cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial
ISSN : 08545251     EISSN : 25407694     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
JPIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (English: Journal of Social Sciences Education)) publishes high-quality manuscripts on research in the fields of social science education and social sciences. As for those included in the social science family is Geography, History, Sociology, Economics and Religion, Tourism, and Communication. JPIS publish twice a year in June and December. JPIS is published by Faculty of Social Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 24, No 2 (2015)" : 10 Documents clear
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 6 BANJARMASIN Mutiani, Mutiani
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1456

Abstract

Permasalahan krusial krisis ekologi yang terjadi di Kalimantan Selatan, yakni: eksploitasi ruang, eksploitasi Pegunungan Meratus, dan kerusakan Sungai. Tentunya, krisis ekologi dapat diatasi dengan cara menumbuhkan nilai kesadaran lingkungan melalui pendidikan tanpa terbatas pada jenjang sekolah. Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran di jenjang sekolah dasar, menengah dan atas mengususng misi secara utuh melihat persoalan manusia tidak hanya dari segi perilaku tetapi juga dalam persfektif yang lebih luas yaitu kehidupan sosial dan alam. Keselarasan Pendidkan IPS dalam merespon krisis ekologi yang terjadi di Kalimantan Selatan dapat dapat dilihat dari sumber belajar puisi. Puisi bertemakan lingkungan yang diciptakan oleh penyair Kalimantan Selatan mendeskripsikan bagaimana fenomena lingkungan terjadi. Fenomena lingkungan ini patut dipahami oleh peserta didik sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menghadapi permasalahan lingkungan. Puisi yang merupakan bagian dari karya sastra imajinatif memiliki makna yang patut diekplorasi untuk kepentingan pendidikan, tanpa terkecuali pada mata pelajaran IPS. Berkenaan dengan hal tersebut maka peneliti menggabungkan pendekatan sastra dengan IPS sebagai sebuah kajian guna memperkaya sumber belajar IPS. Dengan demikian, Puisi sebagai sumber belajar IPS relevan digunakan oleh guru IPS untuk memberikan inovasi pembelajaran IPS yang lebih komunikatif dan menarik di kelas.Kata Kunci: Krisis Ekologi, Puisi, dan Sumber Belajar IPS
PENERAPAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM BUDAYA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIREUNDEU SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS Widyanti, Triani
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1452

Abstract

Pembelajaran IPS melalui penerapan nilai-nilai kearifan lokal merupakan suatu upaya untuk menanamkan rasa kepedulian terhadap sesama, meluaskan pengetahuan tentang budaya bangsa, serta merupakan bagian dari upaya untuk meminimalisir dampak negatif dari arus globalisasi yang tidak lagi dapat dihindarkan dewasa ini. Berbagai permasalahan tersebut, tentu saja memerlukan pemecahan, karena dampak globalisasi akan menjadi ancaman yang serius bagi generasi muda bangsa apabila mereka tidak didasari oleh kesadaran akan pentingnya nilai-nilai adat dan tradisi yang berlaku dalam lingkungannya. Fokus kajian dari penelitian ini adalah dikhususkan pada proses ketahanan pangan yang menjadi ciri khas dari masyarakat kampung adat Cireundeu. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa kearifan lokal dalam upaya menjaga ketahanan pangan yang dilakukan oleh masyarakat kampung adat Cireundeu yang menjadi salah satu nilai budayanya telah mampu hidup berkembang dalam masyarakat adat tersebut selama ratusan tahun yakni terhitung sejak 1918 hingga saat ini. Kemampuan mereka menjaga ketahanan pangan tersebut tidak lepas dari proses pewarisan budaya yang tetap terjaga dari generasi ke generasi. Nilai budaya tersebut dinilai tidak hanya dapat berkembang didalam budaya mereka saja, akan tetapi dapat berlaku pula pada seluruh umat manusia. Dengan demikian, nilai-nilai budaya lokal tersebut dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran IPS, dengan tujuan untuk menjadikan pembelajaran IPS menjadi lebih bermakna bagi para peserta didik. Kata kunci: kearifan lokal dalam menjaga ketahanan pangan sebagai sumber pembelajaran IPS.
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS Kurniawan, Toni; Maryani, Enok
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1457

Abstract

Kompetisi di abad ke-21 yang semakin ketat menuntut siswa menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Hal ini sesuai dengan tujuan IPS, yaitu mengembangkan aspek pengetahuan, aspek sikap dan nilai, serta keterampilan pada diri siswa. Diperlukan kondisi belajar baik kondisi internal maupun kondisi eksternal untuk terjadinya proses belajar pada diri siswa. Kondisi ekternal tersebut antara lain lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran IPS. Lokasi penelitian dilaksanakan di 9 SMP di Kab. Kuningan. Sampel penelitian diambil sebanyak 311 orang siswa kelas IX secara acak setelah melalui proses stratifikasi populasi sekolah berdasarkan nilai rata-rata Ujian Nasional murni. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam pembelajaran IPS, (2) lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam pembelajaran IPS, (3) lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam pembelajaran IPS, dan (4) terdapat perbedaan yang signifikan antara lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dalam pembelajaran IPS dilihat berdasarkan kategori sekolah. Kata kunci : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, keterampilan berpikir tingkat tinggi.
KEARIFAN EKOLOGIS BUDAYA LOKAL MASYARAKAT ADAT CIGUGUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS Holilah, Mina
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1453

Abstract

Cara pandang antroposentris menempatkan manusia untuk mengeksploitasi alam dengan mengabaikan keberlangsungan sistem ekologi. Penanaman nilai-nilai kearifan ekologis melalui budaya lokal masyarakat Cigugur merupakan salah satu upaya pewarisan nilai luhur untuk menjaga keseimbangan sistem ekologi khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kuningan. Kajian utama penelitian ini adalah identifikasi nilai-nilai kearifan ekologis budaya lokal masyarakat Cigugur Kuningan dan bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam pembelajaran IPS di SMP N 2 Garawangi Kelas VII A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat Cigugur memiliki nilai-nilai kearifan ekologis yang dapat digunakan sebagai sumber belajar IPS meliputi nilai pelestarian lingkungan, mitigasi bencana, dan pola konsumsi ramah lingkungan. Nilai pelestarian lingkungan terdiri dari pola pertanian, penjagaan leuweung larangan, pelestarian mata air / cainyusu, serta nilai filosofis upacara Seren Taun. Nilai mitigasi bencana dan pola konsumsi ramah lingkungan terdapat dalam petuah/larangan yang masih digunakan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari. Implementasi nilai kearifan ekologis budaya lokal masyarakat adat Cigugur dalam pembelajaran IPS di SMP N 2 Garawangi kelas VII A menunjukkan hasil yang baik. Peserta didik memiliki antusiasme dan rasa ingin tahu mendalam terhadap budaya lokal masyarakat adat Cigugur untuk menanamkan nilai-nilai kearifan ekologis dalam kehidupan sehari-hari mereka. Penelitian ini mereko-mendasikan supaya dijadikan rujukan bagi pengembangan pembelajaran IPS berbasis budaya lokal di berbagai sekolah khususnya Jawa Barat.Kata kunci : Kearifan Ekologis, Budaya Lokal, Cigugur Kuningan, Pembelajaran IPS.
PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMANFAATAN KEBUN KARET SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS Valentine, Dewi Amelia
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1458

Abstract

Lingkungan alam yang oleh sebagian besar manusia dimanfaatkan sebagai alat pemenuhan kebutuhan tidak mendapat balikan berupa perawatan dan pelestarian dari penggunanya. Melihat kondisi tersebut, maka perlu adanya suatu pembelajaran yang dapat memupuk kesadaran ekologi atau ecoliteracy siswa dengan memanfaatkan alam yang dalam hal ini adalah tanaman lokal karet. Media tanaman karet dipilih karena selain mudah didapat juga merupakan komoditas utama masyarakat setempat sehingga sangat mudah menghubungkan pembelajaran dengan berbagai fenomena dalam kehidupan siswa yang berhubungan dengan media tersebut dalam upaya meningkatkan ecoliteracy siswa. Metode penelitian menggunakan PTK pada kelas VII SMP Negeri 2 Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Desain penelitian menggunakan model Kemmis dan Taggart. Hasil penilitian menunjukkan bahwa desain pembelajaran yang dirancang peneliti bersama guru mitra yang meliputi skenario pembelajaran, materi, model pembelajaran, bentuk evaluasi yang terdiri dari lembar kerja kelompok siswa dan tes hasil belajar serta format penilaian yang kesemuanya termuat dalam RPP dengan penggunaan instrumen yang berbijak pada kompetensi ecoliteracy mampu meningkatkan ecoliteracy siswa. Dengan penggunaan kebun karet sebagai sumber pembelajaran IPS yang dikolaborasikan dengan pendekatan saintifik menggugah ketertarikan, keaktifan dan kesadarahn ekologi (ecoliteracy) siswa. Penggunaan kebun karet sebagai sumber pembelajarn IPS yang dikolaborasikan dengan pendekatan saintifik menunjukkan adanya peningkatan dalam tiap ranah kompetensi ecoliteracy. Tidak hanya ecoliteracy siswa meningkat, ketertatrikan dan keaktifan siswa dalam pembelajaranpun membaik. Pada tindakan akhir, tidak hanya pengausaan pengetahuan (head) siswa saja yang semakin utuh, tetapi sikap (heart), tindakan (hands) dan spiritial (spirit) siswa semakin menunjukkan bahwa pemanfaatan yang mereka lakukan pada taman karet sebagai pemenuhan ekbutuhan mereka suda dilandasi dengan ecoliteracy.Kata kunci: Ecoliteracy, Sumber Pembelajaran IPS.
KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK Chairunisa, Eva Dina
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1454

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memverifikasi adanya pengaruh homogenitas  dan heterogenitas yang terdapat dalam kelompok terhadap nilai koefisien reliabilitas yang dihasilkan dengan menggunakan metode penelitian hubungan kausal. Penelitian ini dilakukan terhadap 400 siswa SMA di Kota Palembang yang terdiri dari 200 responden  kelompok homogen dan 200 responden dari kelompok heterogen. Pengujian perbedaan dilakukan dengan menggunakan uji-U Mann Withney. Pengambilan sampel sebanyak 133 skor responden dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan pengembalian untuk dihitung koefisien reliabilitasnya, pengambilan sampel dilakukan sebanyak 30 kali, sehingga diperoleh masing-masing 30 buah koefisien reliabilitas untuk kelompok homogen dan kelompok heterogen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada koefisien reliabilitas yang dihasilkan kelompok homogen dan kelompok heterogen. Kelompok heterogen menghasilkan koefisien reliabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok homogen yang menghasilkan koefisien reliabilitas lebih rendah. Temuan ini mendukung teori bahwa homogenitas dan heterogenitas mempengaruhi besaran nilai koefisien reliabilitas.Kata kunci: Koefisien Reliabilitas, Homogenitas Kelompok, Heterogenitas Kelompok.
Peningkatan Ecoliteracy siswa sebagai Green Consumer melalui Pemanfaatan Kemasan Produk Konsumsi dalam Pembelajaran IPS Tamam, Badrud
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi ecoliteracy siswa sebagai green consumer, melalui pemanfaatan kemasan produk konsumsi sebagai media dan sumber belajar IPS. Hal tersebut dilatarbelakangi atas kondisi objektif masalah limbah kemasan produk-produk konsumsi, sebagai polutan serius bagi lingkungan, termasuk bagi siswa di lingkungan SMP Negeri 1 Ciruas. Permasalahan lingkungan ini penting dikaji dalam pembelajaran IPS, sebab siswa sering dihadapkan pada fakta lemahnya pemahaman, kesadaran dan keterampilan menjadi konsumen yang ramah lingkungan (green consumer). Pembelajaran di kelaspun nampaknya masih jarang membangkitkan kesadaran, dan prilaku peduli akan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (clasroom action research), dengan desain penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observe) dan refleksi (reflect). Dari hasil analisis pencapaian kompetensi ecoliteracy siswa dari siklus satu sampai siklus ketiga, menunjukan peningkatan kemampuan ecoliteracy yang signifikan pada setiap aspeknya. Berdasarkan rekapitulasi pencapaian kompetensi ecoliteracy siswa dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa; pembelajaran IPS setelah memanfaatkan kemasan produk konsumsi sebagai media dan sumber belajar, dapat secara efektif meningkatkan kemampuan ecoliteracy siswa sebagai green consumer, pada kelas VIIB di SMP Negeri 1 Ciruas Kabupaten Serang-Banten. Sehingga siswa mampu lebih selektif baik dalam memilih, menggunakan dan membeli produk konsumsi berkemasan, yang berorientasi pada kelestarian lingkungan, terutama dilingkungan sekitar sekolah.Kata Kunci; Ecoliteracy, Green consumer, Kemasan Produk Konsumsi, Pembelajaran IPS
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN BALEENDAH Julimawati, Julimawati
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1451

Abstract

Masyarakat sebagai salah satu aktor pembangunan, berperan penting dalam menentukan kualitas permukiman, sikap dan perilaku masyarakat akan membawa dampak terhadap kualitas lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengukur kualitas lingkungan di kawasan Baleendah; 2) mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan permukiman; 3) mengidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan permukiman; Populasi penelitian ini adalah keseluruhan Blok Komplek Permukiman yang ada di Baleendah dengan jumlah Blok sebanyak 22, dengan jumlah KK 4.023. Sampel penelitian diambil secara random sampling dengan menggunakan rumus Taro Yamane, Blok sampel terdiri atas: 1) Komplek Balesarakan Baleendah; 2) Komplek KTSM; dan 3) Komplek Puri Cikarees. Tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang dilakukan dalam bentuk observasi dan kuesioner. Tekhnik analisis data menggunakan prosedur deskriptif  dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan kecendrungan bahwa kualitas lingkungan permukiman dapat dikatakan baik. Bentuk partisipasi dalam meningkatkan kuaitas lingkungan yang terdiri dari buah pikiran/ide, harta/uang, tenaga, keterampilan dan bentuk sosial. Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah pendapatan, ketersediaan sarana prasarana, persepsi tentang kualitas lingkungan permukiman, peran tokoh masyarakat, motivasi dan jumlah anggota keluarga sangat berpengaruh dalam menjaga kualitas linkungan di komplek permukiman.Kata kunci : Partisipasi Masyarakat, Kualitas Lingkungan Permukiman.
HUBUNGAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN SEMANGAT NASIONALISME MAHASISWA Sofyan, Fitri Silvia; Sundawa, Dadang
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1455

Abstract

This research is purposed to procure representation about correlations between civic education courses with the students’ insight into nationalism and the students’ spirit of nationalism in STKIP Garut. This study used quantitative approach with a correlation study method. The data of this study was obtained through questionnaires and tests given to students in STKIP Garut. Researcher revealed that: 1. The implementation of civic education as a general basic course included in personality development course in STKIP Garut had been implemented very well and was able to make a significant contribution, which is in accordance to civic education’s goal itself. 2. Students in STKIP Garut were believed to have a good insight into nationalism and a strong nationalism. 3. The application of civic education courses as a general basic course has a strong correlation and a great influence on the improvement of the students’ insight into nationalism and the spirit of nationalism in STKIP Garut.Keywords: Civic education course, nationality, insight on nationalism, spirit of nationalism, STKIP Garut. 
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU PAI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PAI DI SMA Abdillah, Hilman Taufiq
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i2.1450

Abstract

Fenomena sertifikasi guru menimbukan perspektif beragam, salah satunya kurang menguasai evaluasi pembelajaran PAI. Peneliti menggunakan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik untuk mengukur kemampuan evaluasi pembelajaran guru PAI. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Pengolahan data menggunakan SPSS (uji normalitas, homogenitas, uji, F dan T-Test).Temuan penelitian menunjukan rata-rata profil kualitas kompetensi profesional guru PAI terhadap evaluasi pembelajaran PAI sebesar 80.70 %  artinya guru PAI se-kota Bandung menguasi kompetensi profesional. Rata-rata profil kualitas kompetensi pedagogik guru PAI terhadap evaluasi pembelajaran PAI sebesar 82.03 % artinya guru PAI se-kota Bandung menguasai kompetensi pedagogik dan rata-rata profil kualitas kemampuan evaluasi pembelajaran PAI sebesar 80.00 %  artinya guru PAI se-kota Bandung menguasai evaluasi pembelajaran PAI. Pengaruh kompetensi profesional dan kompentesi pedagogik memberikan pengaruh  positif siginifikan sebesar 0.503/ 50.3% terhadap evaluasi pembelajaran. Hasil perhitungan SPSS terletak pada rincian kategori didapat dari penelitian. Menurut perhitungan t-test didapat nilai t-hitung sebesar 3,162 lebih besar daripada t-tabel 2,042 untuk signifikan 5% dk=40-1= 39. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada dinas pendidikan kota Bandung, penyelenggara pendidikan SMA, dan guru PAI untuk bisa meningkatkan  kemampuan evaluasi pembelajaran PAI diperlukan penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik dengan baik. Untuk peneliti selanjutnya karena penelitian ini bersifat survey kepada guru PAI di SMAN se-kota Bandung dan baru pemaparan data dari yang dikumpulkan, ada baiknya dalam penelitian selanjutnya bias dilakukan dengan performance tes terhadap guru PAI di SMA/SMK se-Kota Bandung.Kata kunci:kompetensi professional, kompetensi pedagogik, evaluasi pembelajaran.

Page 1 of 1 | Total Record : 10