cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Cancer
ISSN : 19783744     EISSN : 23556811     DOI : -
Core Subject : Health,
The Indonesian Journal of Cancer (official journal of the Dharmais Cancer Center Hospital) is a peer-reviewed, quarterly, open access journal. Submissions are reviewed under a broad scope of topics relevant to experimental and clinical cancer research. The journal publishes original research articles, case reports, systematic literature reviews, and letters to the editor under the following categories: Cancer prevention, diagnosis, surgery, systemic therapy, radiotherapy, paliative therapy, and molecular biology.
Arjuna Subject : -
Articles 448 Documents
Multiple Myeloma in Indonesia Tadjoedin, Hilman; Reksodiputro, Arry Harryanto; Toruan, Toman
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.156 KB)

Abstract

Tujuan: Melihat karakteristik klinis pasien mieloma multipel di Indonesia.Metode: studi deskriptif, potong lintang, multisenter, dilakukan pada November 2008 sampai dengan November 2009. Tujuh puluh data pasien mieloma multipel diambil dari seluruh Indonesia, dari kelompok studi mieloma multipel di Indonesia.Hasil: Lebih dari enam puluh persen pasien mieloma multipel di Indonesia berusia lebih dari 50 tahun (65,71%) dengan perbadingan jenis kelamin yang kurang lebih sama antara pria dan wanita. Kurang lebih lima puluh persen pasien bersuku Jawa, dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tidak bekerja.Lima puluh tiga persen pasien memiliki kurang dari 30% sel plasma di sumsum tulangnya dengan 70% pasien tidak memiliki proteinuria Bence Jones dan 80% pasien memiliki serum monoclonal gammopathy yang positif. Persentase sel plasma di sumsum tulang lebih banyak ditemukan pada pasien yang berusia lebih muda (34,05% vs. 24,24% vs. 7,5%). Dilaporkan bahwa hampir lima puluh persen pasien memiliki stadium IIIA berdasarkan klasifikasi Durie Salmon Staging system. Stadium penyakit yang lebih tinggi berkaitan dengan usia yang lebih tua berdasarkan klasifikasi International Myeloma Working Group. Melphalan/prednisone merupakan pilihan kemoterapi yang paling banyak digunakan (59,7%) dengan hasil pengobatan terbanyak adalah respons parsial.Kesimpulan: karakteristik pasien mieloma multipel di Indonesia didominasi oleh suku Jawa, dengan tingkat pendidikan SMA dan tidak bekerja. Sebagian besar pasien memiliki sel plasma kurang dari 30% di sumsum tulang, proteinuria Bence Jones yang negatif, dan serum monoclonal gammopathy yang positif. Hampir lima puluh persen pasien memiliki stadium IIIA dengan melphalan/prednison sebagai jenis kemoterapi terbanyak yang diberikan dengan hasil terbaik sebagian besar adalah respon parsial.Kata kunci: mieloma multipel, karakteristik klinis, Indonesia
Role of Blood Bank in Stem Cells Therapy Aziz, Auda S
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

https://www.scribd.com/doc/45501092/Role-of-Blood-Bank-in-Stem-Cells-Therapy
Hubungan antara Ekspresi p63 dengan Jenis Histopatologis Penderita Kanker Serviks Stadium IB2 dan IIA D.L.T, MARINGAN
Indonesian Journal of Cancer Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.257 KB)

Abstract

HPV is known the main etiology of cervical cancer, through its E6 and E7 oncogenes that inactivate p53 and retinoblastoma protein, thus suggested as the mechanism of phenotype changes. As the p53 homologs was found, p73 and p63, study focusing on p53 is more complex. Analysis of p63 expression by immunohistochemistry has prognostic and predictive value on several tumor types. P63 has main role on stratified epithelial growth by maintaining proliferation and differentiation. This study was analytic observational with cross sectional design. All subjects underwent cervical biopsy and were analyzed for p63 expression by immunohistochemistry. Statistical analyze used in this study were chi square and Mann Whitney. This study has been approved by the institution ethical committee. We found no significant correlation between subjects characteristic (age, marital age, parity) and clinical stage of cervical cancer (p>0.05). Our samples consisted of 25 squamous cell carcinoma (64%), 11 adenocarcinoma (28%), and 3 adenosquamous carcinoma (8%). Expression of p63 had no correlation with clinical stage, however its nuclear expression was significantly higher on squamous carcinoma type (72%) compared to adenocarcinoma (11%), with p < 0.001. Conclusion: expression of p63 on squamous cell carcinoma cervix is significantly higher compared to adenocarcinoma or adenosquamous.
Studi Interaksi Obat Kemoterapi dengan Obat Penunjangnya pada Protokol Kemoterapi Kanker Anak di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Albariyah, Tuti
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1990.003 KB)

Abstract

nteraksi obat diartikan sebagai fenomena yang terjadi apabila pengaruh suatu obat diubah oleh pemberian obat sebelumnya atau untuk pemberian obat yang bersamaan. Interaksi obat terdiri dari 3 jenis, yaitu interaksi farmasetik (interaksi antar-obat karena obat yang tidak dapat bercampur/inkompatibel); interaksi farmakokinetik (interaksi antar­obat yang menyebabkan peningkatan atau penurunan absorpsi, metabolisme, distribusi, dan ekskresi obat lain); serta interaksi farmakodinamik (interaksi obat yang berkompetisi pada tempat yang sama untuk bereaksi dalam tubuh). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya interaksi antara obat kemoterapi dengan obat penunjangnya pada protokol kemoterapi yang digunakan di RS Kanker “Dharmais”. Metode penelitiannya adalah deskriptif dan evaluasi dilakukan secara teoritik berdasarkan literatur. Penelitian ini dilakukan di Bagian Onkologi Anak RS Kanker ”Dharmais”. Dari ketiga jenis protokol yang dianalisis (protokol neuroblastoma, osteosarkoma, dan retinoblastoma), terdapat 6 kasus interaksi. Pasangan obat yang berinteraksi yaitu Carboplatin dengan Etoposid. Interaksi ini terjadi pada 2 protokol, yaitu neuroblastoma dan retinoblastoma (interaksi farmakokinetik), Doksorubisin dengan Siklofosfamid (interaksi farmakodinamik), Siklofosfamid dengan Deksametason (interaksi farmakokinetik), Siklofosfamid dengan Ondansetron (interaksi farmakokinetik), serta Cisplatin dengan Ondansetron (interaksi farmakokinetik). 
Progress Report National Cancer Registry in Indonesia Suzanna MD.P, Evlina
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

https://www.scribd.com/doc/45478226/Progress-Report-National-Cancer-Registry-in-Indonesia
Model of CanReg5 Implementation for Indonesia MULYONO, JONATHAN ADITYA; PARDAMEAN, BENS; SUZANNA, EVLINA
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.115 KB)

Abstract

Sistem registrasi kanker telah dibangun untuk mengelola data kanker di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” dan beberapa rumah sakit di daerah. Namun, sistem yang ada dinilai tidak cukup untuk mendukung proses pengelolaan data di seluruh wilayah di Indonesia, sehingga sistem CanReg5 telah dipilih sebagai perangkat lunak untuk mendukung sistem registrasi kanker yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model sistem untuk mengotomatisasi proses mengumpulan dan analisis data kanker menggunakan CanReg5 di seluruh daerah di Indonesia. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metodologi pengumpulan data melalui wawancara dengan seluruh staf dan dokter yang terlibat dalam kegiatan registrasi kanker. Hasil penelitian ini adalah model arsitektur jaringan berbasis registrasi kanker rumah sakit dengan keamanan khusus dan rencana pemulihan bencana untuk mengantisipasi dampak dari kerusakan sistem. Perkiraan jumlah staf yang berhubungan dengan tanggung jawab dan estimasi perangkat diperlukan untuk mendukung sistem yang disediakan. Keberhasilan penerapan model ini akan memberikan platform untuk pengembangan sistem registrasi kanker di negara berkembang yang besar dengan sumber daya terbatas.Kata kunci: registrasi kanker, CanReg5, Rumah Sakit Kanker ”Dharmais”, Virtual Private Network, VPN.
Kasus Teratoma Mediastinal Imatur dengan Komponen Khoriokarsinoma Disertai Sindrom Vena Kava Superior Icksan, Aziza; Atmaja, Dian; Syahrudin, Elisna; -, Frans; -, Ruth E.S.
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.719 KB)

Abstract

Tumor sel germinal (TSG) merupakan suatu kelompok neoplasma jinak dan ganas yang berasal dari sel germinal primitif pada awal embriogenesis. TSG sering terjadi di gonad, namun dapat juga di ekstragonad (5-10%). TSG ekstragonad tersering adalah di mediastinum anterosuperior. Salah satu jenis tumor sel germinal teratoma mediastinal imatur primer jarang ditemukan, hanya 1% dari semua teratoma mediastinal. Dilaporkan kasus seorang anak laki-laki yang menderita teratoma mediastinal imatur dengan komponen choriocarcinoma disertai sindrom vena kava superior. Data epidemiologi pasien, pemeriksaan CT scan toraks, dan tumor marker serum menunjukkan tumor mediastinum nonseminoma. Hasil pemeriksaan sitologi dari transthoracal needle aspiration biopsy dengan tuntunan CT scan menunjukkan bahwa tumor sel germinal campuran cenderung seminoma. Kemudian dilakukan radiasi untuk mengatasi sindrom vena kava superior. Namun, pasien makin sesak. Dari pemeriksaan foto toraks pascaradiasi, tampak konsolidasi di hemitoraks bertambah luas. Kemudian dilakukan operasi reseksi dan sekitar 90% massa tumor diangkat. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan teratoma imatur dengan unsur ganas dan unsur choriocarcinoma. Terapi pada pasien ini dilanjutkan dengan kemoterapi kombinasi sisplatin, etoposid, dan bleomisin. CT scan merupakan modalitas radiologi utama dalam menentukan diagnosis dan evaluasi terapi TSG mediastinal. Terapi yang dianjurkan pada TSG mediastinal maligna adalah terapi multimodaliti, yakni kemoterapi, radiasi, dan operasi, mengingat variasi sel tumor yang memiliki kepekaan yang berbeda terhadap berbagai macam terapi. 
Pregnancy Associated Breast Cancer di Rumah Sakit Onkologi Surabaya 2006 –2014 OCTOVIANUS, JACOBUS; KUNTARI, SAVITRI; DJATMIKO, ARIO
Indonesian Journal of Cancer Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.646 KB)

Abstract

ABSTRACTPregnancy associated breast cancer (PABC) is the most common malignancy in gestation. Due to its high aggressiveness, PABC needs a specific management right from diagnosis process to therapy. The objective of this study is to find out the PABC profile in Rumah Sakit Onkologi Surabaya from 2006-2014. A descriptive study using PABC Medical Record datafrom 2006 until 2014. There were 21 PABC patients of whom 11 was diagnosed on 31-40 years old (52.38%); 16 PABC patients with multiparity (76.19%); 14 (66.67%) PABC diagnosed at 1 year post partum; 18 USG and 6 Mammography examinations, both revealed 100% sensitivity in diagnosing PABC; 14 patients (66,67%) in stadium III-IV; 9 patients (42,86%) with T4 tumor size; 9 patients (42,86%) with axillary lymphnode metastasis ; 4 patients (19,05%) with distant metastasis; 10 patients (47,62%) with Invasive Ductal Carcinoma (IDC); 14 patients (66,67%) grade III; and 8 patients (38,10%) with angioinvasion. Positive ER/PR in 11 patients (52,38%) and positive Her-2 in 10 patients (47,62%). PABC prognosis were: 8 patients (38,10%) in good condition, while 5 patients (23.81%) had distant metastasis, and 4 patients (19,05%) passed away. Twenty one babies born healthy (100%). The aggressiveness of PABC can be seen from the percentage of patients in advanced stage and has worse prognosis.Keywords: breast cancer, pregnancy ABSTRAKPregnancy Associated Breast Cancer (PABC) merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada kehamilan. Karena agresivitas yang tinggi, PABC memerlukan penanganan yang khusus, baik saat penegakan diagnosis maupun tindakan terapi. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil PABC di Rumah Sakit Onkologi Surabaya sejak 2006-2014. Studi deskriptif ini menggunakan data rekam medis pasien PABC sejak 2006 hingga 2014. Hasil penelitian menunjukkan kasus PABC sebanyak 21 pasien. Jumlah PABC tertinggi ditemukan pada usia 31-40 tahun, yaitu 11 pasien (52,38%); 16 pasien (76,19%) PABC didapatkan pada multiparitas; 14 pasien (66,67%) pada 1 tahun post-partum. Pada 18 pemeriksaan USG dan 6 pemeriksaan mammografi memiliki tingkat sensitivitas 100%; 14 pasien (66,67%) pada stadium III-IV; 9 pasien (42,86%) tumor T4; 12 pasien (57,14%) metastasis ke kelenjar getah bening; 4 pasien (19,05%) metastasis jauh; 10 pasien (47,62%) Invasive Ductal Carcinoma (IDC); 14 pasien (66,67%) pada grade III; 8 pasien (38,10%) memiliki angioinvasion; 11 pasien (52,38%) memiliki ER/PR positif; dan 10 pasien (47,62%) memiliki Her-2 positif. Pada follow up didapatkan 8 pasien (38,10%) berada dalam kondisi baik, 5 pasien mengalami metastasis jauh (23,81%), dan 4 pasien meninggal (19,05%). Dua puluh satu bayi terlahir sehat (100%). Kesimpulannya, agresivitas PABC dapat dilihat dari besarnya persentase pasien yang datang pada stadium lanjut dan prognosis yang buruk.Kata Kunci: kanker payudara, kehamilan
Gambaran Emosi Ibu dari Anak Penderita Kanker Kristiani, Lydia; Wirawan, Henny; Kusumarojo, Raden Cipta; Tehuteru, Edi Setiawan
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1150.707 KB)

Abstract

Ketika anak terdiagnosis menderita kanker maka orangtua akan merasakan hal ini sebagai sesuatu yang mengejutkan dan pukulan yang berat, terutama bagi sang ibu, yang telah melahirkan dan umumnya menjadi pengasuh utama anak. Melalui penelitian ini, penulis membahas secara mendalam mengenai emosi-emosi yang dirasakan oleh ibu ditinjau dari teori Colin Murray Parkes. Parkes membagi emosi ke dalam empat fase yaitu: (a) shock, numbness, and disbelief; (b) acute distress, anger, and protest; (c) depression and despair; dan (d) acceptance and resolution. Dari penelitian didapatkan bahwa fase-fase tersebut timbul secara tidak berurutan dan berbeda untuk setiap individu. Perbedaan individu dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain kepribadian subyek, dukungan sosial, kondisi fisik anak, dan prediksi yang dilakukan individu. Selain itu, reiigiusitas juga terbukti menjadi faktor penting untuk membantu ibu menerima kenyataan yang harus dihadapi.Kata kunci: ibu, anak penderita kanker, emosi.
Comparison Between HE4, CA-125, and Combination of Both HE4 and CA-125 as Tumor Markers for Epithelial Ovarian Carcinoma Patients MULAWARDHANA, PUNGKY; ASKANDAR, BRAHMANA; -, SOEHATNO
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.115 KB)

Abstract

Tujuan: Mengetahui dan membandingkan sensitivitas, spesifisitas, Positive Predictive Value, dan Negative Predictive Value antara  HE4, CA-125, serta kombinasi  HE4 dan CA-125 sebagai  tumor  marker pada pasien  kanker ovarium tipe epitel. Mengetahui adanya korelasi antara kadar HE4 dengan kadar CA-125 serum pada pasien tumor ovarium.Metode penelitian dan tempat:  Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan  cross-sectional, dilaksanakan di poli, ruang kandungan, dan Laboratorium Patologi  Klinik RSU dr. Soetomo, sert laboratorium Prodia. Sampel dan alur penelitian: Terdapat 53 pasien dengan  tumor  ovarium  yang dioperasi di RSU dr. Soetomo antara Februari sampai  Mei 2011 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Terhadap masing-masing pasien dilakukan pemeriksaan HE4 dan CA-125 pada  1 hari sebelum operasi.  Setelah  hasil PA selesai,  didapatkan 11 pasien  yang mengalami drop out, 42 pasien  lainnya kami masukkan dalam analisa  penelitian dengan  rincian 17 pasien  kanker ovarium tipe epitel  dan 25 pasien  dengan  tumor  jinak ovarium. Peneliti  berusaha mengetahui dan membandingkan sensitivitas, spesifisitas, Positive Predictive Value, dan Negative Predictive Value antara HE4, CA-125, serta kombinasi HE4 dan CA-125 sebagai tumor marker pasien kanker ovarium tipe epitel.Hasil penelitian: Analisis statistik  Mc Nemar menunjukan kadar CA-125 serum memiliki perbedaan yang bermakna  dengan  hasil PA (p = 0,004), sedangkan kadar HE4 serum (p = 1,000) dan kombinasi kadar HE4 & CA-125 serum (p = 0,344) tidak memiliki perbedaan yang bermakna dengan hasil PA dalam menentukan diagnosis kanker ovarium. Spesifisitas kombinasi HE4 dan CA-125 (88,00%) lebih baik dari HE4 (80,00%) maupun CA-125 (20,00%). Sensitivitas HE4 (76,47%) lebih baik dari CA-125 (70,59%) maupun kombinasi  HE4 dan CA-125 (58,82%). Positive predictive value kombinasi  HE4 dan  CA-125 (76,92%) lebih  baik dari HE4 (72,22%) maupun CA-125 (37,50%). Negative predictive value HE4 (83,33%) lebih baik dari kombinasi HE4 dan CA-125 (75,86%) maupun CA-125 (50,00%). Uji korelasi dari Pearson  menilai semua  pasien  sampel  tumor ovarium mendapatkan adanya korelasi kadar HE4 serum dengan  CA-125 serum, nilai r = 0,453 (p = 0,003).Kesimpulan: Kombinasi HE4 dan CA-125 memiliki nilai diagnostik lebih tinggi dibandingkan dengan  HE4 tunggal  dan CA-125 tunggal  sebagai tumor marker kanker ovarium tipe epitel. Terdapat korelasi antara kadar CA-125 serum  dengan  kadar HE4 serum  pada  pasien  tumor  ovarium, walaupun  tidak ada hubungan patofisiologi antara  kedua tumor marker tersebut.Kata kunci: HE4, CA-125, sensitivitas, spesifisitas, positive  predictive value, negative predictive value, kanker ovarium tipe epitel, tumor jinak ovarium

Filter by Year

2007 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2018): October-December Vol 12, No 3 (2018): July-September Vol 12, No 2 (2018): April-June Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017 Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017 Vol 11, No 2 (2017): April - June Vol 11, No 1 (2017): Jan-Mar Vol 10, No 4 (2016): October - December 2016 Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016 Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016 Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016 Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015 Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015 Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015 Vol 9, No 1 (2015): Jan - Mar 2015 Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014 Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014 Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014 Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014 Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013 Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013 Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013 Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013 Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012 Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012 Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012 Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012 Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011 Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011 Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011 Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011 Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010 Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010 Vol 4, No 3 (2010): Jul - Sep 2010 Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010 Vol 4, No 1 (2010): Jan - Mar 2010 Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009 Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009 Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009 Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009 Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009 Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008 Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008 Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008 Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008 Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008 Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007 Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007 Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007 Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007 More Issue