cover
Contact Name
Renaningsih
Contact Email
ren186@ums.ac.id
Phone
+6285713971227
Journal Mail Official
dintek_sipil@ums.ac.id
Editorial Address
Gedung Induk Siti Walidah lt. 5, Pabelan, Kartasura, Kab. Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, 57169
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Dinamika Teknik Sipil
ISSN : 14118904     EISSN : 28282876     DOI : 10.23917/dts
Core Subject : Engineering,
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil is a journal managed by Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta. It focuses on the dissemination of conceptual ideas, design, analysis, and application of civil engineering in the development of sustainable infrastructure which will give a real contribution to solve the real-world problems, particularly problems regarding infrastructures and disasters.
Articles 59 Documents
ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS GELAS DAN SERBUK HALUS ARANG BRIKET Amrulloh, Iqbal Fahmi
Dinamika Teknik Sipil Vol. 13, No. 1, Januari 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.718 KB)

Abstract

Akhir-akhir ini penggunaan limbah/benda padat buangan sering dimanfaatkan sebagai bahan tambah pada cam-puran beton. Berbagai jenis limbah padat yang sering digunakan sebagai bahan tambah campuran beton misal-nya serbuk arang briket, gelas, serat, dan lain-lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kuat tekan maksimal beton dengan bahan tambah serbuk halus gelas dan serbuk halus arang briket dengan nilai fas 0,5 pada umur 28 hari. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis riset, yaitu analisis kuat tekan beton dengan bahan tambah serbuk halus gelas serta analisis kuat tekan beton dengan bahan tambah serbuk halus arang bri-ket. Adapun variasi penambahan serbuk halus gelas sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% dari berat se-men. Sedangkan variasi penambahan serbuk halus arang briket sebesar 0%, 5%, 10%, dan 12,5% dari berat se-men. Metode pencampuran yang digunakan adalah metode American Concrete Institute (ACI). nilai kuat tekan rata-rata tertinggi sebesar 38,933 MPa. Dengan penambahan serbuk halus gelas sebesar 20% terhadap berat se-men. Peningkatan kuat tekan sebesar 31,55% bila dibandingkan dengan beton normal dengan kuat tekan sebe-sar 29,596 MPa. Kadar penambah-an serbuk halus gelas yang paling optimum sebesar 19,5% terhadap berat se-men dengan kuat tekan maksimum sebesar 38,300 MPa. Untuk beton dengan bahan tambah serbuk halus arang briket, nilai kuat tekan rata-rata tertinggi sebesar 38,593 MPa dengan  penambahan serbuk halus arang briket sebesar 5% terhadap berat semen. Peningkatan kuat tekan sebesar 30,40% bila dibandingkan dengan beton nor-mal dengan kuat tekan sebesar 29,596 MPa.Kata kunci: serbuk halus gelas, serbuk halus arang briket, kuat tekan beton, filler
ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS GELAS DAN SERBUK HALUS ARANG BRIKET Amrulloh, Iqbal Fahmi
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13, No. 1, Januari 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.718 KB)

Abstract

Akhir-akhir ini penggunaan limbah/benda padat buangan sering dimanfaatkan sebagai bahan tambah pada cam-puran beton. Berbagai jenis limbah padat yang sering digunakan sebagai bahan tambah campuran beton misal-nya serbuk arang briket, gelas, serat, dan lain-lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kuat tekan maksimal beton dengan bahan tambah serbuk halus gelas dan serbuk halus arang briket dengan nilai fas 0,5 pada umur 28 hari. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis riset, yaitu analisis kuat tekan beton dengan bahan tambah serbuk halus gelas serta analisis kuat tekan beton dengan bahan tambah serbuk halus arang bri-ket. Adapun variasi penambahan serbuk halus gelas sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% dari berat se-men. Sedangkan variasi penambahan serbuk halus arang briket sebesar 0%, 5%, 10%, dan 12,5% dari berat se-men. Metode pencampuran yang digunakan adalah metode American Concrete Institute (ACI). nilai kuat tekan rata-rata tertinggi sebesar 38,933 MPa. Dengan penambahan serbuk halus gelas sebesar 20% terhadap berat se-men. Peningkatan kuat tekan sebesar 31,55% bila dibandingkan dengan beton normal dengan kuat tekan sebe-sar 29,596 MPa. Kadar penambah-an serbuk halus gelas yang paling optimum sebesar 19,5% terhadap berat se-men dengan kuat tekan maksimum sebesar 38,300 MPa. Untuk beton dengan bahan tambah serbuk halus arang briket, nilai kuat tekan rata-rata tertinggi sebesar 38,593 MPa dengan  penambahan serbuk halus arang briket sebesar 5% terhadap berat semen. Peningkatan kuat tekan sebesar 30,40% bila dibandingkan dengan beton nor-mal dengan kuat tekan sebesar 29,596 MPa.Kata kunci: serbuk halus gelas, serbuk halus arang briket, kuat tekan beton, filler
PREDIKSI KERUSAKAN TEKAN BATA BETON BERULANG AKIBAT BEBAN AKSIAL Rofiq, Muhammad Ali
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.982 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11590

Abstract

Pembahasan mengenai pemodelan numerik dilakukan untuk mengevaluasi perilaku dinding bata beton berlubang akibat beban aksial. Pemodelan bata beton berlubang menggunakan elemen 3 dimensi dengan 8 nodal. Meshing 20 x 20 mm digunakan pada pemodelan. Pada pemodelan ini constraint yang digunakan untuk menghubungkan antar bata beton berlubang adalah tie constraints. Parameter elastik dan inelastik diperoleh dari persamaan tegangan regangan tekan beton. Evaluasi pemodelan numerik ditinjau dari perilaku kegagalan yang terjadi pada bata beton berlubang. Hasil dari pemodelan menunjukan bata beton bertulang mengalami retakan vertikal ditunjukan dengan adanya konsentrasi tegangan vertikal di tengah badan. Kegagalan tekan terjadi pada sambungan mortar antar bata beton berlubang.Kata-kata kunci: Kerusakan Tekan, Dinding Bata Beton
PREDIKSI KERUSAKAN TEKAN BATA BETON BERULANG AKIBAT BEBAN AKSIAL Rofiq, Muhammad Ali
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.982 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11590

Abstract

Pembahasan mengenai pemodelan numerik dilakukan untuk mengevaluasi perilaku dinding bata beton berlubang akibat beban aksial. Pemodelan bata beton berlubang menggunakan elemen 3 dimensi dengan 8 nodal. Meshing 20 x 20 mm digunakan pada pemodelan. Pada pemodelan ini constraint yang digunakan untuk menghubungkan antar bata beton berlubang adalah tie constraints. Parameter elastik dan inelastik diperoleh dari persamaan tegangan regangan tekan beton. Evaluasi pemodelan numerik ditinjau dari perilaku kegagalan yang terjadi pada bata beton berlubang. Hasil dari pemodelan menunjukan bata beton bertulang mengalami retakan vertikal ditunjukan dengan adanya konsentrasi tegangan vertikal di tengah badan. Kegagalan tekan terjadi pada sambungan mortar antar bata beton berlubang.Kata-kata kunci: Kerusakan Tekan, Dinding Bata Beton
EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN MENGGUNAKAN METODE COMPARATIVE ROUTE FACTOR Magfirona, Alfia; Hidayati, Nurul; Sunarjono, Sri
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.048 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11591

Abstract

Tingginya mobilitas penduduk di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan dan budaya menyebabkan beberapa pemasalahan transportasi, di antaranya kemacetan dan keselamatan berlalu lintas. Berbagai upaya Manajemen Rekayasa Lalu Lintas telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, salah satunya adalah pemberlakuan aturan Sistem Satu Arah (SSA). Dampak pemberlakuan SSA tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja jaringan jalan di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai route factor kondisi ruas jalan di Kawasan Kerten ditinjau dari waktu tempuh pada kondisi eksisting dan kondisi skenario  dengan kondisi SSA. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja jaringan jalan adalah metode Comparative Route Factor. Nilai route factor  diperoleh dengan cara membandingkan rute kondisi alternatif yang tercepat dengan rute kondisi eksisting. Data yang digunakan adalah jarak tempuh yang diperoleh dari google map dan kecepatan arus dari data sekunder. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui  nilai CRF,sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan bahwa adanya skenario SSA menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama menuju titik pusat di Simpang Purwosari. Kendaraan yang berasal dari titik pusat Simpang Purwosari harus memutar terlebih dahulu melalui ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Dr. Rajiman dan Jalan KH Agus Salim. Nilai CRF tidak terlalu berbeda jika titik acuan awal yang digunakan berubah. Meskipun demikian perubahan yang dilakukan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap efisiensi waktu tempuh antara kondisi skenario dengan eksisting.Kata-kata kunci: kinerja, jaringan jalan, rute, comparative route factor, SSA.
EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN MENGGUNAKAN METODE COMPARATIVE ROUTE FACTOR Magfirona, Alfia; Hidayati, Nurul; Sunarjono, Sri
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.048 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11591

Abstract

Tingginya mobilitas penduduk di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan dan budaya menyebabkan beberapa pemasalahan transportasi, di antaranya kemacetan dan keselamatan berlalu lintas. Berbagai upaya Manajemen Rekayasa Lalu Lintas telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, salah satunya adalah pemberlakuan aturan Sistem Satu Arah (SSA). Dampak pemberlakuan SSA tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja jaringan jalan di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai route factor kondisi ruas jalan di Kawasan Kerten ditinjau dari waktu tempuh pada kondisi eksisting dan kondisi skenario  dengan kondisi SSA. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja jaringan jalan adalah metode Comparative Route Factor. Nilai route factor  diperoleh dengan cara membandingkan rute kondisi alternatif yang tercepat dengan rute kondisi eksisting. Data yang digunakan adalah jarak tempuh yang diperoleh dari google map dan kecepatan arus dari data sekunder. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui  nilai CRF,sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan bahwa adanya skenario SSA menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama menuju titik pusat di Simpang Purwosari. Kendaraan yang berasal dari titik pusat Simpang Purwosari harus memutar terlebih dahulu melalui ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Dr. Rajiman dan Jalan KH Agus Salim. Nilai CRF tidak terlalu berbeda jika titik acuan awal yang digunakan berubah. Meskipun demikian perubahan yang dilakukan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap efisiensi waktu tempuh antara kondisi skenario dengan eksisting.Kata-kata kunci: kinerja, jaringan jalan, rute, comparative route factor, SSA.
ANALISIS KAPASITAS TANGGUL SUNGAI KALI LAMONG AKIBAT BANJIR TAHUNAN DALAM KONDISI TERENDAM SEBAGIAN DAN SELURUHNYA DENGAN SOFTWARE HEC-RAS 5.0 Ikhsan, Cahyono
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.95 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11592

Abstract

Sungai Kali Lamong setiap tahun mengalami banjir disebabkan debit aliran yang masuk ke penampang lebih besar dari daya tampungnya. Kapasitas tampungan berkurang karena adanya tumpukan sedimen di dasar sungai yang mengakibatkan kapasitas tampungan menjadi kecil, sehingga air melimpas melewati penampang namun masuh ditahan oleh tanggul kanan kiri sungai. Tanggul mengekang air banjir sehingga permukaan air meningkat, menggenang dan merendam tanggul mulai dasar sampai dengan puncak tanggul. Sungai Kali Lamong memiliki penampang berbentuk trapezium,  dengan lebar bawah  30 m dan lebar atas 40 m dengan kedalaman penampang 6 m. Tinggi tubuh tanggul pada kanan kiri penampang sungai adalah 2,1 m dan elevasi puncak mencapai +6,50 m. Analisis debit banjir rancangan dengan software HEC-RAS versi 5.0 dimulai dari debit air normal sampai dengan debit air banjir kritis puncak tanggul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit aliran 100 m3/dt setara dengan elewasi muka air laut, sedangkan debit 1000 m3/dt setara dengan elevasi maksimal permukaan sungai dan pada debit rancangan 1500 m3/dt, ketinggian muka air banjir mencapai elevasi  puncak tanggul.Kata kunci: sungai kali lamong,kapasitas tanggul, debit banjir
ANALISIS KAPASITAS TANGGUL SUNGAI KALI LAMONG AKIBAT BANJIR TAHUNAN DALAM KONDISI TERENDAM SEBAGIAN DAN SELURUHNYA DENGAN SOFTWARE HEC-RAS 5.0 Ikhsan, Cahyono
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.95 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11592

Abstract

Sungai Kali Lamong setiap tahun mengalami banjir disebabkan debit aliran yang masuk ke penampang lebih besar dari daya tampungnya. Kapasitas tampungan berkurang karena adanya tumpukan sedimen di dasar sungai yang mengakibatkan kapasitas tampungan menjadi kecil, sehingga air melimpas melewati penampang namun masuh ditahan oleh tanggul kanan kiri sungai. Tanggul mengekang air banjir sehingga permukaan air meningkat, menggenang dan merendam tanggul mulai dasar sampai dengan puncak tanggul. Sungai Kali Lamong memiliki penampang berbentuk trapezium,  dengan lebar bawah  30 m dan lebar atas 40 m dengan kedalaman penampang 6 m. Tinggi tubuh tanggul pada kanan kiri penampang sungai adalah 2,1 m dan elevasi puncak mencapai +6,50 m. Analisis debit banjir rancangan dengan software HEC-RAS versi 5.0 dimulai dari debit air normal sampai dengan debit air banjir kritis puncak tanggul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit aliran 100 m3/dt setara dengan elewasi muka air laut, sedangkan debit 1000 m3/dt setara dengan elevasi maksimal permukaan sungai dan pada debit rancangan 1500 m3/dt, ketinggian muka air banjir mencapai elevasi  puncak tanggul.Kata kunci: sungai kali lamong,kapasitas tanggul, debit banjir
KAJIAN PENGARUH SLOTTED DAN BAFFLE BLOCKS PADA KOLAM OLAK ROLLER BUCKET TERHADAP PEREDAM ENERGI Abdurrosyid, Jaji; Pratiwi, Putri Dyah
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1425.437 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11588

Abstract

Beberapa upaya yang dilakukan manusia untuk mengalirkan air dari sungai ke sawah salah satunya dengan membangun bendung. Akibat dari pembendungan, terjadi loncatan hidrolis di bagian hilir yang menyebabkan gerusan lokal. Hal ini terjadi apabila adanya perubahan jenis aliran superkritis menjadi subkritis. Guna mereduksi energi pada aliran, maka digunakan kolam olak tipe roller bucket dan baffle blocks. Gigi (slotted) pada kolam olak  roller bucket memilik fungsi memecah aliran, dan fungsi baffle blocks sebagai penambah reduksi energi di hilir. Sehingga bentuk dari gigi dan baffle blocks berperan dalam reduksi energi aliran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bentuk gigi dan baffle blocks dalam  mereduksi energi kaitanya dengan angka Reynolds dan Froude. Penelitian  dilakukan  di  Laboratorium  Hidraulika  Program  Studi  Teknik  Sipil  Fakultas  Teknik UMS. Penelitian  menggunakan  open  flume  berukuran 0,3×0,6×10  m  dengan  kemiringan  saluran  0,0058.  Menggunakan  pelimpah  tipe ogee  dan kolam olak tipe  roller bucket dengan gigi segitiga, trapezium, setengah lingkaran dan baffle blocks tipe cekung, V, dan balok (kubus). Penelitian  dilakukan  dengan  12  seri,  masing-masing  seri  dilakukan lima tahap  running  dengan  lima  macam  variasi  debit,  sehingga  total  running sebanyak  60  running.  Setiap  debitnya  dilakukan  pengujian  panjang  loncat  air  dan kehilangan energi. Hasil penelitian menunjukan kolam olak  roller bucket dengan  gigi setengah lingkaran  dan baffle blocks tipe cekung paling efektif  menahan gaya tumbukan aliran, mereduksi turbulensi aliran, mereduksi panjang loncatan air, dan meredam energi. Hal tersebut dikarenakan garis singgung aliran pada polinom pangkat 2 mempunyai arah aliran yang memotong aliran awal. Sementara gigi dirasa kurang memberi banyak kontribusi dibanding peran dari baffle blocks.Kata kunci: bendung, pelimpah ogee, roller bucket, gigi(slotted), baffle blocks, kecepatan air, turbulensi, loncatan hidrolis, peredaman energi.
KAJIAN PENGARUH SLOTTED DAN BAFFLE BLOCKS PADA KOLAM OLAK ROLLER BUCKET TERHADAP PEREDAM ENERGI Abdurrosyid, Jaji; Pratiwi, Putri Dyah
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1425.437 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11588

Abstract

Beberapa upaya yang dilakukan manusia untuk mengalirkan air dari sungai ke sawah salah satunya dengan membangun bendung. Akibat dari pembendungan, terjadi loncatan hidrolis di bagian hilir yang menyebabkan gerusan lokal. Hal ini terjadi apabila adanya perubahan jenis aliran superkritis menjadi subkritis. Guna mereduksi energi pada aliran, maka digunakan kolam olak tipe roller bucket dan baffle blocks. Gigi (slotted) pada kolam olak  roller bucket memilik fungsi memecah aliran, dan fungsi baffle blocks sebagai penambah reduksi energi di hilir. Sehingga bentuk dari gigi dan baffle blocks berperan dalam reduksi energi aliran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bentuk gigi dan baffle blocks dalam  mereduksi energi kaitanya dengan angka Reynolds dan Froude. Penelitian  dilakukan  di  Laboratorium  Hidraulika  Program  Studi  Teknik  Sipil  Fakultas  Teknik UMS. Penelitian  menggunakan  open  flume  berukuran 0,3×0,6×10  m  dengan  kemiringan  saluran  0,0058.  Menggunakan  pelimpah  tipe ogee  dan kolam olak tipe  roller bucket dengan gigi segitiga, trapezium, setengah lingkaran dan baffle blocks tipe cekung, V, dan balok (kubus). Penelitian  dilakukan  dengan  12  seri,  masing-masing  seri  dilakukan lima tahap  running  dengan  lima  macam  variasi  debit,  sehingga  total  running sebanyak  60  running.  Setiap  debitnya  dilakukan  pengujian  panjang  loncat  air  dan kehilangan energi. Hasil penelitian menunjukan kolam olak  roller bucket dengan  gigi setengah lingkaran  dan baffle blocks tipe cekung paling efektif  menahan gaya tumbukan aliran, mereduksi turbulensi aliran, mereduksi panjang loncatan air, dan meredam energi. Hal tersebut dikarenakan garis singgung aliran pada polinom pangkat 2 mempunyai arah aliran yang memotong aliran awal. Sementara gigi dirasa kurang memberi banyak kontribusi dibanding peran dari baffle blocks.Kata kunci: bendung, pelimpah ogee, roller bucket, gigi(slotted), baffle blocks, kecepatan air, turbulensi, loncatan hidrolis, peredaman energi.