cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Cancer
ISSN : 19783744     EISSN : 23556811     DOI : -
Core Subject : Health,
The Indonesian Journal of Cancer (official journal of the Dharmais Cancer Center Hospital) is a peer-reviewed, quarterly, open access journal. Submissions are reviewed under a broad scope of topics relevant to experimental and clinical cancer research. The journal publishes original research articles, case reports, systematic literature reviews, and letters to the editor under the following categories: Cancer prevention, diagnosis, surgery, systemic therapy, radiotherapy, paliative therapy, and molecular biology.
Arjuna Subject : -
Articles 448 Documents
Evaluasi Dosis Glandular dalam Pemeriksaan Mammografi Yubhar, Yulfiatry; Adi, Rachmat; -, Supriyanto; -, Pawiro; -, Kardinah
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1785.896 KB)

Abstract

Telah dilakukan pengukuran Dosis Rata-rata Glandular (Mean glandular Dose) pada pemeriksaan mammografi dengan menggunakan Thermoluminiscense Dosimeter(7LD) terhadap 49 pasien. Dosis yang terbaca pada TLD adalah Entrance Surface Dose (ESD) dengan nilai rata-rata yang didapat 7.6 (±bl 3.9) mGy. Untuk konversi ke nilai Mean Glandular Dose, nilai ESD dikalikan dengan nilai Dgn (ESD dengan faktor konversi average glandular dose per unit exposure) yang terkonversi dengan memperhitungkan prosentase glandular terhadap adipose. Data Dgn diperoleh dari perhitungan John M Boone yang menggunakan metode Monte Carlo yang masih tergantung dari nilai HVL dan ketebalan payudara. Prosentase glandular terhadap adipose dihitung dengan menggunakan metoda analisa film Nooriah Djamal. Kemudian nilai Dgn 0% glandular untuk kontribusi adipose maupun Dgn 100% glandular untuk kontribusi glandular diperoleh dari Tabel Dgn Boone. Nilai MGD yang diperoleh adalah 1.818 (±bl 0.615) mGy. Nilai masih dibawah limit yang direkomendasikan FDA {Food and Drug Administration) yaitu < 3 mGy.Kata kunci : mean glandular dose (MGD), entrance surface dose (ESD), thermoluminiscense dosimeter (TLD)ABSTRACTMean glandular Dose (MGD) during mammography has been determined for 49 patients using TLD. MGD numbers has been derived from the measured ESD (Entrance Surface Dose) by multiplicating ESD with converted Dp, (ESD with average glandular dose per unit exposure conversion factor) incorporating the glandular percentage to adipose percentage. Dgn data were obtained from Boones Monte Carlo calculation and generally is a function of HVL values and breast thickness. The glandular percentage to adipose were obtained using Nooriah Djamals methods of mammography film analysis Both 0% glandular Dgn for adipose contribution and 100% glandular DSu for glandular contribution were then obtained from Boones table. Average Entrance Surface Dose (ESD) for 49 patients were found to be 7.6 (±bl 3.9) mGy. The average MGD for 49 patients were found to be 1.818 (±’bl 0.615) mGy. These values were generally below the recommended FDA (Food and Drug Administration) limit of 3 mGy.Key Words : mean glandular dose (MGD), entrance surface dose (ESD), thermoluminiscense dosimeter (TLD)
Evaluating Data Quality in the Cancer Registry BRAY, FREDDIE
Indonesian Journal of Cancer Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluating Data Quality in the Cancer Registry  Full text : http://www.scribd.com/doc/43593006/Evaluating-Data-Quality-in-the-Cancer-Registry
Pokok-Pokok Tentang Definisi dan Standar-2 RS Indonesia Kelas Dunia (RSI-KD) Jacobalis, Samsi
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

https://www.scribd.com/doc/45501685/Pokok-Pokok-Tentang-Definisi-dan-Standar-2-RS-Indonesia-Kelas-Dunia-RSI-KD
Development of Cancer Epidemiology and Cancer Control Activities in Indonesia Thomas, David
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development of Cancer Epidemiology and Cancer Control Activities in Indonesia full text: http://www.scribd.com/doc/45150609/Development-of-Cancer-Epidemiology-and-Cancer-Control-Activities-in-Indonesia
Konsep Boutique Hospital, Sebuah Pilihan dalam Penanganan Kanker di Indonesia (Tata Laksana Penanganan Kanker Payudara Terpadu di Rumah Sakit Ongkologi Surabaya, Sebuah Ilustrasi) Redjeki A, Sri; Mardiyana, Lies; -, Anggraheny
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.543 KB)

Abstract

Berbeda dengan penyakit lain, penanganan kanker membutuhkan kekhususan. Penanganan awal adalah kunci paling menentukan prognosis selanjutnya. Dengan demikian, kualitas pelayanan, dalam hal ini -diagnostik yang tepat, tindakan akurat, pemilihan teknologi yang tepat- adalah hal yang tak dapat ditawar. Kesalahan tindakan pertama berakibat irreversible. Untuk itu, diperlukan tata laksana yang tepat dan kerja sama tim dokter yang solid. Penderita kanker memerlukan pendekatan yang lebih humanistik karena problem psikisnya berbeda. Biaya pengobatan penyakit kanker tergolong mahal. Kesadaran akan kendali biaya harus selalu ada dalam setiap pengambilan keputusan medik. Pada 20 April 1995, RS Onkologi Surabaya hadir membawa konsep Boutique Hospital. Rumah sakit ramping yang sesuai dengan kebutuhan penanganan penyakit kanker dan kondisi masyarakat pengakses. Tulisan ini adalah laporan ilmiah mengenai bagaimana RS Onkologi Surabaya melakukan kendali mutu dan kendali biaya dalam penanganan kanker payudara.Kata kunci: Boutique hospital, kendali mutu, kendali biaya, kanker payudara
How to Increase Awareness in Cancer through Healthy Lifestyle Empowerment in Community Damayanthi, Evy
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

https://www.scribd.com/doc/45478732/How-to-Increase-Awareness-in-Cancer-through-Healthy-Lifestyle-Empowerment-in-Community
Ekspresi Heat Shock Protein 70 (HSP70) dan Caspase-3 sebagai Prediktor terhadap Operabilitas Kanker Serviks Stadium IIB setelah Mendapat Kemoterapi Neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin Udiyanto, Hermawan; Askandar, Brahmana; Fauziah, Dyah
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.677 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ekspresi HSP70 dan Caspase-3 terhadap keberhasilan operabilitas kanker serviks stadium IIB setelah pemberian kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin 3 seri. Metode: ekspresi HSP70 dan caspase-3 diperiksa dengan pengecatan imunohistokimia pada 40 potongan biopsi jaringan pasien kanker serviks IIB yang memenuhi kriteria inklusi, yang melakukan pengobatan di RSUD dr. Soetomo, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, mulai Desember 2006 hingga Juli 2011. Kriteria inklusi meliputi penderita yang telah dilakukan evaluasi keberhasilan terapi (operabilitas) pasca-kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin sebanyak 3 seri berturut-turut, dengan interval pemberian 3 minggu. Evaluasi keberhasilan terapi (operabilitas) tidak mengikuti kriteria respons terapi berdasarkan RECIST (Response Evaluation Criteria in Solid Tumours). Waktu pemeriksaan 3 – 4 minggu setelah pemberian kemoterapi yang terakhir. Operabilitas tumor, yaitu kondisi klinis kanker serviks di mana pada pemeriksaan dalam vagina (vaginal toucher/VT) dan pemeriksaan dalam rektum oleh tim ginekologi onkologi setelah penderita mendapatkan kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin 3 seri dinyatakan bahwa pada parametrium secara klinis tidak didapatkan infiltrasi tumor. Jenis dan bentuk penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, studi case control pada penderita kanker serviks IIB yang mendapat kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin sebanyak 3 kali dengan interval pemberian kemoterapi 3 minggu.Hubungan antara ekspresi HSP70 dan caspase-3 dengan operabilitas post-kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin dianalisis dengan regresi logistik. Ekspresi HSP70 negatif dan HSP70 positif mempunyai jumlah total yang sama, yaitu 20 orang (50%), masing-masing 9 orang pada kelompok operabel dan 11 orang pada kelompok inoperabel. Tidak ada perbedaan yang bermakna hubungan antara HSP70 dengan operabilitas ( p = 1 ), dengan OR = 1,00 ( 95%CI : 0,28-3,47 ). Ekspresi caspase-3 positif sebanyak 24 orang (60,0%), masing-masing 13 orang pada kelompok operabel dan 11 orang pada kelompok inoperabel. Pada ekspresi Caspase-3 negatif, sebanyak 16 orang (40,0%), masing-masing 5 orang pada kelompok operabel dan 11 orang pada kelompok inoperabel. Tidak ada perbedaan yang bermakna hubungan antara ekspresi caspase-3 dengan operabilitas ( p = 0,154 ), dengan OR = 0,06 ( 95%CI : 0,69-9,81). Kombinasi antara ekspresi HSP70 (+) dan ekspresi caspase-3 (-), sebanyak 8 orang (20%), masing-masing 2 orang pada kelompok operabel dan 6 orang pada kelompok inoperabel. Sedangkan pada kelompok selain kombinasi antara ekspresi HSP70 (+) dan ekspresi caspase-3 (-) sebanyak 32 orang (80%), masing-masing 16 orang pada kelompok inoperabel dan 16 orang pada kelompok operabel. Tidak ada perbedaan yang bermakna hubungan antara kombinasi ekspresi HSP70 (+) dan ekspresi caspase-3 (-) dengan operabilitas ( p = 0,217 ), dengan OR = 3,0 ( 95 % CI : 0,525-17,159).Kesimpulan: ekspresi HSP70 dan caspase-3 tidak dapat dijadikan sebagai prediktor operabilitas pada kanker serviks stadium IIB yang mendapatkan neoajuvant kemoterapi Paclitaxel-Carboplatin.Kata kunci: Kanker serviks stadium IIB, kemoterapi neoajuvant Paclitaxel-Carboplatin, operabilitas pascakemoterapi neoajuvant.
Kadar Nukleosom Serum sebagai Prediktor Respons Terapi Radiasi pada Kanker Leher Rahim -, Novana; -, Djuita; -, Kresno
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nukleosom dilepaskan oleh sel- sel kanker saat apoptosis sebagai respons terhadap terapi antikanker, dan jumlahnya dalam serum berhubungan dengan tingkat apoptosis. Penelitian ini bertujuan menilai kadar nukleosom dalam serum sebagai respons pasien terhadap terapi dan menganalisis apakah kadar nukleosom ini dapat dipakai sebagai prediktor respons terapi pada pasien kanker leher rahim.Kami meneliti kadar nukleosom 40 pasien kanker leher rahim yang diterapi sesuai dengan protokol terapi di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” sejak Juni 2008 sampai dengan September 2008. Kadar nukleosom serum diperiksa secara serial menggunakan ELISA kit sebagai pendeteksi sel- sel yang mati, di mana dapat diukur secara kuantitatif fragmen DNA yang mengandung histone dalam bentuk oligo dan mononukleosom, sebelum radiasi (baseline), setelah 10 kali radiasi, 11 kali radiasi, dan brakhiterapi selesai. Kadar nukleosom dibandingkan dengan hasil pap smear 1,5 bulan kemudian. Pasien- pasien dipantau selama 2 tahun.Hasilnya, kadar nukleosom meningkat pada pemeriksaan ke-2 dan menurun secara bermakna pada pemeriksaan ke-3, mencapai normal pada pemeriksaan ke-4 pada pasien yang responsnya baik (NED, negatif Pap’s smear). Sementara, pada pasien yang responsnya buruk atau ada metastasis maka kadar nukleosomnya tidak turun ke tingkat normal atau malahan meningkat lagi pada pemeriksaan ke-4. Terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum terapi dan 10 kali terapi (p=0,01) serta antara 11 kali terapi dan setelah selesai brakhiterapi (p=0,01). Perbedaan kadar nukleosom dalam multiple comparison antara kelompok radiasi saja dan kelompok kemoradiasi juga berbeda bermakna, berturut-turut p<0,05 dan p<0,01.Kesimpulannya, pemeriksaan kadar nukleosom serum selama terapi radiasi saja maupun kemoradiasi dapat dipakai sebagai prediktor respons terapi pada kanker leher rahim.Kata kunci: nukleosom, apoptosis, kanker leher rahim.
Cancer Stem Cell-Targeted Therapy: Harapan Baru Terapi Kanker ARTINI, I GUSTI AYU
Indonesian Journal of Cancer Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.34 KB)

Abstract

Cancer stem cell (CSC) is subpopulation of tumor cell that posses stem cell properties such as self-renewal capacity and able to produce heterogenous progeny. CSC has been said to be related to cancer development, recurrency, metastasis, and resistance to conventional therapy. Signaling pathway responsible for proliferation and differentiation of CSC are Notch, Hedgehog and Wnt pathway. CSC eradication can be achieved by administering drug or gene-specific molecule targeted to CSC-specific pathway, CSC marker, DNA repair mechanism, apoptosis inhibitor, CSC microenvironment (niche), differentiation therapy, or delivering drug as polymer conjugate (nanocarrier) Cancer stem cell (CSC) adalah subpopulasi sel tumor yang memiliki properti stem cell, yaitu memiliki kemampuan memperbarui diri dan dapat menghasilkan turunan yang heterogen. Keberadaan CSC dikatakan berkaitan dengan perkembangan kanker, rekurensi, metastasis, dan resistansi terhadap terapi konvensional. Jalur sinyaling yang berperan dalam proliferasi dan diferensiasi CSC adalah jalur Notch, Hedgehog, dan Wnt. Eradikasi CSC dapat dicapai dengan obat atau molekul spesifik yang menarget jalur sinyaling CSC, penanda CSC, mekanisme perbaikan DNA, inhibitor apoptosis, lingkungan mikro CSC (niche), terapi diferensiasi, atau mengirim obat dalam bentuk konjugat polimer (nanocarrier).
Palliative Care: an Interdisciplinary Approach for Patients with Life Threatening Illness Witjaksono, Maria
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.78 KB)

Abstract

Patients with life threatening illness area characterized by multi-aspect of suffering. These various aspects of suffering area interrelated require a total comprehensive care by an interdisciplinary team. Palliative care means to address the total suffering of the patients and to maintain a rational hope when cure is absurd. Palliative care emphasizes the essential role of the family. Although the awareness about palliative care has been increasing, its development in Indonesia is still left behind compared to that of other Asian Countries. This paper discusses the definition of palliative care, total suffering, interdisciplinary approach, integration of palliative care in cancer management & barriers to Palliative Care.

Filter by Year

2007 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2018): October-December Vol 12, No 3 (2018): July-September Vol 12, No 2 (2018): April-June Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017 Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017 Vol 11, No 2 (2017): April - June Vol 11, No 1 (2017): Jan-Mar Vol 10, No 4 (2016): October - December 2016 Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016 Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016 Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016 Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015 Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015 Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015 Vol 9, No 1 (2015): Jan - Mar 2015 Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014 Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014 Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014 Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014 Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013 Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013 Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013 Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013 Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012 Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012 Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012 Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012 Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011 Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011 Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011 Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011 Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010 Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010 Vol 4, No 3 (2010): Jul - Sep 2010 Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010 Vol 4, No 1 (2010): Jan - Mar 2010 Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009 Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009 Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009 Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009 Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009 Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008 Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008 Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008 Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008 Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008 Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007 Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007 Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007 Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007 More Issue