cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI
ISSN : 24425133     EISSN : 25277227     DOI : -
Core Subject : Education,
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI is a peer-reviewed journal that focuses on critical studies of basic education. Investigated the dynamics of learning of children at the primary level / Madrasah Ibtidaiyah (Islamic elementary school). Besides focusing on the development of studies issues of basic education.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2019): June 2019" : 10 Documents clear
Problems in 2013 Curriculum Implementation for Classroom Teachers in Madrasah Ibtidaiyah Muhamad Arif; Sulistianah Sulistianah
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.813 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3916

Abstract

                                                      Abstract2013 curriculum still becomes a problem which needs a solution as soon as possible so that the objectives of the 2013 curriculum can be achieved optimally. Starting from the facts above, encouraging researchers to conduct quite complex and in-depth research about contemporary problems experienced by classroom teachers in the application of the 2013 curriculum in the field and solutions for classroom teachers in facing the implementation problems of 2013 curriculum. In this study, researchers used qualitative methods using several data collection techniques, namely: observation, interviews, and documentation. Data sources in this study focused on classroom teachers. The data analysis technique uses Miles and Huberman. The findings from the research results are quite significant on the contemporary problem of the application of the 2013 curriculum, including 1) government problems, 2) institutional problems, 3) classroom teacher problems, 4) student personal problems, and 5) problems of understanding guardians. While, the solutions for classroom teachers in facing the implementation problems of 2013 curriculum, namely 1) the need for efforts from the government in improving teacher competence, 2) the establishment of cooperation with more competent institutions such as universities, and 3) the establishment of maximum communication between schools, students, and guardians of students with parenting frames. With these efforts, it is expected that the implementation problems of 2013 curriculum in the Islamic elementary school can be overcome.Keyword: classroom teacher, implementation problems, 2013 curriculum.                                                      AbstrakKurikulum 2013 masih menyimpan pekerjaan rumah dan perlu mendapatkan solusi secepat mungkin. Hal ini dilakukan agar tujuan dari penerapan kurikulum 2013 dapat tercapai secara maksimal. Berawal dari fakta di atas, memantik peneliti untuk melakukan penelitian yang cukup kompleks dan mendalam mengenai problem-problem kontemporer yang dialami guru kelas dalam penerapan kurikulum 2013 di sekolah, dan solusi  guru kelas dalam menghadapi problem implementasi kurikulum 2013. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Sumber data pada penelitian ini terfokus pada guru kelas. Teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman.  Temuan dari hasil penelitian ini cukup signifikan, yaitu pada problem kontemporer penerapan kurikulum 2013, meliputi 1) problem pemerintah, 2) problem institusi, 3) problem guru kelas, 4) problem pribadi siswa, serta 5) problem pemahaman wali murid. Sementara itu, solusi guru kelas dalam menghadapi problem implementasi kurikulum 2013 yaitu: 1) diperlukannya upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi guru, 2) terjalinnya kerjasama dengan instansi yang lebih kompeten seperti perguran tinggi, dan 3) terjalinnya komunikasi yang maksimal antara sekolah, siswa, dan wali murid dengan bingkai parenting. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan problem penerapan kurikulum 2013 di madrasah ibtidaiyah dapat teratasi.Kata kunci: guru kelas, masalah implementasi, kurikulum 2013.
Developing Red-White Monopoly Games through Integrative Thematic Learning in the Primary School Nilam Sri Anggraheni; Nurul Hidayah; Ayu Nur Shawmi
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1788.851 KB) | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3834

Abstract

                                                      AbstractPlaying is a fun activity and liked by children. It can be used as a media of learning. The observations carried out in SD Negeri 3 Sawah Lama Bandar Lampung found that the learning media used was not interesting for students to learn. The aims of the study are to determine the steps in developing a game of red-and-white monopoly media;to know the quality of red-and-white monopoly games; and to find out the responses of students to the red-and-white monopoly game. This study is a research anddevelopment (R & D) using the Borg and Gall model. The steps start from exploring potential aspect and its problems, data collection, product design, design validation, design revision, product testing, and product revision. The techniques of data collection are observations, interviews, and questionnaires.The data analysis technique uses is qualitative descriptive. The results of the analysis show that the assessment of material experts gained an average of 93% "very good",the assessment of media experts gained an average of 92% "very good", the assessment of education practitioners gained an average of 90% "very good". While the questionnaire responses of students in the small class trials gained an average of 96% "very good" andthe results of a large class trial gained an average of 94% "very good". Based on the results of the description above, the products developed by researchers are feasible to be used as learning media.Keywords: media, monopoly games, integrative thematic learningAbstrakBermain merupakan kegiatan yang menyenangkan dan disukai oleh anak-anak. Bermain juga dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 3 Sawah Lama Bandar Lampung didapati bahwa bentuk media pembelajaran yang digunakan tidak menarik peserta didik untuk belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media permainan monopoli merah-putih, mengetahui kualitas media permainan monopoli merah-putih, dan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media permainan monopoli merah-putih. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan menggunakan model Borg dan Gall. Langkah-langkahnya dimulai dari menggali potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian ahli materi memperoleh rata-rata 93% “sangat baik”, penilaian ahli media memperoleh rata-rata 92% “sangat baik”, penilaian praktisi pendidikan memperoleh rata-rata 90% “sangat baik”. Sementara itu, respon peserta didik pada uji coba kelas kecil memperoleh rata-rata 96% “sangat baik”, dan hasil uji coba kelas besar memperoleh rata-rata 94% “sangat baik”. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka produk yang dikembangkan oleh peneliti layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.Kata kunci: media, permainan monopoli, pembelajaran tematik integratif
The Effect of Crossword Puzzle Application on The Students’ Learning Motivation in Science Learning Tati Nurhayati; Dwi Anita Alfiani; Dewi Setiani
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.4186

Abstract

                                                    AbstractCrossword puzzle strategy is one strategy of active learning that involves all students to actively think by filling out crossword puzzles prepared by the teacher. So those students are expected to be more enthusiastic in participating in learning. This study aims to examine the effect of applying the crossword puzzle strategy on students' learning motivation in science learning. The research method used is a quantitative method, with the design of one shoot case study. The population in this study were all students of class amounting to 21 students, and using saturated sampling in determining the sample. Data collection techniques used are structured observation, questionnaires, and documentation. Furthermore, the results of the research data were tested using regression tests. The results showed that the significance value of the regression test was 0,000. Because significant value is smaller than 0.05 and t count (4.316) is greater than t table (1.72913), it can be concluded that Ha is accepted and Ho is rejected. This means that the implementation of crossword puzzle strategy has a significant effect on students' learning motivation in science learning.Keywords: crossword puzzle, students’ learning motivation, science learning. AbstrakStrategi crossword puzzle adalah salah satu strategi pembelajaran aktif yang melibatkan semua peserta didik untuk aktif berfikir dengan mengisi teka teki silang yang telah disiapkan oleh guru. Sehingga diharapkan peserta didik menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang pengaruh penerapan strategi crossword puzzle terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan desain one-shoot case study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V yang berjumlah 21 siswa, dan menggunakan sampling jenuh dalam menentukan sampelnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan dokumentasi. Selanjutnya data hasil penelitian diuji menggunakan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada uji regresi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan t hitung (4.316) lebih besar dari t tabel (1.72913), maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa penerapan strategi crossword puzzle berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.Kata kunci : crossword puzzle, motivasi belajar siswa, pembelajaran IPA.
Learning Patterns of Deaf Students in Islamic Religious Studies Moh. Irsyad Fahmi MR; Khabibur Rohman
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3821

Abstract

AbstractThis research is intended to learning patterns of deaf students in Islamic Religious Studies (IRS) class at the elementary school level, determine the preparation of students, and identify the factors that support and hinder the learning process. The method used in this research is qualitative, with a case study approach. Data was collected using the interview and documentation approaches. Data analysis involved content analysis. The study finds that deaf students follow traditional learning patterns, in which teachers are equipped with materials, tools, and media that can be used to convey abstract ideas. In such a learning pattern, teachers play the most important role in determining content and methods to enable students to follow the lessons. Factors supporting the learning process include parent concern and teacher cooperation. A major factor hindering the learning process, meanwhile, is students' limited linguistic abilities, as a result of which they have difficulty understanding the lessons.Keywords: deaf, learning patterns, special education.AbstrakPenelitian ini dimaksudkan untuk menguraikan pola pembelajaran siswa tunarungu di kelas Pendidikan Agama Islam (PAI) pada tingkat sekolah dasar, memahami persiapan siswa, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Penelitian ini menemukan bahwa siswa tunarungu masih mengikuti pola pembelajaran tradisional, di mana guru dengan menggunakan bahan, alat, dan media menyampaikan ide-ide abstrak. Dalam pola pembelajaran tersebut guru memainkan peran paling penting dalam menentukan konten dan metode yang memungkinkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Faktor pendukung proses pembelajaran meliputi perhatian orang tua dan kerjasama guru. Faktor utama yang menghambat proses belajar adalah kemampuan linguistik siswa yang terbatas, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran.Kata kunci: tunarungu, pola pembelajaran, pendidikan khusus.
The Influence of Television Watching Intensity on The Students’ Learning Interest Patimah Patimah; Yaya Kiswaya
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3640

Abstract

                                                  AbstractThis research is based on the low of students’ interest in learning.  This is because they spend more time to watch television than to learn. This study aims to examine the effect of TV watching intensity on the students’ learning interest. This study uses quantitative methods with correlational design. Data are collected through questionnaire and observation. Meanwhile, the data analysis technique used was the regression test analysis. The results of the study show that the intensity of TV watching is 78% with high criterion and student learning interest is 89% with a high criterion. Based on the results of the regression test, it was found that the significant value is 0,000. Because the significant value is smaller than 0.05 and t count (4.817) is bigger than t table (2.052), Ho is rejected, meaning that the intensity of TV watching shows has a significant effect on the students' learning interest. Therefore, parents should be able to limit their time watching television to their children so that children's learning interest does not decrease.Keywords: students’ learning interest, television, watching intensity.                                                  AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat belajar siswa.  Hal ini karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi dibandingkan dengan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang pengaruh intensitas menonton televisi terhadap minat belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas menonton tayangan televisi sebesar 78% dengan kriteria tinggi dan minat belajar siswa sebesar 89% dengan kriteria tinggi. Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh bahwa signifikansinya sebesar 0,000. Karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 dan t hitung (4,817) lebih besar dari t tabel (2,052) maka Ho ditolak, artinya bahwa intensitas menonton tayangan televisi berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa. Oleh karena itu, hendaknya orang tua dapat membatasi waktu menonton televisi kepada anak-anaknya agar minat belajar anak tidak menurun.Kata kunci: intensitas menonton, minat belajar siswa, televisi. 
Analyzing Madrasah Ibtidaiyah Teacher Candidates Skill of Technological Pedagogical Content Knowledge on Natural Science Learning Juhji Juhji
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3658

Abstract

AbstractThis study aims to determine the ability of Technological and Pedagogical Content Knowledge of prospective teachers of primary school at science subject. Respondents of this study were prospective teachers of the primary school in UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten in the academic year 2018/2019 which took the Practice Program Course of Employment in the semester VII. The method used in this study is a type of survey cross-sectional design. The research instruments include a closed questionnaire, analysis of lesson plans, and observation sheet. The data obtained in this study is the description of Technological Pedagogical Content Knowledge at Science Subject. The results showed that the mean skill score technological knowledge prospective teachers primary school of 2.94 (good category), average skill score pedagogical knowledge for prospective teachers primary school is 2.86 (good category), average skill score content knowledge for prospective teachers of primary school is 2.66 (good category), average skill score pedagogical content knowledge prospective teachers of primary school are 3.02 (good category), average skill score technological content knowledge prospective teachers of primary school of 2.41 (a quite good category), average skill score of technological pedagogical knowledge prospective teachers of primary school is 2.65 (good category), average skill score of TPCK prospective teachers of primary school is 2.38 (category pretty good). Thus, it can be concluded that the ability of Technological Pedagogical Content Knowledge Prospective Teachers of Primary School in Science Subjects has a pretty good category.Keywords: prospective teachers of madrasah Ibtidaiyah, science learning, technological pedagogical content knowledge.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Responden penelitian adalah mahasiswa calon guru Madrasah Ibtidaiyah di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tahun akademik 2018/2019 yang mengambil mata kuliah Program Praktik Lapangan Kerja (PPLK) di semester VII. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan tipe cross sectional design. Instrumen penelitian berupa angket tertutup, lembar analisis dokumen RPP, dan lembar observasi. Data yang diperoleh berupa deskripsi tentang Technological Pedagogical Content Knowledge pembelajaran IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor keterampilan technological knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah sebesar 2,94 (kategori baik), rata-rata skor keterampilan pedagogical knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah sebesar 2,86 (kategori baik), rata-rata skor Keterampilan content knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah sebesar 2,66 (kategori baik), rerata skor keterampilan pedagogical content knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah sebesar 3,02 (kategori baik), rata-rata skor keterampilan technological content knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah sebesar 2,41 (kategori cukup baik), rata-rata skor keterampilan technological pedagogical knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah sebesar 2,65 (kategori baik), rata-rata skor keterampilan technological pedagogical content knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah 2,38 (kategori cukup baik). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge calon guru Madrasah Ibtidaiyah pada pembelajaran IPA memiliki kategori yang cukup baik.Kata kunci: calon guru madrasah ibtidaiyah, pembelajaran ipa, technological pedagogical content knowledge.
The Innovation of Gabriel Method in Improving Al-Qur'an Memorization of Islamic Elementary School Students Kanzul Athiyah; Syaiful Islam
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3814

Abstract

AbstractMemorizing the Qur'an 30 juz is not an easy thing for SD/MI students who sometimes cannot read the Qur’an smoothly. One method that can be used by students in memorizing the Qur'an is the Gabriel method. This study aims to describe the application of the Gabriel method in improving memorization of Al-Qur'an for SD/MI students at the Al-Hasyimiyah Qur'anic Educational Institution of Nurul Jadid Islamic Boarding School Paiton Probolinggi. Data collection techniques used in this study were in-depth interviews and observations. Meanwhile, the research data were analyzed using descriptive analysis. The results of the study show that 1) Al Qur'an learning activities are carried out every night after dawn prayer in congregation and Maghrib prayer in congregation; 2) the highest achievement of memorizing is 1 to 2 letters, while the lowest is 5 to 7 verses; 3) the obstacles faced in applying Gabriel method is the low ability of students to recall the Qur'an memorization has been achieved; 4) current teachers are only able to make verse movements only in the letter Al-Mulk, the rest, are in the process of being made. However, the application of the Gabriel method is proven to be able to improve the memorization of the Al Qur’an of SD/ MI students.Keyword: gabriel's method, memorizing Al-Qur'an, SD/MI students.  AbstrakMenghafal Al-Qur’an 30 juz bukanlah hal yang mudah bagi peserta didik SD/MI yang kadang belum dapat membaca Al-Quran dengan lancar. Salah satu metode yang dapat digunakan peserta didik dalam menghafal Al Qur’an adalah metode jibril. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode jibril dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an peserta didik MI/SD di Lembaga Pendidikan Qur’an Al-Hasyimiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi. Sementara itu, data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kegiatan pembelajaran al Qur’an dilakukan setiap malam seusai sholat subuh berjamaah dan sholat Maghrib berjamaah; 2) pencapaian hafalan peserta didik paling tinggi adalah 1 surat sampai dengan 2 surat, sedangkan paling rendah adalah 5 sampai 7 ayat; 3) kendala yang dihadapi dalam penerapan metode jibril ini adalah rendahnya kemampuan peserta didik dalam mengingat kembali hafalan Al Qur’an yang telah dicapai; 4) para guru pendamping saat ini hanya mampu membuat gerakan ayat hanya pada surat Al-Mulk saja, selebihnya sedang dalam proses pembuatan. Namun demikian, penerapan metode jibril terbukti mampu meningkatkan hafalan Al Qur’an peserta didik SD/MI.Kata kunci: metode jibril, hafalan Al-Qur’an, peserta didik SD/MI.
Living Qur'an as a Model of Islamic Basic Education in the Industrial Era 4.0 Muhammad Shaleh Assingkily
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3876

Abstract

AbstractThe industrial era 4.0 has an impact on all aspects of life, including the aspect of education. This makes the stakeholder of education who initially puts forward cognitive aspects in the purpose of education, turns to strengthen the potentials and characters of children. One of alternatives that arises is contextualizing the Qur'an early on to the child. This article aims to study the learning activities of the tahfidh and tahsin programs applied at MI Nurul Ummah. The formulation of the problem in this research is how the living Qur'an effort at MI Nurul Ummah as a model of Islam basic education in the era of industry 4.0 is implemented. This study used a qualitative approach with two settings of activities, including the application of the tahfidh program and the tahsin al-Qur'an at MI Nurul Ummah. To get the required data relating to the focus of the research, observations, interviews, and documentation were conducted. Furthermore, data analysis is done through data reduction techniques, data presentation, and conclusions. The results of this study indicate that living qur'an efforts have been carried out at MI Nurul Ummah and can be considered as a model of basic education in the era of industry 4.0. This can be seen from the development and strengthening of children's character through concrete efforts in the form of: madrasa routines, supervisory activities, adequate time allocation, qualified educators, and intense communication with parents of students.Keywords: living Qur’an, tahfidh and tahsin, the era of industry 4.0AbstrakEra industri 4.0 berdampak kepada seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali aspek pendidikan. Hal ini menjadikan para pemerhati pendidikan yang semula mengedepankan aspek kognitif dalam tujuan pendidikan, beralih kepada penguatan potensi dan karakter anak. Salah satu alternatif yang muncul yakni dengan mengkontekstualisasikan al-Qur’an sejak dini kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji upaya kontekstualisasi al-Qur’an melalui pembelajaran program tahfidh dan tahsin yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ummah. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar kegiatan yaitu penerapan program tahfidh dan tahsin al-Qur’an di MI Nurul Ummah. Untuk mendapatkan data yang diperlukan berkenaan dengan fokus penelitian maka dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data dilakukan melalui teknik reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya living qur’an telah dilaksanakan di MI Nurul Ummah dan dipandang recommended sebagai model pendidikan dasar Islam di era industri 4.0, hal ini terlihat dari pengembangan dan penguatan karakter anak melalui upaya konkrit berupa: rutinitas madrasah, kegiatan pengawasan, alokasi waktu yang memadai, tenaga pendidik yang qualified, dan komunikasi intens dengan orangtua siswa.Kata kunci: living Qur’an, tahfidh dan tahsin, era industri 4.0
Developing Concept Approach Based Textbooks of Social Sciences Course for Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education M Irfan Islamy
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3594

Abstract

AbstractThe development of the Madrasah Ibtidaiyah/Elementary School curriculum has changed several times, from the KBK Curriculum to KTSP Curriculum, then to the 2013 Curriculum. However, the limited textbooks that are in accordance with the curriculum changes are obstacles to learning achievement, especially in Social Sciences course for elementary school teacher education. This study aims to develop a social science course textbook for Madrasah Ibtidaiyah/elementary school teacher education with a 2013 curriculum-based concept approach that is appropriate for students taking Social Sciences Madrasah Ibtidaiyah/elementary school teacher education courses. This research uses a 4-D model with stages of Define, Design, Develop, and restrictions on Desseminate. The results showed that the development of concept approach based social science course textbooks for Madrasah Ibtidaiyah/elementary school got a very decent category with a score of 81% from material experts, a decent category with a score of 80% from linguists, and a very decent category with a score of 87% from design experts. So it can be concluded that the textbooks for Social Sciences of Madrasah Ibtidaiyah/elementary school teacher education using the 2013 curriculum-based concept are categorized as feasible.Keywords: concept approach, social studies education, development of textbooks.                                                                                                                 AbstrakPerkembangan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kemudian ke Kurikulum 2013. Akan tetapi, terbatasnya buku ajar yang sesuai dengan perubahan kurikulum tersebut menjadi kendala terhadap tercapainya pembelajaran, khususnya pada mata kuliah Pendidikan IPS MI/SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar mata kuliah Pendidikan IPS MI/SD dengan pendekatan konsep berbasis kurikulum 2013 yang layak untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pendidikan IPS MI/SD. Penelitian pengembangan ini menggunakan model 4-D dengan tahapan Define, Design, Develop, dan pembatasan pada Desseminate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan buku ajar Pendidikan IPS MI/SD mendapatkan kategori sangat layak dengan skor 81% dari ahli materi, kategori layak dengan skor 80% dari ahli bahasa, dan kategori sangat layak dengan skor 87% dari ahli desain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar mata kuliah Pendidikan IPS MI/SD menggunakan konsep berbasis kurikulum 2013 dikategorikan layak.Kata Kunci: pendekatan konsep, pendidikan IPS, pengembangan buku ajar.
Optimization of Humanistic Education in the Integrated Islamic Primary School Asep Kurniawan
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.4036

Abstract

AbstractOnly a few primary schools apply humanistic education. This could be viewed from the students’ moral decadence and the process of dehumanizing education. Even though there are some primary schools implement humanistic education,their application is not maximized.    The purpose of the research was to reveal in depth the efforts of Integrated Islamic primary school Sabilul Huda in maximizing humanistic education. This research is a case study of descriptive qualitative. The instruments of data collection are in-depth observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis was conduted conducted through collecting data, reducing data, displaying data, and conclusing data. The research results showed that Integrated Islamic primary school Sabilul Huda maximized humanistic education through applying the principles of humanistic education. It was indicated by the creation of learning conditions through the application of the principles of effective learning. Students contributed actively in finding and processing teaching materials. School viewed students as unique and intelligent individuals. The effort to maximize humanistic education has showed good result, if it was reviewed on academic and non-academic achievements, and students’ character. This is indicated by ideal academic scores, achievements in various competitions of interest,talents, and students' good behavior.Keywords: appreciation, uniqueness, joyful, achievement, moralityAbstrakTidak terlalu banyak sekolah dasar yang menyelenggarakan pendidikan humanistik. Hal ini dapat terlihat dari dekadensi moral para pelajar dan proses dehumanisasi pendidikan. Kalaupun ada, penerapannya belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap secara mendalam upaya SDIT Sabilul Huda dalam memaksimalkan pendidikan humanistik. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif studi kasus. Instrumen pengumpulan data ialah observasi mendalam, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknis analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDIT Sabilul Huda sudah berupaya memaksimalkan pendidikan humanistik melalui penciptaan kondisi belajar yang menerapkan prinsip-prinsip pendidikan humanistik. Hal ini ditunjukkan dengan penciptaan kondisi belajar melalui penerapan prinsip-prinsip pembelajaran efektif. Siswa berkontribusi aktif dalam mencari dan mengolah materi ajar yang didapatkan. Sekolah memposisikan siswa sebagai individu yang unik dan anggapan bahwa setiap siswa adalah cerdas. Upaya memaksimalkan pendidikan humanistik sudah memperlihatkan hasil yang cukup baik pada sisi prestasi siswa baik akademik maupun non akademik serta karakter siswa. Hal ini ditunjukkan dengan skor akademik yang ideal, prestasi di berbagai lomba minat, bakat, dan perilaku baik siswa.Kata kunci: apresiasi, keunikan, suasana menyenangkan, prestasi, moral 

Page 1 of 1 | Total Record : 10