cover
Contact Name
Akuatika Indonesia
Contact Email
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
akuatika.indonesia@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika Indonesia
ISSN : 2528052X     EISSN : 26217252     DOI : -
Jurnal Akuatika Indonesia berisi tulisan ilmiah untuk bidang ilmu hewan dan zoologi yang mencakup aspek budidaya perikanan, bioteknologi perikanan, pengelolaan sumberdaya perikanan, sosial ekonomi perikanan, teknologi hasil perikanan, perikanan tangkap dan oseanografi. Akhir kata semoga kehadiran Jurnal Akuatika Indonesia dapat mengkomunikasikan dengan baik berbagai aspek tentang Perikanan dan Kelautan.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue " Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)" : 18 Documents clear
Hubungan antara Persen Penutupan dan Simpanan Karbon Lamun Mashoreng, Supriadi; Selamat, Muhammad Banda; Amri, Khairul; La Nafie, Yayu Anugerah
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Padang lamun merupakan salah satu ekosistem pesisir yang berperan sebagai penyimpan karbon yang cukup penting. Diperlukan metode untuk mengestimasi karbon tersimpan lamun dengan memanfaatkan citra satelit sehingga dapat dilakukan secara cepat, mudah dan murah. Sebagai tahap awal untuk mengestimasi karbon tersimpan menggunakan citra satelit, diperlukan model hubungan antara tutupan jenis lamun dengan karbon tersimpannya sebagaimana yang dilakukan pada penelitian ini. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2016 di Pulau Barranglompo Makassar. Penelitian diawali dengan mengambil biomassa 6 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halophila ovalis dan Syringodium isoetifolium pada area seluas 25cm x 25 cm. Pengambilan biomassa setiap jenis lamun dilakukan untuk masing-masing jenis dengan 10 tingkatan persentase tutuapn lamun. sebanyak 10 kali pada persen tutupan jenis lamun yang berbeda-beda, mulai dari tutupan rendah sampai tutupan tertinggi yang ditemukan di lapangan. Penentuan penutupan lamun dilakukan dengan cara visual pada plot berukuran 50cm x 50cm. Selanjutnya dilakukan analisis karbon organik jaringan lamun (daun, rhizoma, akar dan seludang) masing-masing jenis, dengan ulangan 5 kali.  Hasil perkalian antara biomassa lamun dengan kandungan karbonnya merupakan karbon tersimpan lamun tersebut. Hubungan antara persen tutupan jenis lamun dan karbon tersimpan dianalisis menggunakan regresi polynomial.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua jenis lamun yang diamati, hubungan antara persen tutupan dengan simpan karbonnya mempunyai hubungan positif yang kuat. Koefisien determinasi, r2 berkisar 0,7413-0,9838 untuk simpanan karbon bagian bawah dan 0,8017-0,9683 untuk simpanan karbon bagian atas.
Kelimpahan Bakteri Coliform Pada Air Laut, Sedimen dan Foraminifera Jenis Calcarina Di Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Yuliadi, Lintang Permatasari; Askar, Agus Tri; Agung, Mochamad Untung Kurnia; Andriani, Yuli
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Bakteri coliform sudah lama dikenal sebagai bioindikator cemaran bahan organik di suatu perairan. Perairan laut merupakan muara bagi semua jenis limbah baik organik maupun anorganik yang berasal dari daratan. Foraminifera yang merupakan diatom bentik yang khas ditemukan di ekosistem terumbu karang juga dapat terkontaminasi bakteri coliform pada perairan yang mengalami kondisi pencemaran bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kelimpahan bakteri coliform pada air laut, sedimen dan foraminifera jenis calcarina. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2017 di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Molekuler (MICROMOL) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Most Probable Number (MPN) yang dibandingkan dengan standar baku mutu Kep-51/MENKLH/2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri coliform pada air laut yaitu 9->1100 MPN/100 mL, pada sedimen sebesar 7-803,33 MPN/100 g dan yang ditemukan pada foraminifera jenis calcarina berkisar <3-16 MPN/100 g. Nilai bakteri coliform yang didapat pada sampel sedimen dan foraminifera masih dibawah ambang batas baku mutu Kementrian Lingkugan Hidup Nomor 51 tahun 2004. Namun, Pada sampel air laut hanya stasiun 1 dan stasiun 2 sudah melebihi batas ambang baku mutu yaitu 1100 MPN/100 ml.
Analisis Peran Kelembagaan Lokal Nelayan Dan Strategi Pengembangannya Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Telur Ikan Terbang di Kabupaten Polman Sulawesi Barat Yusuf, Djumran; Arief, A. Adri; Amiluddin, Amiluddin; Ali, Syamsu Alam; Indar, M. Yusran Nur
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Mengkaji keberadaan “lembaga” dalam masyarakat, baik dalam artian “wadah” maupun dalam artian “aturan dan norma” mengenai pemanfaatan sumberdaya ikan terbang. (2) Menganalisis profil dan peran lembaga masyarakat dalam kaitannya dengan pengelolaan sumberdaya perikanan. (3) Menelusuri faktor-faktor penjelas bagi ketidakberdayaan lembaga masyarakat dalam mengarahkan dan membentuk perilaku positif terhadap lingkungan sumberdaya perikanan. (4) Revitalisasi peran kelembagaan lokal yang aplikatif atau akomodatif dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya telur ikan terbang. Metode yang digunakan adalah kualitatif (qualitative research) yang bersifat deskriptif kualitatif empirik dengan teknik efek snowball melalui pendekatan triangulasi, dan menggunakan metode grounded research. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, pengamatan terlibat, dan penggunaandokumen. Analisis data menggunakan pendekatan componetial analysis mulai dari reduksi, penyajian dan kesimpulan data. Hasil yang ditemukan bahwa perilaku nelayan tuing-tuing Desa Pambusuang masih dominan mempertahankan nilai tradisi sehingga eksploitasi ikan dan telur ikan terbang berlandaskan tingkat kebutuhan dan keberlanjutan ekosistem. Fungsi kelembagaan non formal telah terinternalisasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan telur ikan terbang. Sementara kelembagaan formal menunjukkan peran dan fungsi yang belum optimal dalam mengintegrasikan diri ke dalam praktek-praktek tradisi yang mendukung upaya pelestarian ikan terbang. Skenario sistim kelembagaan dalam pengelolaan dan pemanfaatan ikan dan telur ikan terbang yang aplikatif, akomodatif harus merujuk kepada aksesibilitas yang terbuka bagi masyarakat (nelayan) dalam menyalurkan aspirasi dan partisipasinya yang terwadahi oleh pengitegrasian antara kelembagaan formal dan non formal berdasarkan konteks lokal.
Keselamatan Kerja Di Area Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat Asriani, Ayu; Purwangka, Fis; Imron, Mohammad
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerja dan wilayah pengoperasian.  Salah satu faktor yang menunjang keselamatan kerja adalah dengan adanya fasilitas di kedua wilayah tersebut.  Pihak pelabuhan sudah berupaya meningkatkan keselamatan masyarakat dan nelayan.  Tujuan penelitian ini mengidentifikasi area kerja beserta fasilitas pelabuhan yang menunjang keselamatan kerja dan mengidentifikasi pengelolaan keselamatan kerja di area PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.  Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumen (peraturan) mengenai keselamatan kerja di laut pada instansi terkait.  Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan seputar keselamatan kerja.  Fasilitas yang ada di pelabuhan untuk menunjang keselamatan kerja sudah memenuhi sebesar 69% standar yang berlaku sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor KEP.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, peraturan yang sudah ada untuk menyesuaikan SOP yang berlaku mengenai keselamatan kerja di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.  Pihak pengelola PPN Palabuhanratu telah mengacu Peraturan Pemerintah nomor 20/PERMEN-KP/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan.  Struktur organisasi PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat memiliki nilai persentase sebesar 70,1% dengan kategori sedang dalam upaya peningkatan fasilitas pelabuhan.Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerja dan wilayah pengoperasian.  Salah satu faktor yang menunjang keselamatan kerja adalah dengan adanya fasilitas di kedua wilayah tersebut.  Pihak pelabuhan sudah berupaya meningkatkan keselamatan masyarakat dan nelayan.  Tujuan penelitian ini mengidentifikasi area kerja beserta fasilitas pelabuhan yang menunjang keselamatan kerja dan mengidentifikasi pengelolaan keselamatan kerja di area PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.  Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumen (peraturan) mengenai keselamatan kerja di laut pada instansi terkait.  Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan seputar keselamatan kerja.  Fasilitas yang ada di pelabuhan untuk menunjang keselamatan kerja sudah memenuhi sebesar 69% standar yang berlaku sesuai dengan peraturan Peraturan pemerintah Pemerintah nomor KEP.16/MEN/2006 tentang pelabuhan Pelabuhan perikananPerikanan, peraturan yang sudah ada untuk menyesuaikan SOP yang berlaku mengenai keselamatan kerja di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.  Pihak pengelola PPN Palabuhanratu telah mengacu peraturan Peraturan pemerintah Pemerintah nomor 20/PERMEN-KP/2009 tentang organisasi Organisasi dan tata Tata kerja Kerja unit pelaksana Pelaksana teknis Teknis pelabuhan Pelabuhan perikananPerikanan.  Struktur organisasi PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat memiliki nilai presentasipersentase sebesar 70.,1% dengan kategori sedang dalam upaya peningkatan fasilitas pelabuhan.
Efektivitas Ekstrak Daun Kersen untuk Pengobatan Benih Ikan Nila yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Rosidah, Rosidah; Lili, Walim; Afpriliansyah, Muhammad Rionaldhie
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura) yang efektif untuk pengobatan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila sehingga menghasilkan sintasan benih ikan nila yang tertinggi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perendaman ikan nila yang terinfeksi Aeromonas hydrophila dalam ekstrak daun kersen dengan konsentrasi 0, 40, 60, 80, dan 100 ppm. Parameter yang diamati adalah gejala klinis, respon ikan terhadap pakan, respon ikan terhadap kejutan dan kelangsungan hidup pada masing-masing perlakuan. Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan ekstak daun kersen dengan konsentrasi 60 ppm efektif untuk mengobati benih ikan nila yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila,  menghasilkan pemulihan tercepat yaitu hari keempat dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi sebesar 81,67%.
Perbandingan Hasil dan Laju Tangkapan Alat Penangkap Ikan di TPI Pangandaran Dewanti, Lantun Paradhita; Apriliani, Izza Mahdiana; Faizal, Ibnu; Herawati, Heti; Zidni, Irfan
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

TPI Pangandaran merupakan basis pendaratan ikan terbesar di Kabupaten Pangandaran. Beberapa jenis alat tangkap seperti jaring insang, trammel net, jaring dogol, pancing rawai, pukat pantai dan bagan dioperasikan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jenis hasil tangkapan dan laju tangkap keenam alat tangkap. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret-Juli 2017 di TPI Pangandaran. Data dikumpulkan melalui survey dan wawancara yang meliputi data jumlah dan jenis hasil tangkapan, proporsi hasil tangkapan utama dan sampingan serta waktu trip penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan utama jaring insang adalah layur dan bawal putih dengan proporsi 55,07%, trammel net yaitu udang jerbung dan udang dogol dengan proporsi 42,46%, jaring dogol yaitu udang dogol dan udang krosok dengan proporsi 68%, pancing rawai yaitu kakap putih dan tongkol dengan proporsi 25,50%, pukat pantai yaitu ikan layur dan teri dengan proporsi 30,7%, dan bagan yaitu udang rebon dan ikan teri dengan proporsi 83,78%. Hasil analisis laju tangkap menunjukkan bahwa jaring insang memiliki nilai laju tangkap 5,56 kg/jam, trammel net 9,68 kg/jam, jaring dogol 40,08 kg/jam, pancing rawai 2,73 kg/jam, pukat pantai 8,01 kg/jam dan bagan 8,18 kg/jam.
Identifikasi Bakteri Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Berdasarkan Musim Tanam di Perairan Maluku Tenggara Erbabley, Nally Y.G.F.; Kelabora, Dominggas M.
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Penyakit ice-ice merupakan masalah utama dalam budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii yang  menimbulkan kerusakan pada permukaan thallus.  Penyebarannya  sangat cepat dan dapat menimbulkan kematian, sehingga mengakibatkan kerugiaan yang cukup besar dalam budidaya. Kejadian penyakit ice-ice bersifat musiman, menular dan disebabkan oleh infeksi sekunder bakteri.  Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasian bakteri penyebab penyakit ice-ice berdasarkan musim tanam. Penelitian dilakukan di laboratorium hama dan penyakit Balai Budidaya Laut Ambon. Isolasi bakteri diambil dari thallus yang terserang penyakit ice-ice dan dari sampel air lokasi budidaya selanjutnya identifikasi dengan menggunakan metode uji biokimia.  Hasil penelitian menunjukan bakteri yang menginfeksi rumput laut di perairan Maluku Tenggara pada lokasi Sathean yaitu bakteri Pseudomonas  stutzeri, Aeromonas  faecalis, Vibrio  alginolitycus, Pseudomonas  fluorescens sedangkan bakteri yang terdapat di perairan adalah bakteri Vibrio  alginolitycus, Pseudomonas  fluorescens. Pada musim tanam ke III-IV periode April-Juli. Untuk lokasi Letvuan jenis bakteri yang ditemukan adalah bakteri Pseudomonas  stutzeri, Aeromonas  faecalis,. pada musim tanam VII-VIII periode Oktober-November.   Berdasarkan hasil yang diperoleh maka disimpulkan bahwa Bakteri dominan yang menginfeksi rumput laut di perairan Maluku Tenggara adalah dari genus Pseudomonas dan Vibrio serta  terjadi  pada musim pancarobah atau musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau periode April-Juli. 
Observasi Parameter Meteo-Oseanografi Dalam Musim Peralihan I di Selat Lirang Trenggono, Mukti; Agustiadi, Teguh
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Selat Lirang merupakan daerah strategis sebagi jalur pelayaran antar pulau di Maluku. Kegiatan pelayaran tersebut memerlukan pertimbangan pengaruh parameter meteo-oseanografi. Kurangnya informasi data di wilayah tersebut menjadi pertimbangan pentingnya penelitian ini dilakukan, dengan tujuan memberikan informasi kondisi meteo-oseanografi untuk kegiatan transportasi laut di wilayah Selat Lirang. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi terhadap parameter angin, gelombang, arus dan pasang surut pada tanggal 15-19 April 2016 untuk merepresentasikan data satu bulan yang termasuk dalam musim Peralihan I. Data hasil observasi dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan pembangkitan angin dan pasang surut terhadap arus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa angin mempengaruhi gerak arus dengan frekuensi angin dominan berasal dari baratdaya, sebagian kecil berasal dari barat dan barat laut. Arus arah meridional dan zonal pada kedalaman 1.5m dan 7.5m, pola arus total pengukuran lebih mendekati besarnya kecepatan arus residu. Perhitungan RMSE arus total dengan arus pasang surut di kedalaman 1.5m, arah meridional memiliki nilai 0.0184 dan zonal 0.0054, sedangkan arus total dengan arus residu memiliki nilai 0.0086 untuk meridional dan nilai 0.0162 untuk zonal. Pada kedalaman 7.5m, arus total dengan arus pasang surut memiliki nilai 0.0204 arah meridional dan 0.0183 arah zonal, sementara arus total meridional terhadap arus residu memiliki nilai 0.0105 dan arah zonal 0.0071. Kemiripan pola arus pada kedua kedalaman ini tidak jauh berbeda, yaitu arus pengukuran lebih mendekati pola arus residu yang dibangkitkan oleh angin. Hasil pengukuran gelombang menunjukan ketinggian gelombang relatif rendah, hal ini berhubungan dengan pembangkitan angin lokal yang lemah pada saat observasi dilakukan. 
Pengaruh Budidaya Keramba Jaring Apung Terhadap Struktur Komunitas Perifiton pada Substrat yang Berbeda di Sekitar Dam Site Waduk PLTA Koto Panjang Kampar Riau Siagian, Madju
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur komunitas perifiton pada substrat yang berbeda dan mengetahui tingkat pencemaran waduk PLTA Koto Panjang sekitar dam site dengan perifiton sebagai indikator biologis.  Metode yang digunakan dengan pengukuran langsung di lapangan pada bulan November 2015 dengan pengamatan suhu, kecerahan, CO2, nitrat, fosfat, oksigen and perifiton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kualitas yang diamati memenuhi syarat dalam mendukung hidup perifiton. Nilai indeks keanekaragaman pada substrat yang berbeda berkisar 1,117-2,24975 dimana indeks dominansi berkisar 0,24378-0,47126 dan indeks keseragaman berkisar 1-1,8. Dari nilai indeks-indeks tersebut, perairan di sekitar dam site zona lakustrin Waduk PLTA Koto Panjang telah mengalami tekanan (gangguan) dengan status tercemar ringan, tidak ada spesies yang mendominasi dan keseragaman organisme berada dalam keadaan seimbang, tidak terjadi persaingan terhadap makanan  dan ruang. Dalam penelitian ini terlihat bahwa pada substrat keramba (pelampung) jenis dan jumlah individu/jenis lebih rendah dibandingkan pada substrat daun, untuk itu disarankan melihat struktur komunitas perifiton pada jaring kerambanya  dikaitkan dengan keberlanjutan aktivitas budidaya ikan dalam KJA di sekitar dam site Waduk PLTA Koto Panjang. Dari hasil penelitian ini disimpulkan aktivitas budidaya ikan dalam  KJA di waduk PLTA Koto Panjang  di sekitar dam site mempengaruhi  struktur komunitas perifiton pada masing-masing stasiun dan substrat yang berbeda.
Keselamatan Kerja Di Area Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat Asriani, Ayu; Purwangka, Fis; Imron, Mohammad
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i1.17997

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerja dan wilayah pengoperasian.  Salah satu faktor yang menunjang keselamatan kerja adalah dengan adanya fasilitas di kedua wilayah tersebut.  Pihak pelabuhan sudah berupaya meningkatkan keselamatan masyarakat dan nelayan.  Tujuan penelitian ini mengidentifikasi area kerja beserta fasilitas pelabuhan yang menunjang keselamatan kerja dan mengidentifikasi pengelolaan keselamatan kerja di area PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.  Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumen (peraturan) mengenai keselamatan kerja di laut pada instansi terkait.  Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan seputar keselamatan kerja.  Fasilitas yang ada di pelabuhan untuk menunjang keselamatan kerja sudah memenuhi sebesar 69% standar yang berlaku sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor KEP.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, peraturan yang sudah ada untuk menyesuaikan SOP yang berlaku mengenai keselamatan kerja di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.  Pihak pengelola PPN Palabuhanratu telah mengacu Peraturan Pemerintah nomor 20/PERMEN-KP/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan.  Struktur organisasi PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat memiliki nilai persentase sebesar 70,1% dengan kategori sedang dalam upaya peningkatan fasilitas pelabuhan.Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerja dan wilayah pengoperasian.  Salah satu faktor yang menunjang keselamatan kerja adalah dengan adanya fasilitas di kedua wilayah tersebut.  Pihak pelabuhan sudah berupaya meningkatkan keselamatan masyarakat dan nelayan.  Tujuan penelitian ini mengidentifikasi area kerja beserta fasilitas pelabuhan yang menunjang keselamatan kerja dan mengidentifikasi pengelolaan keselamatan kerja di area PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.  Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumen (peraturan) mengenai keselamatan kerja di laut pada instansi terkait.  Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan seputar keselamatan kerja.  Fasilitas yang ada di pelabuhan untuk menunjang keselamatan kerja sudah memenuhi sebesar 69% standar yang berlaku sesuai dengan peraturan Peraturan pemerintah Pemerintah nomor KEP.16/MEN/2006 tentang pelabuhan Pelabuhan perikananPerikanan, peraturan yang sudah ada untuk menyesuaikan SOP yang berlaku mengenai keselamatan kerja di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.  Pihak pengelola PPN Palabuhanratu telah mengacu peraturan Peraturan pemerintah Pemerintah nomor 20/PERMEN-KP/2009 tentang organisasi Organisasi dan tata Tata kerja Kerja unit pelaksana Pelaksana teknis Teknis pelabuhan Pelabuhan perikananPerikanan.  Struktur organisasi PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat memiliki nilai presentasipersentase sebesar 70.,1% dengan kategori sedang dalam upaya peningkatan fasilitas pelabuhan.

Page 1 of 2 | Total Record : 18