b. faktor ekonomi merupakan salah satu tolak ukur kehidupan yang layak ada terpenuhinya segala kebutuhan baik sandang, pangan, dan papansebagaimana yang telah dituturkan oleh salah informan bahwa dahulu masih tinggal di Laloea hanya bisa mengharap apa yang mereka tanam. c. faktor sosial merupakan faktor atau keadaan sosial yang mempengaruhi perpindahan masyarakat Laloea ke Wakorambu hal ini dapat dilihat dari minimnya tingkat pendidikan khususnya anak-anak yang berada pada usia sekolah. Faktor inilah yang mendesak pemerintah untuk melakukan program resettlement desa. (3) perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Laloea pasca perpindahan dilihat dari perkembangan dibidang sosial tertanamnya nilai-nilai sosial yang tumbuh ditengah msyarakat, dan perkembangan ekonomi masyarakat terpenuhinya kebutuhan sandang pangan dan papan dalam massyarakat Laloea yang telah sudah menempati pemikiman baru.      Kata Kunci: Latar Belakang, Faktor-Faktor, Perkembangan
ADAT PERKAWINAN ORANG MUNA DI KELURAHAN LAIMPI KECAMATAN KABAWO KABUPATEN MUNA TAHUN 1995-2016 Arnianti, Arnianti; Darnawati, Darnawati; Batia, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 4 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v3i4.12861

Abstract

ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Bentuk-Bentuk Adat Perkawinan Orang Muna di Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. dan, (2) Proses Pelaksanaan Adat Perkawinan Orang Muna di Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna dan merupakan jenis penelitian sejarah yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan strukturis. Sumber data yang di gunakan terdiri dari sumber tertulis, sumber lisan dan sumber visual. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) heuristik atau pengumpulan sumber (2) kritik sumber, dan (3) historiografi. Temuan hasil penelitian ini menyatakan bahwa: (1) Bentuk-Bentuk Perkawinan Adat Orang Muna di Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo mengenal 4 (empat) bentuk perkawinan adat, yaitu: (a) Gaa Angkanemata atau kawin pinang, (b) Gaa Pofileigho atau kawin lari, (c) Gaa Katapuatau kawin ikat/tunangan, dan (d) Gaa Kaintara/Kaghombuni atau kawin paksa. (2) Proses Pelaksanaan Adat Perkawinan Orang Muna di Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna masih berjalan sebagaimana pelaksanaan perkawinan suku Muna pada umumnya, meskipun waktu pelaksanaannya di persingkat atau ada yang di rangkaikan tetapi tiap tahapan pelaksanaan tetap di lakukan. Adapun proses pelaksanaan perkawinan Gaa Angakanemata yang di maksud meliputi 14 (empat belas) tahapan sebagai berikut: (a) Dekamata, (b) Dempali-mpali, (c) Defenagho tungguno karete, (d) Kafeena, (e) Kataburi, (f) Paniwi(g) Adhati balano/Sara-sara, (h) Lolino ghawi, Kaokanuha dan Kafoatoha, (j) Penyerahan adat Matano kenta, (k) Katangka, (l) Kafelesau, (m) Kafewanui, (n) Kasukogho, (o) Kafosulino katulu. Pelaksanaan perkawinan Gaa Pofileigho ada 4 proses tahapan sebagai berikut: (a) Dofofoepe, (b) Katandugho, (c) Katangka, (d) Kafosulino katulu. Kata Kunci: Adat, Perkawinan, Orang Muna ABSTRACT: The purpose of this study is to describe: (1) Traditional Forms of Muna Marriage in the Village of Laimpi, Kabawo District, Muna Regency. and, (2) The Process of the Implementation of the Customary Marriage of Muna in the Village of Laimpi, Kabawo District, Muna Regency. This research was conducted in Laimpi Subdistrict, Kabawo District, Muna Regency and is a kind of descriptive qualitative historical research using a structuralist approach. Sources of data used consisted of written sources, oral sources and visual sources. The method used in this study consisted of: (1) heuristics or collection of sources (2) source criticism, and (3) historiography. The findings of this study state that: (1) Forms of Muna Customary Marriage in Laimpi Sub-District Kabawo District recognize 4 (four) forms of traditional marriage, namely: (a) Gaa Angkanemata or mating, (b) Gaa Pofileigho or elopement , (c) Gaa Katapu or marriage / engagement, and (d) Gaa Kaintara / Kaghombuni or forced marriage. (2) The process of the implementation of customary marriage of Muna people in Laimpi Village, Kabawo District, Muna Regency is still running as the implementation of Muna marriages in general, even though the implementation time is shortened or there is a framework, but every stage of implementation is still carried out. The marriage process of Gaa Angakanemata is meant to cover 14 (fourteen) stages as follows: (a) Dekamata, (b) Dempali-mpali, (c) Defenagho tungguno karete, (d) Kafeena, (e) Kataburi, (f) Kataburi, (f) ) Paniwi (g) Adhati balano / Sara-sara, (h) Lolino ghawi, Kaokanuha and Kafoatoha, (j) Submission of traditional Matano kenta, (k) Katangka, (l) Kafelesau, (m) Kafewanui, (n) Kasukogho, (o) Kafosulino katulu. The marriage of Gaa Pofileigho consists of 4 stages: (a) Dofofoepe, (b) Katandugho, (c) Katangka, (d) Kafosulino katulu. Keywords: Custom, Marriage, Mun People
SEJARAH TRADISI KAMPUA PADA MASYARAKAT DESA LAILANGGA KECAMATAN WADAGA KABUPATEN MUNA BARAT Safitri, Efi; Darnawati, Hj.; Baenawi, La Ode
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.684 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v1i1.7356

Abstract

ABSTRAKPermasalahan yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang sejarah tradisi Kampua pada masyarakat Desa Lailangga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat? (2) Bagaimana proses pelaksanaan tradisi Kampua pada masyarakat Desa Lailangga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat? (3) Nilai-nilai apa yang terkandung dalam tradisi Kampua pada masyarakat Desa Lailangga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat? (4) Perubahan apa yang terjadi dalam tradisi Kampua pada masyarakat Desa Lailangga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat?. Kajian Pustaka yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Konsep dan Teori Sejarah, Konsep Tradisi, Konsep Aqiqah, Teori Perubahan Kebudayaan, Konsep Nilai dan Penelitian Terdahulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terbagi dalam tiga tahapan yaitu: (1) Heuristik (Pengumpulan Sumber), (2) Kritik Sumber, (3) Historiografi (Penulisan Sejarah)Hasil penelitian di lapangan mengungkapkan bahwa: (1) Latar belakang sejarah tradisi Kampua pada masyarakat Desa Lailangga Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat adalah sehubungan dengan masuknya ajaran agama Islam di daerah ini pada abad ke-16. Namun salah satu faktor pelaksanaan tradisi Kampua ini adalah keberhasilan Sayid Arab mengobati istri dari Raja Sangia Latugho yang bernama Wa Ode Sope yang sudah lanjut usia (tua) dan tidak memungkinkan lagi memiliki keturunan. (2) Proses pelaksanaan tradisi Kampua pada masyarakat Desa Lailangga dilakukan dalam lima tahapan yaitu (a) Katununo dupa (pembakaran kemenyan) (b) Kabasano Bharasandi (pembacaan barsanji) (c) Kaalano Wulu (pemotongan rambut) (d) Katanda Wite (peletakan tanah) (e) Kabasano Haroa (pembacaan doa haroa), doa tersebut bertujuan sebagai salah satu kegiatan untuk meminta ketentraman dan kenyamanan hidup anak yang di Kampua. (3) Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Kampua dibagi menjadi tiga yaitu Nilai Religius, Nilai Sosial, dan Nilai Budaya. (4) Perubahan yang terjadi dalam tradisi Kampua dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang semakin kompleks dan modern. Perubahan tersebut adalah pada zaman dahulu dilakukan tepat pada usia bayi empat puluh empat hari tetapi sekarang tidak berpatokan pada umur bayi, melainkan pada kesiapan atau kemampuan keluarga baik secara ekonomi maupun moril. Kata Kunci: Sejarah, Tradisi Kampua, Masyarakat Muna
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 18 KENDARI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Sultan, Sultan
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.235 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v4i3.12870

Abstract

ABSTRAK : Penilaian ini berisi proses pembelajaran IPS pada siswa kelas VI yang dilakukan di SD Negeri 18 Kendari. Tujuan dan karya tulis ini, adalah membuktikanbahwa kegiatan bermain dan membuat display dapat memberikan keberhasilan pada proses pembelajaran siswa dalam rangka pencapaian mastery learning. Dalam penelitian ini penulis melibatkan 12 siswa kelas VI yang ada di SD Negeri 18 Kendari yaitu siswa kelas VI untuk tahun pelajaran 2014/2015. Alat penilaian yang digunakan berbentuk tes dan non tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Antara lain siklus I, siklus II dan siklus III merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran siswa yakni mengamati kelancaran pembelajaran, suasana dan aktivitas pembelajaran serta hasil belajar siswa. Rubrik penilaian dilakukan pada saat siswa terlibat dalam kegiatan kelompok ketiga membuat display dan melakukan permainan. Rubrik bertujuan untuk melihat keterampilan-keterampilan yang diharapkan pada paradigma pembelajaran dalam pedoman KTSP yaitu,1) learning to know, 2) Learning to do, 3) leraning to be, dan 4) learning to live togather telah dicapai oleh siswa. Perbandingan hasil pre-test, siklus I, siklus II, dan siklus III, serta rubrik penilaian saat pembuatan display dan permainan menunjukan bahwa keterampilan yang diharapkan dari setiap kriteria penilaian dapat dilalui dengan nilai yang baik oleh semua kelompok. Meskipun penilaian rubrik dilakukan dalam kelompok, namun keterampilan itu tetap menjadi tanggung jawab setiap individu siswa. Hal penelitian ini menunjukan bahwa penerapan tehnik permainan dan display dapat meningkatkan hasil belajar IPS karena suasana belajar dirasakan menyenangkan dan siswa lebih aktif menyelesaikan tugas serta terjadi peningkatan prestasi belajar. Kata Kunci: Aktivitas, Prestasi Belajar, STADABSTRACT: This assessment contains the social studies learning process for grade VI students conducted at SD Negeri 18 Kendari. The purpose and this paper, is to prove that playing activities and making displays can provide success in the learning process of students in order to achieve mastery learning. In this study the authors involved 12 grade VI students in 18 Public Elementary School Kendari, namely grade VI students for the 2014/2015 school year. Assessment tools used in the form of tests and non-tests. This research was conducted in three cycles. Among other cycles I, cycle II and cycle III is a series of interrelated activities. The factors examined in this study were the students' learning processes, namely observing the smooth learning, the atmosphere and learning activities and student learning outcomes. The assessment rubric is done when students are involved in third group activities making displays and playing games. The rubric aims to look at the skills expected in the learning paradigm in the SBC guidelines, namely, 1) learning to know, 2) learning to do, 3) learning to be, and 4) learning to live togather has been achieved by students. Comparison of pre-test results, cycle I, cycle II, and cycle III, as well as the assessment rubric when making displays and games shows that the skills expected from each assessment criteria can be passed with good grades by all groups. Although the rubric assessment is done in groups, the skill remains the responsibility of each individual student. This study shows that the application of game and display techniques can improve social studies learning outcomes because the learning atmosphere is felt to be fun and students are more active in completing assignments and there is an increase in learning achievement. Keywords: Activities, Learning Achievement, STAD

Page 4 of 21 | Total Record : 208


Filter by Year

2016 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 4 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO More Issue