cover
Contact Name
Subhan
Contact Email
jsapalaut@uho.ac.id
Phone
+6285394139509
Journal Mail Official
jsapalaut@uho.ac.id
Editorial Address
Sekretariat Elektronik Jurnal Gedung Kardiyo P. Kardiyo, Lt.2 FPIK-UHO, Jl. HEA Mokodompit No.1, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari Sulawesi Tenggara 93232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Sapa Laut
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : ""     EISSN : 25030396     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jsl.v5i4
Cakupan artikel Jurnal Sapa Laut Meliputi : Bio-ekologi Kelautan Oseanografi dan Sains Atmosfer Remote Sensing Kelautan dan GIS Bioteknologi Kelautan Mitigasi Bencana Pesisir dan Adaptasi Perubahan Iklim Pencemaran Laut Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Ekowisata Bahari
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3: Agustus 2019" : 6 Documents clear
JENIS DAN KEPADATAN REKRUITMEN KARANG BERDASARKAN BENTUK PERTUMBUHAN KARANG SCLERACTINIA DI PERAIRAN DESA LALANU KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA Karmila, .; Sadarun, Baru; Rahmadani, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8774

Abstract

Rekrutmen karang adalah faktor penting dalam menjaga stabilitas keberadaan terumbu karang dan dalam pemulihan setelah adanya gangguan substansial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan rekruitmen karang berdasarkan bentuk pertumbuhan karang Scleractinia di perairan Lalanu. Pengambilan sampel rekruitmen karang dilakukan dengan menggunakan metode Belt Transek (transek sabuk) yang berukuran 200 m2.. Transek sabuk dipasang sejajar garis pantai. Jenis dan jumlah  individu karang baru didata yang berada di dalam transek tersebut. Diperoleh 6 jenis rekruitmen karang berdasarkan bentuk pertumbuhan yang diperoleh di lokasi penelitian yaitu Coral mushroom (CMR), Coral Massive (CM), Coral Branching (CB), Acropora Branching (ACB), Coral folliose (CF),dan Coral Encrustig (ACE). Kepadatan rekrutmen karang tertinggi terdapat pada stasiun I yaitu 0,2 ind/m2 dan terendah ditemukan pada stasiun III sebanyak 0,16 ind/m2. Rekruitmen karang berdasarkan bentuk pertumbuhan yang ditemukan di semua stasiun (frekuensi kemunculan 100%) adalah  Acropora Branching (ACB),  Coral Massive (CM), dan Coral folliose (CF).                   Kata Kunci : Karang scleractinia, rekruitmen karang, kepadatan, Perairan Lalanu 
ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH Nurbiah, .; Yasir Haya, La Ode Muhammad; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8779

Abstract

Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi perubahan garis pantai dan mengestimasi laju perubahan garis pantai menggunakan data Citra dari Tahun 1998-2018 di Wilayah Pesisir Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Mei Tahun 2019. Metode yang   digunakan  dalam penelitian ini adalah metode Overlay (tumpang susun) antara Citra Landsat 5 TM Tahun 1998, Citra Landsat 7 +ETM Tahun 2001 dan 2010 dan Citra Landsat 8 OLI  Tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 20 tahun perubahan garis pantai yang terjadi di lokasi peneltian berupa abrasi dan akresi. Perubahan garis pantai berupa abrasi berkisar antara 11-156 m  terjadi di Desa Lolibu, Wajogu, Moko, Mone, Teluk Lasongko, Matawine, Wongko Lakudo, Lakudo, Gu Timur, Nepa Mekar, Boneoge, Waara dan One Waara. Sedangkan akresi berkisar antara 10-102 m terjadi di Desa Lolibu, Moko, Mone, Teluk Lasongko, Wongko Lakudo, Lakudo, Gu Timur, Nepa Mekar, Boneoge, Mandongka, Waara dan One Waara. Laju perubahan garis pantai berupa abrasi berkisar antara  0.55-7.80 m/thn sedangkan akresi berkisar antara 0.50-5.10 m/thn. Perubahan tersebut utamanya disebabkan oleh faktor  hidro-oseanografi yakni arus, pasut dan gelombang serta faktor antropogenik yakni pembangunan pemukiman, penambangan pasir dan degradasi hutan mangrove.Kata Kunci: Perubahan Garis Pantai, Citra Landsat, Kecamatan Lakudo 
KEANEKARAGAMAN BULU BABI (Echinoidea) PADA KAWASAN LAMUN DI PERAIRAN DESA LANGARA, KECAMATAN WAWONII BARAT KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Sadam, La Ode; Emiyarti, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8775

Abstract

Bulu babi merupakan hewan laut yang termasuk dalam filum Echinodermata dalam kelas Echinoidea. Cangkang dan gonad bulu babi diketahui memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2018 dan bertujuan untuk mengetahui jenis bulu babi di Perairan Desa Langara Wawonii Barat dan mengetahui struktur komunitas bulu babi di Perairan Desa Langara Wawonii Barat. Pengambilan data lamun dan bulu babi dilakukan dengan menggunakan transek kuadrat dengan cara menarik transek garis sepanjang 100 meter secara tegak lurus ke arah laut. Pengambilan data dilakukan pada saat air surut atau menjelang surut terendah. Mulia dari titik nol diletakkan transek kuadrat 1 x 1 meter dengan jarak 10 meter, sedangkan jarak untuk tiap transek garis adalah 20 meter dengan 3 kali pengulangan. Dari hasil penelitian di Perairan Desa Langara didapatkan tujuh jenis bulu babi dari empat famili yaitu bulu babi jenis D. savignyi, E. calamaris, E. mathaei, T. gratilla, A. crissipina, D. setosum, T. toreumaticus. Hasil kepadatan bulu babi yang di dapatkan yaitu tertinggi terdapat di stasiun III pada bulan terang dengan nilai 9,03ind/m2 dan kepadatan terendah terdapat pada stasiun II pada bulan gelap, dengan nilai 2,57ind/m2 dimana keanekaragaman bulu babi selama penelitian juga tertinggi terdapat pada stasiun I yakni 1.64, serta terendah terdapat pada stasiun stasiun III yaitu 1.38 dan Keseragaman bulu babi selama penelitian, tertinggi terdapat pada stasiun II yakni 2.00 serta keseragaman terendah pada stasiun III yaitu 1.77. Dominansi bulu babi yang tertinggi terdapat pada stasiun III yakni 0.3 dan terendah terdapat pada stasiun I dan II yaitu 0.2.Kata kunci :  Bulu babi, jenis bulu babi, kepadatan, keanekaragaman, keseragaman, dominansi
SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PERMUKAAN DI PERAIRAN DESA WAWATU, KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN Nurfatimah, Faya Masria; Afu, La Ode Alirman; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8776

Abstract

Peningkatan Total Suspended Solid (TSS) akan mempengaruhi kualitas perairan sehingga tidak mampu untuk mendukung kehidupan oranisme perairan tersebut. Perairan Desa Wawatu merupakan wilayah pesisir yang menjadi muara baik sungai besar maupun sungai kecil serta aktivitas pembangunan pesisir yang cukup padat. Dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya kekeruhan perairan yang dapat memicu peningkatan kadar TSS akibat penambahan pasokan material-material dari daratan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang tingkat kandungan TSS perairan di Perairan Desa Wawatu yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik dan bijaksana. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2019 dengan menggunakan data TSS insitu 10 sampel yang dianggap mewakili perairan Desa Wawatu. Pengambilan sampel air dilakukan pada saat air laut menjelang surut kemudian dianalisis menggunakan metode gravimetri. Hasil yang diperoleh kadar TSS di perairan Desa Wawatu berkisar antara 136-224 mg/l. Kadar TSS tertinggi sebesar 224 mg/l dan kadar TSS terendah yaitu 136 mg/l. Kadar TSS tersebut telah melebihi baku mutu TSS perairan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004. Kata kunci: Desa Wawatu, Total Suspended Solid
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN KARANG JENIS FAMILI FUNGIIDAE DI PERAIRAN DESA ATOWATU KABUPATEN KONAWE Syam, Sahril; Sadarun, Baru; Palupi, Ratna Diyah
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8777

Abstract

Karang famili Fungiidae merupakan karang yang masuk ordo Scleractinia yang hidup soliter dan bebas tidak melekat pada substrat dasar perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan jenis karang famili Fungiidae di perairan Desa Atowatu. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan    Januari 2019. Stasiun pengambilan data terdiri dari 3 stasiun penelitian. Penentuan stasiun menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan memilih stasiun berdasarkan keberadaan karang famili Fungiidae di daerah reef flat dan reef slope. Pengambilan data kelimpahan karang Fungiidae menggunakan metode Belt transect, dengan panjang transect 70 x 2 m. Hasil penelitian keanekaragaman famili Fungiidae di perairan Desa Atowatu terdiri dari 8 genus, 22 spesies, dan 1300 individu dengan genus fungia yang medominasi hasil penelitian. Kelimpahan yang didapatkan pada daerah reef flat tertinggi pada stasiun I (2.39 individu/m2) kemudian disusul stasiun III (2.25 individu/m2) dan yang terendah stasiun II  (1.83 individu/m2). Daerah reef slope tertinggi didapatkan pada stasiun II (1.70 individu/m2) kemudian disusul stasiun I (1.67 individu/m2) dan terendah stasiun III (1.00 individu/m2). Rata-rata kelimpahan famili Fungiidae sebesar 2,16 individu/m2 pada daerah reef flat dan reef slope sebesar 1,45 individu/m2. Keanekaragaman dan kelimpahan famili Fungiidae dominan di zona reef flat dibandingkan reef slope.Kata kunci : Keanekaragaman, Kelimpahan, Karang Fungiidae, Reef flat, Reef slope
KEPADATAN DAN POLA DISTRIBUSI SACCOSTREA CUCULLATA DI PERAIRAN TELUK KENDARI Ruslin, Muhammad; Ramli, Muhammad; Nurgayah, Wa
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8778

Abstract

Saccostrea cucullata adalah hewan invertebrata yang umumnya ditemukan melekat pada substrat seperti pada batuan dan akar bakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan dan pola distribusi S. cucullata dan untuk mengetahui pengaruh kualitas air terhadap kerapatan dan pola distribusinya. Penelitian ini dilakukan dari Desember 2018 hingga Maret 2019 di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Metode transek kuadratik dengan 1 x 1 m diterapkan untuk mengamati sampel sementara pengumpulan data kualitas air dilakukan secara in situ. Data dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kepadatan dan pola distribusi S. cucullata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi ditemukan di muara dengan 112.067 ind/m2 sedangkan terendah ditemukan di area reklamasi 4.667 ind/m2. Pola distribusi S. cucullata menelompok dan seragam di lokasi. Parameter yang dominan mempengaruhi kepadatan dan pola distribusi S. cucullata adalah suhu, kecepatan arus, dan salinitas masing-masing di daerah penelitian.Kata Kunci: S. cucullata, Kepadatan, Pola Distribusi, Kualitas Air, Transek Kuadrat, Teluk Kendari.

Page 1 of 1 | Total Record : 6