cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner
ISSN : 25409492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner merupakan media elektronik yang digunakan sebagai wadah penyebaran hasil-hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang ditulis bersama dengan dosen pembimbingnya. Naskah/artikel yang diterbitkan telah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan penyunting JIMVET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner untuk saat ini menerbitkan naskah ilmiah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter Hewan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner terbit dengan satu volume dan empat nomor dalam setahun (Fabruari, Mei, Agustus, dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI" : 8 Documents clear
ANALISIS KADAR LEMAK SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA SEBELUM DAN SESUDAH DIPASTEURISASI DI PETERNAKAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH (Analysis Of Milk Fat Content Ettawa Before And After Pasteurization At The Farm Lamnyong Banda Aceh) Mirza Yusa; ismail ismail; razali razali; t reza ferasyi; safruddin safruddin; budianto panjaitan
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.71 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5887

Abstract

ABSTRAKSusu kambing segar bersifat mudah rusak dan memerlukan penanganan pasca panen dan pengolahan yang cepat dan memadai. Pasteurisasi adalah perlakuan yang diberikan terhadap susu segar supaya tidak cepat rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang kadar lemak susu  kambing peranakan Etawa di peternakan Lamnyong Kota Banda Aceh sebelum dan sesudah dipasterusisasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode Gerber dengan pasteurisasi suhu rendah waktu lama (low temperature long time /LTLT = 62 0C – 65 0C ). Penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif dengan masing-masing 6 kali ulangan sehingga mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan kadar lemak susu segar sebelum dan sesudah dipasteurisasi terdapat perbedaan. Susu yang diberi perlakuan pasteurisasi memiliki kadar lemak 5% dan susu tidak diberi perlakuan atau tidak dipasteurisasi memiliki kadar lemak 4,5%. Hal ini terjadi karena setelah dilakukan pasteurisasi susu terjadi penguapan komponen-komponenya sehingga kadar lemak susu cenderung meningkat. ABSTRACTFresh goat's milk is easily damaged and requires quick and adequate post-harvest handling and processing. Pasteurization is the treatment given to fresh milk so as not to be damaged quickly. This study aims to find out and provide information to the public about the fat content of goat milk Ettawa breeding Lamnyong Banda Aceh before and after the pasteurized. This research was done by Gerber method and using pasteurization method with low temperature long time (LTLT = 62 0C - 65 0C).This research was conducted with descriptive analysis with 6 replication so that get accurate result. Based on the results of the study showed that fresh milk fat content before and after dipasteurisasi there is a difference Milk treated with pasteurization has 5% fat content and milk is not treated or not pasteurized has a fat content of 4.5%. This happens because after milk pasteurization occurs evaporation of its components so that milk fat content tends to increase.
PENGARUH PAPARAN TIMBAL (Pb) TERHADAP HISTOPATOLOGIS USUS IKAN NILA (Oreochromis nilloticus) The Effect of Lead (Pb) Exposure to the Histopathology of Nile Tilapia (Oreochromis nilloticus) Intestine Rosmaidar Rosmaidar; Nazaruddin Nazaruddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.178 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5659

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh paparan timbal (Pb) terhadap histopatologis usus ikan nila (Oreochromis nilloticus). Penelitian ini menggunakan ikan nila sebanyak 12 ekor dengan kriteria: sehat, bobot badan     15- 18 gram, umur ± 2 bulan, dan jenis kelamin jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan masing-masing dengan 3 ulangan. Semua kelompok diberikan pakan berupa pelet. Kelompok P0 sebagai kontrol, ikan hanya diberi pakan pelet, P1 diberikan paparan timbal 6,26 mg/L, P2 diberikan paparan timbal 12,53 mg/L, dan P3 diberikan paparan timbal 25,06 mg/L. Perlakuan dilakukan selama 30 hari, dan pengambilan organ usus dilakukan pada hari 31. Sampel usus kemudian diambil dan difiksasi dalam larutan fiksasi dilanjutkan dengan pembuatan sediaan histopatologis dan pewarnaan haematoksilin dan eosin (HE). Pengamatan histopatologis dilakukan dengan mikroskop cahaya biokuler, kemudian untuk pengambilan gambar dengan menggunakan fotomikrograf. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.  Hasil pemeriksaan histopatologis usus ditemukan edema, degenerasi lemak, nekrosis, erosi vili usus dan lisis vili usus. Dari hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi timbal yang diberikan semakin parah kerusakan organ usus yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kosentrasi timbal 6,26 mg/l, 12,53 mg/l dan 25,06 mg/l dapat menyebabkan kerusakan jaringan secara histopatologis.The aims of this research was to find out to determine the effect of lead (Pb) exposure to the histopathology of Nile tilapia (Oreochromis nilloticus) intestinal. This study used 12 tilapia fish with criteria: healthy, body weight 15-18 gram, age ± 2 month, and male sex. This study, is a laboratory experiment using complete randomized design with 4 treatments groups, each group were repeated 3 times. Each groups were fed with pellet. P0 as control, fish fed only pellets, P1 is given lead exposure 6,26 mg/L and pellet feed, P2 is given lead exposure 12,53 mg/L and pellet feed and P1 is given lead exposure 25,06 mg/L. Treatment carried out for 30 days, and fish were  euthanized on 31 days. Intestinal samples were collected and fixed in fixation solution followed by histopathology preparation using haematoxylin and eosin (HE) staining. Histopathologic observations were performed with a biocular light microscope, then for shooting using photomicrograph. The data obtained were analyzed descriptively. Edema, fat degeneration, necrosis, erotion of intestine villi and lisis of intestine villi were found as the result of intestine histopathologic test. This result showed that higher lead concentration causes more severe intestine damage that occur. From this result can be concluded that 6,26 mg/l, 12,53mg/l and 25,06 mg/l causes tissue damage histopathologically.
HUBUNGAN LINGKAR SKROTUM DAN KONSENTRASI SPERMATOZOA PADA KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) JANTAN (The Relationships of Scrotal Circumference and Sperm Concentration in Male Ettawa Cross Breed) Muhammad Hendri; Ginta Riady; Razali Daud
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.797 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5932

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar skrotum dan konsentrasi spermatozoa pada kambing peranakan ettawa (PE) jantan. Penelitian menggunakan 10 ekor kambing PE jantan yang dibagi dalam dua kelompok umur yaitu kelompok I umur 1-1,5 tahun dan kelompok II umur 2-4 tahun. Pengukuran lingkar skrotum menggunakan scrotal measuring tape dan penampungan semen menggunakan elektroejakulator. Analisis data menggunakan koefisien korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan lingkar skrotum kambing PE jantan pada kelompok umur I dan II yaitu (24,1±1,5) dan (26,4±0,9) cm dengan rataan konsentrasi spermatozoa (1.630±533,5) dan (2.074±262,2) x 106/ml. Hasil analisis koefisien korelasi antara lingkar skrotum dan  konsentrasi  spermatozoa yaitu (r = 0,673) menunjukkan hubungan yang positif sangat nyata (p0,01). Semakin besar lingkar skrotum maka konsentrasi spermatozoa semakin tinggi.Kata kunci: Lingkar skrotum, konsentrasi spermatozoa, dan kambing PE. ABSTRACT This study aims to know the relationships of scrotal circumference and sperm concentration in male Ettawa Cross Breed. Data for this study were obtained from 10 males Ettawa Cross Breed which were divided into two age groups. Group I age 1-1,5 years and group II age 2-4 years. Measurement of scrotal circumferences were obtained by using scrotal measuring tape and collection of semen were carried out using electroejaculator. Data were analysed by using correllation coefficient. The result showed that the scrotal circumference of male ettawa cross breed in group I and II were (24,1±1,5) and (26,4±0,9) cms with sperm concentration (1.630±533,5) and (2.074±262,2) x 106/ml. The analysis results of this study showed that the relationship of scrotal circumference and sperm concentration (r = 0, 673) were found to be highly significantly different (p0,01). The greater of scrotal circumference, the higher of sperm concentration. Key words: Scrotal circumference, sperm concentration, and Ettawa cross breed.                                                                                                    
JUMLAH CEMARAN TOTAL PLATE COUNT (TPC) DAN Escherichia coli SUSU KAMBING SEGAR YANG BERASAL DARI USAHA TERNAK KAMBING PERAH DI KECAMATAN SYIAH KUALA BANDA ACEH Contamination Total Plate Count (TPC) and Escherichia coli in Fresh Goat Milk from Dairy Goat Farm in Syiah Kuala District Banda Aceh. Ibnu Affan; razali razali; rastina rastina
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.053 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5660

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah total plate count (TPC) dan kontaminasi Escherichia coli pada susu kambing segar yang berasal dari usaha peternakan kambing perah di kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Sampel susu yang digunakan adalah susu kambing segar  hasil pemerahan pada pagi hari yang diperoleh dari 2 usaha ternak kambing perah di kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh dengan 2 kali pengulangan masing-masing sebanyak 250 ml. Selanjutnya, sesegera mungkin dibawa kelaboratorium untuk dilakukan pengujian guna mengetahui adanya bakteri dalam air susu tersebut. Pengujian jumlah cemaran TPC dan E.coli dilakukan dengan metode tuang. Berdasarkan hasil penelitian ternyata jumlah total bakteri pada peternakan A adalah 4,9x102cfu/ml dan dari peternakan B adalah 9,2x103 cfu/ml. Hasil penelitian E.coli di usaha ternak kambing perah A  adalah 0 dan hasil penelitian E.coli usaha ternak kambing perah B adalah 1x101 cfu/ml. Kesimpulannya adalah jumlah TPC pada uasaha ternak kambing perah KecamatanSyiah Kuala tidak melebihi standar SNI sedangkan cemaran E.coli pada usaha ternak kambing perah A adalah 0 sedangkan pada usaha ternak kambing perah B adalah melebihi SNI. study aims to determine the total plate count (TPC) number and escherichia coli contamination on fresh goat milk from a dairy goat farm in Syiah Kuala district Banda Aceh. The milk samples used is the fresh goat milk  from morning milking from 2 dairy goat farm in Syiah Kuala district Banda Aceh  with two repeatation each repetition as much as 250 ml. The milk sample were taken to the laboratory as soon as possible to test the presence of bacteria in the milk. Total plate count (TPC) and E. coli test were done using pour methode.  Based on the results of the study showed that the total number of bacteria farm A  were 4, 9x102 cfu/ml and farm B were 9, 2x103 cfu/ml. The E.  coli result in farm A were 0 and in farm B were 1x101 cfu/ml. The conclusion is that the number of TPC in dairy goat farm in Syiah Kuala district banda Aceh do not exceed the SNI level while the E. coli contamination in farm A were 0 and farm B exceed the SNI level. 
PERBANDINGAN JUMLAH MIKROBA PADA musculus pectoralis YANG MENGALAMI MEMAR (bruises) DENGAN YANG NORMAL DARI AYAM BROILER (THE COMPARISON OF THE AMOUNT OF MICROBES ON musculus pectoralis IN NORMAL AND BRUISES IN BROILER CHICKEN) M. Agung Dorojatun; Teuku Reza Ferasyi; Dwina Aliza
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.315 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.6662

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui jumlah mikroba antara musculus pectoralis yang mengalami memar (bruises) dan normal. Dalam penelitian ini digunakan 10 otot dada ayam broiler yang dibagi atas dua kelompok perlakuan yaitu kelompok normal (KN) dan kelompok memar (KM). Pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling atau cuplikan disengaja dengan memilih lima musculus pectoralis ayam broiler normal dan lima musculus pectoralis ayam broiler memar. Sampel yang diperoleh diperiksa di Laboratorium Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Pemeriksaan bakteri menggunakan uji mikrobiologis dengan metode  total plate count (TPC). Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan jumlah koloni bakteri pada musculus pectoralis ayam broiler yang normal dengan rata – rata 6.2×106Cfu/g, sedangkan rata - rata mikroba pada musculus pectoralis yang mengalami memar adalah 1.3×107Cfu/g. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa musculus pectoralis pada ayam broiler yang mengalami memar mengandung jumlah mikroba yang lebih tinggi dibandingkan musculus pectoralis ayam yang berkondisi normal.Kata Kunci: ayam broiler, musculus pectoralis ABSTRACTThis research aimed to determine the number of microbes between Musculus Pectoralis with bruises and normal. This research used 10 musculus pectoralis of broiler chicken which grouped into two treatment groups that is normal group (KN) and bruised group (KM). Sampling was done by purpossive sampling or deliberate sampling by selecting five Musculus Pectoralis of a normal broiler chicken and five musculus pectoralis of a bruised broiler chicken. The samples obtained were examined at the Kesmavet Laboratory of the Faculty of Veterinary Medicine, Syiah Kuala University. Examination of bacteria was carried out using microbiological test with TPC method.   The results showed that the number of bacterial colonies in musculus pectoralis of a normal broiler chicken with an  average 6.2×106Cfu/g, while the number of microbes with an average in the bruised musculus pectoralis were 1.3×107Cfu/g.  Based on the results of this study, it can be concluded that musculus pectoralis in bruised broiler chickens contain a higher number of microbes than musculus pectoralis in a normal chicken.Keyword: broiler chicken, musculus pectoralis 
HISTOLOGIS INSANG DAN LABIRIN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lac.) (Histological Gill and Arborencent of Carp (Osphronemus gouramy Lac.) Vina Veronica; cut dahlia iskandar; erdiansyah rahmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.248 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui histologis sistem respirasi ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Organ yang di ambil adalah insang dan labirin dari 2 ekor ikan gurami dan diteliti dengan metode histologis eksplorasi. Pengamatan histologis dilakukan setelah pembuatan preparat histologis yang diwarnai dengan hematosiklin eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada insang ikan gurami terdiri atas lengkung insang, tulang rawan penompang, lamela primer dan lamela sekunder. Pada lamela primer terdapat tulang rawan penompang, dan pembuluh darah, sedangkan pada lamela sekunder terdapat sel epitelium, sel pilar, sel mukus, sel klorida, dan pembuluh darah. Selanjutnya Labirin terdiri dari sel epitel pipih selapis, pembuluh darah, dan tulang rawan elastis yang tersusun atas kondrosit, kondroblas dan perikondrium sebagai pembungkus tulang rawan elastis.The Objective of the present study to determined the histological respiratory system of carp (Osphronemus gouramy Lac.). Arborencent and gill of the two carp was examinated by histological exploration. Histological observation was stained by hematoxylin eosin (HE). The study perfomed that the gills of carp consist of  cartilage, primary lamella and secondary lamella. The primary lamella was showed cartilage and blood vessels, meanwhile the secondary lamella was perfomed epithelial cells, pillar cells, mucus cells, khlorida cells, and blood vessels. The Next arborecent was drawn layered flattened epitelial cells, blood vessels, elastic cartilage was wrapped chondrocytes, kondroblast and pericondrium as an elastic cartilage wrapping. 
STRUKTUR HISTOLOGI EMPEDU DAN PANKREAS IKAN LELE LOKAL (Clarias bathracus) (THE STRUCTURE HISTOLOGY VESICA FELEA AND PANCREAS FOR THE LOCAL CAT FISH (clarias bathracus)) gina morina; zainuddin zainuddin; dian masyitha
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.365 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5884

Abstract

          Penelitian ini bertujuan mengetahui histologi empedu dan pankreas ikan lele lokal (Clarias bathrachus), organ diambil dari tiga ekor ikan lele lokal dan diteliti dengan metode histologi eksplorasi, pengambilan sampel empedu dan pankreas dilakukan setelah melakukan euthanasia terlebih dahulu dengan menggunakan minyak cengkeh. Pengamatan histologi empedu dan pankreas dilakukan setelah melakukan pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hemaktosilin-eosin (HE) pada organ empedu dan pankreas ikan lele lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa empedu ikan lele lokal ini sama seperti histologi empedu ikan lain, memiliki tunika mukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia, sedangkan pankreas pada ikan lele lokal ini, terdapat di sekitar venaporta hepatika, dijumpai adanya sel-sel darah, tidak memiliki pulau Langerhans,dan terdapat sel-sel asinar pada pankreas yang  menyebar diantara sel-sel  hepatosit yang disebut hepatopankreas.ABSTRACT                     The aim of his study to determine the structure histology of Bile and Pancreatic the local catfish (Clarias bathracus). Taken from three local catfish and studied by histological exploration method. Sample of bile and pancreas is done after euthanasia first using clove oil. Histologic observasions bile and pancreas were made after the preparation of histologic preparations stained with  hemactosilin-eosin (HE) of the bile and pancreas the localcatfish. The result of this study indicate that this local catfish bile is similar to other fish bile histologic, has mucosal tunica, muscularis tunica, and serousa tunica,the otherise average local catfish pancreas, located around the porta hepatic vein, are found to have blood cells, do not have Langerhans island, and the presence of pancreatic asthma cells that spread among hepatocyte cells is called hepatopancreas.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA INSISI (Vulnus incisivum) PADA MENCIT (Mus musculus) Ines Gusti Pebri; Rinidar Rinidar; Amiruddin Amiruddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.273 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap proses penyembuhan luka insisi pada mencit (Mus musculus).Hewan coba yang digunakan mencit sebanyak 12 ekor, berjenis kelamin jantan, berumur 2-3 bulan dan berat badan 20-50 gram. Luka insisi dibuat pada punggung mencit menggunakan scalpel sepanjang 1cm. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.Perawatan dilakukan 1 kali sehari selama 14 hari yaitu K1 diberi aquades, K2 (ekstrak daun binahong 5%), K3 (ekstrak daun binahong 10%), dan K4 (ekstrak daun binahong 15%).Parameter proses penyembuhan luka yang diamati adalah ukuran luka, kemerahan dan udema, terbentuknya keropeng dan terlepasnya keropeng yang diukur dalam satuan hari. Data hasil pengamatan dianalisis secara deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 15%  menunjukkan hasil kesembuhan yang lebih cepat pada luka insisi dibandingkan dengan aquades, ekstrak daun binahong 5%, dan 10%. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun binahong pada konsentrasi 15% dapat menyembuhkan dan mempercepat proses penyembuhan luka insisi pada mencit dibandingkan dengan konsentrasi 10% dan 5%.This study aims to determine the provision leaves extract Binahong (Anredera cordifolia) towards the wounds healing insision in mice (Mus musculus). This experiment used 12 mice, male, aged 2-3 months old and weight 20-50 grams. Insision was made on the backs of mice using a scalpel as 1 cm long. Completely Randomized Design (CDR) was used in this study with 4 treatment groups and 3 repepetitions. Treatment is done once a day for 14 days which K1 is given aquades, K2 (binahong leaf extract 5%), K3 (binahong leaf extract 10%) and K4 (binahong leaf extract 15%).The parameter of the wounds healing process observed were wound siza, redness and udema, the formation of scabs and the removal of scabs measured in units of days. This analysis is done by using descriptive analysis. The result showed that leaf extract binahong 15%  speed up the healing incision wound mice rather than aquades,leaf extract binahong 5% and 10%. It was concluded that leaf extract binahong 15% speed up the wounds healing incision of mice rather than leaf extract binahong 10% and 5%.

Page 1 of 1 | Total Record : 8