cover
Contact Name
Sonya Sulistyono, ST., MT., IPM.
Contact Email
sonya.sulistyono@unej.ac.id
Phone
+62331-410241
Journal Mail Official
jrsl.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Universitas Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 25489518     DOI : https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i2
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan (JRSL) adalah jurnal peer-review nasional dan akses terbuka. Artikel penelitian yang diterbitkan mencakup semua aspek teknik sipil, termasuk Rekayasa Struktural, Rekayasa dan Manajemen Transportasi, Manajemen Konstruksi, Rekayasa Hidro, Rekayasa Geoteknik, dan Rekayasa Lingkungan.
Articles 128 Documents
RETROFITTING AND DACTILITY OF REINFORCED CONCRETE BEAMS USING AN EXTERNAL REINFORCEMENT METHOD Novita Ike Triyuliani; Sri Murni Dewi; Lilya Susanti
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.519 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.10613

Abstract

The innovations strengthening building structures are important topics. Failure in structures such as beams and columns due to time, re-functions of a building, even initial design errors that are weak or lack the safety factor of a building structure. External reinforced concrete beams are one of the beams currently being developed. It is a concrete block with reinforcement of steel reinforcement on the outer (external) of the beam. This study aims to determine the index of increasing beam strength and ductility after retrofitting external steel reinforcement, which has the dimension of beams 15 x 15 x 100 cm, repeating 12 pcs, with external reinforcement each 6 pcs 2Ø6 and 3Ø6. The results from this study are an increasing the index of beam flexural strength after retrofit with external steel reinforcement. Meanwhile, beams after retrofit with 2Ø6 external steel have an average increase index of 1.25 and 1.21 while for external steel 3Ø6 are 1.29 and 1.60 respectively. The ductility depends on the value of ultimate load and maximum deflection that occurs, where the ductility value for the comparison of each specimen experiences a reduction in the average ductility value with 2Ø6 external steel which is 37.74% and 70.95% while with 3Ø6 external steel is 61,65% and 60.62%. Berbagai inovasi upaya peningkatan kekuatan struktur bangunan telah menjadi bahasan yang penting. Kegagalan pada struktur seperti balok dan kolom karena umur, alih fungsi suatu bangunan, bahkan kesalahan desain awal yang lemah atau kurang memenuhi faktor keamanan suatu struktur bangunan. Balok beton bertulangan eksternal adalah salah satu balok yang sedang dikembangkan pada saat ini, yaitu balok beton dengan perkuatan tulangan baja di sisi terluar (eksternal). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks peningkatan kekuatan balok dan daktilitas setelah dilakukan perbaikan menggunakan tulangan baja eksternal, dengan dimensi balok 15 × 15 × 100 cm berulang 12 buah, penambahan tulangan baja eksternal masingmasing 6 buah 2Ø6 dan 3Ø6. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah indeks peningkatan kekuatan lentur balok setelah dilakukan perbaikan menggunakan tulangan baja eksternal. Dimana balok setelah dilakukan perbaikan dengan baja eksternal 2Ø6 memiliki indeks peningkatan rata-rata 1,25 dan 1,21 sedangkan untuk baja eksternal 3Ø6 masing-masing 1,29 dan 1,60. Daktilitas tergantung dari nilai beban ultimit dan lendutan maksimum yang terjadi, dimana nilai daktilitas untuk perbandingan tiap benda uji mengalami reduksi nilai daktilitas rata-rata dengan baja eksternal 2Ø6 yaitu sebesar 37,74% dan 70,95% sedangkan dengan baja eksternal 3Ø6 sebesar 61,65% dan 60,62%.
DESIGN OF PONDOK NONGKO BRIDGE BANYUWANGI USING BOX GIRDER Arifa An Nuur; Dewi Junita Koesoemawati; Winda Tri Wahyuningtyas
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.886 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i1.9329

Abstract

Pondok Nongko bridge is a bridge that connects between Sukojati and Pondok Nongko villages in Kabat district Banyuwangi regency. This research aims to design the Pondok Nongko bridge by using a box girder as the main structure. This bridge is designed 50 m long, which consists of tidal flow in which each wide is 3,5 meters. The main structure of the Pondok Nongko bridge is redesign using precast prestressed concrete box girder, while the selected prestress method is the post-tension method. The basic planning refers to the SNI T-12-2004 and the calculation of load based on SNI 1725-2016. According to the calculation result, it is known the main girder is using precast concrete box girder as high as 2,5 m with 2,5 m span using four cable type 5-4 super wire strands of ASTM-A-416-06 grade 270. The pedestrian barrier consists of two pipes using circular hollow sections profile Ø 139,8 mm BJ-37, WF 200.200.8.12 steel column with 500 height, and reinforced concrete parapet with 25 cm thickness and 50 cm height. The landing plate uses steel with a size of 10x10x1 cm using bolt 8 Ø 10 mm. Protostar slab uses reinforced concrete with 25 cm thickness. The total loss of prestressing is 15,439 %. Therefore, this bridge has 53,585 mm ↓ deflection. Jembatan Pondok Nongko adalah jembatan penghubung Desa Sukojati dan Desa Pondok Nongko yang berada di Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Jembatan Pondok Nongko ini akan direncanakan dengan bentang 50 meter yang terdiri dari 2 lajur 2 arah dengan lebar lajur per arahnya 3,5 meter. Struktur atas Jembatan Pondok Nongko akan direncanakan menggunakan box girder pracetak beton pratekan sementara metode prategang menggunakan metode pascatarik (post-tension method). Dasar-dasar perencanaan yang digunakan mengacu pada peraturan perencanaan struktur beton untuk jembatan SNI T-12- 2004 dan pembebanan jembatan SNI 1725-2016. Berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan, diperoleh gelagar utama yang digunakan adalah precast concrete box girder setinggi 2,5 m dengan panjang span 2,5 m dan menggunakan 4 tendon jenis 5-43 wire super strands ASTM-A-416-06 grade 270. Sandaran terdri dari dua buah pipa sandaran menggunakan profil circular hollow sections Ø 139,8 mm BJ 37, tiang sandaran mengunakan profil baja WF 200.200.8.12 setinggi 50 cm dan dinding sandaran menggunakan beton bertulang dengan tebal 25 cm setinggi 50 cm. Plat landas direncanakan menggunakan plat baja dengan ukuran 10x10x1 cm dengan menggunakan 8 baut Ø 10 mm. Trotoar menggunakan beton bertulang dengan tebal 25cm. Kehilangan prategang yang terjadi adalah 15,239 %. Sementara, lendutan total yang terjadi 53,535 mm ↓.
A SCHEDULING ON IMPLEMENTATION OF ISDB PROJECT JEMBER UNIVERSITY WITH PRECEDENCE DIAGRAM METHOD Icha Tatrisya Derka; Hernu Suyoso; Anik Ratnaningsih
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.876 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.11089

Abstract

Scheduling is important, because of the time limit, so the implementation of project activities must be planned and timely. The Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology building is one of the development projects of the IsDB (Islamic Development Bank), in the Jember University. In this study, the schedule will be carried out using the PDM method (Precedence Diagram Method), assisted by the Microsoft Project. The PDM is a working network with a clear dependency relationship and can be used on projects that have overlapping activities between tasks to another, PDM can show critical trajectory. Secondary data needed in the form of soft-drawings, BoQ (Bill of Quantity), City of Jember AHS 2018 and S curve. There are 30 jobs included in the critical track including 14 jobs in construction work, 11 jobs in architectural work and 5 jobs in outside work. The results of the study indicate that the duration of the construction Building is 242 days, or 8 months 16 days. Penjadwalan merupakan hal yang penting, karena adanya batasan waktu, maka pelaksanaan kegiatan proyek harus tepat rencana dan tepat waktu. Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology merupakan salah satu pembangunan proyek IsDB (Islamic Development Bank), yang ada di lingkungan Universitas Jember. Pada penelitian ini, akan dilakukan penjadwalan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method) dibantu dengan Microsoft Project. PDM merupakan jaringan kerja dengan hubungan ketergantungan yang jelas dan dapat digunakan pada proyek yang mempunyai kegiatan tumpang tindih antar satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, serta dapat menunjukkan lintasan kritis. Data yang dibutuhkan berupa data sekunder yaitu gambar rencana, BoQ, AHS Kota Jember 2018 dan kurva S. Terdapat 30 pekerjaan yang termasuk dalam lintasan kritis meliputi 14 pekerjaan di pekerjaan strukur, 11 pekerjaan di pekerjaan arsitektur serta 5 pekerjaan di pekerjaan luar bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangka waktu pelaksanaan pembangunan Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology adalah selama 242 hari, atau 8 bulan lebih 16 hari.
EVALUATION OF DRAINAGE SYSTEM PERFORMANCE AT MEDOKAN AYU DISTRICT SURABAYA CITY Usaamah Hadi; Entin Hidayah; Gusfan Halik
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.343 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i1.9350

Abstract

The problem of flood inundation in the Kebon Agung River at the Medokan Ayu Village, Rungkut District Surabaya, is getting worse due to the conditions of topographic, soil properties, high rainfalls, rising sea tides and very significant changes in land use. The eastern part of Surabaya, which was formerly open space land and now developed into a residential area. Therefore in the area, there is often flood inundation when the rainy season due to lack of recharge areas and poor drainage facilities. The performance evaluation of the drainage system was carried out using the SWMM program that is combining hydrology and hydraulic analysis. Hydrology analysis is used to determine various rainfall return periods. The maximum rainfall data are collected for 18 years. The hydraulic analysis is used to obtain the data in the form of cross-section, roughness, and drainage channel capacity. The results of the evaluation of drainage system modeling with SWMM have obtained the inundation points, namely for channels K3-K4-K5- K6-K7-K8 on the right side and Ki2-Ki3-Ki4-Ki5 on the left side. Pemasalahan genangan banjir di Kali Kebon Agung di Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut Surabaya menjadi semakin parah karena kondisi topografi, sifat tanah, tingginya intensitas hujan, meningkatnya pasang surut air laut dan perubahan tata guna lahan yang sangat signifikan. Wilayah Surabaya bagian timur yang semula lahan terbuka kini berkembang menjadi daerah perumahan. Oleh sebab itu di wilayah tersebut sering terjadi genangan banjir saat musim hujan dikarenakan kurangnya daerah resapan dan fasilitas drainase yang kurang baik. Evaluasi kinerja sistem drainase pada wilayah tersebut dilakukan dengan menggunakan pemodelan SWMM yang megabungkan pemodelan hidrologi dan hirdolika. Analisis hidrologi digunakan untuk menentukan berbagai kala ulang hujan. Data curah hujan maksimum digunakan selama 18 tahun. Analisis hidrolika digunakan untuk memperoleh data berupa penampang, kekasaran, dan kapasitas saluran drainase. Hasil running SWMM didapatkan titik titik lokasi genangan pada saluran K3-K4-K5-K6- K7-K8 pada sisi kanan dan Ki2-Ki3-Ki4-Ki5 pada sisi kiri.
PLANNING OF FLOATING FOUNDATION FOR SOFT SOIL IN GLAGAH AGUNG, BANYUWANGI CITY Dora Melati Nurita Sandi; Erna Suryani; Ayu Wanda Febrian
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.801 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.12725

Abstract

Soft soil in construction often creates a problem. Soft soil which has the characteristics of low bearing capacity and high shrinkage properties becomes a problem for construction. One of the efforts to overcome these problems is by planning building foundations that are following soft soil characters. A floating foundation is planned that adopts the concept of lightweight concrete. The lightweight concrete used is an innovative concrete that uses styrofoam as a substitute for coarse aggregate. So that this concrete does not require broken stone or gravel as a concrete filler. Initial planning for floating foundations was carried out in the Purwoharjo area. Soil samples are taken and analyzed their characteristics to get the soil parameters. Then the dimensions of the foundation are planned by using the terzaghi formula for shallow foundations. The decrease or settlement of the soil was analyzed using the help of PLAXIS 2D software. Tanah lunak dalam konstruksi seringkali menjadi sebuah kendala. Tanah lunak yang memiliki karakteristik daya dukung rendah dan sifat kembang susut tinggi menjadi sebuah permasalahan dalam mendirikan bangunan di atasnya. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan merencanakan pondasi bangunan yang sesuai dengan karakter tanah lunak. Direncanakan sebuah pondasi apung yang mengadopsi konsep beton ringan. Beton ringan yang digunakan merupakan beton inovasi yang menggunakan styrofoam sebagai pengganti agregat kasarnya. Sehingga beton ini tidak memerlukan batu pecah atau kerikil sebagai bahan pengisi beton. Perencanaan awal untuk pondasi apung, dilakukan di daerah Purwoharjo. Sample tanah diambil dan dianalisis karakteristiknya untuk mendapatkan parameter-parameter tanahnya. Kemudian direncanakan dimensi pondasi dengan menggunakan rumus terzaghi untuk pondasi dangkal. Penurunan atau settlement tanah dianalisis menggunakan bantuan software PLAXIS 2D.
THE INFLUENCE OF COMPOSTING TIME AND COMPOSITION OF ORGANIC WASTE COMPOST AGAINST THE GROWTH RATE OF LONG BEAN LEAVES (VIGNA CYLINDRICA (L.) Anshah Silmi Afifah; Gita Prajati; I Wayan Koko Suryawan
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.169 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i1.8718

Abstract

The landfill's capacity is currently decreasing, so solid waste reduction needs to be increased. Organic solid waste is generated by daily activities. The objective of the study was to determine the composting and composition of the growth of leaves of the long bean plant (Vigna cylindrical (L.)). Methods used in the composting process is the takakura method. The 80% compositions of compost are spinach waste. The composting process accelerated by the addition of local microorganisms (MOL) from fruit and compost to accelerate decomposed of organic waste. Variables on this research were functions of the time for the composting process and the amount of compost with the soil to the long bean plant (Vigna cylindrical (L.)). Compost collection time was determined as a research variable with variations on 14, 28, and 42 days, while variations in compost and soil composition tested on a long bean plant (Vigna cylindrical (L.)) of 1: 1 and 1: 2. The results showed good leaves growth period was 28th day with a composition 1: 1. Kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) saat ini semakin berkurang, sehingga reduksi sampah perlu ditingkatkan. Sampah organik merupakan salah satu sampah yang banyak dihasilkan oleh aktivitas seharihari. Tujuan penelitian yakni mengetahui pengaruh waktu pengomposan dan komposisi kompos terhadap laju pertumbuhan daun tanaman Kacang Panjang (Vigna cylindrica (L.)). Metode yang digunakan untuk membuat kompos yaitu metode takakura. 80% komposisi kompos berasal dari sisa sayur bayam. Pembuatan kompos dilakukan dengan menambah mikro organisme local (MOL) dari buah dan kompos jadi untuk mempercepat sampah organik terdekomposisi. Variabel yang digunakan yaitu variasi waktu pengambilan kompos dan variasi komposisi kompos dengan tanah terhadap Kacang Panjang (Vigna cylindrica (L.)). Waktu pengambilan kompos ditentukan sebagai variabel penelitian dengan variasi pengambilan pada hari ke - 14, 28, dan 42, sedangkan variasi komposisi kompos dan tanah yang diujikan terhadap tanaman Kacang Panjang (Vigna cylindrica (L.)) sebesar 1 : 1 dan 1 : 2. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan daun paling besar yaitu pada variasi waktu pengambilan kompos hari ke – 28 dengan komposisi 1 : 1.
SEDIMENTATION MANAGEMENT AT RAYAP IRRIGATION CHANNEL TERSIER II IN PATRANG SUB-DISTRICT OF JEMBER REGENCY Putu Adetya Pariartha; Entin Hidayah; Wiwik Yunarni Widiarti
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.741 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i1.9517

Abstract

Rayap irrigation channel Tersier II is one of irrigation channel which has been supplying hydraulic flow to 31 hectares of ricefield area, and it is located at the Rayap irrigation sector – Renteng village, Patrang sub-district. In the last two years, this channel suffered from the landslide over the ridge on the left and the right bank. At the same time, those landslide materials covered the entire channel and causing a sediment accumulation, which always influences harmly toward the hydraulic process in the site of irrigation. As the point of consideration, this irrigation problem must be conducted a deep and holistic analysis in predicting the amount of sediment in the form of prevention mechanism for the sake of the operational irrigation sector. The research result methodology using a depth-integrated & point sample to identify the characterization and grain size of the sediment as much as 500 grams. The known water surface elevation is used to be a variable of steady flow analysis using HEC-RAS v.5.0.3, and the simulation flow is 0.0276 m2/detik with the accumulation sediment per year 1.0242 tons. These serial events are followed by the gradation in the very low basement of a channel as much as 30-80 centimeters aboveground. The specific recommendation channel profile to recover and provide the sufficient capacity of incoming sedimentation with the profile design in the form of natural trapezoid with the bottom width 1.8 meters and height minimum of channel 0.6 meters equipped by the channel normalization once a year. Saluran irigasi Rayap Tersier II merupakan salah satu saluran irigasi yang mengaliri petak persawahan seluas 31 Ha dan berada pada Daerah Irigasi Rayap Desa Renteng Kecamatan Patrang. Selama 2 tahun terakhir saluran ini mengalami longsor pada tebing dan lereng-lereng yang berada pada bagian atas saluran. Di saat yang bersamaan pula saluran tertutup kemudian terjadi akumulasi sedimen yang dapat mengganggu kinerja distribusi air pada baku sawah menjadi kurang maksimal. Melihat pentingnya peranan saluran perlu dilakukan langkah penanganan berupa pengendalian sedimen yang berpotensi muncul tiap tahunnya, maka dilakukan penelitian perilaku sedimen dengan metode depth integrated & point sample untuk mengetahui jumlah akumulasi sedimen yang terbawa arus tiap tahunnya dengan pengambilan total sampel di 5 titik seberat 500 gram. Bedasarkan data hasil pengukuran berupa tinggi muka air, cross section dan long section saluran maka, dilakukan analisis aliran seragam menggunakan HEC-RAS v.5.0.3. Hasil analisis hidrolik berupa kecepatan saluran sebesar 0.0276 m2 /detik dengan tingkat akumulasi sedimen per tahunnya sebanyak 1.0242 ton per tahun. Proses sedimentasi menyebabkan kenaikan dasar saluran (agradasi) setinggi 30-80 centimeter dari permukaan dasar tanah awal. Rekomendasi saluran untuk penanggulangan sedimentasi pada saluran perlu dilakukan normalisasi saluran irigasi berupa desain ulang berbentuk trapesium dengan tinggi jagaan setinggi 0.6 meter, lebar minimum saluran 1.8 meter, kemiringan saluran 0.006-0.336%, nilai koefisien kekasaran (n=0.03) dengan jadwal pengerukan rutin sebanyak 1 tahun sekali.
THE ANALYSIS OF THE STRATEGY OF TEMPORAL STREET REPAIRS TO VEHICLE OPERATION COSTS (CASE STUDY: CANDIPURO HIGHWAY, LUMAJANG) Rizqi Eka Faiqatul Maghfiroh; Akhmad Hasanuddin; Sri Sukmawati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.133 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.10901

Abstract

Candipuro highway, Candipuro District, Lumajang Regency is a road section which is passed by sand loaded trucks so that this road receives excessive loads. It can be seen from the presence of perforation damages, hair cracks, longitudinal and transverse cracks, edge cracks and polished aggregate. The damages on the road can disrupt the comfort and safety of drivers and affect to Vehicle Operating Cost (VOC). There is 2 maintenance method used in this research. The first method was an analysis of routine roadwork strategies once a year and second method every 3 years for 9 years to find out the most efficient cost for roadwork and operating cost for vehicles. ND Lea Consultant which focused on the aspect of pavement was used as the method for Vehicle Operating Cost. An economic feasibility analysis was used to determine the appropriate strategy using which strategy has a cheaper fee. The results of the calculation of routine roadwork every 1 year during 9 years were Rp3.459.436.869,42 and periodic roadwork 3 years for 9 years was Rp5.021.403.850,96. The total operating cost of car vehicles due to routine maintenance once a year during 9 years was Rp4.391.248.161,16 and periodic maintenance for 3 years during the 9 years was Rp4.391.248.161,16. Therefore, the efficient handling strategy was routine maintenance once a year. It was because this alternative has cheaper than periodic maintenance. Ruas Jalan Raya Candipuro, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang merupakan ruas jalan yang dilewati truck pengangkut pasir sehingga ruas jalan ini menerima beban berlebih. Hal ini dapat dilihat dari adanya kerusakan berlubang, retak rambut, retak memanjang dan melintang, retak tepi dan pelepasan butiran. Kerusakan jalan dapat mengganggu kenyamanan maupun keselamatan pengendara dan dapat mempengaruhi Biaya Operasi Kendaraan (BOK). Terdapat 2 metode perbaikan jalan pada penelitian ini, metode pertama adalah secara rutin setiap 1 tahun sekali dan metode kedua secara berkala setiap 3 tahun sekali selama 9 tahun untuk mengetahui biaya yang paling efisien untuk perbaikan jalan serta biaya operasi terhadap kendaraan. Metode untuk Biaya Operasi Kendaraan menggunakan ND Lea Consultant yang menitikberatkan pada aspek perkerasan jalan. Analisa kelayakan ekonomi digunakan untuk penentuan stategi yang sesuai dengan memilih biaya yang paling kecil, sehingga efisien dari segi biaya. Hasil dari perhitungan untuk perbaikan jalan secara rutin setiap 1 tahun sekali selama 9 tahun adalah Rp3.459.436.869,42 dan perbaikan jalan secara berkala 3 tahun sekali selama 9 tahun adalah Rp5.021.403.850,96. Total Biaya Operasi Kendaraan mobil akibat pemeliharaan rutin 1 tahun sekali selama 9 tahun adalah Rp4.391.248.161,16 dan pemeliharaan berkala 3 tahun sekali selama 9 tahun adalah Rp4.941.996.380,06. Strategi penanganan yang efektif adalah pemeliharaan rutin 1 tahun sekali, karena alternatif ini memiliki biaya yang lebih kecil daripada pemeliharaan berkala.
THE ANALYZE OF SOCIODEMOGRAPHIC AND SOCIOECONOMIC FACTORS TO MUNICIPAL SOLID WASTE GENERATED IN SUMATERA ISLAND Gita Prajati; Althien John Pesurnay
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.638 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i1.8721

Abstract

Waste produced since man living in social structure and community. Lately, waste problems becoming one of modern society’s interests. Population growth, industrialization, urbanization, and economic growth increasing solid waste significantly. In addition to that, education has contributed to solid waste. The incapability of government to manage waste causing problems in the health environment sector. The increase in waste generated demands the government to do waste management better. This research purpose is to analyze the most significant factor to waste generated based on sociodemographic and socioeconomic factors, that can be used as basic planning for the facility and cost of waste management systems. Cities included in the research’s coverage area are the capital city of Sumatera Provinces, except Banda Aceh. There are two methods in this research. The first method is cluster analysis to classify cities based on waste generated. The second methods are ANOVA and discriminant analysis to determine the most significant factor of the classification result. Analysis cluster shows that Medan and Bandar Lampung included in a group of the city with high waste generated. Whereas, Pekanbaru, Tanjungpinang, and Pangkalpinang included in a group of the city with low waste generated. ANOVA and discriminant analysis shows that the most significant factor to waste generated in Sumatera Island is population density. Sampah diketahui mulai diproduksi semenjak manusia mengenal kehidupan bermasyarakat dan hidup di dalam suatu komunitas. Belakangan, permasalahan sampah menjadi salah satu perhatian utama di kalangan masyarakat modern. Adanya pertumbuhan penduduk, industrialisasi, urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan terjadinya peningkatan yang signifikan dari jumlah sampah perkotaan. Selain itu, tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat juga berpengaruh terhadap produksi sampah yang dihasilkan. Ketidakmampuan pemerintah di dalam pengelolaan persampahan menimbulkan masalah di bidang kesehatan lingkungan. Peningkatan jumlah sampah menuntut pemerintah agar dapat menjalankan pengelolaan persampahan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap timbulan sampah dilihat dari faktor sosiodemografi dan sosioekonomi, yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan sarana dan pembiayaan dari pengelolaan sampah perkotaan. Penelitian dilakukan di ibu kota provinsi Sumatera, terkecuali Banda. Aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah analisis klaster untuk pengklasifikasian kota berdasarkan timbulan sampah. Tahap selanjutnya analisa diskiriminan dan ANOVA untuk menentukan faktor pembeda dari masing-masing kelompok yang telah terbentuk. Hasil analisis klaster menunjukkan bahwa kota Medan dan Bandar lampung termasuk ke dalam kelompok kota dengan tingkat timbulan sampah tinggi. Sedangkan kota Pekanbaru, Tanjung Pinang dan Pangkalpinang termasuk ke dalam kelompok kota dengan tingkat timbulan sampah rendah. Analisa diskriminan dan ANOVA memperlihatkan bahwa hanya ada satu faktor yang memberikan pengaruh paling signifikan terhadap timbulan sampah di ibu kota provinsi Sumatera, yaitu kepadatan penduduk.
PAVEMENT DESIGN THICKNESS OF GEMPOL – PASURUAN TOLL ROAD STA 13+900 UNTIL STA 20+900 USING PAVEMENT DESIGN MANUAL 2017 Kamila Wahidaturrohmah; Akhmad Hasanuddin; Willy Kriswardhana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.192 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i1.10898

Abstract

Gempol – Pasuruan toll road from STA 13+900 until STA 20+500, is one of the packages of the Trans Java Toll Road. This toll road was built to facilitate access to land transportation in the Java region. It has 6,6 km with a width of 4,6 meters on the right side and 4,6 meters on the left side section, each consisting of 2 lanes in 1 direction. The method used to design the pavement thickness is Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. From the calculation results, knowing that the traffic volume is 3.165.089 ESA4 so that two types of pavement chosen, namely rigid pavement and flexible pavement. The calculation results of flexible pavement construction obtained a 40 mm AC WC, 60 mm AC BC, 80 mm AC Base 80, 380 mm grade-A aggregate foundation, 450 mm grade B aggregate foundation thickness, with a cost of discounted life cycle 413.515.845.291,70 rupiahs. For rigid, continuous without reinforced pavement with 290 mm plate thickness, 100 mm lean concrete, using tie bar (threaded) BJTU 24 length 70 cm D16 and dowel (plain) length 45 cm D36, with discounted life cycle cost is 398.732.419.535 rupiahs. So the type of pavement based on the lowest discounted life cycle cost is using the rigid pavement. Jalan Tol Gempol – Pasuruan STA 13+900 s/d STA 20+500 merupakan salah satu paket Jalan Tol Trans Jawa yang dibangun untuk mempermudah akses transportasi darat di wilayah Jawa, sepanjang 6,6 km dengan lebar jalan 4,6 meter ruas kanan dan 4,6 meter ruas kiri masing-masing terdiri dari 2 lajur 1 arah. Metode yang digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan adalah Manual Desain Perkerasan Jalan Tahun 2017. Dari hasil perhitungan diketahui volume lalu lintas 3.165.089 ESA4 sehingga dipilih dua jenis perkerasan yaitu perkerasan kaku dan perkerasan lentur. Hasil perhitungan konstruksi perkerasan lentur diperoleh tebal AC WC 40 mm, tebal AC BC 60 mm, tebal AC Base 80 mm, tebal Lapis Pondasi Agregat kelas A 380 mm, dan tebal Lapis Pondasi Agregat kelas B 450 mm, dengan nilai discounted life cycle cost Rp. 413.515.845.291,70. Untuk perkerasan kaku bersambung tanpa tulangan dengan tebal pelat beton 290 mm, tebal lean concrete 100 mm, menggunakan tie bar (ulir) BJTU 24 panjang 70 cm D16 dan dowel (polos) panjang 45 cm D36, dengan nilai discounted life cycle cost adalah Rp. 398.732.419.535. Sehingga jenis perkerasan berdasarkan nilai discounted life cycle cost terendah adalah menggunakan perkerasan kaku.

Page 5 of 13 | Total Record : 128