cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bone,
Sulawesi selatan
INDONESIA
An - Nisa`
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 212 Documents
Konsep Tafsir Klasik Dalam Memahami Gender Yunus, Rahim
An - Nisa` Vol 6 No 1 (2013)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi: Konsep tafsir klasik  belum mengakomodir hak-hak perempuan dalan kehidupan mereka. Kosekuensinya Perempuan diperlakukan sebagai makhluk yang lemah yeng harus dilindungi. oleh laki-laki. Tiga poin yang diajukan yaitu asal kejadian, kepemimpinan, dan profesionalisme yang di analisis dengan pandangan Ibnu Katsir, al-Zumakhsyari, Jalaluddin al-Suyuthi, al-Qurthuby, al-Baqai, Abu al-Surdadalah contoh nyata dari asumsi tersebut seiring pergeseran waktu perempuan mulai mendapatkan hak-hak mereka dalam penafsiran kontemporer dengun hadirnya Rasyid Ridha, Abdullah Yusuf Ali, Muhammad Abduh, M.Quraish Shihab, dan lain-lain.
PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN CINA KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN Marzuki, Sitti Nikmah
An - Nisa` Vol 7 No 1 (2014)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Women is associated with domestic or job functions related to housework everyday. On the other hund women ore able to do o good job of domestic work and work outside the home to supplement the farnily income. The success doing the above role, certainly not an eilsy thing, because it takes o long process and the right to raise the willingness and effort to always learn to realize better condition, One af the success of a nation can be seen from the success of women in diving role, including in creating a generation of educated and nurtured well which then can have an impact on improving the local economy. The role of community development organiza-tions include financial assistance and training to improve kualitis life skills and empowerment in education. With the empowerment are scattered in several villages, allowing the housewife could have additional income from the empowerment.
Peran Ibu Dalam Membentuk Karakter Anak Perspektif Islam hasim, sarifa suhra
An - Nisa` Vol 6 No 1 (2013)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi: Tulisan ini mengkaji tentang peran ibu dalam membentuk karakter anak perspektif islam. Masalah yang penting untuk dibahas adalah bagaimana bentuk keutamaan ibu serta bagaimana pula perannya. Pendidikan karakter mutlak dibutuhkan oleh semua kalangan karena kemuliaan seseorang terletak pada karakternya. Karakter begitu penting karena dengan karakter yang baik membuat kita tahan, tabah menghadapi cobaan, dan dapat menjalani hidup dengan sempurna. Berdasarkan pembahasan dalam tulisan ini dipahami. bahwa Posisi ibu dalam pandangan Islam sangatlah mulia. Sebagai bukti mulianya kedudukan ibu dalam ajaran Islam, Seorang ibu berhak memperoleh bakti dari seorang anak sebanyak tiga kali lipat dibanding ayah. Kemuliaan itu juga disinyalir bahwa surga terletak di telapak kaki ibu bahkan ridha Allah tergantung pada ridhahnya orangtua terutama ibu. Di samping itu. seorang ibu berperan dalam membentuk karakter anak. Untuk melakukan tugas ini, ibu dapat melakukan hal seperti memberi nama yang baik pada anak, memaksimalkan perkembangan otak anak melatih kemandirian dari dalam rumah, berkomunikasi secara sehat dengan anak serta menjadikan alam sebagai sekolah bagi Anak.
PEMIKIRAN GENDER SACHIKO MURATA DAN RELEVANSINYA DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM riadil jannah, sitti
An - Nisa` Vol 7 No 1 (2014)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The philosophical dimensions af Islamic education that ,relates closely effort of capacity human development to recognize the God recommends teachers to accommodate gender relation between male and female students established on similarity and justice. Accelarating the effort, Sachiko Murata offers cosmologic argument as well as theological one that can be an alternative reflection to see the gender relation in islamic education philosophy. The relevation between the philosophical dimensions of islamic education and Sachiko Muratas gender arguments can be an alternative effort to provide an islamic education philosophy that is gender-responsive.
Pemberdayaan Pendidikan perempuan Dalam Pespektif Islam riadil jannah, sitti
An - Nisa` Vol 6 No 1 (2013)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi: Artikel ini membahas tentang pemberdayaan pendidikan perempuan dalam Islam, bahwa pada dasarnya Perempuan sudah semestinya berani memulai memberdayakan dirinya sendiri dengan melakukan upaya-upaya revolusioner seperti memiliki wawasan informasi, pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan hak dan kewajibannya sebagai perempuan dan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan diri, baik fisik maupun mental dan yang terpenting bahwa perempuan harus memiliki pemahaman pendidikan agama dan memperbaiki akidah. Di mana faktor penunjang utama pemberdayaan adalah pendidikan yang menjadi kebutuhan perempuan dimulai dari diri masing-masing. Dalam artikel ini juga diuraikan profil perempuan-perempuan Islam inspirasional yang banyak memberikan inspirasi bagi perempuan yang lain untuk maju dalam hal yang positif.
Emansipasi Wanita, Konsep Mitra Sejajar dan Pendidikan Islam Rusydi, Muhammad
An - Nisa` Vol 6 No 1 (2013)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi: Proses perjalanan kaum perempuan telah melawati rentang waktu dan peradab-an yang silih berganti dari pra sejarah hingga era sejarah. Eminsipasi wanita sudah berjalan selama barabad-abad, recordnya dapat dilihat sejak Rasulullah Saw dalam perspektif agama Islam. Namun, di Barat proses tersebut baru dimulai pada awal abad 20, dimana banyak teori emansipasi lahir. Hal ini dilatarbelakangi oleh ketimpangan dan ketidakadilan. Tuntutan emansipasi bukan hanya pada satu aspek tetapi semua aspek kehidupan..Diantaranya adalah aspek pendidikan yang dinggap sebagai garda terdepan yang dapat memposisikan wanita sejajar dengan pria. Makalah ini akan membahas konsep emansipasi wanita dalam sudut pandang Barat dan Islam.
Peran Publik Perempuan Perspektif Hukum Islam syamsidar, syamsidar
An - Nisa` Vol 6 No 1 (2013)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi: Tulisan ini ingin mendeskripsikan bekenaan dengan sejauhmana peran publik perempuan perspektif hukum Islam. Karena sasaran yang ingin dibidik bahwa keikutsertaan perempuan dalam wilayah publik bukan tanpa tujuan atau hanya sekedar menyamakan posisi dengan laki-laki. Keberadaan perempuan maju dalam ranah publik banyak alasan perempuan untuk maju melangkah ke ranah publik dan tidak stagnan di ranah domestik kiranya menengok kebelakang saat gelombang emansipasi pertama kali didengungkan ketika zaman pergerakan disitulah tonggak porempuan menginginkan keterlibatannya dalam ranah publik. Posisi perempuan yang ditempatkan sebagai subordinat laki-laki sesungguhnya muncul dan lahir dari sebuah bangunan masyarakat atau peradaban yang dikuasai laki-laki. Karena itu perlu diciptakan kemitrasejajaran yang harmonis antara laki-laki dan perempuan dengan kondisi dinamis, mereka memiliki kesamaan hak, kewajiban dan kedudukan, serta peranan dan kesempatan yang dilandasi sikap dan prilaku saling menghormati, saling menghargai, saling membantu dan mengisi dalam segala bidang, yang juga merupakan manifestasi dari ajaran Alquran dan Hadis.
Perlindungan Hukum Terhadap Buruh/Pekerja Perempuan dan Pemenuhan Hak-Hak Normatifnya Faikah, Nur
An - Nisa` Vol 6 No 1 (2013)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi: Sebagai warga negara maupun sebagai sumber insan pembangunan, perempuan mempunyai peranan dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam segala sendi kehidupan bangsa dan segala sendi pembangunan. Salah satu bagian dari pembangunan adalah pembangunan ketenagakerjaan yang merupakan upaya menyeluruh, yang ditujukan kepada perluasan kesempatan kerja peningkatan mutu dan kemampuan serta perlindungan tenaga keria. Secara Kodrati pekerja/buruh perempuan mengalami kondisi fisiologi yang berbeda dengan laki-laki, yaitu melekatnya fungsi reproduksi pada diri seorang perempuan,, apabila dilekatkan fungsi reproduksi, maka hal ini akan memberikan dampak bada kelancaran jalannya pekerjaan yang tentunya akan memberikan perlakuan yang berbeda terhadap perempuan. Sehingga tenaga kerja perempuan perlu mendapatkan perlindungan hukum yang mencakup semua aspek secara memadai sehingga fungsi reproduksinya dapat terjaga dengan aman, sehat, selamat dan tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif di dalam pekerjaannya yang pada akhirnya perempuan di indonesia dapat menikmati kesetaraan gender di mata hukum.
PENGARUH KINERJA PEREMPUAN DALAM DUNIA KERJA TERHADAP PANDANGAN ISLAM Indah, Haslindah
An - Nisa` Vol 7 No 1 (2014)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam adalah agama yang membawa misi besar, yakni rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam semesta), Untuk menyebarkan rahmat bagi semua ini, Islam juga membawa misi utama untuk terwujudnya kemaslahatan, keadilan, dan kebebasan. Semua aturan Islam, terutama yang tertuang dalam Al-quran menjadi bukti akan hal tersebut. Kalaupun kemudian muncul banyak penafsiran yang menyimpang dari misi-misi tersebut, hal ini karena adanya penafsiran terhadap Al-quran yang didasari oleh konteks sosial budaya yang melingkupi para penafsirnya atau juga karena pemahaman yang literal terhadap teks-teks hadis Nabi Muhammad Saw. Dalam memaknai ayat-nyat Al-quran yang secara umum membawa pesan keadilan, para penafsir terkadang mengambil keputusan yang berbeda hanya karena adanya ayat yang bisa diarahkan sesuai dengan penafsirannya dan juga karena didukung oleh budaya patrineal yang kental dikalangan masyarakat Muslim.Adanya hadits-hadis Nabi yang misoginis (merendahkan perempuan) lebih memperkuat keyakinan penafsir untuk memegangi pendapatannya. Disinilah muncul tafsir-tafsir yang banyak memposisikan perempuan dalam posisi yang inferior.
Menjadi Kepala Sekolah Perempuan-Perempuan Berkarakter dan Profesional Malik, Nurhayati
An - Nisa` Vol 6 No 1 (2013)
Publisher : PSW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Menjadi kepala sekolah berkarakter dan profesional adalah dambaan semua kepala sekolah termasuk mereka yang berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar kepala sekolah khususnya di jenjang Sekolah dasar dinahkodai oleh perempuan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru yang menjabat sebagai kepala sekolah terutama ia harus mengenal tentang dirinya, yaitu; dirinya adalah pribadi yeng dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar sekaligus mengarahkan guru yang ada di lingkup kerjanya untuk menjadi guru yang tahu bagaimana seharusnya agar peserta didik itu dapat diajar untuk belajar. Untuk menjadi kepala sekolah perempuan yang berkarakter dan profesional ada beberapa fungsi kepala sekolah yang harus diperhatikan dan dilaksanakan secara bertanggung jawab yakni fungsi edukator, fungsi manajer, fungsi administrator, fungsi supervisor, fungsi leader, fungsi inovator, fungsi motivator, serta fungsi figur dan mediator.