cover
Contact Name
Yusnaini
Contact Email
yusyusnaini@ymail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jsipikan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan/Journal of Fishery and Innovation (JSIPi)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25023276     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) adalah jurnal penelitian ilmiah yang bertujuan untuk mempromosikan biosains, inovasi dan manajemen serta kajian yang relevan pengelolaan atau pemanfaatan sumber daya hayati perairan, perikanan, kelautan, aquakultur, teknologi hasil perikanan, pengelolan pencemaran perairan, dan rehabilitasi ekosistem lingkungan perairan. Level penelitian meliputi sel, organisme, populasi, ekosistem, atau proses yang mempengaruhi sistem perairan di bidang perikanan dan ilmu kelautan. Para penulis dan pembaca adalah ilmuwan dan pakar dari sektor akademik dan dunia industri,Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan/Journal of Fishery and Innovation (JSIPi) memiliki ISSN dari LIPI 2502-3276 terbit 2 kali setahun periode Januari dan Juli setiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 63 Documents
Potensi Ekstrak Daun Tembelekan Lantana camara sebagai Penghambat Tumbuh Bakteri pada Rumput Laut Kappaphycuz alvarezii Potency of Leaf Extract Tembelekan Lantana camara as Bacteria Growing Inhibitor on Seaweed Kappaphycuz alvarezii Tolanamy, Emand Syapriawan; Patadjai, Rahmad Sofyan; Nur, Inriyani
Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan / Journal of Fishery and Innovation (JSIPi) Vol 1, No 1 (2017): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN Journal of Fishery Science and Innovation
Publisher : Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan / Journal of Fishery and Innovation (JSIPi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.297 KB)

Abstract

ABSTRACT One of the main obstacles in the effort to increase production of seaweed culture, especially of the species Kappaphycus alvarezii is a change in the quality of water environment and very high intensity of seaweed diseases. The aims of this study is to test the ability of tembelekan Lantana camara leaf extract in preventing and reducing the rate of disease-causing bacteria transmission in the seaweed thallus by in vitro and cohabitation methods. The results showed tembelekan leaf extract solution with a concentration of 2000 ppm can inhibit the growth of Vibrio alginolyctus bacteria cause ice-ice by in vitro method. Submersion treatment for 60 minutes was able to suppress the ability of pathogens transmitting than submersion for 30 and 90 minutes by cohabitation method.    Key words: Kappaphycus alvarezii, Lantana camara, Vibrio alginolyctus, ice-ice disease. ABSTRAK Salah satu kendala utama dalam upaya peningkatan produksi budidaya rumput laut terutama dari jenis Kappaphycus alvarezii adalah perubahan kualitas lingkungan perairan dan intensitas serangan penyakit rumput laut sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan larutan ekstrak daun tembelekan Lantana camara dalam mencegah dan mengurangi tingkat transmisi bakteri penyebab penyakit ice-ice pada thallus rumput laut K. alvarezii secara in vitro dan kohabitasi. Hasil penelitian menunjukkan larutan ekstrak daun tembelekan dengan konsentrasi 2000 ppm dapat menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio alginolyctus penyebab ice-ice secara in vitro. Perlakuan perendaman selama 60 menit lebih mampu menekan kemampuan transmisi bakteri patogen pada pengujian secara kohabitasi dibandingkan perendaman selama 30 dan 90 menit.    Kata Kuncis: Kappaphycus alvarezii, Lantana camara, Vibrio alginolyctus, penyakit ice-ice.
Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Dikultur pada Sistem Bioflok dengan Penambahan Probiotik The Growth of Vaname white shrimp (Litopenaeus vannamei) cultured in bioflock system probiotic Supplement Dahlan, Jon; Hamzah, Muhaimin; Kurnia, Agus
Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan / Journal of Fishery and Innovation (JSIPi) Vol 1, No 1 (2017): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN Journal of Fishery Science and Innovation
Publisher : Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan / Journal of Fishery and Innovation (JSIPi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.297 KB)

Abstract

ABSTRACT The study of Growth of white shrimp which cultured in bioflock system with probiotic supplement had been conducted for 40 days of rearing in Laboratory of fish production, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Halu Oleo University Kendari. The study aimed to determine the optimum dosage of probiotic to improve the growth of white shrimp that cultured in bioflock system.  A total of 300 white shrimp (Initial weight 3-4 g) were distributed into 15 tanks (20 white shrimp/tank).  The shrimp fed with feed 5% of shrimp biomass. Molases were supplied 4 g in every morning.  The results showed that the shrimp fed with different feed had significantly different in survival rate, absolute growth, specific growth rate, feed efficiency, feed convertion ratio and protein retention.  However, it was not significantly different in flock volume.  Generally, the optimum dosage of probiotic supplemented was 1010CFU/mL for improving the growth of white shrimp.  The water quality during the experiment was ranged in optimum level and suitability condition for shrimp culture. Keywords: Growth, vaname shrimp (Litopenaeus vannamei), bioflock, probiotics.                                             ABSTRAKPenelitian tentang pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dikultur pada sistem bioflok dengan penambahan probiotik telah dilakukan selama 40 hari di Laboratorium unit produksi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari.  Penelitian bertujuan untuk menentukan dosis probiotik yang tepat, dan mampu meningkatkan pertumbuhan udang vaname pada budidaya sistem bioflok.  Penelitian didesain dengan menggunakan Rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan.  Perlakuan yang diterapkan adalah A (tanpa bioflok), B (bioflok), C (bioflok + probiotik 108CFU/mL), D (bioflok + probiotik 1010CFU/mL), dan E (bioflok + probiotik 1012CFU/mL).  Wadah yang digunakan adalah akuarium berukuran 35x35x40 cm, dilengkapi aerasi.  Hewan uji adalah juvenil udang vaname berukuran 3 – 4 g, yang dipelihara dengan kepadatan 20 ekor/akuarium.  Selama pemeliharaan udang diberi pakan sebanyak 5% dari biomassa udang.  Penambahan molase dilakukan setiap pagi ke media bioflok sebanyak 4 g.  Hasil penelitian menujukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kelangsungan hidup,  pertumbuhan mutlak rata-rata, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, rasio konversi pakan, dan retensi protein, namun tidak  memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap volume flok.  Secara umum terlihat bahwa perlakuan terbaik didapatkan pada penggunaan bioflok dengan penambahan probiotik 1010CFU/mL.  Hasil pengukuran parameter kualitas air menunjukkan bahwa kisarannya masih sesuai untuk budidaya udang vaname. Kata kunci:  Pertumbuhan, udang vaname (Litopenaeus vannamei), bioflok, probiotik.
Pendugaan dan Pemetaan Habitat Pakan Alami Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Perairan Wawonii Barat, Konawe Kepulauan Muhtar, Muhtar; Sara, La; Asriyana, Asriyana
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 3, No 1 (2019): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.389 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v3i1.7566

Abstract

Informasi mengenai pendugaan dan pemetaan habitat pakan penyu hijau (Chelonia mydas) di Kecamatan Wawonii Barat sangat dibutuhkan untuk pengelolaan kawasan konservasi penyu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2016. Data yang dikumpulkan meliputi data habitat pakan, frekuensi kehadiran penyu dan variabel data pendukung. Pengempulan data habitat pakan menggunkan metode survey, meliputi data  kepadatan dan komposisi jenis lamun dan makroalga. Pengamatan frekuensi kehadiran penyu dilakukan setiap minggu di setiap stasiun selama satu bulan. Pengamatan frekuensi kehadiran penyu dilakukan dari pukul 08.00-17.00 WITA. Parameter lingkungan diukur disetiap stasiun pengamatan bersamaan dengan pengamatan frekuensi kehadiran penyu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitat pakan alami penyu hijau berada pada ekosistem lamun dan makroalga. Habitat tersebut ditandai oleh adanya jenis lamun dan makroalga yang merupakan makanan kesukaan penyu hijau yaitu  T. hemprichii 280,51 tegakan/m2, C. serrulata 48,29 tegakan/m2,  dan jenis makroalga G. arcuata 0,25 tegakan/m2S. duplicatum 0,33 tegakan/m2. Habitat peneluran penyu berada di sekitar ekosistem lamun dan makroalga. Di sekitar ekosistem tersebut terdapat ekosistem karang sebagai tempat peristirahatan penyu.       Kata kunci : habitat pakan alami, penyu hijau, Wawonii Bara Konawe Kepulauan Indonesia
Pertumbuhan dan Kadar Albumin Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Keong Mas dengan Dosis Berbeda Ilyas, Sulastri; Kurnia, Agus; Hamzah, Muhaimin
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 2, No 2 (2018): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.291 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v2i2.7575

Abstract

This study aimed to determine the optimum dose of apple snail to improve the growth and albumin content of snake head fish. The fish were reared in 9 plastic container (diameter of 50 cm and height 55 cm). All container were filled with freshwater 10 L in each container filled with 5 fish (initial weight : 32,3 ± 1,7g). Three doses of apple snail : 10% of fish biomassa (treatment A), 15% of fish biomassa (treatment B) and 20% of fish biomassa (treatment C) fed to the fish for 45 days of rearing. The fish fed with apple snail in three times a day (08.00, 12.00 and 16.00). The results showed that the fish fed with different dosage of apple snail were not significantly different in weight gain, spesific growth rate (SGR), feed conversion ratio (FCR) feed eficiency (FE) and survival rate (SR) of snake head fish. The weight gain of fish was ranged between 19.55 ± 1.78-25.60 ± 2.10 g, SGR of fish was ranged between 1.05 - 2.23%, FCR of fish was ranged 4.3 - 6.19 , FE of fish was ranged between 16.58 - 23.30%. The highest of feed consumption was found fish fed with 15% and 20% of apple snail.  While, the highest of albumin content was found in the fish fed with 15% of apple snail dosage.Keywords : growth, albumin, snake head fish, Channa striata, apple snail
Kajian Tingkat Efektivitas Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat Desa Waha Kabupaten Wakatobi Indonesia Iskandar, Ishak; Nur, Andi Irwan; Sadarun, Baru
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 2, No 2 (2018): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.495 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v2i2.7738

Abstract

Marine Protected Areas (MPAs) are a common management approach that applied to protect and conserve coastal and marine resources in the world. However, in some areas where these approach have been implemented, the goals and targets did not proceed as expected and resulted in methods and objects of study that are relatively irrelevant to the existing conditions. Therefore, a review and more efforts are required to determine the efficacy of the MPAs management. The community based management of marine protected area at Waha Village can be regarded as a manifestation of the local people to meet their needs by utilizing natural resources sustainably. Therefore, this study aims to asses the ecological and socio-economic condition as well as community institutions to determine whether the community based management of the MPA is effective. Ecological data collection was divided into several indicators such as coral reef, seagrass and coral fish community condition that was collected through direct survey using SCUBA. Whereas socio-economic and institutional data was obtained in three stages include observation, semi-structured interviews and surveys. The percentage of live coral cover on MPA of Waha Village was 55,83%. There were 28 species from 9 families and 14 genuses of target fish found in MPA of Waha Village. Seagrass density was 299.87 stands / m2 with average value of seagrass presentation was 63,25%, indicating that seagrass is in good condition. Based on the effectiveness analysis using the Amoeba technique, the indicator values were generally better in performance than the critical threshold value (CTV) indicator. This is because these values have not passed the CTV. The degree of effectiveness of community based management of MPA at Waha Village was 79,17%, suggesting that these management approach is very effective to conserve marine natural resources in the area.Keywords : Effectiveness, management, protected area.
Pengaruh Substitusi Tepung Kedelai (Glicine max) dengan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam) terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Bandeng (Chanos chanos) Anshar, Anshar; Hamzah, Muhaimin; H. Muskita, Wellem; Kurnia, Agus
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 2, No 2 (2018): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.349 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v2i2.6578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kedelai (TK) dengan tepung daun kelor (TDK) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng. Hewan uji yang digunakan adalah ikan bandeng ukuran 2 ± 0,5 g. Wadah penelitian adalah akuarium berukuran 60 x 50 x 40 cm yang didesain dengan sistem resirkulasi. Media penelitian adalah air laut bersalinitas 25 ± 2 ppt. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari, dengan diberi pakan uji sesuai perlakuan. Penyiponan dilakukan setiap pagi hari sebelum diberi pakan agar kualitas air dapat dipertahankan. Pengamatan kualitas air dilakukan setiap hari untuk parameter salinitas, suhu, pH, sedangkan untuk kandungan oksigen terlarut, amoniak, dilakukan pada awal, tengah dan akhir penelitian. Penelitian ini didesain dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan mengaplikasikan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah A (100% TK + 0% TDK), B (75% TK + 25% TDK), C (50% TK + 50% TDK) dan D (25% TK + 75% TDK). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, rasio konversi pakan, efisiensi pakan, konsumsi pakan dan retensi protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak yang didapatkan berkisar antara 52,22 – 61,34 g, laju pertumbuhan harian berkisar 3,13 – 3,32%, tingkat kelangsungan hidup berkisar 96,67 – 100%, rasio konversi pakan berkisar 2,75 – 2,81, efisiensi pakan berkisar    35,79 – 37,42%, konsumsi pakan berkisar 145,69 – 164,39 g, retensi protein berkisar 16,58 – 18,48%. Hasil pengukuran parameter kualitas air selama penelitian berada dalam kisaran yang dapat ditolerir oleh ikan bandeng. Kata kunci : Substitusi, tepung daun kelor, tepung kedelai, ikan bandeng, pertumbuhan
Penggunaan Bahan Aktif Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) untuk Menghambat Pertumbuhan Bakteri Vibrio harveyi Penyebab Penyakit pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Secara in Vitro Santi, Santi; Nur, Indriyani; Kurnia, Agus
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 1, No 2 (2017): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.028 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v1i2.6607

Abstract

 Permasalahan yang timbul dalam usaha budidaya udang vaname salah satunya adalah  penyakit vibriosis (udang menyala) yang disebabkan oleh bakteri Vibrio harveyi. Salah satu  strategi  pengendalian secara  biologis  untuk  meningkatkan  resistensi  penyakit  pada  organisme akuakultur  adalah  dengan  pemberian  ekstrak daun jambu biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi antibakteri ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava)  terhadap bakteri V. harveyi RfR melalui uji in vitro.  Perlakuan  meliputi (A) 1250 ppm, (B) 3250 ppm, (C) 5250 ppm, dan tanpa pemberian ekstrak daun jambu biji (kontrol). Penghambatan tumbuh bakteri ditandai dengan terbentuknya zona bening di sekitar kertas Whatman. Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa pemberian ekstrak  daun  daun jambu biji dapat  menghambat  pertumbuhan  bakteri V. harveyi  secara in vitro pada dosis 1250 ppm yaitu sebesar 1,8 cm, sedangkan pada dosis 3250 ppm yaitu sebesar 2,3 cm dan 5250 ppm yaitu sebesar 3,2 cm. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji dengan dosis 5250 ppm menghasilkan daya hambat tertinggi terhadap pertumbuhan bahteri V. harveyi RfR. Kata kunci: Dosis, Litopenaeus  vannamei, ekstrak daun jambu biji, Vibrio harveyi
Potensi Ekstrak Etanol Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) untuk Pengendalian Bakteri Vibrio harveyi Penyebab Penyakit pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Linianti, Linianti; Nur, Indriyani; Maulidiyah, Maulidiyah; Yusnaini, Yusnaini
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 1, No 1 (2017): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.911 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v1i1.6631

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan ekstrak etanol biji jintan hitam untuk pencegahan bakteri Vibrio harveyi penyebab penyakit pada udang vaname(Litopenaeus vannamei) sebagai penghambat tumbuh bakteri V. harveyi secara in vitro. Hasil yang diperoleh pada uji in vitro menunukkan bahwa ekstrak etanol biji jintan hitam mampu menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi dan bersifat antibakterial terutama pada konsentrasi 2500, 5000, 7500 ppm. Kata Kunci : ektrak jintan hitam, Vibrio harveyi, in vitro, udang vaname
Uji Fitokimia Ekstrak Bahan Aktif Rumput Laut Sargassum sp. Mulyadi, Mulyadi; Nur, Indriyani; Iba, Wa
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 3, No 1 (2019): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.185 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v3i1.7567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan ekstrak rumput laut Sargassum sp. yang diperoleh dari perairan Bonerita Selat Buton Sulawesi Tenggara. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mengkaji pemanfaatan rumput laut Sargassum sp. untuk pengendalian penyakit pada budidaya organisme akuatik. Sampel rumput laut kering digiling menjadi bentuk serbuk kemudian diektraksi dengan metode maserasi. Perbandingan sampel dengan pelarut 1:4 (b/v). Hasil uji fitokimia menyimpulkan bahwa kandungan bahan aktif ekstrak Sargassum sp. adalah tanin, saponin, β – karoten, flavonoid, alkaloid, fenolik, steroid dan glikosa.  Penelitian ini mengkonfirmasi potensi ekstrak Sargassum sp.  sebagai imunostimulan dalam budidaya organisme akuatik. Kata kunci: Organisme akuatik, ekstrak Sargassum sp., uji fitokimia
Pengaruh Suplementasi Kitin Dari Kulit Udang terhadap Profil Darah Ikan Mas (Cyprinus carpio) Nur, Indriyani; Asnani, Asnani; Ma’ruf, Khaidhar
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 2, No 2 (2018): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.772 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v2i2.7576

Abstract

Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit yang menyerang ikan yaitu dengan  menumbuhkan kekebalan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan limbah kulit udang menjadi ekstrak kitinyang diberikan melalui pengayaan pakan dengan dosis berbeda untuk memperbaiki profil darah pada ikan.Ikan mas (dengan berat awal  ± 70 g/ekor) diaklimatisasi dalam pemeliharaan di laboratorium selama 1 minggu. Setelah itu ikan dibagi secara acak ke dalam empat kelompok perlakuan dengan tiga ulangan. Setiap kelompok diberikan perlakuan pakan yang telah diformulasi dengan penambahan kitin yang telah diekstrak dari kulit udang. Dosis kitin yang diberikan adalah 0 (kontrol), 0.04; 0.08, dan 012%. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kuantifikasi kitin dari hasil ekstraksi kulit udang dan jumlah eritrosit (kadar hematokrit darah)setelah 30 hari pemberian pakan. Ekstraksi kulit udang diperoleh kitin sebesar 39,4%. Kitin yang dicampurkan dalam pakan dapat dikonsumsi dengan baik oleh ikan mas.Kadar hematokrit menunjukkan peningkatan pada hewan uji yang diberi pakan berkitin dibandingkan kontrol, terdapat perbedaan antar perlakuan (p<0.05). Kelompok ikan kontrol (tanpa pemberian kitin) memiliki kadar hematokrit terendah yaitu 21% sedangkan perlakuan terbaik adalah kelompok ikan dengan penambahan kitin 0.04% dengan kadar hematokrit mencapai 32%. Penelitian ini mengindikasikan potensi kitin dalam meningkatkan eritrosit dalam darah sekaligus menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan kesehatan ikan. Kata kunci:  Hematokrit, ikan mas (Cyprinus carpio), kitin, limbah udang