cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 25280104     EISSN : 25285181     DOI : -
Core Subject : Health,
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental adalah terbitan berkala yang menyajikan kajian empirik, kajian teoritik dan ulasan buku yang berkaitan dengan isu-isu terkini dalam kajian psikologi dan kesehatan mental. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental awalnya bernama INSAN Media Psikologi. Namun pada tahun 2016, INSAN Media Psikologi berubah namanya menjadi INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental dengan tujuan mencakup kajian Kesehatan Mental secara spesifik, sekaligus mendukung keunggulan Fakultas Psikologi Unair, yaitu kajian Kesehatan Mental.
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
Harga Diri dan Perundungan Siber pada Remaja Risana Rachmatan; Rayyan Rayyan
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 2 No 2 (2017): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V2I22017.120-126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perundungan siber pada remaja di Kota Banda Aceh. Sebanyak 102 remaja (55 perempuan dan 47 laki-laki) dipilih dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik quota sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale (RES) dan Student Needs Assessment Survey (SNAS). Analisis data menggunakan teknik korelasi Spearman’s rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang berarti antara harga diri dengan perundungan siber pada remaja di Kota Banda Aceh (r=.077, nilai p=.443). Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa sebagian besar partisipan penelitian memiliki harga diri dalam kategori tinggi (59.89%) dan perundungan siber dalam kategori rendah (94.11%).
Swafoto Narsistik dan Harga Diri Remaja Muhammad Arief Najib; Angga Sugiarto; Erna Erawati
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 2 No 2 (2017): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V2I22017.103-110

Abstract

Swafoto yang narsistik adalah foto diri yang di bagikan melalui media sosial sedikitnya dua foto per minggu, dengan memiliki kepercayaan diri secara berlebihan, merasa lebih unggul dengan maksud mengeksplore diri ke publik, guna mendapat perhatian yang selalu mengejar pengakuan dari orang lain. Swafoto merupakan salah satu trend dikalangan remaja yang digunakan untuk pengembangan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif observasional analitik cross sectional. Hipotesis yang diajukan ada hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja. Adapun subjek penelitian memiliki karakteristik responden dengan intensitas mengunggah foto swafoto ke media sosial dua foto perminggu, dengan jumlah 101 responden. Teknik sampling menggunakan sistem purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan swafoto yang narsistik dengan harga diri remaja (τ=.534, nilai p<.01).
Intensi Berhenti Merokok pada Wanita Emerging Adult Ditinjau dari Prediktor Theory of Planned Behavior Vania Ardelia; Triana Kesuma Dewi
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 2 No 2 (2017): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V2I22017.111-119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sikap dan norma subjektif dapat memprediksi intensi berhenti merokok wanita emerging adult. Masa emerging adult merupakan tahap perkembangan dimana prevalensi penyalahgunaan berbagai macam zat paling tinggi ditemukan. Hipotesis dari penelitian ini adalah sikap dan norma subjektif dapat memprediksi intensi berhenti merokok pada wanita emerging adult. Penelitian ini dilakukan pada 211 orang wanita emerging adult, yaitu mereka yang berusia 18-25 tahun. Partisipan mengisi kuesioner yang disusun oleh peneliti menggunakan pendekatan Theory of Planned Behavior dan teori intensi perilaku. Data dianalisis dengan teknik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap (B=0.229, SE=0.07, nilai p=.003) dan norma subjektif (B=0.645, SE=.078, nilai p=.000) berkorelasi positif dengan intensi berhenti merokok pada wanita emerging adult (F(211)=33.36 , df=207, R2=.325, nilai p=.000). Dari temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa varians skor prediktor berkontribusi sebesar 32.5% terhadap varians skor variabel dependen.
Uji Validitas Bender-Gestalt Test dengan Menggunakan Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST) sebagai Kriteria untuk Mendeteksi Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar Ghozali Rusyid Affandi; Lely Ika Mariyati
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 2 No 2 (2017): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.347 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V2I22017.84-95

Abstract

Artikel ini disusun dengan harapan semakin banyaknya alternatif tes kesiapan masuk sekolah dasar yang dapat dilakukan oleh praktisi psikologi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji vailidtas tes Bender-Gestalt (BG) dengan menggunakan Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST) sebagai kriteria. Fokus dalam kajian ini adalah satu variabel, yaitu; kesiapan sekolah dasar. Penelitian bersifat kuantitatif deskriptif dan korelasional, dengan partisipan dalam kajian ini terdiri 397 anak dari tiga sekolah yang tersebar di Sidoarjo, Bangkalan dan Probolinggo. Hasil skor tes BG dengan skor NST (sebagai kriteria) menunjukkan adanya korelasi positif (r=.337, nilai p<0.01). Hal ini menunjukkan bahwa tes BG memiliki validitas konkuren yang baik ketika dibandingkan dengan alat yang menjadi kriterianya yaitu Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST).
Penggunaan Testlet dalam Pengembangan Tes Psikologi Wahyu Widhiarso
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 1 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I12018.44-61

Abstract

Abstract. The unit of analysis or measurement is not always item level, but also group of items (testlet). This paper demonstrates the development of measurement using testlet that are rarely applied in Indonesia. The example used in this paper is the development of the measurement of visual ability, one of several test included in AJT COGTEST. In this test, the basis of grouping items into testlet is their similarity of figure being referenced. This test consists of fifteen figure and each figure consists of seven items. The data analysis technique used is the Rasch Model. The result of comparison shows the advantages testlet psychometric properties as compared to item as unit of analysis. The data generated from testlet tends to be unidimensional, not infected local dependencies, high discrimination and high model fit than the unit of analysis in the form of grains. The comparison function test information indicates that the use testlet enhance test information function. In general, the concept of testlet and applications through Winsteps program in the development of measurement tools in presented in this paper.Keywords: Measurement Unit; Rasch Model; Testlet Abstrak. Unit pengukuran tidak selalu berbentuk butir, akan tetapi juga dapat berbentuk kelompok butir (testlet). Tulisan ini mendemonstrasikan pengembangan alat ukur dengan menggunakan testlet yang jarang diterapkan di Indonesia. Contoh yang dipakai dalam tulisan ini adalah pengembangan pengukuran abilitas visual bagian dari AJT COGTEST. Dasar pengelompokan butir menjadi satu testlet adalah kesamaan gambar yang diacu karena beberapa butir mengacu pada gambar yang berbeda. Teknik analisis data yang dipakai adalah Model Rasch. Hasil perbandingan properti psikometris menunjukkan kelebihan testlet dibanding dengan butir. Data yang dihasilkan dari testlet cenderung bersifat unidimensi, tidak terjangkit dependensi lokal, memiliki ketepatan model dan daya diskriminasi butir yang lebih baik dibanding dengan unit analisis berupa butir. Hasil perbandingan fungsi informasi tes menunjukkan bahwa penggunaan testlet meningkatkan fungsi informasi tes. Secara umum konsep mengenai testlet dan aplikasinya melalui program Winsteps dalam pengembangan alat ukur dalam dipaparkan dalam tulisan ini.Kata Kunci : Testlet; Unit Pengukuran; Model Rasch
Prediktor Social Loafing dalam Konteks Pengerjaan Tugas Kelompok pada Mahasiswa Herlina Fitriana; Gazi Saloom
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 1 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.27 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V3I12018.13-22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana dimensi Big Five Personality, motivasi berprestasi, kohesivitas kelompok dan jenis kelamin menjadi prediktor social loafing. Sampel penelitian ini berjumlah 295 orang mahasiswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data penelitian dianalisis dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi tergolong good fit (F(295)=22.253, df=13, nilai p=.000, R2=.507). Motivasi berprestasi, yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu independence (B=-0.139, SE=0.068, nilai p=.043), ambition (B=-0.263, SE=0.057, nilai p=.000) dan task related motivation (B=-0.259, SE=0.062, nilai p=.000), serta jenis kelamin (B=2.983, SE=0.893, nilai p=.001) merupakan prediktor social loafing yang substansial dalam model. Penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih mengontrol faktor budaya jika tertarik untuk menggunakan independen variabel Big Five Personality dan melakukan kontrol terhadap jenis tugas tertentu untuk variabel dependen yang sama.
Terapi Brief Mindfulness-Based Body Scan untuk Menurunkan Stres Atlet Bola Basket Wanita Profesional Dian Kartika Amelia Arbi; Tri Kurniati Ambarini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 1 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.135 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V3I12018.1-12

Abstract

Tujuan dari intervensi ini adalah untuk menguji efektivitas terapi mindfulness-based body scan untuk mengurangi stres pada atlet bola basket wanita profesional. Intervensi ini menggunakan desain single subject design. Setiap partisipan intervensi berlatih 5 menit mindfulness breathing, 15 menit body scan, dan STOP sebagai teknik untuk menghadapi situasi stres. Pada setiap sesi terapi, partisipan akan diberikan skala perceived stress (PSS-10) untuk mengukur perubahan tingkat stres pada setiap sesinya. Hasil dari analisis visual dalam intervensi ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan stres pada partisipan setelah terapi mindfulness-based body scan. Penulis menganalisis data dengan teknik percentage of non-overlapping data (PND) untuk mengukur effect size dan hasil analisis menunjukkan efek terapi yang relatif besar untuk menurunkan stres partisipan.
Safety Performance pada Pekerja Berisiko Tinggi Ditinjau dari Kepribadian, Pengetahuan dan Motivasi Keselamatan Kerja Dewi Syarifah; Rosatyani Puspita Adiati
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 1 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.443 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V3I12018.23-30

Abstract

Safety performance merupakan perilaku kerja yang terkait dengan keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Banyaknya kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia menguatkan urgensi dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi safety performance seseorang dalam bekerja. Skala untuk mengukur kepribadian, pengetahuan dan motivasi seseorang tentang keselamatan kerja, serta safety performance diberikan kepada 142 pekerja dengan risiko tinggi. Analisis regresi menunjukkan bahwa ada korelasi negatif yang signifikan dari tipe kepribadian neuroticism (B=-0.067, SE=0.031, nilai p=.03), dan korelasi positif dari safety knowledge (B=0.387, SE=0.06, nilai p<.001) dan safety motivation (B=0.317, SE=0.064, nilai p<.001) terhadap aspek compliance pada safety performance. Lebih lanjut, ada korelasi negatif yang signifikan dari pendidikan (B=-0.406, SE=0.160, nilai p=.012), serta korelasi positif dari aspek kepribadian openness to experience (B=0.082, SE=0.03, nilai p=.008), safety knowledge (B=0.355, SE=0.068, nilai p<.001) dan safety motivation (B=0.454, SE=0.073, nilai p<.001) terhadap aspek partisipasi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar seleksi maupun pengembangan karyawan, khususnya untuk mereka yang bekerja pada lingkungan dengan resiko tinggi.
Gaya Pengambilan Keputusan pada Profesi Account Officer di Industri Perbankan ditinjau dari Sikap Terhadap Resiko dan Orientasi Pelanggan Rosatyani Puspita Adiati
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 1 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.644 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V3I12018.31-43

Abstract

Pertimbangan rasional perlu dimiliki oleh account officer ketika mereka memutuskan untuk menyetujui atau menolak proposal kredit pelanggan. Sebagai bagian dari profesi marketing, seorang account officer harus melayani pelanggan dengan baik yang diwujudkan dengan mengucurkan kredit kepada customer. Berdasarkan itu, menarik untuk melihat bagaimana account officer menggunakan gaya pengambilan keputusan tertentu berdasarkan pada sikap risiko dan orientasi terhadap pelanggan. Tiga skala yang terdiri dari dua sub-skala orientasi risiko, skala orientasi pelanggan penjual, dan lima sub-skala gaya pengambilan keputusan diberikan kepada 138 pekerja berprofesi account officer dari perbankan swasta. Analisis data menggunakan teknik korelasi kanonik menunjukkan bukti bahwa ada korelasi yang signifikan antara sikap terhadap risiko dan orientasi pelanggan dengan gaya pengambilan keputusan. Sikap menghindari risiko dan orientasi pelanggan berkorelasi positif dengan pengambilan keputusan yang rasional. Sikap kecenderungan mengambil risiko berkorelasi positif dengan pengambilan keputusan intuitif. Penghindaran risiko dan kecenderungan mengambil risiko berkorelasi positif dengan tipe pengambilan keputusan dependant. Penghindaran risiko berkorelasi positif dengan pengambilan keputusan tipe avoidant. Kecenderungan mengambil risiko berkorelasi positif, dimana orientasi pelanggan berkorelasi negatif, dengan pengambilan keputusan spontan. Hasil dari penelitian ini memiliki beberapa implikasi praktis, seperti dapat digunakan pertimbangan kriteria pemilihan account officer, atau meningkatkan program pelatihan untuk petugas akun untuk meningkatkan penggunaan analisis rasional.
Hubungan Faktor Trauma Masa Lalu dengan Status Mental Beresiko Gangguan Psikosis Pada Remaja Akhir di DKI Jakarta Charisma Dian Uswatun Hasanah; Tri Kurniati Ambarini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.73-81

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara faktor yang menyebabkan trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksplanatori dengan analisis uji korelasi Spearman’s rho dengan 183 subjek, terdiri dari 91 laki-laki dan 92 perempuan dengan kriteria remaja akhir berusia 17-24 tahun yang berdomisili di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey menggunakan kuisioner. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur faktor trauma pada masa lalu adalah kuisioner faktor trauma pada masa lalu, sedangka alat ukur yang mengukur status mental beresiko gangguan psikosis adalah skala identifikasi status mental beresiko gangguan psikosis. Kedua alat ukur dikembangkan oleh Ambarini (2019). Penelitian ini menghasilkan terdapat hubungan signifikan antara faktor trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis. Hubungan ini memiliki kekuatan arah positif, artinya apabila seseorang memiliki nilai faktor trauma pada masa lalu yang tinggi maka resiko memiliki status mental beresiko juga akan tinggi.